Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

“perspektif keperawatan gawat darurat”


MATA KULIAH: Keperawatan Gawat Darurat
DOSEN: Ns. Reni Trevia, M.kep

OLEH KELOMPOK 1:
1. ALIFFIA PUTAMA
2. ISNA MOLIKA RAHMA
3. NURASIAH
4. SHELLA PUTRI HAMANSYA

AKADEMI KEPERAWATAN (AKPER)


YAYASAN BINA INSANI SAKTI
SUNGAI PENUH
T/A 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
hidayah-Nya  sehingga penyusunan makalah ini dapat diselesaikan.
Makalah ini saya susun sebagai tugas dari mata Keperawatan Gawat Darurat dengan
judul “ Perspektif Keperawatan Gawat Darurat”.
Demikianlah tugas ini saya susun semoga bermanfaat dan dapat memenuhi tugas mata
Keperawatan Gawat Darurat dan penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi diri kami
dan khususnya untuk pembaca.
Dalam penulisan makalah ini kami ingin mengucapkan terima kasih.  Kami menyadari
bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna,untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun.Tak ada gading yang tak retak, begitulah adanya makalah ini. Dengan
segala kerendahan hati, saran-saran dan kritik yang konstruktif dan membangun sangat kami
harapkan dari para pembaca guna peningkatan pembuatan makalah pada tugas yang lain dan
pada waktu mendatang.

Disusun oleh:

Kelompok 1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................
DAFTAR ISI......................................................................................................................
BAB I PENDAHUKUAN.................................................................................................
Latar Belakang.............................................................................................................
tujuan ...........................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................
1. KONSEP DASAR KEPERAWATAN GAWAT DARURAT.................................
a. pengertian.............................................................................................................
b.tujuan penanggulangan gawat darurat...................................................................
c. Skema penanggulangan bencana/ kecelakaan......................................................
d. Proses KGD..........................................................................................................
e. manajemen bencana berbasis kegawat daruratan.................................................
f. prinsip-prinsip penanganan korban gawat darurat................................................
g. peran dan fungsi perawat gadar...........................................................................
h. sifat pasien gawat darurat....................................................................................
i. perawat gawat darurat..........................................................................................
BAB III PENUTUP...........................................................................................................
Kesimpulan..................................................................................................................
Saran ............................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

1. LATAR ELAKANG
Indonesia merupakan suatu negara yang terletak dalam pertemuan 5 lempeng dunia,
selain itu indonesia juga terletak direntetan gunung berapi mulai dari aceh hingga ke
maluku.
Akhir-akhir ini berbagai bencana belum bisa lepas dari negara kita mulai dari
kebakaran,banjir,longsor gempa bumi, dan tsunami, letusan gunung berapi. Bencana yang
parah kita kenal dengan dua macam yaitu bencana yang bersifat umum (menyangkut
orang banyak) dan bencanayang hanya terjadi pada satu atau beberapa orang saja atau
sering kita sebut sebagai kecelakaan. Pada umumnya kecelakaan terjadi secara mendadak
dan seringnya kita sebagai tenaga kesehatan tidak cukup siap untuk menolong korban
walaupun berpuluh-puluh teori sudah kita pelajari. Kita tentu masih ingat tentang Gawat
Darurat.
Gawat artinya mengancam nyawa, sedangkan darurat artinya perlu mendapatkan
penanganan atau tindakan dengan segera untuk menghilangkan ancaman nyawa korban.
(modul penanggulangan gawat darurat, 2008).
2. TUJUAN
a. Menanggulangi masalah fisiologis dan fisiologis pasien.
b. Mencegah kematian dan kecacatan
c. Merujuk penderita gawat
d. Menanggulangi korban bencana.
BAB II

PEMBAHASAN

1. KONSEP DASAR KEPERAWATAN GAWAT DARURAT


A. PENGERTIAN
Keperawatan gawat darurat (emergency nursing) merupakan pelayanan keperawatan
yang komerehensif diberikan kepada pasien dengan injuri akut atau sakit yang
mengancam hidup.
Kegiatan pelayanan keperawatan menunjukkan keahlian dalam pengkajian pasien,
setting prioritas, intervensi krisis, dan pendidikan kesehatan masyarakat (burrel et al
1997, hal. 2060). Sebagai seorang spesialis, perawat gawat darurat menghubungkan
pengetahuan dan keterampilan untu menangani respon pasien pada resusitasi, syok,
trauma, ketidakstabilan multisystem, keracunan, dan kegawatan yang mengancam
jiwa lainnya.
B. TUJUAN PENANGGULANGAN GAWAT DARURAT
Tujuan penanggulangangawat darurat adalah:
1. Mencegah kematian dan kecacatan pada pasien gawat darurat, hingga dapat hidup
dan berfungsi kembali dalam masyarakat.
2. Merujuk pasien gawat darurat melalui sistem rujukan untuk memperoleh
penanganan yang lebih memadai.
3. Penanggulangan korban bencana.

Untuk dapat mencegah kematian petugas harus tahu penebab kematian yaitu:

1. Mati dalam waktu singkat.


a. Kegagalan sistem otak
b. Kegagalan sistem pernafasan
c. Kegagalan sistem kardiovaskular
2. Mati dalam waktu lebuh lama (perlahan-lahan).
a. Kegagalan sistem hati
b. Kegagalan sistem ginjal (perkemihan)
c. Kegagalan sistem pankreas (endikrin)
C. SKEMA PENANGGULANGAN BENCANA/KECELAKAAN

orang awam polisi IGD ICU Bangsal

Korban

Pra RS ambulan RS Meninggal/ URM/


Gawat darurat pulang Meninggal

Melihat skema diatas maka nasib korban tergantung pada:

1. Kecepatan ditemukannya korban


2. Kecepatan minta tolong
3. Kecepatan dan kualitas pertolongan.

D. PROSES KGD
1. Pengkajian
2. Perencanaan
3. Pelaksanaan
4. Evaluasi
5. Dokumentasi
E. MANAJEMEN BENCANA BERBASIS KEGAWAT DARURATAN
1. TRIAGE
Merupakan suatu metode penanganan korban bencana masal untuk mendapatkan
hasil yang maksimal dengan jumlah korban besar dengan sarana terbatas,(modul
penanganan gawat darurat, 2008).
Dasar-dasar Triage:
 Derajat cedera
 Jumlah yang cedera
 Sarana dan kemampuan
 Kemungkinan untukbertahan hidup.

Pada kasus kegawat daruratan seperti ini jika kita bertugas diruang gawat
darurat kita harus dapat mengatur alur pasien yang baik, terutama pada jumlah
ruang yang terbatas, memprioritaskan pasien terutama untuk menekan jumlah
morbiditas dan mortalitas, yang terakhir adalah pelabelan/pengkatagorian.

EMERGENCY URGEN NON URGEN

Merah Kuning Hijau

a. Emergency (merah/ P1)


Penderita yang harus mendapatkan penanganan dengan segera dan mengancam nyawa
misalnya kasus trauma berat, akut miokard, infark, sumbatan jalan nafas, tension
pneumotorak, luka bakar disertai trauma inhalasi.
b. Urgen (kuning/ P2)
Penderita tidak gawat tapi darurat atau tidak darurat tapi gawat, misalnya pada kasus
cedera vertebra, frakur terbuka, trauma capitis tertutup, appedisitis akut.
c. Non Urgen (hijau/ P3)
Penderita tidak mengancam nyawa dan tidak perlu mendapatkan penanganan dengan
segera misalnya luka lecet, luka memar, demam.
F. PRINSIP-PRINSIP PENANGGULANGAN KORBAN GAWAT DARURAT
Prinsip utama adalahmemberikan pertolongan pertama pada korban. Pertolongan
pertama adalah pertolongan yang diberikan saat kejadian atau bencana terjadi di
tempat kejadian.

1. Tujuan pertolongan pertama


a. Menyelamatkan kehidupan
b. Mencegah kesakitan semakin parah
c. Meningkatkan pemulihan
2. Tindakan prioritas penolong
a. Ambil alih situasi
b. Minta bantuan pada orang sekitar
c. Kaji bahaya lingkungan
d. Yakinkan area aman bagi penolong dan korban
e. Kaji korban secara ceepat untuk masalah yang mengancam kehidupan
f. Berikan pertolongan pertama untuk kondisi yang mengancam kehidupan
g. Kirim seorang untuk memanggil polisi atau ambulan.
3. Mengontrol area
a. Kecelakaan kendaraan bermotor, yang harus dolakukan:
Pelarangan merokok, mencegah kerumunan,minta pertolongan oraang lain.
b. Kecelakaan listrik,, yang harus dilakukan putuskan hubungan listrik dengan
kayu atau lainnya, jaga jarak dengan korban sampai korban berada diarea
yang aman.
c. Gas, asap dan as yang beracun maka pindahkan pasien
d. Kebakaran, yang harus dilakukan adalah menjauhkan pasien dari api.
4. Sikap penolong
a. Jangan panik
b. Bersikap tenang
c. Cekatan dalam melakukan tindakan
d. Jangan terburu-buru memindahkan korban dari tempatnya sebelum dipastikan
sarana angkutan yang memadai
e. Hal-hal penting yang harus diperhatikan terhadap korban atau pasien:
1) Pernafasan dan denyut jantung
 Jika nafas berhenti maka segera kerjakan nafas buatan
 Bila jantung behenti berdenyut maka lakukan kompresi jantung
luar (KJL)
 Usaha-usaha mengembalikan fungsi perafasan dn sirkulasi.
2) Perdarahan
Bila terjadi perdarahan maka lakukan usaha-usaha menghetikan
perdarahan. Terutama perdarahan dari pemuluh darah besar.
3) Syok
Bila terjadi syok maka perhatikan tanda-tandanya serta lakukan
penanggukangan.
4) Cegah aspirasi terhadap muntahan dengan mengatur posisi pasien
miring pada salah satu sisi tubuh atau ditelungkupkan.
5) Bila terjadi fraktur, maka lakukan pembidaian.

G. PERAN DAN FUNGSI PERAWAT GADAR


1. Pelayanan gawat darurat yang lebih baik/ prima, sanngat dibutuhkan
 Kasus gawat darurat meningkat akibat: modernisasi pengangkutan dan
pembangunan, kepadatan penduduk, lingkungan pemukiman, kemajuan
IPTEK.
 Kesadaran dan pengetahuan masyarakat semakin meningkat
H. SIFAT PASIEN GAWAT DARURAT
1. Perlu pertolongan segera, cepat, tepat, dan aman
2. Mempunyai masalah patologis, psikososial, lingkungan, keluarga
3. Tidak sabar menunggu informasi
4. Unik
5. Perawat profesional
I. PERAWAT GAWAT DARURAT
1. Orang terdekat dengan pasien
2. Paling mengetahui perkembangan pasien saat dirawat
3. Mampu mengenal gejala dan pertolongan sebelum dokter datang
4. Bertanggung jawab atas perkembangan dan tindakan yang telah dilakukan
5. Berfikir dan berinisiatif melihat gejala pasien syok hipovolemik, interpretasi data.
Tabel 1-1 pengelompokkan klien gawat darurat

Kategori Skala prioritas Kasus


I Prioritas utama pasien  Tidak sadar
 Sumbatan jalan nafas atau henti nafas
 Henti jantung
 Perdarahan hebat
 Syok
 Reaksi insulin
 Mata terkena bahan kimia
II
Prioritas kedua pasien  Luka bakar
 Fraktur mayor
 Injuri tulang belakang
III
Prioritasketiga pasien  Fraktur minor
 Perdarahan minor
 Keracunan obat-obatan
 Percobaan bunuh diri
 Gigitan binatang
IV
Prioritas keempat pasien
BAB III

PENUTUP

1. KESIMPULAN
Keperawatan gawat darurat adalah pelayanan keperawatan yang komperehensif diberikan
kepada paseien dengan injuri akut atau sakit yang mengancam kehidupan.
Tujuannya:
a. Mencegah kematian atau kecacatan pada pasien gawat darurat
b. Merujuk pasien gawat darurat
c. Penanggulangan korban bencana
2. SARAN
Kritik dan saran dari pembaca sangat kami harapkan demi perbaikan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca.
DAFTAR PUSTAKA

Tim. (2013). Asuhan Keperawatan Gawat Darurat. Jakarta: Trans Info Media

Musliha, S.Kep, Ns. (2010). Keperawatan Gawat Darurat. Yogyakarta: Nuha Medika

Anda mungkin juga menyukai