PENDAHULUAN
dan sosial secara bertahap (Azizah, 2011). Secara fisik pankreas mengalami kemunduran
fungsi, dimana pankreas tersebut mengatur kadar gula darah tetap norrmal. Jika kondisi
ini tidak diwaspadai maka pertambahan penduduk Lansia akan cenderung mengalami
peningkatan kadar gula darah yang akan berdampak negatif terhadap kesehatan lansia.
Jumlah penduduk lansia di dunia saat ini diperkirakan mencapai 1 milyar dengan
usia rata-rata 60 tahun (Depkes RI, 2013). Indonesia termasuk kedalam lima besar negara
dengan jumlah penduduk lansia terbanyak di dunia. Pada tahun 2010 jumlah penduduk
lansia di Indonesia mencapai 18,1 juta jiwa. Jumlah lansia pada tahun 2011 di Indonesia
memproyeksikan jumlah penduduk lansia berusia 60 tahun atau lebih akan meningkat
menjadi 29,1 juta jiwa (2020) dan 36 juta jiwa (2025) (Depkes RI, 2012).
Lanjut usia merupakan bagian dari proses tumbuh kembang. Manusia tidak secara
langsung menjadi tua, tetapi berkembang dari bayi, anak- anak, dewasa dan akhirnya
menjadi tua. Hal ini normal, dengan perubahan fisik dan tingkah laku yang dapat terjadi
pada semua orang pada saat mereka mencapai usia perkembangan kronologis tertentu.
Lansia merupakan salah satu proses alami yang ditentukan oleh Tuhan Yang Maha Esa.
Semua orang akan mengalami proses menjadi tua dan masa tua merupakan masa hidup
hidup manusia yang terakhir. Di masa ini seseorang mengalami kemunduran fisik, mental
Batasan umur lansia menurut organisasi kesehatan dunia (WHO) lanjut usia
meliputi: Usia pertengahan (middle age), ialah kelompok usia 45 sampai 59 tahun, Lanjut
usia (elderly) ialah kelompok usia antara 60 sampai 74 tahun, Lanjut usia tua (old) ialah
kelompok usia antara 75 sampai 90 tahun dan Sangat tua (very old) ialah usia diatas 90
tahun. Sedangkan di Indonesia, batasan mengenai lanjut usia yaitu 60 tahun ke atas,
dimana ini sesuai dengan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1998 tentang Kesejahteraan
Lanjut Usia pada Bab1 Pasal 1 Ayat 2. Menurut Undang-Undang tersebut di atas lanjut
usia adalah seseorang yang mencapai usia 60 tahun ke atas, baik pria maupun wanita.
Pada lansia mengalami banyak perubahan, baik secara fisik maupun mental,
khususnya kemunduran dalam berbagai fungsi dan kemampuan yang pernah dimilikinya.
Perubahan penampilan fisik sebagai bagian dari proses penuaan yang normal, seperti
berkurangnya ketajaman panca indera, menurunnya daya tahan tubuh, dan adanya
inkontinensia baik urine maupun tinja merupakan ancaman bagi integritas orang usia
lanjut. Belum lagi mereka masih harus berhadapan dengan kehilangan peran diri,
kedudukan sosial serta perpisahan dengan orang-orang yang dicintai. Dari berbagai
macam perubahan tersebut tidak diimbangi dengan pola gaya hidup yang sehat tau benar
Darah manusia normal mengandung glukosa dalam jumlah atau konsentrasi tetap,
yaitu antara 70-100 mg tiap 100 ml darah. Glukosa darah dapat bertambah setelah kita
makan-makanan sumber karbohidrat, namun kira-kira 2 jam setelah itu, jumlah glukosa
darah akan kembali pada keadaan semula. Gula darah pada orang sehat dikendalikan oleh
insulin. Insulin adalah hormon yang dibuat oleh pankreas. Insulin membantu glukosa
dalam darah masuk ke sel untuk menghasilkan tenaga. Gula darah yang tinggi dapat
berarti bahwa pankreas tidak memproduksi cukup insulin, atau jumlah insulin cukup
Kolesterol adalah senyawa lemak kompleks, yang 80% dihasilkan dari dalam
tubuh (organ hati) dan 20% sisanya dari luar tubuh (zat makanan) untuk bermacam-
macam fungsi di dalam tubuh, antara lain membentuk dinding sel. Nilai rujukan untuk
kadar kolesterol total adalah 140-250 mg/dl. Kolesterol tidak larut dalam cairan darah,
untuk itu agar dapat dikirim ke seluruh tubuh perlu dikemas bersama protein menjadi
partikel yang disebut lipoprotein. Lipoprotein dapat dianggap sebagai ‘pembawa’ (carier)
Asam urat adalah asam hasil metabolisme protein berupa asam-asam inti yang
terdapat dalam inti sel. Setelah mengalami berbagai miam proses biokimia akan menjadi
oksida purin. Purin sendiri merupakan salah satu turunan asam ammo. Oksidasi purin ini
di metabolisme lagi oleh suatu enzim dan menghaSilkan produk akhir yaitu asam urat.
Jadi asam Urat adalah hasil akhir dari metabolisme tubuh dari bahan purin. Berdasarkan
uraian tersebut, maka dapat dilakukan perbaikan pola gaya hidup yang benar agar kadar
Menurut Sutisna (2002), gaya hidup secara luas didefinisikan sebagai cara hidup
yang mereka pikirkan tentang diri mereka sendiri dan juga dunia disekitarnya (pendapat).
Gaya hidup dapat dipahami sebagai sebuah karakteristik seseorang secara kasat mata,
yang menandai sisitem nilai, serta sikap terhadap diri sendiri dan lingkungannya. Gaya
hidup merupakankombinasi dan totalitas cara, tata, kebiasaan, pilihan, serta objek-objek
yang mendukungnya, dalam pelaksananya dilandasi oleh system nilai atau system
kepercayaan tertentu.
temukan ada 7 orang lansia yang menderita Diabetes Militus. 3 diantara 7 lansia
mengatakan tidak pernah melakukan aktivitas fisik (olahraga, jalan sehat dan jalan
santai), 4 diantara 7 lansia mengatakan bahwa mereka sebagai perokok aktif, dan 5
diantara 7 lansia mengatakan tidak pernah mengukur atau membatasi asupan makanan
yang mereka makan setiap hari. Berdasarkan uraian latar belakang tersebut diatas penulis
tertarik untuk meneliti selanjutnya mengenai “ Hubungan gaya hidup dengan kadar gula
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah apakah ada hubungan aktivitas fisik dengan penyakit diabetes militus di RW 2
Tlogomas?
Mengetahui apakah ada hubungan aktivitas fisik dengan penyakit diabetes militus.
I.3.2. Tujuan Khusus
diabetes militus.
I.3.2.2. Mengetahui apakah ada hubungan aktivitas fisik dengan penyakit diabetes
militus.
militus.
militus sehingga pihak Rumah Sakit dapat melakukan suatu program peningkatan
pengetahuan para lansia tentang hal tersebut sehingga nantinya akan berguna dan
tempat-tempat lainnya.
Merupakan salah satu sumber ketika membuat proposal penelitian yang mana