O
L
E
H
K E L O M P O K III
NOFLY.B.KARIO
DEETDJE SUPIT
SANDRA.M.ERING
VONNI DAWID
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS SARIPUTRA INDONESIA TOMOHON
2009
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Maha Besar Tuhan atas anugerah-Nya sehingga Kelompok
kami dapat menyelesaikan laporan kasus di Instalasi Bedah Sentral dari profesi keperawatan Medikal
bedah dengan KOLELITIASIS di ruang Instalasi Bedah Sentral RSU Prof R.D.Kandou Manado september
2009.
Maksud dan tujuan penyusunan laporan ini adalah untuk memenuhi tugas praktek profesi
keperawatan medical bedah dimana klien yang di kaji adalah yang mengalami gangguan pada Kandung
empedu.
Dalam laporan ini akan membahas lebih lanjut mengenai tumor maxilla sampai dengan asuhan
keperawatan(pengkajian,diagnose,intervensi,implementasi dan evaluasi).
Makalah ini tersusun atas prakarsa dari clinical instruktur dan clinical teacher instruktur yang
selalu membimbing dan banyak memberikan masukan kepada penulis sehingga laporan ini bisa selesai
dan semoga dapat dipakai demi peningkatan mutu Ilmu Keperawatan.Dalam penyelesaian laporan ini
tidak lepas berkat kerjasama rekan-rekan kelompok baik secara moril maupun material.
Penulisan laporan ini masih sangat banyak kekurangannya,untuk itu diharapkan kritik dan saran
sangatlah kami harapkan demi perbaikan,baik dari cara penulisan,penyusunan maupun kurangnya
referensi kepustakaan serta keterbatasan-keterbatasan lainnya.
Atas perhatian diucapkan terima kasih.
Manado,sebtember 2009
Penulis
KELOMPOK III
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Bedah merupakan salah satu bentuk terapi medis yang merupakan upaya yang mendatangkan
stress karena terdapat ancaman terhadap tubuh,integritas dan jiwa seseorang.
Instalasi Bedah Sentral adalah adalah suatu bedah suci hama,mengutamakan kerja sama disiplin
yang tinggi serta penuh dedikasi dalam pelaksanaan operasi untuk mewujudkan pelayanan
optimal,professional dan bertanggung jawab berlandaskan kemanusiaan.
Tujuan Instalasi Bedah Sentral:
a. Melakukan tindakan pembedahan sedative akut secara suci hama
b. Member rasa aman bagi penderita secara jasmani dan rohani
c. Memberi perawatan secara efektif sebelum,selama dan pasca operasi
d. Menciptakan hubungan kerja yang baik antara petugas/pelaksanaan operasi agar bekerja
optimal.
e. Berupaya meningkatkan kemampuan ,keterampilan dan pendekatan berkelanjutan bagi
petugas untuk optimalisasi pelayanan profesional
1.1. Pengertian
Kolelitiasis adalah suatu keadaan mukosa dari jaringan otot polos kandung empedu diganti
dengan jaringan ikat sehingga kemampuan memekatkan empedu,reaksi inflamasi akut dinding
kandung empedu
1.2. Etiologi
Pada umumnya batu empedu dibagi menjadi 3 tipe:
a. Tipe kolestesterol
b. Tipe pigmen individu
c. Tipe campuran
Kolelitiasis disebabkan oleh batu empedu,sumbatan batu empedu pada duktus sistikus
menyebabkan distensi kandung empedu dan gangguan aliran darah limfe,bakteri komensal
kemudian berkembang biak.
Penyebab lain adalah kuman-kuman seperti escherchia coli,salmonella typhosa,cacing askaris
atau karena pengraruh enzim-enzim pangkreas.
1.3. Manifestasi klinik
a. Gangguan pencernaan,mual dan muntah.
b. Nyeri perut kanan atas kadang-kadang hanya rasa tidak enak diepigastrium
c. Yang khas yaitu nyeri yang menjalar kebahu atau subskapula
d. Demam dan ikterus
e. Gejalah nyeri perut bertambah bila makin bertambah lemak.
f. Kelainan ini meningkat sesuai bertambahnya umur
1.4. Penatalaksanaan
a. Konservatif pada keadaan akut
Diet rendah lemak
Analgesic dan antibiotic
Istirahat baring
Bila penyakit berat pasien perlu dirawat dan perlu cairan infuse
b. Bila gagal dengan pengobatan konservatif perlu dilakukan kolisistektomie.
I. IDENTITAS
A.KLIEN
Nama Initial : Ny.N.R.
Umur : 78 tahun.
Jenis Kelamin : Perempuan
Status Perkawinan : Kawin
Agama / Suku : Kr.Protestan/ Minahasa
Warga Negara : Indonesia
Bahasa yang digunakan : Indonesia
Alamat : kleak ling VI
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Tiada
Tanggal operasi : 2 september 2009
Tanggal Pengkajian : 2 september 2009
Diagnosa Medis : Kolelitiasis Tindakan: kolisistektomie
9. Pola peran-hubungan
Data subjektif :
Keadaan sebelum sakit : Klien dapat melakukan perannya dengan baik dan berinteraksi
dengan orang sekitar.
Keadaan sejak sakit : Klien terbaring lemah ditempat tidur dengan luka post operasi
didaerah maksila
Kepala : Tidak terdapat pembengkakan
Leher : tidak Terdapat kelainan.
Thorak : Simetris, Suara napas melemah.
Abdomen : Datar,lemas dan tidak terdapat nyeri
Ekstremitas : Hangat,tidak terdapat edema dikaki,kekuatan otot lemah,tidak terdapat
varises.
10. Pola managemen koping-stress
Klien tampak cemas sehubungan dengan luka post operasi dan perubahan fisik yang terjadi pada
dirinya,klien tampak tahu dan menerima keadaanya.
11. Sistem nilai dan keyakinan
Klien beragama Kristen dan rajin berdoa klien dan keluarga mempunyai keyakinan untuk
sembuh dan menerima keadaan yang klien alami.
IV. PEMERIKSAAN FISIK POST OPERASI
Pemeriksaan tanda-tanda Vital:
Kesadaran post operasi : compos mentis,TD:110/80 mmHg, N:84x/menit,R:24x/m irama
teratur.
V. LAPORAN OPERASI
Klien dilakukan operasi tanggal 2 september 2009 dengan kolilitiasis,tindakan yang dilakukan
kolesistektomie + laparaskopi dengan general anastesi,ditemukan 15 batu pada empedu terdiri
dari 8 batu berukuran besar dan 7 batu berukuran kecil kemudian batal.sebelumnya klien
dilakukan pemeriksaan eletrolit dan gas darah Natrium 129 m mol/L,Kalium 2,7 mol/L,klorida 97
mol/L , USG Abdomen : Hepar tidak membesar ,permukaan rata,tidak tampak gambaran noduler
dan kistic pada parengkim,system bilier normal,vena porta dan vena hepatica baik dan asites(-).
Gall Bleder:bentuk dan besar normal,echo parengkim normal tidak tampak massa padat.
Ren dextra et sinus:ginjal kanan dan kaki mengecil certigo medulary.
Premedikasi : dipasang IVFD :cairan SOL RL: 30 tetes/menit ranitidine 50 mg,midazolam 2,5
mg,fentanil 25 mg,Klien masuk kamar operasi,induksi:recofol 30mg dan reculac 25 mg
Disinfeksi lapangan operasi,perkecil dengan duk steril,insisi umbilical,pasang trokal camera 10
mm,eksisi diepigastrium 10 mm pasang trokal diseting,insisi bawah arkus costae destra pasang
TRR gaster,masukan Co2 l2---Pneumoperitonium Hartman dipegang dan diviksasi,dibebaskan
dan jaringan sekitar dipotong diklips dua proksimal dan distal lalu dipotong,control
perdarahan,luka bekas operasi ditutup dan operasi selasai.
Sediakan pengalihan
melalui televise, radio,
permainan serta terapi
okupasii untuk mengurangi
kecemasan dan memperluas
focus.
Sediakan penguatan
yang positif ketika pasien
mampu meneruskan aktivitas
sehari-hari dan lainnnya
meskipun mengalami
kecemasan.
Menggunakan sabun
antimikroba bila mencuci
tangan
Menginstruksikan pengunjung
untuk cuci tangan saat masuk
dan keluar ruangan
Mempertahankan teknik
isolasi
Batasan karakteristik :
1) Perilaku
Penurunan produktivitas
Gelisah
Insomnia
Resah
2) Afektif
Kesedihan yang mendalam
Takut
Gugup
Mudah tersinggung
Nyeri hebat
Ketakutan
Distres
Khawatir
Cemas
3) Fisiologi
Goyah
Peningkatan respirasi (simpatis)
Peningkatan keringat
Wajah tegang
Anoreksia (simpatis)
Kelelahan (parasimpatis)
Gugup (simpatis)
Mual (parasimapatis)
Pusing (parasimpatis)
4) Kognitif
Bingung
Kerusakan perhatian
Ketakutan terhadap hal yang tidak jelas
Sulit berkonsentrasi
NIC :
Pengaturan Nyeri (1400)
Melakukan pengkajian yang komprehensif dari nyeri termasuk
lokasi,karakteristik,serangan/durasi,frekuensi,kualitas,intensitas atau pembayaran dan factor-
faktor pencetusnya.
Mengobservasi tanda-tanda non verbal dari ketidaknyamanan.
Memastikan klien mendapatkan perawatan analgesic.
Mengunakan teknik komunikasi terapeutik.
Mengetahui pengalaman nyeri dan respon klien terhadap nyeri.
Menyediakan informasi tentang nyeri seperti penyebab.
Mengontrol factor-faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi respon ketidaknyamanan klien.
Mengurangi atau menghilangkan factor-faktor pencetus yang dapat meningkatkan nyeri.
Menggunakan teknik control nyeri sebelum nyeri menyebar.
Mendorong klien untuk dapat berbicara tentang pengalaman nyeri.
Mementau kepuasan klien terhadap manejemen nyeri.
3. Resiko infeksi b/d respon inflamasi
Pengertian : Peningkatan resiko untuk terinvasi oleh organism pathogen.
Batasan karakteristik :
Prosedur invasive
Tidak cukup pengetahuan dalam menghindari paparan pathogen.
Trauma
Destruksi jaringan dan peningkatan paparan lingkungan.
Imunitas tidak adekuat
Pertahanan primer tak adekuat (kulit tak utuh, trauma jaringan, penurunan gerak silia, cairan
statis, perubahan sekresi pH, perubahan peristaltic
NOC :
Imobility concequences :Physiological (0204)
Domain : Fungsi kesehatan (I)
Kelas : Mobility (C)
Scale : (n)Extremely compromised to not compromised(a)
Sediakan penguatan
P:
yang positif ketika pasien
- Lanjutkan intervensi
mampu meneruskan
- Mengobservasi tanda-tanda
aktivitas sehari-hari dan
dan respon inflamasi
lainnnya meskipun
- Mengurangi atau
mengalami kecemasan.
menghilangkan factor-faktor
pencetus terjadinya infeksi.
- Melakukan pengkajian
Tanggal Nyeri b/d S:
terhadap nyeri
3/9/2009 luka post
termasuk - Klien mengatakan terdapat
operasi
lokasi,karakteristik, nyeri pada daerah operasi
durasi,frekuensi,kualita
s, intensitas. - Klien mengatakan luka post
operasi masih nyeri saat
- Mengontrol factor-faktor
A:
lingkungan yang dapat
160501 : Mengenali factor-
mempengaruhi respon
factor penyebab
ketidaknyamanan klien.
160502: Mengenali serangan
nyeri
160503 : Menggunakan teknik
pencegahan
160504 : Menggunakan teknik
non analgesic
160507 : Melaporkan gejala-
gejala pada petugas
160509 : Mengenali gejala-
gejala nyeri
160510: Menggunakan catatan
harian nyeri
P:
- Lanjutkan intervensi
- Mengobservasi tanda-tanda
non verbal dari
ketidaknyamanan.
Mengurangi atau
menghilangkan factor-faktor
pencetus yang dapat
meningkatkan nyeri.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kolelitiasis adalah suatu keadaan mukosa dari jaringan otot polos kandung empedu diganti
dengan jaringan ikat sehingga kemampuan memekatkan empedu,reaksi inflamasi akut dinding
kandung empedu
Etiologi
Kolelitiasis disebabkan oleh batu empedu,sumbatan batu empedu pada duktus sistikus
menyebabkan distensi kandung empedu dan gangguan aliran darah limfe,bakteri komensal
kemudian berkembang biak.
Penyebab lain adalah kuman-kuman seperti escherchia coli,salmonella typhosa,cacing askaris
atau karena pengraruh enzim-enzim pangkreas.
Manifestasi klinik
a. Gangguan pencernaan,mual dan muntah.
b. Nyeri perut kanan atas kadang-kadang hanya rasa tidak enak diepigastrium
c. Yang khas yaitu nyeri yang menjalar kebahu atau subskapula
d. Demam dan ikterus
e. Gejalah nyeri perut bertambah bila makin bertambah lemak.
f. Kelainan ini meningkat sesuai bertambahnya umur
Penatalaksanaan
a. Konservatif pada keadaan akut
Diet rendah lemak
Analgesic dan antibiotic
Istirahat baring
Bila penyakit berat pasien perlu dirawat dan perlu cairan infuse
c. Bila gagal dengan pengobatan konservatif perlu dilakukan kolisistektomie.
B. Saran
Hasil penulisan ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan bagi perkembangan
ilmu pengetahuan,dapat menambah pengetahun bagi masyarakat umum agar mereka dapat
mengetahui penyebab,gejalah,tanda dan pengobatan terhadap penyakit kolilitiasis.