“HIPEREMESIS GRAVIDARUM”
Oleh
QORINA BINADARI
NIM. 201820461011106
Kelompok 10
2019
KONSEP TEORI
A. PENGERTIAN
Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah berlebihan pada wanita
hamil sampai mengganggu pekerjaan sehari-hari karena pada umumnya
menjadi buruk karena terjadi dehidrasi. Hiperemesis diartikan sebagai muntah
yang terjadi secara berlebihan selama kehamilan. Hiperemesis Gravidarum adalah
keadaan dimana penderita mual dan muntah/tumpah yang berlebihan, lebih dari
10 kali dalam 24 jam atau setiap saat, sehingga mengganggu kesehatan dan
pekerjaan sehari-hari (Arief, 2009).
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Hiperemesis Gravidarum
(HG) adalah suatu keadaan pada awal kehamilan (sampai trisemester II) yang
ditandai dengan rasa mual dan muntah berlebihan dalam waktu relatif lama bila
terjadi terus menerus dapat menyebabkan dehidrasi dan berat badan berkurang.
B. KLASIFIKASI
Batas jelas antara mual yang masih fisiologik dalam kehamilan dengan
hiperemesis gravidarum tidak ada; tetapi bila keadaan umum penderita
terpengaruh, sebaiknya ini dianggap sebagai hiperemesis gravidarum.
Hiperemesis gravidarum menurut berat ringannya gejala dapat dibagi dalam 3
tingkatan:
1. Tingkatan I: Muntah terus menerus yang mempengaruhi keadaan umum
penderita, ibu merasa lemah, nafsu makan tidak ada, berat badan menurun
danmerasa nyeri pada epigastrium. nadi meningkat sekitar 100 kali/menit
dantekanan darah sistolik turun, turgor kulit mengurang, lidah mongering
dan matacekung.
2. Tingkatan II: penderita tampak lebih lemah dan apatis, turgor kulit
mengurang,lidah mengering dan Nampak kotor, nadi kecil dan cepat, suhu
kadang-kadangnaik dan mata sedikit ikterik. Berat badan menurun dan
mata menjadi cekung,tensi turun, hemokonsentrasi oliguria dan konstipasi.
Aseton dapat terciumdalam hawa pernafasan, karena pempunyai aroma
yang khas dan dapat puladitemukan dalam kencing.
3. Tingkatan III : Keadaan umum lebih parah, muntah berhenti, kesadaran
makinmenurun hingga mencapai somnollen atau koma, terdapat
ensefalopatiwerniche yang ditandai dengan : nistagmus, diplopia,
gangguan mental,kardiovaskuler ditandai dengan: nadi kecil, tekanan
darah menurun, dantemperature meningkat, gastrointestinal ditandai
dengan: ikterus makin berat,terdapat timbunan aseton yang makin tinggi
dengan bau yang makin tajam.Keadaan ini adalah akibat sangat
kekurangan zat makanan termasuk vitamin Bkompleks. Timbulnya ikterus
menunjukkan adanya payah hati (Wiknjosastro,2005)
D. PATOFISIOLOGI
Perasaan mual adalah akibat dari meningkatnya kadar estrogen yang biasa
terjadi pada trimester I. Bila terjadi terus-menerus dapat mengakibatkan dehidrasi
dan tidak imbangnya elektrolit dengan alkalosis hipokloremik.
Hiperemesis gravidarum ini dapat mengakibatkan cadangan karbohidrat dan
lemak habis terpakai untuk keperluan energi.Karena okisidasi lemak yang tak
sempurna, terjadilah ketosis dengan tertimbunnya asam aseto-asetik, asam
hidroksida butirik, dan aseton dalam darah.Kekurangan volume cairan yang
diminum dan kehilangan karena muntahmenyebabkan dehidrasi, sehingga cairan
ekstraseluler dan plasma berkurang. Natrium dan klorida darah turun.Selain itu,
dehidrasi menyebabkan hemokonsentrasi, sehingga aliran darah ke jaringan
berkurang.Hal ini menyebabkan jumlah zat makanan dan oksigen ke jaringan
berkurang pula tertimbunnya zat metabolik yang toksik.Kekurangan kalium
sebagai akibat dari muntah dan bertambahnya ekskresi lewat ginjal menambah
frekuensi muntah – muntah lebih banyak, dapat merusak hati dan terjadilah
lingkaran yang sulit dipatahkan.
Selain dehidrasi dan terganggunya keseimbangan elektrolit dapat terjadi
robekan pada selaput lender esophagus dan lambung (Sindroma Mallory Weiss)
dengan akibat perdarahan gastrointestinal. Pada umumnya robekan ini ringan dan
perdarahan dapat berhenti sendiri, jarang sampai diperlukan transfusi atau
tindakan operatif (Wiknjosastro, 2005).
E. MANIFESTASI KLINIS
1. Tingkat I
a. Muntah terus menerus sehingga menimbulkan :
1) Dehidrasi : turgor kulit turun
2) Nafsu makan berkurang
3) Berat badan turun
4) Mata cekung dan lidah kering
b. Epigastrium nyeri karena asam lambung meningkat dan terjadi
regurgitasi ke esophagus
c. Nadi meningkat dan tekanan darah turun
d. Frekuensi nadi sekitar 100 kali/menit
e. Tampak lemah dan lemas
2. Tingkat II
a. Dehidrasi semakin meningkat akibatnya :
1) Turgor kulit makin turun
2) Lidah kering dan kotor
3) Mata tampak cekung dan sedikit ikteris
b. Kardiovaskuler
1) Frekuensi nadi semakin cepat > 100 kali/menit
2) Nadi kecil karena volume darah turun
3) Suhu badan meningkat
4) Tekanan darah turun
c. Liver
Fungsi hati terganggu sehingga menimbulkan icterus
d. Ginjal
Dehidrasi menimbulkan gangguan fungsi ginjal yang yang
menyebabkan :
1) Oliguria
2) Anuria
3) Terdapat timbunan benda keton aseton.Aseton dapat tercium dalam
hawa pernafasan
e. Kadang – kadang muntah bercampur darah akibat ruptur esofagus dan
pecahnya mukosa lambung pada sindrom mallory weiss.
3. Tingkat III
a. Keadaan umum lebih parah
b. Muntah berhenti
c. Sindrom mallory Weiss
d. Keadaan kesadran makin menurun hingga mencapai somnollen atau
koma
e. Terdapat ensefalopati werniche :
1) Nistagmus
2) Diplopia
3) Gangguan mental
f. Kardiovaskuler
Nadi kecil, tekanan darh menurun, dan temperatur meningkat
g. Gastrointestinal
1) Ikterus semakin berat
2) Terdapat timbunan aseton yang makin tinggi dengan bau yang makin
tajam
h. Ginjal
Oliguria semakin parah dan menjadi anuria
F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Kadar potassium, sodium, klorida, dan protein menurun
b. Hemoglobin dan hematokrit menurun
c. Urinalisis : adanya keton dan kadang-kadang adanya protein
d. Kadar vitamin dalam darah menurun
e. BUN, non protein nitrogen, uric acid meningkat
G. PENATALAKSANAAN
1. Obat – obatan
Sedativa : Phenobarbital
Vitamin : Vitamin B1 dan B6 atau B –kompleks
Anti histamine : dramamin, avomin
Antiemetik (pada keadaan lebih berat) : Dislikomin hidrokloride atau
khlorpromasine. Penangananhiperemesis gravidarum yang lebih berat
perlu dikelola di rumah sakit
2. Isolasi
Penderita disendirikan dalam kamar yang tenang, tetapi cerahdanperedaran
udara yang baik, catat cairan yang keluar masuk, hanya dokterdan perawat
yang boleh masuk ke dalam kamar penderita sampai muntahberhenti pada
penderita mau makan.Tidak diberikan makanan atau minumandan selama
24 jam. Kadang – kadang dengan isolasi saja gejala – gejala
akanberkurang atau hilang tanpa pengobatan.
3. Terapi psikologik
Berikan pengertian bahwa kehamilan adalah suatu hal yang wajar,normal
dan fisiologik. Jadi tidak perlu takur dan khawatir.Yakinkan penderita
bahwa penyakit dapat disembuhkan dan dihilangkan masalah atu konflik
yang kiranya dapat menjadi latarbelakang penyakit ini.
4. Cairan parenteral
Cairan yang cukup elektrolit, karbohidrat dan protein denganglukosa 5%
dalam cairan fisiologis (2 – 3 liter/hari), dapat ditambah kalium dan
vitamin (vitamin B komplek, vitamin C), bila kekurangan protein dapat
diberiakan asam amino secara intravena, bila dalam 24 jam penderita
tidakmuntah dan keadaan umum membaik dapat diberikan minuman dan
lambat laun makanan yang tidak cair. Dengan penanganan diatas, pada
umumnya gejala – gejala akan berkurang dan keadaan akan bertambah
baik.
5. Menghentikan kehamilan
Bila keadaan memburuk dilakukan pemeriksaan medik dan psikiatrik,
manifestasi komplikasi organis adalah delirium, takikardi, ikterus, anuria
dan perdarahan dalam keadaan demikian perlu dipertimbangkan untuk
mengakhiri kehamilan keadaan yang memerlukanpertimbangan gugur
kandung diantaranya:
a. Gangguan kejiwaan ditandai dengan: delirium, apatis, somnolen
sampaikoma, terjadi gangguan jiwa.
b. Gangguan penglihatan ditandai dengan: pendarahan retina,
kemunduranpenglihatan.
c. Ganggguan faal ditandai dengan: hati dalam bentuk ikterus, ginjal
dalam bentuk anuria, jantung dan pembuluh darah terjadi nadi
meningkat,tekanan darah menurun. (Wiknjosastro, 2005).
6. Diet
a. Diet hiperemesis I diberikan pada hiperemesis tingkat III.
Makanan hanya berupa rod kering dan buah-buahan. Cairan tidak
diberikan bersama makanan tetapi 1 — 2 jam sesudahnya. Makanan
ini kurang dalam semua zat – zat gizi, kecuali vitamin C, karena itu
hanya diberikan selama beberapa hari.
b. Diet hiperemesis II diberikan bila rasa mual dan muntah berkurang.
Secara berangsur mulai diberikan makanan yang bernilai gizi linggi.
Minuman tidak diberikan bersama makanan .Makanan ini rendah
dalam semua zat-zal gizi kecuali vitamin A dan D.
c. Diet hiperemesis III diberikan kepada penderita dengan hiperemesis
ringan.
Menurut kesanggupan penderita minuman boleh diberikan bersama makanan.
Makanan ini cukup dalam semua zat gizi kecuali Kalsium
H. KOMPLIKASI
a. Dehidrasi
b. Ikterik
c. Takikardi
d. Alkalosis
e. Menarik diri, depresi
f. Ensefalopati wernicke yang ditandai oleh adanya nistagmus, diplopia,
perubahan mental
g. Suhu tubuh meningkat
I. PENCEGAHAN
- Pencegahan terhadap Hiperemesis gravidarum perlu dilaksanakan dengan
jalan memberikan penerapan tentang kehamilan dan persalinan sebagai
suatu proses yang fisiologik, memberikan keyakinan bahwa mual dan
kadang-kadang muntah merupakan gejala yang flsiologik pada kehamilan
muda dan akan hilang setelah kehamilan 4 bulan, mengajurkan mengubah
makan sehari-hari dengan makanan dalam jumlah kecil tetapi lebih sering.
- Waktu bangun pagi jangan segera turun dari tempat tidur, tetapi dianjurkan
untuk makan roti kering atau biskuit dengan teh hangat.
- Makanan yang berminyak dan berbau lemak sebaiknya dihindarkan.
- Makanan dan minuman sebaiknya disajikan dalam keadaan panas atau
sangat dingin.
J. PATHWAY
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN
Dikutip dari doengoes, pengkajian keperawatan pada pasien dengan
hyperemesis gravidarum meliputi:
a. Aktifitas istirahat; tekanan darah sistol menurun, denyut nadi meningkat
(>100 kali per menit)
b. Integritas ego; konflik interpersonal keluarga, kesulitan ekonomi, perubahan
persepsi tentang kondisinya, kehamilan tak direncanakan.
c. Eliminasi; perubahan pada konsistensi, defekasi, peningkatan frekuensi
berkemih Urinalis ;peningkatan konsistensi urine.
d. Makanan/cairan; mual dan muntah yang berlebihan (4-8 minggu),
nyeriepigastrium, pengurangan berat badan (5-10 kg), membrane
mukosamulut iritasi dan merah, Hb dan Ht rendah, nafas berbau aseton,
turgorkulit berkurang, mata cekung dan lidah kering.
e. Pernafasan; frekuensi pernapasan meningkat.
f. Keamanan; suhu kadang naik, badan lemah, ikterus, dan dapat jatuhdalam
koma
g. Seksualitas; penghentian menstruasi, bila keadaan ibu membahayakan maka
dilakukan abortus terapeutik.
h. Interaksi sosial; perubahan status kesehatan/stressor kehamilan,perubahan
peran, respon anggota keluarga yang dapat bervariasiterhadap hospotalisasi
dan sakit, system pendukung yang kurang.
i. Pembelajaran dan penyuluhan; segala yang dimakan dan diminum
dimuntahkan, apalagi kalau berlangsung lama, berat badan turun lebihdari
1/10 dari berat badab normal, turgor kulit, lidah kering, adanyaaseton dalam
urine.
1. Pengkajian Data Subjektif
a. Biodata : mengkaji identitas klien dan penanggung yang meliputi ; nama,
umur, agama, suku bangsa, pendidikan, pekerjaan, status perkawinan,
perkawinan ke- , lamanya perkawinan dan alamat.
b. Keluhan utama: mual muntah yg hebat pada pagi hari atau setelah makan,
nyeri epigastrik, tidak nafsu makan, merasa haus
c. Riwayat kehamilan saat ini: meliputi ada tidaknya gemeli, riwayat
pemeriksaan antenatal, dan komplikasi
d. Riwayat Kesehatan sekarang: meliputi awal kejadian dan lamanya mual dan
muntah, kaji warna volume, frekuensi dan kualitasnya. Kaji juga factor yg
memperberat dan memperingan keadaan, serta pengobatan apa yang pernah
dilakukan.
e. Riwayat medis sebelumnya: seperti riwayat penyakit obstetric dan ginekologi,
kolelithiasis, gangguan tiroid, dan gangguan abdomen lainnya
f. Riwayat sosial: seperti terpapar penyakit yang mengganggu komunikasi,
terpapar dengan lingkungan, tercapainya pelayanan antenatal, peran,
tanggung jawab, pekerjaan, dll
g. Riwayat diet: khususnya intake cairan
h. Riwayat pembedahan: khususnya pada abdomen
i. Integritas Ego: seperti konflik interpersonal keluarga, kesulitan ekonomi, dll
j. Pola aktivitas sehari-hari : Kaji mengenai nutrisi, cairan dan elektrolit,
eliminasi (BAB dan BAK), istirahat tidur, hygiene, ketergantungan, baik
sebelum dan saat sakit.
2. Pengkajian Data Objektif
a. TTV: ada tidaknya demam, takikardi, hipotensi, frekuensi nafas meningkat,
adanya nafas bau aseton
b. Status Gizi: Berat Badan meningkat/menurun
c. Status Kardiovaskuler: kualitas nadi, takikardi, hipotensi
d. Status Hidrasi: Turgor kulit, keadaan membrane mukosa, oliguria
e. Keadaan Abdomen: Suara Abdomen, adanya nyeri lepas/tekan, adanya
distensi, adanya hepatosplenomegali, tanda Murpy.
f. Genitourinaria: nyeri kostovertebral dan suprapubik
g. Status Eliminasi: Perubahan konsistensi feses, konstipasi dan perubahan
frekuensi berkemih
h. Keadaan janin: Pemeriksaan DJJ, TFU, dan perkembangan janin (apakah
sesuai dengan usia kehamilan)
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ketidakefektifan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d faktor biologis
2. Kekurangan volume cairan b/d kehilangan volume cairan
3. Ketakutan b.d efek hiperemesis pada kesejahteraan janin.
4. Gangguan rasa nyaman : nyeri (perih) b.d muntah yang berlebihan, peningkatan
asam lambung.
5. Kurang pengetahuan tentang penyakit dan pengobatan b.d keterbatasan
informasi.
6. Resiko perubahan integritas kulit b.d penurunan darah dan nutrisi kejaringan-
jaringan sekunder akibat dehidrasi
6. Resiko perubahan integritas kulit b.d penurunan darah dan nutrisi kejaringan-
jaringan sekunder akibat dehidrasi
Tujuan : Tidak terjadi ganguan integritas kulit.
Kriteria hasil : mengidentifikasi dan menunjukkan perilaku
untukmempertahankan kulit halus, kenyal, utuh.
Intervensi :
1) Observasi kemerahan, pucat, ekskoriasi.
2) Dorong mandi tiap 2 hari 1x, pengganti mandi tiap hari.
3) Gunakan krim kulit dua kali sehari dan setelah mandi.
4) Diskusikan pentingnya perubahan posisi sering, perlu untuk
mempertahankanaktivitas.
5) Tekankan pentingnya masukan nutrisi/cairan adequat.
Oleh
QORINA BINADARI
NIM. 201820461011106
Kelompok 10
2019
PENGKAJIAN ANTENATAL CARE
Pada Ny. S GII P1001 Ab000 UK 8 Minggu dengan Hiperemesis Gravidarum
Di Ruang Brawijaya RSUD Kanjuruhan Kabupaten Malang
I. IDENTITAS PASIEN
a. Nama : Ny. S
b. No. Rekam Medis : 471xxx
c. Tanggal Lahir : 2 November 1985
d. Usia : 33 tahun
e. Pendidikan Terakhir : SD
f. Pekerjaan : Swasta
g. Agama : Islam
h. Suku/bangsa : Jawa
i. Alamat : Balewarti, Rejosari RT 05/ RW 02, Bantur
j. No. Telp :-
b. Wajah
1. Edema wajah : ( - ) Ya (√ ) tidak ada
2. Hiperpigmentasi : ( - ) Ya (√ ) tidak ada
3. Cloasma gravidarum : ( - ) Ya (√ ) tidak ada
4. Keluhan : ( - ) Ya (√ ) tidak ada
Sebutkan : tidak ada keluhan
c. Mata
1. Sklera ikterik : ( - ) Ya (√ ) tidak
2. Konjuntiva anemis : ( - ) Ya (√ ) tidak
3. Keluhan : (√ ) Ya (-) tidak ada
Sebutkan : mata cekung
d. Hidung
1. Sekret : ( - ) Ya (√ ) tidak
2. Polip : ( - ) Ya (√ ) tidak
3. Keluhan : ( - ) Ya (√ ) tidak ada
Sebutkan : tidak ada keluhan
f. Telinga
1. Serumen : ( - ) Ya (√ ) tidak ada
2. Sekresi : ( - ) Ya (√ ) tidak ada
3. Keluhan : ( - ) Ya (√ ) tidak ada
Sebutkan : tidak ada keluhan
g. Leher
1. Hiperpigmentasi : ( - ) Ya (√ ) tidak ada
2. Kelejar tiroid : ( - ) membesar (√ ) tidak
3. Keluhan : ( - ) Ya (√ ) tidak ada
Sebutkan : tidak ada keluhan
h. Ketiak
1. Kelenjar limfe : ( - ) membesar (√ ) tidak
2. Keluhan : ( - ) Ya (√ ) tidak ada
Sebutkan : tidak ada keluhan
j. Payudara
1.Puting : (√ ) eksverted ( - ) datar ( - ) inverted ( - ) lecet
2.Areola hiperpigmentasi : (√ ) Ya (-) tidak ada
3.Pengeluaran ASI : ( - ) Ya (√ ) tidak ada
4.Bentuk : (√ ) simetris (-) tidak simetris
5.Teraba : ( - ) ada massa (-) hangat (√ ) tidak ada
massa
6. Keluhan : ( - ) Ya (√ ) tidak ada
Sebutkan : tidak ada keluhan
k. Abdomen :
1. Hiperpigmentasi : ( - ) Ya (√ )tidak ada
2. Linea : ( - ) Alba (√ ) Nigra
(-) Striae ( - ) Livide ( - ) Albican
Bekas operasi (- ) Ada (√ ) Tidak ada
3. Uterus
a. Tinggi fundus uteri : belum teraba
b. Leopold I : tidak terkaji
c. Leopold II : tidak terkaji
d. Leopold III : tidak terkaji
e. Leopold IV : tidak terkaji
4. Denyut Jantung Janin : tidak terkaji
5. Keluhan : (√ ) Ya (-) tidak ada
Sebutkan : nyeri ulu hati saat mual dan muntah, nyeri skala 3,
nyeri dirasakan selama 5-10 menit, nyeri ditusuk-
tusuk
l. Genetalia
1. Kebersihan : (√ ) Ya (-) tidak
2. Varises : ( - ) Ya (√ ) tidak
3. Pengeluaran : darah/keputihan/lendir/tidak ada
4. Hemoroid : ( - ) Ya (√ ) tidak ada
5. Keluhan : ( - ) Ya (√ ) tidak ada
Sebutkan : tidak ada keluhan
m. Extremitas
1. Ektremitas Atas
a. Edema : ( - ) Ya (√ ) tidak
b. Varises : ( - ) Ya (√ ) tidak
2. Ektremitas Bawah
a. Edema :(-) Ya (√ ) tidak
b. Varises :(-) Ya (√ ) tidak
c. Reflek patela :(-) Positif (√ ) Negatif
3. Keluhan :(-) Ya (√ ) tidak ada
Sebutkan : tidak ada keluhan
n. Masalah Khusus :
1. Eliminasi : pasien BAK 5x/sehari, warna urin kuning tua dan keruh dan
belum BAB sejak tgl 10 Mei 2019.
2. Istirahat dan kenyamanan : pasien mengatakan tidur sehari 6-7 jam. Pasien
tidak mengalami kesulitan saat memulai tidur.
3. Mobilisasi dan latihan : karena mual dan muntah, pasien mengatakan
kegiatan sehari-hari sedikit terganggu, sehingga pasien lebih banyak istirahat
dibandingkan mengerjakan pekerjaan rumah atau beraktifitas lainnya.
4. Nutrisi dan cairan : pasien mengatakan bahwa makan dan minum pasien
berkurang karena mual dan muntah yang dialaminya. Setelah makan beberapa
sendok nasi dan lauk, pasien memuntahkannya kembali. Sehari pasien hanya
bisa makan setengah piring nasi dan lauk dan minum maksimal 1000 cc air.
Pasien juga mengatakan bahwa BB 1 bulan yang lalu ialah 57 kg dan 1
minggu yang lalu turun menjadi 49 kg. Pasien mengatakan mual setelah
mencium bau makanan.
5. Keadaan Psikologis : pasien mengatakan bahwa kondisinya saat ini tidak
membuat pasien stress karena ini sudah dirasakan dari kehamilan pertama.
Suami dan keluarga juga mendukung serta menemani pasien saat kondisinya
seperti itu.
6. Persiapan persalinan :
( - ) Senam hamil
( - ) Rencana tempat melahirkan
(√ ) Perlengkapan kebutuhan bayi dan ibu
(√ ) Kesiapan mental ibu dan keluarga
(√ ) Pengetahuan tentang tanda-tanda melahirkan dan proses persalinan
( - ) Cara menangani nyeri persalinan
( - ) Perawatan payudara
b. Pemeriksaan Urin
Pemeriksaan tgl 13 Mei 2019, jam 15,52
b. Lain-lain : Pemeriksaan USG tgl 14 Mei 2019 jam 14.30 : hamil intrauteri
U.K 8 minggu
c. Terapi : Ondasentron 8 mg/ 8jam
Ranitidin 50 mg/12 jam
IU FD RL
Bedrest
ANALISA DATA
Nama : Ny S
No RM : 471xxx
Diagnosa Medis : Hiperemesis Gravidarum
Prioritas Diagnosa:
Nama : Ny S
No RM : 471xxx
Diagnosa Medis : Hiperemesis gravidarum
NO. Dx.
NOC NIC
Kep
1. Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama Manajemen Nutrisi:
3x24 jam, Status nutrisi: asupan makanan dan 1. Tentukan status gizi pasien dan kemampuan untuk memenuhi kebutuhan
cairan pasien adekuat dengan kriteria hasil: gizi
a. asupan makanan secara oral 2. Tentukan jumlah kalori dan jenis nutrisi yang dibutuhkan untuk memenuhi
persyaratan gizi
3. beri obat-obatan sebelum makan (misalnya obat antiemetic)