DENGAN SEPSIS
Mulyani Her Krisnamurti
Pendahuluan
Sepsis dan sepsis berat merupakan penyebab utama kematian pada pasien kritis yang dirawat di ruang
perawatan intensif (intensive care unit/ICU)
Sampai saat ini sepsis dan syok septik masih merupakan tantangan besar bagi dunia kedokteran. Seiring
penjalanan sepsis menjadi syok septik, risiko kematian meningkat secara signifikan. Setiap jam
keterlambatan pemberian antibiotik telah terbukti meningkatkan angka kematian syok septik sebesar
7,6%
Kompleksnya patogenesis dan patofislogi sepsis melibatkan hampir semua jenis sel, jaringan, dan sistem
organ. Dalam artikel ini dibahas definisi, etiologi, dan patogenesis/patofisiologi sepsis dan syok septik
yang meliputi patogen penyebab infeksi dengan faktor virulensinya, respon pejamu, respon inflamasi,
sistem koagulasi yang terganggu, dan disfungsi organ
Definisi
Sepsis adalah kumpulan gejala sebagai manifestasi respons sistemik terhadap infeksi.
Respon inflamasi sistemik adalah keadaan yang melatarbelakangi sindrom sepsis. Respon
ini tidak hanya disebabkan oleh adanya bakterimia, tetapi juga oleh sebab-sebab lain.
kerusakan dan disfungsi organ bukanlah disebabkan oleh infeksinya, tetapi juga respon
tubuh terhadap infeksi dan beberapa kondisi lain yang mengakibatkan kerusakan-
kerudasakan pada sindrom sepsis tersebut.
Pada keadaan normal, respon ini dapat diadaptasi, tapi pada sepsis respon tersebut menjadi berbahaya
Sepsis adalah respon inflamasi sistemik yang disebabkan oleh berbagai macam organisme yang
infeksius; bakteri gram negatif, bakteri gram positif, fungi, parasit, dan virus. Tidak semua individu yang
mengalami infeksi menjadi sepsis, dan terdapat suatu rangkaian dari beratnya infeksi dari proses yang
terlokalisisir menjadi bakteriemia sampai ke sepsis dan menjadi septik syok
The Society of Critical Care Medicine(SCCM) dan Europan Society of Intensive Care Medicine(ESICM)
berdasarkan The Third International Concensus For Sepsis And Septic Shock(Sepsis-3) mendefinisikan
sepsis sebagai disfungsi organ yang mengancam nyawa, yang disebabkan oleh adanya disregulasi respon
tubuh terhadap infeksi. Untuk penggunaan klinis, organ disfungsi diwakili dengan peningkatan skor
Sequential (Sepsis-related) Organ Failure Assessment(SOFA) 2 atau lebih.
Adanya disfungsi organ dengan menggunakan skor SOFA dihubungkan dengan mortalitas di rumah sakit
lebih dari 10%.
epidemiologi
• Epidemiologi sepsis mencapai 132 - 300 per 100.000 penduduk di dunia dengan angka
mortalitas mencapai >50%.
• Insidensi sepsis berdasarkan International Classification of Disease bervariasi antara 132
sampai 300 per 100.000 penduduk di dunia per tahun. Di Amerika Serikat diperkirakan
kasus sepsis terjadi sebanyak 750.000 dengan kematian sebanyak 200.000 setiap tahunnya.
Di Inggris didapatkan adanya insidensi sepsis berkisar antara 88 - 102 per 100.000
penduduk setiap tahunnya
DIAGNOSIS
LAMA BARU
SIRS Takikardi (>90x/menit) , Takipnea Tidak ada istilah SIRS
(>20x/menit) ,Temperatur (38ºC) , ,
Leukositosis >12.000 µL-1 atau leukopeni
SEPSIS SIRS + fokal infeksi Suspek atau dengan infeksi + 2 dari 3 tanda
qSOFA , Tekanan darah sistol ≤ 100 mmHg,
Laju pernapasan ≥22x/menit ,Penurunan
kesadaran (GCS ≤13) , Atau peningkatan
skor SOFA ≥ 2
SEPSIS BERAT Sepsis + disfungsi organ, Laktat > 2 Tidak ada istilah sepsis berat
mmol/L, Kreatinin > 2 mg/dL, Bilirubin > 2
mg/dL, Trombosit < 100.000 µL
,Koagulopati (INR >1,5)
Step ABC:
1) Lakukan dengan segera upaya resusitasi untuk mempertahankan patensi dan keadekuatan jalan
napas, dan memastikan oksigenasi dan ventilasi. manajemen Penanganan hipotensi pertama
kali adalah dengan resusitasi volume secara agresif, baik dengan kristaloid isotonik, atau dalam
kombinasi dengan koloid. Jangan mengganggu denyut jantung: karena takikardia adalah
manuver kompensasi
2) Airway harus dikontrol dan pasien diberikan oksigen dengan menggunakan ventilasi mekanik.
Hal ini biasanya membutuhkan intubasi endotrakeal dan ventilator. Tujuan dari semua upaya
resusitasi adalah untuk menjaga pengiriman oksigen tetap adekuat.
3) Indikasi untuk intubasi dan ventilasi mekanik adalah: kegagalan jalan napas,
adanya perubahan status mental, kegagalan ventilasi dan kegagalan untuk
oksigenasi. Pada sepsis, oksigen tambahan hampir selalu diperlukan
4) peningkatan kebutuhan oksigen oleh otot-otot pernafasan,bronkokonstriksi dan
asidosis; penggunaan ventilasi mekanis jka diperlukan
3.Mengi;Whezing;Ronkhi menurun
2.Dispnea menurun
Observasi
Monitor pemberian PPGD/ BTCLS/ ATCLS/ BCLS/ ACLS sesuai protocol yang tersedia
Teraupetik
jika perlu Berikan bantuan nafas, jika perlu Pasang monitor jantung Pasang akses vena, jika perlu Siapkan intubasi, jika perlu
Akhiri tindakan jika ada tanda-tanda sirkulasi spontan (misalnya nadi karotis teraba, kesadaran pulih)
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian epinefrin atau adrenalin, jika perlu▪ Kolaborasi pemberian amiodaron, jikaperlu
5. RESIKO SYOK: PENCEGAHAN SYOK
Definisi: mengidentifikasi dan menurunkan resiko terjadinya ketidakmampuan tubuh menyediakan oksigen dan
nutrisi untuk mencukupi kebutuhan jaringan
Observasi:
Monitor status kardiopolmunal (frekuensi dan kekuatan nadi, frekuensi nafas, tekanan darah, MAP)
Monitor status oksigenasi (oksimetrinadi, AGD)
Monitor status cairan (masukan dan haluaran, turgor kulit, CRT)
Monitor tingkat kesadaran dan responpupil
Teraupetik
Berikan oksigen untuk mempertahankan saturasi oksigen>94%
Persiapkan intubasi danVentilasi mekanis, jika perlu
Kolaborasi : Kolaborasi pemberian intravena, jikaperlu
kesimpulan
Sepsis adalah mekanisme kompleks yang dapat meliputi patogen penyebab infeksi dengan
faktor virulensinya, respon pejamu, respon inflamasi, sistem koagulasi yang terganggu, dan
disfungsi organ. Kompleksnya perubahan imunopatologi dan sistem koagulasi bertangung
jawab terhadap morbiditas dan mortalitas pasien sepsis dan syok septiK
Kecepatan dan ketepatan dalam respon menentukan tingkat keberhasilan perawatan
Perawat garda terdepan dalam menghadapi pemasalahan pasien: prinsip melakukan asuhan
keperawatan HOLISTIC CARE