Anda di halaman 1dari 18

ASKEP PADA PASIEN

SYOK SEPSIS

Kelompok 5 :
1. Agustina Lolo posa
2. Sr. Ernestina
3. Meliana Bertha
4. Muh. Ilyas
5. Andi Khadijah
6. Inggrit Ermitha
* Syok adalah suatu keadaan klinis dengan gejala dan tanda
yang muncul saat terjadinya ketidakseimbangan antara
kebutuhan suplay oksigen, yang menyebabkan hipoksia
jaringan ( Lumbabtoruan & Nazmudin, 2015).
* Sepsis adalah suatu keadaan ketika mikroorganisme
menginvasi tubuh dan menyebabkan respon inflamasi
sistemik. Respon yang ditimbulkan sering menyebabkan
penurunan perfusi organ dan disfungsi organ. Jika di sertai
dengan hipotensi maka dinamakan syok sepsis (Linda.D,2006).
* Syok sepsis adalah suatu keadaan dimana terjadi peurunan
tekanan darah ( sistolik ≤ 90 mmHg atau ≥ 40 mmHg) yang
disertai dengan tanda kegagalan sirkulasi, meski telah
dilakukan resusitasi secara adekuat atau vasopresor untuk
mempertahankan tekanan darah dan perfusi organ ( Cen
Pohan & Pohan, 2007).

DEFENISI
1. Mikroorganisme bakteri gram negative (E. Coli,
Klebsiella Sp. Pseudomonas Sp, Bakteriodes Sp, dan
Proteus Sp.), dengan presentase 60-70%.
2. Organisme gram positif yang sering menyebabkan sepsis
adalah staphilococus, streptococcus dan pneumococcus

ETIOLOGI
Adanya penyakit penyerta dapat meningkatkan terjadinya angka
kematian yang tinggi akibat syok sepsis, seperti:
* Usia > 80 tahun dan ibu hamil
* Pneumonia (merupakan penyakit yang mendasari sepsis syok)
* Penyakit jantung (paska Bedah & MCI)
* Kadar kula tinggi (DKA, HHNK)
* Penyalagunaan narkoba dan virus (HIV)
* Tindakan bedah (operasi besar dan luka bakar)
* Prosedur invasive karena perawtan lama di rumah sakit(Kateter,
alat intravascular, hemidialisis dan kateter dialysis peritoneal,
tabung endotrakea, dll )

Faktor-Faktor Risiko
* Fase hangat / hiperdinamik, yang ditandai dengan tingginya
curah jantung dan fase dilatasi. Hipermetabolisme paru-
parusehingga pasien menjadi sangat panas (hipertemi), kulit
menjadi kemerahan. Frekuensi jantung dan pernapasan
meningkat, pengeluaran urin dapat meningkat. Dan status
gastrointestinal terganggu seperti mual, muntah dan diare.
* Fase lanjut disebut fase dingin / hipodinamik, yang ditandai
dengan curah jantung yang rendah dengan fasekonstriksi yang
mencerminkan upaya tubuh untuk mengkompensasi
hipovolemia yang disebabkan oleh kehilangan volume
intravaskuler melalui kapiler. Pada fase ini tekanan darah
pasien menurun dan kulit menjadi pucat dan dingin. Dalam
ginjal tidak lagi memperoduksi urin dan terjadi kegagalan
multiple organ.

Fase Syok Sepsis


* menggigil hebat dan suhu tubuh yang naik sangat cepat
* (Hipotermi (<360C ) atau hipertermia (>380C)
* kulit hangat dan kemerahan
* Takikardi (frekuensi nadi >90x/menit)
* Capillary refil melambat
* Sianosis perifer
* Hipotensi (tekanan darah sistolik <90mmHg atau tekanan darah sistolik turun >
40mmHg dalam pengukuran tekanan darah serial)
* SpO2<90% dengan atau tanpa terapi oksigen
* Sianosis sentral
* Tanda distress pernapasan (sesak, wheezing, kesulitan bicara karena sesak)
* penurunan kesiagaan mental dan kebingungan
* Penurunan kesadaran / GCS
* Mual dan muntah
* sistem hepatic: Kuning (jaundice)
* Ileus (hilangnya bising usus)
* Leukositosis (>12,000/µL) atau leukopenia (>12,000/µL)
Tanda dan Gejala
1. Kultur (luka,sputum, urine, darah) untuk mengidentifikasi organisme
penyebab sepsis.
2. Prokalsitonin : pemeriksaan yang dapat menegakkan diagnosa infeksi
bakteri akut, juga dapat membantu dalam diagnosa banding penyakit
infeksi atau bukan, menilai keparahan sepsis dan juga respon dari
pengobatan.
3. Pemeriksaan Sel darah putih
4. Elektrolit serum
5. Pemeriksaan pembekuan darah
6. Laktat serum meningkat dalam asidosis metabolic, disfungsi hati, syok
7. Glukosa serum
8. BUN/K terjadi peningkatan kadar disasosiasikan dengan dehidrasi.
9. GDA terjadi alkalosis respiratori dan hipoksemia dapat terjadi
sebelum dalam tahap lanjut hipoksemia.
10.EKG dapat menunjukkan perubahan segmen ST dan gelombang T dan
disritmia yang menyerupai infark

Pemeriksaan Diagnostik
1. Cidera Paru Akut dan Sindrom Gangguan
Fungsi Respirasi Akut
2. Disseminated Intravascular Coagulation (DIC)
3. Gagal Jantung
4. Gangguan Fungsi Hati
5. Gagal Ginjal

Komplikasi
1. Resusitasi
Mencakup tindakan airway (A), breathing (B), circulation (C) dengan
oksigenasi, terapi cairan (kristaloid dan/atau koloid), vasopresor/inotropik,
dan transfusi bila diperlukan.
2. Eliminasi sumber infeksi
3. Terapi antimikroba
Terapi antibiotik intravena sebaiknya dimulai dalam jam pertama sejak
diketahui sepsis berat, setelah kultur diambil. Terapi inisial berupa satu
atau lebih obat yang memiliki aktivitas melawan patogen bakteri atau
jamur dan dapat penetrasi ke tempat yang diduga sumber sepsis
4. Terapi suportif (Oksigenasi, terapi cairan, Vasopresor dan inotropic
, Bikarbonat, disfungsi renal, nutrisi, kontrol gula darah, gangguan koagulasi

Penatalaksaan Kritis
Berikut ini adalah Alogaritma pengelolaan syok
sepsis:
0 menit Kenali adanya penurunan status mental dan perfusi
5 menit a. Pertahankan jalan napas
b. Responsive terhadap cairan (masukan dengan cepat 20cc/kg BB
Bolus garam isotonic atau koliod hingga 60cc/kg BB, koreksi
hipoglikemia dan hipoksia).
c. Observasi di ICU
60 menit a. Pasang kateter arteri pulmonal dan cairan langsung.
b. Terapi inotrope, vasopressor, vasodilator dan hormonal untuk
memperoleh MAP-CVP noral dan CI > 3,3 dan < 6,0 L/menit/m 2
c. Syok yang resisten katekolamin menetap:
1) Tekanan darah normal, saturasi SVC, O2 <70% :
Tambahkan vasodilator/inhibitor PDE Tipe III dengan Vol Loading.
2) Tekanan darah Rendah :
Berikan Titrasi Vol dan norepinefrin, vasopressin atau angiotensin.
1.Conselor (Pemberi
konseling/bimbingan)
2.Advocator
3.Educator (Pendidik)

Peran dan Fungsi


Perawat
* Hindarkan trauma pada permukaan mukosa
yang biasanya dihuni bakteri gram negatif
* Berikan semprotan polimiksin pada faring
posterior untuk mencegah pneumonia gram
negative, nosokomial.
* Sterilisasi flora aerobik lambung dengan
polimiksin dan gentamisin dengan fankomisin
dan nistatin efektif dalam mengurangi sepsis
gram negatif pada pasien neutropenia

Discharge Planning
Asuhan Dasar Keperawatan
Syok Sepsis
1. BREATHING
*Tanda disfungsi sistem pulmoner:
*SpO2<90% dengan atau tanpa terapi
oksigen
*Sianosis sentral
*Tanda distress pernapasan (sesak,
wheezing, kesulitan bicara karena sesak)

Pengkajian
(Pendekatan B1-B6)
2. BLOOD
*Tanda hipoperfusi jaringan :
*menggigil hebat dan suhu tubuh yang naik
sangat cepat
*(Hipotermi (<360C ) atau hipertermia (>380C)
*kulit hangat dan kemerahan
*Takikardi (frekuensi nadi >90x/menit)
*Capillary refil melambat
*Sianosis perifer
*Hipotensi (tekanan darah sistolik <90mmHg
atau tekanan darah sistolik turun > 40mmHg
dalam pengukuran tekanan darah serial)
3. BRAIN
* penurunan kesiagaan mental dan kebingungan
* Penurunan kesadaran / GCS
4. BLADDER
* Oliguria akut (produksi urin <0,5Ml/kgBB/jam atau produksi urin<90mL
selama 2 jam meskipun telah diberikan resusitasi cairan yang adekuat)
* Warna urine kemerahan & bau amoniak
5. BOWEL
* Mual dan muntah
* sistem hepatic: Kuning (jaundice)
* Ileus (hilangnya bising usus)
*
6. BONE
* Lemah seluruh badan
* Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Serebral
berhubungan dengan Gangguan Transport Oksigen.
* Ketidakefektifan Pola Napas berhubungan dengan
Keletihan Otot Pernapasan
* Penurunan Curah Jantung berhubungan dengan
Perubahan Kontraktilitas
* Intoleransi Aktivitas berhubungan dengan fatigue
* Hipertermi berhubungan dengan Sepsis
* Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari Kebutuhan
tubuh berhubungan dengan kurangnya asupan makanan

Diagnosa keperawatan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai