Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN KASUS

KEJANG DEMAM
KOMPLEKS
dr. Fadli Salim
IDENTITAS PASIEN

NAMA An. MIJ

JENIS KELAMIN Laki-laki

UMUR 6 Bulan 11 hari

ALAMAT KP KADUPUGUR RT 001 RW 002 CIKEAS UDIK

TANGGAL MASUK 15 Maret 2023


KELUHAN UTAMA
Kejang
Pasien dibawa oleh keluarganya ke IGD. Keluarga pasien mengatakan pasien mengalami kejang saat 5 hari
SMRS, berlangsung singkat (<15 menit) dan terjadi pada seluruh tubuh, saat kejang terjadi kondisi pasien
disertai adanya demam tinggi (41°C). Kejang terjadi lagi pada 1 hari SMRS di malam hari (21:30), kejang
seluruh tubuh disertai adanya demam tinggi (39°C).

Kejang terakhir pada siang ini berlangsung 2x pada pukul 13:30, kejang <15 menit. Lalu kejang lagi (selang
30 menit) pada 14:00, berlangsung <5 min, kejang bertahap (mulai dari tangan hingga seluruh tubuh) dan
diantara kejang pasien sadar disertai demam tinggi (40°C).

Batuk berdahak (+) sulit dikeluarkan, pilek (+), pola nafas tidak teratur, lemas (+), pasien terus rewel dan
menangis, nafsu makan (+), BAB (+), BAK (+), Mual (-), Muntah (-). Pasien sudah meminum obat 1 jam dan ½
jam SMRS namun kembali kejang.

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
Kejang pertama kali disertai demam pada 23 Februari 2023, separuh badan, mata
mendelik, <15 menit

RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA

Kakak dari ibu pasien mengalami hal serupa yaitu kejang disertai demam.

RIWAYAT SOSIAL
Pasien merupakan anak tunggal dan tinggal bersama kedua orang tua. Sehari-hari
pasien diasuh oleh neneknya.
RIWAYAT PENYAKIT OBAT

Diazepam supp 5mg 2x pemberian saat kejang di rumah


RIWAYAT
KELAHIRAN
● Tempat Bersalin : Rumah sakit
● Penolong : Dokter
● Cara persalinan : Spontan
● Berat Badan Lahir : 3200 gram
● Masa Gestasi : 37 minggu
● Keadaan Setelah Lahir:
Langsung menangis, tidak pucat dan tidak kuning.
● Kelainan Bawaan : Tidak ditemukan kelainan
bawaan saat kelahiran

Kesan : Pasien lahir spontan, berat badan lahir rendah, dan


dengan kehamilan cukup bulan.
Riwayat Pertumbuhan
BB lahir : 3200 gram
BB sekarang : 7 kg
PB lahir : 50 cm
TB sekarang : 64 cm

Riwayat Makanan
0 – 6 bulan : Pasien minum ASI sejak lahir, menyusu kuat

Riwayat Imunisasi
0 bulan: Hb0
1 bulan: BCG, Polio1
2 bulan: DTP-HB-Hib1, Polio2
3 bulan : DTP-HB-Hib2, Polio3
4 bulan : DTP-HB-Hib3, Polio4
Imunisasi dilakukan di Posyandu dan Klinik
ANAMNESIS SISTEM
• Sistem Serebrospinal : Kejang (+), Nyeri Kepala (-), Demam (+)
• Sistem Kardiovaskular : Bengkak pada tungkai (-), kebiruan (-), dada
berdebar (-),
• Sistem Respirasi : Sesak (-), suara serak (-), mengi (-), mengorok
(+), pilek (+), sulit bernafas (+), sekret (+).
• Sistem Gastrointestinal : BAB (+), lendir (-), darah (-), mual (-), muntah (-),
kembung (+).
• Sistem Muskuloskeletal : Gerak aktif (+), nyeri sendi (-), sendi bengkak
(-), sendi panas (-), nyeri ngilu pada tulang (-), kaku
sendi (-), bengkak jari (-).
• Sistem Integumen : Peteki (-), purpura (-), rash kemerahan (-), ikterik
(-), sianosis (-).
• Sistem Urogenital : BAK lancar, kuning jernih.
PEMERIKSAAN FISIK

KU: Sakit sedang, rewel dan menangis


Kesadaran: Compos mentis E4M6V5
Vital sign:
N : 112 x/menit RR: 40 x/menit
S : 38 °C BB: 7 kg
TB : 64 cm
PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis
Kepala : Bentuk mesochepal
Rambut : Warna hitam, distribusi merata, tidak mudah dicabut
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), reflex pupil
(+/+)
Telinga : Daun telinga bentuk (N) Discharge (-/-), deformitas (-/-)
Hidung : Discharge (-/-), deformitas (-), nafas cuping hidung (-)
Mulut : Sianosis (-), mukosa lembab (+), lidah kotor (-)
Trakhea : Deviasi trakhea (-), pembesaran KGB (-)
PEMERIKSAAN FISIK
Pulmo Anterior
Inspeksi : Dinding dada simetris, retraksi interkostal (-),
ketinggalan gerak (-), jejas (-), barrel chest (-)
Palpasi : Ekspansi dada simetris
Perkusi : Sonor di kedua lapang paru
Auskultasi : Suara dasar vesikuler (+/+), Ronkhi (-/-),
wheezing (-/-)

Pulmo Posterior
Inspeksi : Dinding punggung simetris, retraksi interkostal (-), ketinggalan gerak (-), jejas (-)
barrel chest (-), kelainan vertebre (-)
Palpasi : Ekspansi dada simetris
Perkusi : Sonor di kedua lapang paru

Auskultasi : Suara dasar vesikuler (+/+), Ronkhi (-/-), wheezing (-/-)


PEMERIKSAAN FISIK
Jantung:
Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat
Palpasi : Iktus kordis tidak teraba
Perkusi : Sulit dinilai
Auskultasi : SI-II reguler, murmur (-), gallop (-)

Abdomen:
Bentuk datar, bising usus (+) normal, nyeri tekan (-), hepar dan lien
tidak teraba membesar

Ekstremitas:
Akral hangat, CRT <2 detik, tidak edema
Px 15/03/2023 Nilai Rujukan 
DARAH LENGKAP
Hb 12.6 10.7 – 12.7 g/dL
PEMERIKSAAN
Leukosit 12600 5.300–11.500 U/L

Ht 36.4 L 32.0-37.1%
PENUNJANG
Eritrosit 4.80 4.1-4.9 ^6/uL
Trombo 254000 204.000– 402.000 /uL
MCV 75.9 L 80-100 fL
MCH 26.2 L 26-34 Pg/cell
MCHC 34.5 32 – 36 % USG KEPALA (data RS lain)
RDW 12.2 11.5 – 14.5 %
MPV 6.72 9.4 – 12.3 fL
Agenesis Corpus Callosum
Basofil 0.197 0–1%
Eosinofil 0.008 L 2–4%
Neutrofil 6.75 3–5%
Limfosit 4.00 25 – 40 % FOTO THORAX
Monosit 1.60 L 2–8%
Bentuk dan letak jantung normal CTR = 50%
Natrium 131 L 136-146
Kalium 3.8 3.5-5.1 Gambaran Bronkopneumonia
Chlorida 103 88-106
Gula Darah Tak tampak Limfadenopati hilus
112 H 30-80
Sewaktu
DIAGNOSIS
Kejang Demam Kompleks
Pneumonia
PLANNING
• Paracetamol 100 mg/4-6 jam PO
• As. Valproat 2 x 2,5 ml
• Zinc syrup 1 x 120 mg (1 x 5 ml)
• Inj. Ceftriaxone 1 x 50 mg (15 Maret 2023 – 19 Maret 2023)
• Inj. Phenytoin 140 mg (15 Maret 2023)
• Inj. Phenytoin 2 x 70 mg (15 Maret 2023)
• Inj. Phenytoin 2 x 50 mg (16 Maret 2023)
• Inj. Phenytoin 2 x 30 mg (17 Maret 2023)
• Inj. Phenytoin 2 x 20 mg (18 Maret 2023)
• Inj. Phenytoin 2 x 15 mg (19 Maret 2023)
• Inf. KAEN 3A 700 cc/24 jam (15 Maret 2023 – 19 Maret 2023)
• Inf. NaCl 500cc (15 - 17 maret 2023)
• Nebulizer/8 jam
PROGNOSIS
Quo ad vitam : Bonam
Quo ad functionam : Dubia ad Bonam
Quo ad sanationam : Dubia ad Bonam
TINJAUAN
PUSTAKA
DEFINISI
Kejang demam adalah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh
(suhu rektal lebih dari 38ºC) yang disebabkan oleh suatu proses ekstrakranium

Terjadi pada 2-4%, usia 6 bulan – 5 tahun

Bila anak berumur kurang dari 6 bulan atau lebih dari 5 tahun mengalami
kejang didahului demam, pikirkan kemungkinan lain
 infeksi sistem saraf pusat ataupun epilepsi yang kebetulan terjadi bersamaan
dengan timbulnya demam
KLASIFIKASI
No KLINIS KDS KDK
1 Durasi < 15 menit > 15 menit
2 Tipe Kejang Umum Umum/fokal
3 Berulang dalam 1 episode 1 kali > 1 kali
4 Defisit neurologis - +/-
5 Riwayat keluarga kejang demam +/- +/-
6 Riwayat keluarga kejang tanpa +/- +/-
demam
7 Abnormalitas neurologis +/- +/-
sebelumnya
KLASIFIKASI LIVINGSTONE
Kejang Demam Sederhana
Kejang bersitfat umum
Kejang berlangsung singkat (<15 menit)
Usia kejang demam pertama kali muncul <6 tahun
Frekuensi serangan 1-4 kali dalam satu tahun
EEG Normal

Epilepsi yang dicetus oleh demam


Kejang berlangsung >30 menit atau bersifat fokal/setempat
Usia pasien >6 tahun saat kejang demam pertama
Frekuensi serangan >4x/tahun
FAKTOR RISIKO

FAKTOR PERDARAHAN
ASFIKSIA
DEMAM INTRAKRANIAL

BAHAN FAKTOR RIWAYAT


PERSALINAN
TOKSIK KELUARGA
DENGAN ALAT

PREMATUR /
PARTUS LAMA INFEKSI SSP
POSTMATUR

USIA SAAT IBU PRIMIPARA /


HAMIL BBLR MULTIPARA

KEHAMILAN DENGAN
EKLAMSIA DAN HIPERTENSI
PATOFISIOLOGI
• Demam dapat menurunkan nilai ambang kejang pada sel-sel yang belum matang

• Timbul dehidrasi sehingga terjadi gangguan elektrolit yang menyebabkan gangguan


permeabilitas membrane sel

• Metabolisme basal meningkat, sehingga terjadi timbunan asam laktat dan CO2 yang
akan merusak neuron

• Demam meningkatkan cerebral blood flow (CBF) serta meningkatkan kebutuhan


oksigen dan glukosa, sehingga menyebabkan gangguan pengaliran ion-ion keluar
masuk sel.
Tidak ditemukan bukti bahwa pemberian antipiretik mengurangi risiko
terjadinya kejang demam, namun tetap dapat diberikan

Dosis Parasetamol:
• 10 – 15 mg/kgBB/kali, 4 kali sehari, maks 5 kali

Dosis Ibuprofen:
• 5 – 10 mg/kgBB/kali, 3-4 kali sehari
TERAPI RUMATAN
Indikasi Obat Rumatan:
• Kejang lama > 15 menit
• Adanya kelainan neurologis yang nyata sebelum atau sesudah kejang, misalnya
hemiparesis, paresis Todd, cerebral palsy, retardasi mental, hidrosefalus.
• Kejang fokal

Pengobatan rumat dipertimbangkan bila:


• Kejang berulang dua kali atau lebih dalam 24 jam.
• Kejang demam terjadi pada bayi kurang dari 12 bulan.
• Kejang demam ≥ 4 kali per tahun
TERAPI RUMATAN
Obat Rumatan:

Asam Valproat
15 – 40 mg/kgBB/hari dalam 2-3 dosis

Fenobarbital
3 – 4 mg/kgBB/hari dalam 1-2 dosis

Lama pengobatan:
sampai 1 tahun bebas kejang, dihentikan bertahap selama 1-2 bulan
EDUKASI KELUARGA
1. Tetap tenang, tidak panik
2. Kendorkan pakaian terutama sekitar leher
3. Bila tidak sadar, posisikan anak terlentang dengan kepala miring.
Bersihkan muntahan atau lendir di mulut atau hidung. Walau ada
kemungkinan lidah tergigit, jangan masukkan benda apapun ke mulut
4. Ukur suhu, observasi dan catat lama dan bentuk kejang
5. Tetap bersama pasien
6. Berikan diazepam rektal, jangan diberikan apabila kejang sudah berhenti
7. Bawa segera ke dokter atau rumah sakit terdekat bila kejang >5 menit

Anda mungkin juga menyukai