Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny N.R.DENGAN


KOLELITIASIS DI RUANG INSTALASI BEDAH SENTRAL
RSU Prof.R.D.KANDOU

O
L
E
H
K E L O M P O K III
NOFLY.B.KARIO
DEETDJE SUPIT
SANDRA.M.ERING
VONNI DAWID

FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS SARIPUTRA INDONESIA TOMOHON
2009
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Maha Besar Tuhan atas anugerah-Nya sehingga Kelompok
kami dapat menyelesaikan laporan kasus di Instalasi Bedah Sentral dari profesi keperawatan Medikal
bedah dengan KOLELITIASIS di ruang Instalasi Bedah Sentral RSU Prof R.D.Kandou Manado september
2009.
Maksud dan tujuan penyusunan laporan ini adalah untuk memenuhi tugas praktek profesi
keperawatan medical bedah dimana klien yang di kaji adalah yang mengalami gangguan pada Kandung
empedu.
Dalam laporan ini akan membahas lebih lanjut mengenai tumor maxilla sampai dengan asuhan
keperawatan(pengkajian,diagnose,intervensi,implementasi dan evaluasi).
Makalah ini tersusun atas prakarsa dari clinical instruktur dan clinical teacher instruktur yang
selalu membimbing dan banyak memberikan masukan kepada penulis sehingga laporan ini bisa selesai
dan semoga dapat dipakai demi peningkatan mutu Ilmu Keperawatan.Dalam penyelesaian laporan ini
tidak lepas berkat kerjasama rekan-rekan kelompok baik secara moril maupun material.
Penulisan laporan ini masih sangat banyak kekurangannya,untuk itu diharapkan kritik dan saran
sangatlah kami harapkan demi perbaikan,baik dari cara penulisan,penyusunan maupun kurangnya
referensi kepustakaan serta keterbatasan-keterbatasan lainnya.
Atas perhatian diucapkan terima kasih.

Manado,sebtember 2009
Penulis

KELOMPOK III
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Bedah merupakan salah satu bentuk terapi medis yang merupakan upaya yang mendatangkan
stress karena terdapat ancaman terhadap tubuh,integritas dan jiwa seseorang.
Instalasi Bedah Sentral adalah adalah suatu bedah suci hama,mengutamakan kerja sama disiplin
yang tinggi serta penuh dedikasi dalam pelaksanaan operasi untuk mewujudkan pelayanan
optimal,professional dan bertanggung jawab berlandaskan kemanusiaan.
Tujuan Instalasi Bedah Sentral:
a. Melakukan tindakan pembedahan sedative akut secara suci hama
b. Member rasa aman bagi penderita secara jasmani dan rohani
c. Memberi perawatan secara efektif sebelum,selama dan pasca operasi
d. Menciptakan hubungan kerja yang baik antara petugas/pelaksanaan operasi agar bekerja
optimal.
e. Berupaya meningkatkan kemampuan ,keterampilan dan pendekatan berkelanjutan bagi
petugas untuk optimalisasi pelayanan profesional
1.1. Pengertian
Kolelitiasis adalah suatu keadaan mukosa dari jaringan otot polos kandung empedu diganti
dengan jaringan ikat sehingga kemampuan memekatkan empedu,reaksi inflamasi akut dinding
kandung empedu
1.2. Etiologi
Pada umumnya batu empedu dibagi menjadi 3 tipe:
a. Tipe kolestesterol
b. Tipe pigmen individu
c. Tipe campuran
Kolelitiasis disebabkan oleh batu empedu,sumbatan batu empedu pada duktus sistikus
menyebabkan distensi kandung empedu dan gangguan aliran darah limfe,bakteri komensal
kemudian berkembang biak.
Penyebab lain adalah kuman-kuman seperti escherchia coli,salmonella typhosa,cacing askaris
atau karena pengraruh enzim-enzim pangkreas.
1.3. Manifestasi klinik
a. Gangguan pencernaan,mual dan muntah.
b. Nyeri perut kanan atas kadang-kadang hanya rasa tidak enak diepigastrium
c. Yang khas yaitu nyeri yang menjalar kebahu atau subskapula
d. Demam dan ikterus
e. Gejalah nyeri perut bertambah bila makin bertambah lemak.
f. Kelainan ini meningkat sesuai bertambahnya umur
1.4. Penatalaksanaan
a. Konservatif pada keadaan akut
 Diet rendah lemak
 Analgesic dan antibiotic
 Istirahat baring
 Bila penyakit berat pasien perlu dirawat dan perlu cairan infuse
b. Bila gagal dengan pengobatan konservatif perlu dilakukan kolisistektomie.

II. TUJUAN PENULISAN


a). Tujuan Umum klinis
Penulis mampu melaksanakan asuhan keperawatan pada klien dengan kolelitiaasis
b). Tujuan khusus
 Mampu melakukan pengkajian
 Mampu membuat diagnosa keperawatan
 Mampu membuat intervensi keperawatan
 Melaksanakan asuhan keperawatan sesuai dengan rencana yang telah dibuat
 Mengevaluasi hasil asuahan keperawatan sesuai dengan rencana yang telah dibuat.
 Mendokumentasikan asuhan keperawatan yang telah dilaksanakan.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
I. PENGERTIAN
1.1. Pengertian
Kolelitiasis adalah suatu keadaan mukosa dari jaringan otot polos kandung empedu diganti
dengan jaringan ikat sehingga kemampuan memekatkan empedu,reaksi inflamasi akut dinding
kandung empedu
1.2. Etiologi
Pada umumnya batu empedu dibagi menjadi 3 tipe:
a. Tipe kolestesterol
b. Tipe pigmen individu
c. Tipe campuran
Kolelitiasis disebabkan oleh batu empedu,sumbatan batu empedu pada duktus sistikus
menyebabkan distensi kandung empedu dan gangguan aliran darah limfe,bakteri komensal
kemudian berkembang biak.
Penyebab lain adalah kuman-kuman seperti escherchia coli,salmonella typhosa,cacing askaris
atau karena pengraruh enzim-enzim pangkreas.
1.3. Manifestasi klinik
g. Gangguan pencernaan,mual dan muntah.
h. Nyeri perut kanan atas kadang-kadang hanya rasa tidak enak diepigastrium
i. Yang khas yaitu nyeri yang menjalar kebahu atau subskapula
j. Demam dan ikterus
k. Gejalah nyeri perut bertambah bila makin bertambah lemak.
l. Kelainan ini meningkat sesuai bertambahnya umur
1.4. Penatalaksanaan
a. Konservatif pada keadaan akut
 Diet rendah lemak
 Analgesic dan antibiotic
 Istirahat baring
 Bila penyakit berat pasien perlu dirawat dan perlu cairan infuse
b. Bila gagal dengan pengobatan konservatif perlu dilakukan kolisistektomie.
BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.N.R.
DENGAN KOLELITIASIS DI RUANGAN ISTALASI BEDAH SENTRAL
RSU PROF KANDOU MANADO

I. IDENTITAS
A.KLIEN
Nama Initial : Ny.N.R.
Umur : 78 tahun.
Jenis Kelamin : Perempuan
Status Perkawinan : Kawin
Agama / Suku : Kr.Protestan/ Minahasa
Warga Negara : Indonesia
Bahasa yang digunakan : Indonesia
Alamat : kleak ling VI
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Tiada
Tanggal operasi : 2 september 2009
Tanggal Pengkajian : 2 september 2009
Diagnosa Medis : Kolelitiasis Tindakan: kolisistektomie

II. RIWAYAT PENYAKIT


1. Keluhan utama saat masuk RS : terdapat batu dikandung empedu
2. Riwayat penyakit sekarang : Klien merasakan penyakitnya sejak usia 10 tahun, merasakan
Gangguan pencernaan,mual dan muntah,Nyeri perut kanan atas kadang-kadang hanya rasa
tidak enak diepigastrium,Yang khas yaitu nyeri yang menjalar kebahu atau subskapula.
keluarga membawah kedokter bedah untuk konsultasi sehingga dokter member instruksi untuk
segera dioperasi.
3. Riwayat penyakit dahulu : Sebelumnya Klien tidak pernah menderita penyakit yang sama
atau jenis penyakit lainnya yang menyebabkan klien masuk rumah sakit
4. Riwayat psikososial : klien dapat menerima penyakit yang ia derita,berusah tenang
dengan keadaan yang ia jalani dan menjalankan perannya dengan baik dank lien berasal dari
keluarga yang mampu.
5. Riwayat penyakit keluarga: Dalam keluarga tidak ada yang mengalami penyakit yang
berhubungan dengan penyakit klien.
6. Keadaan umum : Saat dikaji keadaan klien cukup,terpasang IVFD SOL RL: 30
tetes/menit.
7. Tanda-tanda Vital :
Kesadaran: sebelum masuk kamar operasi compos mentis,TD:100/70 mmHg,
N:80x/menit,R:24x/m irama teratur.
III. POLA KEGIATAN SEHARI-HARI(GORDON)
1. Pola Persepsi dan pemeliharaan kesehatan
Riwayat penyakit yang dialami : Klien merasakan penyakitnya sejak 10 tahun yang lalu tetapi
dibiarkan dan akhirnya harus dilakukan operasi.
Data subjektif :
a. Keadaan sebelum sakit: klien termasuk orang yang rajin bekerja,Klien adalah seorang lansia
yang telah menyesuaikan keadaannya jika sakit keluarga langsung membawah kerumah
sakit.
b. Keadaan sejak sakit : Klien terbaring lemah ditempat tidur dan mengeluh nyeri.
Data objektif :
- Klien tampak nyeri post operasi yang ia jalani .
- Kebersihan rambut : cukup bersih dan terawat
- Kulit kepala : tidak ada benjolan
- Kebersihan kulit : Cukup
- Mulut : bersih tidak terdapat caries dan Candidiasis
2. Pola nutrisi/metabolik
Data Subjektif :
a. Keadaan sebelum sakit : Klien makan nasi,ikan,sayur dan buah,porsi makan dihabiskan
dan makan tiga kali sehari serta minum 7 -8 gelas sehari.
b. Keadaan sejak sakit : klien harus melatih cara mengunyah secara perlahan-lahan
dan harus makan yang lunak atau diet lambung sehubungan dengan operasi.
Data Objektif :
- Tidak terdapat Mual dan muntah
- Hidrasi kulit cukup
- Kongjungtiva tidak anemis
- Sklera tidak anemis
- Pharing tidak ada peradangan
- Kelenjar getah bening tidak ada pembesaran
- Wajah meringis
3. Pola Eliminasi
Data Subjektif :
a. Keadaan sebelum sakit : saat dikaji Klien mengatakan BAB lancar 1-2x/hari,feases
lembek berwarna kuning tua.BAK lancar,malam hari 1 kali terbangun untuk BAK dan
tidak merasa nyeri berwarna putih keruh.
b. Keadaan sejak sakit : saat diobservasi post operasi KLien belum BAB karena peristaltic
usus belum normal.
4. Pola aktivitas dan latihan
Data Subjektif :
a. Keadaan sebelum sakit : Klien adalah orang yang suka bekerja dan melakukan rutinitas
dengan baik
b. Keadaan sejak sakit : Klien terbaring lemah ditempat tidur kerena post operasi
Data objektif :
Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4
Makanan / minum / ROM 
Mandi 
Toileting 
Berpakaian 
Mobilitas di tempat tidur 
Berpindah 
Ambulasi 
Keterangan : 0: Mandiri, 1:alat Bantu, 2: dibantu orang lain, 3:dibantu orang lain dan alat,
4:tergantung total
5. Pola tidur dan istirahat
Data Subjektif :
a. Keadaan sebelum sakit : Klien mengatakan jam tidur cukup,tidur jam 21.00 dan
terbangun jam 6 pagi.
6. Keadaan sejak sakit : saat diobservasi post operasi Klien masih dalam pengaruh obat
anastesi.

7. Pola kognitif perceptual


Data subjektif :
a. Keadaan sebelum sakit : klien mengatakan tidak ada gangguan dengan panca indra
dan tidak memakai alat Bantu
b. Keadaan sesudah sakit : klien tidak mengalami gangguan pada panca indra
khususnya pendengaran dan penglihatan.
Data objektif :
- Klien setengah sadar,keadaan umum cukup ,klien tampak nyeri
- Wajah meringis
- Terdapat nyeri daerah operasi
8. Pola persepsi dan konsep diri
Data subjektif :
a.Keadaan sebelum sakit : klien adalah orang yang suka bergaul dan berinteraksi dengan orang
sekitar.
b. Keadaan sejak sakit : klien terbaring lemah ditempat tidur dengan luka post operasi
didaerah perut.
Data objektif : Klien lemah,wajah meringis ,klien selalu mendapat perhatian dari keluarga.
9. Pola seksualitas dan reproduksi
Data subjektif :
Keadaan sebelum sakit : klien sudah lansia,siklus menstruasi : klien sudah menopause
Keadaan saat sakit : -

9. Pola peran-hubungan
Data subjektif :
Keadaan sebelum sakit : Klien dapat melakukan perannya dengan baik dan berinteraksi
dengan orang sekitar.
Keadaan sejak sakit : Klien terbaring lemah ditempat tidur dengan luka post operasi
didaerah maksila
Kepala : Tidak terdapat pembengkakan
Leher : tidak Terdapat kelainan.
Thorak : Simetris, Suara napas melemah.
Abdomen : Datar,lemas dan tidak terdapat nyeri
Ekstremitas : Hangat,tidak terdapat edema dikaki,kekuatan otot lemah,tidak terdapat
varises.
10. Pola managemen koping-stress
Klien tampak cemas sehubungan dengan luka post operasi dan perubahan fisik yang terjadi pada
dirinya,klien tampak tahu dan menerima keadaanya.
11. Sistem nilai dan keyakinan
Klien beragama Kristen dan rajin berdoa klien dan keluarga mempunyai keyakinan untuk
sembuh dan menerima keadaan yang klien alami.
IV. PEMERIKSAAN FISIK POST OPERASI
Pemeriksaan tanda-tanda Vital:
Kesadaran post operasi : compos mentis,TD:110/80 mmHg, N:84x/menit,R:24x/m irama
teratur.
V. LAPORAN OPERASI
Klien dilakukan operasi tanggal 2 september 2009 dengan kolilitiasis,tindakan yang dilakukan
kolesistektomie + laparaskopi dengan general anastesi,ditemukan 15 batu pada empedu terdiri
dari 8 batu berukuran besar dan 7 batu berukuran kecil kemudian batal.sebelumnya klien
dilakukan pemeriksaan eletrolit dan gas darah Natrium 129 m mol/L,Kalium 2,7 mol/L,klorida 97
mol/L , USG Abdomen : Hepar tidak membesar ,permukaan rata,tidak tampak gambaran noduler
dan kistic pada parengkim,system bilier normal,vena porta dan vena hepatica baik dan asites(-).
Gall Bleder:bentuk dan besar normal,echo parengkim normal tidak tampak massa padat.
Ren dextra et sinus:ginjal kanan dan kaki mengecil certigo medulary.
Premedikasi : dipasang IVFD :cairan SOL RL: 30 tetes/menit ranitidine 50 mg,midazolam 2,5
mg,fentanil 25 mg,Klien masuk kamar operasi,induksi:recofol 30mg dan reculac 25 mg
Disinfeksi lapangan operasi,perkecil dengan duk steril,insisi umbilical,pasang trokal camera 10
mm,eksisi diepigastrium 10 mm pasang trokal diseting,insisi bawah arkus costae destra pasang
TRR gaster,masukan Co2 l2---Pneumoperitonium Hartman dipegang dan diviksasi,dibebaskan
dan jaringan sekitar dipotong diklips dua proksimal dan distal lalu dipotong,control
perdarahan,luka bekas operasi ditutup dan operasi selasai.

VI. RENCANA PERAWATAN

NO DIAGNOSA TINDAKAN RASIONAL


1. Kecemasan b/d  Beri dorongan kepada Untuk mengetahui skala cemas
tindakan operasi pasien untuk mengungkapkan
yang akan dilakukan pikiran dan perasaan untuk
mengeksternalisasikan
kecemasan.

 Bantu pasien untuk


menfokuskan pada situasi saat
ini, sebagai alat untuk
mengidentifikasi mekanisme
koping yang dibutuhkan untuk
mengurangi kecemasan.

 Sediakan pengalihan
melalui televise, radio,
permainan serta terapi
okupasii untuk mengurangi
kecemasan dan memperluas
focus.

 Sediakan penguatan
yang positif ketika pasien
mampu meneruskan aktivitas
sehari-hari dan lainnnya
meskipun mengalami
kecemasan.

2. Nyeri pada daerah Mengenali factor-factor Mengetahui tingkat nyeri,skala


maksila b/d Luka penyebab nyeri,durasi dan regio
post operasi Menggunakan teknik
pencegahan atau distraksi
Menggunakan analgesic
Mengenali gejala-gejala nyeri.

3. Resiko infeksi b/d Mencegah terjadinya infeksi


Membatasi jumlah
respon inflamasi
pengunjung

Mencuci tangan sebelum dan


sesudah melakukan tindakan

Mengajarkan klien teknik


mencuci tangan

Menggunakan sabun
antimikroba bila mencuci
tangan

Mengunakan sarung tangan


steril

Menginstruksikan pengunjung
untuk cuci tangan saat masuk
dan keluar ruangan

Mempertahankan teknik
isolasi

Mengisolasi klien yang


terinfeksi

VII. KRITERIA MENURUT NANDA,NIC DAN NOC


1. Cemas berhubungan dengan kondisi/keadaan yang dialami.
Domain : 9-koping/toleransi terhadap stress
Kelas : 2-respon koping
Diagnosis : Cemas
Pengertian : Perasaan tidak nyaman atau ketakutan yang tidak jelas dan gelisah disertai dengan
respon otonom (sumber terkadang tidak spesifik atau tidak diketahui oleh individu), perasaan
yang was-was untuk mengatasi bahaya. Ini merupakan sinyal peringatan akan adanya bahaya
dan memungkinkan individu untuk mengambil langkah untuk menghadapinya.

Batasan karakteristik :
1) Perilaku
 Penurunan produktivitas
 Gelisah
 Insomnia
 Resah

2) Afektif
 Kesedihan yang mendalam
 Takut
 Gugup
 Mudah tersinggung
 Nyeri hebat
 Ketakutan
 Distres
 Khawatir
 Cemas
3) Fisiologi
 Goyah
 Peningkatan respirasi (simpatis)
 Peningkatan keringat
 Wajah tegang
 Anoreksia (simpatis)
 Kelelahan (parasimpatis)
 Gugup (simpatis)
 Mual (parasimapatis)
 Pusing (parasimpatis)
4) Kognitif
 Bingung
 Kerusakan perhatian
 Ketakutan terhadap hal yang tidak jelas
 Sulit berkonsentrasi

 NOC : Anxiety Control (1402)


Domain : Psychososial Health (III)
Class: self Control (O)
Scale : Never Demonstrated To Consistenly Demonstrated (m)
Indikasi :
140201 Kontrol instensitas cemas
140202 Eliminasi tanda cemas
140206 Menggunakan strategi koping efektif
140207 Menggunakan teknik relaksasi untuk menekan
kecemasan

NIC : Counseling (5240)


Aktivitas :
 Beri dorongan kepada pasien untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan untuk
mengeksternalisasikan kecemasan.
 Bantu pasien untuk menfokuskan pada situasi saat ini, sebagai alat untuk mengidentifikasi
mekanisme koping yang dibutuhkan untuk mengurangi kecemasan.
 Sediakan pengalihan melalui televise, radio, permainan serta terapi okupasii untuk
mengurangi kecemasan dan memperluas focus.
 Sediakan penguatan yang positif ketika pasien mampu meneruskan aktivitas sehari-hari
dan lainnnya meskipun mengalami kecemasan.

2. Nyeri perut b/d Luka post operasi


Pengertian : Pengalaman emosional yang sensori yang tidak menyenangkan yang muncul
dari kerusakan jaringan secara actual atau potensial atau menunjukan adanya kerusakan,durasi
nyeri kurang dari 6 bulan.
Data penunjang :
o Klien mengeluh nyeri
o Wajah tampak mengiris
Client Outcome
o klien melaporkan bahwa nyeri hilang / terkontrol ditandai dengan wajah tidak tampak
meringis
Batasan karakteristik:
Melaporkan nyeri secara verval dan non verbal
Ganguan tidur(mata sayu,tampak capek,sulit atau gerakan kacau,menyeringai)
Focus pada diri sendiri
Kerusakan proses berpikir
Penurunan interaksi dengan orang dan lingkungan
Tingkah laku diatraksi
Tingkah laku ekspresif
Perubahan dalam nafsu makan
Nursing Outcome (NOC)
Tingkat kenyamanan (2100)
Domain : perceived health (V)
Class : symptom status (V)
Scale : none to extensive (i)
210001 : Melaporkan kenyamanan fisik
210002 : Melaporkan kepuasan terhadap pegawasan nyeri
210003 : Melaporkan kenyamanan psikologis
210007 : Melaporkan Kepuasaan terhadap tingkat kemandirian
210008 : Ekspresi puas terhadap pengawasa nyeri
Pengawasan Nyeri (1605)
Domain : Health knowledge (IV)
Class : Health behavior (Q)
Scale : Never demonstrated to consistently demonstrated (m)
160501 : Mengenali factor-factor penyebab
160502 : Mengenali serangan nyeri
160503 : Menggunakan teknik pencegahan
160504 : Menggunakan teknik non analgesic
160507 : Melaporkan gejala-gejala pada petugas
160509 : Mengenali gejala-gejala nyeri
160510 : Menggunakan catatan harian nyeri
160511 : Melaporkan pengawasan nyeri

NIC :
Pengaturan Nyeri (1400)
 Melakukan pengkajian yang komprehensif dari nyeri termasuk
lokasi,karakteristik,serangan/durasi,frekuensi,kualitas,intensitas atau pembayaran dan factor-
faktor pencetusnya.
 Mengobservasi tanda-tanda non verbal dari ketidaknyamanan.
 Memastikan klien mendapatkan perawatan analgesic.
 Mengunakan teknik komunikasi terapeutik.
 Mengetahui pengalaman nyeri dan respon klien terhadap nyeri.
 Menyediakan informasi tentang nyeri seperti penyebab.
 Mengontrol factor-faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi respon ketidaknyamanan klien.
 Mengurangi atau menghilangkan factor-faktor pencetus yang dapat meningkatkan nyeri.
 Menggunakan teknik control nyeri sebelum nyeri menyebar.
 Mendorong klien untuk dapat berbicara tentang pengalaman nyeri.
 Mementau kepuasan klien terhadap manejemen nyeri.
3. Resiko infeksi b/d respon inflamasi
Pengertian : Peningkatan resiko untuk terinvasi oleh organism pathogen.
Batasan karakteristik :
 Prosedur invasive
 Tidak cukup pengetahuan dalam menghindari paparan pathogen.
 Trauma
 Destruksi jaringan dan peningkatan paparan lingkungan.
 Imunitas tidak adekuat
 Pertahanan primer tak adekuat (kulit tak utuh, trauma jaringan, penurunan gerak silia, cairan
statis, perubahan sekresi pH, perubahan peristaltic
 NOC :
Imobility concequences :Physiological (0204)
Domain : Fungsi kesehatan (I)
Kelas : Mobility (C)
Scale : (n)Extremely compromised to not compromised(a)

020401 : Tekanan pada luka


020402 : Konstipasi
020404 : Penurunan status nutrisi
020411 : Penurunan kekuatan otot
Status Nutrisi (1004)
Domain : Kesehatan Fisiologis
Kelas : Nutrisi(K)
Skala : (a)
100401 : Masukan nutrisi
100402 : Intake makanan dan minuman
100403 : Energi
100404 : Massa Tubuh
100405 : Berat badan
Integritas Jaringan: Kulit dan membrane mukosa (1101)
Domain : Kesehatan Fisiologis (II)
Kelas : Integritas kulit (L)
Skala :Extremely compromised to not compromised (a)
110101 : Temperatur jaringan dalam hasil yang diharapkan
110102 : Sensasi dalam hasil yang diharapkan
110103 : Elastitas dalam hasil yang diharapkan
110104 : Hidrasi dalam hasil yang diharapkan
110105 : Pigmentasi dalam hasil yang diharapkan
110106 : Perspirasi dalam hasil yang diharapakan
110107 : Warna dalam hasil yang diharapkan
110108 : Tektur dalam hasil yang diharapkan
NIC :
Kontrol Infeksi (6450)
Membatasi jumlah pengunjung
Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan
Mengajarkan klien teknik mencuci tangan
Menggunakan sabun antimikroba bila mencuci tangan
Mengunakan sarung tangan steril
Menginstruksikan pengunjung untuk cuci tangan saat masuk dan keluar ruangan
Mempertahankan teknik isolasi
Mengisolasi klien yang terinfeksi

VIII. Tindakan dan evaluasi keperawatan.

Tanggal Diagnosa Tindakan Evaluasi


Kecemasan  Beri dorongan kepada
3/9/2009 S:
b/d tindakan pasien untuk
operasi yang mengungkapkan pikiran - Klien mengatakan merasa
akan dan perasaan untuk cemas dengan tindakan operasi
dilakukan mengeksternalisasikan yang akan dilakukan
kecemasan.
- Klien mengatakan cemas
dengan keadaan yang akan
 Bantu pasien untuk dialaminya
menfokuskan pada situasi
O:
saat ini, sebagai alat untuk
mengidentifikasi - tampak tegang.
mekanisme koping yang
dibutuhkan untuk - tampak cemas
mengurangi kecemasan. A:
140201 : Kontrol instensitas

 Sediakan pengalihan cemas

melalui televise, radio, 140202 : Eliminasi tanda cemas


permainan serta terapi 140206 : Menggunakan strategi
okupasii untuk mengurangi koping efektif
kecemasan dan 140207 : Menggunakan teknik
memperluas focus. relaksasi untuk menekan
kecemasan

 Sediakan penguatan
P:
yang positif ketika pasien
- Lanjutkan intervensi
mampu meneruskan
- Mengobservasi tanda-tanda
aktivitas sehari-hari dan
dan respon inflamasi
lainnnya meskipun
- Mengurangi atau
mengalami kecemasan.
menghilangkan factor-faktor
pencetus terjadinya infeksi.
- Melakukan pengkajian
Tanggal Nyeri b/d S:
terhadap nyeri
3/9/2009 luka post
termasuk - Klien mengatakan terdapat
operasi
lokasi,karakteristik, nyeri pada daerah operasi
durasi,frekuensi,kualita
s, intensitas. - Klien mengatakan luka post
operasi masih nyeri saat

- Mengobservasi tanda- digerakan.

tanda non verbal dari


O:
ketidaknyamanan.
- Luka post operasi tampak
belum kering
- Mengurangi atau
- Wajah meringis
menghilangkan factor-
A:
faktor pencetus yang
210001 : Melaporkan
dapat meningkatkan
kenyamanan fisik
nyeri.
210002 : Melaporkan kepuasan
- Mengontrol factor-
terhadap pegawasan nyeri
faktor lingkungan yang
210003 : Melaporkan
dapat mempengaruhi
kenyamanan psikologis
respon
210007 : Melaporkan
ketidaknyamanan
Kepuasaan terhadap tingkat
klien.
kemandirian

210008 : Ekspresi puas


- Melakukan pengkajian
Tanggal Resiko S:
terhadap nyeri termasuk
3/9/2009 infeksi
lokasi,karakteristik, - Klien mengatakan nyeri saat
berhubungan
durasi,frekuensi,kualitas, melakukan ADL
dengan
intensitas.
respon - Klien mengatakan Nyeri
- Mengobservasi tanda-
inflamasi seperti di iris-iris
tanda non verbal dari
ketidaknyamanan.
O:
- Mengurangi atau
menghilangkan factor-faktor - Wajah tampak meringis.
pencetus yang dapat
meningkatkan nyeri. - Nyeri Abdomen

- Mengontrol factor-faktor
A:
lingkungan yang dapat
160501 : Mengenali factor-
mempengaruhi respon
factor penyebab
ketidaknyamanan klien.
160502: Mengenali serangan
nyeri
160503 : Menggunakan teknik
pencegahan
160504 : Menggunakan teknik
non analgesic
160507 : Melaporkan gejala-
gejala pada petugas
160509 : Mengenali gejala-
gejala nyeri
160510: Menggunakan catatan
harian nyeri
P:
- Lanjutkan intervensi
- Mengobservasi tanda-tanda
non verbal dari
ketidaknyamanan.

Mengurangi atau
menghilangkan factor-faktor
pencetus yang dapat
meningkatkan nyeri.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kolelitiasis adalah suatu keadaan mukosa dari jaringan otot polos kandung empedu diganti
dengan jaringan ikat sehingga kemampuan memekatkan empedu,reaksi inflamasi akut dinding
kandung empedu
Etiologi
Kolelitiasis disebabkan oleh batu empedu,sumbatan batu empedu pada duktus sistikus
menyebabkan distensi kandung empedu dan gangguan aliran darah limfe,bakteri komensal
kemudian berkembang biak.
Penyebab lain adalah kuman-kuman seperti escherchia coli,salmonella typhosa,cacing askaris
atau karena pengraruh enzim-enzim pangkreas.
Manifestasi klinik
a. Gangguan pencernaan,mual dan muntah.
b. Nyeri perut kanan atas kadang-kadang hanya rasa tidak enak diepigastrium
c. Yang khas yaitu nyeri yang menjalar kebahu atau subskapula
d. Demam dan ikterus
e. Gejalah nyeri perut bertambah bila makin bertambah lemak.
f. Kelainan ini meningkat sesuai bertambahnya umur
Penatalaksanaan
a. Konservatif pada keadaan akut
 Diet rendah lemak
 Analgesic dan antibiotic
 Istirahat baring
 Bila penyakit berat pasien perlu dirawat dan perlu cairan infuse
c. Bila gagal dengan pengobatan konservatif perlu dilakukan kolisistektomie.
B. Saran
Hasil penulisan ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan bagi perkembangan
ilmu pengetahuan,dapat menambah pengetahun bagi masyarakat umum agar mereka dapat
mengetahui penyebab,gejalah,tanda dan pengobatan terhadap penyakit kolilitiasis.

Anda mungkin juga menyukai