OLEH
KELOMPOK 1 :
OLEH KELOMPOK 3 :
( ) ( )
Mengetahui,
Kepala Ruang Bangau
( _________________)
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat karunia-Nyalah penyusun dapat menyelesaikan makalah seminar
keperawatan jiwa yang berjudul “Asuhan Keperawatan Pada Tn. A Dengan
Masalah Utama Resiko Perilaku Kekerasan”
Penulisan dan penyajian makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas
praktek Keperawatan Jiwa serta memberikan kontribusi positif bagi
pengembangan ilmu keperawatan khususnya keperawatan jiwa.
Proses penyelesaian makalah ini tidak terlepas dari dukungan dan bantuan
serta bimbingan dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak
langsung. Untuk itu dalam kesempatan ini, penyusun menyampaikan ucapan
terimakasih kepada :
1. Direktur Rumah Sakit Jiwa dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang
2. Kepala Bidang Perawatan RSJ dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang
Beserta Staf
3. Para Dosen dan Pembimbing Praktek Klinik Keperawatan Jiwa
Poltekkes Kemenkes Malang
4. Kepala Ruang Bangau RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang
beserta Seluruh Perawat Ruangan
5. Pasien di Ruang Melati RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang
6. Rekan-rekan mahasiswa kelompok 1
Penyusun menyadari bahwa makalah ini tidak luput dari kesalahan atau
kekurangan baik dari segi bahasa maupun isi. Untuk itu penyusun sangat
mengharapkan adanya masukan dan kritikan dari berbagai pihak demi
kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL.........................................................................................................
KATA
PENGANTAR........................................................................................................
LEMBAR PENGESAHAN
…………………………………………………………….
DAFTAR
ISI......................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar
Belakang.............................................................................................
2. Tujuan
Penulisan..........................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
1. Pengertian
Marah.........................................................................................
2. Pengertian Perilaku
Kekerasan....................................................................
3. Etiologi...........................................................................................
.............
4. Patofisiologi....................................................................................
...........
5. Pathways.........................................................................................
.............
6. Manifestasi
klinis.........................................................................................
7. Mekanisme
Koping......................................................................................
8. Konsep Dasar Asuhan
Keperawatan...........................................................
BAB III STRATEGI PELAKSANAAN PERILAKU KEKERASAN
1. Strategi Pelaksanaan Perilaku Kekerasan Pertemuan Ke
I........................
2. Strategi Pelaksanaan Perilaku Kekerasan Pertemuan Ke
II.......................
3. Strategi Pelaksanaan Perilaku Kekerasan Pertemuan Ke
III.....................
BAB IV TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian......................................................................................
..............
B. Analisa
Data................................................................................................
C. Daftar Masalah
Keperawatan......................................................................
D. Pohon
Masalah.............................................................................................
E. Diagnosa
Keperawatan................................................................................
F. Rencana
Keperawatan.................................................................................
G. Catatan
Keperawatan..................................................................................
BAB V PENUTUP
1. Kesimpulan....................................................................................
..............
2. Saran..............................................................................................
..............
DAFTAR
PUSTAKA........................................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi (UU
30% dari jumlah penduduk dewasa. Jumlah tersebut bakal semakin bertambah
dengan kesulitan ekonomi yang disebabkan kenaikan harga bahan bakar minyak
Lumpur panas sidoarjo, serta gempa di Yogyakarta. Selain itu adanya gejolak
organik dan ekonomi. Namun jika dilihat dari persentase, penyebab tertinggi
yaitu karena frustasi serta meningkatkan harga diri rendah pada penderita tsb.
Harga diri rendah adalah kondisi seseorang yang menilai keberadaan dirinya
lebih rendah dibandingkan orang lain yang berpikir tentang hal negatif diri
sendiri sebagai individu yang gagal, tidak mampu dan tidak berprestasi (Keliat,
2010). Fitria (2009) juga menyebutkan, harga diri rendah merupakan kondisi
seseorang dimana ia merasa bahwa dirinya tidak diterima dilingkungan dan
Harga diri rendah dapat dibagi menjadi dua yaitu, harga diri rendah
situasional dan harga diri rendah kronik. Harga diri rendah situasional adalah
kejadian. Apabila dari harga diri rendah situasional tidak ditangani segera, maka
lama kelamaan dapat menjadi harga diri rendah kronik. Semakin rendah harga
memiliki harga diri yang rendah akan memiliki perasaan takut gagal ketika
memiliki harga diri rendah situasional pasca mendapat perlakuan bullying yaitu
menarik diri dari lingkungan sekitar untuk memperoleh rasa aman. Jika ini terus
berlanjut pada anak-anak maka akan muncul ide bunuh diri hingga percobaan
Stigma penderita gangguan jiwa sat ini masih tinggi, tetapi masih sedikit
gangguan jiwa yang sudah sembuh dan dipulangkan ke rumahnya, balik lagi ke
rumah sakit. Para pasien itu memilih untuk tinggal lagi di rumah sakit karena
“asuhan keperawatan jiwa pada Ny. E dengan gangguan “Harga Diri Rendah”
1.3. Tujuan
Tujuan Umum
asuhan keperawatan pada klien dengan masalah gangguan konsep diri : harga
diri rendah
Tujuan Khusus
keperawatan
diri rendah dan bagaimana cara melakukan asuhan keperawatan pada klien
dan teknologi
2.1.1 Definisi
diri sebagai “those physical, social, and psychological perceptions of ourselves that
we have derived from experiences and our interaction with others”. Konsep diri
adalah pandangan dan perasaan kita tentang diri kita sendiri. Persepsi ini bisa
bersifat psikologi, sosial, dan fisik. Persepsi yang bersifat psikologi misalnya
pandangannya tentang bagaimana orang lain menilai dirinya. Persepsi yang bersifat
sebagai “all you think and feel about you, the entire complex of beliefs and attitudes
you hold about yourself”. Konsep diri meliputi apa yang kita pikirkan tentang diri
kita sendiri dan yang kita rasakan tentang diri kita sendiri.
Calhaoun dan Acocella (M. Nur Ghufron dan Rini Risnawati S, 2012: 13-
14) mendefinisikan konsep diri sebagai gambaran mental diri seseorang. Hurlock
emosional aspiratif, dan prestasi yang mereka capai. Burn mendefinisikan konsep
diri sebagai kesan terhadap diri sendiri secara keseluruhan yang mencakup
pendapatnya terhadap diri sendiri, pendapat tentang gambaran diri di mata orang
diartikan sebagai gambaran keadaan diri sendiri yang dilakukan seseorang terhadap
dirinya sendiri. Pendapat dari Arndt mengatakan bahwa konsep diri merupakan
konsep seseorang mengenai keseluruhan tentang dirinya sendiri, baik dari segi
dimiliki orang tentang dirinya sendiri yang meliputi kemampuan, karakter diri,
sikap, perasaan, kebutuhan, tujuan hidup, dan penampilan diri. Konsep diri ini
konsep diri adalah gambaran, pandangan, pikiran, perasaan, mengenai diri sendiri
dan pandangan diri di mata orang lain yang meliputi keyakinan fisik, psikologis,
(suliswati dkk,2005:91)
a. Aktuaisasi diri adalah pernyataan diri tentang konsep diri yang positif
dengan latar belakang pengalaman nyata yang sukses dan dapat diterima.
b. Konsep diri positif apabila individu mempunyai pengalaman yang positif
fungsi tubuh
b. Kurang penghargaan
c. Pola asuh yang salah : terlalu dilarang, terlalu dikontrol, terlalu
harapan peran yang spesifik dan bingung tentang tingkah laku peran
yang sesuai
Faktor pencetus terjadinya gangguan konsep diri bisa timbul dari sumber
dimana individu mengalaminya sebagai frustasi, ada tiga jenis transisi peran :
e. Transisi peran sehat sakit sebagai akibat pergeseran dari keadaan sehat ke
keadaan sakit. Transisi ini mungkin dicetuskan oleh : Kehilangan bagian tubuh.
Tanda dan gejala yang muncul pada klien dengan harga diri rendah meliputi :
1) Perasaan malu terhadap diri sendiri akibat penyakit dan akibat tindakan
terhadap penyakit. Misalnya : malu dan sedih karena rambut jadi botak
2) Rasa bersalah terhadap diri sendiri. Misalnya : ini tidak akan terjadi bila
6) Menciderai. Akibat harga diri rendah disertai harapan yang suram, mungkin
SUMBER KOPING
f. Bakat tertentu
g. Kecerdasan
1. Jangka pendek
ikut serta dalam aktivitas social, agama, klub politik, kelompok, atau geng)
penyalahgunaan obat ).
2. Jangka Panjang
b. Identitas negatif ; asumsi identitas yang tidak wajar untuk dapat diterima oleh
- Penggunaan fantasi
- Disosiasi
- Isolasi
- Projeksi
- Pergeseran ( displasement )
- Peretakan ( splitting )
- Amuk
2.1.8 Perilaku
2. Penurunan produktivitas
7. Rasa bersalah
18. Khawatir
a) Indikasi
menilai realitas, kesadaran diri terganggu, daya nilai norma sosial dan tilik
halusinasi, gangguan perasaan dan perilaku yang aneh atau tidak terkendali,
b) Cara kerja
c) Kontra indikasi
CNS Depresi.
d) Efek samping
(1) Sedasi
kering, kesulitan dalam miksi dan defekasi, hidung tersumbat, mata kabur,
2) Halloperidol ( HP ) : 3 x 5 mg
a) Indikasi
b) Cara kerja
antipsikosis kuat dan efektif untuk fase mania, penyebab maniak depresif,
dan hipotalamus. Pada pemberian oral halloperidol diserap kurang lebih 60–
70%, kadar puncak dalam plasma dicapai dalam waktu 2-6 jam dan menetap
2-4 jam. Halloperidol ditimbun dalam hati dan ekskresi berlangsung lambat,
empedu.
c) Kontra indikasi
d) Efek samping
Pemberian dosis tinggi terutama pada usia muda dapat terjadi reaksi
3) Trihexypenidil ( THP ) : 3 x 2 mg
a) Indikasi
b) Cara kerja
c) Kontra indikasi
d) Efek samping
2.2.1 Pengkajian
adalah dasar utama dari proses keperawatan. Tahap pengkajian terdiri dari
pengumpulan data dan perumusan kebutuhan atau masalah klien. Data yang
1. Identitas klien
nama panggilan, nama klien, nama panggilan klien, tujuan, waktu, tempat
pertemuan, topik yang akan dibicarakan. Tanyakan dan catat usia klien dan No RM,
2. Alasan masuk
rumah sakit, apakah sudah tahu penyakit sebelumnya, apa yang sudah
3. Faktor predisposisi
4. Pemeriksaan fisik
5. Psikososial
b) Konsep diri
tubuh yang disukai, reaksi klien terhadap bagian tubuh yang tidak
d) Identitas diri : Status dan posisi klien sebelum klien dirawat, kepuasan
dan posisinya.
atau perannya, perubahan yang terjadi saat klien sakit dan dirawat,
f) Ideal diri : Harapan klien terhadap keadaan tubuh yang ideal, posisi,
identitas diri tidak sesuai harapan, fungsi peran tidak sesuai harapan,
klien, tanyakan upaya yang biasa dilakukan bila ada masalah, tanyakan
lain.
j) Status mental
Penampilan
Melihat penampilan klien dari ujung rambut sampai ujung kaki apakah
ada yang tidak rapih, penggunaan pakaian tidak sesuai, cara berpakaian
psikologis klien.
Pembicaraan
memulai pembicaraan.
Aktivitas motoric :
terkontrol klien
Alam perasaan
k) Afek
a) Datar : tidak ada perubahan roman muka pada saat ada stimulus yang
b) Tumpul : hanya bereaksi bila ada stimulus emosi yang sangat kuat
dengan spontan.
c) Mudah tersinggung
d) Bermusuhan : kata-kata atau pandangan yang tidak bersahabat
m) Persepsi
6. Proses piker
tujuan
yang lainnya.
7. Isi fikir
menghilangkannya.
b. Phobia : ketakutan yang patologis / tidak logis terhadap objek / situasi
tertentu.
d. Depersonalisasi : perasaan klien yang asing terhadap diri sendiri, orang lain
dan lingkungan.
e. Ide yang terkait : keyakinan klien terhadap kejadian yang terjadi dilingkungan
g. Waham :
dengan kenyataan
b. Siar pikir : klien yakin ada orang lain yang mengetahui apa yang
kenyataan
kenyataan.
6. Tingkat kesadaran
a. Bingung : tampak bingung dan kacau ( perilaku yang tidak mengarah pada
tujuan).
anggota tubuh klien dalam sikap yang canggung dan dipertahankan klien
f. Memori
ingatnya.
5. Tingkat konsentrasi
objek lainnya.
a. Makan
Observasi kemampuan klien untuk Buang Air Besar (BAB) dan Buang Air
c. Mandi
Observasi dan tanyakan tentang frekuensi, cara mandi, menyikat gigi, cuci
rambut, gunting kuku, observasi kebersihan tubuh dan bau badan klien.
d. Berpakaian
Observasi dan tanyakan lama dan waktu tidur siang atau malam, persiapan
f. Penggunaan obat
pemberian.
g. Pemeliharaan kesehatan
sehari-hari.
4. Aspek medis
Tulis diagnosa medis yang telah diterapkan oleh Dokter, tuliskan obat-obatan klien
5. Masalah Keperawatan
pada klien dengan gangguan konsep diri : harga diri rendah yaitu :
6. Pohon masalah
pasien yang mencakup baik respon sehat adaptif atau maladaptif serta stressor yang
mengatasi kebutuhan spesifik pasien serta respon terhadap masalah aktual dan
masalah aktual dan resiko tinggi mencakup respon adaptif maupun maladaptif serta
1) Definisi
Suatu kondisi dimana individu yang sebelumnya memiliki harga diri positif
2) Batasan karakteristik
a) Mayor
positif sebelumnya.
(2) Pengungkapan perasaan negatif, mengenai diri ( ketidak berdayaan,
kegunaan)
b) Minor
1) Definisi
( kehilangan, perubahan ).
2) Batasan karakteristik
a) Mayor
Kejadian yang berulang atau berkala dari penilaian diri yang negatif dalam
b) Minor
1) Definisi
2) Batasan karakteristik
a) Mayor
dalam struktur dan / atau fungsi (misal malu, keadaan yang memalukan,
b) Minor
1. Tindakan Keperawatan
SP 1 Pasien
gunakan
kemampuan pasien
2. SP 2
SP1 keluarga
pasien
dialami pasien harga diri rendah yang dialami pasien beserta proses
terjadinya
SP2 Keluarga
rendah
SP3 Keluarga
2.2.4 Implementasi
2.2.5 Evaluasi
proses yang berkelajutan dan di lakukan terus menerus untuk menilai efek dari
keperawatan.
masalah masih ada atau telah teratasi atau muncul masalah baru.
2. Rencana dimodifikasi jika masalah tetap ada dan semua rencana tindakan
ALASAN MASUK
a. Data primer
Klien pasif dan diam saja
b. Data sekunder
Menurut data dari perawat, klien dibawa ke RSJ karena klien tidak
minum obat selaama 3 minggu
c. Keluhan Utama Saat Pengkajian
Klien mengatakan lebih suka menyendiri
Masalah / DiagnosaKeperawatan:
Koping keluarga tidak efektif
: ketidakmampuan
Koping keluarga tidak efektif :
kompromi
Resiko tinggi kekerasan
Lain-lain, jelaskan ...........
4. Keluhanfisik:
Tidak
Ya,
Jelaskan :
Tidak ada keluhan fisik yang klien rasakan.
Masalah / DiagnosaKeperawatan :
Risikotinggiperubahansuhutubuh PerubahanNutrisi:
Defisit Volume Cairan LebihdarikebutuhanTubu
Kelebihan Volume Cairan h
ResikoTinggiterhdapInfeksi KerusakanMenelan
RisikoTinggiterhadapTransmisiInfeks PerubahanEliminasifaeses
i PerubahanEliminasi urine
PerubahanNutrisi: Kerusakanintegritaskulit
KurangdarikebutuhanTubuh Tidak ada masalah
V. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL (Sebelumdansesudahsakit)
1. Genogram:
KeteranganGambar :
: Laki-Laki
: Perempuan
: Laki-laki/perempuan meninggal
: Klien
: Tinggal serumah
Jelaskan:
Hubungan klien dengan anak sangat dekat dan yang dominan mengambil
keputusan adalah anak klien.
Masalah / DiagnosaKeperawatan :
Kopingkeluargatidakefektif Lain-lain,
: ketidakmampuan jelaskan...........
Kopingkeluargatidakefektif :
kompromi
Kopingkeluarga :
potensialuntukpertumbuhan
2. KonsepDiri
a. Citra tubuh :
Klien mengatakan bagian tubuh yang disukai adalah rambut, klien
mengatakan bagian tubuh yang tidak disukai tidak ada.
b. Identitas :
Klien mengatakan dulu sebelum dirawat di rumah sakit klien bekerja di
pabrik benang, melipat benang, klien pernah sekolah di SD Sidoarjo dan
klien puas menjadi seorang perempuan.
c. Peran :
Klien mengatakan peran dalam keluarga adalah sebagai ibu dan nenek .
sebai ibu klien bertugas seperti memasak, mencuci piring, dan tugas
rumah lainnya serta merawat cucu saat anaknya bekerja.
d. Ideal diri :
Klien mengatakan ingin sekali pulang dan bertemu dengan anak dan
suami . klien berharap ingin segera sembuh dari sakitnya.
e. Hargadiri :
Klien mengatakan merasa dirinya sudah tidak berarti lagi di lingkungan
masyarakat semenjak di rawat di RSJ ini.
Masalah / DiagnosaKeperawatan :
Pengabaian unilateral Harga diri rendah
Gangguan citra tubuh kronis
Gangguan identitas pribadi Harga diri rendah
situasional
Lain-lain, jelaskan
3. Hubungan sosial
a. Orang yang berarti/terdekat:
Klien mengatakan orang yang beararti / terdekat dalam hidupnya adalah
suami dan ibunya.
b. Peranserta dalam kegiatan kelompok/masyarakat:
Klien sebelumnya dirawat di RSJ tidak pernah mengikuti kegiatan
dikelompok atau masyarakat.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain:
Klien mengatakan hambatan berhubungan dengan orang lain adalah
malu (merasa malu).
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan
Klien beragama islam dan percaya Allah dapat menyembuhkan
penyakitnya.
b. Kegiatan ibadah
Klien jarang terlihat melaksanakan sholat 5 waktu.
Masalah / DiagnosaKeperawatan:
Distress spiritual
Lain-lain, jelaskan..........
Masalah / DiagnosaKeperawatan:
Sindroma defisit perawatan diri (makan, mandi, berhias, toiletting,
instrumentasi)
Defisit perawatan diri (makan, mandi, berhias, toiletting,
instrumentasi)
Lain-lain, jelaskan : tidak ada masalah
2. Pembicaraan
Cepat
Keras
Gagap
Apatis
Lambat
Membisu
Tidak mampu memulai pembicaraan
Lain-lain………..
Jelaskan:
Saat berbicara dengan lawan bicara klien lambat dan pelan , serta tremor
pada daerah mulut (bergetar)
Masalah / Diagnosa Keperawatan:
Kerusakan komunikasi
Kerusakan komunikasi verbal
Lain-lain, jelaskan Tremor
6. Persepsi – Sensorik
Halusinasi
Pendengaran
Penglihatan
Perabaan
Pengecapan
Penciuman
Ilusi
Ada
Tidakada
Depersonalisasi
Ada
Tidakada
Derealisasi
Ada
Tidakada
Jelaskan:
Tidak ada gangguan pada persepsi - sensori
Masalah / DiagnosaKeperawatan :
Perubahan persepsi sensori : halusinasi........... (pendengaran,
penglihatan, perabaan , pengecapan, penciuman)
Lain-lain, jelaskan..........
7. Proses Pikir
a. ArusPikir dan bentuk pikir:
Koheren
Inkoheren
Sirkumstansial
Neologisme
Tangensial
Logorea
Kehilangan asosiasi
Bicara lambat
Flight of idea
Bicaracepat
Irrelevansi
Main kata-kata
Blocking
PengulanganPembicaraan/perseverasi
Afasia
Asosiasi bunyi
Jelaskan:
Dalam proses pola pikir klien berbicara sedikit berbelit tetapi sampai pada
tujuan pembicaraan.
Masalah / DiagnosaKeperawatan:
Perubahan proses pikir : ........................... (jelaskan)
Lain-lain, jelaskan..........
b. Isi Pikir
Obsesif
Ekstasi
Fantasi
Alienasi
Pikiran Bunuh Diri
Preokupasi
Pikiran Isolasi sosial
Ide yang terkait
Pikiran Rendah diri
Pesimisme
Pikiran magis
Pikiran curiga
Fobia, tidak ada
Waham:
Agama
Somatik/hipokondria
Kebesaran
Kejar / curiga
Nihilistik
Dosa
Sisippikir
Siar piker
Kontrol pikir
Jelaskan:
Tidak ada gangguan pada isi pikir
Masalah / DiagnosaKeperawatan:
Perubahan proses pikir : ........................... (jelaskan)
Lain-lain, jelaskan..........
8. Kesadaran
Menurun:
Compos mentis
Sopor
Apatis/sedasi
Subkoma
Somnolensia
Koma
Meninggi
Hipnosa
Disosiasi: ……………….
Gangguanperhatian
Jelaskan:
Kesadaran klien berubah-ubah , terbukti dengan klien sering menyendiri
dan jarang bergaul.
Masalah / DiagnosaKeperawatan:
Risiko tinggi cidera Lain-lain, jelaskan ....................
Perubahan proses pikir,
.....(jelaskan)
9. Orientasi
Waktu
Tempat
Orang
Jelaskan:
Klien dapat dapat mengorientasi tempat, waktu dan orang dengan jelas .
dibuktijan dengan klien dapat menyebutkan hari dan tanggal hari ini 09
sepetember 2019, klien tau bahwa sekarang dirinya berada di RSJ Lawang,
klien mengenal perawat yang jaga pada saat itu.
Masalah / DiagnosaKeperawatan:
Risiko tinggi cidera Lain-lain, jelaskan...............
Perubahan proses pikir,
.....(jelaskan)
10. Memori
Gangguan daya ingat jangka panjang ( > 1 bulan)
Gangguan daya ingat jangka pendek ( 1 hari – 1 bulan)
Gangguan daya ingat saat ini ( < 24 jam)
Amnesia
Paramnesia:
Konfabulasi
Dejavu
Jamaisvu
Fause reconnaissance
hiperamnesia
Jelaskan:
Tidak ada gangguan pada memori jangka pendek dan panjang, klien masih
mengungat alasan klien dibawa ke rsj dan di antar oleh anaknya. Klien
masih mengingat umur seta tanggal lahirnya.
Masalah / DiagnosaKeperawatan :
Perubahan proses pikir :............... (jelaskan)
Lain-lain, jelaskan.....................
Jelaskan:
Klien dapat makan minum dengan mandiri, setelah makan dan minum
klien mampu membersihkan tempat makan dan gelas dengan bersih.
Masalah / DiagnosaKeperawatan :
Perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh
Perubahan nutrisi : lebih dari kebutuhan tubuh
Perubahan nutrisi : potensial lebih dari kebutuhan tubuh
Lain-lain, jelaskan tidak ada masalah keperawatan
2. BAB/BAK
Bantuan minimal
Bantuan total
Jelaskan:
Klien dapat BAB dan BAK secara mandiri.
Masalah / DiagnosaKeperawatan :
Perubahan eliminasi fases
Perubahan eliminasi urin
Defisit perawatan diri : (makan, mandi, berhias, toiletting,
instrumentasi)
Lain-lain, jelaskan : tidak ada masalah keperawatan
3. Mandi
Bantuan minimal
Bantuan total
Jelaskan :
Klien dapat mandi secara mandiri , menggunakan sabun dan tiap 2 hari
sekali klien kerams menggunakan shampo , sikat gigi tiap mandi . mandi
sehari 2 kali.
Masalah / DiagnosaKeperawatan :
Defisit perawatan diri : (makan, mandi, berhias, toiletting, instrumentasi)
Lain-lain, jelaskan : Tidak ada Masalah Keperawatan
4. Berpakaian/berhias
Bantuan Minimal
Bantuan total
Jelaskan :
Klien dapat berhias dengan menyisir rambut saat rambut kusust ,
memakai bedak setelah mandi serta menggunakan baju sesuai, ganti
baju tiap pagi hari.
Masalah / DiagnosaKeperawatan :
Defisit perawatan diri : .... (makan, mandi, berhias, toiletting, instrumentasi)
Lain-lain, jelaskan : tidak ada masalah
6. Penggunaan obat
Bantuan Minimal
Bantuan total
Jelaskan :
Klien minum obat sesuai jadwal , secara mandiri tanpa ada paksaan,
karena menurut klien obat adalah kebutuhan klien ingin cepat sembuh
dan ingin pulang bertemu keluarga.
Masalah / DiagnosaKeperawatan :
Perubahan pemeliharaan kesehatan
Ketidakefektifan penatalaksanaan regiment terapeutik
Ketidakpatuhan
Lain-lain, jelaskan : tidak ada masalah keperawatan
7. Pemeliharaankesehatan
Ya Tidak
Perawatan Lanjutan √
Sistem pendukung
Keluarga : Ya
Terapis : Ya
Teman sejawat : Tidak
Kelompok sosial : Tidak
Jelaskan :
klien mengatakan mendapat dukungan dari keluarga, perawat dan
kelompok dilingkungan sosial di rumah sakit
Masalah/ DiagnosaKeperawatan :
Perilaku mencari bantuan kesehatan
Lain-lain, jelaskan : Tidak ada Masalah Keperawatan
ANALISA DATA
MASALAH / DIAGNOSA
NO DATA
KEPERAWATAN
1. DS: Isolasi sosial : menarik diri
Klien mengatkan tidak pernah mengikuti
kegiatan di lingkungan masyarakat, saat di rs
klien mengatakan lebih suka menyendiri di
kamar
DO:
Keadaan umum realtif tenang
Kesadaran : composmetis
Kontak mata mudah beralih
Kontak verbal terarah
Klien suka melamun .
Klien selalu di kamar menyendiri
Tangan klien tremor sejak masuk RSJ
2. DS: Harga diri rendah kronis
Klien mengatakan merasa dirinya tidak berarti
di lingkungan masyarakat semenjak di rawat di
RSJ.
DO:
Kontak mata mudah beralih
Klien dirawat di RSJ
Klien suka menyendiri
Klien sering melamun
3. DS: Koping keluarga inefektif
Klien mengatakan kalau ada masalah , klien
biasanya dimarahai sang anak termasuk jika
saat klien menyendiri.
DO:
Klien tampak sedih, murung berdiam diri
DO:
Tangan klien bergetar.
Mulut bergetar
DO:
Klien tampak sedih
Kontak mata klien tidak fokus
DO:
Klien tampak lebih diam, klien tampak
murung, klien jarang bersosialisasi
IsolasiIsolasi
SosialSosial
________________________
NIM/NIRM:………………...
Tgl Perencanaan
Diagnosa Keperawatan Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
TUM:
09/09/ Isolasi sosial Pasien dapat membina
2019 hubungan saling percaya
TUK:
1. Pasien dapat membina Setelah …x interaksi pasien 1. Bina hubungan saling percaya
hubunngan saling menunjukan tanda-tanda percaya - Beri salam setiap berinteraksi
percaya kepada/terhadap perawat: - Perkenalkan nama, nama panggilanperawat dan tujuan
- wajah cerah, senyum perawat berinteraksi
- mau berkenalan - Tanyakan perasaan pasien dan masalah yang dihadapi
- ada kontak mata pasien
- bersedia menceritakan - Buat kontrak interaksi yang jelas
perasaan - Dengar dengan penuh perhatian ekspresi perasaan
- bersedia mengungkapkan pasien
masalahnya
-
2.1 Tanyakan pada pasien tentang:
2. Pasien mampu setelah …x interaksi pasien dapat - Orang yang tinggal serumah serumah/teman sekamar
menyebutkan menyebutkan minimal satu pasien
penyebab menarik diri penyebab menarik diri dari: - Orang yang paling dekat dengan pasien
- Diri sendiri dirumah/diruang perawatan
- Orang lain - Apa yang membuat pasien dekat dengan orang tersebut
- Lingkungan - Orang yang tidak dekat dengan pasien di rumah/di
ruang perawatan
- Apa yang membuat pasien pasien tidak dekat dengan
orang tersebut
- Upaya yang sudah dilakukan agar dekat dengan orang
lain
6. pasien mendapat Setelah …x interaksi pasien dapat 6.1 Diskusikan pentingnya peran serta keluarga sebagai
dukungan keluarga menjelaskan tentang: pendukung untuk mengatasi prilaku menarik diri
dalam memperluas - pengertian menarik diri 6.2 Diskusikan potensi keluarga untuk membantu pasien
hubungan sosial - tanda dan gejala menarik diri mengatasi prilaku menarik diri
- cara merawat pasien menarik 6.3 Jelaskan pada keluarga tentang:
diri - Pengeetian menarik diri
- Tanda dan gejala menarik
- Penyebab dan akibat menarik diri
- Cra merawat pasien menarik diri
6.4 Latih keluarga cara merawat pasien menarik diri
6.5 Tanyakan perasaan keluarga setelah mencoba cara yang
dilatihkan
6.6 Beri motivasi keluarga agar membantu pasien untuk
bersosialisasi
6.7 Beri pujian kepada keluarga atas keterlibatannya merawat
pasien dirumah sakit.
7. Pasien dapat Setelah …xinteraksi pasien 7.1 Diskusikan dengan pasien tentang manfaat dan kerugian
memanfaatkan obat menyebutkan: tidak minum obat, nama, warna, dosis, cara, efek, terapi
dengan baik - Manfaat minum obat dan efek samping penggonaan obat
- Kerugian tidak minum obat 7.2 Pantau pasien saat penggunaan obat
- Nama, warna, dosis 7.3 Beri pujian jika pasien menggunakan obat dengan benar
7.4 Diskusikan akibat berhenti minum obat tanpa konsultasi
dengan dokter
7.5 Anjurkan pasien untuk konsultasi kepada dokter/perawat
jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan
09/09/ TUM:
2019 Gangguan Konsep Diri: Pasien memiliki konsep
Harga Diri Rendah diri yang paliatif
TUK:
1. Pasien dapat Setalah …xpertemuan interaksi 1.1 Bina hubungan saling percaya dengan menggunakan
membina gubungan pasien menunjukan ekspresi wajah prinsip komunikasi terapeutik
saling percaya bersahabat menunjukan rasa - Sapa pasien dengan ramah baik verbal maupun non
senang. Ada kontak mata, mau verbal
erjabat tangan, mau menyebutkan - Perkenalkan diri dengan sopan
nama, mau menjawab salam, - Tanyakan nama lengkap dan nama panggilan yang
pasien mau duduk berdampingan disukai pasien
dengan perawat, mau - Jelaskan tujuan pertemuan
mengutarakan masalah yang - Jujur dan menepati janji
dihadapi. - Tunjukan sikap empati dan menerima pasien apa adanya
- Beri perhatian dan perhatikan kebutuhan dasar pasien
2. Setelah …x interaksi Setelah …x interaksi pasien 2.1 Diskusikan dengan pasien tentang
pasien menyebutkan: menyebutkan: - Aspek positif yang dimilii pasien, keluarga, dan
- Aspek positif dan - Aspek positif dan kemampuan lingkungan
kemampuan yang yang dimiliki pasien - Kemampuan yang dimiliki pasien
dimiliki pasien - Aspek positif keluarga 2.2 Bersama pasien buat daftar tentang:
- Aspek positif - Aspek positif lingkungan - Aspek positif pasien, keluarga, dan lingkungan
keluarga pasien - Kemampuan yang dimiliki pasien
- Aspek positif 2.3 Berikan pujian yang realistis hindarkan member penilaian
lingkungan pasien negatif
3. Pasien dapat menilai Setelah …x interaksi pasien 3.1 Diskusikan dengan pasien kemampuan yang dapat
kemampuan yang menyebutkan kemampuan yang dilaksanakan
dimiliki untuk dapat dilaksanakan 3.2 Diskusikan dengan kemampuan yang dapat dilanjutkan
dilaksanakan pelaksanaannya
4. Pasien dapat Setelah …x interaksi pasien 4.1 Rencanakan bersama pasien aktivitas yang dapat
merencanakan membuat rencana kegiatan harian dilakukan seusai/setiap hari/ sesuai kemampuan pasien:
kegiatan sesuai - Kegiatan mandiri
dengan kemsmpusn - Kegiatan dengan bantuan
yang dimiliki 4.2 Tingkatkan kegiatan sesuai kondisi pasien
4.3 Beri contoh cara pelaksanaan
kegiatan yang pasien lakukan
5. Pasien dapat Setelah …x interaksi pasien 5.1 Anjurkan pasien untuk melaksanakan kegiatan yang telah
melakukan kegiatan melakukan kegiatan sesuai jadwal direncanakan
sesuai rencana yang yang dibuat 5.2 Pantau kegiatan yang dilaksanakan pasien
dibuat 5.3 Beri pujian atas usaha yang dilakukan pasien
5.4 Diskusikan kemungkinan pelaksanaan kegiatan setelah
pulang
6. Pasien dapat Setelah …x interaksi pasien 6.1 Beri pebdidikan kesehatan pada keluarga tentang cara
memanfaatkan system memanfaatkan system pendukung merawat pasien dengan harga diri rendah
pendukung yang ada yang ada di keluarga 6.2 Bantu keluarga memberikan dukungan selama pasien
dirawat
6.3 Bantu keluarga menyiapkan lingkungan di rumah
DOKUMENTASI HASIL ASUHAN KEPERAWATAN
Nama: Ny. E Ruang: Melati No. RM: 069369
NO Tanggal Tindakan Keperawatan Evaluasi
DX & jam
09/09/ SP 1: S : pasien mengatakan lebih suka menyendiri
I
2019 1. Membina hubungan saling percaya
O :
2. Memberi salam setiap kali berinteraksi - kontak mata tidak
- Pasien tampak menyindiri di bed
3. Memperkenalkan nama panggilan dan
- Pasien jarang berinteraksi dengan
nama panjang taman sekamar
- Ekstremitas dan mulut pasien tampak
4. Menanyakan dan memanggil nama
tremor
kesukaan pasien (mengungkapkan - TTV:
TD: 120/80 mmHg
perasaan)
N: 82 x/menit
5. Mengidentifikasi penyebab isolasi social S: 36,5oC
RR: 20 X/menit
pasien
6. Mendiskusikan dengan pasien tentang A :
- pasien mampu menjawab salam
kerugian tidak berinteraksi dengan orang
- Pasien mampu memperkenalkan diri
lain dan berjabat tangan
- Pasien mampu mengungkapkan
7. Mendiskusikan dengan pasien tentang
perasaannya
kerugian tidak berinteraksi dengan orang - Pasien mampu/mengetahui penyebab
dan kerugian tidak berinteraksi
lain
- Pasien mengetahui cara berkenalan
8. Mengajarkan pasien cara berkenalan dengan perawat saat berinteraksi
- Pasien mengetahui nama perawat (icha)
dengan satu orang
- Pasien menyetujui untuk kontrak
9. Menganjurkan pasien memasukan selanjutnya
kegiatan berbincang/latihan berbincang
P : SP1 teratasi
dengan orang lain dalam kegiatan harian - Lanjutkan SP2
- Mengevaluasi SP 1
10. Menyakan pada pasien orang yang dekat
- Melatih pasien berkenalan dengan 2-3
dan tinggal dengan orang
A:
- Pasien belum mampu berkenalan
dengan 2-3 orang
- Pasien lwbih senang menyendiri
- Pasien belum mampu berbincang-
bincang dengan teman sekamarnya
P:
- SP 2 belum teratasi
- Lanjutkan SP 2
- Mengavaluasi SP 1
- Melatih pasien berkenalan dengan 2-3
orang dan berbicara saat melakukan
kegiatan
I 11/09/ SP 2 S:
- Pasien mengatakan rindu dengan
2019 1. Mengevaluasi SP 1
anaknya
2. Memberikan kesempatan pada pasien - Pasien mengatakan saat berkenalan
sudah tahu nama temannya yaitu Ny. M
mempraktekan cara berkenalkan dengan 2-
dan Ny. S
3 orang
O:
3. Membantu pasien memasukkan kegiatan
- Pasien tampak berinteraksi dengan
berbincang dengan orang lain sebagai salah orang lain
- Pasien tampak berbincang dengan Ny.
satu kegiatan
M dan Ny. S
- Kesadaran umum pasien tampak tenang
- Kontak mata ada
- Pandangan fokus
- TTV
TD: 110/80 mmHg
N: 86 x/menit
S: 36oC
RR: 20 x/menit
A:
- Pasien mampu berkenalan dengan 2-3
orang
- Pasien mampu berbincang-bincang
dengan orang lain (teman sekamar)
- Pasien mampu memasukan kegiatan
bercakap-cakap kedalam kegiatan
harian.
P:
- Lanjutkan SP 3
- Evaluasi SP 1 dan SP 2
- Melatih pasien berkenalan dengan 4-5
oramg dan berbicara saat melakukan
dan berbicara saat melakukan kegiatan
I 12/09/ SP 3 S: Pasien mengatakan sudah bisa berkenalan
dega 4-5 orang
2019 1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian (SP 1
O:
dan SP 2) - Pasien sudah dapat berinteraksi dengan
teman sekamar
2. Memberikan kesempatapada pasien
- Pasien tampak tremor
berkenalan dengan 4-5 orang - Kontak mata ada
- Kesadaran umum tampak tenang
3. Menganjurkan pasien memasukkan dalam
jadwal kegiatan harian A:
- Pasien mampu berkenalan dengan 4-5
orang
- Pasien mampu bercakap-cakap dengan
orang lain (teman sekamar)
P:
- Lanjutkan SP 4
- Mengavaluasi SP1, SP2, dan SP3
- Menjelaskan dan melatih berbicara
social: meminta sesuatu,menjawab
pertanyaan, kegiatan social : kerja
kelompok berbelanja
I 14/09/ SP 4 S:
- pasien mengatakan pada perawat kapan
2019 1. Mengavaluasi SP 1, SP 2, dan SP 3
ia dibolehkan pulang
2. Menjelaskan dan melatih berbicara sosial: - pasien berbincang-bincang dengan
teman sekamar
meminta sesuatu, menjawab pertanyaan
O:
kegiatan social : kerja kelompok, - tampak pasien berinteraksi dengan
pasien lain
berbelanja.
- pasien tampak tremor
- kesadaran umum pasien tampak tenang
- kontak mata ada
A:
- masalah teratasi
-
P : lanjutkan SP 5
- Evaluasi SP 1, SP 2, SP 3 dan SP 4
- Manfaat obat dengan baik
II 09/09/ SP 1 S:
- Pasien mengatakan dirinya sudah tidak
2019 1. membina hubungan saling percaya
berarti lagi semenjak dirawat di RSJ
- menyapa pasien dengan ramah baik - Pasien mengatakan kemampuan yang
dapat dilakukan di ruangan hanya
verbal maupun non verbal
merapikan tempat tidur dan menyapu
- menanyakan nama lengkap dan nama O :
- Pasien tampak murung saat
panggilan yang disukai pasien
menceritakan tentang dirinya
- menjelaskan tujuan pertemuan - pasien tampak menarik diri
- kontak mata kurang
- jujur dan menepati janji
- pasien tampak tidak fokus saat diajak
- menunjukan sikap empati dan menerima bicara
- pasien tampak lebih banyak diam
pasien apa adanya
- pasien tampak merapikan tempat tidur
- memberi perhatian dan memperhatikan - pasien tampak menyapu dan merapikan
ruang makan setelah makan
kebutuhan dasar pasien
- pasien menyapu tidak bersih
2. mengidentifikasi kemampuan dan aspek A :
- pasien mampu membina hubungan
positif yang dimiliki pasien
saling percaya
3. membantu pasien menilai kemampuan - pasien mampu mengidentifikasi
kemampuan positif yang dimiliki
pasien yang masih dapat digunakan
- pasien belum mampu menilai
4. membantu pasien memilih kegiatan yang kemampuan pasien yang masih dapat
digunakan
akan dilatih dengan kemampuan pasien
- pasien belum mampu memilih kegiatan
5. melatig pasien sesuai kemampuan yang yang akan dilatih dengan kemampuan
pasien
dipilih
- pasien belum mampu menyapu
6. memberikan pujian yang wajar terhadap sehingga bersih
keberhasilan pasien
P : Lanjutkan SP 2
7. menganjurkan pasien memasukan dalam - bantuan pasien menilai kemampuan
pasien yang masih dapat digunakan
jadwal kegiatan harian
- bantu pasien memilih kegiatan yang
akan dilatih dengan kemampuan pasien
- latih pasien sesuai dengan kemampuan
yang dipilih
- berikan pujian pasien yang wajar
terhadap keberhasilan
- bantu pasien memasukan dalam jadwal
kegiatan harian
- bantu pasien menyapu hingga bersih
O:
- Pasien tampak menyapu dan merapikan
ruang makan setelah makan
- Pasien tampak malas saat menceritakan
kegiatannya
- Ekstremitas pasien tampak tremor
- Kontak mata ada
- Pandangan fokus
- Kesadaran umum pasien tampak tenang
A:
- Pasien belum mampu menyelesaikan
kegiatan menyulam diruang rehab
- Pasien belum mampu memasukan
kegiatan menyulam kedalam jadwal
kegiatan harian pasien
P:
Masalah belum teratasi
Ulangi SP 1
- Evaluasi kemampuan yang dimiliki
pasien
- Latih pasien sesuai dengan kemampuan
yang dipilih, menyapu, merapikan
ruang makan, dan kegiatan menyulam
di ruang rehab
- Bantu pasien memasukan kegiatan
yang dipilih keruang rehab
II 13/09/ SP 1 S:
- Pasien mengatakan sudah merapikan
2019 1. Melatih pasien sesuai dengan kemampuan
tempat tidur, munyapu, dan mengikuti
yang dipilih (merapikan tempat tidur) kegiatan rehab
- Pasien mengatakan kegiatannya
2. Membantu pasien memasukan kegiatan
diruang rehab adalah menyapu dan
merapikan tempat tidur kedalam jadwal menyulam
- Pasien mengatakan sudah mulai bisa
kegiatan harian
menyulam tapi belum bisa
menyelesaikan sulamannya
O:
- Pasien tampak nyaman saat bercerita
tentang kegiatannya
- Ekstremitas tampak tremor
- Pandangan mata pasien tidak fokus
- Pasien tampak berinteraksi dengan
teman sekamar
- Kontak mata ada
- Pasien tampak menyapu dan merapikan
ruang makan setelah makan
A:
- Pasien mampu melakukan kegiatan
merapikan tempat tidur dengan mandiri
- Pasien mampu memasukan kegiatan
bersih-bersih: merapikan tmpat tifur,
mrnyapu, dan merapikan ruang makan
kedalam jadwal kegiatan harian
P:
Masalah teratasi
Lanjutkan SP 2
- Evaluasi jadwal kegiatan harian pasien
- Latih kemampuan kedua
- Anjurkan pasien memasukan kegiatan
ke dalam jadwal harian
II 14/09/ SP 2 S:
- Pasien mengatakan kegiatan yang bisa
2019 1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian
dilakukan adalah bersih-bersih
pasien - Pasien mengatakan diruang rehab
pasien belajar membingkai gelang
2. Melatih kemampuan kedua pasien O :
- Pasien tampak senang saat
(menyapu)
menceritakan kegiatannya
3. Menganjurkan pasien memasukan kegiatan - Pasien tampak merapikan tempat tidur
- Pasien tampak menyapu dan merapikan
menyapu dalam jadwal kegiatan harian
ruang makan
- Kontak mata ada
- pasien tampak berinteraksi dengan
teman sekamar
- ektremitas tampak tremor
- pandangan mata pasien fokus saat
diajak berbicara
- pasien tampak bingung dan gelisah
A:
- pasien mampu melakukan kegiatan
bersih-bersih
- pasien belum mampu melakukan
kegiatan kedua (membingkai gelang)
- pasien belum mampu memasukan
kegiatan kedua (menyapu) kedalam
kegiatan harian
P:
Masalah belum teratasi
Ulangi SP 2
- Evaluasi jadwal kegiatan harian
pasiean
- Evaluasi kemampuan peratama
(menyulam) yang dimiliki pasien
- Latih kemampuan kedua
- Anjurkan pasien memasukan kegiatan
dalam jadwal harian
II 16/09/ SP 2 S:
- Pasien mengatakan pasien hari ini
2019 1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian
bersih
pasien - Pasien mengatakan pasien hari ini
rehab dan membingkai gelang
2. Melatih kemampuan kedua pasien
- Pasien mengatakan sudah bisa
(menyapu) menyulam
- Pasien mengatakan belum bisa
3. Menganjurkan pasien memasukan kegiatan
melakukan kegiatan ke dua
menyapu dalam jadwal kegiatan harian (membingkai gelang)
O:
- Pasien tampak senang menceritakan
tentang kegiatan hariannya
- Kontak mata ada
- pandangan mata pasien fokus saat
diajak berbicara
- kesadaran umum pasien tampak tenang
- Pasien tampak menyapu dan membantu
mengepel ruangan
- Ekstremitas tampak tremor
-
A:
- pasien mampu bersih-bersih
- pasien mampu melakukan kegiatan
menyulam
- belum mampu melakukan kegiatan
kedua (membingkai gelang)
P:
Masalah belum teratasi
Lanjutkan sp 2
- evaluasi jadwal kegiatan harian pasien
- evaluasi kemampuan pertama
- anjurkan pasien untuk terus belajar
kemampuan kedua (membingkai
gelang)
- anjurkan pasien memasukan kegiatan
menyapu dalam kegiatan harian
17/09/ SP 2 S:
- Pasien mengatakan pasien hari ini
2019 1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian
sudah merapikan trmpat tidur dan ikut
pasien merapikan ruang makan dan menyapu
setelah makan
2. Melatih kemampuan kedua pasien
- Pasien mengatakan pasien hari ini
(menyapu) rehab dan membingkai gelang
- Pasien mengatakan sudah mulai bisa
3. Menganjurkan pasien memasukan
membingkai gelang
kegiatan menyapu dalam jadwal kegiatan
O:
harian
- Pasien tampak senang menceritakan
tentang kegiatannya
- Kontak mata ada
- pandangan mata pasien fokus saat
diajak berbicara
- kesadaran umum pasien tampak tenang
- Pasien tampak menyapu dan membantu
mengepel ruangan
- Ekstremitas tampak tremor
A:
- pasien mampu melakukan kegiatan
bersih-bersih
- pasien mampu melakukan kegiatan
menyulam
- belum mampu melakukan kegiatan
kedua (membingkai gelang)
- pasien mampu memasukan
kemampuan ke dua dalam jadwal
harian
P :
Masalah belum teratasi
Ulangi SP 2
- Evaluasi jadwal kegiatan harian pasien
- Evaluasi kemampuan pertama dan
kedua pasien
II 18/09/ SP 2 S:
2019 1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian - Pasien mengatakan sudah bersih-bersih
merapikan tempat tidur dan merapikan
pasien
ruang makan setelah makan
2. Melatih kemampuan kedua pasien - Pasien mengatakan kegiatannya
diruang rehab adalah menyapu dan
(menyapu)
membingkai gelang
3. Menganjurkan pasien memasukan kegiatan O :
- Pasien tampak senang saat
menyapu dalam jadwal kegiatan harian
menceritakan kegiatan hariannya
- Pasien tampak menyapu dan merapikan
ruang makan setelah makan
- Pasien menyapu dengan bersih
- Pasien tampak berinteraksi dengan
teman sekamar
- Kontak mata ada
- Pandangan fokus saat berbicara
- Ekstremitas pasien tampak tremor
A:
- Pasien mampu melakukan kegiatan
bersi-bersih
- Pasien mampu menyapu dengan bersih
- Pasien mampu membingkai gelang
- Pasien mampu memasukan
kemampuan ke dua dalam kegiatan
harian
P:
Masalah teratasi
Intervensi dihentikan
II 23/09/ 1. Mendampingi pasien ke ruang rehabilitas S:
- Pasien mengatakan hari ini akan ke
2019 2. Mendampingi pasien selama melakukan
ruang rehabilitas
kegiatan latihan kerja: menganyam dan - mengatakan akan membingkai gelang
dan menyulam
membingkai gelang
3. Memotivasi pasien saat pasien merasa
O:
jenuh dan bosan saat melakukan kegiatan
- Pasien tampak membingkai gelang
4. Memberikan pujian dan reward atas - Pasien tampak menyulam bunga
- Pandangan pasien fokus
keberhasilan yang dilakukan pasien
- Kontak mata ada
- Ekstremitas pasien tampak tremor
- Pasien tampak senang saat di berikan
pujian dan reward (snack) atas
keberhasilannya
- Klien selama melakukan kegiatan di
rehabilitasi selalu dengan arahan
A:
- Pasien mampu menyulam bunga tapi
tidak bisa menyelesaikan sulamannya
- Pasien mampu membingkai tapi tidak
bisa menyelesaikan
P:
- Anjurkan pasien untuk selalu
mengikuti kegiatan rehabilitas
- Berikan motivasi keuntungan
mengikuti kegiatan rehabilitas
JADWAL KEGITAN HARIAN PASIEN
No JAM KEGIATAN
1 05.00-07.00 Bangun tidur, mandi, sholat subuh, santai sambil bercakap-cakap
dengan teman-teman.
2 07.00- 07.45 Sarapan pagi, mencuci piring, membersihkan ruang makan, minum
obat, menyapu.
3 07.45- 09.00 Senam pagi bersama, mengukur tanda-tanda vital, bermain bersama,
bercakap-cakap dengan teman sekamar dan perawat, jalan-jalan di
halaman
4 09.00-10.00 Mengikuti TAK
5 10.00-11.00 Mengikuti rehab
6 11.00-12.00 Makan snak/bubur kacang hijau, interaksi dengan teman-teman
sekamar dan perawat
6 12.00-12.30 Makan siang bersama, minum obat, cuci piring, membersihkan
ruang makan, menyapu.
7 12.30-15.00 Sholat dzuhur dan istirahat/tidur siang
8 15.00-16.00 Bangun tidur, merapikan tempat tidur, mandi sore, mengukur tanda-
tanda vital
9 16.00-16.30 Bercakap-cakap dengan teman dan perawat
10 16.30-17.00 Makan bersama, mencuci piring, minum obat, membersihkan ruang
makan, menyapu
11 17.00-18.15 Istirahat santai dan berakap-cakap dengan teman
12 18.15- 19.00 Sholat magrib, dan bercakap-cakap dengan teman sekamar
13 19.00-20.00 Sholat isya dan bercakap-cakap dengan teman
14 20.00-05.00 Mempersiapkan tempat tidur, istirahat tidur
FORMAT
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
(Dibuat setiap kali sebelum interaksi / pertemuan dengan klien)
ISOLASI SOSIAL
Pertemuan 1 : 09 September 2019
A. PROSES KEPERAWATAN.
1. Kondisi Klien :
DS : Klien mengatakan malas berinteraksi dengan orang lain
DO : Klien tampak menyendiri, Klien tremor pada tangan dan mulut sejak masuk RSJ
Lawang.
2. Diagnosa Keperawatan :
Isolasi Sosial.
3. Tujuan Khusus (TUK)
Klien dapat membina hubungan saling percaya
4. Tindakan Keperawatan
Membina hubungan saling percaya.
b. FASE KERJA
“Ibu apa yang ibu rasakan saat ini ? oh jadi ibu merasa malas. Dan tidak mau berbincang-
bincang dengan orang lain. Ibu, ibukan sudah lama berada disini coba ibu ingat siapa saja
yang ibu kenal disini. Ibu kan pasti juga mempunyai teman terdekat disini apa masih ingat
siapa saja bu ? nah kalau ingat coba ibu cerita tentang teman terdekat ibu . oh jadi sebelum
ibu masuk sini ya ? lalu kenapa ibu tidak mau berinteraksi lagi dengan orang lain ? menurut
ibu apa keuntungan dan kerugian berkenalan dengan orang lain ? nah begini bu untuk
berkenalan dengan orang lain kita sebutkan dulu nama kita dan nama panggilan yang kita
sukai. Contohnya nama saya Khairunnisa senang dipanggil Icha. Coba praktekkan bu.
Bagus sekali lagi bu .”
c. FASE TERMINASI
1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
Evaluasi Subyektif (Klien)
“Bagaimana perasaan ibu saat berkenalan dengan teman tadi ? nah sekarang
Coba ulangi dan peragakan kembali cara berkenalan dengan orang lain /
teman sekamar.”
Evaluasi Obyekti (Perawat)
Oh ya, Ibu bagus sekali tadi sudah dapat berkenalan dengan teman sekarnya.”
2. Rencana Tindak Lanjut
- Mengidentifikasi penyebab isolasi sosial klien
- Diskusikan dengan klien tentang keuntungan berinteraksi dengan orang lain.
- Anjarkan klien cara berkenalan dengan satu orang
- Anjurksn klien memasukkan daftar.
3. Kontrak yang akan datang
Topik : identifikasi penyebab isolasi
Waktu : 10-15 menit
Tempat : di teras depan
FORMAT
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
(Dibuat setiap kali sebelum interaksi / pertemuan dengan klien)
b. FASE KERJA
“baiklah hari ini saya yang dinas pada pagi hari ini pada pukul 07.00 – 13.30 wib, ibu...bisa
memulai perkenalannya ? apakah ibu masih ingat cara berkenalannya ? apakah ibu masih
ingat cara berkenalan ? nah silahkan ibu mulai wah bagus sekali ibu, selain nama, alamat,
hobi apakah ada yang ingin tanyakan dengan Ny M dan perawat P ? wah bagus bu nah ibu
apa kegiatan yang biasa ibu lakukan pada jam ini ? bagaimana kita menemani teman ibu
yang menyiapkan makan siang ? mari bu... sambil ibu berbincang0bincang dengan teman
ibu. Bagaimana bu apa yang ingin ibu bincangkan dengan teman ibu ? oh tentang cara
menyusun priring dirak piring ? apakah harus rapi atau tidak ? “rapi” bagus bu apa yang
ingin ibu tanyakan / bincangkan ? ke ibu sekarang piringnya sudah rapi bagaimana kalau
ibu melakukan penyusunan gelas di atas meja bersma .. silahkan bercakap-cakap u.”
c. FASE TERMINASI
1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
Evaluasi Subyektif (Klien)
“Bagaimana perasaan ibu saat berkenalan dengan Ny. M dan prawat P? nah sekarang
Coba ulangi dan peragakan kembali cara berkenalan dengan teman ibu.”
Evaluasi Obyekti (Perawat)
Oh ya, Ibu bagus sekali tadi sudah dapat berkenalan dengan teman sekamarnya.”
2. Rencana Tindak Lanjut
Bagimana kalau ditambah lagi jadwal kegiatan ibu yaitu bercakap-cakap ketika
membantu teman yang sedang menyiapkan makan siang . mau jam berapa ibu latiahn
? oj ketika makan sore ?”
3. Kontrak yang akan datang
Topik : berkenanalan dengan 4 orang dan latihan bercakap-cakap
Waktu : pukul 16.00
Tempat : di teras depan
FORMAT
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
(Dibuat setiap kali sebelum interaksi / pertemuan dengan klien)
FORMAT
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
(Dibuat setiap kali sebelum interaksi / pertemuan dengan klien)
b. FASE KERJA
“baiklah bu sebelumnya apa kira-kira alat yang ibu butuhkan dalam kegiatan menyapu bu
?ya betul bu alat yang kita butuhkan adalah sapu, skop dan tong sampah. orang lain pernsh
menilai kegiatan yang ibu lakukan tidak ? bisa berkomentar seperti apa ? ibu apa tandanya
kalau menyapu sudah bersih ? bagus bu apalagi ya jika sudah bersih ibu kemudian dibuang
kemana bu ? bagus ke tong sampah, ibu pintar sekali hebat ibu hebat 100 untuk ibu nah ibu
sudah dapat melakukan menyapu dengan sendiri dan memasukkan nya kedalam jadwal
kegiatan harian.”
c. FASE TERMINASI
1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
Evaluasi Subyektif (Klien)
“Bagaimana perasaan ibu saat bisa menyapu dengan baik dan benar .”
Evaluasi Obyekti (Perawat)
“Jadi apa saja kemamouan yang ibu miliki selain menyapu wahh...ibu bisa menyanyi.”
2. Rencana Tindak Lanjut
Latihan ke 2 menyapu dan menyulam (rehab)
3. Kontrak yang akan datang
Topik : latiahan menyulam di rehap, dan menyapu
Waktu : pukul 09.00
Tempat : di dapur ruang melati
FORMAT
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
(Dibuat setiap kali sebelum interaksi / pertemuan dengan klien)
b. FASE KERJA
Buk, sesuai denganperjanjian kemaren pada pukul 09.00 kita akan melakukan kegiatan
bersih-bersih, menyapu dan merapian ruang makan bu, baik buk bagus, nah, sebelum kita
merapikan tempat tidur. Coba ibu ceritan tentang kegitan ibu diruang rehabilitas. Jadi ibu
menyapu kemudian menyulam? Ibu menyulam apa? Bunga? Bagus sekali buk. Sekarang
marih melatih kemampuan menyapu ibu. Bagus sekali buk, nah sekarang udh selse.
Seperti biasa ibu bisa menaruh kegiatan menyulam di rehab dalam jadwal kegiatan harian
ibu (M) (T) (B) buk ya…. Baik buk saya pamitdulu besok kita akan melakukan kegiatan
tetapi dengan mandiri ya. Saya mau lihat ibu menciptakan tanpa arahan dari saya. Baik
buk jadwalnya seperti biasa ya?
c. FASE TERMINASI
1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
Evaluasi Subyektif (klien)
Bagaiman perasaan ibu setelah pulang dari rehab?pakah senang menyulam?
Evalusi Obyektif (perawat)
Pasien tampak senang saat menceritakan kegiatan hariannya
2. Rencana Tindak Lanjut
Latihan kemampuan pertama menyulam
FORMAT
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
(Dibuat setiap kali sebelum interaksi / pertemuan dengan klien)
f. FASE TERMINASI
d. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
Evaluasi Subyektif (Klien)
“Bagaimana perasaan ibu saat kita berbincang-bincang dan latihan menyapu ?”
Evaluasi Obyekti (Perawat)
Jadi apa saja kemampuan yang ibu miliki selain menyapu ? baik bu.. kegiatan menyapu
ini bisa dimasukkan ke dalam jadwal kegiatan harian ibu.”
e. Rencana Tindak Lanjut
“latihan ke 2 yaitu menyapu”
f. Kontrak yang akan datang
Topik : berbincang bincang
Waktu : 10-15 menit jam 09.00
Tempat : di dapur ruang melati
FORMAT
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
(Dibuat setiap kali sebelum interaksi / pertemuan dengan klien)
e. FASE KERJA
“baiklah bu sebelumnya apa kira-kira alat yang ibu butuhkan dalam kegiatan menyapu bu
?ya betul bu alat yang kita butuhkan adalah sapu, skop dan tong sampah. orang lain pernsh
menilai kegiatan yang ibu lakukan tidak ? bisa berkomentar seperti apa ? ibu apa tandanya
kalau menyapu sudah bersih ? bagus bu apalagi ya jika sudah bersih ibu kemudian dibuang
kemana bu ? bagus ke tong sampah, ibu pintar sekali hebat ibu hebat 100 untuk ibu nah ibu
sudah dapat melakukan menyapu dengan sendiri dan memasukkan nya kedalam jadwal
kegiatan harian.”
f. FASE TERMINASI
4. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
Evaluasi Subyektif (Klien)
“Bagaimana perasaan ibu saat bisa menyapu dengan baik dan benar .”
Evaluasi Obyekti (Perawat)
“Jadi apa saja kemamouan yang ibu miliki selain menyapu wahh...ibu bisa menyanyi.”
5. Rencana Tindak Lanjut
Latihan ke 2 menyapu dan menyulam (rehab)
6. Kontrak yang akan datang
Topik : latiahan menyulam di rehap, dan menyapu
Waktu : pukul 09.00
Tempat : di dapur ruang melati
ANALISA PROSES INTERAKSI
P: perkenalkan saya perawat P: Berjabat tangan dengan Mencoba mendekati pasien Pasien berrespon saat di ajak Perkenalan merupakan suatu
khairunnisa senang di panggil pasien menatap sambil dan berbicara serta bersikap berkenalan tindakan yang dapat menjalin
icha tersenyum terbuka hubungan saling percaya
K: nama saya Ny E K: Menatap perawat dan
berjabat tangan
P : mbak senang di panggil P:memandang pasien sambil Mencoba mendekati pasien Pasien berrespon saat diajak Dengan memanggil nama
apa? terseyum dan mencoba untuk berbicara berkenalan panggilan hubungan terus lebih
K: saya senang di panggil Ny.E K: menatap perawat tidak dan bersikap terbuka Pasien menjawab dengan mudah terjalin
fokus lancar
P : Ny.E berasal dari mana? P:memandang pasien sambil Mencoba mendekati pasien Menerima kehadiran perawat Dengan mengetahui asal seseorang
K: saya berasal dari blitar tersenyum dan berbicara secara terbuka dapat mengetahui sosial budayanya
K:menatap pearawat sehingga interaksi dapat
berjalan/baik
P: apa yang sedang Ny.E P : menatap pasien sambil Perawat mencoba mendekati Pasien berrespon dengan datar Pertanyaan terbuka memberi
lakuakan saat ini tersenyum pasien dan mencoba untuk mata tidak fokus dan sesekali kesempatan pada pasien untuk
K: saya sedang duduk-duduk K: mendian/ terdiam kalau berbicara dan bersikap melihat atas atau depan lama menguapkan perasaan dan isi
tidak di tanya terbuka pikirnya
P: sejak kapan ibu E di rawat P: menatap sambil Perawat mendekati pasien Pasien berrespon dengan muka Perasaan terbuka memberi
di sini tersenyum dan berbicara serta bersikap yang datar dan tidak fokus kesempatan pada pasien untuk
K: sudah 13 hari K: diam (kalau tidak di terbuka mengungkapkan perasaan
tanya tidak di jawab
P: sekarang ibu umurnya P : menunujukan perhatian Mengkaji daya ingat pasien Berusaha mengingat menjawab Umur mempengaruhi daya ingat
berapa? K: pasien diam tidak banyak ragu-ragu pasien
K: 48 tahun bicara
P: ibu ingat ngak kenapa ibu P : menanyakan keseriusan Hati hati karena pertanyaan Mengingat mengalami isolasi Keluhan utama merupakan dasar
dibawa kesini tersebut karena spesifik dan sosial pasien di rawat di RS Jiwa
K: saya suka menyendiri menyinggung pasien
K: pasien menjawab sambil
mengingat menggaruk
kenapa
P: Biasanya saat menyendiri P : menanyakan dengan Mencoba menanyakan efek Pasien mata tidak berfokus Alasan suka menyendiri merupakan
ibu dengar suara atau melihat penasaran dari menyendiri data konkrit untuk mengngkat
sesuatu? K: pasien menjawab dengan dignosa.
K: Tidak tidak berfokus
P: ibu biasanya menyendiri P: menanyakan dengan Perawat bersikap terbuka dan Pasien berfokus tetapi sesekali Durasi waktu isos dapat
saat ( pagi,sore malam) penasaran menanyakan pasien melihat ke depan menentukan diagnosa
K: tidak tentu K: pasien menjawab singkat samping,belakang
P: bu saatnya ibu untuk P: perawat menyusuruh Perawat berbicara dan Pasien berespon dan bangun Memberikan waktu istirahat kepada
beristirahat pasien untuk beristirahat bersikap terbuka dari tempat duduk untuk masuk pasien untuk supaya tidak jenuh.
K: baik mbak K: pasien beristirahat ke ruangan/ kamar
P: kira kira kapan kita mulai P: perawat tersenyum perawat berbicara dan Pasien menuju kamar untuk Memberikan waktu pada pasien
berbincang bincang (10-15 K: pasien meninggalkan bersikap terbuka beristirahat untuk istirahat.
menit) perawat.
K: oke mbak
ANALISA PROSES INTERAKSI (API)
Status interaksi perawat – kien : Fase Kerja dan Terminasi Tanggal : 10 September 2019
Tujuan (Berorientasi pada klien) : Mengetahui Kemampuan positif yang dimiliki pasien
P : Masih ingat dengan saya bu ? P : Mencoba meningkatkan daya Perawat mencoba Pasien mengingat nama
K : Masih mba Icha ingat pasien mengetahui daya ingat perawat
K : pasien mengingat nama pasien
perawat
P : Iya benar mba saya mba icha. P : Memvalidasi peryataan pasien Berharap perawat Paseien menginat Meningkatkan kemampuan
Sesuai dengan kontrak kita kemarin K : Pasien tersenyum mengingat kemampuan kemampuan pertama positif yang dimiliki
kita akan melatih kemampuan yang yang dimiliki yang dimiliki yaitu
ibu miliki ya
K : iya mba membersihkan temapat
tidur
P : coba ibu sebutkan kegiatan apa P : Menyebutkan kemampuan Melatih kemampuan pasien Menjawab pertanyaan Melatih kemampuan
saja yang akan kita lakukan sekarang yang dimilikiki perawat pasien meningkatkan harga
K : Hmmm… merapikan tempat K : menyebutkan kemampuan diri pasien
tidur, menyapu, mencuci piring yang dimiliki
P : dari kegiatan tsb mana yang ibu P : memilih kegiatan untuk di Bertanya apa saja kegiatan Menjawab pertanyaan Mengajarkan kemampuan
dapat kerjakan disini ? kerjakan hari ini yang dilakukan di RS dari perawat yang dimiliki
K : Merapikan tempat tidur K : Memilih merapikan tempat
Menyapu, mencuci piring tidur
P : nggih bagus bu pintar 100 buat P : Memeberikan pujian pada Memuji pasien Menjawab Memuji atau memberikan
ibu pasien pujian meningkatkan harga
K : hehe iya mbak icha K : Pasien tersenyum diri pasien
mengucapkan terimakasih
P : Kalau gitu kita mulai merapikan P : Mulai merapikan tempat tidur Menjelaskan cara Menjawab Kegiatan merapikan
kamar tidur buy a ? K : Merapikan tempat tidur merapikan tempat tidur tempat tidur
K : Iya mba
P : kira – kira apa saja yang di P : bertanya alat yang digunakan Menanyai tentang apa alat Menanyai kebiasaan
gunankan untuk merapikan tempat untuk membersihkan tempat tidur untuk merapikan tempat selama di RS
tidur ? K : menjawab tidur
K : sapu selimut bersih dan kasur
serta sarung bantal bersih
P : bu ingat merapikann tempat tidur P : menjelaskan cara menjelaskan Mendengar perawat Mengajarkan Cara-Cara
dari bantal dulu di bersikan dan membersihkan tempat tidur menjelaskan dalam merapikan tempat
selimut serta kasur ya …. K : mengerti tidur
K : Oh begitu sus
P : Bagus sekali bu ibu sudah pintar P : Memberi pujian pada pasien Memberi pujian pada pasien Pasien tersenyum dan Memuji pasien
dalam merapikan tempat tidur K : Pasien tersenyum mengatakan
K : hehe baik bu, tapi saya belum terimaakasih
bisa secara sendiri.
P : merapikan kamar 2 kali sehari ya P : menjelaskan kapan harusnya Mensnyskan pasien Pasien menjawab Memeberikan informasi
bu …. Atau 1 kali sehari merapikan tempat tidur pada pasien kapan
K : oh begitu ya sus … K : mengerti dilakukan kegiatan
P : Nah bu kegiatan hari ini jangn P : mengajarkan memasukan Menganjurkan pasien Memasukan dalam Kegiatan harian untuk
lupa di di isi di jadwal kegiatan dlam kegiatan harian pasien memasukan dalam kegiatan kegiatan harian meningkatkan harga diri
hariannya ya bu? Kalau ibu K : mengisi harian pasien
melakukan dengan cara di banrtu
centang (B) mandiri (M ) Dan kalau
ibu tidak melakukan (T) ….
K : ya sus
P : Nah bu bagaimana perasaan ibu P : memberikan evaluasi pada Evaluasi sejauh mana Pasien mengerti dan di Merapikan tempat tidur
hari ini setelak melakukan pasien serta terminasi pasien mengerti cara bantu dalam merapikan kegiatan pertama pasien
kemampuan pertama ? K : Pasien senang dan lega kemampuan ke 1 tempat tidur
K : Senang Sus Saya lega
P : nah bu besok kita akan P : Mengkontrak untuk latihan Kegiatan kemampuan kedua Pasien menjawab Kemampuan kedua
melakukan kemampuan kedua ya ibu Kegiatan Kedua yang dimiliki pasien menyapu menyapu
tau ? K : Menjawab
K : menyapu sus
P : Pintar bu ibu ingat 100 buat ibu P : memuji pasien atas Memberikan Pujian pada Pasien tersenyum Pujian dalam
K : heheh terimkasih sus kemampuan pertama pasien meningkatkan kemampuan
K : Pasien mengucapkan pasien
terimakasih
P : Besok kira kira jam berapa kita P : memastikan kontrak dengan Melatih Kemampuan Kedua Pasien menjawab Kontrak sangat perlu untuk
akan berlatih bu ? dan di mana ? pasien untuk kemampuan pasien Dam membuat kontrak waktu evaluasi pasien
K : pukul 12 siang selesai makan selanjutnya. kontrak ke 2 berikutnya
siang sus ruang melati K : Menyetujui
P : nggih bu berarti besok pada P : memastikan kontrak dengan Membuat kontrak ke dua Kontrak dengan prawat Kontrak sangat perlu
pukul 12.00 kita akan melakukan pasien pasien dilakukan
kegiatan ke dua yaitu menyapu di
ruang melati ? K : Pasien antusias
K : Iya sus saya tidak sabar untuk
besok sus.
P : sampai sini dulu besok saya P: peraawat meninggalkan ruang/ Beranjak dari tempat Pasien tersenyum Salam perpisahan sangat
kembali lagi bu ya .. Kamar perlu di lakukan perawat
K : Nggih sus, besok ya K : Pasien tersenyum dan pasien .
P : Masih ingat dengan saya bu ? P : Mencoba meningkatkan daya Perawat mencoba Pasien mengingat nama Mengingat meningkatkan
K : Masih mba Icha ingat pasien mengetahui daya ingat perawat memori
K : pasien mengingat nama pasien
perawat
P : Iya benar mba saya mba icha. P : Memvalidasi peryataan pasien Berharap perawat Paseien menginat Meningkatkan kemampuan
Sesuai dengan kontrak kita kemarin K : Pasien tersenyum mengingat kemampuan kemampuan kedua yang positif yang dimiliki
kita akan melatih kemampuan kedua kedua yang dimiliki dimiliki yaitu
yang ibu miliki ya membersihkan temapat
K : iya mba tidur
P : coba ibu sebutkan kegiatan apa P : Menyebutkan kemampuan Melatih kemampuan pasien Menjawab pertanyaan Melatih kemampuan
saja kemampuan kedua yang akan kedua yang dimiliki perawat pasien meningkatkan harga
kita latih hari ini ? K : menyebutkan kemampuan diri pasien
K : menyapu, Kedua yang dimiliki
P : nggih bagus bu pintar 100 buat P : Memeberikan pujian pada Memuji pasien Menjawab Memuji atau memberikan
ibu pasien pujian meningkatkan harga
K : hehe iya mbak icha K : Pasien tersenyum diri pasien
mengucapkan terimakasih
P : Kalau gitu kita mulai menyapu P : Mulai merapikan tempat tidur Menjelaskan cara Menjawab Kegiatan merapikan
bu ya ? K : Merapikan tempat tidur merapikan tempat tidur tempat tidur
K : Iya mba
P : kira – kira apa saja yang di P : bertanya alat yang digunakan Menanyai tentang apa alat Menanyai kebiasaan
gunankan untuk menyapu? untuk membersihkan tempat tidur untuk merapikan tempat selama di RS
K : sapu tong sampah sskop K : menjawab tidur
P : ibu ingat ya pintar 100 buat ibu P : menjelaskan cara menyapu menjelaskan Mendengar perawat Mengajarkan Cara-Cara
K : hehe iya mba K : mengerti menjelaskan dalam menyapu
P : Bagus sekali bu ibu sudah pintar P : Memberi pujian pada pasien Memberi pujian pada pasien Pasien tersenyum dan Memuji pasien
dalam menyapu K : Pasien tersenyum mengatakan
K : hehe baik bu, tapi saya belum terimaakasih
bisa secara sendiri.
P : baik bu ya jangan lupa kegiatan P : memasukan dalam kegiatan Memasukan dalam kegiatan Pasien menyertakan Memasukan dalam jadawal
menyapu di masukan dalam jadawal harian harian pasien kegiatan menyapu kegiatan harian agar lebih
kegiatan kedua ya K : mengerti dalam jadwal kegiatan mudah mengingat dan
K : nggih sus. hariannnya menilai kemampuan pasien
P : Baik bu ibu sudah pintar hebat P : Perawat memberikan pujian Memberikan pujian positif Pasien tersenyum dan Memberikan pujian positif
besok” saat ibu pulang ke rumah Positif dan dukungan untuk berjabat tangan dan dukungan untuk
jangan lupa buy a menyapu kan sembuh dari penyakitnya sembuh
sudah mengerti cara”nya semoga
cepat sembuh bu
K : nggih sus trimakasih
BAB IV
PEMBAHASAN JURNAL TERKAIT
Metode PICOT
Sampel : Sampel :
52 sampel dengan 29 pasien kelompok Menggunakan total sampling. Sesuai
intervensi dan 29 pasien kelompok dengan total populasi yaitu 30 orang.
kontrol. Alasan mengambil jumlah populasi
karena jumlah populasi kurang dari
100 dan seluruh populasi dijadikan
sampel penelitian.
Intervensi Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian ini menggunakan quasy
quasi eksperimental dengan penerapan eksperimental dengan jenis
congnitive behaviour therapy dengan perhitungan paired sample t test.
pendekatan pre-post test. Analisis yang
digunakan dependen dan independen
simple t – Test regresi linier sederhana
chi- square dan anova.
Coparasion Pada penelitian ini Terdapat kelompok Pada penelitian ini Tidak diberikan
intervensi dan kelompok kontrol kelompok kontrol karena peneliti
memberikan perlakuan yang sama
pada semua klien untuk diberikan
intervensi terapi kreasi seni
menggambar.
Outcame Berdasarkan hasil penelitian Dari hasil uji Univariat menunjukan
menunjukan congnitive behaviour bahwa sebelum dilakukan terapi
meningkatkan kemampuan kongnitif kreasi seni menggambar sebagian
dan prilaku pasien skizofrenia dengan besar tidak mampu (60,6%) dan
harga diri rendah secara bermakna setelah dilakukan terapi kreasi seni
(0<0.05, α = 0,05) . Efektifitas CBT menggambar sebagian besar mampu
meningkatkan kemampuan kognitif (84,8%). Dari hasil uji paired sample
sebesar (29,31 % dan kemampuan t test didapatkan nilai p value .000
prilaku sebesar 22,4% . dimana nilai p < 0,05. maka dapat
diartikan Ha diterima dan Ho di tolak
dan ada pengaruh terapi kreasi seni
menggambar terhadap kemampuan
melakukan kegiatan pada
pasien harga diri rendah di Rumah
Sakit Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan
Jakarta.
Time 5 minggu. 5 september 2016
tahun dan bulan tidak di ketahui secara selama 1 minggu
pasti
Kesimpulan :
Dari kedua jurnal diatas terdapat manfaat yang bermakna dimana Congnitive
Behavior Therapy (CBT) secara bermakna dapat meningkatkan kemampuan
kognitif klien dengan harga diri rendah sedangkan Terapi Kreasi Seni sangat
bermanfaat juga bagi pasien dengan gangguan harga diri rendah karena dapat
memancing stimulus pasien untuk mengingat aspek positif yang dimiliki serta
dapat melakukan kegiatan secara mandiri namun hal tersebut harus dibarengi
dengan reward untuk pasien. Sebagaimana pembahasan di atas cocok dengan
pendekatan model adaptasi Roy terhadap asuhan keperawatan pada pasien harga
diri rendah diamana diawali dengan adanya input pengkajian meliputi stimulus
fokal, konsektual dan residual (yang termanifestasi dalam faktor presipitasi.
Faktor predisposisi dan sumber koping pada pasien harga diri rendah) selanjutnya
stimuli ini dipengaruhi mekanisme koping regulator dan kognator yang sudah
dimiliki oleh pasien yang sebagian besar masih mempergunakan mekanisme
koping maladaptive. Dalam prosesnyas melalui tindakan keperawatan generalis
harga diri rendah terhadap pasien dan keluarga dan tindakan keperawatan
generalis harga diri rendah terhadap pasien dan keluarga dan tindakan spesialis
berupa congnitive therapy (CBT ) dan terapi kreasi seni memberikannya sebagai
bentuk suatu innovator dan stabilizer koping, sehingga memperbaiki mekanisme
kopingnya dan mempengaruhi empat model adaptasi pasien. Perubahan ini
bedampak pada respon adaptif. Output respon adaptif berupa penurunan tanda
dan gejala harga diri rendah pada pasien pada respon fisiologis, kognitif, afektif,
prilaku dan sosial serta peningkatan kemampuan pasien dengan kemampuan
kognitif serta aspek positif yang dimiliki pasien melalui congnitif behaviour
therapy dan terapi kreasi seni.
Saran :
Apabila waktu penelitian dipersiapkan cukup lama tentu akan mencapai
kemampuan kognitif yang lebih optimal. CBT (Congnitif behaviour therapy
serta therapy kreasi seni dapat meningkatkan hubungan yang baik antara
perawat – pasien agar tercipta suasana yang aman dan nyaman bagi pasien dan
dapat membantu pasien belajar melakukan kegiatan, sehingga dapat
meningkatkan harga diri pasien dan berguna bagi orang lain serta membuat
pasien lebih terbuka tentang apa yang sedang dirasakan dan dialaminya.
Kekurangan dalam jurnal dari jurnal congnitif behaviour therapy tidak
dicantumkan bulan serta tahun dilakukannya penelitian hanya hitungan minggu
sedangkan pada jurnal terapi kreasi mengggambar tercantum tanggal bulan dan
tahun selama 1 minggu.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Menurut keliat (2009) data subyektif dari pasien yang mengalami harga diri
rendah yaitu pasien merasa tidak percaya dengan kemampuan yang dimiliki,
pasien mengatakan lebih suka menyediri dan tidak ingin bertemu dengan orang
lain. Data objektif adalah rasa kurang percaya diri,suka mengambil keputusan,
bingung dan rasa ragu ragu dalam memilih sesuatu,mudah tersinggung dll.
Berdasarkan data data yang ditunjukan oleh pasien maka penulisan
memprioritaskan diagnosa Keperawatan Harga Diri Rendah.
Berdasarkan tindakan asuhan keperawatan jiwa yang telah dilakukan pada
pasien Ny.E dengan Harga Diri Rendah dapat di simpulkan sebagai berikut:
1. TUK 1: Pasien mampu membina hubungan saling percaya dengan cara
pasien berkenalan dengan perawat dan menyebutkan nama lengkap, nama
panggilan,alamat serta hobi.
2. TUK 2: Pasien dapat mengidentifikasi aspek positif dan kemampuan yang
dimiliki. Pasien sudah mampu mengidentifikasi aspek positif yang
dimilikinya seperti menyapu,mengepel, mencuci piring dan merapikan
tempat tidur.
3. TUK 3: Pasein hanya bisa sebagian aktifitas yang sudah disebutkan tadi.
Pasien dapat melakukan cara pertama dan ketiga yaitu menyapu dan
mencuci piring dan merapikan tempat tidur.
4. TUK 4: Pasien dapat merencanakan kegiatan sesuai dengan kemampuan
yang dimilikinya.
5. TUK 5: Pasien dapat melakukan kegiatan sesuai rencana yang dibuat.
Anderson, M. Kaufiman J., Simon Espelage School – Associated Deaths Study Group
Skizofrenia (2012). Jurnal of the American Medical Association, 286,
2695-270. Di unduh pada tanggal 22 September 2019 Pukul 23.40 WIB
Carpnito. L. J., 2000. Diagnosa Keperawatan Aplikasi pada Praktek Klinis. Edisi 8,
Alih Bahasa: Monica Ester. Jakarta : EGC.
DEPKES. UU No. 23 Tahun 1992, Pasal 1 Kesehatan jiwa Departemen Kesehatan.
Jakarta EGC
Fitria, N. 2009. Prinsip Dasar dan Aplikasi Penulisan Laporan Pendahuluan dan
Strategi Pelaksanaan Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika
Fitria, N. 2013. Prinsip Dasar dan Aplikasi Penulisan Laporan Pendahuluan dan
Strategi Pelaksanaan Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.
Keliat dkk. 2010. Model praktik Keperawatan Jiwa. Jakarta : EGC.
Keliat Budi Anna, dkk.2010 . Keperawatan Kesehatan Jiwa. Edi. Jakarta
Kusumawati F dan Hartono Y. 2010. Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta : Salaemba
Medika
Lynda Juall Carpenito-Moyet, Diagnosa Keperawatan Jiwa Edisi 10 alih bahasa.
Jakarta. EGC
Riset Kesehatan Dasar (2013). Http//.depkes.go.id. Diunduh pada tanggal 23
September 2019 pukul 10.00 WIB.
Simbar, Semiring Faktor-Fakto yang mempengaruhi Harga Diri Rendah. Jakarta :
EGC
Stuart, GW., and Sundeen S.J. (2013). Buku Saku Keperawatan Jiwa 6 th edition St.
Louis: Mosby Yeart Book. Jakarta : EGC
Townsend, Mary C,, 1998. Buku Diagnosa Keperawatan pada keperawatan psikiatri
Edisi 3 keperawatan pada keperawatan Psikiatri. Edisi 3. Jakarta: EGC