PENURUNAN KESADARAN
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. S
Jenis Kelamin : Perempuan
Tanggal lahir : 15-07-1958
Umur : 61th
Alamat : Hijrah
Agama : Islam
Nomor Rekam Medis : 054906
Tanggal Masuk : 01 Februari 2020
ANAMNESIS
KELUHAN UTAMA
• Penurunan Kesadaran
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
• Pasien rujukan dari Puskesmas Lape dengan penurunan kesadaran kurang lebih 12 jam
SMRS. Penurunan kesadaran terjadi secara tiba-tiba. 9 hari sebelumnya pasien juga
mengeluh bab sedikit lembek bercampur darah dan lendir dengan frekuensi 2-3x/hari
dan hari ini bab(-), dan 1 hari sebelumnya disertai dengan mual (+), muntah (+) 3x
keluar cairan, darah (-), namun hari ini muntah (-).
• Riwayat demam, batuk, pilek, sesak, nyeri dada disangkal oleh keluarga pasien.
• Pada saat tiba di IGD pasien dengan penurunan kesadaran disertai dengan demam, dan
tampak sesak
ANAMNESIS
JANTUNG
PARU
• Bentuk dada normal, tidak ada deformitas, sesak (+)
• Fremitus kiri dan kanan sama
• Vesikular +/+, ronki -/+, wheezing -/-
PEMERIKSAAN FISIK
ABDOMEN
• Flat
• Bising usus (+) N
• Abdomen supel, nyeri tekan sde, pembesaran hepar dan lien (-), turgor kulit berkurang
• Tympani
EKSTREMITAS
PENURUNAN KESADARAN
Etiologi
Supratentorial mass lesions Structural
Infratentorial mass/destructive
lesions
VS
Metabolic
Gangguan asam-basa dan elektrolit, Hiperglikemia, hipoglikemia, uremia, ensefalopati anoksik,
ensefalopati Wernicke, intoksikasi, Koma hepatikum
Tingkat kesadaran
1. Sadar(compos mentis): respon yang baik/penuh terhadap
rangsangan dari dalam maupun dari luar
2. Somnolen: keadaan mengantuk, kesadaran dapat pulih penuh bila
dirangsang
3. Stupor(sopor):kantuk yang dalam, dapat dibangunkan dengan
rangsang yang kuat, namun kesadarannya segera menurun lagi
4. Coma: tidak sadar sepenuhnya dan tidak berreaksi terhadap
rangsang internal maupun external
Penegakkan Diagnosis
Anamnesis
+ Pemfis
Level of
General
consciousness
Neurologic Pattern of breathing Neurologic
Examination
Pupillary responses
Oculomotor
responses
Motor responses
Anamnesis
Manajemen
Resusitasi
Breathing
Blood
Brain
Bladder
Bowel
Etiologi
TINJAUAN PUSTAKA
ASAM BASA
Pendahuluan
Pendahuluan
ASAM
Senyawa dengan 1 atau lebih atom H+ yang mudah diganti oleh
atom elektro positif yang berfungsi sebagai donor proton.
BASA
Zat yang menerima proton dalam suatu larutan.
[CO2]
ASAM VOLATILE Asam karbonat darah
Asam karbonat
Asam sulfat
Asam fosfat
Asam laktat
Asam sitrat
Ion amonium
Benda keton :
- Asam asetoasetat
- -hidroksi butirat
- Aseton
3 sistem pengatur keseimbangan asam basa
SEKRESI/REABSORBSI
HCO3-
(TRADITIONAL APP)
NO
BUFER
LOKASI
DALAM TUBUH BUFER
SISTEM SISTEM
MEKANISME METABOLIK
RESPIRASI KOMPENSASI
GINJAL :
CO2 REGULASI
REGULASI HCO3-
KOREKSI pH
CO2
CO2
H2O
H2CO3
Rx Metabolik H+ HCO3-
HUBUNGAN ANTARA PCO2 & Ph DARAH
Ginjal
Regulator pH yg efektif
Bila ginjal gagal, homeostasis pH gagal
Mengatur sekresi, ekskresi dan reabsorpsi H +
Mengatur sekresi dan reabsorpsi
HCO3-
Mekanisme pengaturan oleh ginjal dg cara:
a. Produksi amonia
b. Produksi bufer as.karbonat/bikarbonat
c. Bufer fosfat
Amonia
H+
AMONIA berikatan dg H+ setelah berada
NH3 di lumen tubulus distal, ttp dpt juga
( AMONIA) saat masih berada di dlm sel tubulus
distal
URIN
PRODUKSI AMONIA DI TUBULI DISTAL
RESPON TERHADAP PENAMBAHAN H+
INTERPRETASI AGD
STATUS ASAM BASA BE Kadar bicarbonate yang deficit atau berlebih dalam darah.
Normal -2 sampai +2 mEq/L
ANALISIS pH dan GAS DARAH
• Nilai normal gas darah
Arteri Vena
pH 7,35 - 7,45 7,33 – 7,43
pO2 80 -100 mmHg 34 – 49 mmHg
Saturasi O2 > 95 % 70 – 75 %
pCO2 35 – 45 mmHg 41 – 51 mmHg
HCO3 22- 26 mEq/L 24 – 28 mEq/L
BE -2 s/d +2 0 - +4
37
gangguan primer dan respon kompensasi
pada gangguan asam basa sederhana
Gangg. primer pH HCO3 p CO2 kompensasi
Asidosis metabolik < 7,35 menurun menurun p CO2 menurun 1,2 mm Hg
primer kompensasi setiap HCO3 menurun 1 mmol/l
Atau :
p CO2 = (1,5 x HCO3 )+8( ± 2)
(formula Winter)
Asidosis < 7,35 meningkat meningkat Akut: HCO3 meningkat 1-2 mmol/l
respiratorik kompensasi primer setiap p CO2 meningkat 10 mmHg
Kronis: HCO3 meningkat 3-4 mmol/l
setiap p CO2 meningkat 10 mmHg
Alkalosis > 7,45 menurun menurun Akut: HCO3 menurun 1-2 mmol/l
respiratorik kompensasi primer setiap p CO2 menurun 10 mmHg
Kronis: HCO3 menurun 4-5mmol/l
setiap p CO2 menurun 10 mmHg 39
ASIDOSIS METABOLIK
DIARE
ASIDOSIS LAKTAT
GAGAL GINJAL
KETOASIDOSIS
ASIDOSIS TUBULUS GINJAL
UREMIA
KERACUNAN TOLUEN
TOKSIN
HIPERALIMENTASI
PENYEBAB AM DARI UNMEASURED ANIONS
(Sulfat, Fosfat, Anion organic dan protein)
• Normal : jumlah konsentrasi Na + & K+ > jumlah konsentrasi Cl- & HCO3
–
SEPSIS
A. DEFINISI
Proinflamasi Antiinflamasi
(Sepsis Bundles)
HARUS DILENGKAPI DALAM 3 JAM KEDATANGAN
1. Hitung nilai awal laktat
2. Ambil kultur darah sebelum pemberian antibioik
3. Berikan antibiotik spektrum luas
4. Berikan kristaloid 30 ml/kgBB pada hipotensi atau nilai awal laktat > 4 mmol/L
HARUS DILENGKAPI DALAM 6 JAM KEDATANGAN
5. Berikan vasopresor (untuk hipotensi yang tidak respon pada resusitasi cairan dini) untuk
mempertahankan MAP > 65 mmHg
6. Pada hipotensi yang menetap setelah pemberian cairan yang adekuat (MAP < 65 mmHg)
atau nilai laktat awal > 4 mmol/L, nilai ulang status volum pasien dan perfusi jaringan.
7. Nilai ulang laktat bila nilai awal laktat meningkat.
TINJAUAN PUSTAKA
ARDS
Definisi
• Definisi ARDS pertama kali dikemukakan oleh Asbaugh dkk (1967) sebagai
hipoksemia berat yang onsetnya akut, infiltrat bilateral yang difus pada foto
toraks dan penurunan compliance atau daya regang paru.
• Acute Lung Injury (ALI) dan ARDS didiagnosis ketika bermanifestasi sebagai
kegagalan pernafasan berbentuk hipoksemi akut, bukan karena peningkatan
tekanan kapiler paru.
Faktor Risiko
Diagnosa
• Onset akut umumnya berlangsung 3-5 hari sejak diagnosis
kondisi yang menjadi faktor risiko ARDS.
• BE : -13 mEq/L
• Na/K/Cl : 130,9/4,32/107,6
Terapi
• dr. Franky Sp. PD diruangan
• Saran kombinasi NE dengan Dobutamin
• NE naikkan jadi 150 nano
• Dobutamin mulai dari dosis terkecil
• Levofloxacin tiap 48jam
TERIMAKASIH