Anda di halaman 1dari 33

LAPORAN PENDAHULUAN

“HIPEREMESIS GRAVIDARUM”

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Profesi Departemen Keperawatan Maternitas


Di Ruang Brawijaya Rumah Sakit Umum Daerah Kanjuruhan

Oleh

QORINA BINADARI
NIM. 201820461011106
Kelompok 10

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2019
KONSEP TEORI

A. PENGERTIAN
Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah berlebihan pada wanita
hamil sampai mengganggu pekerjaan sehari-hari karena pada umumnya
menjadi buruk karena terjadi dehidrasi. Hiperemesis diartikan sebagai muntah
yang terjadi secara berlebihan selama kehamilan. Hiperemesis Gravidarum adalah
keadaan dimana penderita mual dan muntah/tumpah yang berlebihan, lebih dari
10 kali dalam 24 jam atau setiap saat, sehingga mengganggu kesehatan dan
pekerjaan sehari-hari (Arief, 2009).
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Hiperemesis Gravidarum
(HG) adalah suatu keadaan pada awal kehamilan (sampai trisemester II) yang
ditandai dengan rasa mual dan muntah berlebihan dalam waktu relatif lama bila
terjadi terus menerus dapat menyebabkan dehidrasi dan berat badan berkurang.
B. KLASIFIKASI
Batas jelas antara mual yang masih fisiologik dalam kehamilan dengan
hiperemesis gravidarum tidak ada; tetapi bila keadaan umum penderita
terpengaruh, sebaiknya ini dianggap sebagai hiperemesis gravidarum.
Hiperemesis gravidarum menurut berat ringannya gejala dapat dibagi dalam 3
tingkatan:
1. Tingkatan I: Muntah terus menerus yang mempengaruhi keadaan umum
penderita, ibu merasa lemah, nafsu makan tidak ada, berat badan menurun
danmerasa nyeri pada epigastrium. nadi meningkat sekitar 100 kali/menit
dantekanan darah sistolik turun, turgor kulit mengurang, lidah mongering
dan matacekung.
2. Tingkatan II: penderita tampak lebih lemah dan apatis, turgor kulit
mengurang,lidah mengering dan Nampak kotor, nadi kecil dan cepat, suhu
kadang-kadangnaik dan mata sedikit ikterik. Berat badan menurun dan
mata menjadi cekung,tensi turun, hemokonsentrasi oliguria dan konstipasi.
Aseton dapat terciumdalam hawa pernafasan, karena pempunyai aroma
yang khas dan dapat puladitemukan dalam kencing.
3. Tingkatan III : Keadaan umum lebih parah, muntah berhenti, kesadaran
makinmenurun hingga mencapai somnollen atau koma, terdapat
ensefalopatiwerniche yang ditandai dengan : nistagmus, diplopia,
gangguan mental,kardiovaskuler ditandai dengan: nadi kecil, tekanan
darah menurun, dantemperature meningkat, gastrointestinal ditandai
dengan: ikterus makin berat,terdapat timbunan aseton yang makin tinggi
dengan bau yang makin tajam.Keadaan ini adalah akibat sangat
kekurangan zat makanan termasuk vitamin Bkompleks. Timbulnya ikterus
menunjukkan adanya payah hati (Wiknjosastro,2005)

C. ETIOLOGI/ FAKTOR RESIKO


Penyebab hiperemesis gravidarum belum diketahui secara pasti.Frekuensi
kejadian adalah 2 per 1000 kehamilan.Faktor-faktorpredisposisi yang
dikemukakan (Rustam Mochtar, 1998).
a) Umumnya terjadi pada primigravida, mola hidatidosa, diabetes dan
kehamilan ganda akibat peningkatan kadar HCG
b) Faktor organik, yaitu karena masuknya viki khoriales dalam sirkulasi
maternal dan perubahan metabollik akibat kehamilan sertaresitensi yang
menurun dari pihak ibu terhadap perubahan-perubahan ini serta adanya
alergi yaitu merupakan salah satu respon darijaringan ibu terhadap janin.
c) Faktor ini memegang peranan penting pada penyakit ini. Rumah tangga
yang retak, kehilangan pekerjaan, takut terhadapkehamilan dan persalinan,
takut terhadap tanggungan sebagai ibu dapat menyebabkan konflik mental
yang dapat memperberat mualdan muntah sebagai ekspresi tidak sadar
terhadap keengganan menjadi hamil atau sebagai pelarian kesukaran
hidup.
d) Faktor endokrin lainnya : hipertyroid, diabetes dan lain-lain.

D. PATOFISIOLOGI
Perasaan mual adalah akibat dari meningkatnya kadar estrogen yang biasa
terjadi pada trimester I. Bila terjadi terus-menerus dapat mengakibatkan dehidrasi
dan tidak imbangnya elektrolit dengan alkalosis hipokloremik.
Hiperemesis gravidarum ini dapat mengakibatkan cadangan karbohidrat dan
lemak habis terpakai untuk keperluan energi.Karena okisidasi lemak yang tak
sempurna, terjadilah ketosis dengan tertimbunnya asam aseto-asetik, asam
hidroksida butirik, dan aseton dalam darah.Kekurangan volume cairan yang
diminum dan kehilangan karena muntahmenyebabkan dehidrasi, sehingga cairan
ekstraseluler dan plasma berkurang. Natrium dan klorida darah turun.Selain itu,
dehidrasi menyebabkan hemokonsentrasi, sehingga aliran darah ke jaringan
berkurang.Hal ini menyebabkan jumlah zat makanan dan oksigen ke jaringan
berkurang pula tertimbunnya zat metabolik yang toksik.Kekurangan kalium
sebagai akibat dari muntah dan bertambahnya ekskresi lewat ginjal menambah
frekuensi muntah – muntah lebih banyak, dapat merusak hati dan terjadilah
lingkaran yang sulit dipatahkan.
Selain dehidrasi dan terganggunya keseimbangan elektrolit dapat terjadi
robekan pada selaput lender esophagus dan lambung (Sindroma Mallory Weiss)
dengan akibat perdarahan gastrointestinal. Pada umumnya robekan ini ringan dan
perdarahan dapat berhenti sendiri, jarang sampai diperlukan transfusi atau
tindakan operatif (Wiknjosastro, 2005).

E. MANIFESTASI KLINIS
1. Tingkat I
a. Muntah terus menerus sehingga menimbulkan :
1) Dehidrasi : turgor kulit turun
2) Nafsu makan berkurang
3) Berat badan turun
4) Mata cekung dan lidah kering
b. Epigastrium nyeri karena asam lambung meningkat dan terjadi
regurgitasi ke esophagus
c. Nadi meningkat dan tekanan darah turun
d. Frekuensi nadi sekitar 100 kali/menit
e. Tampak lemah dan lemas
2. Tingkat II
a. Dehidrasi semakin meningkat akibatnya :
1) Turgor kulit makin turun
2) Lidah kering dan kotor
3) Mata tampak cekung dan sedikit ikteris
b. Kardiovaskuler
1) Frekuensi nadi semakin cepat > 100 kali/menit
2) Nadi kecil karena volume darah turun
3) Suhu badan meningkat
4) Tekanan darah turun
c. Liver
Fungsi hati terganggu sehingga menimbulkan icterus
d. Ginjal
Dehidrasi menimbulkan gangguan fungsi ginjal yang yang
menyebabkan :
1) Oliguria
2) Anuria
3) Terdapat timbunan benda keton aseton.Aseton dapat tercium dalam
hawa pernafasan
e. Kadang – kadang muntah bercampur darah akibat ruptur esofagus dan
pecahnya mukosa lambung pada sindrom mallory weiss.
3. Tingkat III
a. Keadaan umum lebih parah
b. Muntah berhenti
c. Sindrom mallory Weiss
d. Keadaan kesadran makin menurun hingga mencapai somnollen atau
koma
e. Terdapat ensefalopati werniche :
1) Nistagmus
2) Diplopia
3) Gangguan mental
f. Kardiovaskuler
Nadi kecil, tekanan darh menurun, dan temperatur meningkat
g. Gastrointestinal
1) Ikterus semakin berat
2) Terdapat timbunan aseton yang makin tinggi dengan bau yang makin
tajam
h. Ginjal
Oliguria semakin parah dan menjadi anuria

F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Kadar potassium, sodium, klorida, dan protein menurun
b. Hemoglobin dan hematokrit menurun
c. Urinalisis : adanya keton dan kadang-kadang adanya protein
d. Kadar vitamin dalam darah menurun
e. BUN, non protein nitrogen, uric acid meningkat

G. PENATALAKSANAAN
1. Obat – obatan
Sedativa : Phenobarbital
Vitamin : Vitamin B1 dan B6 atau B –kompleks
Anti histamine : dramamin, avomin
Antiemetik (pada keadaan lebih berat) : Dislikomin hidrokloride atau
khlorpromasine. Penangananhiperemesis gravidarum yang lebih berat
perlu dikelola di rumah sakit
2. Isolasi
Penderita disendirikan dalam kamar yang tenang, tetapi cerahdanperedaran
udara yang baik, catat cairan yang keluar masuk, hanya dokterdan perawat
yang boleh masuk ke dalam kamar penderita sampai muntahberhenti pada
penderita mau makan.Tidak diberikan makanan atau minumandan selama
24 jam. Kadang – kadang dengan isolasi saja gejala – gejala
akanberkurang atau hilang tanpa pengobatan.
3. Terapi psikologik
Berikan pengertian bahwa kehamilan adalah suatu hal yang wajar,normal
dan fisiologik. Jadi tidak perlu takur dan khawatir.Yakinkan penderita
bahwa penyakit dapat disembuhkan dan dihilangkan masalah atu konflik
yang kiranya dapat menjadi latarbelakang penyakit ini.
4. Cairan parenteral
Cairan yang cukup elektrolit, karbohidrat dan protein denganglukosa 5%
dalam cairan fisiologis (2 – 3 liter/hari), dapat ditambah kalium dan
vitamin (vitamin B komplek, vitamin C), bila kekurangan protein dapat
diberiakan asam amino secara intravena, bila dalam 24 jam penderita
tidakmuntah dan keadaan umum membaik dapat diberikan minuman dan
lambat laun makanan yang tidak cair. Dengan penanganan diatas, pada
umumnya gejala – gejala akan berkurang dan keadaan akan bertambah
baik.
5. Menghentikan kehamilan
Bila keadaan memburuk dilakukan pemeriksaan medik dan psikiatrik,
manifestasi komplikasi organis adalah delirium, takikardi, ikterus, anuria
dan perdarahan dalam keadaan demikian perlu dipertimbangkan untuk
mengakhiri kehamilan keadaan yang memerlukanpertimbangan gugur
kandung diantaranya:
a. Gangguan kejiwaan ditandai dengan: delirium, apatis, somnolen
sampaikoma, terjadi gangguan jiwa.
b. Gangguan penglihatan ditandai dengan: pendarahan retina,
kemunduranpenglihatan.
c. Ganggguan faal ditandai dengan: hati dalam bentuk ikterus, ginjal
dalam bentuk anuria, jantung dan pembuluh darah terjadi nadi
meningkat,tekanan darah menurun. (Wiknjosastro, 2005).
6. Diet
a. Diet hiperemesis I diberikan pada hiperemesis tingkat III.
Makanan hanya berupa rod kering dan buah-buahan. Cairan tidak
diberikan bersama makanan tetapi 1 — 2 jam sesudahnya. Makanan
ini kurang dalam semua zat – zat gizi, kecuali vitamin C, karena itu
hanya diberikan selama beberapa hari.
b. Diet hiperemesis II diberikan bila rasa mual dan muntah berkurang.
Secara berangsur mulai diberikan makanan yang bernilai gizi linggi.
Minuman tidak diberikan bersama makanan .Makanan ini rendah
dalam semua zat-zal gizi kecuali vitamin A dan D.
c. Diet hiperemesis III diberikan kepada penderita dengan hiperemesis
ringan.
Menurut kesanggupan penderita minuman boleh diberikan bersama makanan.
Makanan ini cukup dalam semua zat gizi kecuali Kalsium

H. KOMPLIKASI

a. Dehidrasi
b. Ikterik
c. Takikardi
d. Alkalosis
e. Menarik diri, depresi
f. Ensefalopati wernicke yang ditandai oleh adanya nistagmus, diplopia,
perubahan mental
g. Suhu tubuh meningkat

I. PENCEGAHAN
- Pencegahan terhadap Hiperemesis gravidarum perlu dilaksanakan dengan
jalan memberikan penerapan tentang kehamilan dan persalinan sebagai
suatu proses yang fisiologik, memberikan keyakinan bahwa mual dan
kadang-kadang muntah merupakan gejala yang flsiologik pada kehamilan
muda dan akan hilang setelah kehamilan 4 bulan, mengajurkan mengubah
makan sehari-hari dengan makanan dalam jumlah kecil tetapi lebih sering.
- Waktu bangun pagi jangan segera turun dari tempat tidur, tetapi dianjurkan
untuk makan roti kering atau biskuit dengan teh hangat.
- Makanan yang berminyak dan berbau lemak sebaiknya dihindarkan.
- Makanan dan minuman sebaiknya disajikan dalam keadaan panas atau
sangat dingin.
J. PATHWAY
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

A. PENGKAJIAN
Dikutip dari doengoes, pengkajian keperawatan pada pasien dengan
hyperemesis gravidarum meliputi:
a. Aktifitas istirahat; tekanan darah sistol menurun, denyut nadi meningkat
(>100 kali per menit)
b. Integritas ego; konflik interpersonal keluarga, kesulitan ekonomi, perubahan
persepsi tentang kondisinya, kehamilan tak direncanakan.
c. Eliminasi; perubahan pada konsistensi, defekasi, peningkatan frekuensi
berkemih Urinalis ;peningkatan konsistensi urine.
d. Makanan/cairan; mual dan muntah yang berlebihan (4-8 minggu),
nyeriepigastrium, pengurangan berat badan (5-10 kg), membrane
mukosamulut iritasi dan merah, Hb dan Ht rendah, nafas berbau aseton,
turgorkulit berkurang, mata cekung dan lidah kering.
e. Pernafasan; frekuensi pernapasan meningkat.
f. Keamanan; suhu kadang naik, badan lemah, ikterus, dan dapat jatuhdalam
koma
g. Seksualitas; penghentian menstruasi, bila keadaan ibu membahayakan maka
dilakukan abortus terapeutik.
h. Interaksi sosial; perubahan status kesehatan/stressor kehamilan,perubahan
peran, respon anggota keluarga yang dapat bervariasiterhadap hospotalisasi
dan sakit, system pendukung yang kurang.
i. Pembelajaran dan penyuluhan; segala yang dimakan dan diminum
dimuntahkan, apalagi kalau berlangsung lama, berat badan turun lebihdari
1/10 dari berat badab normal, turgor kulit, lidah kering, adanyaaseton dalam
urine.
1. Pengkajian Data Subjektif
a. Biodata : mengkaji identitas klien dan penanggung yang meliputi ; nama,
umur, agama, suku bangsa, pendidikan, pekerjaan, status perkawinan,
perkawinan ke- , lamanya perkawinan dan alamat.
b. Keluhan utama: mual muntah yg hebat pada pagi hari atau setelah makan,
nyeri epigastrik, tidak nafsu makan, merasa haus
c. Riwayat kehamilan saat ini: meliputi ada tidaknya gemeli, riwayat
pemeriksaan antenatal, dan komplikasi
d. Riwayat Kesehatan sekarang: meliputi awal kejadian dan lamanya mual dan
muntah, kaji warna volume, frekuensi dan kualitasnya. Kaji juga factor yg
memperberat dan memperingan keadaan, serta pengobatan apa yang pernah
dilakukan.
e. Riwayat medis sebelumnya: seperti riwayat penyakit obstetric dan ginekologi,
kolelithiasis, gangguan tiroid, dan gangguan abdomen lainnya
f. Riwayat sosial: seperti terpapar penyakit yang mengganggu komunikasi,
terpapar dengan lingkungan, tercapainya pelayanan antenatal, peran,
tanggung jawab, pekerjaan, dll
g. Riwayat diet: khususnya intake cairan
h. Riwayat pembedahan: khususnya pada abdomen
i. Integritas Ego: seperti konflik interpersonal keluarga, kesulitan ekonomi, dll
j. Pola aktivitas sehari-hari : Kaji mengenai nutrisi, cairan dan elektrolit,
eliminasi (BAB dan BAK), istirahat tidur, hygiene, ketergantungan, baik
sebelum dan saat sakit.
2. Pengkajian Data Objektif
a. TTV: ada tidaknya demam, takikardi, hipotensi, frekuensi nafas meningkat,
adanya nafas bau aseton
b. Status Gizi: Berat Badan meningkat/menurun
c. Status Kardiovaskuler: kualitas nadi, takikardi, hipotensi
d. Status Hidrasi: Turgor kulit, keadaan membrane mukosa, oliguria
e. Keadaan Abdomen: Suara Abdomen, adanya nyeri lepas/tekan, adanya
distensi, adanya hepatosplenomegali, tanda Murpy.
f. Genitourinaria: nyeri kostovertebral dan suprapubik
g. Status Eliminasi: Perubahan konsistensi feses, konstipasi dan perubahan
frekuensi berkemih
h. Keadaan janin: Pemeriksaan DJJ, TFU, dan perkembangan janin (apakah
sesuai dengan usia kehamilan)
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ketidakefektifan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d faktor biologis
2. Kekurangan volume cairan b/d kehilangan volume cairan
3. Ketakutan b.d efek hiperemesis pada kesejahteraan janin.
4. Gangguan rasa nyaman : nyeri (perih) b.d muntah yang berlebihan, peningkatan
asam lambung.
5. Kurang pengetahuan tentang penyakit dan pengobatan b.d keterbatasan
informasi.
6. Resiko perubahan integritas kulit b.d penurunan darah dan nutrisi kejaringan-
jaringan sekunder akibat dehidrasi

C. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN


1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan b.d nausea dan vomitus yang
menetap.
Tujuan : kebutuhan nutrisi terpenuhi
Kriteria hasil :
1) Klien akan mengkonsumsi asupan oral diet yang mengandung zat gizi yang
adequat.
2) Klien tidak mengalami nausea dan vomitus.
3) Klien akan menoleransi diit yang telah di programkan.
4) Klien akan mengalami peningkatan berat badan yang sesuai selama hamil.
Intervensi :
1) Catat intake dan output.
2) Anjurkan makan dalam porsi kecil tapi sering
3) Anjurkan untuk menghindari makanan yang berlemak
4) Anjurkan untuk makan makanan selingan seperti biskuit, roti dan teh (panas)
hangat sebelum bagun tidur pada siang hari dan sebelum tidur.
5) Catal intake TPN, jika intake oral tidak dapat diberikan dalam periode
tertentu.
6) Inspeksi adanya iritasi atau Iesi pada mulut.
7) Kaji kebersihan oral dan personal hygiene serta penggunaan cairan
pembersihmulut sesering mungkin.
8) Pantau kadar Hemoglobin dan Hemotokrit
9) Test urine terhadap aseton, albumin dan glukosa.

2. Kekurangan volume cairan b.d kehilangan cairan akibat vomitus danasupan


cairan yang tidak adequat.
Tujuan : kebutuhan cairan terpenuhi
Kriteria hasil :
1) Keseimbangan cairan dan elektrolit akan kembali ke kondisi normal, yang
terbukti dengan turgor kulit normal, membran mukosa lembab, berat badan
stabil, tanda-tanda vital dalam batas normal; elektrolit, serum, hemoglobin,
hematokrit, dan berat jenis urin akan berada dalam batas normal.
2) Klien tidak akan muntah lagi
3) Klien akan mengkonsumsi asupan dalam jumlag yang adequat.
Intervensi:
1) Tentukan frekuensi atau beratnya mual/muntah.
2) Tinjau ulang riwayat kemungkinah masalah medis lain (misalnya
Ulkuspeptikum, gastritis.
3) Kaji suhu badan dan turgor kulit, membran mukosa, TD, input/output
danberat jenis urine. Timbang BB klien setiap hari.
4) Anjurkan peningkatan asupan minuman berkarbonat, makan seseringmungkin
dengan jumlah sedikit. Makanan tinggi karbonat seperti : roti keringsebelum
bangun dari tidur.

3. Ketakutan b.d efek hiperemesis pada kesejahteraan janin.


Tujuan : ketakutan klien teratasi
Kriteria hasil : klien memverbalisasi perasaan dan kekhawatirannya
tentangkesejahteraan janin.
Intervensi:
1) Memperlihatkan sikap menerima rasa takut klien
2) Mendorong untuk mengungkapakn perasaan dan kekhawatirannya.
3) Memberi informasi yang berhubungan dengan risiko potensial yang
dapatterjadi pada janinnya.
4. Gangguan rasa nyaman : nyeri (perih) b.d muntah yang berlebihan,
peningkatan asam lambung.
Tujuan : nyeri hilang/berkurang.
Kriteria hasil :
1) Klien mengungkapkan secara verbal.
2) Nyeri hilang atau berkurang
3) pasien dapat beristirahat dengan tenang
Intervensi:
1) kaji skala nyeri, karakteristik, kualitas, frekuensi dan lokasi nyeri.
2) Anjurkan penggunaan tekhnik relaksasi dan distraksi
3) Yakinkan pada klien bahwa perawat mengetahui nyeri yang dirasakannyadan
akan berusaha membantu untuk mengurangi nyeri tersebut.
4) Berikan kembali skala pengkajian nyeri
5) Catat keparahan nyeri pasien dengan bagan.
6) Kolaborasi pemberian analgesik sesuai indikasi.

5. Kurang pengetahuan tentang penyakit dan pengobatan b.dketerbatasan


informasi.
Tujuan: klien mengerti tentang perubahan fisiologis dan pskologis yang
normaldan tanda-tanda bahaya kehamilan.
Kriteria hasil:
1) Klien menjelaskan perubahan fisiologis dan pskologis normal berkaitan
dengan kehamilan trimester pertama
2) Klien menunjukkan perilaku perawatan diri sendiri yang
meningkatkankesehatan.
3) Mengidentifikasi tanda-tanda bahaya kehamilan.
Intervensi:
1) Jelaskan tentang Hiperemesis Grvidarum dan kaji pengetahuan pasien.
2) Berikan pendidikan kesehatan tentang hiperemesis gravidarum.
3) Buat hubungan perawat-klien yang mendukung dan terus menerus.
4) Evaluasi pengetahuan dan keyakinan budaya saat ini berkenaan
denganperubahan fisiologis/psikologis yang normal pada kehamilan, serta
keyakinantentang aktivitas, perawatan diri dan sebagainya.
5) Klarifikasi kesalahpahaman.
6) Tentukan derajad motivasi untuk belajar.
7) Pertahankan sikap terbuka terhadap keyakinan klien/pasangan.
8) Jawab pertanyaan tentang perawatan dan pemberian makan bayi.
9) Identifikasi tanda bahaya kehamilan, seperti perdarahan, kram, nyeriabdomen
akut, sakit punggung, edema, gangguan penglihatan, sakit kepaladan tekanan
pelvis.

6. Resiko perubahan integritas kulit b.d penurunan darah dan nutrisi kejaringan-
jaringan sekunder akibat dehidrasi
Tujuan : Tidak terjadi ganguan integritas kulit.
Kriteria hasil : mengidentifikasi dan menunjukkan perilaku
untukmempertahankan kulit halus, kenyal, utuh.
Intervensi :
1) Observasi kemerahan, pucat, ekskoriasi.
2) Dorong mandi tiap 2 hari 1x, pengganti mandi tiap hari.
3) Gunakan krim kulit dua kali sehari dan setelah mandi.
4) Diskusikan pentingnya perubahan posisi sering, perlu untuk
mempertahankanaktivitas.
5) Tekankan pentingnya masukan nutrisi/cairan adequat.

7. Intoleransi aktivitas b.d ketidakadekuatan sumber energisekunder.


Tujuan : Pasien dapat beraktivitas secara mandiri.
Kriteria hasil :
1) Pasien dapat memperlihatkan kemajuan khususnya tingkat yang lebih tinggi.
2) Pasien mengidentifikasi faktor-faktor yang menurunkan toleransi aktivitas.
Intervensi :
1) Tingkatkan tirah baring/duduk. Berikan lingkungan yang tenang; batasi
pengunjung sesuai keperluan.
2) Ubah posisi dengan sering. Berikan perawatan kulit yang baik.
3) Tingkatkan aktivitas sesuai toleransi, bantu melakukan latihan rentang
geraksendi pasif/aktif.
4) Dorong penggunaan tekhnik manajemen stress. Contoh relaksasi
progresif,visualisasi, bimbingan imajinasi.
5) Kolaborasi pemberian obat sesuai indikasi: sedatif, agen antiansietas,
contohdiazepam (valium); lorazepam(ativan).
DAFTAR PUSTAKA

Arief, B. (2009). Buku Saku MaternitasEdisi 3. ECG. Jakarta


Doenges, M, E., dan Mary F. M., (2001). Rencana Keperawatan Maternitas Bayi
Pedoman untuk Perencanaan dan Dokumentasi Perawatan Klien. Jakarta:
EGC
Wiknjosastro, H. (2005). Ilmu Kebidanan. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Jakarta.
ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS
Pada Ny. S GII P1001 Ab000 UK 8 Minggu dengan Hiperemesis Gravidarum
Di Ruang Brawijaya RSUD Kanjuruhan Kabupaten Malang

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Profesi Departemen Keperawatan Maternitas


Di Ruang Brawijaya Rumah Sakit Umum Daerah Kanjuruhan

Oleh

QORINA BINADARI
NIM. 201820461011106
Kelompok 10

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2019
PENGKAJIAN ANTENATAL CARE
Pada Ny. S GII P1001 Ab000 UK 8 Minggu dengan Hiperemesis Gravidarum
Di Ruang Brawijaya RSUD Kanjuruhan Kabupaten Malang

Nama Mahasiswa : Qorina Binadari


NIM : 201820461011106
Tgl Praktek : 13 Mei – 25 Mei 2019
Tgl Pengkajian : 13 Mei 2019 jam 16.00
Ruang Praktek : Ruang Brawijaya
Rumah Sakit : RSUD Kanjuruhan Kabupaten Malang

I. IDENTITAS PASIEN
a. Nama : Ny. S
b. No. Rekam Medis : 471xxx
c. Tanggal Lahir : 2 November 1985
d. Usia : 33 tahun
e. Pendidikan Terakhir : SD
f. Pekerjaan : Swasta
g. Agama : Islam
h. Suku/bangsa : Jawa
i. Alamat : Balewarti, Rejosari RT 05/ RW 02, Bantur
j. No. Telp :-

II. PENANGGUNG JAWAB (Suami/Keluarga)


a. Nama : Tn. Sh
b. Hubungan dengan klien : Suami
c. Usia : 42 tahun
d. Pendidikan Terakhir : SD
e. Pekerjaan : Swasta
f. Agama : Islam
g. Suku/bangsa : Jawa
h. Alamat : Balewarti, Rejosari RT 05/ RW 02, Bantur
i. No. Telp : 0858 5566 xxxx
III. KELUHAN UTAMA :
Mual dan muntah >5x sehari selama 18 hari.

IV. RIWAYAT PERKAWINAN :


Status Menikah : Iya
Menikah : 1 kali, Menikah pertama usia 23 tahun
Lama Pernikahan : 10 tahun

V. RIWAYAT KONTRASEPSI (KB) :


a. Riwayat kontrasepsi terdahulu :
Metode yang pernah dipakai :
1. Suntik 3 bulan lama : 14 bulan
2. Suntik 1 bulan lama : 4 tahun
3. Pil lama : 2 tahun
b. Riwayat kontrasepsi terakhir sebelum kehamilan ini: pil, selama 2 tahun
c. Keluhan KB : tidak ada

VI. RIWAYAT OBSTETRI TERDAHULU :


No Tgl/Bln/Thn Tempat Umur Jenis Penolong Jenis Penyulit BB Hidup/
Partus Partus Hamil Persalinan Persalinan Kelamin Lahir Mati
1. 2011 Klinik 9 bln normal bidan perempuan - 3200 hidup
2. Hamil ini
Pengalaman menyusui : Ya, Berapa lama : 14 bulan

VII. RIWAYAT KEHAMILAN SEKARANG :


a. Riwayat Menstruasi :
Umur Menarche : 14 tahun, Siklus haid : teratur
Lama haid : 6 hari, Ganti pembalut : 3 x/hari
Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT) : 12 Maret 2019
Taksiran Partus (TP) : 19 Desember 2019
Lain-lain sebutkan
b. Perdarahan pervaginam : tidak ada
c. Keputihan : tidak ada
d. Mual dan Muntah : >5x sehari selama 18 hari
e. Masalah pada kehamilan ini : keluar lendir, berwarna putih, sedikit gatal
f. Pemakaian obat dan jamu : tidak ada
g. Riwayat pemeriksaan ANC : tidak pernah
h. Riwayat pijat di dukun : tidak pernah

VIII. RIWAYAT PENYAKIT/MEDIS :


Beri tanda (V), jika ibu mempunyai riwayat penyakit dibawah ini :
a. Penyakit jantung ( tidak ada )
b. Hipertensi ( tidak ada )
c. Diabetes mellitus ( tidak ada )
d. Asma ( tidak ada )
e. Riwayat Operasi ( tidak ada )
f. Lain –lain, sebutkan : pasien tidak mempunyai riwayat penyakit
sebelumnya

IX. RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA :


Beri tanda (V), jika ibu mempunyai riwayat penyakit dibawah ini :
a. Hipertensi ( tidak ada )
b. Diabetes mellitus ( tidak ada )
c. Kehamilan ganda ( tidak ada )
d. Kelainan kongenital ( tidak ada )

X. ADANYA MASALAH LAIN SELAMA KEHAMILAN, PERSALINAN


DAN NIFAS TERDAHULU
Pasien pernah dirawat di RSUD Kanjuruhan th 2010 karena mual dan muntah
pada kehamilan pertama

XI. PEMERIKSAAN UMUM :


a. Status Obstetrik : G2 P1001 Ab000; H: 8 Minggu
b. Keadaan Umum : letargi
c. Kesadaran : compos mentis
d. Berat Badan : 49 Kg,Tinggi Badan : 160 cm
e. Lingkar Lengan Atas : 22 cm
f. Tanda-tanda Vital
Tekanan Darah : 109/73 mmHg, Nadi : 54 x/menit
Pernafasan : 18 x/menit Suhu : 36,1 ºC

XII. PEMERIKSAAN FISIK :


a. Kepala
1. Distribusi rambut : ( √ ) merata (-) tidak
2. Lesi/pembengkakan : ( - ) Ya (√ ) tidak ada
3. Nyeri saat diraba : ( - ) Ya (√ ) tidak ada
4. Keluhan : ( - ) Ya (√ ) tidak ada
Sebutkan : tidak ada keluhan

b. Wajah
1. Edema wajah : ( - ) Ya (√ ) tidak ada
2. Hiperpigmentasi : ( - ) Ya (√ ) tidak ada
3. Cloasma gravidarum : ( - ) Ya (√ ) tidak ada
4. Keluhan : ( - ) Ya (√ ) tidak ada
Sebutkan : tidak ada keluhan
c. Mata
1. Sklera ikterik : ( - ) Ya (√ ) tidak
2. Konjuntiva anemis : ( - ) Ya (√ ) tidak
3. Keluhan : (√ ) Ya (-) tidak ada
Sebutkan : mata cekung

d. Hidung
1. Sekret : ( - ) Ya (√ ) tidak
2. Polip : ( - ) Ya (√ ) tidak
3. Keluhan : ( - ) Ya (√ ) tidak ada
Sebutkan : tidak ada keluhan

e. Mulut dan Bibir


1. Rongga mulut : (√ ) bersih ( - ) kotor ( - ) radang
2. Bibir : ( - ) lembab (√ ) kering ( - ) sianosis
3. Caries gigi : ( - ) Ya (√ ) tidak ada
4. Keluhan : (√ ) Ya ( - ) tidak ada
Sebutkan : lidah kotor

f. Telinga
1. Serumen : ( - ) Ya (√ ) tidak ada
2. Sekresi : ( - ) Ya (√ ) tidak ada
3. Keluhan : ( - ) Ya (√ ) tidak ada
Sebutkan : tidak ada keluhan

g. Leher
1. Hiperpigmentasi : ( - ) Ya (√ ) tidak ada
2. Kelejar tiroid : ( - ) membesar (√ ) tidak
3. Keluhan : ( - ) Ya (√ ) tidak ada
Sebutkan : tidak ada keluhan

h. Ketiak
1. Kelenjar limfe : ( - ) membesar (√ ) tidak
2. Keluhan : ( - ) Ya (√ ) tidak ada
Sebutkan : tidak ada keluhan

i. Oksigenasi dan ventilasi


1. Frekuensi pernafasan : 18 x/ menit
2. Irama nafas : (√ ) regular (-) irreguler
3. Suara nafas : (√ ) vesikuler (-) ronchi (-) wheezing
4. Suara jantung S1-S2 : (√ ) normal (-) murmur (-) galop
5. Capilary refil : (√ ) < 2 detik (-)> 2 detik
6. Tekanan darah : 109/73 mmHg
7. frekuensi nadi : 54 x/menit, teraba lemah
8. Irama nadi : (√ ) reguler ( - ) irreguler
9. Keluhan : ( - ) Ya (√ ) tidak ada
Sebutkan : tidak ada keluhan

j. Payudara
1.Puting : (√ ) eksverted ( - ) datar ( - ) inverted ( - ) lecet
2.Areola hiperpigmentasi : (√ ) Ya (-) tidak ada
3.Pengeluaran ASI : ( - ) Ya (√ ) tidak ada
4.Bentuk : (√ ) simetris (-) tidak simetris
5.Teraba : ( - ) ada massa (-) hangat (√ ) tidak ada
massa
6. Keluhan : ( - ) Ya (√ ) tidak ada
Sebutkan : tidak ada keluhan

k. Abdomen :
1. Hiperpigmentasi : ( - ) Ya (√ )tidak ada
2. Linea : ( - ) Alba (√ ) Nigra
(-) Striae ( - ) Livide ( - ) Albican
Bekas operasi (- ) Ada (√ ) Tidak ada
3. Uterus
a. Tinggi fundus uteri : belum teraba
b. Leopold I : tidak terkaji
c. Leopold II : tidak terkaji
d. Leopold III : tidak terkaji
e. Leopold IV : tidak terkaji
4. Denyut Jantung Janin : tidak terkaji
5. Keluhan : (√ ) Ya (-) tidak ada
Sebutkan : nyeri ulu hati saat mual dan muntah, nyeri skala 3,
nyeri dirasakan selama 5-10 menit, nyeri ditusuk-
tusuk

l. Genetalia
1. Kebersihan : (√ ) Ya (-) tidak
2. Varises : ( - ) Ya (√ ) tidak
3. Pengeluaran : darah/keputihan/lendir/tidak ada
4. Hemoroid : ( - ) Ya (√ ) tidak ada
5. Keluhan : ( - ) Ya (√ ) tidak ada
Sebutkan : tidak ada keluhan

m. Extremitas
1. Ektremitas Atas
a. Edema : ( - ) Ya (√ ) tidak
b. Varises : ( - ) Ya (√ ) tidak
2. Ektremitas Bawah
a. Edema :(-) Ya (√ ) tidak
b. Varises :(-) Ya (√ ) tidak
c. Reflek patela :(-) Positif (√ ) Negatif
3. Keluhan :(-) Ya (√ ) tidak ada
Sebutkan : tidak ada keluhan

n. Masalah Khusus :
1. Eliminasi : pasien BAK 5x/sehari, warna urin kuning tua dan keruh dan
belum BAB sejak tgl 10 Mei 2019.
2. Istirahat dan kenyamanan : pasien mengatakan tidur sehari 6-7 jam. Pasien
tidak mengalami kesulitan saat memulai tidur.
3. Mobilisasi dan latihan : karena mual dan muntah, pasien mengatakan
kegiatan sehari-hari sedikit terganggu, sehingga pasien lebih banyak istirahat
dibandingkan mengerjakan pekerjaan rumah atau beraktifitas lainnya.
4. Nutrisi dan cairan : pasien mengatakan bahwa makan dan minum pasien
berkurang karena mual dan muntah yang dialaminya. Setelah makan beberapa
sendok nasi dan lauk, pasien memuntahkannya kembali. Sehari pasien hanya
bisa makan setengah piring nasi dan lauk dan minum maksimal 1000 cc air.
Pasien juga mengatakan bahwa BB 1 bulan yang lalu ialah 57 kg dan 1
minggu yang lalu turun menjadi 49 kg. Pasien mengatakan mual setelah
mencium bau makanan.
5. Keadaan Psikologis : pasien mengatakan bahwa kondisinya saat ini tidak
membuat pasien stress karena ini sudah dirasakan dari kehamilan pertama.
Suami dan keluarga juga mendukung serta menemani pasien saat kondisinya
seperti itu.
6. Persiapan persalinan :
( - ) Senam hamil
( - ) Rencana tempat melahirkan
(√ ) Perlengkapan kebutuhan bayi dan ibu
(√ ) Kesiapan mental ibu dan keluarga
(√ ) Pengetahuan tentang tanda-tanda melahirkan dan proses persalinan
( - ) Cara menangani nyeri persalinan
( - ) Perawatan payudara

XIII. OBAT-OBATAN YANG DIKONSUMSI SAAT INI


Pasien tidak mengkonsumsi obat apapun

XIV. PEMERIKSAAN PENUNJANG


a. Pemeriksaan laboratorium :
Pemeriksaan tgl 13 Mei 2019, jam 13.47

Jenis Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal


Hemoglobin 13,1 g/dl 11,4-15,1
Hematokrit 36,9 % 38-42
MCV 83,7 fl 80-93
MCH 29,7 Pg 27-31
MCHC 35,5 g/dl 32-36
Eritrosit 4,41 juta/cmm 4,0-5,0
Leukosit 5230 Sel/cmm 4700-11300
Trombosit 354.000 Sel/cmm 142000-424000
Eusinofil 1,9 % 0-4
Basofil 0,6 % 0-1
Neutrofil 72,6 % 51-67
LImfosit 19,5 % 25-33
Monosit 5,4 % 2-5
Gula Darah Sewaktu 84 mg/dl <200

b. Pemeriksaan Urin
Pemeriksaan tgl 13 Mei 2019, jam 15,52

Jenis Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal


Warna Urin Kuning tua Kuning muda
Kejernihan Keruh Jernih
Berat Jenis >1.030 1.010-1.030
pH 6,5 4,6-7,4
Albumin 70(1+) mg/dl <25
Glukosa/reduksi Negatif mg/dl <30
Urobilinogen 2(1+) mg/dl <1
Bilirubin Negative mg/dl <0,2
Darah Samar Negative mg/dl <0,03
Keton +4 mg/dl <5
Nitrit Negative Negative
Leukosit 25 Sel/uL Negative
Eritrosit 2-4 /LPB 0-2
Leukosit 4-6 /LPB 1-4
Squamous 10-12 /LPB 0-2
Transisional - /LPB
Bulat -
Silinder Granuler halus+
Granuler Halus 0-1 /LPK Negative
Granuler Kasar - /LPK Negative
Kristal Negative /LPK Negative
Bakteri Positif /LPK Negative

b. Lain-lain : Pemeriksaan USG tgl 14 Mei 2019 jam 14.30 : hamil intrauteri
U.K 8 minggu
c. Terapi : Ondasentron 8 mg/ 8jam
Ranitidin 50 mg/12 jam
IU FD RL
Bedrest
ANALISA DATA

Nama : Ny S
No RM : 471xxx
Diagnosa Medis : Hiperemesis Gravidarum

NO Data Penunjang Penyebab Masalah


1. Ds: Faktor biologis Ketidakseimbangan
Pasien mengatakan mual muntah (kehamilan) nutrisi: kurang dari
>5x sehari selama 18 hari. BB 1 kebutuhan tubuh
bulan yang lalu 57 kg, kemudian (00002)
1 minggu lalu 49 kg. Pasien Domain: 2, Kelas 1
mengatakan bahwa mual setelah
mencium bau makanan.
Do:
LILA: 22 cm
Nyeri ulu hati saat mual dan
muntah

2. Ds:- Kehilangan cairan Kekurangan


Do: aktif volume cairan
Pasien terlihat letargi (00027)
Bibir terlihat kering Domain 2
N: 54x/menit, teraba lemah Kelas 5
Hasil pemeriksaan urin:
Warna urin: kuning tua
Kejernihan: keruh
Berat jenis urin: <1.030

Prioritas Diagnosa:

1. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh b/d faktor biologis


(kehamilan)
2. Kekurangan volume cairan b/d kehilangan cairan aktif
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Nama : Ny S
No RM : 471xxx
Diagnosa Medis : Hiperemesis gravidarum

NO. Dx.
NOC NIC
Kep
1. Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama Manajemen Nutrisi:
3x24 jam, Status nutrisi: asupan makanan dan 1. Tentukan status gizi pasien dan kemampuan untuk memenuhi kebutuhan
cairan pasien adekuat dengan kriteria hasil: gizi
a. asupan makanan secara oral 2. Tentukan jumlah kalori dan jenis nutrisi yang dibutuhkan untuk memenuhi
persyaratan gizi
3. beri obat-obatan sebelum makan (misalnya obat antiemetic)

2. Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama Manajemen Cairan


3x24 jam, keseimbangan cairan adekuat dengan 1. monitor hasil laboratorium yang relevan dengan retensi urin
kriteria hasil: 2. monitor tanda-tanda vital
a. tekanan darah dalam batas normal (diastole: 3. berikan terapi IV seperti yang ditentukan
60-80 mmHg; systole: 90-120 mmHg)
b. denyut nadi radialis (60-100x/menit)
c. kelembapan membrane mukosa (lembap)
d. bola mata cekung dan lembek (tidak cekung)
e. pusing (tidak pusing)
Tgl/jam No Impelementasi Tgl/Jam Evaluasi TTD
Dx
13 Mei 1. 1. Menentukan status gizi pasien 13 Mei S:
17.00 LILA : 22 cm = status gizi pasien kurang 21.00 pasien mengatakan badannya masih lemas.
2. Menentukan jumlah kalori dan jenis nutrisi Nyeri pada ulu hati lumayan berkurang.
yang dibutuhkan untuk memenuhi persyaratan Pasien mengatakan masih merasa mual
gizi dengan berkolaborasi dengan ahli gizi O:
Diet pasien yaitu Diet TKTP DL 3 (nasi tim) muntah 2x
E: 1125 kl; P: 47 gr; L: 38 g; KH: 193 g Makanan yang dimakan hanya 2 sendok
3. Memberikan obat antiemetic A:
Injeksi obat ondansetron 8 mg IV line Masalah teratasi sebagian
P:
Lanjutkan intervensi

17.10 2. 1. Memonitor hasil laboratorium 21.00 S:


Hematokrit: 36,9 % Pasien mengatakan pipis 3x, warna kuning
Warna urin: kuning tua tua dan keruh. Pasien mengatakan masih
Kejernihan: keruh merasa pusing
Berat jenis urin: <1.030 O:
2. Memonitor tanda-tanda vital TTV:
TD: 112/80 mmHg - TD: 107/79 mmHg
N: 55x/menit - N: 53x/menit
S: 36 C - S: 36 C
RR: 20 x/menit - RR: 20x/menit
SpO2: 98 % - SpO2: 97 %
3. memberikan terapi IV sesuai advice dokter
Infus RL 500 cc 28 tpm Mukosa mulut sedikit lembap
Bola mata masih terlihat cekung
A:
Masalah teratasi sebagian
P:
Lanjutkan intervensi

14 Mei 1. 1. Menentukan status gizi pasien 14 Mei S:


14.30 LILA : 22 cm = status gizi pasien kurang 21.00 pasien mengatakan lemas berkurang. Nyeri
2. Menentukan jumlah kalori dan jenis nutrisi pada ulu hati lumayan berkurang. Pasien
yang dibutuhkan untuk memenuhi persyaratan mengatakan masih merasa mual
gizi dengan berkolaborasi dengan ahli gizi O:
Diet pasien yaitu Diet TKTP DL 2 (bubur) Muntah 8x
E: 1125 kl; P: 47 gr; L: 38 g; KH: 193 g Makanan yang dimakan hanya 4 sendok
3. Memberikan obat antiemetic A:
Injeksi obat ondansetron 8 mg IV line Masalah teratasi sebagian
P:
Lanjutkan intervensi

15.15 2. 2. Memonitor tanda-tanda vital 21.00 S:


TD: 103/79 mmHg Pasien mengatakan pipis sedikit (2x),
N: 53x/menit warna kuning tua dan keruh. Pasien
S: 36 C mengatakan sudah tidak pusing
RR: 18 x/menit O:
SpO2: 97 % TTV:
3. memberikan terapi IV sesuai advice dokter - TD: 105/75 mmHg
Infus D5 500 cc 28 tpm - N: 54x/menit
- S: 36 C
- RR: 20x/menit
- SpO2: 95 %

Mukosa mulut sedikit lembap


Bola mata tidak terlihat cekung
A:
Masalah teratasi sebagian
P:
Lanjutkan intervensi

15 Mei 1. 1. Menentukan status gizi pasien 15 Mei S:


09.00 LILA : 22 cm = status gizi pasien kurang 13.30 pasien mengatakan lemas berkurang. Nyeri
2. Menentukan jumlah kalori dan jenis nutrisi pada ulu hati lumayan berkurang. Pasien
yang dibutuhkan untuk memenuhi persyaratan mengatakan masih merasa mual. Pasien
gizi dengan berkolaborasi dengan ahli gizi mengatakan setelah makan muntah
Diet pasien yaitu Diet TKTP DL 2 (bubur) O:
E: 1125 kl; P: 47 gr; L: 38 g; KH: 193 g Muntah 3x
12.30 3. Memberikan obat antiemetic Makanan yang dimakan hanya 5sendok,
Injeksi obat ondansetron 8 mg IV line sedikit biskuit
Injeksi obat ranitidine 50 mg IV line A:
Masalah teratasi sebagian
P:
Lanjutkan intervensi

10.00 2. 2. Memonitor tanda-tanda vital 13.30 S:


TD: 104/60 mmHg Pasien mengatakan pipis sedikit (2x),
N: 58x/menit warna kuning tua dan keruh. Pasien
S: 36 C mengatakan sudah tidak pusing
RR: 20 x/menit O:
SpO2: 96 % TTV:
- TD: 104/60 mmHg
- N: 58x/menit
- S: 36 C
- RR: 20 x/menit
- SpO2: 96 %

Mukosa mulut lembap


Bola mata tidak terlihat cekung
A:
Masalah teratasi sebagian
P:
Pasien rencana pulang

14.00 Melepas infuse pasien

Anda mungkin juga menyukai