PADANGSIDEMPUAN
Nomor :
TENTANG
PANDUAN PENGELOLAAN BAHAN SERTA LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN
BERACUN RUMAH SAKIT
DI
RUMAH SAKIT UMUM INANTA KOTA PADANGSIDEMPUAN
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM INANTA KOTA PADANGSIDEMPUAN
Menimbang : a. bahwa lingkungan hidup yang berada di rumah sakit perlu dijaga
kelestariannya sehinggga tetap mampu menunjang pelaksanaan
kegiatan di dalam serta disekitar rumah sakit;
b. bahwa setiap kegiatan yang dilakukan di dalam rumah sakit ada yang
menggunakan bahan berbahaya dan beracun serta menghasilkan
limbah bahan berbahaya dan beracun;
10. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 03 Tahun 2008 tentang Tata
Cara Pemberian Simbol Bahan Berbahaya dan Beracun
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
PERTAMA : PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM INANTA KOTA
PADANGSIDEMPUAN TENTANG PANDUAN PENGELOLAAN
BAHAN DAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN DI
RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH AHMAD DAHLAN KOTA
KEDIRI
KEDUA : Panduan Pengelolaan Bahan dan Limbah Bahan Berbahaya Dan Beracun di
Rumah Sakit Umum Inanta Kota Padangsidempuan sebagaimana dimaksud
dalam diktum kesatu, tercantum dalam lampiran Peraturan ini
KETIGA : Panduan Pengelolaan Bahan dan Limbah Bahan Berbahaya Dan Beracun di
Rumah Sakit ini harus dibahas sekurang-kurangnya 3 ( tahun ) sekali dan
apabila diperlukan dapat dilakukan perubahan sesuai dengan perkembangan
yang ada
KEEMPAT : Peraturan ini berlaku sejak ditetapkan, dengan ketentuan apabila dikemudian
hari terdapat kesalahan akan diadakan perbaikan sebagaiman mestinya
Ditetapkan di : Padangsidempuan
Pada tanggal :
PANDUAN PENGELOLAAN
BAHAN SERTA LIMBAH BERBAHAYA DAN BERACUN (B3)
RUMAH SAKIT UMUM INANTA KOTA PADANGSIDEMPUAN
BAB I
DEFINISI
1. Lingkungan Rumah Sakit Umum Inanta Padangsidempuan adalah semua area didalam
dan diluar gedung yang merupakan tempat kegiatan dan aktifitas Rumah Sakit Umum
Inanta Padangsidempuan sesuai batas wilayah dan area Rumah Sakit Muhammadiyah
Ahmad Dahlan Kota Kediri.
2. Masyarakat Rumah Sakit adalah : semua orang yang berada di dalam area Rumah Sakit
tanpa terkecuali.
3. Tempat pelayanan kesehatan adalah tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan
upaya kesehatan yang dilakukan Pemerintah dan masyarakat, seperti rumah sakit,
Puskesmas, praktik dokter, praktik bidan, toko obat atau apotek, pedagang farmasi,
pabrik obat dan bahan obat, laboratorium, dan tempat kesehatan lainnya, antara lain
pusat dan/atau balai pengobatan, rumah bersalin, Balai Kesehatan Ibu dan Anak (BKIA).
4. Pegawai adalah peneliti, teknisi, atau petugas yang secara langsung atau tidak langsung
menggunakan bahan berbahaya beracun
5. Bahan Berbahaya dan Beracun yang selanjutnya disingkat dengan B3 adalah bahan yang
karena sifat dan atau konsentrasinya dan atau jumlahnya, baik secara langsung maupun
tidak langsung, dapat mencemarkan dan atau merusak lingkungan hidup, dan atau dapat
membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta
makhluk hidup lainnya;
6. Pengelolaan B3 adalah kegiatan yang menghasilkan, mengangkut, mengedarkan,
menyimpan, menggunakan dan atau membuang B3;
7. Penyimpanan B3 adalah teknik kegiatan penempatan B3 untuk menjaga kualitas dan
kuantitas B3 dan atau mencegah dampak negatif B3 terhadap lingkungan hidup,
kesehatan manusia, dan makhluk hidup lainnya;
8. Pengemasan B3 adalah kegiatan mengemas, mengisi atau memasukkan B3 ke dalam
suatu wadah dan atau kemasan, menutup dan atau menyegelnya;
9. Simbol B3 adalah gambar yang menunjukkan klasifikasi B3;
10. Label adalah uraian singkat yang menunjukkan antara lain klasifikasi dan jenis B3;
11. Pengangkutan B3 adalah kegiatan pemindahan B3 dari suatu tempat ke tempat lain
dengan menggunakan sarana angkutan;
12. Kimia toksik adalah bahan kimia beracun, yang bahayanya terhadap kesehatan sangat
bergantung pada jumlah zat tersebut yang masuk ke dalam tubuh.
13. Bahan kimia korosif/iritan adalah bahan kimia yang mampu merusak berbagai peralatan
dari logam dan apabila bahan kimia ini mengenai kulit akan menimbulkan kerusakan
berupa iritasi dan peradangan kulit.
14. Bahan kimia eksplosif adalah bahan kimia mudah meledak.
15. Bahan kimia oksidator adalah bahan kimia yang dapat menghasikan oksigen dalam
penguraian atau reaksinya dengan senyawa lain, bersifat reaktif dan eksplosif serta
sering menimbulkan kebakaran.
16. Limbah bahan kimia adalah bahan kimia baik padat, cair, dan gas bekas pakai yang
karena sifatnya tidak dapat digunakan lagi.
17. Nilai Ambang Batas (NAB) adalah konsentrasi dari zat, uap atau gas dalam udara yang
dapat dihirup selama 8 jam/hari selama 5 hari/minggu, tanpa menimbulkan gangguan
kesehatan yang berarti.
18. Tempat dan sarana laboratorium adalah tempat yang digunakan untuk melakukan
kegiatan yang menggunakan bahan kimia serta dilengkapi sarana sebagai kelengkapan
laboratorium, misal ruang asam, glove box, fumehood, meja kerja, exhaust fan, dan
sebagainya.
BAB II
RUANG LINGKUP
1. Panduan identifikasi B3
a. Tata laksana megidentifikasi atau inventarisasi bahan berbahaya dan beracun
dengan melakukan telusur tiap bahan kimia tersebut apakah termasuk dalam
daftar atau golongan B3 sebagai lampiran Peraturan Pemerintah No.:74 / Tahun
2001 , sbb :
1) Mudah meledak (explosive);
2) Pengoksidasi (oxidizing);
3) Sangat mudah sekali menyala (extremely flammable);
4) Sangat mudah menyala (highly flammable);
5) Mudah menyala (flammable);
6) Amat sangat beracun (extremely toxic);
7) Sangat beracun (highly toxic);
8) Beracun (moderately toxic);
9) Berbahaya (harmful);
10) Korosif (corrosive);
11) Bersifat iritasi (irritant);
12) Berbahaya bagi lingkungan (dangerous to the environment);
13) Karsinogenik (carcinogenic);
14) Teratogenik (teratogenic);
15) Mutagenik (mutagenic).
b. Bila bahan kimia tidak termasuk atau belum masuk dalam daftar seperti dalam
lampiran PP. No. : 74/Tahun 2001, tentang Pengelolaan B3, maka cara
Identifikasi dilakukan melalui Uji karakteristik B3 meliputi :
1) mudah meledak;
2) mudah terbakar;
3) bersifat reaktif;
4) beracun;
5) menyebabkan infeksi; dan
6) bersifat korosif.
2. Panduan pengadaan B3
Uraian tentang pengadaan dan barang / jasa sbb :
a. Pengadaan barang/Jasa adalah kegiatan untuk memperoleh barang/jasa oleh
Kementerian/Lembaga/Satuan Kerja Daerah/Institusi lainnya yang prosesnya
dimulai dari perencanaan kebutuhan sampai diselesaikannya seluruh kegiatan
untuk memperoleh barang/jasa, yang menggunakan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara (APBN) atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APB
Barang termasuk didalamnya adalah Perbekalan Farmasi)
b. Perbekalan farmasi adalah pengadaan sediaan farmasi yang terdiri dari obat, bahan
bat, alat kesehatan, reagensia, radio farmasi dan gas medis dari penyedia barang
c. Pengadaan Perbekalan Farmasi termasuk Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)
Pengadaan langsung dilakukan terhadap pengadaan perbekalan farmasi sesuai
dengan Standar Prosedur Operasional (SPO) Pengadaan Barang/Jasa Rumah Sakit
Muhammadiyah Ahmad Dahlan Kota Kediri
4. Panduan penggunaan B3
a. Perencanaan dan penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) dalam
penggunaan B3 harus memperhatikan sbb :
1) Alat Pelindung Diri (APD) yg sesuai dg faktor resiko bahaynya, Alat Pemadam
Api Ringan (APAR) dan P3K harus siap dan cukup
2) Kondisi kerja dan lingkungan dinyatakan aman oleh yang berwenang
3) Peralatan kerja harus layak pakai
4) Metode kerja/cara pelaksanaan kerja /protap sudah aman dan efektif
5) Kelengkapan adinistrasi sudah siap kan (perintah kerja , daftar B3 dll)
b. Selama penggunaan B3 hindari tindakan tidak aman. dan sesuai dengan SOP
c. Bila penggunaan pada transisi shift jaga, maka tiap serah terima dan tanggung
jawab dilakukan sebaik baiknya, laporkan situasi kondisi kerja terlebih hal yang
tidak aman
d. Bila selesai, amankan dan bersihkan alat2 kerja, lingkungan kerja, wadah sisa B3
hingga aman.
e. Lakukan P3K bila ada kecelekaan dan penanganan lebih lanjut
5. Panduan penanganan B3
a. Penanganan Kecelakaan kerja dan darurat B3
Panduan ini sebagai petunjuk bagi pegawai untuk penyelamatan apabila terjadi
kecelakaan ditempat kerja dengan tujuan agar korban menjadi atau merasa aman
dan tenang serta mencegah kondisi yang lebih buruk sambil menunggu
pertolongan dokter.
b. Ruang lingkup
Ruang lingkup panduan ini meliputi petunjuk umum :pertolongan pertama yang
berhubungan dengan Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) . Dampak
dan Resiko akibat pengelolaan B3 berupa ledakan gas dan kebakaran bahan kimia,
bahan kimia tumpah, terpapar bahan kimia kepada petugas , sarana dan
lingkungan rumah sakit
c. Pengertian yang dimaksud dalam panduan ini adalah sebagai berikut :
1) Kecelakaan adalah suatu kejadian yang tidak direncanakan yang dapat
menyebabkan luka atau kerugian pada manusia dan benda yang disebabkan
oleh suatu kejadian atau kondisi yang tidak terduga
2) Kecelakaan kerja adalah kecelakaan yang dialami oleh seorang karyawan
semenjakia meninggalkan rumah kediaman sampai menuju ketempat
pekerjaannya, selama jam kerja, maupun sekembalinya dari tempat kerja
menuju rumah kediamannya melalui jalan yang biasa ditempuh, sedemikian
rupa sehingga karyawan tersebut dalam waktu 2 x 24 jam setelah kejadian
kecelakaan itu tidak dapat melakukan pekerjaan.
3) Perlemahan (impairment) adalah setiap gangguan atau ketidaknormalan
psikologik dan atau fisiologik dan atau struktur anatomi dan atau fungsi.
4) Ketidakmampuan (disability) adalah setiap keterbatasan atau berkurangnya
kemampuan (sebagai akibat dari perlemahan) untuk melakukan aktivitas
dengan cara atau dalam batas–batas yang dianggap normal untuk manusia.
5) Cacat (handicap) adalah kerugian yang diderita oleh seseorang sebagai akibat
dari perlemahan atau ketidakmampuan yang membatasi atau mencegah orang
itu untuk melakukan perannya yang normal untuk ukuran orang itu
d. Hal Umum Penanggulangan Kecelakaan dan Keadaan Darurat
1) Setiap orang yang melakukan kegiatan pengelolaan B3 wajib menanggulangi
terjadinya kecelakaan dan atau keadaan darurat akibat B3.
2) Melakukan kegiatan pengelolaan B3 sebagaimana dimaksud 4.a. wajib
mengambil langkah-langkah :
a) Mengamankan (mengisolasi) tempat terjadinya kecelakaan;
b) menanggulangi kecelakaan sesuai dengan prosedur tetap penanggulangan
kecelakaan;
c) melaporkan kecelakaan dan atau keadaan darurat kepada aparat
Pemerintah Kabupaten/Kota setempat; dan
d) Aparat Pemerintah Kabupaten/Kota setempat, setelah menerima laporan
tentang terjadinya kecelakaan dan atau keadaan darurat akibat B3
sebagaimana dimaksud wajib segera mengambil langkah-langkah
penanggulangan yang diperlukan.
3) Kewajiban sebagaimana dimaksud, tidak menghilangkan kewajiban setiap
orang yang melakukan kegiatan pengelolaan B3 untuk :
a) Mengganti kerugian akibat kecelakaan dan atau keadaan darurat; dan atau
b) Memulihkan kondisi lingkungan hidup yang rusak atau tercemar; yang
diakibatkan oleh B3.
6. Panduan penanganan tumpahan B3
a. Ketentuan Umum mengatasi Tumpah
Harus dipahami bahwa tumpahan pada area kerja harus dibersihkan karena dapat
menyebabkan kecelakaan akibat kontak dengan bahan tum pahan. Kecelakaan yang
ditimbulkan antara lain : keracunan akibat menghirup uap bahan tersebut, korosif
dan dapat menimbulkan kebakaran dan ledakan jika bereaksi dengan bahan-bahan
mudah terbakar, serta menyebabkan kontaminasi oleh mikroba (untuk bahanbahan
mikrobiologi).
b. Penanganan B3 tumpah secara umum adalah :
1) Identifikasi / Kenali lokasi terjadinya tumpah, jumlah bahan yang tumpah , sifat
kimia dan fisika tumpahan, sifat bahaya dan risiko tumpahan dan mengetahui
teknik aman penanganannya.
2) Pastikan penggunaan alat pengaman diri (khususnya sarung tangan, pelindung
mata/muka dan pelindung pernafasan bila perlu).
3) Cegah tumpahan meluas dan hentikan sumber tumpahan jika hal tersebut aman
dilakukan.
4) Tangani (di tempat) dengan cara yang tepat. (Lihat MSDS)
5) Secara umum proses yang dilakukan adalah netralisasi.
6) Netralisasi dapat menggunakan basa (soda ash/lime) untuk tumpahan yang
bersifat asam dan
7) Larutan asam asetat untuk tumpahan yang bersifat basa.
8) Bahan yang paling umum digunakan untuk keadaan darurat apabila terjadi
tumpahan adalah pasir, tanah, natrium karbonat dan kapur
9) Bekas tumpahan bahan kimia di area kerja dapat dibersihkan dengan air, sabun
detergen , atau pembersih lain yang sesuai dengan bahan pengotornya.
10) Tetapi untuk penanganan yang lebih tepat dapat dilihat di dalam “Material
Safety Data Sheet” (MSDS).
c. Langkah Selanjutnya Setelah Pembersihan tumpahan B3
1) Simpan semua limbah pada tempatnya yang sesuai kemudian tutup untuk
penanganan lebih lanjut
2) Bersihkan pastikan kembali area tersebut telah bersih dan aman.
3) Bersihkan area / meja kerja segera setelah terjadi tumpahan zat/ bahan kimia.
4) Apabila bahan kimia yang tumpah tersebut cukup/sangat berbahaya, selain
dibersihkan dengan lap, tangan harus dilindungi dengan sarung tangan dan Alat
Pelindung Diri (APD) lainnya : masker dan sepatu pelindung)
d. Panduan penanganan terpapar B3 pada kulit
1) Penanganan bila terjadi Kontaminasi Bahan-bahan Berbahaya pada Pekerja,
Bila Terkena Kulit dan Rambut
2) Membawa segera pekerja yang terkontaminasi menuju sumber air
terdekat dan lepaskan seluruh pakaian yang menutup bagian yang
terkontaminasi
3) Membasahi atau menyiram pekerja yang terkontaminasi dengan air (bila
mungkin air mengali ratau air pancuran atau shower), lihat petunjuk gambar
4) Membersihkan kontaminasi dengan sabun jika ada
5) Mempergunakan sarung tangan/baju pelindung untuk melindungi diri dari
kontaminan bahan kimia yang dibersihkan (beberapabahan kimia yang
melepas uap berbahaya bagi pernafasan, pastikan tidak menghirupnya)
6) Membawa pekerja yang terkontaminasi ke poli pegawai atau Instalasi Rawat
Darurat bila memerlukan pertolongan medis lebih jauh
7) Melaporkan kejadian kecelakaan kerja ke Panitia K3 Rumah Sakit melalui
Poli Pegawai
8) Petunjuk Gambar membersihkan B3 terpapar pada kulit atau kepala
9)
Pernyataan Bahaya :
Identitas Pemasok Klasifikasi B3
Fisik, Kesehatan dan Lingkungan
Gambar 6 a. Label B3
2) Pengisian Label
Label diisi dengan huruf cetak yang jelas terbaca, tidak mudah terhapus dan
dipasang pada setiap kemasan B3. Pada label wajib dicantumkan informasi
minimal sebagai berikut :
No Jenis Farmasi Penjelasan Pengisian
1 Nama B3; Nama dagang B3/Nama bahan
Komposisi, No.CAS/No kimia.
UN; Komposisi atau formulasi bahan
Produsen kimia.
Informasi lengkap mengenai
penghasil.
2 Simbol Disesuaikan dengan klasifikasi B3
Simbol
Label
Setiap petugas dalam melakukan pengelolaan bahan berbahaya dan beracun wajib melakukan
administrasi yang sudah disediakan mulai dari penerimaan B3, penyimpanan, penggunaan
ataupun jika terjadi tumpahan B3.. Hal ini dilakukan sebagai bukti bahwa Rumah Sakit
Muhammadiyah Ahmad Dahlan Kota Kediri melakukan pengelolaan Bahan Berbahaya dan
Beracun dengan baik.
BAB V
PENUTUP
Buku panduan pengelolaan B3 ini dibuat dengan tujuan Rumah Sakit Umum Inanta
kota Padangsidempuan melakukan penanganan B3 yang diperlukan dalam pelayanan medis
dan limbah B3 yang dikeluarkan akibat dari proses pelayanan medis di Rumah Sakit sesuai
dengan Peraturan Pemerintah No.: 74/Tahun 2001, tentang Pengelolaan Bahan Berbahaya dan
Beracun (B3) dan atau peraturan Kementrian Lingkungan Hidup (KLH) agar tidak menjadi
sumber polusi dan penularan penyakit sehingga dapat memberikan perlindungan bagi
kesehatan, keselamatan manusia serta perlindungan kelestarian lingkungan hidup sekitarnya.
Dengan melakukan kegiatan pengelolaan bahan berbahaya dan beracun ini sekaligus
bisa mencegah terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja bagi petugas yang ada
dilingkungan Rumah Sakit Umum Inanta Kota Padangsidempuan .
Lampiran 1.
Lampiran 1
12 Kamar Sterilisasi, Cydex Opa ortho-Phthalaldehyde Mengiritasi mata, kulit dan pernapasan.
Kamar Operasi (1,2– Kontak langsung dengan kulit
benzenedicarboxaldehy menyebabkan perubahan warna
de sementara.
13 Kamar Sterilisasi, Stabimed Laurylpropylene Korosif, mudah menyala, berbahaya
Klinik Gigi, Kamar diamine jika tertelan, menyebabkan luka
Operasi terbakar saat kontak dengan mata.
1 Instalasi Hydrogen Rak obat bagian bawah, untuk Harus disimpan di tempat yang dilengkapi
Farmasi peroxide 3% pemakaian obat luar, tersedia dengan sumber air untuk mencuci.
wastafel
Alkohol 70% Penyimpanan pada rak depan, Harus disimpan di tempat terpisah dari
OTC, tidak dipisahkan dengan tempat penyimpanan perbekalan farmasi
sediaan farmasi yang lain, jauh dari lain, mudah dilokalisir bila terjadi
Sangat mudah menyala
Apar kebakaran, tahan gempa dan dilengkapi
dengan pemadam api.
Atropin Rak obat bagian injeksi, tersedia Harus disimpan di tempat yang dilengkapi
wastafel dengan sumber air untuk mencuci.
Microshield Dipisahkan dari rak obat, untuk Harus disimpan di tempat yang dilengkapi
pemakaian luar, tersedia wastafel dengan sumber air untuk mencuci.
Ethylchloride Belum dipisahkan dari rak obat Harus disimpan di tempat terpisah dari
farmasi. tempat penyimpanan perbekalan farmasi
lain, mudah dilokalisir bila terjadi
Mudah Menyala
kebakaran, tahan gempa dan dilengkapi
dengan pemadam api.
Presept Disimpan pada bagian terpisah Harus disimpan ditempat yang sejuk dan
dengan obat oral, suhu ruangan mendapat petukaran udara yang baik.
normal, ada pertukaran udara yang Tersedia tempat untuk mencuci.
baik, tersedia wastafel.
Baygon Terpisah dari rak obat. Harus disimpan di tempat terpisah dari
tempat penyimpanan perbekalan farmasi
lain, mudah dilokalisir bila terjadi
Mudah Menyala
kebakaran, tahan gempa dan dilengkapi
dengan pemadam api.
Softaman Dipisahkan dari rak obat, untuk Harus disimpan di tempat yang dilengkapi
pemakaian luar. Tersedia wastafel dengan sumber air untuk mencuci.
pada ruangan.
2 Gudang Oksigen Disimpan dekat dengan infuse, Harus disimpan ditempat yang sejuk dan
Logistik suhu ruangan normal, tidak ada mendapat petukaran udara yang baik
pertukaran udara yang baik
2 Kamar Alkohol 70% Penyimpanan rak Depo farmasi di Harus disimpan di tempat terpisah dari
Operasi KO, terpisah dari obat dan alkes tempat penyimpanan perbekalan farmasi
yang lain. Sudah tersedia Apar di lain, mudah dilokalisir bila terjadi
Sangat mudah menyala KO kebakaran, tahan gempa dan dilengkapi
dengan pemadam api.
Atropin Rak obat bagian injeksi, tersedia Harus disimpan di tempat yang dilengkapi
wastafel dengan sumber air untuk mencuci.
Hydrogen Rak obat Depo Farmasi di KO, Harus disimpan di tempat yang dilengkapi
peroxide 3% tersedia wastafel dengan sumber air untuk mencuci.
Oksigen Disimpan dekat dengan infuse, Harus disimpan ditempat yang sejuk dan
suhu ruangan normal, ada mendapat petukaran udara yang baik
pertukaran udara yang baik
Formalin Disimpan pad rak yang dipisahkan, Harus disimpan di tempat yang dilengkapi
(Formaldehyde pada tempat sejuk, mendapat dengan sumber air untuk mencuci.
solution 37%) pertukaran udara yang baik, tidak Harus disimpan di tempat yang sejuk,
kena sinar matahari langsung dan mendapat pertukaran udara yang baik, tidak
jauh dari sumber panas. kena sinar matahari langsung dan jauh dari
Tersedia wastafel pada ruangan. sumber panas
Hibiscrub Disimpan pada rak, tersedia Harus disimpan di tempat yang dilengkapi
wastafel pada ruangan. dengan sumber air untuk mencuci.
Hillon Penyimpanan rak Depo farmasi di Harus disimpan di tempat terpisah dari
KO, terpisah dari obat dan alkes tempat penyimpanan perbekalan farmasi
yang lain. Sudah tersedia Apar di lain, mudah dilokalisir bila terjadi
Sangat mudah menyala
KO kebakaran, tahan gempa dan dilengkapi
dengan pemadam api.
Ethylchloride Penyimpanan rak Depo farmasi di Harus disimpan di tempat terpisah dari
KO, terpisah dari obat dan alkes tempat penyimpanan perbekalan farmasi
yang lain. Sudah tersedia Apar di lain, mudah dilokalisir bila terjadi
Mudah Menyala
KO kebakaran, tahan gempa dan dilengkapi
dengan pemadam api.
Presept Disimpan pada ruangan dengan Harus disimpan ditempat yang sejuk dan
suhu normal, ada pertukaran udara mendapat petukaran udara yang baik
yang baik
Cydex Opa Disimpan pada rak, tersedia Harus disimpan di tempat yang dilengkapi
wastafel pada ruangan. dengan sumber air untuk mencuci.
Softaman Disimpan pada rak, tersedia Harus disimpan di tempat yang dilengkapi
wastafel pada ruangan. dengan sumber air untuk mencuci.
Stabimed Disimpan pada rak, tersedia Harus disimpan di tempat yang dilengkapi
wastafel pada ruangan. dengan sumber air untuk mencuci.
Tersedia Apar. Harus disimpan di tempat terpisah dari
tempat penyimpanan perbekalan farmasi
lain, mudah dilokalisir bila terjadi
kebakaran, tahan gempa dan dilengkapi
dengan pemadam api.
Mudah Menyala
3 Kamar Formalin Disimpan pad rak yang dipisahkan, Harus disimpan di tempat yang dilengkapi
Sterilisasi (Formaldehyde pada tempat sejuk, mendapat dengan sumber air untuk mencuci.
solution 37%) pertukaran udara yang baik, , tidak Harus disimpan di tempat yang sejuk,
kena sinar matahari langsung dan mendapat pertukaran udara yang baik, tidak
jauh dari sumber panas. kena sinar matahari langsung dan jauh dari
Tersedia wastafel pada ruangan. sumber panas
Paraformaldehyde Disimpan pada rak, tersedia Harus disimpan di tempat yang dilengkapi
wastafel pada ruangan. dengan sumber air untuk mencuci.
Cydex Opa Disimpan pada rak, tersedia Harus disimpan di tempat yang dilengkapi
wastafel pada ruangan. dengan sumber air untuk dan mencuci.
Stabimed Disimpan pada rak, tersedia Harus disimpan di tempat yang dilengkapi
wastafel pada ruangan. dengan sumber air untuk mencuci.
Tersedia Apar. Harus disimpan di tempat terpisah dari
tempat penyimpanan perbekalan farmasi
lain, mudah dilokalisir bila terjadi
kebakaran, tahan gempa dan dilengkapi
dengan pemadam api.
Detergent Alkali Tersedia wastafel pada ruangan. Harus disimpan di tempat yang dilengkapi
(9L) Limbah langsung diolah di IPAL dengan sumber air untuk mencuci.
Bleach Klorin Tersedia wastafel pada ruangan. Harus disimpan di tempat yang dilengkapi
4 Laundry ( 10 L ) dengan sumber air untuk mencuci.
Softener ( 14 L ) Tersedia wastafel pada ruangan. Harus disimpan di tempat yang dilengkapi
dengan sumber air untuk mencuci.
5 Laboratorium Xylol Letak Apar tidak jauh dari Harus disimpan di tempat terpisah dari
ruangan. tempat penyimpanan perbekalan lainnya,
mudah dilokalisir bila terjadi kebakaran,
tahan gempa dan dilengkapi dengan
pemadam api.
Alkohol 90% Letak Apar tidak jauh dari Harus disimpan di tempat terpisah dari
ruangan. tempat penyimpanan perbekalan lainnya,
mudah dilokalisir bila terjadi kebakaran,
tahan gempa dan dilengkapi dengan
pemadam api.
Wright’s stain Tersimpan terpisah dari reagen lab Harus disimpan di tempat terpisah dari
yang lain. Letak Apar tidak jauh tempat penyimpanan perbekalan lainnya,
dari ruangan. mudah dilokalisir bila terjadi kebakaran,
tahan gempa dan dilengkapi dengan
pemadam api.
Harus disimpan di tempat yang sejuk,
mendapat pertukaran udara yang baik,
tidak kena sinar matahari langsung dan
jauh dari sumber panas
Immersion Oil Ruangan adalah tempat yang Harus disimpan di tempat yang sejuk,
sejuk, mendapat pertukaran udara mendapat pertukaran udara yang baik,
yang baik, tidak kena sinar tidak kena sinar matahari langsung dan
matahari langsung dan jauh dari jauh dari sumber panas
sumber panas
Methanol Tersedia wastafel pada ruangan. Harus disimpan di tempat yang dilengkapi
Ruangan adalah tempat yang
dengan sumber air untuk mencuci.
sejuk, mendapat pertukaran udara
yang baik, tidak kena sinar Harus disimpan di tempat yang sejuk,
matahari langsung dan jauh dari mendapat pertukaran udara yang baik,
sumber panas tidak kena sinar matahari langsung dan
jauh dari sumber panas
Sulfa Lyzer Tersedia wastafel pada ruangan. Harus disimpan di tempat yang dilengkapi
dengan sumber air untuk mencuci.
Stromatolyser- Tersedia wastafel pada ruangan. Harus disimpan di tempat yang dilengkapi
4DS Dye dengan sumber air untuk mencuci.
Softaman Tersedia wastafel pada ruangan. Harus disimpan di tempat yang dilengkapi
dengan sumber air untuk mencuci.
Baygon Tersedian apar tidak jauh dari Harus disimpan di tempat terpisah dari
ruangan. tempat penyimpanan perbekalan farmasi
lain, mudah dilokalisir bila terjadi
kebakaran, tahan gempa dan dilengkapi
Mudah Menyala
dengan pemadam api.
Fixer Tersedia wastafel pada ruangan. Harus disimpan di tempat yang dilengkapi
Radioloogi dengan sumber air untuk mencuci.
6
Developer Tersedia wastafel pada ruangan. Harus disimpan di tempat yang dilengkapi
Ruangan adalah tempat yang sejuk, dengan sumber air untuk mencuci.
mendapat pertukaran udara yang Harus disimpan di tempat yang sejuk,
baik, tidak kena sinar matahari mendapat pertukaran udara yang baik, tidak
langsung dan jauh dari sumber kena sinar matahari langsung dan jauh dari
panas. sumber panas.
Barium Sulfat Tersedia wastafel pada ruangan. Harus disimpan di tempat yang dilengkapi
Ruangan adalah tempat yang sejuk, dengan sumber air untuk mencuci.
mendapat pertukaran udara yang Harus disimpan di tempat yang sejuk,
baik, tidak kena sinar matahari mendapat pertukaran udara yang baik, tidak
langsung dan jauh dari sumber kena sinar matahari langsung dan jauh dari
panas. sumber panas.
Baygon Tersedian apar tidak jauh dari Harus disimpan di tempat terpisah dari
ruangan. tempat penyimpanan perbekalan farmasi
lain, mudah dilokalisir bila terjadi
kebakaran, tahan gempa dan dilengkapi
Mudah Menyala
dengan pemadam api.
Softaman Tersedia wastafel pada ruangan. Harus disimpan di tempat yang dilengkapi
dengan sumber air untuk mencuci.
Klinik Gigi Arsen Tersedia wastafel pada ruangan. Harus disimpan di tempat yang dilengkapi
Ruangan adalah tempat yang sejuk, dengan sumber air untuk mencuci.
mendapat pertukaran udara yang Harus disimpan di tempat yang sejuk,
baik, tidak kena sinar matahari mendapat pertukaran udara yang baik, tidak
langsung dan jauh dari sumber kena sinar matahari langsung dan jauh dari
panas sumber panas.
Eugenol Tersedia wastafel pada ruangan. Harus disimpan di tempat yang dilengkapi
dengan sumber air untuk mencuci.
Formocresol Ruangan adalah tempat sejuk, Harus disimpan di tempat yang dilengkapi
mendapat pertukaran udara yang dengan sumber air untuk mencuci.
baik, tidak kena sinar matahari Harus disimpan di tempat yang sejuk,
langsung dan jauh dari sumber mendapat pertukaran udara yang baik, tidak
panas. kena sinar matahari langsung dan jauh dari
Tersedia wastafel pada ruangan. sumber panas
Spritus Tersedian apar tidak jauh dari Harus disimpan di tempat terpisah dari
House ruangan. tempat penyimpanan perbekalan farmasi
6 Keeping lain, mudah dilokalisir bila terjadi
Mudah Menyala
kebakaran, tahan gempa dan dilengkapi
dengan pemadam api.
Presept Suhu ruangan normal, ada Harus disimpan ditempat yang sejuk dan
pertukaran udara yang baik, mendapat petukaran udara yang baik.
tersedia wastafel. Tersedia tempat untuk mencuci.
Karbol Tersedia wastafel untuk mencuci Harus disimpan di tempat terpisah dari
pada ruangan. Letak apar tidak tempat penyimpanan perbekalan farmasi
jauh dari ruangan. lain, mudah dilokalisir bila terjadi
Sangat Mudah Menyala
kebakaran, tahan gempa dan dilengkapi
dengan pemadam api.Tersedia tempat untuk
mencuci.