Anda di halaman 1dari 16

TINJAUAN TEORITIS

PENGERTIAN WAHAM
Waham adalah suatu keyakinan kokoh yang salah dan tidak sesuai dengan fakta dan
keyakinan tersebut mungkin “aneh” (misal, mata saya adalah komputer yang dapat mengontrol
dunia) atau bisa pula “tidak aneh” hanya sangat tidak mungkin, misal, “FBI mengikuti saya”)
dan tetap dipertahankan meskipun telah diperlihatkan bukti-bukti yang jelas untuk
mengoreksinya. waham sering ditemui pada gangguan jiwa berat dan beberapa bentuk waham
yang spesifik sering ditemukan pada skizofrenia. semakin akut psikosis semakin sering ditemui
waham disorganisasi dan waham tidak sistematis.

GANGGUAN WAHAM
Pasien ini tidak memperlihatkan gangguan pikiran dan mood yang perfasif seperti yang
ditemukan pada kondisi psikotik lain. tidak ada afek datar atau afek tidak serasi, halusinasi yang
menonjol, atau waham aneh yang nyata. pasien memiliki satu atau beberapa waham, sering
berupa waham kejar, dan ketidaksetiaan dan dapat juga berbentuk waham kebesaran, somatik,
atau retomania yang :
• Biasanya spesial (misal, melibatkan orang, kelompok, tempat, atau waktu tertentu, atau
aktivitas tertentu)
• Biasanya terorganisasi dengan baik (misal, “orang jahat ini” mengumpulkan alasan –
alasan tentang sesuatu yang sedang dikerjakannya yang dapat dijelaskannya secara
rinci).
• Biasanya waham kebesaran (misal, sekelompok yang berkuasa tertarik hanya
kepadanya)
• Wahamnya tidak cukup aneh untuk mengesankan skizofrenia.

KATEGORI WAHAM

 Waham sistematis: konsisten, berdasarkan pemikiran mungkin terjadi walaupun hanya


secara teoritis.

 Waham nonsistematis: tidak konsisten, yang secara logis dan teoritis tidak mungkin
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA Ny. S.S
DENGAN WAHAM KEBESARAN DI RUANGAN C
RSJ. Prof Dr.V.L. RATUMBUISANG MANADO

I. Data Pasien
A. Identitas Pasien
Nama : Ny. S.S
Umur : 32 Thn
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Kristen Protestan
Pendidikan : SMU
Pekerjaan :-
Status : Sudah menikah
Alamat : Tuminting Lingkungan II
TTL :
Tgl MRS : 01- Oktober - 2008
Tgl Pengkj. : 12 – November - 2008
Diagnosa Medis : Skizofrenia Paranoid

B. Identitas Penanggung Jawab


Nama : Tn. Fery Sumera
Alamat : Tuminting Lingkungan II
Jenis Kelamin : Lakai - laki
Hubg. Dgn Pasien : Ayah angkat
Pekerjaan :-
Agama : Kristen

II. Alasan Masuk RS :


Pasien masuk rumah sakit dengan alasan, sering jalan keluyuran dan muinum minuman
keras (alkohol) dan jalan - jalan tanpa tujuan.
Keluhan Saat di Kaji
Klen selalu bicara berlebihan namun sampai pada tujuan pembicaraan, klien mengaku
dirinya pernah menjadi anggota badan intelejen negarah

III. Faktor Predisposisi


1. Pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu :
Pasien pernah mengalami gangguan jiwa, pasien sudah tujukali masuk di
RS.Prof.Dr.V.L Ratumbuisang.
2. Pengobatan sebelumnya : Kurang berhasil/putus
3. Pengalaman masa lalu :
Pasien pernah menikah dan mempunyai anak 1. Kemudian pasien dipisahkan dari
suamia dan ankanya oleh orangtua pasien, karena pasien menikah tanpa sepengetahuan
kedua orang tuanya
4. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa :
Tidak ada keluarga yang mengalami gangguan jiwa, hanya pasien yang baru mengalami
penyakit seprti ini.
5. Riwayat Kehidupan Pribadi :
a) Riwayat Prenatal : -
b) Riwayat Masa Bayi : -
c) Riwayat Masa Kanak - kanak : -
d) Riwayat Masa Remaja / Dewasa
e) Riwayat Keluarga : Tidak ada keluaraga pasien yang mengalami gangguan jiwa.

IV. Pemeriksaan Fisik


Keadaan Umum : Baik
Tanda - tanda Vital
TD : 110/80 mmHG N : 80 x/m
R :- SB : 35 C
TB :-
BB :-
Keluhan Fisik : -
Masalah Keperawan : -
V. Psikososial :
1. Genogram : -
Ket : Pasien dalam status gelandangan
2. Konsep Diri
a) Gambaran Diri :
Klien slalu mengatakan mempunyai kehebatan yang luar biasa
b) Identitas Diri :
Klien adalah anak angkat
c) Ideal Diri :
Saat di kaji klien mengatakan pernah menjadi anggota Badan Intelejen Negara
d) Harga Diri :
Klien pling suka bergaul dengan semua perawat yang ada dalam ruangan
e) Peran :
Klien tidak mempunyai peran yang penting dalam pergaulan dengan teman - temanya
3. Hubungan Sosial
a) Orang yang palin berarti :
Saat dikaji klien mengatakan orang yang pling ia sayang adalah anaknya
b) Peran serta dalam kegiatan kelompok dan masyarakat :
Saat dikaji klien mengatakan suka ikut kegiatan ibada di gereja
c) Hambatan dalam hubungan interaksi :
Kilen tidak memiliki hambatan dalam berinteraksi, klien sangat aktif sekali dalam
berinteraksi dengan semua perawat yang ada didalam ruangan.
4. Spiritual
a) Nilai dan keyakinan :
Klien mengatakan bahwa die memeluk agama kristen
b) Kegiatan ibadah :
Saat di kaji klen mengatakan ia paling rajin untuk mengikuti ibadah
pemuda/kelompok

VI. Status Mental


1. Penampilan :
Pakaian cukup rapi dan menggunakan pakaian yang bersih
2. Pembicaraan :
Saat dikaji pasien berbicra dengan jelas
3. Aktifitas Motorik :
Saat dikaji klien tampak tenang
4. Alam Perasaan :
Saat dikaji klien mengatakan sering mendengar bisikan – bisikan pada malam hari
5. Interaksi selama Wawancara :
Cukup kooperatif
6. Gangguan Persepsi :
7. Proses Pikir :
Klien selalu berbicara berlebihan namun sampai pada tujuan pembicaraan
8. Tingkat Kesadaran :
Saat dikaji klien mengatakan ia merasa senang selamah dirumah sakit
9. Memori
Daya ingat uklien sangat baik, klien slalu menghafal semua panyakit yang terjadi pada
dirinya
10. Tingkat Konsentrasi dan Berhitung :
Uklien selalu konsentrasi dalam hal berbicara, dan bisa dapat berhitung
11. Kemampuan Penilaian
Klien bisa dapat menialai mana yang baik dan mana yang tidak baik
12. Daya Tarik Diri :
Klien menyadari bahwa ia sekaran ada di rumah sakit jiwa, namun klien mengatakan ia
merasa senang tinggala dirumah sakit.

VII. Mekanisme Koping


Reaksi klien kooperatif, berbicara kacau namun sesuai dengan alur pembicaraan.

VIII. Aspek Medik


a) Diagnosa medik : Skizofrenia Paranoid
b) Terapi Medik : - Cpz 100 mg
- Haloperrdol 5 mg 3x1
- Drazepom mg
- Thp 2 mg
VIII. Analisa Data
No DATA MASALAH
1 Ds : - Klien mengatakan ia pernah - Gangguan proses pikir : Waham kebesaran
menujadi anggotua badan
intelejen negarah
Do : - Klien merasa dirinya paling hebat

2 Ds : -
Do : - Klien slalu bicara berlebihan dan Gangguan komunikasi verbal berhubungan
slalu mengatakan dirinya paling denganperubahan proses pikir.
hebat.

Pohon Masalah

Masalah Kerusakan komunikasi verbal

Problem Perubahan proses pikir: waham

Etiologi Gangguan konsep diri: harga diri rendah


ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA Ny. S.S
DENGAN WAHAM KEBESARAN DI RUANGAN C
RSJ. Prof Dr.V.L. RATUMBUISANG MANADO

Oleh
Arham Wania
PO. 71201o6377

DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN MANADO
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN
2008
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN WAHAM
No DIAGNOSA KEPERAWATAN TINDAKAN KEPERAWATAN TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
1 Kerusakan komunikasi verbal  Bina hubungan saling percaya  Klien dapat membina - Bina hubungan saling - Hubungan saling
berhubungan dengan waham dengan klien hubungan saling percaya dengan percaya sebagai
 Diskusikan kebutuhan yang percaya dengan menggunakan dasar keterbukan
hubungan terapeotik klien pada perawat
tidak terpenuhi perawat.
dan sebagai dasar
 Bantu klien mengontrol  Klien dapat untuk interaksi
waham mengidentifikasi selanjutnya
 Beri pendidikan kesehatan kebutuhan yang tidak
kepada keluarga untuk terpenuhi.
mengatasi waham klien  Klien dapat
 Jelaskan dan fasilitasi minum mengontrol waham
obat  Klien mendapat
dukungan keluarga
untuk mengatasi
wahamnya
 Klien dapat minum
obat sesuai program

2
Gangguan komunikasi verbal Adakan kontrak sering dan Klien dapat mengenal Ciptakan lingkugan Agar klein dan
berhubungan dengan singkat. akan wahamnya. yang tenang. perawat dapat
berinterauksi dengan
perubahan proses pikir.  Gunakan teknik baik.
komunikasi terapetik
 Pertahankan konsistensi
perawat yang bertugas.
Jangan membantah atau
menyangkal keyakinan pasie
Analisa Proses Interaksi
Nama : Ny. S.S
Umur : 32 Thn
Interaksi : Fase perkenalan
Lingkungan : Diruang terima pasien atau diruang perawat dan duduk berdampingan dengan jarak ½ cm
Waktu : 10.00 – 10.15

No Komunikasi Verbal Komunikasi Non Verbal Analisa Berpusat pada Anlisa Brpusat pada Klien Rasional
Perawat
1 P : Selamat pagi P : Menatap klien smbil Berharap klien dapat Tidak merasah terkejut disapa Ucapan salam sebagai
tersenyum merespon sapaan dari oleh perawat tanda terjadinya suatu
perawat. hubungan percaya antara
klien dengan perawat
K : Selamat pagi Mantri K : Membalas senyum pada Senang Tanya, klien
perawat, ekspresi wajah merespon sapaan perawat
tenang

P : Perkenalkan nama saya P : Mengulurkan tangan pada Mengharapkan klien Merasa Senang Untuk menumbuhkan
“A” Mahasiswa akper klien dan tersenyum sambil meyambut uluran tangan rasa percaaklien pada
politeknik Kesehatan menatap klien. dan perkenalan dari perawat
Manado dan pada saat perawat.
ini saya sedang praktek
di ruangan ini selamah
satu minggu, apakah kita
boleh berbincang-
bincang?

K : Iya, baik K : Menatap perawat dan Merasa senang karena


mengulurkan tangan disambut baik oleh klien

P : Bisakah anda P : Memberikan kesempatan Berharap lansung Pasien senang disapa, Menyebutkan identitas
menyebutkan nama kepada klien untuk berkomunikasi menjawab sesuaiprtanyaan berarti menandakan
kamu menyebutkan nama klien kesediaan hubungan

K : Nama saya “S” Umur 32 K : Kontak mata singkat


Thn saya tinggal di tuminting
P : Mempertahankan kontak Berharap klien masih bisa Menjawab kontak mata Mengakhiri kontak
mata dan tersenyum menerima perawat pertama dan membuat
kontrak selanjutnya
K : Pertahankan kontak mata Senang karena klien bisa
dan tersenyum menerima kontrak
Analisa Proses Interaksi

Nama : Ny. S.S


Umur : 32 Thn
Interaksi : Fase Kerja
Lingkungan : Diruang terima pasien atau diruang perawat dan duduk berdampingan dengan jarak ½ cm
Waktu : 10.30 – 10.45

No Komunikasi Verbal Komunikasi Non Verbal Analisa Berpusat pada Anlisa Brpusat pada Rasional
Perawat Klien
2 P : Selamat siang “S” P : Menatap klien sambil Senang, berharap interaksi Memberikan respon untuk Salam sebagai awal
tersenyum berjalan sesuai kontrak dan interaksikembali sebelum memulai
berharap klien mau dan percakapan
mengingat kontara sesuai
rencana

K : Selamat siang suster

P : Apakah “S” masih ingat


bahwa kiti akan
berbincang hari ini lagi
K : Masih Mantri
K : Menganggukan kepala

P : Apakah “S” sudah mandi P : Kontak mata bicara Mengharapkan klien mau Untuk mengevaluasi
dengan jelas mengingat tentang kebersihan tentang kebesihan diri
diri pasien

K : Sudah Mantri

P : Kalau sudah,suster mau


Tanya kenapa “S” sampai P : Pertahankan kontak mata Berharap klien mengingat dan
di bawa ke sini? menjawab pertanan yang Mengali masalah klien
ditanyakan untuk menimbulkan
K : Saya suka jalan keluyuran K : Kontak mata dan ekspresi rasa empati
serius

P : Kenapa sampai “S” Suka


jalan keluyuran Malam - P : Pertahankan kontak mata Berharap klien bisa Klien senang dan Untuk mengetahui
mamal mengungkapkan perasaannya mengungkapkan masalah klien
permasalahanya

K : K arena saya suka jalan K : Menatap perawat dengan


keluyuran malam - malam ekspresi wajah tenang
Senang karena klien dapat
P : Kalau begitu sampai di sini K : Mengangguk dan mengungkapkan perasaanya Dapat membina
pembicaraan kita. tersenyum hubungan saling
percaya
Senang karena masalah
dapat di atasai oleh perawat
Analisa Proses Interaksi

Nama : Ny. S.S


Umur : 32 Thn
Interaksi : Fase Terminasi
Lingkungan : Diruang terima pasien atau diruang perawat dan duduk berdampingan dengan jarak ½ cm
Waktu : 09.00-09.15

No Komunikasi Verbal Komunikasi Non Verbal Analisa Berpusat pada Anlisa Brpusat pada Rasional
Perawat Klien
3 P : Selamat siang “S” P : Menatap klien dan tersenyum Memberi respon Berharap interaksi dapat Ucapan salam menjalani
berjalan dengan lancar hubungan akrab

K : Selamat siang Mantri K : Tersenyum ke arah perawat Senang klien dapat


membalas sapaan
perawat

P : Bagaimana kabar “S” hari P : Kontak mata kurang dan Mendengar pertanyaan Berharap klien tetap ceria Menanyakan keadaan
ini tersenyum perawat dan kooperatif menunjukan adanya
perhatian
K : Baik Mantri, saya tidur K : Tersenyum dengan perawat Tampak senang dan ceria Senang karena klien
nyenyak tadi malam kooperatif
P : Jangan lupa minum obat P : Kontak mata dan bicara pelan Menyadari arti perpisahan Berharap klien dapat Terminasi perpisahan
serta tersenyum menerima perpisahan realities
secara realities mempertahankan hubungan

K : Iya Mantri K : Tersenyum Menerima perpisahan Senang klien menerima


berpisahan secara
realities
P : “S” sekarang saya harus P : Tersenyum Secara realitis
pergi dan besok akan
pindah ruangan. Nanti
ada teman saya yang
mengganti saya

P : Selamat siang

K : Iya Mantri, terima kasih


dan selamat siang

Anda mungkin juga menyukai