Anda di halaman 1dari 18

1

ASUHAN KEPERAWATAN ANEMIA PADA IBU HAMIL

Nama Kelompok :

1. Dewi Fatimatus Syharo (0118010)


2. Rizcha Arfaresy (0118034)
3. Rosa Sulistia Ningsih (0118035)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN DIAN HUSADA

MOJOKERTO

2020
2

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan anugrah dari-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah tentang “Asuhan keperawatan Anemia pada Ibu Hamil” ini. Sholawat
dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan besar kita, Nabi Muhammad SAW
yang telah menunjukkan kepada kita semua jalan yang lurus berupa ajaran agama islam yang
sempurna dan menjadi anugrah terbesar bagi seluruh alam semesta.

Penulis sangat bersyukur karena dapat menyelesaikan makalah yang menjadi tugas mata
kuliah keperawatan maternitas. Disamping itu, kami mengucapkan banyak terimakasih kepada
semua pihak yang telah membantu kamu selama pembuatan makalan ini berlangsung sehingga
dapat terealisasikanlah makalah ini.

Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca. Kami mengharapkan kritik dan saran terhadap makalah ini agar kedepannya dapat
kami perbaiki. Karena kami sadar, makalah yang kami buat ini masih banyak terdapat
kekurangannya.

Mojokerto, 16 Maret 2020

Penyusun
3

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................2

DAFTAR ISI ...................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................................4

1. Latar Belakang .........................................................................................................4


2. Rumusan Masalah ....................................................................................................4
3. Tujuan ...................................................................................................................4

BAB II TINJAUAN TEORI .......................................................................................5

1. Konsep medis anemia pada ibu hamil .....................................................................5


2. Asuhan keperawatan anemia pada ibu hamil ...........................................................8

BAB III PENUTUP .......................................................................................................17

1. Kesimpulan ............................................................................................................17
2. Saran ......................................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................18


4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kondisi medis dapat memperburuk kehamilan. Kondisi medis yang paling sering
muncul ialah anemia, khususnya anemia yang disebabkan oleh defisiensi besi atau asam
fola, penyakit atau galur sel sabit (sickle cell trait) dan talasemia.Apabila seorang wanita
mengalami anemia selama hamil, kehilangan darah pada saat ia melahirkan, bahkan
kalaupun minimal, tidak ditoleransi dengan baik. Ia berisiko membutuhkan transfusi
darah. Sekitar 80% kasus anemia pada masa hamil merupakan anemia tipe defisiensi besi
(Arias, 1993). Dua puluh persen (20%) sisanya mencakup kasus anemia herediter dan
berbagai variasi anemia didapat, termasuk anemia defisiensi asam folat, anemia sel sabit
dan talasemia.
Anemia adalah kondisi dimana sel darah merah menurun atau menurunnya
hemoglobin, sehingga kapasitas daya angkut oksigen untuk kebutuhan organ-organ vital
pada ibu dan janin menjadi berkurang. Selama kehamilan, indikasi anemia adalah jika
konsentrasi hemoglobin kurang dari 10,50 sampai dengan 11,00 gr/dl (Varney,
2006 ).Hemoglobin ( Hb ) yaitu komponen sel darah merah yang berfungsi menyalurkan
oksigen ke seluruh tubuh, jika Hb berkurang, jaringan tubuh kekurangan oksigen.
Oksigen diperlukan tubuh untuk bahan bakar proses metabolisme.

B. Rumusan Masalah
1. BagaimanaKonsepMedisPadaKasus Anemia PadaIbuHamil ?
2. BagaimanaKonsepAsuhanKeperawatanPadaKasus Anemia PadaIbuHamil ?

C. Tujuan
1) UntukMengetahuiKonsepMedisPadaKasus Anemia PadaIbuHamil.
2) UntukMengetahuiKonsepAsuhanKeperawatanPadaKasus Anemia PadaIbuHamil.
5

BAB II

TINJAUAN TEORI

 KONSEP MEDIS
A. Definisi
Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar hemoglobin di bawah
11 gr% pada trimester I dan III atau kadar hemoglobin < 10,5 gr% pada trimester II
( Depkes RI, 2009 ).
Anemia adalah kondisi ibu dengan kadar haemoglobin (Hb) dalam darahnya <12
gr% (Wiknjosastro,2002). Anemia pada ibu hamil saat memasuki Trimester 1 dan 3
memiliki kadar haemoglobin (Hb) <11gr% sedangkan anemia pada ibu hamil yang
memasuki Trimester 2 memiliki kadar <10,5 gr% (Saifuddin, 2002). Anemia
diindikasikan bila hemoglobin ( Hb) kurang dari 12 g/dl pada wanita yang tidak hamil
atau kurang dari 10 g/dl pada wanita hamil.

B. Etiologi
Kebanyakan anemia dalam kehamilan disebabkan oleh defisiensi besi dan
perdarahan akut bahkan tidak jarang keduannya saling berinteraksi (Safuddin,
2002).Penyebab terjadinya Anemia pada kehamilan :
 Meningkatnya kebutuhan zat besi untuk pertumbuhan janin
 Kurangnya asupan zat besi pada makanan yang dikonsumsi ibu hamil
 Pola makan ibu terganggu akibat mual selama kehamilan
 Adanya kecenderungan rendahnya cadangan zat besi (Fe)
 Pada wanita akibat persalinan sebelumnya dan menstruasi.

C. Klasifikasi Anemia pada Kehamilan


Klasifikasi anemia dalam kehamilan menurut Mochtar (1998), adalah sebagai berikut:

1. Anemia Defisiensi Zat Besi


Adalah anemia yang terjadi akibat kekurangan zat besi dalam darah.
Pengobatannya yaitu, keperluan zat besi untuk wanita hamil, tidak hamil dan
dalam laktasi yang dianjurkan adalah pemberian tablet besi.
2. Anemia Megaloblastik
Adalah anemia yang disebabkan oleh karena kekurangan asam folik, jarang sekali
karena kekurangan vitamin B12.
6

3. Anemia Hipoplastis
Adalah anemia yang disebabkan oleh hipofungsi sumsum tulang, membentuk sel
darah merah baru.
4. Anemia Hemolitik
Adalah anemia yang disebabkan penghancuran atau pemecahan sel darah merah
yang lebih cepat dari pembuatannya.

D. Manifestasi Klinis
1. Sering merasa pusing
2. Mata berkunang-kunang
3. Malaise
4. Lidah luka
5. Nafsu makan turun (anoreksia)
6. Konsentrasi hilang
7. Nafas pendek (pada anemia parah)
8. Keluhan mual muntah lebih hebat pada hamil muda.

E. Patofisiologi
Kadar hemoglobin untuk wanita tidak hamil biasanya adalah 13,5 g/dL. Namun
kadar hemoglobin selama trimester kedua dan ketiga kehamilan berkisar 11,6 g/dL
sebagai akibat pengenceran darah ibu karena peningkatan volume plasma. Ini disebit
sebagai anemia fisiologis dan merupakan keadaan yang normal selama
kehamilan.Selama kehamilan, zat besi tidak dapat dipenuhi secara adekuat dalam
makanan sehari- hari. Zat dalam makanan seperti susu, teh dan kopi menurunkan
absorbs besi. Selama kehamilan, tambahan zat besi diperlukan untuk meningkatkan sel-
sel darah ibu dan transfer ke janin untuk penyimpanan dan produksi sel- sel darah merah.
Janin harus menyimpan cukup zat besi pada 4 sampai 6 bulan terkhir setelah kelahiran.
Selama trimester ketiga, jika supan besi wanita tersebut tidak memadai,
hemoglobin tidak akan meningkat sampai nilai 12,5 g/dL dan dapat terjadi anemia
karena nutrisi. Ini akan mengakibatkan penurunan transfer zat besi
kejanin.Hemoglobinopati, seperti thalasemia, penyakit sel sabit, dan G-6-PD
mengakibatkan anemia melalui hemolisis atau peningkatan penghancuran sel- sel darah
merah.
7

Secara umum dengan kehilangan zat besi hal ini akan menyebabkan cadangan
besi menurun. Apabila cadangan kosong, maka keadaan ini disebut iron depleted state.
Apabila kekurangan besi berlanjut terus, maka penyediaan besi untuk eritropoesis
berkurang, sehingga menimbulkan gangguan pada bentuk eritrosit, tetapi anemia secara
klinik belum terjadi, keadaan ini disebut iron deficient erythropoesis. Selanjutnya
timbul anemia hipokromik mikrositer, sehingga disebut sebagai iron deficiency anemia.
Pada saat ini juga terjadi kekurangan besi pada epiter serta beberapa enzim yang dapat
menimbulkan manifestasi anemia.

F. Pathway
Kekurangan zat gizi (zat besi,vitamin12,asam polat)

Kegagalan sum-sum tulang

Konsentrasi sel darah merah

HB

Anemia Gangguansaluranc
Transfer zat besi erna
kejanin menurun
Vakositas darah
Malnutis
i
Nutrisi janin
Resitensi aliran darah
berkurang
Anoreksia,
mual, muntah
Aliran darahKejaringan
Resikocideraj
anin
Gangguan kebutuhan
nutrisi
Hipoksia, Suplai O2
pucat, lemah kejaringan
berkurang

Intoleransia
ktivitas
Gangguan perfusi
jaringan
8

G. Pemeriksaan Diagnostik
 Pemeriksaan hemoglobin
 USG

H. Penatalaksanaan
 Meningkatkan konsumsi makanan yang mengandung zat hewani seperti hati, ikan,
daging, dan sumber nabati seperti: sayuran hijau, tempe, tahu dan buah-buahan yang
berwarna.
  Hindarkan pantangan terhadap makanan yang keliru yang dapat merugikan kesehatan
ibu seperti ikan, telur, buah-buahan tertentu.
 Bila nafsu makan ibu berkurang, makanlah makanan yang segar seperti buah, sayur
bening, sayur segar lainnya.
 Selama hamil makanlah beraneka ragam setiap hari dalam jumlah cukup dan
makanan yang aman bagi kesehatan.
 Ibu hamil harus makan dan minum lebih banyak daripada saat tidak hamil.
 Selama hamil sebaiknya tidak melakukan pekerjaan yang berat.

I. Komplikasi
 Anemia yang terjadi saat ibu hamil Trimester I akan dapat mengakibatkan : abortus,
missed abortus dan kelainan kongenital.
 Anemia pada kehamilan trimester II dapat menyebabkan : persalinan prematur,
perdarahan antepartum, gangguan pertumbuhan janin dalam rahim, asfiksia
aintrauterin sampai kematian, BBLR, gestosis dan mudah terkena infeksi, IQ rendah
dan bahkan bisa mengakibatkan kematian.
 Saat inpartu, anemia dapat menimbulkan gangguan his baik primer maupun sekunder,
janin akan lahir dengan anemia, dan persalinan dengan tindakan yang disebabkan
karena ibu cepat lelah. Saat post partum anemia dapat menyebabkan: tonia uteri,
retensio placenta, pelukaan sukar sembuh, mudah terjadi febris puerpuralis dan
gangguan involusio uteri.

 KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN


A. Pengkajian
Anamnesa
9

a. Identitas : berisiNama, Jeniskelamin, Usia, Pekerjaan, Agama


b. KeluhanUtama :Keluhan utama meliputi 5L, letih, lesu, lemah, lelah lalai,
pandangan berkunang-kunang.
c. RiwayatPenyakitKesehatan
 Sekarang
Pengumpulan data yang dilakukan untuk menentukan sebab dari anemia,
yang nantinya membantu dalam membuat rencana tindakan terhadap klien. Ini
bisa berupa kronologi terjadinya penyakit tersebut sehingga nantinya bisa
ditentukan apa yang terjadi. (Ignatavicius, Donna D, 1995).
 Dahulu
Pada pengkajian ini ditemukan kemungkinan penyebab anemia. Penyakit-
penyakit tertentu seperti infeksi dapat memungkinkan terjadinya anemia
d. Riwayat kesehatan keluarga
Penyakit keluarga yang berhubungan dengan penyakit darah merupakan
salah satu faktor predisposisi terjadinya anemia yang cenderung diturunkan secara
genetik (Ignatavicius, Donna D, 1995).
Pemeriksaanfisik
1) Aktifitas :
 Keletihan, kelemahan, malaise umum
 Kehilangan produktivitas, kehilangan semangat untuk bekerja.
2) Sirkulasi :
 Riwayat kehilangan darah kronis
 Palpitasi
 CRT lebih dari 2 detik
3) Eliminasi :
 Konstipasi
 Sering kensing
4) Makanan/ cairan: nafsu makan menurun, mual/ muntah
5) Nyeri/ kenyamanan: di daerah abdomen dan kepala
6) Pernapasan: napas pendek pada saat istirahat maupun aktivitas
7) Seksual :
 Dapat terjadi perdarahn pervagina
 Perdarahan akut sebelumnya
 Tinggi fundus tidak sesuai dengan umurnya
10

Analisa Data

N Data Etiologi Masalah


o

1. DS : Anemia Gangguan perfusi jaringan


1. merasa lemas
2. merasa mata Vakositas darah
berkunang-
kunang Resitensi aliran darah
DO :
1. warna kulit Aliran darah ke jaringan
tampak
membiru Suplai O2 ke jaringan
2. kuku tumbuh berkurang
lambat
3. ekstremitas Gangguan perfusi jaringan
dingin
4. TD menurun
5. Nadi lemah

2. DS : Gangguan saluran cerna Gangguankebutuhan nutrisi


1. Nafsu makan
menurun Malnutrisi
2. Sering merasa
mual Anoreksia, mual, muntah

DO :
Gangguan kebutuhan
1. Otot penguyah nutrisi
lemah
2. Otot menelan
lemah
3. Kurang minat
terhadap
makanan

3. DS : Vakositas darah Intoleransi aktivitas


1. Dipsnea saat
11

atau setelah
makan Resitensi aliran darah
2. Merasa tidak
nyaman Aliran darah kejaringan
setelah
beraktivitas Hipoksia, pucat, lemas
3. Merasa lemah
Intoleransi aktivitas
DO :

1. TD kurang
dari
normal
2. Sianosis

4 DS : Transfer zat besi ke janin Resiko cidera terhadap janin.


1. Merasa menurun
lemas dan
lesu Nutrisi janin berkurang
DO :
1. Kurang Resiko cidera janin
minat
terhadap
makanan
2. Membrane
mukosa
pucat

B. DiagnosaKeperawatan
1. Gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan penurunan suplai oksigen ke jaringan.
2. Gangguan kebutuhan nutrisi berhubungan dengan mual dan muntah.
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan keletihan atau kelemahan
4. Resikocideraterhadapjaninberhubungandenganpenurunan suplai nutrisi ke janin.
12

C. Intervensi
No Diagnosa Kriteria Hasil Intervensi Rasional
1 Gangguan 1. Tidak 1. Perhatikan status 1. Kejadian perdarahan
perfusi terdapat fisiologis ibu, status potensial merusak
jaringan perubahan sirkulasi dan volume hasil kehamilan,
berhubungan karakteristik darah. kemungkinan
dengan kulit( rambu 2. Lakukan pemeriksaan menyebabkan
penurunan t, kuku, fisik CRT dengan hipovolemia atau
suplai kelembapan menekan kuku pasien hipoksia
oksigen ke ), 3. Auskultasi dan uteroplasenta.
jaringan. 2. Tidak laporkan DJJ, catat 2. Keadaan capillary
terdapat brakikardi, atau refill test yang tidak
kebiruan takikardi. Catat kembali dalam waktu
pada kulit, perubahan pada kurang dari 2 detik
dan CRT aktivitas dapat menandakan
dalam batas janin(hipoaktif dan anemia.
normal(kem hiperaktif) 3. Mengkaji
bali dalam 4. Catat kemungkinan berkelanjutan
kurun waktu kehilangan darah ibu hipoksia janin. Pada
kurang dari dan adanya kontraksi awalnya janin
2 detik) uterus berespon pada
5. Anjurkan berbaring penurunan kadar
pada posisi miring oksigen dengan
kiri takikardi dan
peningkatan gerakan.
Bila tetap deficit akan
terjadi brakikardi dan
penurunan aktivitas
4. Kehilangan darah ibu
secar berlebihan
menurunkan perfusi
plasenta
5. Menghilangkan
tekanan vena cava
inferior dan
13

meningkatkan
sirkulasi plasenta atau
janin dan pertukaran
oksigen.

2 Gangguan Berat badan 1. Tentukan 1. kesejahteraan janin


kebutuhan klien dalam keadekuatan dan ibu tergantung
nutrisi batas normal, kebiasaan asupan pada nutrisi ibu
berhubungan Klien tidak nutrisi dulu/ sekarang selama kehamilan.
dengan mual menunjukkan dengan menggunakan 2. Menentukan
dan mntah. penurunan batasan 24 jam. kebutuhan belajar
nafsu makan, Perhatikan kondisi khusus.
dan Mual dan rambut kuku dan 3. meningkatkan
muntah klien kulit. kemungkinan klien
berkurang 2. Tentukan tingkat memilih diet
pengetahuan tentang seimbang saat
kebutuhan diet. dirumah.
3. Berikan informasi 4. Mual atau muntah
tertulisatauverbal pada trimester
yang tepat tentang pertama dapat
diet prenatal dan berdampak negative
supplement pada status nutrisi
vitaminatau zat besi. prenatal, khususnya
4. Tinjau ulang pada periode kritis
frekuensi dan perkembangan
beratnya mualatau janin.Intoleransi
muntah. aktivitas
berhubungan dengan
ketidakseimbangan
antara suplai dan
kebutuhan oksigen.

3 Intoleransi Berpartisipasi 1. Jelaskan alasan 1. Mempertahankan


aktivitas dalam aktifitas perlunya tirah baring, janin jauh dari servik
berhubungan fisik tanpa penggunaan posisi dan meningkatkan
14

dengan disertai rekumben lateral perfusi uterus


keletihan dan peningkatan kiriataumiring dan 2. Menentukan
kelemahan. tekanan darah, penurunan aktivitas. intervensi lanjutan
nadi dan RR, 2. Kaji adanya factor yang tepat
Mampu yang bisa 3. Meningkatkan
melakukan menyebabkan istirahat, mencegah
kgiatan sehari- kelelahan kelelahan
hari(ADL) 3. Monitor pola tidur 4. Menghindari aktivitas
secara mandiri, dan lamanya tidur/ yang mampu
danKeseimbang istirahat pasien meningkatkan
an aktivitas dan 4. Bantu klien untuk kelelahan klien
istirahat. mengidentifikasi
aktifitas yang mampu
dilakukan.

4 Resiko cidera DJJ dalam batas 1. Perhatikan kondisi 1. Faktor yang


terhadap normal, Hasil ibu yang berdampak mempengaruhi atau
janin USG tidak pada sirkulasi janin. menurunkan
berhubungan menunjukkan 2. Ajari ibu untuk sirkulasiatauoksigen
dengan tanda-tanda mengobservasi asi ibu mempunyai
penurunan abnormalitas, pergerakan janin dampak yangsama
suplai nutrisi danTinggi 3. Bantu dalam pada kadar oksigen
ke janin fundus uteri screening dan janinatauplasenta.
sesuai umur kelainan genetik. 2. Jika janin tidak
kehamilan bergerak perlu
diwaspadai terjadi
cedera pada janin
akibat kekurangan
nutrisi.
3. kelainan seperti
anemia sel sabit
mengharuskan
tindakan yang
khusus untuk
mencegah efek
15

negative dalam
perumbuhan janin.

D. Evaluasi
Evaluasi adalah perbandingan yang sistemik atau terencana tentang kesehatan
pasien dengan tujuan yang telah ditetapkan, dilakukan dengan cara berkesinambungan,
dengan melibatkan pasien, keluarga dan tenaga kesehatan lainnya. (Lynda Juall
Capenito, 1999:28). Untuk memudahkan perawat mengevaluasi atau memantau
perkembangan klien dugunakan komponen SOAP.
o S : data subjektif
o O : data objektif
o A : analisis
o P : planning
No Masalah Catatan perkembangan
1 Gangguan perfusi jaringan S : klien mengatakan lemas
O:
 tidak terdapat sianosis
 CRT dalam batas normal
(kembali dalam kurun waktu
kurang dari 2 detik)
A: masalah teratasi
P: Intervensi dihentikan
2 Perubahan Nutrisi kurang S : klien mengatakan mual
dari kebutuhan tubuh O: membran mukosa pucat
A: masalah belum teratasi
P: Intervensi dilanjutkan
3 Intoleransi Aktivitas S : klien mengatakan lemas
O: tekanan darah 100/90 mmHg
A: masalah belum teratasi
P: Intervensi dilanjutkan
4 Resiko cidera terhadap S : klien mengatakan kurang
janin berminat terhadap makanan
O: Hasil USG menunjukkan tanda-
tanda abnormalitas
16

A: masalah belum teratasi


P: Intervensi dilanjutkan
17

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Gangguan kesehatan yang seringkali menganggu ibu hamil adalah anemia.
Anemia pada ibu hamil terjadi karena adanya peningkatan jumlah plasma dan eritrosit.
Peningkatan plasma sebanyak tiga kali pada jumlah eritrosit akan menyebabkan
penurunan perbandingan hemoglobin-hematokrit sehingga akan meningkatkan risiko
anemia fisiologis pada saat hamil. Meskipun pada saat hamil anemia fisiologis termasuk
dalam keadaan yang normal.
Ibu hamil dideteksi mengalami anemia apabila ditemukan kadar Hb kurang dari
11 gr/dl pada trimester pertama dan ketiga kehamilan. Selain itu pada trimester kedua
kadar Hb kurang dari 10,5 gr/dl. Sedangkan pada ibu hamil yang mengalami anemia
karena penyebabnya adalah produksi hemoglobin dimana ditemukan adanya defisiensi
nutrisi atau produksi rantai hemoglobin.

B. Saran
Hendaknya pembaca selalu menggali ilmu pengetahuan yang baru tentang ilmu
keperawatan lainnya yang menunjang bidang keperawatan serta dapat memanfaatkan
buku-buku yang ada di perpustakaan untuk menambah ilmu dan wawasan akan dunia
keperawatan.
18

DAFTAR PUSTAKA

https://www.scribd.com/doc/310453970/ASUHAN-KEPERAWATAN-ANEMIA-PADA-IBU-
HAMIL-docdiaksespadatanggal 23 februari 2020.
http://heldaupik.blogspot.com/2012/02/askep-anemia-diagnosa-nanda-
2011.htmldiaksespadatanggal 23 Februari 2020
https://www.scribd.com/doc/290701360/Askep-Keluarga-Ibu-Hamil-Dengan-
Anemiadiaksespadatanggal 25 Februari 2020

Anda mungkin juga menyukai