PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada saat pasien berkunjung ke sebuah pelayanan kesehatan, harapan pasien adalah
mendapatkan pelayanan kesehatan yang sebaik-baiknya dan dengan waktu sesingkat-
singkatnya. Pelayanan kesehatan seperti rumah sakit, puskesmas, klinik swasta maupun
dokter praktek sesungguhnya tidak hanya memberikan pelayanan medis profesional namun
juga memberikan pelayanan umum kepada masyarakat. Selain mendapatkan pelayanan
kesehatan sebaik- baiknya, pasien dan keluarga juga mengharapkan kenyamanan dan
keamanan baik dari segi petugas yang cekatan, kenyamanan ruang tunggu, antrian yang tidak
terlalu lama, kebersihan toilet maupun dari sumber daya manusia yang bertugas di tempat
pelayanan kesehatan tersebut harus profesional. Selain itu instalasi rawat jalan sebagai salah
satu tempat pelayanan yang pertama, yang diharapkan pasien maupun keluarga pasien adalah
sebagai tempat pemberi informasi yang jelas sebelum pasien mendapatkan tindakan /
pelayanan berikutnya bahkan sampai memerlukan rawat inap.
Oleh karena itu RSUD Jend. Ahmad Yani sebagai pusat pelayanan pelayanan yang
berorientasi kepada mutu dan keselamatan pasien. Upaya peningkatan mutu pelayanan
RSUD Jend. Ahmad Yani adalah keseluruhan upaya dan kegiatan yang komprehensif dan
integratif. Upaya peningkatan mutu tersebut menyangkut input, proses, output secara
obyektif, sistematik dan berlanjut memantau dan menilai mutu dan kewajaran pelayanan
terhadap pasien dan memecahkan masalah, sehingga pelayanan yang diberikan di RSUD
Jend. Ahmad Yani Metro berdaya guna dan berhasil guna. Prinsip dasar upaya peningkatan
mutu pelayanan adalah pemilihan aspek yang akan ditingkatkan dengan menetapkan
indikator, kriteria serta standar yang digunakan untuk mengukur mutu pelayanan RSUD
Jend. Ahmad Yani Metro.
B. Tujuan Pedoman
i. Tujuan khusus
Terwujudnya penyelanggaraan pelayanan kesehatan di instalasi rawat jalan dengan mutu
tinggi serta mengutamakan keselamatan pasien.
ii. Tujuan umum
1. Pelayanan kesehatan di instalasi rawat jalan dapat berjalan dengan baik berdasarkan
SPO sehingga keselamatan pasien dapat dimaksimalkan.
1
3. Menciptakan instalasi rawat jalan dengan pelayanan yang nyaman dan lingkungan
yang aman.
4. Menjadi instalasi rawat jalan dengan SDM yang berbelas kasih, asertif, profesional,
tim, dan sejahtera.
D. Batasan Operasional
Pelayanan poliklinik :
1. Klinik Obsgyn dimana didalamnya mencakup pelayanan pemeriksaan kehamilan,
konsultasi kandungan/alat kontrasepsi, penentuan diagnosa, tindakan pemasangan
dan lepas alat kontrasepsi iud yang melayani adalah dokter Sp.Obsgyn.
2. Klinik Bedah Umum dimana didalamnya mencakup pelayanan pemeriksaan,
penentuan diagnosa dan rawat luka. Dokter yang melayani adalah dokter Sp.Bedah
Umum
3. Klinik Dalam dimana didalamnya mencakup pelayanan pemeriksaan dan
penentuan diagnosa. Dokter yang melayani adalah dokter Sp.PD
4. Klinik Anak dimana didalamnya mencakup pelayanan pemeriksaan, penentuan
diagnosa serta pelayanan imunisasi. Dokter yang melayani adalah dokter Sp.A
5. Klinik THT dimana didalamnya mencakup pelayanan pemeriksaan, penentuan
diagnosa, tindakan tht salah satunya adalah spolling serumen. dokter yang
melayani adalah dokter Sp.THT
6. Klinik Mata dimana didalamnya mencakup pelayanan pemeriksaan,penentuan
diagnosa. Dokter yang melayani adalah dr.Sp.M
7. Klinik Akupuntur dimana didalamnya mencakup pelayanan akupuntur, yang
dilayanini oleh dokter Sp. Ak
8. Klinik Paru dimana didalamnya mencakup pelayanan pemeriksaan, konseling,
penentuan diagnosa, program TB. Dokter yang menangani adalah dokter Sp.P
9. Klinik Saraf dimana didalamnya mencakup pelayanan pemeriksaan, penentuan
diagnosa, pengobatan yang akan dilayani oleh dokter Sp.S
10. Klinik Kedokteran Jiwa dimana didalamnya mencakup pelayanan pemeriksaan,
penentuan diagnosa, konseling. klinik ini dilayani oleh dokter Sp.KJ
11. Klinik Orthopedi dimana didalamnya mencakup pelayanan pemeriksaan,
penentuan diagnosa, perawatan luka. Klinik ini akan dilayani oleh dokter Sp.OT
12. Klinik Gigi dimana didalamnya mencakup pelayanan konseling gigi yang akan di
2
layani oleh dokter gigi
Pelayanan Administrasi
1. Menerima list dari bagian rekam medik untuk di data dan membagi pendistribusian
ke poli pelayanan yang di tuju.
3. Mencatat dan menerima pendaftaran per telepone bagi pasien yang kembali kontrol
klinik yang selanjutnya akan didftarkan ke petugas pendaftaran.
E. Landasan Hukum
F. Keputusan Menteri Kesehatan No. 129 Tahun 2008 Tentang Standar Pelayanan
Minimal Rumah Sakit.
3
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
Tenaga medis yang ada di instalasi rawat jalan adalah tenaga medis yang
bersertifikat,dan berkompeten di bidangnya dalam arti sudah lulus dari pendidikan
kedokteran baik sebagai dokter umum maupun dokter spesialis serta lulus dalam
kredential yang di lakukan oleh rumah sakit.
2. Tenaga Perawat
Untuk menunjang pelayanan perawatan di instalasi rawat jalan harus di dukung
oleh tenaga perawat yang memiliki ketrampilan, pendidikan dan pelatihan yang
mendukung dalam pelayanan instalasi rawat jalan.
3. Tenaga kesehatan lain
Dalam hal ini tenaga kesehatan lain juga juga diperlukan oleh instalasi rawat jalan
untuk mendukung berjalannya pelayanan rawat jalan,diantaranya ahli
gizi,farmasi,dan pekarya kesehatan yang terdidik dan terlatih.
B. Distribusi Ketenagaan
C. Pengaturan Jaga
Dalam pelayanan diinstalasi rawat jalan pengaturan jaga/ shift dinas diatur sebagai berikut :
NAMA JAM JAM KETERANGAN
JABATAN MASUK PULANG
Kepala Instalasi 07:00wib 14:00wib Hari kerja,senin sampai sabtu
4
BAB III
STANDAR FASILITAS
A. Denah Ruangan
- Lampiran
B. Standar Fasilitas
Kelengkapan alat dalam instalasi rawat jalan RSUD Jend.Ahmad Yani terdiri dari :
1. Registrasi
- Meja komputer
- komputer
- kursi
- telepon
2. Meja Skrining
- Meja kerja
- Kursi
- Tensimeter
- Stetoskop
- Alat tulis
- Meja kerja
- Kursi
- Lemari administrasi
- Tensimeter
- Stetoskop
- Senter
5
- Meja kerja
- Kursi
- Lampu kepala
- Alat akupuntur
- Meja kerja
- Kursi
- Kacamata koreksi
- Snellen card
- Slit lamp
- Kacamata pembesar
- Buku ishihara
- Meja kerja
- Kursi
- Lemari administrasi
- Tensimeter
- Stetoskop
- Senter
6
8. Klinik spesialistik Obgyn
- Meja kerja
- Kursi
- Lemari administrasi
- Tensimeter
- Stetoskop
- Senter
- Alat USG
7
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN
Tata laksana palayanan dalam instalasi rawat jalan pada umumnya dikerjakan secara
team work, dilakukan sesuai asuhan keperawatan dan terdokumentasikan dengan baik.
PASIEN UMUM
Setelah menerima list dari bagian rekam medik, petugas registrasi akan
memasukan data ke komputer rawat jalan untuk ke pelayanan dokter yang di tuju,
setelah teregister pasien siap ke pelayanan anamnesa yang terdiri dari timbang badan,
ukur suhu tubuh, tensimeter dan pengecekan kadar gula darah bagi pasien yang tidak
puasa dan selanjutnya pasien siap untuk diperiksa dokter sesuai antrian, sedangkan
pasien yang memerlukan pemeriksaan darah secara lengkap dan perlu ke radiologi,
maka segera dibuatkan lembar permintaan pemeriksaan ke laboratorium dan radiologi.
Setelah semua hasil laboratorium dan radiologi jadi baru pasien siap di periksa dokter.
Setelah pasien menyelesaikan tahap pemeriksaan dokter selanjutnya pasien menunggu
didepan administrasi dan farmasi untuk pembayaran dan menerima obat.
8
BAB V
LOGISTIK
PERSEDIAAN BARANG JUMLAH
NO
ATK BARANG
9
TINTA E-PRINT EPSON 200 ML BIRU 3.00
TINTA E-PRINT EPSON 200 ML HITAM 3.00
10
NAMPAN PLASTIK 4.00
NAMPAN PLASTIK 4.00
OXYGEN B 11.00
PENTIL 1.00
PLASTIK ES 1.00
SARUNG TANGAN ORG 4.00
SEDOTAN BENGKOK 18.00
SOKLIN 1KG 5.00
STELLA RFL 4.00
TEMPAT SAMPAH INJAK 5.00
TISSUE KOTAK 600 GR 4.00
TISSUE ROLL NO BRAND 20.00
ACETON 50 ML 8.00
ALKOHOL 70% 2.00
CIDEZYME 1.00
MICROSHIELD 2% CLEANSER 500 ML 14.00
MICROSHIELD HANDRUB 500 ML 24.00
11
CETAKAN
12
BENGKEL
DOP 6,2 VOLT 1.00
DOP PHILIPS 25 W 1.00
KAYU MIRANTI 2X3 2.00
KABEL SPIRAL TELPON 1.00
LAMPU BULAT TL 20 W 1.00
LAMPU SL 8 WATT/PHILIPS 7.00
LAMPU SL18 WATT/PHILIPS 1.00
LAMPU NEON PHILIPS 36/40 W 3.00
LEM ALTEKO 3 G 1.00
PESAWAT TELEPON 6.00
13
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN
Keselamatan pasien rumah sakit adalah suatu sistem dimana rumah sakit membuat
asuhan pasien lebih aman.
Didalam instalasi rawat jalan ada beberapa standar yang harus dilaksanakan dalam
keselamatan pasien :
a. Ketepatan identitas, dalam hal ini target yang harus terpenuhi adalah 100
%. Label identitas tidak tepat apabila tidak terpasang, salah pasang, salah
penulisan nama, salah penulisan gelar ( Tn,Ny,Sdr,An ) salah jenis kelamin dan
salah alamat.
b. Terpasang gelang identitas bagi pasien yang akan rawat inap, dalam hal ini
target yang harus terpenuhi adalah 100 %.
c. Bagi perawat atau petugas kesehatan yang memerlukan konsul dengan dokter
via telpon harus menggunakan metode ISBAR, target yang harus terpenuhi 100
%.
d. Ketepatan penyampaian hasil penunjang harus 100 %.yang dimaksud tidak tepat
apabila salah ketik, salah memasukkan diberkas pasien / list pasien lain.
e. Ketepatan pemberian obat yang meliputi tepat identitas/pasien, tepat obat, tepat
dosis, tepat cara/rute (oral, parental, topikal, rektal, inhalasi ), tepat waktu dan
tepat dokumentasi.
14
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
Keselamatan kerja adalah suatu kondisi dalam pekerjaan yang sehat dan aman
baik itu bagi pekerjanya,perusahaan maupun bagi masyarakat dan lingkungan disekitar
tempat kerja tersebut.
Mengacu pada pengertian tersebut maka diharapkan setiap petugas medis
maupun non medis dapat menerapkan sistem keselamatan kerja diantaranya ;
a. Tersedianya APD yang memenuhi standart serta dapat menggunakanya dengan
benar baik itu masker, penutup kepala, kaos tangan, skoret/apron, kacamata,
pelindung kaki dan sebagainya.
b. Tersedianya tempat pembuangan sampah yang dibedakan infeksius dan non
infeksius serta terdapatnya tempat khusus untuk pembuangan jarum ataupun
spuit bekas.
c. Aturan untuk tidak melakukan recuping jarum suntik setelah dipakai ke pasien.
d. Setiap petugas medis menganggap bahwa setiap pasien dapat menularkan
penyakit sehingga unsur keselamatan kerja dapat terus dilaksanakan.
15
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
Definisi Klinik spesialis adalah klinik pelayanan rawat jalan di rumah sakit
Operasional yang dilayani oleh dokter spesialis.
Frekuensi 1 bulan
Pengumpulan
Data
Periode Analisa 3 bulan
Definisi Jam buka pelayanan adalah jam dimulainya pelayanan rawat jalan
Operasional oleh tenaga spesialis.jam buka 08.00 wib – 14.00 wib setiap hari
kerja
Frekuensi 1 bulan
Pengumpulan
Data
16
Periode Analisa 3 bulan
5. Peresepan obat
Peresepan obat di instalasi rawat jalan
Judul
Tujuan Tersedianya pelayanan peresepan obat di instalasi rawat jalan
sehingga pasien tidak perlu mencari apotek di luar rumah sakit
Dimensi Mutu Akses
17
Periode Analisa 3 bulan
7. Kepuasan pasien
Judul Kepuasan pasien pada instalasi rawat jalan
18
BAB IX
PENUTUP
Pada prinsipnya pelayanan instalasi rawat jalan adalah bagian pelayanan dari RSUD
Jend. Ahmad Yani Metro yang tidak hanya memberikan pelayanan berdasarkan pemenuhan
target finansial saja, tetapi sebuah pelayanan yang mengedepankan akan kasih dan
mengutamakan keselamatan pasien dengan cara meningkatkan sumber daya manusia melalui
pendidikan ataupun pelatihan - pelatihan.
Semoga dengan adanya buku pedoman pelayanan ini pelayanan di Instalasi Rawat
Jalan dapat berjalan dengan baik serta semakin dipercaya oleh masyarakat Kota Metro dan
sekitarnya.
Ditetapkan Di : Metro
Pada tanggal : 26 April 2016
DIREKTUR
RSUD JEND. A. YANI
19