Anda di halaman 1dari 26

ASKEP ANAK TETRALOGY

Of FALLOT
KELOMPOK 1 :
Eliza Puji Yanti
Radhiyatun Nisa
Velya Amanda Putri
TETRALOGY OF FALLOT (TOF)
Pengertian:
Tetralogy of Fallot (TOF) merupakan kelainan jantung
bawaan sianotik. Kelainan yang terjadi adalah kelainan
pertumbuhan dimana terjadi defek atau lubang dari
bagian infundibulum septum intraventrikular (sekat
antara rongga ventrikel) dengan syarat defek tersebut
paling sedikit sama besar dengan lubang aorta.
(Yayan A.I, 2010).
Etiologi
Kebanyakan penyebab dari kelainan jantung bawaan tidak
diketahui, biasanya melibatkan berbagai faktor. Faktor prenatal
yang berhubungan dengan resiko terjadinya tetralogi Fallot
adalah:
1. Selama hamil, ibu menderita rubella (campak ) atau infeksi
virus lainnya
2. Gizi yang buruk selama Kehamilan
3. Ibu yang alkoholik
4. Usia ibu diatas 40 tahun
5. Ibu menderita diabetes
6. Tetralogi Fallot lebih sering ditemukan pada anak-anak yang
menderita Down sindroma.
• Patofisiologi
Pada tetralogi fallot terdapat empat macam
kelainan jantung yang bersamaan, yaitu :
1) Darah dari aorta berasal dari ventrikel
kanan bukan dari kiri, atau dari sebuah
lubang pada septum, seperti terlihat dalam
gambar, sehingga menerima darah dari
kedua ventrikel.
2) Arteri pulmonal mengalami stenosis,
sehingga darah yang mengalir dari ventrikel
kanan ke paru-paru jauh lebih sedikit dari
normal; malah darah masuk ke aorta.
3) Darah dari ventrikel kiri mengalir ke
ventrikel kanan melalui lubang septum
ventrikel dan kemudian ke aorta atau
langsung ke aorta, mengaabaikan lubang
ini.
4) Karena jantung bagian kanan harus
memompa sejumlah besar darah ke dalam
aorta yang bertekanan tinggi, otot-ototnya
akan sangat berkembang, sehingga terjadi
pembesaran ventrikel kanan (Yayan A.I,
2010).
Untuk klasifikasi/ Derajat TOF dibagi dalam 4 derajat :
1) Derajat I : tidak sianosis, kemampuan kerja
normal
2) Derajat II : sianosis waktu kerja, kemampuan
kerjakurang
3) Derajat III : sianosis waktu istirahat. kuku gelas
arloji, waktu kerja sianosis bertambah, ada
dispneu.
4) Derjat IV : sianosis dan dispneu istirahat, ada jari
tabuh.
Manifestasi Klinis
Anak dengan TOF umumnya akan mengalami keluhan :
1. Sesak yang biasanya terjadi ketika anak melakukan aktivitas
(misalnya menangis atau mengedan)
2. Berat badan bayi tidak bertambah
3. Pertumbuhan berlangsung lambat
4. Clubbing fingers.
5. Sianosis/ kebiruan.
Pemeriksaan Diagnostik :
1. Pemeriksaan
2. Radiologis
3. Elektrokardiogram
4. Ekokardiografi
5. Kateterisasi
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan dengan kemungkinan penderita Tetralogi Fallot dapat
dirawat jalan jika derajat termasuk pada derajat I, II, atau III tanpa
sianosis maupun dispneu berat. Jika penderita perlu rawat inap, apabila
Tetralogi Fallot termasuk dalam derajat IV dengan sianosis atau dispneu
berat.
Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
a) Riwayat kehamilan ibu
b) Riwayat pertumbuhan
c) Riwayat psikososial / perkembangan
d) Pemeriksaan Fisik
1) Pada awal bayi baru lahir biasanya belum ditemukan sianotik,
bayi tampak biru setelah tumbuh.
2) Clubbing finger (jari tabuh) tampak setelah usia 6 bulan.
3) Serang sianotik
4) Anak akan sering Squatting (jongkok) setelah anak dapat
berjalan.
e) Pengetahuan anak dan keluarga
1) Pengetahuan anak dan keluarga
2) Pemahaman tentang diagnosis
3) Pengetahuan dan penerimaan terhadap prognosis
4) Regimen pengobatan
5) Rencana perawatan ke depan
6) Kesiapan dan kemauan untuk belajar
2. Diagnosis Keperawatan
a) Gangguan pertukaran gas b.d penurunan alian darah ke pulmonal.
b) Penurunan kardiak output b.d sirkulasi yang tidak efektif sekunder dengan
adanya malformasi jantung.
c) Gangguan perfusi jaringan b.d penurunan sirkulasi (anoxia kronis, serangan
sianotik akut).
2. Intervensi Keperawatan
a) Gangguan pertukaran gas b.d penurunan alian darah ke pulmonal.
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan pertukaran
gas kembali adekuat dengan Kriteria Hasil :
NOC : Respiratory status : Gas exchange
 Mendemonstrasikan peningkatan ventilasi dan oksigenasi yang
adekuat
 Memelihara kebersihan paru-parudan bebas dari tanda-tanda
distress pernafasan
Intervensi
NIC : Airway management
• Identifikasi pasien perlunya pemasangan alat jalan nafas buatan
• Lakukan fisioterapi dada jika perlu
NIC : Respiratory Montoring
• Monitor rata-rata, kedalaman, irama dan usaha respirasi
• Auskultasi suara nafas, catat area penurunan / tidak adanya
ventilasi dan suara tambahan
Implementasi Keperawatan
Pelaksanaan adalah inisiatif dari rencana tindakan untuk mencapai tujuan
yang spesifik. Tahap pelaksanaan dimulai setelah tindakan disusun dan
ditujukan pada nursing orders untuk membantu pasien mencapai tujuan
yang diharapkan (Nursalam, 2011).
TETRALOGY OF FALLOT (TOF)
Evaluasi Keperawatan
Evaluasi adalah penilaian akhir dari proses keperawatan berdasarkan tujuan
keperawatan yang ditetapkan. Evaluasi merupakan indicator keberhasilan dalam
proses keperawatan.

TERIMAKASIH
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK
DENGAN KELAINAN KONGENITAL
TERHADAP PEMENUHAN
KEBUTUHAN DASAR SISTEM
KARDIOVASKULER : PDA DAN TOF

OLEH KELOMPOK 1 :

ELIZA PUJI YANTI (2214201120)


VELYA AMANDA PUTRI (2214201111)
RADHIYATUN NISA (2214201110)
I. DEFINISI

 Ductus arteriosus adalah pembuluh darah yang
menghubungkan aorta (pembuluh darah yang
mengalirkan darah yang kaya oksigen dari jantung
ke seluruh tubuh), dan arteri pulmonal (pembuluh
darah yang mengalirkan darah yang miskin oksigen
dari jantung ke paru-paru).
 Bayi normal menutup secara fungsional 10-15 jam
setelah lahir secara anatomis mjd ligamentum
arteriosum usia 2-3 mgg. Jika tidak menutup
PDA.
II. Karakteristik sistem
pernafasan bayi

 Di dalam rahim, janin mendapatkan oksigen dari
plasenta.
 Janin belum memerlukan paru-paru untuk bernapas.
 Sebagian besar darah akan dialihkan dari paru-paru,
untuk dialirkan ke seluruh tubuh melalui ductus
arteriosus.
III. patofisiologi  Setelah persalinan terjadi perubahan
sirkulasi dan fisiologis yang dimulai segera
Duktus arteriosus
setelah eliminasi plasenta dari neonatus.
 Hubungan ini (shunt)
 Adanya perubahan tekanan, sirkulasi dan
 Aliran darah balik fetus akan dalam atrium
kanan dan kemudian dipompa oleh ventrikel
meningkatnya pO2 akan menyebabkan
kanan kembali ke aliran sistemik melalui penutupan spontan duktus arteriosus
duktus arteriosus. dalam waktu 2 minggu.
 Tahapan penutuan anatomis duktus.  Duktus arteriosus yang persisten (PDA)
 Jika duktus tetap terbuka, darah yang
seharusnya mengalir ke seluruh tubuh akan
kembali ke paru-paru sehingga memenuhi
pembuluh paru-paru.
 Pada saat lahir resistensi dalam sirkulasi
pulmonal dan sistemik hampir sama,
persamaan tsb jg pada resistensi dalam aorta
dan arteri pulmonalis.
 Normalnya duktus arteriosus berasal dari
arteri pulmonalis utama.
 Dinding duktus arteriosus terutama terdiri
dari lapisan otot polos (tunika media) yang
tersusun spiral.
 Diantara sel-sel otot polos terdapat serat-
serat elastin yang membentuk lapisan yang
berfragmen.
 Sel-sel otot polos pada duktus arteriosus
sensitif terhadap mediator vasodilator
prostaglandin dan vasokonstriktor (pO2).
IV. MANIFESTASI KLINIK
Gejala Patent Ductus Arteriosis

 Gejala PDA tergantung pada ukuran ductus arteriosus yang terbuka.
 PDA dengan bukaan kecil kadang tidak menimbulkan gejala apa pun,
bahkan sampai dewasa.
 PDA dengan terbuka lebar dapat menyebabkan gagal jantung pada bayi,
tidak lama setelah bayi lahir.
Gejala pada PDA yang terbuka besar :
 Sesak napas
 Napas tersengal-sengal
 Jantung berdetak cepat
 Mudah lelah
 Tidak nafsu makan
 Berkeringat saat makan atau menangis
 Gangguan pertumbuhan.
V. PENGKAJIAN

 Adanya cyanosis
 Keluhan bila aliran ke paru cukup besar
VI. PEMERIKSAAN

 Tachipneu bila aliran pirau besar
 Sianosis pada kuku jari tangan kiri & kedua kaki bila telah terjadi
sindrom eisenmenger.
 Nadi perifer menghentak
 Murmur & thrill (teraba getaran) di sela iga II kiri yang menjalar ke
bawah klavikula kiri.
VII. DIAGNOSA
KEPERAWATAN

 Perubahan COP¯ b.d malformasi jantung
 Volume cairan yang berlebih b.d perubahan COP
 Risiko injury b.d cardiac chateterization
VIII. PENATALAKSANAAN

 PDA dioperasi secepatnya jika kesempatan untuk
menutup sendiri tidak mungkin lagi (usia >14-16
mggu) à mencegah endokarditis infeksi.
 Neonatus <>à usaha untuk menutup PDA dgn
pemberian indometacin peroral dosis 0,2
mg/KgBB/8 jam diulang smp 3 dosis.
 Jika gagal jantung à digitalis, diuretik & vasodilator
 Prematur à hindari diuretik & vasodilator krn
menghambat penutupan spontan

Anda mungkin juga menyukai