Anda di halaman 1dari 6

RSKGM PROSEDUR PELAKSANAAN

PELAYANAN RADIOLOGI
RUMAH SAKIT KHUSUS GIGI DAN MULUT
Halaman
No. Dokumen No. Revisi
1/1

Ditetapkan :
STANDAR Direktur RSKGM
Tanggal Terbit
PROSEDUR 1 Januari 2015
OPERASIONAL drg. Rabaah Puspita Paramita
NIP 19590701 198603 2 005

Pelayanan radiologi adalah pelayanan kepada pasien untuk


mendapatkan gambaran radiologi dengan memanfaatkan gelombang
Pengertian elektromagnetik yaitu sinar-x yang mempunyai energi cukup tinggi
sehingga daya tembusnya juga tinggi untuk menunjang diagnosa
penyakit.

Sebagai acuan penerapan langkah-langkah pelayanan radiologi di


Tujuan RSKGM Kota Bandung.

Standar Pelayanan Medis Kedokteran Gigi Indonesia, Departemen


Kebijakan Kesehatan RI, 2002.

1. Melakukan administrasi pendaftaran pasien.


2. Memanggil pasien, kemudian mencek ulang identitas pasien dan
gigi yang akan difoto apakah sudah sesuai dengan data yang ada
pada:
2.1 Surat pengantar rontgen, rekam medik, SJP (Surat Jaminan
Pelayanan) untuk pasien askes.
2.2 Surat pengantar rontgen dan rekam medik, untuk pasien
rawat jalan RSKGM.
2.3 Surat pengantar rontgen, untuk pasien luar RSKGM.
3. Bila “sudah sesuai”, melanjutkan pada proses selanjutnya.
Prosedur 4. Bila “tidak sesuai”, segera mengkomunikasikan atau menanyakan
kembali ke bagian yang memberi rujukan foto rontgen.
5. mencatat data pasien ke dalam buku register radiologi.
6. Melakukan pemotretan radiologi gigi sesuai dengan protap
radiologi.
7. Mencuci film sesuai dengan protap pencucian film.
8. Melakukan penyortiran, apakah hasil foto sudah baik dan
memenuhi standar pemeriksaan radiografi.
8.1 Bila “ya”, melanjutkan ke proses selanjutnya.
8.2 Bila ‘tidak’, melakukan pemotretan kembali sesuai prosedur 6.
9. Menyerahkan hasil rontgen kepada pasien.

1. Instalasi rawat jalan


Unit Terkait 2. Instalasi Gawat Darurat
RSKGM PROSEDUR PELAKSANAAN
PEMBUATAN DENTAL FOTO PERIAPIKAL
RUMAH SAKIT KHUSUS GIGI DAN MULUT
Halaman
No. Dokumen No. Revisi
1/1

Ditetapkan :
STANDAR Direktur RSKGM
Tanggal Terbit
PROSEDUR 1 Januari 2015
OPERASIONAL drg. Rabaah Puspita Paramita
NIP 19590701 198603 2 005

Dental foto periapikal adalah gambaran radiografi dari satu sampai


Pengertian dengan empat elemen gigi beserta jaringan periodonsiumnya.

Sebagai acuan penerapan langkah-langkah pembuatan dental foto


Tujuan periapikal di RSKGM Kota Bandung.

Standar Pelayanan Medis Kedokteran Gigi Indonesia, Departemen


Kebijakan Kesehatan RI, 2002.

1. Menyiapkan alat rontgen.


2. Menyiapkan bahan film dental 3X5 cm,
3. Menjelaskan prosedur pemeriksaan kepada pasien dan kerjasama
yang diperlukan dari pasien
4. Memakaikan apron kepada pasien.
5. Mempersilahkan pasien duduk (menyandar pada kursi dental).
6. Pasien diminta untuk membuka mulut dengan maksimal untuk
memasukkan film dental diantara gigi. Film diletakkan sejajar
dengan gigi yang hendak diperiksa dan difiksasi dengan jari
telunjuk pasien.
7. Menginstruksikan kepada pasien agar tidak bergerak selama
Prosedur proses berlangsung untuk menghindari movement unsharpness.
8. Mengatur arah sinar konus tegak lurus dengan garis sudut
bayangan antara gigi dan film.
9. Mengatur faktor eksposi sesuai dengan gigi yang hendak difoto
(lihat panel).
10. Melakukan eksposure dengan menekan saklar/tombol eksposure.
11. Mengeluarkan film dari mulut pasien dan keringkan untuk
mencegah terhjadinya kelembaban.
12. Melepaskan apron.
13. Mempersilahkan pasien untuk menunggu hasilnya.
14. Mencuci Film yang sudah diekspose.

1. Instalasi rawat jalan


2. Instalasi Gawat Darurat
Unit Terkait 3. Bagian pendaftaran
4. kassa

RSKGM PROSEDUR PELAKSANAAN


PENCUCIAN DENTAL FILM
RUMAH SAKIT KHUSUS GIGI DAN MULUT
Halaman
No. Dokumen No. Revisi
1/1
Ditetapkan :
STANDAR Direktur RSKGM
Tanggal Terbit
PROSEDUR 1 Januari 2015
OPERASIONAL drg. Rabaah Puspita Paramita
NIP 19590701 198603 2 005

Pencucian dental film adalah proses pencucian film sehingga dapat


Pengertian menghasilkan gambaran radiografi yang berkualitas baik.

Sebagai acuan penerapan langkah-langkah pencucian dental film di


Tujuan RSKGM Kota Bandung.

Standar Pelayanan Medis Kedokteran Gigi Indonesia, Departemen


Kebijakan Kesehatan RI, 2002.

1. Menyiapkan Injektor (spuit injeksi 3 ml) dan larutan pembangkit.


2. Menyiapkan larutan penguat (hardening solution) dengan cara
mencampurkan 1 bungkus bubuk putih hardening dengan air
100-300 ml.
3. Mengambil larutan pembangkit dengan injektor sebanyak ± 3 ml.
4. Menyuntikan larutan pembangkit pada ujung film yang sudah
diekspose.
5. Mengagitasi film ± 30 detik dengan memijit-mijit film secara
Prosedur menyeluruh.
6. Mengambil film dengan cara membuka bungkus filmnya.
7. Memasukkan film ke dalam larutan penguat (hardening solution).
8. Mencuci film dengan air mengalir ± 15-30 detik.
9. Mengeringkan film dengan kain bersih sampai air tidak menetes.
10. Mengeringkan film dengan dengan diangin-anginkan atau dengan
menggunakan pengering.
11. Memasukkan film ke dalam kartu rontgen.

1. Instalasi rawat jalan


Unit Terkait 2. Instalasi Gawat Darurat

RSKGM PROSEDUR PELAKSANAAN


PEMAKAIAN LENCANA
TERMOLUMINISENSI DOSIMETER FILM
RUMAH SAKIT KHUSUS GIGI DAN MULUT
Halaman
No. Dokumen No. Revisi
1/1
Ditetapkan :
STANDAR Direktur RSKGM
Tanggal Terbit
PROSEDUR 1 Januari 2015
OPERASIONAL drg. Rabaah Puspita Paramita
NIP 19590701 198603 2 005

Lencana TLD (Film perorangan) adalah alat ukur radiasi perorangan


yang digunakan untuk mengukur dosis radiasi secara akumulasi.
Artinya, dosis radiasi tersebut dijumlahkan dengan dosis yang telah
mengenai sebelumnya.
Pengertian
Lencana TLD (Film kontrol) adalah alat ukur radiasi yang digunakan
untuk mengukur dosis radiasi di luar medan radiasi secara
akumulasi.

Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah pemakaian lencana TLD


di RSKGM Kota Bandung.

Standar Pelayanan Medis Kedokteran Gigi Indonesia, Departemen


Kebijakan Kesehatan RI, 2002.

1. Memakai selalu lencana TLD (film perorangan) di dada sebelah kiri


atas pada setiap kali melakukan kegiatan/ pekerjaan
mengoperasikan pesawat sinar X.
2. Pada lencana TLD terdapat nomor kode (terdiri dari 6 angka : 3
angka pertama adalah nomor kode instansi dan 3 nomor terakhir
adalah nomor kode pekerja radiasi, nama pekerja radiasi dan
periode pemakaian.
3. Seorang pekerja radiasi hanya mempunyai satu nomor kode dan
tidak boleh ditukarkan/digunakan oleh pekerja radiasi lain.
4. Seorang pekerja radiasi mempunyai 2 buah lencana TLD, yang
pemaikannya bergantian, yaitu satu dipakai pada saat yang lain
dievaluasi.
Prosedur 5. Menyimpan lencana TLD dalam ruangan dengan kondisi tempat
penyimpanan yang kering dan berada di luar medan radiasi
selama tidak dipakai,.
6. Mengirim Lencana TLD secara berkala tiap 3 bulan sekali ke
PTKMR-BATAN untuk dievaluasi/diperiksa dosis radiasinya.
7. Mencatat hasil pemantauan pada kartu dosis radiasi.
8. Melakukan peninjauan ulang proteksi radiasi, perbaikan sarana
kerja dan pemeriksaan kesehatan, bila hasil pemantauan
menunjukkan dosis berlebih,.
9. Menyimpan hasil evaluasi dari PTKMR-BATAN dalam arsip, dan
disimpan selama 30 tahun.

1. Instalasi rawat jalan


Unit Terkait 2. Instalasi Gawat Darurat

RSKGM PROSEDUR PELAKSANAAN


PROTEKSI RADIASI
RUMAH SAKIT KHUSUS GIGI DAN MULUT
Halaman
No. Dokumen No. Revisi
1/1
Ditetapkan :
Direktur RSKGM
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR 1 Januari 2015
OPERASIONAL
drg. Rabaah Puspita Paramita
NIP 19590701 198603 2 005

Proteksi radiasi adalah perlindungan/proteksi yang perlu diberikan


kepada seseorang/sekelompok orang terhadap kemungkinan
diperolehnya akibat negatif dari radiasi pengion, sementara kegiatan
Pengertian yang diperlukan dalam pemakaian sumber radiasi pengion masih
tetap dapat dilaksanakan.
Petugas proteksi radiasi adalah petugas yang ditunjuk oleh pemegang
izin dan oleh BAPETEN dinyatakan mampu melaksanakan pekerjaan
yang berhubungan dengan proteksi radiasi.

Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah proteksi radiasi di RSKGM


Kota Bandung.

Standar Pelayanan Medis Kedokteran Gigi Indonesia, Departemen


Kebijakan Kesehatan RI, 2002.

1. Proteksi Radiasi Petugas


1.1 Mengoperasikan Pesawat sinar-x oleh petugas yang
berwenang.
1.2 Memakai apron pada saat bekerja dengan radiasi.
1.3 Petugas tidak diperbolehkan membantu memegang pasien
pada waktu penyinaran/pemotretan
1.4 Petugas melaksanakan cek kesehatan berkala setiap tahun.
2. Proteksi Radiasi Pasien
2.1 Membatasi luas lapang penyinaran hanya pada organ yang
diperiksa.
2.2 Mengunakan faktor eksposi yang tepat untuk menghindari
pengulangan.
2.3 Wanita hamil dilarang melakukan pemeriksaan rontgen
Prosedur 2.4 Pasien harus memakai apron/baju pelindung radiasi.
3. Proteksi Radiasi Masyarakat
3.1 Dinding ruangan radiologi dilapisi Pb
3.2 Selama penyinaran tidak diperkenankan seorang pun di
dalam ruangan kecuali petugas yang berhubungan dengan
pasien.
3.3 Jika diperlukan orang untuk membantu pasien dalam
penyinaran, harus mengenakan apron.
3.4 Menutup pintu pada saat pemeriksaan rontgen
3.5 Berkas sinar utama tidak boleh diarahkan ke ruang tunggu
pasien.
3.6 Menyalakan lampu tanda radiasi yang menunjukkan bahwa
proses penyinaran sedang berlangsung.

Unit Terkait 1. Instalasi rawat jalan


2. Instalasi Gawat Darurat
RSKGM PROSEDUR PELAKSANAAN
PENGOPERASIAN DAN PERAWATAN
PESAWAT DENTAL X-RAY
“SATELLITE DX MX-60N (10MA) ASAHI”
RUMAH SAKIT KHUSUS GIGI DAN MULUT
Halaman
No. Dokumen No. Revisi
1/1
Ditetapkan :
Direktur RSKGM
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR 1 Januari 2015
OPERASIONAL
drg. Rabaah Puspita Paramita
NIP 19590701 198603 2 005

Pesawat Dental X-Ray adalah perangkat elektronik yang


Pengertian mengeluarkan radiasi pengion yang digunakan untuk menunjang
diagnosa penyakit gigi dan mulut.

Sebagai acuan penerapan langkah-langkah pengoperasian dan


Tujuan perawatan Pesawat Dental X-Ray di RSKGM Kota Bandung.

Standar Pelayanan Medis Kedokteran Gigi Indonesia, Departemen


Kebijakan Kesehatan RI, 2002.

1. Memsukkan steker pada stop kontak listrik.


2. Menekan/klik “ON” pada stabilizer
3. Menekan “ON” pada power switch
4. Memilih indikator dan lampu indikator menyala.
5. Memilih “Patien Selection” sesuai dengan pasien yang akan di X-
Ray
6. Menentukan seleksi gigi pasien yang akan di X-Ray
7. Memasukkan film dental ke dalam mulut pasien, tentukan posisi
gigi yang sudah diset pada panel kontrol.
8. Mengatur sudut tube X-ray sesuai gigi yang akan difoto.
9. Menekan tombol “Exposure X-Ray” key.
10. Selama exposure X-Ray indicator light akan menyala dan terdengar
bunyi pada waktu bersamaan.
11. Ketika exposure berhenti, indicator light akan mati dan bunyi tidak
Prosedur akan terdengar lagi.
12. Eksposure x-ray selesai
13. Menekan “OFF” pada power switch
14. Menekan “OFF” pada stabilizer.
15. Melepas steker pada stop kontak listrik.
16. Perawatan Instrumen :
16.1 Harian
- Bersihkan pesawat dental dengan kain
kering/kemoceng.
- Bersihkan dengan alkohol 70% pada bagian X-Ray tube
head dan bagian yang tersentuh pasien serta operator.

16.2 Tahunan
- Kalibrasi pesawat dental

1. Instalasi rawat jalan


Unit Terkait 2. Instalasi Gawat Darurat

Anda mungkin juga menyukai