PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dari keadaan sehat biasa dan rutinitas lingkungan dan anak memiliki
genetik dan metabolik. Namun, untuk bayi dan anak, tujuan dasar adalah
2000: 181).
atau tidak cukup atau dapat akibat dari penyerapan makanan yang tidak
1
Di seluruh dunia malnutrisi merupakan salah satu penyebab utama
dari masalah gizi utama di Indonesia. Prevalensi yang tinggi terdapat pada
anak-anak di bawah umur 5 tahun (balita) serta pada ibu hamil dan
gizi buruk, dan 8% balita menderita gizi buruk. Pada gizi buruk
(0,1) orang, tahun 2015 sebanyak 6 (0,6%) orang, dan tahun 2016
pada ujian akhir program, maka penulis menyusun karya tulis ilmiah
Juni 2017.
2
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
3
f. Untuk memperoleh pengalaman nyata dalam melaksanakan proses
Protein.
C. Manfaat Penulisan
3. Bagi penulis
4
D. Metode Penulisan dan Teknik Pengumpulan Data
1. Metode penulisan
Metode yang digunakan pada penulisan karya tulis ini bersifat kualitatif
Watampone.
a. Studi kepustakaan
b. Studi kasus
c. Wawancara
klien, perawat dan pihak lain yang dapat memberikan data informasi
yang dibutuhkan.
5
d. Observasi
auskultasi.
f. Diskusi
E. Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan dalam memahami isi karya tulis ilmiah ini maka
sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
6
dan penyimpangan KDM. Asuhan keperawatan: pengkajian,
dan evaluasi.
evaluasi keperawatan
BAB IV : PEMBAHASAN
BAB V : PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
7
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
1. Pengertian MEP
protein dan kalori yang dibutuhkan oleh tubuh atau dikenal dengan
8
2. Anatomi Fisiologi Pencernaan
a. Anatomi
Gambar 2.1
Anatomi struktur pencernaan
Sumber: Child-upper-GI-anatomi-PI.jpg
1) Mulut (Oris).
vestibula yaitu ryang diaantara gusi, gigi, bibir dan pipi; bagian
9
sisinya oleh tulang maksilaris, palatum dan mandibularis, di
lendir. Selaput ini kaya akan pembuluh darah dan juga memuat
Lidah terdiri dari otot serat lintang dan dilapisi oleh selaput
lendir, kerja otot lidah ini dapat digerakkan keseluruh arah. Lidah
10
makanan, supaya makanan jangan masuk ke jalan napas. Fungsi
2006: 169).
Gambar 2.2
Anatomi Mulut/Oris
Copy Right by : Adam Sabotta
11
2) Faring
gendang telinga.
12
bagian depan sedangkan jalan makanan masuk ke belakang dari
170).
3) Esofagus
4) Lambung
13
anatomis, yaitu kardia (jalan masuk), fundus, korpus, dan
5) Usus halus
abdomen kanan atas kekiri dan segmen desenden pada sisi kiri
14
6) Usus besar
7) Rektum
8) Anus
15
2) Mengeliminasi makan yang tidak dicerna dan terabsorsi produk
menelan.
16
pencernaan (Tripsin amylase dan elipase). Empedu membantu
feses dan mengeluarkan fraksi zat yang tidak terserap zat besi,
7) Anus
2000: 985).
3. Etiologi
meliputi:
mencukupi.
17
4. Patofisiologi
5. Manifestasi klinis
berat.
d. Gejala gastrointestinal
18
e. Perubahan rambut
f. Pembesaran hati
yang menahun.
sel.
19
6. Tes Diagnostik
a. Anamnesis
b. Pemeriksaan fisik
1) MEP ringan
2) MEP berat
a) Kwashiorkor:
b) Marasmus:
kurus
20
(2) Perubahan mental
c. Pemeriksaan penunjang
1) EKG
7. Penatalaksanaan Medis
a. Atasi/Cegah hipoglikemia
Periksa kadar gula darah bila ada hipotermia (suhu aksila < 35°C,
b. Atasi/Cegah hipotermia
kepala letakkan dekat lampu atau pemanas atau peluk anak didada
ibu, selimuti.
21
d. Berikan antibiotik
e. Atasi/Cegah dehidrasi
jantung.
g. Obati/Cegah infeksi
1) Tambahan multivitamin
22
j. Sediakan stimulasi sensorik dan dukungan emosi/mental
Bila berat anak sudah mencapai 80% BB/U, dapat dikatakan anak
sembuh. Pola pemberian makan yang baik dan stimulasi harus tetap
berfokus pada klien, berorientasi pada tujuan pada setiap tahap saling
23
kebutuhan secara umum, dalam proses keperawatan terdapat beberapa
A, 2004: 97).
1. Pengkajian
2009: 35).
a. Riwayat Keperawatan
24
seperti orang tua, letargi, ubun-ubun cekung pada bayi, malaise,
Data fokus yang perlu dikaji dalam hal ini adalah riwayat
d. Pengkajian Fisik
25
2) Pengkajian secara umum dilakukan dengan metode head to too
yang meliputi:
b) Tanda-tanda vital,
d) Dada,
e) Abdomen,
f) Ekstremitas dan
g) Genito-urinaria.
lingkaran lengan atas dan tebal lipatan kulit). Tanda dan gejala
juga jaringan otot mengecil, jaringan sub kutan tipis dan lembut
26
a) Sistem integument
b) Sistem pernapasan
intercostal).
c) Sistem pencernaan
d) Sistem Integumen
e. Pemeriksaan Penunjang
karena asupan zat besi yang kurang dalam makanan, kerusakan hati
27
2. Diagnosa Keperawatan
seimbang.
28
3. Intervensi Keperawatan
normal.
29
Intervensi Rasional
kecil tapi sering. sering meningkatkan
pemasukan kalori.
9. Atur agar mendapat nutrient 9. Nutrisi yang bekalori dan
yang berkalori dan berprotein dapat
berprotein. mengembalikan fungsi
tubuh.
kembali normal.
No Rasional No Intervensi
1. Observasi tanda-tanda 1. Pernapasan, nadi yang
vital (terutama pernapsan, meningkat menunjukkan
nadi). respon/efek kehilangan
cairan berlebihan/dehidrasi.
2. Awasi masukan dan 2. Memberikan informasi
haluaran, jumlah feses; tentang keseimbangan
perkirakan kehilangan cairan, fungsi ginjal dan
yang tak terlihat. kontrol penyakit usus juga
merupakan pedoman untuk
penggantian cairan.
3. Observasi kulit kering 3. Menunjukkan kehilangan
30
No Rasional No Intervensi
berlebihan dan membrane cairan berlebihan/dehidrasi
mukosa, penurunan turgor
kulit
4. Ukur berat badan tiap Indikator cairan dan status
4.
hari. nutrisi.
5. (Kolaborasi) Berikan 5. Menentukan kebutuhan
cairan parenteral sesuai penggantian dan keefektifan
indikasi. terapi.
Berikan obat sesuai 6. Menurunkan kehilangaan
6.
indikasi cairan dari usus, untuk
mengontrol mual/muntah,
mengontrol demam.
31
Intervensi Rasional
lakukan pada daerah yang
tetekan dengan air hangat,
jika perlu gunakan dengan
lembut.
4. Berikan suplemen vitamin. 4. Untuk mencegah agar kulit
tidak kering.
5. Berikan pendidikan 5. Agar sepulang dari rumah
mengenai kebersihan diri dan sakit, keluarga dapat
fungsi zat gizi. mengasuh anak dengan
mandiri.
tanda-tanda infeksi.
32
Intervensi Rasional
3. Kaji status nutrisi. 3. Nutrisi yang cukup bisa
meningkatkan daya tahan
tubuh.
4. Kurangi organisme yang
4. Untuk menghindari resiko
masuk ke dalam indivdu
infeksi nasokomial.
dengan cuci tangan, teknik
aseptic.
5. Dorong dan pertahankan 5. Untuk mempertahankan daya
masukan kalori dan protein tahan tubuh.
dalam diet.
6. Untuk meningkatkan
6. Berikan pengetahuan kepada
kemandirian pasien dan
keluarga mengenai
keluarga untuk mencegah
penyebab, resiko, dan
infeksi
kekuatan penularan dari
infeksi
seimbang.
33
Intervensi Rasional
2. Anjurkan untuk aktif dalam 2. Untuk mendapatkan
kegiatan posyandu agar petunjuk pemberian
pemantauan status gizi dan makanan serta mendapatkan
pemberian makanan tambahan pengawasan kesehatannya.
dapat diatasi.
3. Jelaskan tentang penyakit 3. Untuk memberikan informasi
anaknya. atau pengetahuan tambahan
kepada keluarga klien
tentang penyakit anaknya.
4. Jelaskan susunan zat 4. Untuk tumbuh kembang anak
makanan yang diperlukan. yang diharapkan.
5. Anjurkan pemeliharaan 5. Untuk mencegah stomatitis
kebersihan mulut anak. dan menghindarkan
kehilangan nafsu makan.
4. Implementasi
5. Evaluasi
34
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian
1. Biodata
a. Identitas klien
2) Umur : 4 bulan
3) Alamat : Barebbo
5) Agama : Islam
1) Ayah
a) Nama : Tn. M
b) Umur : 44 tahun
c) Pendidikan : SMA
d) Pekerjaan : Petani
e) Agama : Islam
f) Alamat : Barebbo
35
2) Ibu
a) Nama : Ny. S
b) Umur : 41 tahun
c) Pendidikan : SMA
d) Pekerjaan : IRT
e) Agama : Islam
f) Alamat : Barebbo
Tabel 3.1
Identitas Saudara Kandung pada klien An. F dengan gangguan sistem
pencernaan: MEP di ruang perawatan Anak I RSUD Tenriawaru
Watampone
Status
No Nama Umur Hubungan
kesehatan
1. An. S 18 Tahun Saudara kandung Sehat
2. An. R 10 Tahun Saudara kandung Sehat
3. An. N 8 Tahun Saudara Kandung Sehat
2. Keluhan utama
3. Riwayat Kesehatan
Klien masuk Rumah Sakit pada tanggal 16 Juni 2017 dengan keluhan
klien nampak lemah, dan nampak kurus. Saat dikaji tanggal 22 Juni
2017 klien nampak kurus dengan berat badan 3,8 kg, ibu klien
mengatakan anaknya tidak mau minum susu formula, dan ibu klien
36
mengatakan produksi ASI nya kurang. Pengobatan yang diberikan Infus
5) Imunisasi TT : 2 kali
b) Natal
c) Post natal
37
4) Tidak ada alergi makanan
d. Genogram:
GI
42 41 ? ? ? 37
GII
44 41
? ? ? 4bln
G III
.................................................................................................................
Keterangan :
= klien
= Garis Keturunan
38
GI : Nenek dan kakek dari ibu dan ayah klien sudah meninggal karena
faktor usia
GII : Ayah anak pertama dari 3 bersaudara dan semuanya masih hidup, ibu
GIII: klien anak ke empat dari empat bersaudara dan klien tinggal serumah
5. Riwayat imunisasi
Tabel 3.2
Riwayat Imunisasi pada klien An. F dengan gangguan sistem pencernaan MEP
di ruang perawatan anak I RSUD Tenriawaru Watampone
39
6. Riwayat tumbuh kembang
a. Pertumbuhan fisik
1) BB = 3,8 Kg
2) Tinggi badan = 55 cm
a) Berguling : 4 Bulan
b) Duduk : Belum
c) Merangkak : Belum
d) Berdiri : Belum
e) Berjalan : Belum
g) Berbicara : Belum
7. Riwayat nutrisi
1. Pemberian ASI
40
2. Pemberian susu formula :
3. Pola perubahan nutrisi tiap tahapan usia sampai nutrisi saat ini
Tabel 3.3
Pola Perubahan Nutrisi Tiap tahapan usia sampai nutrisi saat ini pada klien An. F
dengan gangguan sistem pencernaan: MEP di ruang perawatan Anak I
RSUD Tenriawaru Watampone
Usia Jenis nutrisi Lama pemberian
0 – 5 Bulan ASI+Susu formula Sampai sekarang
5-12 Bulan Belum Belum
Saat ini Belum Belum
8. Riwayat psikososial
Klien tinggal dirumah bersama orang tuanya dan diasuh oleh orang tuanya,
dengan keadaan rumah tangga yang harmonis, lingkungan berada didesa dan
berdekatan dengan sekolah dan kantor desa, tidak ada tangga yang
9. Riwayat spiritual
41
a. Ibu klien membawa anaknya ke rumah sakit untuk ditangani lebih lanjut
tidak bertambah
anaknya.
c. Ibu klien mengatakan tidak tahu tentang penyakit anaknya dan selalu
d. Perasaan orang tua saat ini merasa cemas dengan kondisi penyakit
anaknya.
f. Yang tinggal bersama klien selama sakit yaitu ibu dan keluarganya
Tabel 3.4
42
b. Cairan
d. Istirahat tidur
No Kondisi Sebelum sakit Saat sakit
.
1. Jam tidur
- Siang 09.00-11.00 09.00–13.00
- Malam 18.00-06.00 19.00-03.00
2. Kebiasaan sebelum Minum susu Di gendong dan
tidur minum susu
3. Kesulitan tidur Tidak ada Tidak ada
43
e. Personal hygiene
No. Kondisi Sebelum sakit Saat sakit
1. Mandi
a. Cara Dimandikan Klien dilap basah
b. Frekwensi 2 x sehari 1x sehari
c. Alat mandi Sabun Sabun
2 Cuci rambut
a. Frekuensi 2 x seminggu Tidak pernah
b. Cara Dibantu ibu Tidak ada
3. Gunting kuku
a. Frekuensi 1 x seminggu Kuku panjang dan kotor
b. Cara Dipotongkan oleh Tidak ada
ibunya
4. Gosok gigi
a. Frekuensi Tidak ada Tidak ada
b. Cara Tidak ada Tidak ada
b. Tanda-tanda vital
1) Suhu : 37,4º C
3) Respirasi : 36 x/i
c. Antropometri
2) Tinggi badan : 55 cm
44
4) Lingkar kepala : 35 cm
5) Lingkar dada : 36 cm
6) Lingkar perut : 34 cm
d. Sistem pernapasan
1. Hidung
a) Inspeksi
Hidung simetri kiri dan kanan, tidak ada pernapasan cuping hidung
menghalangi penciuman.
b) Palpasi
Tidak ada nyeri tekan, tidak teraba adanya benjolan pada permukaan
hidung.
2. Leher
a) Inspeksi
vena jagularis.
b) Palpasi
Tidak ada benjolan atau massa, tidak ada nyeri tekan, tidak ada
2. Dada
a) Inspeksi
45
b) Palpasi
e. Sistem kardiovaskuler
1. Inspeksi
3. Perkusi : Batas atas jantung pada ICS 2-3, batas kanan pada linea
f. Sistem pencernaan
1. Mulut
1) Bibir kering
bersih
46
g. Sistem indra
1. Mata
a) Inspeksi
Kelopak mata baik, bulu mata panjang, alis tipis, lapang pandang
arah.
b) Palpasi
Tidak ada nyeri tekan, tidak ada peningkatan tekanan intra okuler.
2. Hidung
a) Inspeksi
Hidung simetris kiri dan kanan, tidak ada polip, tidak ada epitaksis,
membedakan bau.
3. Telinga
Inspeksi
Daun telinga simetris kiri dan kanan, tidak ada nanah dan serumen,
h. Sistem syaraf
1. Fungsi serebral
a) Status mental
47
Orientasi Tempat: Klien tidak bisa membedakan tempat.
b) Kesadaran
c) Bicara ekpresive
2. Fungsi kranial
Nervus I (Olfaktorius)
Nervus II (Optikus)
Nervus IV (Treaklaris)
Nervus V (Trigeminus)
Nervus VI (Abdusent)
48
Nervus VII (Fasialis)
NervusVIII(Auditorius)
tangan
Nervus X (Vagus)
Nervus XI (Assesorius)
3. Fungsi motoric
4. Fungsi sensorik
5. Fungsi cerebellum
duduk.
i. Sistem muskuloskeletal
49
4. Kaki : Tidak ada oedema, gerakan baik
j. Sistem intagumen
1. Rambut
2. Kulit
3. Kuku
k. Sistem endokrin
l. Sistem perkemihan
m. Sistem immune
50
13. Tes Diagnostic
51
4. Data Fokus
Tabel 3.5
Data Fokus pada Klien An. f dengan Gangguan Sistem Pencernaan: MEP
di Ruang Perawatan Anak I RSUD Tenriawaru
Watampone
No Data subjektif Data objektif
52
5. Analisa Data
Tabel 3.6
Analisa Data pada Klien An. F dengan Gangguan Sistem Pencernaan:
MEP di Ruang Perawatan Anak I RSUD Tenriawaru
Watampone
No Data Etiologi Masalah
1. DS: intake oral tidak adekuat Nutrisi
a. Ibu klien mengatakan berat kurang dari
badan anaknya tidak kebutuhan
bertambah kekurangan kebutuhan tubuh
b. Ibu klien mengatakan kalori protein dalam tubuh
perkembangan klien lebih
lambat dibanding kekurangan karbohidrat
saudaranya.
c. Ibu klien mengatakan Malnutrisi kalori protein
anaknya tidak mau minum
susu formula Nutrisi kurang dari
d. Ibu klien mengatakan kebutuhan
produksi ASI nya kurang
DO
a. Klien nampak lemah
b. Klien nampak kurus
c. Turgor kulit jelek
d. Produski ASI tidak lancar
e. Bibir klien nampak kering
f. Berat Badan = 3,8 kg
g. Tinggi Badan = 55 cm
h. Lingkar lengan atas = 8 cm
i. Lingkar dada = 36 cm
j. Lingkar perut = 34 cm
53
No Data Etiologi Masalah
2. DS: Kurang mengerti masalah Kurang
a. Ibu klien mengatakan kesehatan personal
Ansietas orang
3. DS : Perubahan status
tua
a. Ibu klien mengatakan kesehatan
cemas dengan penyakit
anaknya Koping individu tidak
b. Ibu klien mengatakan tidak efektif
tahu tentang penyakit
anaknya Kurang informasi tentang
DO: penyakit anaknya
a. Ibu klien selalu bertanya
Ansietas orang tua
dengan penyakit anaknya
b. Orang tua nampak cemas
dengan kondisi anaknya
54
6. Diagnosa keperawatan
Tabel 3.7
Diagnosa Keperawatan pada Klien An. F dengan Gangguan Sistem
Pencernaan: MEP di Ruang Perawatan Anak I RSUD Tenriawaru
Watampone
Tanggal Tanggal
No Diagnosa Keperawatan
ditemukan teratasi
1. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh 22-06-2017 Tidak teratasi
berhubungan dengan intake makanan
tidak adekuat.
55
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
56
N Hari/ Diagnosa Perencanaan
o Tanggal Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional
kurus 5. Berikan HE 5. Pengetahuan
b. Turgor pada klien keluarga klien
kulit jelek tentang tentang nutrisi
pentingnya membantu ibu
nutrisi bagaimana
cara
mencukupiny
a
2. Jumat Kurang Setelah 1 x 1. Kaji 1. Mengetahui
22-6-2017 personal 24 jam kebersihan pola kebiasaan
hygiene diberikan tubuh klien orang tua
berhubungan tindakan klien dalam
dengan perawatan mengaja
kurangnya personal personal
pengetahuan hygiene hygiene klien
orang tua terpenuhi 2. Mandikan 2. Memberikan
tentang dengan klien di kesegaran dan
personal kriteria : tempat tidur kenyamanan
hygiene 1. Kuku 3. Memotong 3. Mencegah
DS : klien kuku klien terjadinya
1. Ibu klien nampak invasi kuman
mengatakan bersih melalui kuku
anaknya dan tidak yang panjang
tidak panjang 4. Berikan HE 4. Dapat
pernah pada membantu
potong keluarga orang tua
kuku tentang klien
DO : personal bagaimana
1. Kuku hygiene menjaga
57
N Hari/ Diagnosa Perencanaan
o Tanggal Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional
panjang dan kebersihan
kotor anaknya
2. Klien selama sakit
nampak
lemah
3. Jumat Ansietas Setelah 1 x 1.Mengkaji 1. Data fokus
22-6-2017 orang tua 24 jam tingkat menentukan
berhubungan diberikan ansietas ibu interrvensi
dengan tindakan klien selanjunya.
kurangnya perawatan 2.Memberikan 2. Untuk
informasi ibu informasi pada mengurangi
tentang mengerti ibu klien ansietas
penyakit tentang orang tua
anaknya, penyakit klien
ditandai anaknya 3.Anjurkan ibu 3. Untuk
dengan: dengan klien untuk mengurangi
- Orang tua kriteria : memperhatika rasa takut
mengerti Ibu nanaknya klien
penyakit mengerti terhadap
anaknya penyakit reaksi
- Ibu tidak anaknya hospitalisasi
bertanya 4.Anjurkan 4. Keluarga
masalah orang tua klien merasa
penyakit untuk lebih
anaknya mengungkapk diperhatikan
an perasaan sehingga
orang tuanya dapat
mengungka
pkan
58
N Hari/ Diagnosa Perencanaan
o Tanggal Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional
perasaannya
5.Memberi 5. Meningkatk
dorongan an
untuk selalu pengetahuan
berdoa klien
tentang
penyakit.
59
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
60
No Hari/
Jam Implementasi
Dx Tanggal
10.30 2. Menganjurkan untuk memandikan klien
ditempat tidur
Hasil :Klien hanya dirapikan dan belum
dimandikan keluarga setuju anaknya
dimandikan besok
10.35 3. Menganjurkan keluarga klien untuk memotong
kuku klien
Hasil : Orang tua klien bersedia akan
melaksanankannya
10.40 4. Memberikan HE tentang personal hygiene
Hasil : Klien mengerti dan mau
melaksanakannya.
61
No Hari/
Jam Implementasi
Dx Tanggal
Hasil :
Berat badan klien BB = 3,8 kg
09.10 3. Menganjurkan ibu klien untuk selalu menyusui
dan memberikan susu formula sedikit tapi
sering
Hasil :
Ibu klien mengatakan akan melakukannya
09.15 4. Memberikan makanan selingan dan
menawarkan makanan yang disukai
Hasil :
Klien menyukai makan bubur
09.20 5. Memberikan HE pada keluarga tentang nutrisi
Hasil :
Ibu klien mengatakan masih bingun makanan
yang pantas diberikan
62
No Hari/
Jam Implementasi
Dx Tanggal
melaksanakannya
09.45 4. Memberikan HE tentang personal hygiene
Hasil :
Klien mengerti dan mau melaksanakannya
63
No Hari/
Jam Implementasi
Dx Tanggal
09.15 4. Memberikan HE pada keluarga tentang nutrisi
Hasil :
Ibu klien mengatakan masih bingun makanan
yang pantas diberikan
64
CATATAN EVALUASI
65
No Hari/ Evaluasi
Jam
Dx Tanggal
2. Memandikan pasien di tempat tidur
3. Anjurkan kepada keluarga untuk
memotong kuku klien
4. Berikan HE tentang personal hygiene
3. Jumat 16.15 S:
22 -6-2012 - Ibu klien mengatakan cemas dengan
kondisi anaknya
O:
- Ibu klien selalu bertanya tentang kondisi
anaknya
A: Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi 1,2, dan 3
1. Kaji tingkat kecemasan orang tua klien
tentang penyakit anaknya
2. Dorong keluarga untuk mengungkapkan
perasaanya
3. Anjurkan orang tua untuk mendekatkan
diri kepada Tuhan YME
2. Sabtu 14.00 S:
23-6-2012 - Ibu klien mengatakan anaknya masih
malas minum susu
- Ibu klien menngatakan ASInya masih
sedikit
O:
- Klien malas minum susu formula
- ASI kurang
A: Masalah Belum teratasi
P: Lanjutkan Intervensi
1. Kaji pola makan klien
66
No Hari/ Evaluasi
Jam
Dx Tanggal
2. Timbang berat badan klien
3. Anjurkan ibu klien untuk selau menyusui
anaknya
4. Anjurkan ibu klien untuk memberikan
makanan tambahan
Sabtu 14.15 S:
23-6-2017 - Ibu klien mengatakan sudah memotong
kuku anaknya
O:
- Kuku klien nampak pendek dan bersih
A: Masalah teratasi
P: Pertahankan Intervensi
Sabtu 14.20 S:
23-6-2017 - Ibu klien mengatakan masih cemas tentang
penyakit anaknya
O:
- Ibu klien selalu menanyakan kondisi
anaknya
A: Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi 1,2, dan 3
1. Kaji tingkat pengetahuan orang tua klien
tentang penyakit anaknya
2. Dorong keluarga untuk mengungkapkan
perasaanya
3. Anjurkan orang tua untuk mendekatkan
diri kepada Tuhan YME
3. Minggu 13.30 S:
24-6-2017 - Ibu klien mengatakan anaknya masih
malas minum susu formula
67
No Hari/ Evaluasi
Jam
Dx Tanggal
- Ibu klien mengatakan ASInya masih
kurang
O:
- ASI tidak banyak
- Klien malas minum susu formula
A: Masalah Belum teratasi
P: Lanjutkan Intervensi
1. Kaji pola makan klien
2. Timbang berat badan klien
3. Berikan susu formula
4. Anjurkan untuk memberikan makanan
tambahan
Minggu 13.35 S:
24-6-2017 - Ibu klien mengatakan sudah tenang dan
mengerti penyakit anaknya setelah
dilakukan HE tentang penyakit anaknya
O:
- Ibu klien nampak tenang dan mengerti
tentang penyakit anaknya
A: Masalah teratasi
P : Pertahankan intervensi
68
BAB IV
PEMBAHASAN
An.”F” dengan penyakit malnutrisi energi protein (MEP) diruang perawatan anak
akan membahas kesenjangan antara teori yang ada dengan kenyataan yang
asuhan keperwatan.
A. Pengkajian
(berat badan, tinggi badan, lingkaran lengan atas dan tebal lipatan kulit).
mudah dicabut). Gambaran wajah seperti orang tua (kehilangan lemak pipi),
retraksi otot intercostal), perut tampak buncit, hati teraba membesar, bising
usus dapat meningkat bila terjadi diare. Edema tungkai, kulit kering,
69
hiperpigmentasi, bersisik dan adanya crazy pavement dermatosis terutama
DS:
saudaranya.
DO:
70
8. Tinggi Badan = 55 cm
dalam kasus, yaitu gambaran wajah seperti orang tua, perut tampak buncit,
hati teraba membesar, bising usus dapat meningkat bila terjadi diare karena
Hal ini disebakan karena kehilangan berat badan sampai berakibat kurus,
dengan kehilangan turgor kulit sehingga menjadi berkerut karena lemak sub
kutan hilang dan lemak terakhir hilang dari bantalan pengisap pipi sehingga
terjadi atropi jaringan akhirnya muka jadi seperti orang tua. Kemudian
produksi albumin dalam darah pun berkurang sehingga terjadi edema tungkai.
ditemukan dalam teori yaitu; klien nampak kurus, pertumbuhan klien lambat
3,8 kg, Tinggi Badan = 55 cm, Lingkar lengan atas = 8 cm, Lingkar dada = 36
cm, Lingkar perut = 34 cm. Hal ini disebabkan karena masukan kalori yang
tidak cukup, kebiasaan makan tidak tepat sehingga akan kekurangan asam
perbaikan sel.
71
B. Diagnosa Keperawatan
energi malnutrisi menurut Hidayat. A (2006: 6), ada lima diagnosa yang
menimbulkan diare.
72
1. Nutrisi kurang kebutuhan berhubungan dengan intake nutrisi yang tidak
adekuat
yang tidak ada dalam teori, yaitu: kurang personal hygiene berhubungan
oleh tanda dan gejala yang didapatkan pada saat penulis melaksanakan
pengkajian.
diagnosa tersebut.
terjadinya kerusakan pada kulit, sangat mudah lecet. Menurut penulis hal
73
ini tidak ada karena turgor kulit klien sudah membaik dan tidak ada tanda-
tidak diangkat karena kecemasan orang tua klien lebih menonjol pada saat
dilakukan pengkajian.
dalam kasus nyata pada klien An. “F” dengan gangguan sistem pencernaan
“malnutrisi energi protein” terdapat dalam teori dan sebaliknya tidak semua
diagnosa keperawatan dalam teori dan ditemukan pada kasus An. “F”. Hal ini
disebabkan atau dipengaruhi oleh berat atau ringannya suatu penyakit dan
C. Perencanaan
menetapkan tujuan dan kriteria hasil yang akan dicapai serta intervensi yang
tepat yang disesuaikan dengan masalah kebutuhan dan respon dari keluarga
klien.
diterapkan secara langsung pada klien dengan malnutrisi energi protein (MEP).
74
Masalah kebutuhan dan respon keluarga klien mendasari penyusunan rencana
lain yang turut memfasilitasi dan menjadi dasar dalam penyusunan asuhan
D. Implementasi
75
3. Pada diagnosa ansietas orang tua tentang prognosis penyakit anaknya
prognosis anaknya.
E. Evaluasi
pada tujuan yang telah ditetapkan. Dari tiga diagnosa yang rumuskan yaitu:
nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan intake nutrisi yang tidak
orang tua tentang personal hygiene, dan ansietas orang tua berhubungan
dengan kurangnya pengetahuan orang tua tentang perawatan diri anaknya, dan
informasi hal ini di dukung oleh secara kognitif orang tua klien karena
dari kebutuhan berhubungan dengan intake nutrisi yang tidak adekuat. Hal ini
76
BAB V
PENUTUP
energi protein (MEP) maka dalam penerapan melalui asuhan keperawatan pada
klien An. “F” dengan gangguan sistem pencernaan: Malnutrisi protein energi
A. Kesimpulan
tidak semuanya data menurut teori muncul pada studi kasus hal ini
sebabkan karena derajat penyakit yang diderita klien tidak akut serta telah
klinis yang didapatkan pada saat mengkaji yang mengacu pada konsep
yang tersedia.
77
4. Pada An. F, pelaksanaan intervensi keperawatan berdasarkan kriteria
5. Pada An. F, evaluasi pencapaian didasarkan pada kriteria tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya.
sebagai tanggung jawab dan tanggung gugat dari proses asuhan yang
B. Saran
78
3. Dalam penyusunan perencanaan keperawatan sebaiknya disusun
dilakukan pada klien dari sejak masuk rumah sakit sampai keluar sehingga
79
DAFTAR PUSTAKA
Budi Sustoyono. 2007. Asuhan Keperawatan pada Anak dengan KEP. Yunan
kuliah, (online), (http://www.Jakarta.html, diakses 10 Juli 2012).
Hidayat. A. Pengantar Ilmu Keperawatan Anak, edisi 2. Salemba Medika.
Smeltzer & Bare. 2000. Keperawatan Medikal Bedah, volume 2. EGC. Jakarta
80