TINJAUAN TEORI
1.1 Definisi
1.2 Etiologi
1. Faktor prenatal
2. Faktor genetik
a. Menurut Suriadi, Rita Yuliani, 2001 ; 236, Betz & Sowden, 2002 ; 376)
1
1. Kadang-kadang terdapat tanda-tanda gagal jantung
7. Apnea
8. Tachypnea
9. Nasal flaring
11. Hipoksemia
1.4 Fisiologi
2
jantung tersebut, pompa kanan berfungsi untuk sirkulasi paru sedangkan
bagian pompa jantung yang kiri berperan dalam sirkulasi sistemik untuk
seluruh tubuh. Kedua jenis sirkulasi yang dilakukan oleh jantung ini adalah
suatu proses yang berkesinambungan dan berkaitan sangat erat untuk asupan
oksigen manusia demi kelangsungan hidupnya.Ada 5 pembuluh darah mayor
yang mengalirkan darah dari dan ke jantung.Vena cava inferior dan vena cava
superior mengumpulkan darah dari sirkulasi vena (disebut darah biru) dan
mengalirkan darah biru tersebut ke jantung sebelah kanan. Darah masuk ke
atrium kanan, dan melalui katup trikuspid menuju ventrikel kanan,kemudian
ke paru-paru melalui katup pulmonal.Darah yang biru tersebut melepaskan
karbondioksida, mengalami oksigenasi di paru-paru, selanjutnya darah ini
menjadi berwarna merah. Darah merah ini kemudian menuju atrium kiri
melalui keempat vena pulmonalis. Dari atrium kiri, darah mengalir ke
ventrikel kiri melalui katup mitral dan selanjutnya dipompakan ke aorta.
1.5 Patofisiologi
Duktus arteriosus adalah pembuluh darah yang menghubungkan aliran
darah pulmonal ke aliran darah sistemik dalam masa kehamilan (fetus).
Hubungan ini (shunt) ini diperlukan oleh karena sistem respirasi fetus yang
belum bekerja di dalam masa kehamilan tersebut. Pada saat lahir resistensi
dalam sirkulasi pulmonal dan sistemik hampir sama, persamaan tersebut juga
pada resistensi dalam aorta dan arteri pulmonalis. Karena tekanan sistemik
melebihi tekanan pulmonal, darah mulai mengalir dari aorta, melintasi ke
duktus ke arteri pulmonalis (left to right shunt) adarah kembali bersirkulasi
melalui paru dan turun ke atrium kiri dan ventrikel kiri pengaruh perubahan
sirkulasi meningkatkan kerja jantung bagian kiri meningkatkan kongesti
pembuluh darah pulmonal dan memungkinkan resistensi meningkatkan
tekanan ventrikel kanan dan hypertrofi. Jika duktus tetap terbuka, darah yang
seharusnya mengalir ke seluruh tubuh akan kembali ke paru-paru sehingga
memenuhi pembuluh paru-paru.
3
4
1.6 Pemeriksaan Penunjang
2. Ekhokardiografi : Rasio atrium kiri terhadap pangkal aorta lebih dari 1,3:1
pada bayi cukup bulan atau lebih dari 1,0 pada bayi praterm (disebabkan
oleh peningkatan volume atrium kiri sebagai akibat dari pirau kiri ke
kanan)
5
BAB II
TINJAUAN ASUHAN KEPERAWATAN
2.1 Pengkajian
1. Riwayat keperawatan : respon fisiologis terhadap defek (sianosis, aktivitas
terbatas)
2. Kaji adanya tanda-tanda gagal jantung, nafas cepat, sesak nafas, retraksi,
bunyi jantung tambahan (machinery mur-mur), edera tungkai,
hepatomegali.
2.2 Anamnesa
1. Indentitas (data Biografi)
PDA sering ditemukan pada neonatus,tapi secara fungsional menutup pada
24 jam pertama setelah kelahiran.Sedangkan secara anomatic menutup
dalam 4 minggu pertama.PDA (Pantent Ductus Arteriosus) lebih sering
insidens pada bayi perempuan 2x lebih banyak dari bayi laki-
laki.Sedangkan pada bayi prematur diperkirakan sebesar 15%.PDA juga
bisa diturunkan secara genetik dari orang tua yang menderita jantung
bawaan atau juga nisa karena kelainan kromosom.
2. Keluhan utama
Pasien dengan PDA biasanya merasa lelah,sesak napas
3. Riwayat penyakit sekarang
Pada pasien PDA,biasanya akan diawali dengan tanda-tanda respiratory
distress,dispnea,tacipnea,hipertropi vertikel kiri,retraksi dada dan
hiposekmia
4. Riwayat penyakit sekarang
Perlu ditanyakan apakah pasien lahir prematur apa ibu menderita infeksi
dari rubella
5. Riwayat penyakit keluarga
6
Perlu ditanyakan apakah ada anggota kelurga yang menderita PDA juga
bisa diturunkan secara genetik dari orang tua yang menderita penyakit
jantung bawaan atau juga bisa karena kelainan kromosom.
6. Riwayat psikososial
Meliputi tugas perasaan anak terhadap penyakitnya,bagaimana perilaku
anak terhadap tindakan yang dilakukan terhadap dirinya,perkembangan
anak,koping yang digunakan,kebiasaan anak,respon kelurga terhadap
penyakit anak,koping keluarga dan penyesuain keluarga terhadap stress.
2.3 Pemeriksaan fisik
1. Pernafasan B1 (Breath)
Nafas cepat, sesak nafas ,bunyi tambahan ( marchinery murmur ),adanyan
otot bantu nafas saat inspirasi, retraksi.
2. Kardiovaskuler B2 ( Blood)
Jantung membesar, hipertropi ventrikel kiri, peningkatan tekanan darah
sistolik, edema tungkai, clubbing finger, sianosis.
3. Persyarafan B3 ( Brain)
Otot muka tegang, gelisah, menangis, penurunan kesadaran.
4. Perkemihan B4 (Bladder)
Produksi urine menurun (oliguria).
5. Pencernaan B5 (Bowel)
Nafsu makan menurun (anoreksia), porsi makan tidak habis.
6. Muskuloskeletal/integument B6 (Bone)
Kemampuan pergerakan sendi terbatas, kelelahan.
2.4 Rencana Asuhan Keperawatan
A. Batasan Karakteristik :
7
penurunan ristensi vaskuler sistemik,perubahan tekanan
darah,perubahan warna kulit)
a. Intervensi
b. Rasional
a. Intervensi
8
1. Observasi kualitas dan kekuatan denyut jantung, nadi perifer,
warna dan kehangatan kulit. Atur posisi anak dengan posisi
fowler
b. Rasional
D. Intervensi Rasional
a. Intervensi
9
3. Dorong memajukan aktivitas.
b. Rasional:
A. Batasan karakteristik :
a. Intervensi
b. Rasional
10
3.Anggota keluarga sangat besar pengaruhnya terhadap proses
pertumbuhan dan juga perkembangan anak-anak.
5. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d kelelahan pada saat
makan dan meningkatnya kebutuhan kalori.
A.Batasan karakteristik : Berat badan 20% atau lebih dari rentang berat
badan ideal,Bisig usus hiperaktif,Cepat kenyang setalah makan,Diere,
Ganguan sensasi rasa,Kehilangan rambut berlebihan,Kelemahan otot
pengunyah,Kelemahan otot untuk menelan, Kerapuhan kapiler,Kesalahan
informasi ,Kesalahan persepsi, Ketidak mampuan memakana makanan,
Kram abdomen,Kurang informasi,Kurang minat pada makanan,Kurang
minat pada makanan,Membran mukosa pucat,Nyeri abdomen,Penurunan
berat badan dengan asupan makan adekuat,Penurunan berat badan dengan
asupan makanan adekuat,Sariawan rongga mulut,Tonus otot menurun
C.Kriteria hasil :Status nutrisi terpenuhi dan nafsu makan klien timbul
kembali
a.Intervensi
b.Rasional
11
4.Dengan sedikit tapi sering mengurangi penekanan yang
berlebihan pada lambung.
a. Intervensi
b.Rasional
12
3.Memberikan dorongan kepada keluarga untuk melibatkan
anggota keluarga lainya dalam perawatatan anak
b.Rasional
2.5 Evaluasi
13
DAFTAR PUSTAKA
Vania.Repository.usu.ac.id.pdf
14