Hemorrhagic Stroke
Disusun Oleh
Citra Meisha Simbolon (101050064)
Vega Nitya Eridani (1161050168)
Roberto Daniel Halomoan Hutapea (1261050024)
Fajar Bahari (1261050007)
PEMBIMBING:
dr. Eleazar Permana Gadroen Sp. An, MSC
Berat badan : 65 kg
Tinggi badan : 165 cm
BMI = BB/(TB)2 22,1 kg/m2
Kesan : normal
PEMERIKSAAN PENUNJANG
CT Scan kepala
EKG
Laboratorium
PEMERIKSAAN LAB RS ISLAM
JAKARTA PONDOK KOPI (5
FEBRUARI 2017)
HEMATOLOGI
HB 13,8 mg/dL
Leukosit 13,7 103/uL (H)
HT 40%
Trombosit 177 103/uL
ELEKTROLIT
Na 139 mmol/L
K 3,08 mmol/L (L)
Cl 107 mmol/L
KIMI DARAH
SGOT 23,10 U/L
SGPT 13,40 U/L
GDS 133 mg/dL
Urea 36 mg/dL
CREATININE 1.5 mg/ dL (H)
ANALISIS GAS DARAH
PH 7,455
PCO2 41,7 mmHg
PO2 103,4 mmHg
HCO3 28,2 mmol/L (H)
BASE EXCESS 4.9 mmol/L (H)
SATURASI O2 98,3 % (H)
DIAGNOSIS
Diagnosis Utama: ICH ganglia basalis dextra + IVH +
Stroke Hemorrhaghic
Diagnosis Tambahan : Hipertensi
F. TATALAKSANA
S : ----
O :Keadaan umum: sakit berat
Kesadaran: soporokoma, GCS: E1M5V2
Vital signs: TD: 181/109 mmHgN: 82x/menit ,RR: 26x/menitT: 37C
CT-SCAN: Perdarahan +
C/P: BND: vesikuler, rhonki -/-, wheezing -/-
BJ I& II: ireguler, murmur (-), gallop (-)
abdomen: BU (+) normal
Extremitas : akral hangat, oedema tungkai (-)
Kulit : warnakemerahan, sianosis (-), pucat (+), turgor normal
Mata : normal, pupil Anisokor, RCL +/+, conjunctiva pucat +/+, sklera ikterik -/-.
A : Gangguan perfusi jaringan cerebral
P:
IVFD: Asering, RL, Aminofluid Citicolin 4 x 250 mg
O2 Nassal Kalnex 3 x 1 amp
Pasang NGT Vitamin K 3 x 1 amp
Pasang DC Nicardipin 0,5 mcg
Ceftriaxone 2 x 1gr Rocer 2 x 1 Fl
Piralen 2 x 1 amp
Bioxone 2 x 1 gr
PCT 2 x 1 gr
Manitol 1 x 125
Herbesser 3 mcg
Puasa
Observasi TTV tiap jam
Cukur kepala
Ganti D.cath
Rencana tindakan Craniotomy
Kaji kesadaran pasien tiap 2 4 jam
Cairan intake :
Oral/NGT: 200 ml
IV : 2099 ml
Total : 2299ml
Cairan outtake:
Urin :1550 ml
Muntah/NGT: 430ml
IWL :700 ml
Total : 2600 ml
Balance cairan: -381 ml
Pemeriksaan Penunjang
Fungsi ginjal
Kreatinin 2,3 mg/dl
Ureum 69mg/dl
Pemeriksaan imunologi
Anti HIV metode 1 non-reaktif
Hematologi
Golongan darah O Rhesus +
Follow up pagi tanggal 8 Februari 2017 Perawatan hari ke-1 di IRI
(13.30 )
PH : 1 PP : 6
S :----------
O : Keadaanumum: Os. Post operasi craniotomi tiba di ICU 13.30 WIB. Pasien terlihat lemah sekali
Kesadaran: sulit dinilai, GCS: E3M3VETT
Vital signs:TD: 139/69 mmHg, N: 54x/menit, RR: 19x/menit, T: 36.C
C/P: BND: vesikuler, rhonki -/-, wheezing -/-
BJ I& II: ireguler, murmur (-), gallop (-)
abdomen: BU (+) normal
Extremitas : akral hangat, oedema tungkai (-), tangan dan kaki sebelah kiri lemah
Kulit : warna kemerahan, sianosis (-), pucat (-), turgor normal
Mata : RCL +/+, conjunctiva pucat +/+, sklera ikterik -/-.
A : Gangguan perfusi jaringan cerebral, gangguan pola nafas.
P:
IVFD: II Tutopusin Ops, II Ken Mg 3 Vitamin K 3 x 1 amp
Ceftriaxone 2 x 1gr Fentanyl 300 mcg / 24 jam
Opimer 3 x 1 gr Rocer 2 x 1 Fl
Bioxone 2 x 1 gr Piralen 2 x 1 amp
Citicolin 3 x 250 mg PCT 2 x 1 gr
Kalnex 3 x 1 amp Herbesser 2 mcg
puasa
Pasang CVC
lapor DPJP jika terjadi perdarahan
Cek TTV tiap jam
Pantau saturasi R/ Ekstubasi
Cairan intake :
Oral/NGT: 100 ml
IV : 3854 ml
Tranfusi : 218 ml
Total : 4172 ml
Cairan outtake:
Urin :2370 ml
Muntah/NGT: 290 ml
Drain : 130 ml
IWL :700 ml
Perdarahan : 300 ml
Total : 3790 ml
Balance cairan: +380 ml
EKG
S :----------
O :Keadaanumum: 12.30 WIB, Pasien terlihat lemah sekali
Kesadaran: composmentis, GCS: E4M6VETT
Vital signs: TD: 190/89 mmHg N: 70x/menit, RR: 22x/menit, T: 38.C
C/P: BND: vesikuler, rhonki -/-, wheezing -/-, O2 8L/menit, saturasi oksigen 99%,
BJ I& II: ireguler, murmur (-), gallop (-)
abdomen: BU (+) normal
Extremitas : akral hangat, oedema tungkai (-), tanngan dan kaki kiri lemah
Kulit : warna kemerahan, sianosis (-), pucat (-), turgor normal
Mata : diameter pupil 2/2 , RCL +/+, , sklera ikterik -/-.
A : Gangguan perfusi jaringan cerebral, gangguan pola nafas.
P:
IVFD: Tutopusin, RL
Ceftriaxone 2 x 1gr Rocer 2 x 1 Fl
Piralen 2 x 1 amp
Bioxone 2 x 1 gr PCT 2 x 1 gr
Citicolin 4 x 250 mg Herbesser 3 mcg
Kalnex 3 x 1 amp Novalgin 1 amp/24jam
Vitamin K 3 x 1 amp Dexametason 2 amp
simax 3 x 10 mg
diet SV 1000 cal
Cek TTV tiap1/2 jam 1 jam
Pantau saturasi R/ Ekstubasi
Cairan intake :
Oral/NGT: 500 ml
IV : 2242 ml
Total : 2742 ml
Cairan outtake:
Urin :1850 ml
IWL :700 ml
Total : 2500 ml
Balance cairan: +192 ml
EKG
S :----------
O :Keadaan umum: 08.30 WIB, Pasien terlihat lemah sekali
Kesadaran: composmentis, GCS: E4M6VETT
Vital signs: TD: 158/83 mmHg, N: 70x/menit, RR: 19x/menit, T: 38.C
C/P: BND: vesikuler, rhonki -/-, wheezing -/-, O2 8L/menit, saturasi oksigen 99%,
BJ I& II: ireguler, murmur (-), gallop (-)
abdomen: BU (+) normal
Extremitas : akral hangat, oedema tungkai (-), tanngan dan kaki kiri lemah
Kulit : warna kemerahan, sianosis (-), pucat (-), turgor normal
Mata : diameter pupil 2/2 , RCL +/+, , sklera ikterik -/-.
Cairan intake :
Oral/NGT: 950 ml
IV : 2489 ml
Total : 3489 ml
Cairan outtake:
Urin :1290 ml
Drain : 20ml
IWL :700 ml
Total : 2010 ml
Balance cairan: +1429 ml
Pemeriksaan Lab
Fungsi ginjal
Kreatinin 2,3 mg/dL (H)
Ureum 101 g/dL (H)
Elektrolit
Na 153 Meq/L (H)
K 4,8 Meq/L
Ca 8,5 Mg/dL
Follow up pagi tanggal 11 Februari 2017 Perawatan hari ke-4 di IRI
(07.00)
PH : 4 PP : 9
S :Demam turun
O :Keadaan umum: 07.00 WIB, Pasien terlihat lemah
Kesadaran: somnolen, GCS: E3M4V2
Vital signs: TD: 171/83 mmHg, N: 75x/menit, RR: 19x/menit, T: 37.5C
Kes : Tampak Sakit Sedang, KU : Komposmentis , S : 36,2 C, RR : 23 kali / menit, Nadi : 88 kali / menit, tekanan
darah :90/60 mmHg
Telinga : normotia, Sekret -, Serumen - , Hidung: sekret -/-, ; Tenggorokan : Tonsil : T1-T1, tidak hiperemis. Faring
: Arcus Faring tidak hiperemis.
Thoraks : DBN; Abdomen : DBN; Ekstremitas : akral hangat C/P: BND: vesikuler, rhonki -/-, wheezing -/-, O2
5L/menit, saturasi oksigen 98%, batuk +
BJ I& II: ireguler, murmur (-), gallop (-)
abdomen: BU (+) normal
Extremitas : akral hangat, oedema tungkai (-), tanngan dan kaki kiri lemah
Kulit : warna kemerahan, sianosis (-), pucat (-), turgor normal
Mata : diameter pupil 2/2 , RCL +/+, , sklera ikterik -/-.
Elektrolit
Na 148 Meq/L
K 3.5 Meq/L
Ca 7,8 Mg/dL (L)
Foto Thorax
Tampak perpadatan vaskularndi paru bawah dengan
diafragma kanan yang meninggi, tak tampak infiltrat
nyata. Tampak ujung CVP cath pada proyeksi VCS
Kesimpulan : diafragma kanan letak tinggi dan
perpadatan vaskular di paru kanan bwah (
kemungkinan inspirasi kurang)
HASIL PEMERIKSAAN CT SCAN
PASCA OP
CT-SCAN otak
Dibandingkan ct-scan otak tanggal 6 februari 2017, saat ini
masih terlihat lesi hiperdens intraserebral dengan perifocal
edema di basal ganglia kanan serta perdarhan
intraventrikular yang mengisi ventrikel lateralis kanan-kiri
yang densitas dan ukuran terlihat berkurang kesan
perbaikan.
Masih terlihat herniasi subfalcine ke kiri
Saat ini terlihat lesi hiperdens perdarahan baru di thalamus
serta lesi perdarahan yang mengisi sulci sulci, sugestif
perdarahan subarachnoid di regio parietalis kiri. Terlihat
defek di regio os parietalis kanan.
Follow up pagi tanggal 12 Februari 2017 Perawatan hari ke-5 di IRI
(07.00)
PH : 5 PP : 10
S :----------
O :Keadaan umum: 07.00 WIB, Pasien terlihat lemah
Kesadaran: somnolen, GCS: E3M4V2
Vital signs: TD: 155/84 mmHg
N: 75x/menit
RR: 19x/menit
T: 37.C
C/P: BND: vesikuler, rhonki -/-, wheezing -/-, O2 5L/menit, saturasi oksigen 98%,
BJ I& II: ireguler, murmur (-), gallop (-)
abdomen: BU (+) normal
Extremitas : akral hangat, oedema tungkai (-), tanngan dan kaki kiri lemah
Kulit : warna kemerahan, sianosis (-), pucat (-), turgor normal
Mata : diameter pupil 2/2 , RCL +/+, , sklera ikterik -/-.
A : Gangguan perfusi jaringan cerebral, gangguan pola nafas + risiko jatuh.
P:
IVFD: D5 1/4 NS Piralen 2 x 1 amp
Ceftriaxone 2 x 1gr PCT 2 x 1 gr
Opimer 3 x 1 gr Herbesser 3 mcg
Citicolin 4 x 250 mg Novalgin 1 amp/24jam
Kalnex 3 x 1 amp simax 4 x 10 mg
Vitamin K 3 x 1 amp Valsartan 1 x 160 mg
Inhalasi vent 1 amp + 10 HS bisolvon
Rocer 2 x 1 Fl
3x/hari
Diet SV 1900 cal
Mobilisasi tiap 4 jam
Ganti NGT
Cek TTV tiap 1 jam
Cairan intake :
Oral/NGT: 1200 ml
IV : 3759 ml
Total : 4959 ml
Cairan outtake:
Urin :3530 ml
IWL :700 ml
Total : 4230 ml
Balance cairan: +729 ml
Follow up pagi tanggal 13 Februari 2017 Perawatan hari ke-6 di IRI
(13.00)
PH : 6 PP : 11
S :----------
Cairan intake :
Oral/NGT: 1200 ml
IV : 2652 ml
Total : 3852 ml
Cairan outtake:
Urin :4930 ml
IWL :700 ml
Total : 5630 ml
Balance cairan: -1778 ml
Pemeriksaan lab
Hematologi
Trombosit 228 103/uL
MCV 80 fL
MCH 26,9 pg
MCHC 33,7 g/dL
Darah perifer
LED 58 ml/jam (H)
Hb 12,2 g/dL (L)
Leukosit 27.8 103/uL (H)
Eritrosit 4,54 106/uL
Ht 36% (L)
Retikulosit 15/mL
WBC
Basofil 0%
Eosinofil 0% (L)
Neutrofil batang 0% (L)
Neutrofil segmen 87% (H)
Limfosit 4% (L)
Monosit 9% (H)
Fungsi ginjal
Ureum 52 mg/dl (H)
Kreatinin .4mg/dl (H)
Elektrolit
Natrium 38 mEq/L
Kalium 4.8 mEq/L
EKG
Suspected left ventr hypertrophy
ST-segment elevation (anterior)
Small positive T wave (lateral)
Negative T wave (inferior)
Probably abnormal ECG
Follow up pagi tanggal 14 Februari 2017 Perawatan hari ke-7 di IRI
(13.00)
PH : 7 PP : 12
S :----------
O :Keadaan umum: 13.00 WIB, Pasien terlihat lemah
Kesadaran: Apatis, GCS: 10
Vital signs: TD: 177/88 mmHg, N: 102x/menit, RR: 24x/menit, T: 37.C
C/P: BND: vesikuler, rhonki -/-, wheezing -/-, O2 5L/menit,spontan, saturasi oksigen 96% - 100%,
Sudah AFF jahitan dan pasang GF di kepala. Terpasang CVC, NGT, dan penghalang tempat tidur
BJ I& II: ireguler, murmur (-), gallop (-)
abdomen: BU (+) normal
Extremitas : akral hangat, oedema tungkai (-), tanngan dan kaki kiri lemah
Kulit : warna kemerahan, sianosis (-), pucat (-), turgor normal
Mata : RCL +/+, , sklera ikterik -/-.
A : Gangguan perfusi jaringan cerebral, gangguan pola nafas + risiko jatuh.
P:
IVFD: II Nacl
Ceftriaxone 2 x 1gr Rocer 2 x 1 Flc
Opimer 3 x 1 gr Piralen 2 x 1 amp
Diralen 2 x 1 amp Herbesser 3 mcg
Kalnex 3 x 1 amp Novalgin 1 amp/24jam
Vitamin K 3 x 1 amp simax 4 x 10 mg
Manitol 1 x 125 catapres 3 x 150 mg
Valsartan 1 x 160 mg
Diet SV 1900 cal
Mobilisasi tiap 4 jam
Cek TTV tiap 1 jam
Cairan intake :
Oral/NGT: 1250 ml
IV : 2095 ml
Total : 3345 ml
Cairan outtake:
Urin :3780 ml
IWL :700 ml
Total : 4480 ml
Balance cairan: -1135 ml
REFERAT
PERDARAHAN INTRASEREBRAL
DEFINISI
Onset mendadak
Koma
Defisit neurologik bilateral yg progresif
Pupil pinpoint
Nyeri kepala & muntah jarang
Serebelum Hemoragik
Perdarahan oksipital
Nyeri berat sekitar mata ipsilateral & hemianopsia berat
Perdarahan temporal
Nyeri ringan pada atau dekat bagian aterior telinga
Disfasia
Pendengaran buruk
Perdarahan frontal
Kelemahan kontralateral
Nyeri kepala frontal
Perdarahan parietal
Nyeri kepala temporal anterior
Defisit hemisensori
DIAGNOSIS
Indikasi
Massa hematoma 40 cc
Massa dgn pergeseran garis tengah >5 mm
GCS 8 atau kurang
Kontusio serebri dgn diameter 2 cm
TIK >25 mmHg
PROGNOSIS
1. Hipertensi, aneurisma
Bahwa IVH tersering berasal dari perdarahan hipertensi pada arteri parenkim yang
sangat kecil dari jaringan yang sangat dekat dengan sistem ventrikuler
2. Kebiasaan merokok
3. Alkoholisme
Dari studi observasional dilaporkan meningkatnya kejadian stroke perdarahan pada
pasien merokok dan konsumsi alkohol.
4. Etiologi lain yang mendasari IVH di antaranya adalah anomali pembuluh darah
serebral, malformasi pembuluh darah termasuk angioma kavernosa dan aneurisma
serebri merupakan penyebab tersering IVH pada usia muda. Pada orang dewasa,
IVH disebabkan karena penyebaran perdarahan akibat hipertensi primer dari
struktur periventrikel.
PENANGANAN EMERGENCY
Kontrol tekanan darah
Rekomendasi dari American Heart Organization/ American Strouke Association
guideline 2009 merekomendasikan terapi tekanan darah bila > 180 mmHg. Tujuan
yang ingin dicapai adalah tekanan darah sistolik 140 mmHg, dimaksudkan agar tidak
terjadi kekurangan perfusi bagi jaringan otak. Penapat ini masih kontroversial karena
mempertahankan tekanan darah yang tinggi dapat juga mencetuskan kembali
perdarahan. Nilai pencapaian CPP 60 mmHg dapat dijadikan acuan untuk mencukupi
perfusi otak yang cukup.
Terapi anti koagulan
Dalam 24 jam pertama IVH ditegakkan dapat diberikan antikoagulan. Pemberian yang
dianjurkan adalah fres frozen plasma diikuti oleh vitamin K oral. Perhatikan waktu
pemberian antikoagulan agar jangan melebihi 24 jam. Dimasudkan untuk menghindari
tejadinya komplikasi.
PENANGANAN PENINGKATAN TIK
Elevasi kepala 300C
Dimaksudkan untuk melakukan drainage dari vena-vena besar di leher
seperti vena jugularis
Trombolitik
Dimaksudkan untuk mencegah terjadinya clotting yang dapat
menyumbat aliran LCS di sistem ventrikel sehingga menimbulkan
hidrosefalus. Trombolitik yang digunakan sebagai obat pilihan untuk
intraventrikular adalah golongan rt-PA ( recombinant tissue plasminogen
activator ). Obat golongan ini bekerja dengan mengubah plaminogen
menjadi plasmin , plasmin akan melisis fibrin clot atau bekuan yang ada
menjadi fibrin degradation product. Contoh obat yang beredar adalah
alteplase yang diberikan bolus bersama infus.
Pemasangan EVD (Eksternal Ventrikular Drainage)
Teknik yang digunakan untuk memantau TIK ataupun untuk kasus ini
digunakan untuk melakukan drainase pada LCS dan darah yang ada di
ventrikel. Indikasi dilakukannya teknik ini bila didapatkan adanya
obstruksi akut hidrosefalus. Dapat diketahui dengan melakukan penilaian
graeb score
LANGKAH-LANGKAH PEMASANGAN
EVD
Langkah-langkah :
1. General anestesi
2. Pasien dibersihkan dan diberikan local anestesi infiltrasi
3. Dilakukan insisi pada os parietal atau pada titik kochers ( 1 cm anterior
dari sulkus coronarius ).
4. Dilakukan burr holes
5. Dura di insisi lalu digumpalkan bersama dengan piamater
6. Masukkan kateter melalui lubang dan hubungkan dengan eksternal drain
7. Kemudian tutup insisi
DAFTAR PUSTAKA
Castel JP, Kissel P. Spontaneous intracerebral and infratentorial hemorrhage. In:Youmans JR. ed. Neurological Surgery, 3rd ed, vol.IIIl. Philadelphia: WB Saunders Company; 2006 .p. 1890-1913.
Luyendijk W. Intracerebral hemorrhage. In : Vinken FG, Bruyn GW, editors. Handbook of Clinical Neurology. New York : Elsevier ; 2005; 660-719.
Perdarahan Intraserebral Hipertensif Abdul Gofar Sastrodiningrat Divisi Ilmu Bedah Saraf Departemen Ilmu Bedah Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, Medan Suplemen Majalah
Kedokteran Nusantara Volume 39 y No. 3 y September 2006.
Rumantir CU. Gangguan peredaran darah otak. Pekanbaru : SMF Saraf RSUD Arifin Achmad/FK UNRI. Pekanbaru. 2007.
Goetz Christopher G. Cerebrovascular Diseases. In : Goetz: Textbook of Clinical Neurology, 3 rd ed. Philadelphia : Saunders. 2007.
Rumantir CU. Pola Penderita Stroke Di Lab/UPF Ilmu Penyakit Saraf Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung Periode 1984-1985. Laporan Penelitian
Pengalaman Belajar Riset Dokter Spesialis Bidang Ilmu Penyakit Saraf. 2000.
Ropper AH, Brown RH. Cerebrovascular Diseases. In : Adam and Victors Priciples of Neurology. Eight edition. New York : Mc Graw-Hill. 2005.
Kelompok Studi Stroke PERDOSSI. Pencegahan Primer Stroke. Dalam : Guideline Stroke 2007. Jakarta.
Baehr M, Frotscher M. Duus : Topical Diagnosis in Neurology. 4th revised edition. New York : Thieme. 2005.
El-Mitwalli, A., Malkoff, M D.,.2008. Intracerebral Hemorrhage. The Internet Journal of Advanced Nursing Practice.
Brust John C.M. current diagnosis & treatment neurology. 2nd edition. United States: Mc Graw-Hill companies;2012. h.538-9.
Satyanegara. Anatomi susunan saraf. Dalam : Satyanegara, Hasan RY, Abubakar S, Maulana AJ, Sufarnap E, Benhadi I, et al, penyunting. Ilmu Bedah Saraf. Edisi 4. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama;
2010.h.15-7.
Annibal J david. Periventrikuler hemorrage-intraventrikuler hemorrage. Diunduh dari: http://emedicine.medscape.com/article/976654-overview, 15 november 2013.
Hinson E. Holly,Henly Daniel F, Ziai Wendy C. Management of Intraventricular Hemorrage.Diunduhdari: http://search.proquest .com/ docview/ 871549251/ 141CA7C3BEF235BCE02/
9?accountid=50673, 15 november 2013.
Dey Mahua, Jaffe Jannifer,Stadnik Agniezka, Awad Issam A. External Ventricular Drainage for Intraventricular Hemorrhage. http:// search.proquest.com/ docview/915051654/
141C6865433B347F03/3?accountid=50673,15 november 2013.
TERIMAKASIH