Anda di halaman 1dari 4

BAB 4

TATA LAKSANA PELAYANAN

A. LINGKUP KEGIATAN
Pelayanan UKP meliputi pelayanan kepada pasien yang berkunjung sejak
pasien datang hingga pasien pulang, yaitu pelayanan di loket pendaftaran,
pelayanan di ruang pemeriksaan, pelayanan di laboratorium sebagai unit
penunjang, pelayanan di ruang farmasi, pelayanan di ruang gawat darurat,
pelayanan di rawat inap, pelayanan di cuci linen serta pelayanan gizi.
B. METODE
Pelayanan dilakukan berdasarkan standar operasional prosedur yang telah
ditetapkan di Puskesmas Klampokan.
C. LANGKAH KEGIATAN
1) Setiap pasien yang berkunjung ke Puskesmas Klampokan mendaftarkan
terlebih dahulu di loket pendaftaran.
2) Setiap pasien berobat di ruang pemeriksaan umum, ruang pemeriksaan
KIA/KB/Imunisasi dan ruang pemeriksaan gigi dilayani sesuai dengan urutan
dari loket.
3) Pelayanan dilaksanakan setiap hari kerja sesuai jam buka.
4) Pelayanan klinis di Puskesmas Klampokan meliputi pelayanan di ruang
pemeriksaan umum, ruang pemeriksaan KIA/KB/Imunisasi, ruang
pemeriksaan gigi, UGD, rawat inap.
5) Penatalaksanaan pasien sesuai dengan standar operasional yang telah
ditetapkan di masing-masing unit pelayanan.
i. Kajian awal klinis meliputi:
 Anamnesis
Adalah suatu teknis pemeriksaan yang dilakukan lewat suatu
percakapan antara seorang dokter dengan pasiennya secara langsung
atau dengan orang lain yang mengetahui tentang kondisi pasien,
untuk mendapatkan data pasien beserta permasalahan medisnya.
Sebelum melakukan anamnesis sebaiknya konfirmasi dahulu
identitas pasien. Saat anamnesis dilakukan, berikan perhatian dan
dorongan agar pasien dapat dengan leluasa menceritakan apa saja

45
keluhannya. Biarkan pasien bercerita dengan bahasanya sendiri. Ikuti
cerita pasien pasien jangan memotong, tetapi arahkan bila melantur.
 Keluhan utama
Adalah keluhan yang paling dirasakan atau yang paling berat
sehingga mendorong pasien datang berobat atau mencari pertolongan
medis.
 Riwayat penyakit sekarang
Adalah perjalanan penyakit dimulai saat pertama kali merasakan
munculnya keluhan atau gejala penyakitnya atau dengan kata lain
mulai dari akhir masa sehat. Setelah itu ditanyakan bagaimana
perkembangan penyakitnya apakah cenderung menetap, berfluktuasi
atau bertambah lama bertambah berat sampai akhirnya datang
mencari pertolongan medis.
 Riwayat penyakit dahulu
Merupakan informasi tentang riwayat penyakit dahulu secara
lengkap termasuk riwayat pengobatan yang pernah diterima.
 Riwayat penyakit keluarga
Merupakan penyakit yang berhubungan dengan faktor keturunan
seperti diabetes mellitus, hipertensi. Menanyakan riwayat penyakit
orang tua.
 Riwayat kebiasaan/sosial
Kebiasaan yang biasa dilakukan oleh pasien yang bisa
mempengaruhi kondisi kesehatannya, seperti kebiasaan merokok
atau minum alkohol.
 Kesadaran
Penentuan tingkat kesadaran dilakukan secara kuantitatif dan
kualitatif. Secara kualitatif digolongkan dalam compos mentis, apatis
bila individu sedikit mengantuk dan acuh tak acuh. Sedangkan secara
kuantitatif dengan Glasgow Coma Scale.
 Tanda-tanda vital
Pemeriksaan tanda-tanda vital meliputi tekanan darah, denyut nadi,
pernapasan dan suhu.
 Hasil pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang sederhana

46
Dilakukan mulai dari pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang
yang spesifik, mengarah pada diagnosa penyakit. Meskipun tidak
memuat rangkaian pemeriksaan fisik lainnya, pemeriksaan tanda
vital dan pemeriksaan fisik lainnya, pemeriksaan tanda vital dan
pemeriksaan fisik menyeluruh tetap harus dilakukan.
ii. Keputusan layanan klinis meliputi: penegakan diagnosis berdasarkan
kajian awal klinis pasien. Selain itu, bagian ini juga memuat klasifikasi
penyakit, diagnosis banding dan komplikasi penyakit.
iii. Rencana layanan klinis yang meliputi: rencana tatalaksana pasien
berdasarkan diagnosis yang sudah ditegakkan. Bagian ini bisa meliputi
rencana terapi farmako, rencana tindakan, rencana rujukan jika
diperlukan, rencana layanan terpadu, rencana nutrisi serta rencana
edukasi.
iv. Pelaksanaan layanan klinis yang meliputi:
a. Pengobatan kepada pasien
 Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik maupun pemeriksaan
penunjang apabila diperlukan.
 Memberikan kesempatan kepada pasien untuk memilih menerima
atau pun menolak akan tindak lanjut terapi yang akan diberikan
kepada pasien.
b. Kriteria rujukan
 Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan, yaitu:
 Hasil pemeriksaan fisik dan atau pemeriksaan penunjang
tidak mampu diatasi di Puskesmas Klampokan.
 Memerlukan pemeriksaan penunjang yang lebih lengkap.
 Apabila telah diobati dan atau dirawat ternyata belum ada
perbaikan.
 Memenuhi kriteria TACC yaitu:
- Time : perjalanan penyakit lebih dari 7 hari
- Age : usia pasien > 65 tahun yang dikhawatirkan
meningkatkan resiko komplikasi dan kondisi penyakit
lebih berat

47
- Complication: komplikasi yang memperberat kondisi
pasien
- Comorbidity : gejala penyakit lain yang memperberat
kondisi pasien.
 Berdasarkan persetujan dari pasien.
v. Pemulangan pasien meliputi konseling kepada pasien tentang waktu
kontrol, tempat kontrol, obat yang diminum selama di rumah, diit serta
aktivitas selama di rumah.
6) Rekam medis pasien harus diisi secara lengkap oleh petugas yang
melaksanakan layanan klinis mulai dari anamnesa, riwayat penyakit sekarang,
riwayat penyakit dahulu, riwayat alergi, konseling pasien, diagnosa pasien
serta terapi yang akan diberikan. Setiap petugas diwajibkan membubuhkan
paraf dan nama di rekam medis.
7) Setiap petugas diwajibkan untuk menghindari pengulangan yang tidak perlu
dengan cara menulis lengkap dalam rekam medis semua hasil pemeriksaan
penunjang, tindakan yang dilakukan dan pengobatan yang diberikan kepada
pasien. Perawat dan petugas kesehatan lain wajib mengingatkn dokter jika
terjadi pengulangan yang tidak perlu.
8) Setiap petugas berkewajiban untuk menjamin kesinambungan dalam
pelayanan.
9) Setiap pengunjung/keluarga pasien dilarang mengambil gambar/foto selama
proses pelayanan serta hanya 1 keluarga saja yang menunggu pasien di dalam
ruang pemeriksaan.

48

Anda mungkin juga menyukai