Anda di halaman 1dari 5

Femtosecond Laser Assisted Cataract Surgery (FLACS)

Di seluruh dunia, penyebab terpenting gangguan penglihatan adalah katarak


terkait usia. Pembedahan untuk katarak pertama kali diperkenalkan oleh Sushruta
di India dan terdiri dari prosedur sederhana yang disebut couching dimana
jarum melengkung digunakan untuk mendorong lensa ke bagian belakang mata
dan keluar dari bidang penglihatan. Mata kemudian akan terendam mentega murni
yang hangat dan dibalut. Dia telah memperingatkan bahwa prosedur ini harus
dilakukan saat benar-benar diperlukan. Prosedur ini penuh dengan komplikasi dan
digantikan dengan ekstraksi katarak. Ekstraksi katarak pertama kali berhasil
dilakukan oleh dokter spesialis mata asal Perancis Jacques Daviel, yang
melakukan prosedur tahun 1714 dan menjadi tanda dimulainya era modern
operasi katarak.

Saat ini, salah satu prosedur operasi yang paling umum dilakukan di seluruh
dunia adalah operasi katarak. Operasi katarak sendiri merupakan prosedur bedah
cepat pada pasien rawat jalan dengan pemulihan fungsi visual dan morbiditas
yang tak berarti.

Prosedur pembedahan pilihan pada saat ini adalah phakoemulsifikasi karena


mempunyai catatan keamanan yang baik dan hasil visul yang baik juga.
Phakoemulsifkasi menggunakan getaran ultrasonik untuk memecah dan
memutuskan lensa katarak, yang memungkinkan lensa katarak lepas disingkirkan
melalui insisi kecil yang minim jaitan. Langkah utama dalam prosedur ini
melibatkan pembuatan insisi korena secara manual dan kapsulotomi anterior,
diikuti dengan phakoemulsifikasi dan penyisipan lensa intraokular sintetis.
Walaupun begitu, prosedur ini bukan tanpa komplikasi dan dapat mengakibatkan
karusakan pada kornea, iris atau kapsul lensa, sukluksasi lensa dan kehilangan
vitreous. Hasil dari prosedur manual ini juga bergantung pada keterampilan
dokter.

Munculnya Femtosecond Lases Assisted Cataract Surgery (FLACS) bisa


menjadi salah satu perkembangan operasi katarak terpenting di era modern saat
ini. Dengan adanya kemajuan ini, FLACS membuka jalan untuk prosedur operasi
katarak yang lebih akurat dan teliti dengan hasil visual yang lebih baik untuk
pasien.

Laser pada operasi katarak

Selama lebih dari 5 dekade, beragem laser telah digunakan sebagai jenis
penatalaksanaan beberapa gangguan mata. Laser yang digunakan untuk operasi
katarak telah diteliti sejak tahun 1970an.

Pada tahun 2001, femtosecond laser (FSL) telah diperkenalkan untuk


membuat lipatan kornea (flap) pada laser ini situ keratomilusis (LASIK). Flap ini
lebih unggul dibandingkan dengan yang dibuat secara manual, baik dari segini
keseragaman dan keamanan. Selain itu, ketebalannya juga lebih dekat dengan apa
yang kita inginkan. Penggunaan femtosecond laser pada operasi katarak telah
memiliki potensi manfaat yang serupa.

FSL bekerja dengan cara memotong jaringan dengan proses photodistrupsi.


FSL menggunakan waktu pulsa (arus) yang lebih pendek 10 -15 detik. Waktu pulsa
(arus) yang lebih pendek menurunkan energi keluaran untuk efek yang diberikan
dan ini membantu dalam menjaga struktus mata, yang mengarahkan pada hasil
visual yang lebih baik. Panjang gelombang FSL adalah 1053 nm, yang hampir
serupa dengan spektrum infrared. Gelombang tersebut tidak diserap oleh struktur
jaringan optik dan tidak terpengaruh terhadap pembesaran kornea.
Penggunaan femtosecond laser dalam operasi katarak

FSL digunakan dalam operasi katarak untuk melakukan kapsulotomi anterior,


framentasi lensa, insisi korena dan irisan limbal.

Kapsulotomi anterior

Melakukan lengkung kapsulotomi yang terus menurus merupakan hal


yang krusial dalam operasi katarak. Pembuatan manual kapsulotomi
adalah salah satu aspek yang menantang dalam operasi katarak untuk
dikuasai. Femtosecond laser memberikan keunggulan tersendiri pada
langkah ini, karena bisa membuat kapsulotomi yang lebih akurat dalam
ukuran dan pembuatanya. FSL juga memproduksi lensa intra okuler yang
tumpang tindih oleh kapsul anterior yang akan menyebabkan posisi lensa
intra okuler ke arah yang lebih baik. Kapsulotomi yang optimal akan
membuat penggunaan lensa intra okuler yang lebih luas dengan hasil
visual paska operasi yang lebih baik.

Fragmentasi lensa

Penggunaan energi ultrasound yang berlebihan selama proses


phakoemulsifikasi dapat menyebabkan kerusakan endothelium kornea dan
cedera termal pada kornea di tempat penyisipan insisi. Terlebih dahulu,
sistem femtosecond laser akan merawat lensa menggunakan pola
fragmentasi untuk segmen nukleus dan melembutkan katarak keras, yang
bisa mengurangi jumlah energi ultrasonik dari phakoemulsifikasi. Hal ini
menurunkan jumlah instrumen intraokular yang digunakan dan gerakan
intraokular. Sistem FSL telah terbukti mengurangi pemanfaatan energi
ultrasonik untuk semua grade Katarak. Namun, diperlukan lebih banyak
penelitian untuk memastikan apakah fragmentasi lensa laser secara
signifikan akan memperbaiki profil dan hasil keselamatan pperasi katarak.

Insisi kornea
Bagi sebagian besar dokter spesialis mata, metode yang disukai untuk
mengakses ruang anterior adalah pelepasan sendiri (self-sealing clear)
insisi kornea, dengan penyembuhan yang dan bagus hasil visual yang
bagus. Masalah yang dihadapi adalah saat di membram descmemt, dapat
ditemukan adanya celah di korna dan berisiko endofthalmitis. Pembuatan
insisi kornea merupakan aspek lain dari operasi katarak yang berpotensi
mendapat manfaat dari sistem FSL. Sebuah studi mata telah menunjukkan
kondisi yang lebih stabil jika menggunakan sistem FSL. Selain itu,
tekanan mekanis pada mata selama prosedur operasi FSL, dapat
menyebabkan penyembuhan lebih cepat dan lebih sedikit irisan. Namun
dibutuhkan lebih banyak data dalam.

Insisi limbal

Insisi ini bisa memperbaiki astigimatisme dengan signifikan. Dengan


teknis dari sayatan manual dan hasil yang tidak konsisten, hanya kecil.
persentase pasien yang berpotensi terobati. FSL dapat menghasilkan insisi
limbal kornea yang sengat akurat. Hal ini mungkin nantinya akan
membantu dalam pengobatan astigmatisme yang sudah ada sebelumnya,

Kesimpulan

FLACS dapat menandai adanya kemajuan teknologi yang lebih akurat, teliti
dan adanya kemajuan beberapa langkah di operasi katarak. Saat ini, terutama
digunakan di insisi kornea, kapsulotomi anterior dan fragmentasi lensa dengan
hasil yang sangat menjanjikan. Namun, kemampuan finansial harus
dipertimbangkan. Harus dipersiapkan peralatan, pelatihan staf, penyesuaian alur
kerja dan pendidikan pasien.Teknologi FSL baru saja ada sejak beberapa tahun
lalu dan studi lebih lanjut mungkin diperlukan untuk penilaian yang lebih baik
Sebagai FLACS, semoga tahun-tahun mendatang akan dapat terbukti memiliki
manfaat yang lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai