0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
12 tayangan47 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang implementasi pendekatan multi disiplin dalam penanganan sepsis dengan fokus pada peran perawat dalam monitoring dan intervensi untuk meningkatkan perfusi jaringan dan outcome pasien."
Dokumen tersebut membahas tentang implementasi pendekatan multi disiplin dalam penanganan sepsis dengan fokus pada peran perawat dalam monitoring dan intervensi untuk meningkatkan perfusi jaringan dan outcome pasien."
Dokumen tersebut membahas tentang implementasi pendekatan multi disiplin dalam penanganan sepsis dengan fokus pada peran perawat dalam monitoring dan intervensi untuk meningkatkan perfusi jaringan dan outcome pasien."
sepsis Pendahuluan • Sepsis adalah kodisi yang kompleks yang mengancam nyawa, dengan karakteristik kerusakan hematologi akibat respon inflamasi terhadap infeksi dan injury. • Angka kematian masih tinggi di negara negara maju • Inflamasi dan gangguan homeostatik yang diakibatkan infasi mikroorganisme ke blood stream • Sepsis bakteria gram ( - ) 52.1% • Sepis gram (+) 37.5 % • Poli microbial 4.7 % • Fungal 4.6 % • Anaerob bakteri 1.0 % Tingkatan • SIRS • SEPSIS • SEVERE SEPSIS • SEPTIK SHOCK • MODS • SIRS ( sistemic inflamatory respon syndrome ) inflamasi yang meluas dgn indikasi dengan di sertai oleh 2 atau lebih dari gejala di bawah : - Temperatur > 38 °C or < 36 °C - HR > 90/min - RR > 20/min or PaCO2 low - WBC > 12 X 10 9 • Hadirnya gejala sirs dan adanya definitif infeksi • - Jika muncul organ dysfungsi, hipoperfusi atau hipotensi ( laktak asidosis, oliguria dan gangguan akut satus mental. • Sepsis shock dgn hipotensi tidak mencukupinya fluid replecement spt hipoperfusi,oliguri,lactat asidosis,ggn akut status mental.Pasien membutuhkan inotropik atau vaso pressure dan pemberian cairan. • Multiple organ dysfungsi syndroma - Terjadi akibat adanya gangguan fungsi organ secara akut spt homeostasis yang harus di intervensi FAKTOR RESIKO TERJADI SEPSIS • Extrime of age ( 1 < and • Renal failure 65 thn) • Hepatic failure • Malnutrisi • Immunodeficiency • Hipotermia • AIDS • Use CVC • Alkoholism • Use ETT / Mekanical • Penggunaan agens ventilation kemotherapy • Aspirasi • Menggunakan invasif • Sakit kronik surgery • diabetes fatofisiologi insult sitemik inflamasi ↓ mengakibatkan: makrophage / monosit • kerusakan jaringan aktivasi • Gangguan metabolisme ↓ sell IL1.TNF dll • Gangguan hemodinamik ↓ ( N O - ↓ SVR) Sistemik imflamasi → GANGGUAN EKSTRAKSI O2 dan MOD. lanjutan • Tingkat sel: gram(+) bakteria bgn luar (LPS) Lipopolysaccaride → interaksi dgn sistem immun → mentriger cytokines ( molekul kecil yang dilepas sell sistem immun fsnya memberi signal ke sell lain → aktifkan makrofag Lanjutan • Akibat produksi cytokines Sistemik vasodilatasi ↑ permeabilitas kapiler : edema Hipotensi ↓ ektraksi O2 jaringan Ggn platelet: fibrin deposit aktivasi sistem clotting → hipoksi jaringan → MOD LANJUTAN • Pd sepsis terjadi : - Inflamasi - Coagulasi - Fibrinolysis • Keseimbangan hal tersebut di atas harus di perbaiki untuk improve outcame Implamasi • Proinplammasi mediator;IL-1,IL-8 tumor nekrosis faktor (TNF) aktif sbg respon immun normal • Mediator ini mengaktifkan mediator ke dua platelete aktivasi faktor untuk mengaktifkan lekosit dan sirkulasi cytokine • Cytokine mengakibatkan sell endotel adhesi dan aktivasi clotting Lanjutan
• Mediator kedua ini juga berpartisipasi dalam
terjadinya fever,takikardia, takipnoe,ventilasi dan perfusi abnormal dan lactat asidosis • Secara simultan Anti inflamasi mediator IL-6, IL10 menghambat pertumbuhan TNF untuk menyeimbangkanrespon inflamasi IL -4 dihasilkanTsell untuk menekan TNF dan IL-1.IL- 10 dihasilkan monosit untuk menghambat mediator inflamasi dan menghambat prokoagulan aktifasi keseimbangan ini terganggu pd sepsis& tertinggal pd pengecekan lanjutan • → sell endotel menjadi rusak tidak berfungsi untuk meningkatkan vasculer permeabiltas • Kekurangan blood flow ke organ membuat iskemia • Kekurangan perfusi ke sell membuat sell injury • Terjadi edema lokal, capillary leakage lanjutan • Walaupun perfusi mencukupi uptake oksigen tdk adekuat karena kerusakan mitokondria akibat endotoksin Coagulasi • Cascade coagulasi terjadi karena bbrp mekanisme →sirkulasi cytokines, IL1- TNF→kerusakan endotel sell • Faktor jaringan memproduksi trombin→plasma fibrinogen→fibrin→ • Aktivasi platelete→sirkulasi trombin→ mengaktifkan →cytokines>>→aktifkan monosit dan makropag→ Lanjutan • Pada lab finding;platelet ↑,degradasi fibrin,D-Dimer tanda fibrin breakdown product. • ↓menurunnya serum fibrin dan plasminogen • Mikroagregat platelet,red blood cell WC,fibrin jd debris dan mengakibtatkan mikrosirkulasi trombosis Gangguan fibrinolisis • Respon koagulasi aktifkan fibrinolitic sistem di mikro sirkulasi • Plasminogen enzym yang mengaktifkan fibrinolisis, plasminagen→plasmin→degradasi fibrin clot • Pd sepsis supresi fibrinolisis mengakftifkan koagulasi yang menghasilkan fibrin di mikrosirkulasi yang mengakibatkan pembentukan trombus dan kerusakan organ. PENGKAJIAN KEPERAWATAN • Riwayat kesehatan - riwayat masa lalu: riwayat peny kronik - acute illness ( trauma, burns) - luka • Riwayat kes keluarga • Riwayat sosial • Medikasi • nutrisi Pengkajian fisik • Inspeksi,palpasi,perkusi, auskultasi • Monitoring: suhu,nadi,RR,TD • Hemodinamik: CI: > 3.5 /min/m 2 indikasi cardiac disorder • SVR: < 900 dynes/sec/cm • PAWP: dibawah 6mmhg • O2 delivery ( n 20 – 25 %) Peneriksaan diagnostik • AGD: Resp alkalosis PCo2 ↓ 32 mmhg (awal) Resp asidosis ( late) • Mix venus: SVO2 diatas 80 % • Lactat > 2 mEq /l • CBC: > 12 000 mm3 • GD: ↑ respon stres • kultur Procalsitonin/ PCT • N < 0,05 • Lokal infeksi : 0.05 – 0,5 • Sepsis : o,5-2 • Severe : 2- 10 • Septik shock: >10 lanjutan • BUN & Creat ↑ • PT & PTT↑( protrombin time,parsial tromboplastin time ) • Fibrinogen ↑ • Platelet ↑ • CRP ↑ ( C Reaktive Protein) TNF dan interleukin stimulasi hepar melepas CRP • PCT ↑( procalcitonin) biomarker cascade cytokines INTERVENSI • Monitor hemodinamik • Resusitasi cairan • Vasoaktif medikasi • EGDT • Monitor gejala ↓ perfusi viseral : - bowel sounds - ↑ amilase - ↓ platelate lanjutan • Gangguan termoregulasi : monitor sh/ jam Gunakan cooling blanket jl febris Gunakan warm blanket jika hipotermia Lanjutan • Status katabolik monitor BB Monitor nitrogen balans Enteral feeding ( 48 jam) menghindari mikrobakteri trantranlokasi Beri kalori 20 -25 kcal/kgbb/hr Glukosa 80 -110 mg Albumin: 3.5 gr/dl BB antara 2 kg bb normal Elektrolit normal Nursing actions
Kaji status cairan, monitor CVP Maintenance 8 - 12 EGDT dgn pergantian cairan Pergantian cairan CVP mmhg dpt ↑ CO, perfusi jaringan, oksigen Berikan 500 cc chalenge urine output 20ml/jam delivery tiap 20 -30 menit lung clear survivality pasien sepsis EGDT MAP > 65 mmhg Control BP Monitor MAP,naikkan dosis MAP maintenen > 65 mmhg improve outcomes norepinefrin jika MAP > 65 sepsis pemberian nore MMHG epinefrin improve Setelah pemberian cairan pasien dengan sepsis kaji adekuat perfusi jaringan SCVO2 > 70 % Perfusi EGDT guided dgn SCVO2 dpt Perfusi jaringan ( HR,RR jaringan adekuat mengurangi
Urine output,mental. evidence,urine output > 20 ml angka kematian pd sepsis
Monitor SCVO2 awali perjam, kulit hangat dan emberian Dob kering Improving Codan O2 delivery jika <70 % setelah CVP dan dapat memperbaiki outcomes MAP nadi palpasi (+) kesad baik pd sepsis Coreccted monitor jika hematokrit > 30 % hematoktrit tranfusi
Pemberian dini Yakinkan pasien pemberian Awali dgn AB broad pemberian AB dini antibiotik AB ijam setelah protocol spectrum mengurangi awali setelah pengiriman dan selanjutnya sesui angka kematian pd sample kultur kultur sepsis Pemberian Certicostero Lakukan pemeriksaan serum Hidrocortison di mulai pd pemberian dosis id kortisol pasien yang i rendahsteroid mengurangi angka untuk adrenal dan corticotropin stimulasi intoleran terhadap kematian pd insufisiency test cortikotropin test pasien dengan sepsis dan renal insufisiency kontrol glicemic Control blood Monitor level GD dan berikan GD maintenance 80 - 120 improve pd glucosa insulin mg/dl pasien kritis level jika diperlukan protective lung Monitor pasien evidence ALI PT dgn ALI berikan LOW pemberian Low tidal ventilation dan tidal volume ventilasi volume ventilasi pd ALI mengurangi ARDS kematian pt MIXED VENOUS OXYGEN SATURATION (SVO2) • Normal SVO2 75 % artinya jaringan menggunakan /ekstraksi oksigen sebesar 25% dari oksigen yang di transport (D02) • Jika ekstraksi oksigen↑ SVO2 ↓ tubuh akan kompensasi dengan meningkatkan flow/CO LANJUTAN • Jika SVO2 > 30 % berarti uptake O2 oleh jaringan sangat tinggi hal ini mengakibatkan terjadi ketidak seimbangan suplay dan demand→metabolik anaerob→laktic asidosis • SVO2 normal belum tentu kondisi metabolik normal karena bisa terjadi mekanisme kompensasi. PEMBERIAN INOTROPIK DAN VASOPRESSOR PENGERTIAN • Ionotropik adalah faktor yang mempengaruhi kekuatan kontraksi jantung • Kronotropik adalah faktor yang mempengaruhi frekuensi/kecepatan dejut jantung • Dromotropik adalah faktor yang mempengaruhi impuls jantung TUJUAN • Meningkatkan fungsi dan jurah jantung pada kasus gagal sirkulasi seperti shok hipovolemik yang tidak dapat teratasi lagi dengan pemberian cairan • Mengurangi keparahan gagal jantung pada kasus jantung • Meningkatkan haluaran urin Jenis - jenis • Positif : artinya meningkatkan kerja jantung • Negatif : artinya menurunkan kerja jantung • Positif inotropik seperti dobutamin yang meningkatkan kontraksi jantung • Negatif kronotropik seperti esmanol yang menurunkan HR • Negatif dromotropik menurunkan konduksi jantung Jenis jenis reseptor adrenergic RESEPTORS LOKASI RESPON FISIOLOGIS
EVALUASI PEMBERIAN INOTROPIK • Monitor hemodinamik, BP, HR, CO MAP,oksigen delivery,perfusi perifer. • Monitor balance cairan ( intake dan output) • Sarankan untuk tes kadar elektrolit seperti Ca, Mg, fungsi ginjal dan hepar. HAL-HAL YANG DIPERHATIKAN JIKA TAK RESPON INOTROPIK • Cek monitor apakah berfungsi dengan baik { lakukan BP manual ). • Pemakaian alat bantu nafas juga akan menurunkan BP, CO, pnemothorak, tension pnemothorak. • Cek apakah infus pump berjalan baik dan rate tepat sesuai permintaan • Cek ion calsium LANJUTAN • Pada kasus MCI sering terjadi adidosi metabolik, kolaborasi untuk pemberian bicnat • Cek apakan obat-obat dalam syring pump hampir kosong/kosong • Bila juga tak respon alternatif lain. Rumus pemberian dopamin dan dobutamin • Pemberian obat-obat vasopressure dibuat dalam penghitungan 1 mcg = 1 cc • RUMUS : mcq / Kg BB / Menit 1 mg = 1000 mcq Kg BB = Berat Badan Pasien 1 jam = 60 Menit lanjutan • Contoh : • Pemberian dobutamin 250 mg dengan BB = 50 kg, Maka : 250.000 = 5000 50 • 5000 = 83 cc, shg total pemberian 83 cc • 60 • 1 Flakon (Dobutamin 250 mg) adalah 10 cc. Jumlah larutan pelarut ( NaCl 0,9 %) 83 – 10 cc = 73 cc. • Bila Syringe yang digunakan 50 cc , maka konsentrasi dilarutkan menjadi 1 mcg = 0,5 cc. Cara penghitungan tetesan • Tugas : berikan dopamin 5µg • Diket : kemasan dopamin 200 mg, diencerkan dlm 50 ml,bb 50 kg • Pertanyaan berapa tetesan diberikan permenit ? • Rumus : € µg x bb x 60 : µg 1ml setelah di dilute ( di encerkan ) • Tugas 2 jumlah tetesan 20 tetes permenit berapa µg di berikan pd soal di atas. • Dit € µg ? • X = µg setelah didilute x tts : ( bb x 60 ) Latihan soal Berikan dopamin 5 µg berikan noradrenalin 0.2µg • ( 1 ampul 100 mg) • 1 amp 4 mg • Dilute : 50 ml • Dosis 0.2µg • Dosis 5 µg • Dilute : 50 ml • bb pt 60 kg • Bb 60 kg • Tetesan:……… • Tetesan……. latihan
• Kemasan dop: 100mg • Kemasan
• Jumlah tetesan 21 tts noradrenalin 4 mg • Pengenceran: 50 ml • Pengenceran;50 ml • BB : 70 kg • Jumlah tetesan: 15 tts • µg…….. • Bb ; 60 kg • µg…….