Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

MANAJEMEN PROGRAM PROMOSI KESEHATAN


TENTANG
PRINSIP-PRINSIP DASAR PROMOSI KESEHATAN

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK II
 FAUZIAH
 NIKMATUL FADHILLAH

STIKES DARMAIS KOTA PADANGSIDIMPUAN


TAHUN AJARAN 2020/2021
A. PENGERTIAN PROMOSI KESEHATAN

Menurut WHO (dalam Fitiriani,2011),promosi kesehatan sebagai “The


process of enabling individuals and communities to increases control over the
determinants of health and there by improve their health”(proses yang
mengupayakan individu dan masyrakat untuk meningkatkan kemmapuan mereka
mengendalikan factor kesehatan sehingga dapat meningkatkan derajat
kesehatannya).
Menurut Notoatmodjo (2010:25) promosi kesehatan adalah suatu proses untuk
memampukan masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan
mereka. Dengan kata lain promosi kesehatan adalah upaya yang dilakukan
terhadap masyarakat sehingga mereka mau dan mampu untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan mereka sendiri. Sehingga masyarakat dapat mencapai
derajat kesehatan yang sempurna baik fisik, mental, sosial, masyarakat harus
mampu mengenal dan mewujudkan aspirasinya, kebutuhannya, dan mampu untuk
mengubah atau mengatasi lingkungan
Promosi kesehatan merupakan istilah yang saat ini banyak digunakan dalam
kesehatan masyarakat dan telah mendapatkan dukungan kebijakan dari
pemerintah dalam melaksanakan kegiatannya.Defenisi promosi kesehatan juga
tertuang dalam Keputusan Mentri Kesehatan Nomor
1148/MENKES/SK/VII/2005 tentang Pedoman Pelaksanaan Promosi Kesehatan
di Daerah,disebutkan bahwa promosi kesehatan adalah “Upaya untuk
meningkatkan kemampuan masyarakat melalui pembelajaran dari,oleh untuk dan
bersama masyarakat,agar mereka dapat menolong diri sendiri,serta
mengembangkan kegiatan yang bersumber daya masyarakat,sesuai sosial budaya
setempat dan didukung kebijakan public yang berwawasan kesehatan”.
B. TUJUAN PROMOSI KESEHATAN

Tujuan promosi kesehatan adalah meningkatkan kemampuan baik


individu,keluarga,kelompok dan masyarakat agar mampu hidup sehat dan
mengembangkan upaya kesehatan yang bersumber masyarakat serta terwujudnya
lingkungan yang kondusif untuk mendorong terbentuknya kemampuan tersebut
(Notoatmodjo,2012).

Promosi kesehatan merupakan suatu proses yang bertujuan memungkinkan


individu meningkatkan kontrol terhadap kesehatan dan meningkatkan
kesehatannya berbasis filosofi yang jelas mengenai pemberdayaan diri sendiri.
Proses pemberdayaan tersebut dilakukan dari, oleh, untuk dan bersama
masyarakat serta sesuai dengan sosial budaya setempat. Demi mencapai derajat
kesehatan yang sempurna, baik dari fisik, mental maupun sosial, masyarakat harus
mampu mengenal dan mewujudkan aspirasi dan kebutuhannya, serta mampu
mengubah atau mengatasi lingkungannya (Kemenkes, 2011).

C. PRINSIP-PRINSIP DASAR PROMOSI KESEHATAN

Promosi kesehatan telah berkembang yang semula dianggap sebagai tujuan


atau titik akhir yang diinginkan menjadi sebuah proses atau alat untuk
memfasilitasi gerakan dalam mencapai tujuan.Promosi kesehatan sebagai seni dan
sains dalam membantu individu atau masyarakat untuk membuat perubahan gaya
hidup dan dianggap sebagai kombinasi dari dukungan pendidikan dan lingkungan
untuk membangun perilaku dan kondisi yang kondusif bagi kesehatan.
Perkembangan promosi kesehatan,pendapat para ahli dan hasil penelitian
menemukan bahwa pelaksanaan promosi kesehatan secara efektif dapat dilakukan
dalam berbagai prinsip dan terdapat beberapa pendapat dari beberapa sumber
tentang prinsip promosi kesehatan.
Prinsip promosi kesehatan menurut WHO pada Ottawa Charter for health
promotion (1986) mengemukakan ada tujuh prinsip pada promosi kesehatan,
antara lain :
a) Empowerment ( pemberdayaan)

yaitu cara kerja untuk memungkinkan seseorang untuk mendapatkankontrol


lebih besar atas keputusan dan tindakkan yang mempengaruhi kesehatan mereka.
b) Partisipative ( partisipasi)

yaitu dimana seseorang mengambil bagian aktif dalam pengambilan


keputusan.
c) Holistic ( menyeluruh )

yaitu memperhitungkan hal-hal yang mempengaruhi kesehatan dan interaksi


dari dimensi-dimensi tersebut.
d) Equitable ( kesetaraan)

yaitu memastikan kesamaan atau kesetaraan hasil yang di dapat oleh klien.
e) Intersectoral ( antar sektor )

yaitu bekerja dalam kemitraan dengan instasi terkait lainnya atau organisasi.
f) Sustainable (berkelanjutan)

yaitu memastikan bahwa hasil dari kegiatan promosi kesehatan yang


berkelanjutan dalam jangka panjang.
g) Multi Strategy

yaitu bekerja pada sejumlah strategi daerah seperti program kebijakkan.


Menurut World Health Organization (WHO) dalam Notoadmojo (2012:26),
promosi kesehatan sekurang-kurangnya mengandung tujuh prinsip antara lain

1. Perubahan Perilaku (behavior change)

2. Perubahan Sosial (social change)

3. Pengembangan Kebijakan (policy development)

4. Pemberdayaan (empowerment)

5. Partisipasi Masyarakat (community participation)

6. Membangun Kemitraan (building partnership and alliance)

Berikut uraian untuk masing-masing prinsip:

1. Perubahan Perilaku

Perubahan perilaku yang dimaksudkan oleh promosi kesehatan meliputi


perubahan perilaku masyarakat (sasaran primer) lalu perilaku tokoh masyarakat
(sasaran sekunder) dan tidak kalah pentingnya perilaku pembuat keputusan
(sasaran tertier)

2. Perubahan Sosial (social change)

Faktor sosial yang meliputi sistem sosial di samping sebagai faktor yang
memepengaruhi perilaku secara langsung, tetapi juga mempengaruhi kesehatan
masyarakat secara tidak langsung. Oleh sebab itu, sebagai intervensi terhadap
faktor sosial ini promosi kesehatan juga berkepentingan untuk melakukan
perubahan sosial. Pendekatan perubahan sosial yang paling sering digunakan
dalam program kesehatan dalah pengembangan komunitas (community
development) pengembangan masyarakat untuk mengembangkan masyarakat
secara utuh dalam suatu komunitas. Prinsip pengembangan masyarakat adalah
tumbuh dari bawah (bottom up) bukan dituntun dari atas (top down)
3. Perubahan lingkungan fisik

Promosi kesehatan melakukan kegiatan supaya masyarakat terfasilitasi sarana


dan prasarana untuk mewujudkan perilaku sehatnya. Yaitu, memberikan
“pancingan atau kail” supaya masyarakat memperoleh manfaat sendiri.

4. Pengembangan kebijakan

Pengembanagn kebijakan yang berwawasan kesehatan tidak hanya keluar dari


para pejabat pemerintah baik pusat atau daerah tetapi dapat keluar dari pimpinan
atau pemegang otoritas unit kerja atau tempat kerja, lembaga pendidikan.

5. Pemberdayaan (empowerment)

Masyarakat harus diberikan kempuan untuk memfasilitasi dirinya sendiri


untuk hidup sehat, maka harus ada kerjasama atau kemitraan dengan sektor lain.

6. Partisipasi masyarakat ((community participation)

Dalam pelayanan kesehatan masyarakat baik secara individu ataupun


kelompok, masyarakat perlu dilibatkan (partisipasi) masyarakat tidak dijadikan
sebagai sasaran saja tetapi sebagi subjek juga pelaku promosi kesehatan.

7. Membangun kemitraan

Membangun kemitraan bertujuan untuk memperoleh dukungan sumber daya


(man,money,material) bagi terwujudnya sarana dan prasarana guna memfasilitasi
perilaku hidup sehat masyarakat.
Sedangkan  menurut Michael,dkk,2009 Prinsip-prinsip promosi kesehatan
antara lain sebagai berikut:

a. Manajemen puncak harus mendukung secara nyata serta antusias program


intervensi dan turut terlibat dalam program tersebut.
b. Pihak pekerja pada semua tingkat ini pengorganisasian harus terlibat dalam
perencanaan dan implementasi intervensi.
c. Fokus intervensi harus berdasarkan pada factor risiko yang dapat didefinisikan
serta dimodifikasi dan merupakan prioritas bagi pekerja.
d. Intervensi harus disusun sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan pekerja.
e. Sumber daya setempat harus dimanfaatkan dalam mengorganisasikan dan
mengimplementasikan intervensi.
f. Evaluasi harus dilakukan juga.
g.  Organisasi harus menggunakan inisiatif kebijakan berbasis populasi maupun
intervensi promosi kesehatan yang intensif dengan berorientasi pada
perorangan dan kelompok.
h. Intervensi harus bersifat kontinue serta didasarkan pada prinsip-
prinsippemberdayaan dan atau model yang berorientasi pada masyarakat
dengan menggunakan lebih dari satu metode.

Prinsip dalam pelaksanaan program promosi kesehatan berfungsi sebagai


dasar dalam pelaksanaan program tersebut.Prinsip tersebut meliputi sebagai
berikut:

a. Promosi Kesehatan (Health Promotion),memiliki arti lebih luas dari


pendidikan atau penyuluhan kesehatan karena promosi kesehatan merupakan
proses pemberdayaan masyarakat untuk memelihara,meningkatkan dan
melindungi kesehatannya.Promosi kesehatan di dalamnya meliputi kegiatan
pendidikan/penyuluhan kesehatan dan merupakan bagian penting (core) dari
promosi kesehatan;
b. Promosi kesehatan adalah upaya perubahan/perbaikan perilaku dibidang
kesehatan dengan disertai adanya upaya untuk memengaruhi lingkungan atau
hal-hal lain yang sangat berpengaruh terhadap perbaikan perilaku dan kualitas
kesehatan;
c. Promosi kesehatan adalah rangkaian upaya kesehatan yang
komperehensif,yang bersifat promotif (peningkatan) sebagai perpaduan dari
upaya preventif (pencegahan), kuratif (pengobatan), dan rehabilitative
(pemulihan);
d. Promosi kesehatan adalah upaya advokasi dan bina suasana (social support)
yang tidak hanya menekankan pada pentingnya pendekatan edukatif yang
selanjutnya disebut gerakan pemberdayaan masyarakat;
e. Promosi kesehatan berpatokan pada PHBS yang dikembangkan dalam 5
tatanan,yaitu tatanan rumah/tempat tinggal (where we live),tatanan sekolah
(where we learn),tatanan tempat kerja (where we work),tempat-tempat umum
(where we play and do everything) dan fasilitas kesehatan (where we get
health service);
f. Pada promosi kesehatan peran kemitraan lebih ditekankan dan berlandaskan
pada kesamaan,keterbukaan dan saling memberi manfaat.Kemitraan ini
dikembangkan antara pemerintah dan masyarakat termasuk swasta dan
lembaga swadaya masyarakat,dan juga secara lintas program dan lintas sector;
g. Promosi kesehatan yang menekankan pada proses atau upaya,tanpa
mengabaikan hasil apalagi dampak kegiatan.Jadi,pada dasarnya sangat sulit
untuk mengukur hasil kegiatan promosi kesehatan hanya melalui perubahan
atau peningkatan perilaku individu dan masyarakat saja karena yang lebih
sesuai untuk diukur adalah mutu dan frekuensi kegiatan,seperti advokasi,bina
suasana,gerakan sehat masyarakat dan sebagainya.
Prinsip promosi kesehatan berdasarkan Deklarasi Shanghai (2016) tentang
Agenda Promosi Kesehatan Tahun 2030 untuk Pembangunan Berkelanjutan
berdasarkan WHO (2017) dijelaskan sebagai berikut:

a. Meningkatkan kesehatan literasi dan mendorong keadilan.


1) Pengakuan terhadap kesehatan literasi sebagai poin penentu penting dan
investasi dalam pengembangannya;
2) Mengembangkan,menerapkan dan memantau strategi nasional dan local
lintas sektoral untuk memmperkuat kesehatan literasi disemua populasi
dan disemua latar pendidikan;
3) Meningkatkan kontrol masyrakat terhadap kesehatan dan keputusannya
sendiri,dengan memanfaatkan potensi teknologi digital;
4) Memastikan bahwa masyarakat mendukung pilihan yang sehat melalui
kualitas kebijaka,informasi yang transparan dan label yang jelas;
b. Tata pemerintahan yang baik sangat penting bagi kesehatan
1) Menerapkan sepenuhnya mekanisme yang tersedia bagi pemerintah untuk
melindungi kesehatan dan meningkatkan kesejahteraan melalui kebijakan
public;
2) Memperkuat legislasi,peraturan dan perpajakan komoditas yang tidak
sehat;
3) Menerapkan politik keuangan sebagai alat yang ampuh untuk
memungkinkan investasi baru dalam kesehatan dan
kesejahteraan,termasuk system kesehatan masyarakat yang kuat;
4) Memperkenalkan cakupan kesehatan universal sebagai cara yang efisien
untuk mencapai perlindungan kesehatan dan keuangan;
5) Memastikan transparansi dan akuntabilitas sosial dan memungkinkan
keterlibatan masyarakat sipil;
6) Memperkuat tata kelola global untuk mengatasi masalah kesehatan
didaerah perbatasan dengan lebih baik;
7) Mempertimbangkan kepentingan dan nilai pengobatan tradisional,yang
dapat berkontribusi pada peningkatan hasil kesehatan,termasuk di
sustainable development goals (SDG);
c. Sehat dalam segala situasi/tempat(daerah perkotaan dan
komunitas/masyarakat adalah tempat yang sangat penting bagi pengembangan
kesehatan).
1) Memprioritaskan kebijakan yang menciptakan manfaat bersama antara
kesehatan dan kesejahteraan dan kebijakan kota lainnya,memanfaatkan
sepenuhnya inovasi sosial dan teknologi interaktif;
2) Mendukung berbagai kota untuk mempromosikan kesetaraan dan inklusi
sosial,memanfaatkan pengetahuan,keterampilan dan prioritas dari populasi
mereka yang beragam melalui keterlibatan masyarakat;
3) Mengarahkan kembali layanan kesehatan dan sosial demi mengoptimalkan
akses yang menyeluruh bagi masyarakat;
DAFTAR PUSTAKA

Nurmala, Ira. 2018. Promosi Kesehatan. Surabaya: Airlangga University Press.

Pakpahan, Martina. 2021. Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Medan:


Yayasan Kita Menulis.

Anda mungkin juga menyukai