Anda di halaman 1dari 31

Bagian Pendidikan dan Pelatihan

Rumah Sakit Umum Deli


Medan
100

90

80
Changes of success
70 reduced 10% to 15%
each minute
60
%success
50

40

30

20

10

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 minute
Composite data illustrating relationship between probability of survival to
discharge (indicated as success in figure), after VF cardiac arrest and interval 2
between collapse and defibrillation
Minutes count

• when the heart stops,


damage occurs to the
brain within < 5 minutes

• start BLS early

3
PERTOLONGAN

CEPAT,
TIM,
PROFESIONAL
Siapa yang harus mendapatkan
pertolongan ?
1. Victim yang menurut kita pantas
dilakukan pertolongan
 Usia muda trauma
 Witness cardiac arrest yang bukan sakit
kronis atau terminal stage
2. Victim yang tidak perlu ditolong
• Pasien usia lanjut dengan sakit yang lama
• Terminal stage (cancer, GGK , sakit sukar
sembuh berobat lama)

5
Langkah - langkaH
• Circulation
• Airway
• Breathing
5-10 detik
• Posisi pijatan  1 jari diats Px, mid sternal
• Posisi lutut  kuda kuda
• Lengan, tangan tegak lurus dengan dada
pasien
• Kecepatan kompresi dada sekitar 100-120
x/menit. ( 30 pijatan 15-18 detik)
• Rythmis  berhitung
• Pastikan kedalaman kompresi setidaknya
tercapai 5 cm
• Jangan bertumpu di dada pasien
• Not interrupted
berhitung

•1,2,3,4,5,6,7,8,9,10
•1,2,3,4,5,6,7,8,9,10
•1,2,3,4,5,6,7,8,9,10
30 hitungan dalam 15-18 detik
Push Hard - Push Fast
100-120 x per menit

30 x pijatan
dalam waktu 15-
18 detik

5 cm
airway
breathing
LANGKAH 7

AHA – CPR Guidelines 2010


• BREATHING

– 2 kali tiupan setelah jalan nafas bebas


– Tiap kali hembusan 1 detik, disusul dengan
hembusan ke-dua, setelah ekshalasi
- Nafas buatan 10 kali/ menit ( bila sudah
ter-intubasi )

- Usahakan dada terangkat.


- @ 500-600 ml atau Volume Tidal 6-8 cc/kgBB
– Beri oksigen 100% lebih dini
NO
MORE
THAN 5s
Cara memberi nafas buatan
Pertahankan posisi kepala tetap tengadah
• Jepit hidung dengan tangan
yang mempertahankan kepala tetap tengadah
• Buka mulut penolong lebar-lebar sambil menarik nafas
panjang
• Tempelkan mulut penolong diatas mulut korban dengan
rapat.
• Hembuskan udara kemulut korban sampai terlihat
dada terangkat/ bergerak naik
• Lepaskan mulut penolong, biarkan udara keluar dari
mulut korban, dada korban tampak bergerak turun.
• Berikan hembusan nafas kedua dengan cara yang sama.
20/11/2019 19
Mouth to mask
KOMPRESSI JANTUNG LUAR
SATU atau DUA PENOLONG

30:2
Setelah 2 menit,

evaluasi
EVALUASI SETELAH RJPO

RABA KAROTIS EVALUASI PERNAFASAN


EVALUASI BREATHING (LOOK-LISTEN-FEEL) TIDAK DILAKUKAN SETELAH
PEMBEBASAN JALAN NAFAS OLEH KARENA PADA EVALUASI KESADARAN
MELIPUTI EVALUASI PERNAFASAN ( APNOE OR GASPING) SEGERA
LAKUKAN VENTILASI BUATAN

Periksa apakah
korban bernafas
Dekatkan pipi penolong
kemulut dan hidung
korban.
Mata penolong melihat
ke-arah dada .
LIHAT

DENGAR

RABA
Recovery
Position
AUTOMATED EXTERNAL
DEFIBRILLATOR - AED

26
Public Access Defibrilator (PAD)
programmes are recommended for
locations where the expected use of
an AED for witness cardiac arrest
exceeds once in two years

Emergency defibrillator
Bandara Schipol di - Belanda
27
LOS ANGELES, USA,
INTERNATIONAL AIRPORT 28
If no shock is advised

• check for signs of a circulation

 if none present:
 start CPR
 continue CPR until the AED tells you
to stop

 if signs of circulation are present


(including normal breathing):
 recovery position
 check regularly

29
Hentikan pertolongan
1. pasien sudah kembali berdetak
jantungnya (ROSC), atau nafas sdh
kembali (+)
2. Datang penolong lebih ahli
3. Pasien tdk tertolong lagi
(lebam mayat , dinyatakan sdh mati,
dll)
4. Penolong terlalu lelah,
membahayakan diri sendiri.
30
Thank you for listening

Anda mungkin juga menyukai