BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Penyakit jantung bawaan ialah kelainan susunan jantung, mungkin sudah terdapat sejak
lahir. Perkataan “susunan” berarti menyingkirkan aritmia jantung sedangkan “mungkin”
sudah terdapat sejak lahir berarti tidak selalu dapat ditemukan selama beberapa minggu/bulan
setelah lahir (Abdoerrachman, dkk. 1985).
Penyakit jantung kongenital atau penyakit jantung bawaan (PJB) adalah sekumpulan
malformasi struktur jantung atau pembuluh darah besar yang telah ada sejak lahir (
Sehingga dapat disimpulkan penyakit jantung bawaan atau kongenital adalah suatu kelainan
pada struktur jantung yang sudah ada sejak lahir.
2.6 Komplikasi
a. Endokarditis
b. obstruksi pembuluh darah pulmonal
c. CHF
d. Hepatomegali (jarang terjadi pada bayi prematur)
e. hiperkalemia
f. aritmia
g. gagal tumbuh
h. perdarahan gastrointestinal (GI), penurunan jumlah trombosit
2. 7 Pemeriksaan Diagnostik
a. Foto Thorak: Atrium dan ventrikel kiri membesar secara signifikan (kardiomegali),
gambaran vaskuler
b. Ekhokardiografi: Rasio atrium kiri tehadap pangkal aorta lebih dari 1,3:1 pada bayi cukup
bulan atau lebih dari 1,0 pada bayi praterm (disebabkan oleh peningkatan volume atrium kiri
sebagai akibat dari pirau kiri ke kanan)
c. Pemeriksaan dengan Doppler berwarna : digunakan untuk mengevaluasi aliran darah dan
arahnya.
d. Elektrokardiografi (EKG) : bervariasi sesuai tingkat keparahan, pada PDA kecil tidak ada
abnormalitas, hipertrofi ventrikel kiri pada PDA yang lebih besar
e. Kateterisasi jantung : hanya dilakukan untuk mengevaluasi lebih jauh hasil ECHO atau
Doppler yang meragukan atau bila ada kecurigaan defek tambahan lainnya (PPNI Komisariat
RSUD Salatiga, 2011)
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
3.1 Pengkajian
Melakukan pengkajian:
a. Riwayat keperawatan: respon fisiologis terhadap defek (sianosis, aktivitas terbatas)
b. Kaji adanya tanda-tanda gagal jantung, nafas cepat, sesak nafas, retraksi, bunyi jantung
tambahan (machinery mur-mur), hepatomegali.
c. Kaji adanya hipoksia kronis : Clubbing finger
d. Kaji adanya hiperemia pada ujung jari
e. Kaji pola makan, pola pertambahan berat badan
f. Pengkajian psikososial meliputi : usia anak, tugas perkembangan anak, koping
digunakan, kebiasaan anak, respon keluarga terhadap penyakit anak, koping keluarga dan
penyesuaian keluarga terhadap stres (Yulmainhendra Dewiningsih, 2012).
3.2 Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang sering muncul adalah sebagai berikut:
a. Penurunan curah jantung berhubungan dengan malformasi jantung
b. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara pemakainan oksigen
oleh tubuh dan suplai oksigen ke sel.
c.
3.3 Intervensi dan Rasional Tindakan
Rencana asuhan keperawatan pada pasien dengan penyakit jantung bawaan adalah sebagai
berikut :
a. Penurunan curah jantung berhubungan dengan malformasi jantung.
Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan ...... anak dapat mempertahankan kardiak output
yang adekuat dengan kriteria hasil :
1) tanda-tanda vital normal sesuai umur
2) tidak ada : dispnea, napas cepat dan dalam sianosis, gelisah, takikardi, murmur.
3) Pasien komposmentis
4) Akral hangat
5) Pulsasi perifer kuat dan sama pada kedua ekstremitas
6) Capilary refill time kurng dari 3 detik
7) Urin output 1-2 ml/kg BB/jam
Intervensi:
1) Monitor tanda vital pulsasi parifer, kapiler refill
DAFTAR PUSTAKA
Abdoerrachman, dkk. 1985. Ilmu Kesehatan Anak Jakarta Falkutas Kedokteran UI. Jakarta:
Infomedika.
Sjamsuhidayat, R. dan Win De Jong. 2004. Buku Ajar Ilmu Bedah Edisi 2. Jakarta: EGC.
Muttaqin, Arif. 2009. Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Kardiovaskuler.
Jakarta: Salemba Medika.
Wong, donna L.2008. Buku Ajar Keperawatan Pediatrik volume II. Jakarta : EGC.
PPNI Komisariat RSUD Salatiga. 2011. “Asuhan Keperawatan Jantung Bawaan”, (Online),
(http://ppnikomisariatrsudsalatiga.blogspot.com/2011/04/asuhan-keperawatan-jantung-
bawaan.html, diakses pada 7 Januari 2013).
Yulmainihendradewiningsih. 2012. “Askep Pada Anak dengan Gangguan Jantung
Kongenital”, (Online), (http://yulmainihendradewiningsih.wordpress.com/2012/10/14/askep-
pada-anak-dengan-gangguan-jantung-kongenital/, diakses pada 7 Januari 2013)