STATUS EPILEPTIKUS
E.C MENINGITIS
Pembimbing
Nama : Tn. B
Jenis Kelamin : Laki-laki
Usia : 67Tahun
Agama : Islam
Tanggal Lahir : 08/05/1979
Tanggal Masuk Rumah Sakit : 9 Desember 2019 (19.51)
KELUHAN UTAMA
Kejang
9 Desember 2019 19.52 WIB
PRIMARY SURVEY
Airway
• Snoring (-), gargling (+), stridor (-), cervical pain (-), deviasi trakea (-), obstruksi benda asing (-). Tidak didapatkan
tanda trauma dan jejas pada leher dan wajah dilakukan suction dan pemasangan opa pada pasien.
Breathing
• Bernafas spontan, simetris saat statis dan dinamis, frekuensi nafas 40x/menit, penggunaan otot bantu
pernapasan (+), suara nafas dasar vesikuler (+/+), rhonki (+/+), wheezing (-/-), saturasi oksigen 62% diberikan
oksigen sebanyak 10 liter/menit menggunakan NRM saturasi menjadi 87%, RR: 32x/m
Circulation
• Nadi teraba lemah, cepat, dan regular, frekuensi nadi 135x/menit, capillary refill time <2”, tekanan darah 110/60
mmHg, kesan kulit normal
Dissability
• Kesadaran Sopor, GCS : E1V1M4, pupil isokor OD/OS 3mm/3mm, RCL (+/+), RCTL (+/+), lateralisasi (-), kaku kuduk
(+), GDS:120 g/dl, reflex patologis (-)
Exposure
• jejas (-), suhu tubuh 37oC, akral hangat
Secondary Survey
4
anamnesis
5
Kulit Ikterik (-), sianosis (-), petekie (-)
Kepala Normocepal
Mata Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil isokor (3mm/3mm)
AS : sekret (-), meatus tidak eritem, tidak edem, membran timpani tidak dinilai
Telinga
AD : sekret (-), meatus tidak eritem, tidak edem, membran timpani tidak dinilai
Hidung Rhinorrhea (-), epistaksis (-),pernafasan cuping hidung (-), sekret (-)
Pembesaran kelenjar getah bening di leher (-), deviasi trakea (-), Kaku kuduk (+),
Leher
Brudzunski I,II (-), Kernig’s sign (-), Lasegue sign (-/-)
Paru
7
Abdomen
Soepl , nyeri tekan (-), kontraksi uterus post partus (+), TFU tepat pusat,
Palpasi
hepar dan lien tidak teraba
Perkusi Timpani seluruh lapang abdomen
Ekstremitas Akral hangat, edema (+) pada kedua tungkai bawah, CRT 2 detik
8
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal
Hematokrit 38.1 % 35 – 47
SGOT 82 mg/dL 0 – 35
SGPT 99 mg/dL 0 – 35
9
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal
HBsAg NR
10
EKG
11
CT_- SCAN
Kesan:
✘ Infark lakuner di kapsula
interna kanan kiri
✘ Kalsifikasi ganglia basalis
12
SARAN PEMERIKSAAN PENUNJANG
✘ RO THORAK
✘ AGD
✘ PUNGSI LUMBAL
13
Diagnosis
14
Tatalaksana
15
Prognosis
•
PEMBAHASAN
17
• Epilepsy Foundation of America (EFA) -> kejang yang terus-menerus selama 30 menit / adanya dua
atau lebih kejang terpisah tanpa pemulihan kesadaran di antaranya.
• Berdasarkan klinis:
▫ SE fokal
▫ SE general
• Berdasarkan durasi:
▫ SE Dini (5-30 menit)
▫ SE menetap / Established (>30 menit)
▫ SE Refrakter (bangkitan tetap ada setelah mendapat dua atau tiga jenis antikonvulsan awal dengan
dosis adekuat)
Etiologi
Etiologi
• Infeksi sistem saraf pusat, stroke akut, ensefalopati
hipoksik, gangguan metabolik, dan kadar obat
antiepilepsi dalam darah yang rendah.
• Etiologi tidak jelas pada sekitar 20% kasus.
• Gangguan serebrovaskuler penyebab SE tersering di
negara maju, sedangkan di negara berkembang infeksi
susunan saraf pusat.
Tatalaksana Status
Epileptikus
(Dewasa)
Tatalaksana Status
Epileptikus
(Anak)
22
Anatomi meningen
meningitis
✘ DEFINISI
Meningitis bakterial (MB) adalah inflamasi meningen, terutama araknoid dan piamater, yang
terjadi karena invasi bakteri ke dalam ruang subaraknoid. Biasanya proses inflamasi tidak terbatas
hanya di meningen, tapi juga mengenai parenkim otak (meningoensefalitis), ventrikel (ventrikulitis),
bahkan bisa menyebar ke medula spinalis.
✘ Epidemilogi
Kasus MB terdistribusi di seluruh belahan bumi. Di negara dengan empat musim, MB
lebih banyak terjadi di musim dingin dan awal musim semi. MB lebih banyak terjadi pada pria.
Insiden MB adalah 2-6/100.000 per tahun dengan puncak kejadian pada kelompok bayi, remaja,
dan lansia. Tingkat insiden tahunan (per 100.000) MB sesuai patogennya adalah sebagai berikut:
Streptococcus pneumonia, 1,1; Neisseria meningitidis, 0,6; Streptococcus, 0,3; Listeria
monocytogenes, 0,2; dan Haemophilus influenza, 0,2.
24
Etiologi Meningitis
25
meningitis
✘ Manifestasi klinis ✘ Pemeriksaan penunjang
a) Trias klinik : demam, nyeri kepala a) Pemeriksaan Darah Rutin
hebat, dan kaku kuduk b) Pungsi Lumbal CSS
b) Kejang
c) Gangguan kesadaran
d) Kaku Kuduk
e) Tanda Brudzinski dan Kernig (+)
26
Pemeriksaan CSF
TERAPI ANTIBIOTIK MB
Profilaksis :
• Ciprofloxacin 500 mg
dosis tunggal atau
rifampicin 2 x 600 mg
selama 2 hari. (Profilaksis
tidak dibutuhkan jika
durasi sejak penemuan
kasus meningitis
meningokokal sudah lebih
dari 2 minggu)
• Imunisasi S. pneumoniae,
H. influenza dan N.
meningitidis
29
thanks!
30