Anda di halaman 1dari 12

ASUHAN KEPERATAN (ASKEP) TINJAUAN KASUS APENDISITIS

I. PENGKAJIAN

1. Identitas
Nama : Ny. Id Tgl MRS : 31 –08- 2017
Umur : 31 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Suku/bangsa : Jawa/Indonesia
Agama : Islam
Pekerjaan : Tidak bekerja ( Ibu Rumah tangga )
Pendidikan : SMA ( tamat )
Nama Suami : Tn. As
Umur : 38 tahun
Pendidikan : SMU ( tamat )
Pekerjaan : Kuli Batu
Alamat : Banyu urip I / 24 A Surabaya

Alasan dirawat: Nyeri luka operasi


Keluhan Utama sebelumnya : Nyeri hebat perut kanan bawah
Upaya yang telah dilakukan : Periksa ke IRD RSUD Dr. Soetomo Surabaya dan
dilakukan operasi ( Apendiktomy ) tanggal 31-3-2002 jam 23.35 WIB.
2. Riwayat Keperawatan
1. Riwayat Penyakit sebelumnya :
Klien mengatakan :
 Sering mengalami tekanan darah rendah
 Waktu SMA pernah sakit typhus dan sakit kuning, dengan berobat jalan sembuh
2. Riwayat Penyakit Sekarang :
Nyeri luka operasi daerah perut kanan bawah. Nyeri bertambah hebat terutama
bila bergerak, agak berkurang bila miring kekanan. Kepala pusing sejak keluar
dari kamar operasi dan merasa nek serta mual, belum kentut ( flatus ), karena
kepala pusing, nyeri luka operasi dan mual tidur sering terbangun.
3. Riwayat Kesehatan Keluarga :
Dari keluarga ayah maupun ibunya tidak ada yang menderita sakit kencing manis,
ataupun sakit berat yang lainnya.
4. Riwayat Kesehatan lainnya :
 Klien ikut KB suntik
 Klien dirawat tanpa menggunakan alat bantu

5. Aktivitas hidup sehari-hari


Aktivitas sehari-hari Sebelum Sakit Di Rumah Sakit
1. Makan dan minum Makan 3 kali sehari, nasi, Masih puasa
sayur dan ikan, buah
kadang-kadang, tidak ada
makanan pantangan, semua
makanan yang ada disukai.
Minum air putih, sehari
1500-2000 cc.
BAK lancar 5 – 6 kali sehari,
2.
Eliminasi warna kuning jernih, jumlah BAK lancar 5 kali sehari
1500-2000 cc / hari. BAB warna kuning agak gelap,
setiap 4 hari sekali, belum BAB
konsistensi lunak.

Istirahat dan tidur Tidur siang jam 12.00-


14.00 Tidak bisa tidur siang,
Malam jam 22.00-05.00 tidur malam sering
terbangun
4. Aktivitas Sebagai ibu rumah tangga,
jam 05.00 mulai memasak, Ditempat tidur
mempersiapkan seragam
anak-2 nya yang akan
sekolah, mencuci dan
membersihkan rumah 2 kali
sehari.

5. Kebersihan diri Mandi dan gosok gigi 2 kali


sehari, mencuci rambut 2 Mandi 2 kali sehari diseka
kali seminggu, memotong suaminya, tidak gosok gigi
kuku bila sudah panjang,
tidak ada jadwal khusus,
ganti baju setiap sore.

6. Rekreasi Bila ada waktu senggang


antara jam 20-00 – 22.00 ---
menonton TV bersama
suami dan anak-2nya, tidak
pernah ketempat rekreasi.

3. Pemeriksaan Fisik :

 Keadaan umum :
Klien terbaring terlentang dengan posisi tangan kiri memegang perut saat bergerak,
mengernyitkan dahi dan menggigit bibir.
 Tanda Vital :
Suhu axilla 36 º C Nadi 88 x/menit, Tensi 100/80 mmHg, RR 18 x/menit

4. Pengkajian Sistem :
1. Sistem Pernafasan :
Hidung bersih, pernafasan spontan, bentuk dada bulat datar tidak
ditemukan tarikan otot bantu pernafasan saat bernafas, suara nafas vesikuler, tidak
ditemukan suara nafas tambahan.
2. Sistem Cardiovaskuler :
Klien mengeluh pusing sejak keluar dari kamar operasi, Suara jantung S1
S2 suara tunggal lupdub. Ictus Cordis teraba 1 cm pada ICS med Clavicula kiri,
percusi sonor, tidak ditemukan oedema pada palpebrae maupun extremitas, KRT
kembali dalam detik pertama. Tensi : 110/80 mmHg, Nadi : 92 x/menit, Suhu 36º
C.
3. Sistem Persyarafan :
 Kesadaran Composmentis, GCS : E 4 V 5 M 6 dengan total nilai 15.
 Kepala dan Wajah :
Mata : Konjungtiva merah muda , Sklera : Warna putih terdapat gambaran tipis
pembuluh darah, Pupil isocor.
 Leher : Pergerakan bebas, tidak ditemukan pembesaran/bendungan vena yugolaris,
pembesaran kelenjar gondok maupun limphe.
 Persepsi Sensori :
Klien mampu mendengar suara berbisik, mampu membedakan rasa manis, asin dan
pahit, penglihatan sampai tak terhingga, ambang rasa raba terhadap hangat, dingin dan
raba masih mampu membedakan.
4. Sistem Perkemihan :
Bak lancar warna kuning jernih 5-6 kali sehari, jumlah ± 1500-200 cc perhari ,
baik sebelum sakit maupun selama dirawat dirumah sakit, tidak ada keluhan nyeri
saat BAK.

5. Sistem Pencernaan :
 Mulut dan tenggorok :
Bibir dan lidah kering tidak ditemukan stomatitis maupun aptea, gigi bersih tidak
ada caries, tonsil/ovula warna merah muda tidak ada oedema.
 Abdomen :
Saat bergerak, klien menahan perut , Bentuk datar flat, terdapat luka operasi pada
pertengahan inguinal kanan dan umbilikus dengan panjang ± 5 cm, luka bersih
dengan jahitan ( HZ 6 buah ).Luka tertutup oleh kasa steril, Auskultasi bising usus
belum terdengar, Perkusi hypertimpani. Skibala -.
 Rectum :
Bersih, tidak ditemukan haemorrhoid, BCR +, Nyeri RT disangkal.
Sebelum sakit BAB tiap 4 hari sekali konsistensi lunak, selama dirawat di rumah
sakit belum BAB. Klien mendapat Flagyl suposutoria 3 x 1 sehari, masih puasa.
6. Sistem Tulang Otot – Integumen
 Kemampuan pergerakan sendi bebas, ekstremitas bawah pergerakan bebas,
ekstremitas atas ( tangan kiri terpasang infus RL 35 tetes / menit menetes lancar,
tidak ada ekstrapasase. Kekuatan tot 5, Flaping tremor -, KRT dan turgor kulit
kembali detik pertama. Akral hangat.
7. Sistem Endokren :
Klien mengatakan tidak pertumbuhan dan perkembangan fisiknya berjalan
sebagaimana orang lainnya. Tidak mempunyai keluhan yang berkaitan dengan
hormonal misalnya poluri, polidipsi maupun kelemahan.

5. Sosial / Interaksi :
Klien mendapat dukungan aktif dari keluarga, reaksi saat interaksi sangat
kooperatif, kien mengatakan konflik yang pernah dialami adalah saat suaminya di
PHK dari tempat kerjanya.
6. Spiritual :
Klien mengatakan bahwa sakit yang dialami adalah ujian dari sang pencipta, dan
ia bersama suaminya hanya berusaha dan Tuhan yang menyembuhkan. Selama
sakit tidak berhenti berdo’a untuk kesembuhannya.

Pemeriksaan Penunjang :
Hb 10,3 gr % ( 11,4 – 15,1 )
Leuko 14,8 x 10.9 / l ( 4,3 – 11,3 )
Trombo 258 x 10.9 /l ( 150 – 350 )
PCV 0,33 ( 0,38 – 0,42 )

Terapi :
Infus RD 5 = 2 : 3
Kedacillin 3 x 1 gram
Antrain 3 x 1 amp
ANALISA DATA

Pengelompokan data K. Penyebab Masalah


Subyektif : Hypoxia apendix Nyeri akut
- Klien mengeluh nyeri luka ↓
operasi daerah perut kanan bawah, Apendictomy
nyeri bertambah hebat terutama bila ↓
bergerak, agak berkurang bila Discontinuitas
miring kekanan. jaringan/syaraf
- Mual, tidur sering terbangun ↓
Obyektif : Nyeri
- Saat bergerak tangan kiri
menahan perut, mengernyitkan dahi
dan menggigit bibir.
- Post operasi hari I
- Luka operasi bersih, HZ VI

Subyektif : Klien mengatakan Discontinuitas Pola tidur


Tidur malam sering terbangun, jaringan/syaraf (terganggu )
siang tidak bisa tidur ↓
Kepala pusing, mual sejak keluar Nyeri
dari kamar operasi ↓
Obyektif : Aktivitas tidak adequat
*Conjunctiva relatif merah muda ↓
*Hb 10,3 gr % Perubahan posisi
*Tensi 100/80 mmHg ↓
Tidur terganggu

Subyektif : Klien mengatakan : Fungsi GI tract turun


- Masih puasa sejak keluar dari ↓
kamar operasi Puasa/intake kurang
- Haus, mual, pusing ↓ Volume cairan
- BAK lancar warna kuning gelap. Hidrasi tidak adequat kurang
Obyektif : ( resiko tinggi )
- Membrane mukosa lidah dan
bibir kering
- Turgor kulit dan KRT kembali
detik pertama
- Tangan kiri terpasang infus RL
35 tetes/menit
- Tensi 100/80 mmHg

Rumusan Diagnose Keperawatan :


1. Gangguan rasa nyaman ( nyeri ) b/d discontinuitas jaringan/syaraf sekunder dari
apendictomy ditandai dengan mengeluh nyeri luka operasi perut kanan bawah, bertambah
hebat bila bergerak, saat bergerak mengernyitkan dahi, menggigit bibir dan memegang
perut.
2. Gangguan pola tidur b/d nyeri luka operasi, tidak adequatnya aktivitas ditandai dengan
tidak bisa tidur siang, tidur malam sering terbangun, mual, tensi 100/80 mmHg, Hb 10,3 gr
%.
3. Resiko tinggi terjadi kekurangan volume cairan b/d intake kurang/puasa sekunder dari
fungsi GI tract menurun.

PRIORITAS MASALAH KEPERAWATAN


Gangguan rasa nyaman ( nyeri ) b/d discontinuitas jaringan/syaraf sekunder dari
apendictomy ditandai dengan mengeluh nyeri luka operasi perut kanan bawah, bertambah
hebat bila bergerak, saat bergerak mengernyitkan dahi, menggigit bibir dan memegang
perut.
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

Dix. Kep dan hasil Rencana Tindakan Rasional Nama


yang diharapkan mahasiswa
Gangguan rasa
1. Kaji nyeri, catat Berguna dalam Supanik
nyaman ( Nyeri ). lokasi, karakteristik, pengawasan keefektifan
beratnya obat,kemajuan
Kriteria hasil : ( skala 0-10 ) penyembuhan.
- Nyeri
hilang/terkontrol

- Tampak rileks, mampu Dorong ambulasi dini Meningkatkan normalisasi


istirahat dengan fungsi organ
tenang ( merangsang peristaltik
dan flatus, menurunkan
ketidaknyamanan abdomen

Berikan aktivitas hiburan Meningkatkan relaksasi


dan kemampuan koping
Menurunkan
ketidaknyamanan pada
peristaltik usus dini dan
iritasi gaster/muntah.

Lakukan program Menghilangkan nyeri,


kolaborasi :Pertahankan mempermudah kerjasamna
puasa pade fase awal dengan intervensi terapi
Berikan analgesik sesuai lain.
indikasi
TINDAKAN KEPERAWATAN

Tanggal / Jam Tindakan Keperawatan Nama Perawat


1 –08 – 2017 Mengobservasi : Tensi 100/80 mmHg, Nadi 88/mnt, RR
09.30 18x/mnt, Suhu 36˚ C, Luka bersih. Supanik
Mengobati luka dengan Larutan Savlon, BWC dan Betadin
oles. Luka tampak bersih tidak ada oedema.

10.00 Memberikan injeksi pada pasien : Kedacillin 1 gram dan


Antrain 1 amp Iv. Tidak ada reaksi allergie.

10.30 Memasukkan Flagyl Suposutoria

11.00 Memberi penjelasan pada klien tentang :


- Penyebab nyeri dan sulit tidur nyenyak
- Upaya untuk mengatasi nyeri dan gangguan tidur
- Upaya untuk mencegah kekurangan cairan
Mengajari klien cara mengatasi nyeri dan kesulitan tidur
dengan cara mobilisasi dan menarik nafas panjang saat
bergerak

12.00 Mengobservasi : Tensi 100/80 mmHg, Nadi 92x/mnt, Suhu


36² ° C, RR 16x/mnt. Bising usus + 2x/mnt, klien belum
flatus.
Mengganti cairan infus D 5 35 tetes/mnt, menetes lancar.

13.00 Observasi bising usus 5x/mnt, Klien flatus, Abdomen


soepel.
Memesan pada klien agak minum secara bertahap dan
makan cair.

2 – 08 – 2017 Membantu klien makan bubur halus, habis 1 porsi, minum


07.00 air putih 250 cc.
07.30 Membersihkan lingkungan klien

09.00 Mengobservasi : Tensi 110/80 mmHg, Nadi 88/mnt, RR


18x/mnt, Suhu 36˚ C, Luka bersih. Klien mengatakan BAK
lancar.

10.00 Mengobati luka dengan Larutan Savlon, BWC dan Betadin


oles. Luka tampak bersih tidak ada oedema.

12.00 Memberikan injeksi pada pasien : Kedacillin 1 gram dan


Antrain 1 amp Iv. Tidak ada reaksi allergie.

Mengganti cairan infus RL 35 tetes/mnt, menetes lancar,


12.30 tidak ada tanda ekstravasase.

Membantu klien makan bubur halus habis 1 porsi, minum


13.00 air putih 250 cc.

Observasi Tensi 110/80 mmHg, Nadi 84x/mnt, RR


13.30 16x/mnt, Suhu 36° C.
Melepas infus dan memesan pada klien agar banyak
minum.

Memberi penjelasan pada klien cara mium obat peroral.


3 3 – 08 – 2017 Memindahkan klien ke ruang Bedah G
08.00
Mengobservasi : Tensi 110/80 mmHg. RR 16x/mnt, Nadi
10.00 80x/mnt, Suhu 36° C, Luka jahitan mulai kering.
Memesan pada klien agar tetap minum obat secara teratur,
mempertahankan daerah luka tetap steril, banyak
minum terutama air putih.
Mengantarkan klien pulang sampai pintu ruangan.

EVALUASI

Tanggal Diagnosa Catatan perkembangan Nama Perawat


2-08-2017 Nyeri... S. Klien menyatakan nyeri perut sudah
berkurang
Memegang perut saat bergerak, Tensi
110/80 mmhg, Nadi 84x/mnt, RR 18x/mnt,
Luka mulai kering, tanda infeksi –
A.Masalah teratasi sebagian
P. Lanjutkan rencana
Terapi ganti peroral Metafera acid 3x500
mg.

Anda mungkin juga menyukai