Anda di halaman 1dari 18

ASUHAN KEPERAWATAN

DENGAN GANGGUAN
SISTEM KARDIOVASKULER

NAMA KELOMPOK:
BAINANI
PATIMAH
RESTI MARTIA
YANFATHONI
YONI DIAH RAHAYU

MK: KEPERAWATAN ANAK DAN


TERMINAL
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penyakit jantung bawaan merupakan kelainan susunan jantung yang
terjadi sejak dalam kandungan sebelum bayi lahir.. Penyakit jantung bawaan
non- sianotik biasanya ditandai dengan sesak napas, pucat, berkeringat,
ujung- ujung jari hiperemik, cepat lelah dan dispnea. Penyakit jantung
bawaan sianotik biasanya ditandai dengan sianosis yang disertai takipnea dan
hiperventilasi bahkan dapat disertai kejang-kejang dan berakibat fatal.
Sekitar 1% bayi baru lahir menderita kelainan jantung bawaan atau
penyakit jantung kongenital. Sebagian bayi lahir tanpa gejala dan gejala baru
tampak pada masa kanak-kanak. Sebagian lagi tanpa gejala sama sekali.ada
pula gejala langsung terlihat begitu bayi lahir dan memerlukan tindakan
medis secepatnya. Kelainan Jantung Bawaan adalah kelainan atau
ketidaksempurnaan struktur jantung dan perangkatnya yang dibawa sejak
lahir.
B. Tujuan
1. Umum Mampu mendeskripsikan
asuhan keperawatan dengan gangguan
sistem kardiovaskuler.
2. Khusus
a. Mampu mendeskripsikan bagaimana
pengkajian pada pasien dengan
gangguan sistem kardiovaskuler C. Manfaat
b. Mampu mendeskripsikan apa 1. Institusi Pelayanan
diagnosa pada pasien dengan Makalah ini diharapkan
gangguan sistem kardiovaskuler dapat menjadi bahan bacaan bagi
c. Mampu mendeskripsikan bagaiamna institusi dalam meningkatkan
intervensi pada pasien dengan penerapan asuhan keperawatan
gangguan sistem kardiovaskuler pada anak dengan gangguan
d. Mampu mendeskripsikan bagaimana sistem kardiovaskuler
implementasi pada pasien dengan 2. Pengembangan keilmuan
gangguan sistem kardiovaskuler Makalah ini diharapkan
e. Mampu mendeskripsikan bagaimana dapat menambah pengetahuan
evaluasi pada pasien dengan untuk pengembangan ilmu dalam
gangguan sistem kardiovaskuler penerapan asuhan keperawatan
pada anak dengan penyakit
jantung bawaan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Anatomi dan Fisiologi
1. Anatomi jantung
Lapisan Jantung terdiri atas 3 2 . Fi s io lo g i j a n t u n g
lapisan yaitu :
a. Epikardium merupakan lapisan Siklus jantung adalah rangkaian
terluar, memiliki struktur yang kejadian dalam satu irama jantung.
samma dengan perikardium Dalam bentuk yang paling sederhana,
viseral. siklus jantung adalah kontraksi
b. Miokardium, merupakan lapisan bersamaan kedua atrium, yang
tengah yang terdiri atas otot yang mengikuti suatu fraksi pada detik
berperan dalam menentukan berikutnya karena kontraksi bersamaan
kekuatan kontraksi. kedua ventrikel.

c. Endokardium, merupakan lapisan


terdalam terdiri atas jaringan
endotel yang melapisi bagian
dalam jantung dan menutupi
katung jantung.
PENGERTIAN PDA

PATENT DUCTUS ARTERIOSUS (PDA), YAITU ADANYA


DEFECT ATAU CELAH PADA DUCTUS ARTERIOSUS
YANG SEHARUSNYA TELAH MENUTUP PADA USIA 3
HARI SETELAH LAHIR. KEGAGALAN MENUTUPNYA
DUKTUS ARTERIOSUS (ARTERI YANG
MENGHUBUNGKAN AORTA DAN ARTERI PULMONAL)
PADA MINGGU PERTAMA KEHIDUPAN, YANG
MENYEBABKAN MENGALIRNYA DARAH DARI AORTA
YANG BERTEKANAN TINGGI KE ARTERI PULMONAL
YANG BERTEKANAN RENDAH (ASPIANI,2015).
PENGERTIAN VSD

VENTRIKEL SEPTAL DEFECT (VSD), YAITU ADANYA


DEFECT ATAU CELAH ANTARA VENTRIKEL KIRI DAN
KANAN. PIRAU KIRI KE KANAN DISEBABKAN OLEH
PENGALIRAN DARAH DARI VENTRIKEL KIRI YANG
BERTEKANAN TINGGI KE VENTRIKEL KANAN YANG
BERTEKANAN RENDAH, KARENA TEKANAN VENTRIKEL
KIRI MENINGKAT SEKITAR 5 KALI LEBIH TINGGI
DARIPADA TEKANAN VENTRIKEL KANAN, MAKA DARAH
AKAN MENGALIR DARI KIRI KE KANAN MELALUI
CELAH TERSEBUT DAN AKIBATNYA JUMLAH ALIRAN
DARAH DARI VENTRIKEL KIRI MELALUI KATUP AORTA
KEDALAM AORTA AKAN BERKURANG DAN JUMLAH
DARAH KE VENTRIKEL KANAN AKAN BERTAMBAH
(ASPIANI,2015).
PENGERTIAN TETRALOGI
OF FALLOT

TETRALOGI OF FALLOT (TF) YAITU KELAINAN


JANTUNG YANG TIMBUL SEJAK BAYI DENGAN
GEJALA SIANOSIS KARENA TERDAPAT KELAINAN,
YAITU VSD, STENOSIS PULMONAL, HIPERTROFI
VENTRIKEL KANAN, DAN OVERRIDING AORTA.
ETIOLOGI

kelainan jantung bawaan merupakan kelainan yang


disebabkan oleh gangguan sistem kardiovaskuler pada
embrio yang di duga karena adanya faktor endogen dan
eksogen. penyebab terjadinya penyakit jantung bawaan
belum diketahui secara pasti, tetapi terdapat beberapa faktor
yang memiliki pengaruh pada peningkatan angka kejadian
penyakit jantung bawaan, yaitu faktor prenatal dan faktor
genetik.
PATOFISOLOGI PDA

1. Darah dari kiri ke kanan, mengakibatkan


1. Darah dari kiri kealiran
peningkatan kanan, mengakibatkan peningkatan
darah ke arteri aliran darah ke arteri
pulmonalis
2. pulmonalis
Dilatasi atrium kiri, peningkatan tekanan atrium kiri

2.3. Dilatasi
Peningkatan volume (volume overload) ventrikel
atrium kiri, peningkatan tekanan atrium kiri
kiri.
3. Peningkatan volume (volume overload) ventrikel kiri.
PATOFISOLOGI VSD

Adanya lubang pada septum intervaskuler memungkinakn terjadinya


1. Darah
aliran dari dari kiri kiri
ventrikel ke kanan,
ke mengakibatkan peningkatan
ventrikel kanan, aliran darah
sehingga ke arteridarah
aliran
pulmonalis
yang ke paru bertambah, presentasi klinis tergantung besarnya aliran
darah melewati lubang VSD serta besarnya tahapan pembuluh darah
2. Dilatasi atrium kiri, peningkatan tekanan atrium kiri
paru. Bila aliran pirau kecil, umumnya tidak menimbulkan keluhan.
3. Peningkatan volume (volume overload) ventrikel kiri.
Dalam perjalanannya, beberapa tipe VSD dapat menutup spontan
(tipe parimentum dan muskuler), terjadi hipertensi pulmonal,
hipertrofi infundibulum bahkan regurgitasi katup aorta.
PATOFISOLOGI TF

Kesalahan dalam pembagian trunkus dapat berakibat letak aorta


1. Darah dari(overriding),
yang abnormal kiri ke kanan, mengakibatkan
timbulnyapeningkatan aliran darahpada
penyempitan ke arteriarteri
pulmonalis
pulmonalis, serta terdapat penyempitan pada arteri pulmonalis dan
terdapatnya defek septum ventrikel. Dengan demikian, bayi akan lahir
2. Dilatasi atrium kiri, peningkatan tekanan atrium kiri
dengan kelainan jantung, empat kelainan jantung yaitu septum
3. Peningkatan volume (volume overload) ventrikel kiri.
ventrikel yang besar, stenosis pulmonal infundibule atau valvular,
dekstro posisi pangkal aorta dan hipertrofi ventrikel kanan.
PATHWAY

1. Darah dari kiri ke kanan, mengakibatkan peningkatan aliran darah ke arteri


pulmonalis
2. Dilatasi atrium kiri, peningkatan tekanan atrium kiri
3. Peningkatan volume (volume overload) ventrikel kiri.
PATHWAY

1. Darah dari kiri ke kanan, mengakibatkan peningkatan aliran darah ke arteri


pulmonalis
2. Dilatasi atrium kiri, peningkatan tekanan atrium kiri
3. Peningkatan volume (volume overload) ventrikel kiri.
 Tanda dan Gejala
Aspiani (2015) menyebutkan bahwa tanda dan gejala PJB yaitu anak
mengalami sianosis, dispnea jika melakukan aktivitas fisik, hipertrofi dan
pembesaran jantung, tekanan nadi besar, takikardi, retraksi dada, dan hipoksemia.
Selain tanda dan gelaja tersebut, terdapat beberapa tanda dan gejala pertumbuhan
dan perkembangan seperti keterlambatan berbicara, berjalan, mengalami kesulitan
makan, meningkatnya resistensi vascular paru, adanya tanda gagal jantung kongesti
seperti gagal jantung, mur-mur persisten, dan ujung jari hiperemik.

 Penatalaksanaan
a. Ventrikel septal defek (VSD): Pasien dengan VSD perlu ditolong dengan obat-
obatan untuk mengatasi gagal jantung.
b. Paten duktus arteriosus (PDA): Pengobatan defenitif untuk PDA yaitu
pembedahan.
c. Tetralogi of fallot (TOF): Operasi yang dilakukan berupa penutupan VSD dan
menghilangkan obstruksi pulmonal.
 Pengkajian  Pemeriksaan fisik
1. Identitas, meliputi: nama, tempat 1. Tanda- tanda vita
tanggal lahir, umur, berat badan 2. Kepala
lahir, jenis kelamin, anak keberapa, 3. Wajah
jumlah saudara dan identitas orang 4. Mata
tua. 5. Hidung
2. Keluhan utama 6. Mulut
3. Riwayat kesehatan sekarang 7. Leher
4. Riwayat kesehatan dahulu 8. Jantung
5. Riwayat kesehatan keluarga 9. Paru
6. Riwayat kehamilan 10. Kulit
11. Ekstremitas
DIAGNOSA

1) Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan afterload, perubahan


kontraktilitas, perubahan preload,dan perubahan volume darah sekuncup.
1. Darah dari kiri ke kanan, mengakibatkan peningkatan aliran darah ke arteri
2) Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan ketidakseimbangan ventilasi perfusi.

3) Pola nafas tidak efektif pulmonalis


berhubungan dengan kongesti paru.

4) Perfusi Perifer Tidak 2.Efektif


Dilatasiberhubungan
atrium kiri, peningkatan
dengan tekanan atriumsuplai
kurang kiri oksigen ke jaringan.
5) Defisit Nutrisi berhubungan dengan
3. Peningkatan ketidakmampuan
volume makan,
(volume overload) ventrikel kiri.ketidakmampuan mencerna
makanan, dan kurang asupan makanan.

6) Intoleran aktifitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan


oksigen.

7) Resiko perfusi cerebral tidak efektif berhubungan dengan fibrilasi atrium, stenosis mitral.

8) Resiko infeksi berhubungan dengan penurunan daya tahan tubuh.


 Implementasi Keperawatan
1. Komponen tahap implementasi diantaranya sebagai berikut :
2. Tindakan keperawatan mandiri: Tindakan keperawatan mandiri dilakukan tanpa
peranan dokter
3. Tindakan Keperawatan Kolaboratif
4. Tindakan yang dilakukan oleh perawat bila perawat bekerja dengan anggota
kesehatan yang lain

 Evaluasi
Menurut Asmadi (2008), evaluasi terdiri dari dua jenis, yaitu :
1. Evaluasi Proses (Formatif): Evaluasi proses ini merupakan kegiatan yang dilakukan
dengan mengevaluasi selama proses perawatan berlangsung atau menilai respon
pasien. Evaluasi formatif terus-menerus dilaksanakan sampai tujuan yang
direncanakan tercapai.
2. Evaluasi Hasil (Sumatif): Evaluasi hasil merupakan kegiatan melakukan evaluasi
dengan target tujuan yang diharapkan.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai