Anda di halaman 1dari 10

Asuhan Keperawatan Antenatal

Trimester Pertama

Periode prenatal merupakan period persiapan baik fisik (yaitu pertumbuhan Janis dan
adaptasi maternal) juga adaptasi psikologis dimana hal ini merupakan antisipasi menjadi orang
tua. Period ini merupakan salah satu krisis maturitas dalam kehidupan sekaligus merupakan masa
perkembangan tanggungjawab dan perhatian terhadap orang lain.
Masa prenatal merupakan masa yang panjang sehingga hal ini menjadi masa belajar yang
intensif bagi ibu dan pasangan juga anggota keluarga yang lain. Kunjungan prenatal seyogyanya
dimulai sejak pertama kali ibu terlambat haid, karena hal ini dapat memastikan keadaan
kesehatan ibu juga janin.
Kunjungan pertama kali ibu untuk melakukan pemerikasaan kehamilan berguna untuk
menentukan perawatan selanjutnya. Dimana kehamilan sendiri berlangsung selama 9 bulan atau
sekitar 40 minggu. Kehamilan dibagi menjadi 3 trimester yaitu trimester pertama dimulai pada
minggu pertama sampai minggu ke-13 gestasi. Trimester kedua adalah periode minggu ke-14
sampai ke-26, sedangkan trimester ketiga adalah periode minggu ke-27 sampai kehamilan cukup
bulan (38 sampai 40 minggu).

Diagnosis Kehamilan
Untuk melakukan diagnosis kehamilan maka keakuratan adalah faktor yang sangant
penting. Tanggal menstruasi terakhir (normal) yang benar, tanggal melakukan hubungan seksual
atau catatan suhu tubuh basal adalah hal penting untuk menegakkan diagnosis khamilan.
Diagnosis kehamilan dapat diklasifikasi yaitu tanda presumtif, kemungkinan dan positif.
Tanda presumtif dapat muncul akibat kondisi selain gestasi, sehingga tanda ini tidak cukup valid
untuk menegakkan diagnosis kehamilan. Tanda tersebut yang berupa keluhan subyektif seperti
amenorrhea,nause, dan muntah (morning sickness). Payudara terasa penuh dan sensitif, sring
berkemih, merasa lemah dan letih, berat badan naik dan perubahan mood. Quickening (dapat
terlihat pada minggu ke-16 dan k-20. Adapun tanda obyektifnya seperti perubahan fisiologis dan
anatomis peningkatan temperature basal tubuh (basal body temperatur),perubahan kulit seperti
striae gravidarum dan pigmentasi (kloasma, linea nigra), perubahan pada payuda, pembesaran
abdomen dan perubahan pada rahim dan vagina.
Tanda kemungkinan kehamilan adalah tanda-tanda yang dapat diobservasi oleh
pemeriksa. Tanda-tanda yang berupa obyektif meliputi pembsaran rahim, kontraksi Braxton
Hikcs dan Soufll, ballottement dan test kehamilan yang positif. Adapun tanda positif ditunjukkan
oleh denyut jantung janin yang berbeda dengan denyut jantung ibu, ditmukanj gerakan janin oleh
seseorang selain ibu, dan visualisasi janin dengan alat tehnik seperti ultrasound.

A. Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
a. Wawancara
Alasan Mencari Perawatan
Perawat akan mencatat hal yang dijelaskan ibu mengenai alasan mencari bantuan kesehatan
dan kunjungan ibu ke pelayanan kesehatan. Dokumntasi di tulis denga menggunakan
bahasa klien.
1) Riwayat Kehamilan Saat Ini
Biasanya ibu datang karena adanya tanda presumtif kehamilan. Identifikasi ulang hal-
hal yang dirasakan oleh ibu guna mengembangkan rencana perawatan selanjutnya.
Perhitungan Tafsiran persalinan (TP) dapat dilakukaj saat itu.
2) Riwayat obstetric Ginekologi
Data yang diidentifikasi meliputi usia saat menarche dan riwayat mestruasi, infertilitas,
anomaly ginekologi, riwayat penyakit menular seksual (PMS), riwayat seksual,semua
kehamilan masa lalu dan termaksud kehamilan saat ini, serta hasil akhirnya.
3) Riwayat Medis
Mnguraikan tentang kondisi medis atau bedah yang perna dialami dan dapat
mempengaruhi perjalan kehamilan saat ini. Apakah ibu mengalami penyakit diabetes,
epilepsi, alergi tertentu, penyakit kronis atau obat-obatan yang dipakai. Apakah ibu
perna menjalani pembedahan rahim atau prbaikan kstensif dinding pelvis,
appendiktomi dan lain-lain yang terkait dengan pembedahan dan medis.
4) Riwayat Nutrisi
Nutrisi adalah aspek yang sangat penting salama masa kehamilan. Karena akan
mempengaruhi terhadap pertumbuhan dan perkembangan janin. Pengkajian tentang
nutrisi ibu seperti apakah menjalani diit khusus, alergi makanan, serta faktor-faktor lain
yang terkait status nutrisi menjadi sangat pnting. Diharapkan pada akhirnya ibu
memiliki pengetahuan dan motivasi yang baik untuk memenuhi kebutuhan nutrisi
selama masa kehamilan.
5) Riwayat Penggunaan Obat
Meliputi penggunaan obat saat ini dan saat lalu. Apakah ibu menggunakan obat-obatan
secar legal seperti obat-obatan bebas, tembakau, obat yang diresepkan, rokok, kafein,
alkohol maupun obat-obatan ilegal mariyuana dan kokain. Penggunaan obat-obatan
Yang dapat menembus plasenta dapat menimbulkan efek perkmbangan janin, dan hal
ini sangat merugikan.
6) Riwayat Keluarga
Adakah gangguan genetic atau familial dan kondisi-kondisi yang dapat mempengaruhi
status kesehatan inu atau janin selama kehamilan.
7) Riwayat Sosial
Faktor-faktor seperti pekerjaan ibu dan pasangannya, pendidikan, status perkawinan,
latar belakang budaya dan etnik, serta status social ekonomi. Perlu diidentifikasi. Selain
itu perspsi tentang kehamilan saat ini, sistem dukungan, mekanisme koping dan pola
intraksi juga diidentifikasi. Ibu dan pasangan juga perlu digali datanya tentang
kemampuan dalam mengambil keputusan dan kebiasaan hidup. Perawat juga menggali
sikap terhadap rentang perilaku seksual yang ditrima selama kehamilan. Konsep diri
ibu juga merupakan data yang penting.
8) Rencana Melahirkan
Tanyakan apakah ibu berencana akan mengikuti kelas prenatal untuk orangtua baik
sendiri maupun dengan pasangannya saat trimester pertama. Identifikasi juga rencana
melahirkan ibu. Biasanya ibu yang mandiri akan asertif mencari perawatan kesehatan
yang sesuai dengan filosofinya tentang perawatan, keyakinannya dan juga
pengetahuannya.
b. Pemeriksaan fisik
1) Keadaan umum
Pemeriksaan pertama memberikan data dasar untuk mengkaji perubahan-perubahan
selanjutnya. Harus dapat diidntifikasi kebutuhan dasar tentang struktur organ genetalia dan
member informasi sekaligus mendemonstrasikan peralatan yang digunakan untuk
prosedur pemeriksaan. Selama pemeriksaan harus dijaga privacy ibu.
Pemeriksaan fisik dimulai dengan memeriksa tanda-tanda vital, tinggi badan (TB) dan
berat badan (BB). Sebelum pemeriksaan kadung kemih harus dikosongkan. Pemeriksaan
dikembangkan dengan metode antara lain dimulai dari ujung kepala hingga ujung kaki,
juga higiene secara umum.
2) Kelenjar Tiroid
Pemeriksaan terhadap Kelenjar Tiroid meliputi observasi, palpasi Kelenjar Tiroid, tingkat
metabolic dan ritme, termasuk keteraturan menstruasi pada wanita subur. Observasi efek
yang terkait dengan kerja Kelenjar Tiroid seperti observasi tingkah laku, penampilan,
kulit, mata, rambut, dan status kardiovaskuler.
3) Payudara
Pemeriksaan ginekologi payudara bisa dilakukan untuk mengidentifikasi kondisi normal
atau abnormal. Anjurkan ibu untuk melakukan pemeriksaan payudara sendiri setiap bulan
yaitu waktu payudara paling sedikit dipengaruhi oleh siklus menstruasi pada 4 sampai 10
hari setelah periode menstruasi terakhir. Selama hamil dan menyusui pemeriksaan
payudara sendiri tidak dapat dilakukan karena mengalami perubahan.
4) Abdomen
Pemeriksaan keadaan umum kulit abdomen meliputi warna, ruam, lesi, jaringan parut,
kontur, kesimetrisan dan adanya hernia, bunyi usus. Adapun tinggi Fundus Uteri
diperiksa dan dicatat jika kunjungan pemeriksaan kehamilan yang prtama saat sudah pada
kehamilan lanjut.
5) Pemeriksaan Panggul
Inspeksi luar dilakukan untuk mengidentifikasi kematangan seksualnya seperti klitoris,
labia dan perineum, apakah ibu pernah melahirkan atau belum. Palpasi luar dengan
mengunakan sarung tangan steril mengidentifikasi sturktur festibulum mulai meatus
urinarius, kelenjar skene, orifisium vaginalis dan kelenjar bartholini. Perineum dinilai
untuk menemukan adanya jaringan parut akibat laserasi yang terjadi pada waktu
sebelumnya, juga bekas luka episiotomy, adakah penipisan, fistel dan peradangan. Anus
juga dipriksa guna mengetahui adanya hemorhoid atau sisa hemorrhoid, ada kalsi massa
obsess dan tumor. Bila ada riwayat PMS perlu melakukan kultur. Selain itu selama
pemeriksaan juga prlu diperhatikan bau daerah perineum, serta higien yang buruk.
Pemeriksaan dalam melakukan antara lain untuk mengidentifikasi kelainan seperti
adanya infeksi. Misalnya dengan pemeriksaan sitologi. Palpasi bumanual juga dilakukan
dengan melakukan palpasi vagina untuk mengkaji kekenyalan, lesi dan nyeri tekan.
Serviks dipriksa untuk mengetahui posisi, bentuk, konsistensi, motilitas dan lesi. Forniks
disekitar serviks juga di palpasi. Uterus diperiksa untuk mengetahui posisi, ukuran,
bentuk, konsistensi, regularitas, motilitas, massa dan nyeri tekan.
Palpasi rektovagina dilakukan untuk mendapatkan data sektum rektovagina, permukaan
posterior, rahim dan daerah belakang serviks. Setelah pemeriksaan panggul ibu dibantu
duduk, diberi tissue untuk membersihkan diri, serta beri kesmpatan merapikan pakaian.
C. Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan laboratorium yang dapat dilakukan antar lain uji tuberkulosa, sitologi.
Pemeriksaan darah (identifikasi tes untuk sifilis, HIV untuk uji antibody AIDS, darah lengkap,
hematokrit, hitung differensial, golongan darah, faktor rhesus, skrening antibody, anemia sel
sabit, kadar asam folat, juga diidentifikasikan). Pemeriksaan urine untuk mengetahui kadar
glukosa, protein dan aseton, (tes sensitifitas jika diidentifikasikan).
2. Diagnosa Keperawatan
Setelah prawat mengidentifikasi kondisi ibu hamil pada trimester pertama melalui tahap
pengkajian, maka kemungkinan akan dapat ditemukan beberapa diagnose keperawatan antara
lain:
a. Ansietas yang berhubungan dengan kekuatiran terhadap diri sendiri, perubahan fisik
selama hamil, rasa tidak nyaman pada awal kehamilan.
b. Perubahan proses keluarga yang berhubungan dengan respon keluarga terhadap diagnosis
kehamilan.
c. Defisit pengetahuan yang berhubungan peran diri pada penatalaksanaan kesehatan dan
kehamilan.
d. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan morning sickness.
e. Perubahan pola seksual yang berhubungan dengan rasa kurang nyaman pada awal
kehamilan, rasa takut bahwa sengama akan mencederai janin.
3. Intervensi Keperawatan dan Perawatan Kolaboratif
a. Mencegah infeksi saluran kemih (ISK)
Perawatan diri pada ibu hamil adalah hal yang penting. Ibu memerlukan informasi antara
lain yang berkaitan dengan pencegahan infeksi saluran kemih. Infeksi saluran kemih
biasanya asimtomatik. Walaupun simtomatik atau asimtomatik ISK beresiko bagi ibu dan
janin. Sehingga tindakan pencegahan menjadi sangat penting.
Ibu dianjurkan membersihkan daerah purogenital dari depan kebelakang setiap kali
berkemih atau buang air besar (BAB), dan anjurkan menggunakan tissue yang bersih
setiap kali melakukannya. Selain itu anjurkan ibu untuk sering mengganti pelapis pakaian
dalam, tidak menggunakan celana ketat atau jeans ketat dalam waktu lama. Anjurkan ibu
untuk minum cukup yaitu antara 8 sampai 12 gelas/ hari, minum jus buah, sering
berkemih dan tidak menahan kencing.
b. Anjurkan latihan kegel
Latihan kegel (latihan dasar panggul) memperkuat otot-otot sekitar organ reproduksi dan
memperbaiki tonus otot-otot tersebut. Hal ini karena otot dasar panggul melingkari jalan
keluar bayi, sehingga sangatlah penting otot-otot ini dilatih, sehingga akhirnya diharapkan
dapat meregang dan berkontraksi dengan baik slama proses persalinan. Latihan kegel ini
dilakukan setelah ibu hamil mengetahui dengan benar otot-otot tersbut. Adapun caranya
adalah:
1) Secara lambat: kencankan otot, tahan sampai hitungan ketiga dan lepaskan.
2) Kedua cara cepat: kencangkan otot dan lemaskan scepat mungkin.
3) Ketiga dorong keluar dan tarik kedalam: yaitu tarik keatas seluruh dasar panggul
seakan-akan sedang mencoba menarik air masuk kedalam vagina. Kemudian
dorong keluar seakan-akan mencoba mengeluarkan air tersebut.
4) Latihan ini juga menggunakan otot-otot abdomen. Latihan dapat dilakukan 10 kali
tiap kali latihan dan dilakukan sekitar 3 kali dalam sehari.
c. Informasi jadwal perawatan
Pada usia kehamilan selama trimester pertama kunjungan ibu hamil ke pelayanan
kesehatan 4 minggu sekali. Kemudian dalam 2 minggu sekali sampai usia kehamilan 36
minggu. Sejak usia kehamilan ke-37 minggu sampai melahirkan kunjungan prenatal care
menjadi 1 minggu sekali.
d. Informasikan tanda komplikasi potensial
Informasikan pada ibu bahwa kondisi seperti muntah berat dapat diindikasikan hiperemsis
gravidarum, menggigil dan demam, rasa terbakar saat berkemih dan diare penyebabnya
adalah infeksi. Rasa kram pada perut, perdarahan prvaginam kemungkinan penyebab
adalah abortus spontan dan keguguran. Kondisi yang mungkin terjadi tersebut harus
disampaikan ke bumil untuk meminta bantuan ke pelayanan kesehatan dengan segera.
e. Informasikan keluhan rasa tidak nyaman masa hamil
Informasikan pada ibu hamil bahwa kemungkinan akan mengalami rasa tidak nyaman
antara lain perubahan payudara, sensasi nyeri, dan geli pada payudara, urgensi dan sering
berkmih, rasa lesu dan malaise, keletihan, mual dan muntah, morning sickness, ptialisme,
dan adanya perubahan dinamika social sperti perubahan mood, perasaan yang bercampur
aduk. Jelaskan bahwa semua keluhan tidak nyaman tersebut adalah normal sebagai respon
adaptasi maternal ibu selama masa kehamilan. Selanjutnya jelaskan hal-hal yang dapat
mengurangi keluhan tersebut.
f. Informasikan keamanan selama bepergian
1) Untuk bepergian jauh, jadwalkan waktu untuk melakukan gerakan bebas dan
istirahat.
2) Saat duduk dapat melakukan latihan nafas dalam, memutar-mutar kaki dan
mengencangkan otot bagian tubuh yang berlainan.
3) Hindari keletihan.
4) Biasanya maskapai penerbangan memperbolehkan bumil menumpang pesawat
sampai usia 35 minggu.
g. Aktivitas fisik dan istirahat
1) Penelitian merekomendasikan latihan moderat selama hamil
2) Tetapi aktivitas terus menerus sampai bumil terlalu lelah membuat perfusi darah ke
rahim berkurang, pemberian oksigen ke fetoplasental menurun.
3) Gerakan fleksi dan ekstnsi berlebihan harus dihindari.
4) Aktivitas melompat, berputar, atau mengubah arah gerakan secara mendadak tidak
dianjurkan, karena pesendian tidak stabil.
5) Latihan yang menimbulkan rasa nyaman dapat membantu bumil menghadapi
persalinan.
6) Menganjurkan bumil untuk aktif, berjalan, dan melakukan aktivitas normal, tetapi
tidak melelahkan.
h. Kesehatan gigi
Perawatan gigi selama hamil sangat penting, karena rasa mual selama hamil dapat
mengakibatkan perburukan hygiene mulut dan karies gigi.
i. Penggunaan obat-obatan
Bahaya terbesar akibat pnggunaan obat-obatan dapat menyebabkan efek perkembangan
janin, dan hal ini dapat muncul sejak fertilisasi sampai sepanjang trimester 1 kehamilan.
j. Risiko terpapar substansi berbahaya
1) Ketergatungan alkohol pada bumil dapat dikaitkan dengan tingginya angka abortus
spontan.
2) Risiko abortus spontan berbanding lurus dengan dosis pemakaian alcohol pada
trimester 1.
3) Merokok meningkatkan frekuensi persalinan premature, KPD, abruption placenta,
placenta previa dan kematian janin.
k. Seksualitas selama kehamilan trimester pertama
1) Riwayat abortus spontan/ancaman abortus lebi 1 kali, hamper terjadi keguguran
trimester II, KPD, pendarahan atau sakit perut pada trimester III, merupakan
peringatan tidak melakukan coitus dan orgasme.
2) Pada bumil sehat scara medis dan kondisi obstetric prima, tidak bermasalah dalam
melakukan coitus dan orgasme.
3) Libido mungkin rendah pada trimester pertama (akan mulai meningkat pada
trimester II dan III)
4) Adaptasi maternal trimester pertama mempengaruhi seksualitas dan ekspresi
seksual
5) Bahas respon seksual bersama pasangan
6) Pandangan budaya terhadap seksualitas masa kehamilan akan mempengaruhi
respons seksual bumil dan pasangan
7) Bahas alternatif eksprsi seksual seperti tindakan alternative (contoh bercumbu,
saling meijit dll), atau posisi alternatif (misal wanita di atas, atau di samping).
l. Nutrisi ibu hamil
Informasi tentang pentingnya nutrisi selama kehamilan sangatlah penting untuk
disampaikan. Biasanya bumil dapat pemenuhan kebutuhan nutrisi juga dipengaruhi oleh
latar belakang budaya yang berkaitan dengan pantang makanan. Dengan demikian
lakukan strategi informasi dan pendekatan yang optimal dalam memodifikasi pengaruh
budaya terkait nutrisi ibu hamil. Selain itu pengaruh adaptasi maternal pada masa awal
kehamilan biasanya ibu hamil mngalami gangguan pemnuhan nutrisi salama periode ini
berupa nouse dan vomiting. Tetapi pemenuhan nutrisi tetap harus diupayakan untuk
pertumbuhan dan perkembangan janin.
4. Evaluasi Akhir Yang Diharapkan
Setelah dilakukan serangkaian intervensi selama kehamilan trimester pertama ini, hasil akhir
yang diharapkan adalah:
a. Ibu menunjukkan pengetahuan yang benar dan meningkat tentang adaptasi maternal
terhadap perkembangan janin.
b. Ibu akan menggunakan pengetahuan tentang pastinya nutrisi, kebutuhan seksual, aktivitas
sehari-hari, keadaan rasa tidak nyaman akibat kehamilan dan juga perawatan diri.
c. Ibu dapat mengenali gejala-gejala yang menunjukkan penyimpangan dari kehamilan
normal dan juga dapat melaporkan kondisi tersebut.
d. Ibu dan keluarganya akan turut berpartisipasi secara aktif selama perawatan pada
kehamilan trimester pertama.
DAFTAR PUSTAKA

Anonymus. 2012. Trimester Pertama yang Penuh Keajaiban.


http://parentsindonesia.com/article.php?type=article&cat=pregnancy&id=263 diakses tanggal 21
September 2012 pukul 23 : 04
Asrinah, dkk. 2010. Asuhan Kebidanan : Masa Kehamilan. Yogyakarta : Graha Ilmu
Hadi, Ria A. 2009. Kupas Tuntas Kehamilan dan Melahirkan. Ungaran: Vivo Publisher
Helda. 2012. Askep Perubahan Selama Hamil. http://heldaupik.blogspot.com/2012/02/askep-
perubahan-selama-kehamilan.html diakses tanggal 21 September 2012 pukul 20 : 00
Salmah. Rusmiati. Maryanah. 2006. Asuhan Kebidanan Antenatal. Jakarta: EGC
Syahputra, Adi. 2012. Perubahan Anatomi dan Adaptasi.
http://chisput17.blogspot.com/2012/09/perubahan-anatomi-dan-adaptasi.html diakses tanggal 23
September 2012 pukul 17 : 58
Wibowo, Fuadi. 2009. Asuhan Keperawatan Trimester Pertama.
http://fuadiwibowo.blogspot.com/2009/06/asuhan-keperawatan-kehamilan-trimester.html?
zx=5d4748bbad247ba7 diakses tanggal 21 September 2012 pukul 22 : 30

Anda mungkin juga menyukai