Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Dalam Pembangunan Kesehatan Nasional dicanangkannya program Indonesia Sehat

2010 salah satu prioritas kebijaksanaanya adalah penanggulangan penyakit menular.

Banyaknya penyakit menular yang menyerang tubuh manusia diantaranya sistim

pernafasan yang merupakan sistem terpenting dalam kehidupan salah satunya adalah

penyakit Tuberkulosis Paru. Tuberkulosis telah menginfeksi sepertiga penduduk dunia

pada tahun 1993 sehingga World Health Organization ( WHO) mencanangkan

kedaruratan global penyakit Tuberkulosis Paru (TBC). Droplet yang mengandung kuman

dapat bertahan diudara pada suhu kamar selama beberapa jam. Orang dapat terinfeksi

kalau droplet tersebut terhirup kedalam saluran pernafasan, kuman TBC tersebut dapat

menyebar dari Paru ke bagian tubuh lainya, melalui system peredaran darah, saluran

limfe, saluran nafas atau penyebaran langsung ke bagian-bagian tubuh lainya

Penyakit TBC di Indonesia menurut survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun

1995, menyebutkan bahwa penyakit TBC di Indoensia adalah penyebab kematian terbesar

ke –3 sesudah penyakit kardiovaskuler dan penyakit saluran pernapasan, bahkan kasus

TBC di indonesia adalah menduduki peringkat ke – 3 terbesar didunia sesudah Cina dan

India.(Dye, 1999). WHO memperkirakan bahwa di Indonesia setiap tahunnya terjadi

175.000 kematian akibat TBC dan terdapat 445.000 kasus tuberkulosis setiap tahunnya.

Tingginya angka penderita TBC di Indonesia salah satunya disebabkan karena penderita

TBC tidak menyelesaikan program pengobatan dengan baik serta lalai dalam mengikuti

pengobatan yang telah ditentukan sehingga menyebabkan terjadinya resistensi kuman

tuberkulosis terhadap obat yang diberikan .(Azhar, 1996).

1
2. TUJUAN PENULISAN
a. Tujuan Umum
Penulis mampu melaksanakan asuhan keperawatan secara komprehensif pada pasien
Tuberculosis dengan hemoptisis
b. Tujuan Khusus
Tujuan khusus yang ingin dicapai pada asuhan keperawatan pasien Tuberculosis
dengan hemoptisis melalui pendekatan proses keperawatan, yaitu penulis mampu :
1) Melakukan pengkajian.
2) Membuat diagnosa keperawatan.
3) Membuat intervensi keperawatan.
4) Melaksanakan tindakan keperawatan sesuai dengan rencana yang telah
dibuat.
5) Mengevaluasi hasil asuhan keperawatan yang telah dilaksanakan
dengan mengacu pada tujuan yang ingin dicapai.
6) Mendokumentasikan asuhan keperawatan yang telah dilaksanakan
secara komprehensif.

3. MANFAAT PENULISAN
a. Hasil penulisan ini diharapkan bisa menambah pengetahuan dan wawasan bagi
perkembangan ilmu keperawatan.
b. Hasil penulisan ini diharapkan bisa meningkatkan pengetahuan dan sebagai bahan
masukan bagi sekolah atau instansi kesehatan.
c. Hasil penulisan ini diharapkan bisa menambah pengetahuan bagi Masyarakat
umum mengenai penyakit tuberculosis dengan hemoptisis.
d. Hasil penulisan ini diharapkan bisa menjadi referensi untuk penulisan selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai