KEJANG DEMAM
KOMPLEKS
dr. Fadli Salim
IDENTITAS PASIEN
Kejang terakhir pada siang ini berlangsung 2x pada pukul 13:30, kejang <15 menit. Lalu kejang lagi (selang
30 menit) pada 14:00, berlangsung <5 min, kejang bertahap (mulai dari tangan hingga seluruh tubuh) dan
diantara kejang pasien sadar disertai demam tinggi (40°C).
Batuk berdahak (+) sulit dikeluarkan, pilek (+), pola nafas tidak teratur, lemas (+), pasien terus rewel dan
menangis, nafsu makan (+), BAB (+), BAK (+), Mual (-), Muntah (-). Pasien sudah meminum obat 1 jam dan ½
jam SMRS namun kembali kejang.
Kakak dari ibu pasien mengalami hal serupa yaitu kejang disertai demam.
RIWAYAT SOSIAL
Pasien merupakan anak tunggal dan tinggal bersama kedua orang tua. Sehari-hari
pasien diasuh oleh neneknya.
RIWAYAT PENYAKIT OBAT
Riwayat Makanan
0 – 6 bulan : Pasien minum ASI sejak lahir, menyusu kuat
Riwayat Imunisasi
0 bulan: Hb0
1 bulan: BCG, Polio1
2 bulan: DTP-HB-Hib1, Polio2
3 bulan : DTP-HB-Hib2, Polio3
4 bulan : DTP-HB-Hib3, Polio4
Imunisasi dilakukan di Posyandu dan Klinik
ANAMNESIS SISTEM
• Sistem Serebrospinal : Kejang (+), Nyeri Kepala (-), Demam (+)
• Sistem Kardiovaskular : Bengkak pada tungkai (-), kebiruan (-), dada
berdebar (-),
• Sistem Respirasi : Sesak (-), suara serak (-), mengi (-), mengorok
(+), pilek (+), sulit bernafas (+), sekret (+).
• Sistem Gastrointestinal : BAB (+), lendir (-), darah (-), mual (-), muntah (-),
kembung (+).
• Sistem Muskuloskeletal : Gerak aktif (+), nyeri sendi (-), sendi bengkak
(-), sendi panas (-), nyeri ngilu pada tulang (-), kaku
sendi (-), bengkak jari (-).
• Sistem Integumen : Peteki (-), purpura (-), rash kemerahan (-), ikterik
(-), sianosis (-).
• Sistem Urogenital : BAK lancar, kuning jernih.
PEMERIKSAAN FISIK
Pulmo Posterior
Inspeksi : Dinding punggung simetris, retraksi interkostal (-), ketinggalan gerak (-), jejas (-)
barrel chest (-), kelainan vertebre (-)
Palpasi : Ekspansi dada simetris
Perkusi : Sonor di kedua lapang paru
Abdomen:
Bentuk datar, bising usus (+) normal, nyeri tekan (-), hepar dan lien
tidak teraba membesar
Ekstremitas:
Akral hangat, CRT <2 detik, tidak edema
Px 15/03/2023 Nilai Rujukan
DARAH LENGKAP
Hb 12.6 10.7 – 12.7 g/dL
PEMERIKSAAN
Leukosit 12600 5.300–11.500 U/L
Ht 36.4 L 32.0-37.1%
PENUNJANG
Eritrosit 4.80 4.1-4.9 ^6/uL
Trombo 254000 204.000– 402.000 /uL
MCV 75.9 L 80-100 fL
MCH 26.2 L 26-34 Pg/cell
MCHC 34.5 32 – 36 % USG KEPALA (data RS lain)
RDW 12.2 11.5 – 14.5 %
MPV 6.72 9.4 – 12.3 fL
Agenesis Corpus Callosum
Basofil 0.197 0–1%
Eosinofil 0.008 L 2–4%
Neutrofil 6.75 3–5%
Limfosit 4.00 25 – 40 % FOTO THORAX
Monosit 1.60 L 2–8%
Bentuk dan letak jantung normal CTR = 50%
Natrium 131 L 136-146
Kalium 3.8 3.5-5.1 Gambaran Bronkopneumonia
Chlorida 103 88-106
Gula Darah Tak tampak Limfadenopati hilus
112 H 30-80
Sewaktu
DIAGNOSIS
Kejang Demam Kompleks
Pneumonia
PLANNING
• Paracetamol 100 mg/4-6 jam PO
• As. Valproat 2 x 2,5 ml
• Zinc syrup 1 x 120 mg (1 x 5 ml)
• Inj. Ceftriaxone 1 x 50 mg (15 Maret 2023 – 19 Maret 2023)
• Inj. Phenytoin 140 mg (15 Maret 2023)
• Inj. Phenytoin 2 x 70 mg (15 Maret 2023)
• Inj. Phenytoin 2 x 50 mg (16 Maret 2023)
• Inj. Phenytoin 2 x 30 mg (17 Maret 2023)
• Inj. Phenytoin 2 x 20 mg (18 Maret 2023)
• Inj. Phenytoin 2 x 15 mg (19 Maret 2023)
• Inf. KAEN 3A 700 cc/24 jam (15 Maret 2023 – 19 Maret 2023)
• Inf. NaCl 500cc (15 - 17 maret 2023)
• Nebulizer/8 jam
PROGNOSIS
Quo ad vitam : Bonam
Quo ad functionam : Dubia ad Bonam
Quo ad sanationam : Dubia ad Bonam
TINJAUAN
PUSTAKA
DEFINISI
Kejang demam adalah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh
(suhu rektal lebih dari 38ºC) yang disebabkan oleh suatu proses ekstrakranium
Bila anak berumur kurang dari 6 bulan atau lebih dari 5 tahun mengalami
kejang didahului demam, pikirkan kemungkinan lain
infeksi sistem saraf pusat ataupun epilepsi yang kebetulan terjadi bersamaan
dengan timbulnya demam
KLASIFIKASI
No KLINIS KDS KDK
1 Durasi < 15 menit > 15 menit
2 Tipe Kejang Umum Umum/fokal
3 Berulang dalam 1 episode 1 kali > 1 kali
4 Defisit neurologis - +/-
5 Riwayat keluarga kejang demam +/- +/-
6 Riwayat keluarga kejang tanpa +/- +/-
demam
7 Abnormalitas neurologis +/- +/-
sebelumnya
KLASIFIKASI LIVINGSTONE
Kejang Demam Sederhana
Kejang bersitfat umum
Kejang berlangsung singkat (<15 menit)
Usia kejang demam pertama kali muncul <6 tahun
Frekuensi serangan 1-4 kali dalam satu tahun
EEG Normal
FAKTOR PERDARAHAN
ASFIKSIA
DEMAM INTRAKRANIAL
PREMATUR /
PARTUS LAMA INFEKSI SSP
POSTMATUR
KEHAMILAN DENGAN
EKLAMSIA DAN HIPERTENSI
PATOFISIOLOGI
• Demam dapat menurunkan nilai ambang kejang pada sel-sel yang belum matang
• Metabolisme basal meningkat, sehingga terjadi timbunan asam laktat dan CO2 yang
akan merusak neuron
Dosis Parasetamol:
• 10 – 15 mg/kgBB/kali, 4 kali sehari, maks 5 kali
Dosis Ibuprofen:
• 5 – 10 mg/kgBB/kali, 3-4 kali sehari
TERAPI RUMATAN
Indikasi Obat Rumatan:
• Kejang lama > 15 menit
• Adanya kelainan neurologis yang nyata sebelum atau sesudah kejang, misalnya
hemiparesis, paresis Todd, cerebral palsy, retardasi mental, hidrosefalus.
• Kejang fokal
Asam Valproat
15 – 40 mg/kgBB/hari dalam 2-3 dosis
Fenobarbital
3 – 4 mg/kgBB/hari dalam 1-2 dosis
Lama pengobatan:
sampai 1 tahun bebas kejang, dihentikan bertahap selama 1-2 bulan
EDUKASI KELUARGA
1. Tetap tenang, tidak panik
2. Kendorkan pakaian terutama sekitar leher
3. Bila tidak sadar, posisikan anak terlentang dengan kepala miring.
Bersihkan muntahan atau lendir di mulut atau hidung. Walau ada
kemungkinan lidah tergigit, jangan masukkan benda apapun ke mulut
4. Ukur suhu, observasi dan catat lama dan bentuk kejang
5. Tetap bersama pasien
6. Berikan diazepam rektal, jangan diberikan apabila kejang sudah berhenti
7. Bawa segera ke dokter atau rumah sakit terdekat bila kejang >5 menit