Histologi: • Endocardium
• Miocardium
• Epicardium/pericardium visceral
2. Apa yang menyebabkan bayi lahir secara prematur?
• Usia ibu
• Infeksi saat kemampuan
• Stres berat berkepanjangan
• Berat badan hamil tidak ideal (sangat kurus atau kegemukan)
• Hamil kembar dua atau lebih: lebih dari 50% bayi kembar lahir
lebih cepat dibanding kehamilan tunggal
• Jarak antar kehamilan terlalu dekat (hanya 6-9 bulan antara
kelahiran satu bayi dengan yang berikutnya
• Pernah melahirkan prematur sebelumnya
• Merokok, alkohol, dan penggunaan obat terlarang
• Cairan ketuban terlalu banyak
• Hamil lewat program bayi tabung (IVF)
• Mengalami gizi buruk saat hamil
• Keguguran atau aborsi berulang
• Cedera atau trauma fisik saat hamil
Penanganan
Struktur Pemeriksaan
(Farmakologi)
Anatomi Radiologi
Histologi
Homeostasis
JUMP 5: LEARNING
OBJECTIVE
1. Sistem Kardiovaskular
a) Embrologi dan kelainan kongenital
b) Struktur
2. Homeostasis sistem kardiovaskular
3. Pemeriksaan radiologi jantung
4. Farmakologi sistem kardiovaskular
1. Sistem Kardiovaskular
A. Embriologi dan Kelainan Kongenital
Embriologi
• Hari ke-18-23: pembentukan tabung dan rongga jantung
• Hari ke-27: pembentukkan sekat jantung utama
• Bulan pertama: jantung tabung lurus yang tersusun dari 4
segmen: 3 ruangan (sinoatrium, ventrikel primitif dan bulbus
cordis) dan arteri utama tunggal (trunkus arteriosus).
• bulan kedua: berubah menjadi dua sistem pompa sejajar.
• Lalu bertahap dan terjadi pembagin segmen proksimal dan distal
(struktur berpasangan):
• Sinoatrium menjadi atrium dex et sin, trunkus menjadi aorta dan
arteri pulmonalis, dan ventrikel primitif dan bulbus kordis
menjadi ventrikel dex et sin
Kelainan Kongenital
Penyakit jantung bawaan sekitar 1% dari keseluruhan bayi
lahir hidup dan sebagian besar pengidap PJB tersebut meninggal
dunia ketika masih bayi kecuali masalah ini dapat dideteksi lebih
awal.
Jenis-jenis PJB
1) Sianotik
Manifestasi klinis yang selalu terdapat pada penyakit
jantung sianotik adalah sianosis.
• Tetralogi fallot (TF)
• Transposisi Arteri besar (TAB)
• Atresia pulmonal dengan septum ventrikel utuh
• Ventrikel kanan dengan jalur kedua ganda
• Atresia trikuspid
2) Asianotik
Tidak ditandai dengan sianosis. Bergantung pada ada
tidaknya pirau (kelainan berupa lubang pada sekat pembatas
antar jantung)
PJB asianotik dengan pirau
Adanya celah pada septum mengakibatkan terjadinya
aliran pirau dari satu sisi ruang jantung ke ruang sisi lainnya.
Diantaranya: Defek Septum Ventrikel (DSV), Defek Septum
Atrium (DSA), Defek Septum atrioventrikularis (DSAV),
Duktus Arteriosus persiten (DAP).
PJB asianotik tanpa pirau:
• Stenosis pulmonalis
• Stenosis aorta (SA)
• Koarktasi aorsianosis
B. Struktur
2. Homeostasis Sistem Kardiovaskular
1) Penyusaian gravitasi
• Tekanan di setiap pembuluh jantung dibawah jantung lebih
tinggi
• Tekanan di atas jantung lebih besar
2) Aktifitas fisik
Selama gerak tubuh terjadi peningkatan tekanan arteri,
Peningkatan ini terjadi karena adanya pencerusan simpatis
dan vasokontriksi sebagian besar pembuluh darah.
Peningkatan ini dapat sekecil 20 mmhg atau sampai sebesar
80 mmhg tergantung keadaan saat gerak badan dilakukan.
3) Peradangan
Respon lokal kompleks terhadap benda asing pada
keadaaan tertentu terhadap zat yang dihasilkan dari dalam
tubuh.
4) Syok
Syok hypovolemik yaitu tidak ada kuatnya curah jantung,
cairan sistem vaskular tidak mampu mengisinya.
Ciri-cirinya: hipertensi, bradikardi, kulit pucat, dingin,
rasa haus yangg hebat, pernafasan cepat, dan apatis.
3. Pemeriksaan Radiologi Jantung
Penilaian jantung :
• Konvigurasi (batas)
• Letak atau Situs
• Ukuran jantung-Cardio Thoraks Ratio (CTR)
• Paru
• Vaskular paru
• Bentuk tulang punggung
4. Farmakologi Sistem Kardiovaskular
Kelas obat Kardiovaskular
• Antihipertensi, untuk hipertensi.
• Antiangina, untuk nyeri dada mendadak yang parah.
• Obat gagal jantung kongestif, untuk keadaan kontraksilitas
otot jantung yang menurun.
• Antiaritmia, memengaruhi fungsi elektrofisiologi jantung
• Diuretika
• Antihiperlipidemia
• Obat koagulasi darah
Jika dikaitkan dengan skenario, farmakologi pada
penyakit jantung khususnya untuk PDA adalah ibuprofen
dan indometasin. Pada saat ini indometasin tidak digunakan
lagi dikarenakan efek sampingnya yang lebih besar
dibandingkan ibuprofen. Cara kerja ibuprofen adalah
menginhibisi prostalgin yang mana mengatur PDA padda
bayi.
TERIMA KASIH