Anda di halaman 1dari 34

KEJANG DEMAM PADA

ANAK
Oleh :
Made Fendy Satria M
Pembimbing :
dr. I.G.K Oka Nurjaya Sp.A

CAKUPAN
PENDAHULUAN
DEFINISI
INSIDEN & ETIOLOGI
MANIFESTASI KLINIS
PATOGENESIS
DIAGNOSIS
PENATALAKSANA
AN
KASUS
PEMBAHASA
N
SIMPULAN

PENDAHULUAN
Kejang Demam adalah kejang pada anak
sekitar usia 6 bulan sampai 6 tahun yang
terjadi saat demam yang tidak terkait
dengan kelainan
intrakranial, gangguan
metabolik, atau riwayat kejang tanpa
demam

Terjadi pada sekitar 2-4% anak


berusia 3 bulan 5 tahun dengan
penyebab kejang demam terbanyak
adalah gastroenteritis (38,1%) dan
ISPA (20%)
Kejang demam bersifat benigna
dan
memiliki
prognosis
kesembuhan yang baik . Sebagian
besar penderita
kejang sembuh
sempurna dengan angka kematian

DEFINISI
Kejang demam kejang yang
berhubungan dengan demam (suhu
diatas 39oC per rektal) tanpa adanya
infeksi susunan saraf pusat atau
gangguan elektrolit akut, terjadi pada
anak berusia 6 bulan 5 tahun dan
tidak ada riwayat kejang tanpa
demamsebelumnya

INSIDEN & ETIOLOGI


Studi populasi angka kejadian demam di Amerika
serikat dan eropa 2-7%, sedangkan di jepang 9- 10%

Etiologi semua infkesi diluar otak yang dapat


menimbulkan panas

GASTROENTRITI
S

iSPA

ISK

MANIFESTASI KLINIS &


KLASIFIKASI

PATOGENESIS
Perubahan sitokin yang merupakan pirogen
endogen, jumlah sitokin akan meningkat seiring
kejadian demam dan respons inflamasi akut.
Respons
terhadap
demam
biasanya
dihubungkan dengan interleukin-1 (IL-1) yang
merupakan
pirogen
endogen
atau
Demam juga akan meningkatkan sintesis sitokin
lipopolisakarida
di
hipokampus.
Pirogen
endogen,
yakni
interleukin 1, akan meningkatkan eksitabilitas
neuronal (glutamatergic) dan menghambat
GABA-ergic, peningkatan eksitabilitas neuronal
ini yang menimbulkan kejang

DIAGNOSIS

PENATALAKSANAAN

PENATALAKSANAAN
Bila pasien datang dalam keadaan kejang
di Rumah sakit:

1. Diazepam intravena 0,3 0,5 mg/kgBB,


dengan kecepatan 1-2 mg/menit atau
dalam 3-5 menit
. Dosis maksimal adala 20 mg
2. Jika kejang belum berhenti phenytoin
dosis awal 10-20 mg/kgBB/x kejang
berhenti 4-8 mg/kgBB/hari

PENATALAKSANAAN
Edukasi orang tua
Meyakinkan bahwa kejang demam
umumnya mempunyai prognosis baik.
Memberitahukan cara penanganan kejang.

Memberi
informasi
mengenai
risiko
berulang.
Pemberian obat untuk mencegah rekurensi
efektif, tetapi
harus diingat risiko efek
samping obat.

PENATALAKSANAAN
Edukasi orang tua :
Tetap tenang dan tidak panik.
Longgarkan pakaian yang ketat terutama di sekitar leher.
Bila tidak sadar, posisikan anak telentang dengan kepala
miring. Bersihkan muntahan atau lendir di mulut atau
hidung. Walaupun lidah mungkin tergigit, jangan
memasukkan sesuatu ke
dalam mulut.
Ukur suhu, observasi, catat lama dan bentuk kejang.
Tetap bersama pasien selama kejang.
Berikan diazepam rektal. Jangan diberikan bila kejang
telah berhenti.
Bawa ke dokter atau ke rumah sakit bila kejang
berlangsung 5 menit atau lebih.

KASUS
IDENTITAS PASIEN
Nama

:
Jenis Kelamin :
Umur
:
Alamat
:
Agama
:
Suku
:
Ruang Rawat :

PPFP
Perempuan
17 bulan
Pejeng
Hindu
Bali
Abimanyu

DATA SUBYEKTIF
(HETEROANAMNESIS)
Keluhan
Utama

Kejang

Onset

Saat perjalanan ke puskesmas 14/8/2016 pukul 07.30


Wita

Lokasi

Seluruh tubuh kaki dan tangan di hentakan , mata


melotot ke atas

Kualitas

kaki dan tangan di hentakan , mata melotot ke atas


setelah kejang pasien sadar.

Kuantitas

Kejang dikatakan 3 menit sebanyak 1 kali

Faktor
modifikasi

Panas pasien stidak turun setelah minum obat

Kronologi

Panas dikatakan mendadak tinggi, ketika pasien di bawa


ke puskesmas pasien kejang , kejang sebanyak 1 kali.
Selama 3 menit

Keluhan
penyerta

Nyeri perut (-), batuk (-),pilek (-), perdarahan(-), kulit


dingin (-), mual (-), muntah (-) 1 kali , BAK/BAB normal

Lanjutan...
Riwayat penyakit dahulu
Riwayat kejang terdahulu disangkal
riwayat penyakit kronis (-)

Riwayat penyakit keluarga


Riwayat kejang dikeluarga (-), riwayat
penyakit kronis (-), riwayat alergi
makanan maupun obat - obatan

Lanjutan...
Riwayat pribadi/social/ lingkungan
Pasien dirumah tinggal bersama
ke dua orang tua dan merupakan
anak pertama. Lingkungan rumah
dikatakan bersih dan sanitasi baik

Riwayat persalinan
Lahir normal, UK cukup bulan,
ditolong oleh bidan di Puskesmas ,
BBL 3000 gr, PB/LK/LD lupa, segera
menangis setelah lahir

PEMERIKSAAN FISIK
Status Present

Nadi

: 110 x/menit, reguler, isi cukup

Respirasi

: 22 x/menit,

Temp. Aksila

: 38,4 C

PEMERIKSAAN FISIK
Status General
Kepala

: mikrochepali, UUB: terbuka datar

Mata

: Konjungtiva pucat -/-, sclera ikterik -/-, refleks pupil +/+ isokor

THTTelinga

: nyeri tekan aurikuler (-), membrane timpani intak(+)

Hidung

: Nafas cuping hidung (-), Sekret -/-

Tenggorokan : Tidak dievaluasi


Mulut

: celah palatum (-), Sianosis (-)

Leher

: Inspeksi : benjolan (-), kaku kuduk (-)


Palpasi : pembesaran kelenjar getah bening (-)
Auskultasi

: bruit (-)

PEMERIKSAAN FISIK
Thoraks

: Simetris (+), retraksi (-) subcostal

Jantung : Inspeksi : iktus kordis tak tampak, prekordial bulging (-)


Palpasi : iktus kordis teraba di ICS IV MCL Sinistra, thrill (-)
Perkusi

: batas jantung sulit dievaluasi

Auskultasi

: S1S2 tunggal reguler, murmur (-) pansistole

Paru

: Inspeksi

: simetris (-), retraksi (-)

Palpasi

: gerakan dada simetris

Perkusi

: sonor/sonor

Auskultasi

: Bronkial vesikuler +/+, Rhonki -/-, wheezing

-/Abdomen

Inspeksi

: distensi (-)

Auskultasi

: bising usus (+) normal

Perkusi

: timpani (+), hepar dan lien tidak membesar

Palpasi

: nyeri tekan (-), tidak teraba hati & lien

PEMERIKSAAN FISIK
Anus
Ekstremitas

: (+)
: plantar creases 2/3 anterior, CRT: <3 detik,
akral hangat (+/+/+/+), edema (-/-/-/-),

Genitalia eksterna : dalam batas normal


Kelainan bawaan : tidak ada

PEMERIKSAAN FISIK
Status Neurologis
Tenaga : Extremitas

Superior
Dextra
Sinistra
Tonus :
Dextra
Sinistra
Tropik
Dextra
Sinistra

Tenaga : Extremitas

Inferior
:555
Dextra
:555
Sinistra
Tonus :
: normal
Dextra
: normal
Sinistra
: normal
Tropik
: normal
Dextra
Sinistra
Meningeal Sign : Negatif

:555
:555
: normal
: normal
: normal
: normal

PEMERIKSAAN FISIK
Status Tumbuh Kembang
Menegakkan kepala : 4 bulan
Membalik badan
Duduk

: 5 bulan

: 8 bulan

Merangkak

: 10 bulan

Berdiri

: 14 bulan

Berjalan

:-

Bicara

:-

PEMERIKSAAN FISIK
Status Nutrisi
ASI

: 0 sekarang

Susu formula : Bubur susu

8 bulan

Bubur saring : 10 bulan


Nasi tim

: 12 bulan

Makanan dewasa : -

PEMERIKSAAN FISIK
Status Antropometri
Berat badan

: 10 kg

Panjang badan

: 77 cm

BBI

:9,5 kg

Status gizi berdasarkan WHO :


BB/TB

:z-score 0-1 (normal)

BB/U

: z-score 0 (normal)

TB/BB

z-score (-1)- 0 (normal)

Status gizi menurut waterlow : 105% (gizi baik)

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hasil DL lengkap 14 Agustus 2016

Parameter
Nilai Normal
WBC
6,6
4,0 10,0
Gran%
62,4
50,0 70,0
Lym%
23,1 20,0 40,0
HB
7,8
9.5 14,1
RBC
3,99 3,50 5. 50
HCT
29,1 30 40
PLT
193 150 450

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hasil Elektrolit 14 Agustus 2016
Parameter

Nilai

Normal

Natrium

139 (N)

123

Kalium

3,7 (N)

mmol/L
3,5 5,5 mmol/L

Chlorida

111 (H)

95 108 mmol/L

BS

124 (N)

<150 g/dL

155

DIAGNOSIS & PENATALAKSANAAN


DIAGNOSIS
KEJANG DEMAM SEDERHANA

PENATALAKSANAAN
MRS
O2 kanul 2 Lpm bila kejang kembali
Kebutuhan cairan 1000 ml/hari ~ IVFD D5 1/4 NS ~ 14
tpm makro
Parasetamol 10 mg/kgBB/kali bila Tax. > 380C tiap 4 jam
Stesolid syr 0,3mg/kgBB/kali tiap 8 jam, bila demam
MONITORING
Keluhan
Vital Sign
Kejang

CATATAN PERKEMBANGAN PASIEN


Subjektif
Tanggal

Objektif
16/8/2016 Status Present:

(06.00)

TD: 100/70 mmHg

Diagnosis
Penatalaksanaan
Kejang
demam kebutuhan
cairan
sederhana

Demam(-), kejang (-), N: 86 x/menit

Susp

mual (-), muntah (-), RR: 24x/menit

infection

makan (+) menurun, Tax: 36,6C


minum
BAB(+),BAK(+)

ec

1000 ml/ hari~ IVFD

viral

D51/4 NS~12 tm

paracetamol

cth

anemia sedang

bila

38o C

H-M ec susp ADB

dapat

Mata: anemis -/-,

dd/

jam

THT: kesan tenang

kronis

(+), Status Generalis:

penyakit

Thorax: simetris (+), r

reguler,

(-)

Po: vesikuler +/+,

Rh -/-, Wh -/Abdomen: dist (-), BU


(+) N
Ekstremitas:

>

diulang

@4

stesolid syrup cth 1


@ 8 jam (P.O)

Cor: S1S2 tunggal,


murmur

Tax

CATATAN PERKEMBANGAN PASIEN


Subjektif
Tanggal

Objektif
17/8/2016 Status Present:

(06.00)

TD: -

Diagnosis
Penatalaksanaan
Kejang
demam kebutuhan
cairan
sederhana

Demam(-), kejang (-), N: 120 x/menit

Susp

mual (-), muntah (-), RR: 24x/menit

infection

makan (+) menurun, Tax: 37,5C


minum
BAB(+),BAK(+)

ec

1000 ml/ hari~ IVFD

viral

D51/4 NS~12 tm

paracetamol

cth

anemia sedang

bila

38o C

H-M ec susp ADB

dapat

Mata: anemis -/-,

dd/

jam

THT: kesan tenang

kronis

(+), Status Generalis:

penyakit

Thorax: simetris (+), r

reguler,

(-)

Po: vesikuler +/+,

Rh -/-, Wh -/Abdomen: dist (-), BU


(+) N
Ekstremitas:
Hangat +/+

>

diulang

@4

stesolid syrup cth 1


@ 8 jam (P.O)

Cor: S1S2 tunggal,


murmur

Tax

CATATAN PERKEMBANGAN PASIEN


Subjektif
Tanggal

Objektif
18/8/2016 Status Present:

(06.00)

TD: -

Diagnosis
Penatalaksanaan
Kejang
demam kebutuhan
cairan
sederhana

Demam(-), kejang (-), N: 116 x/menit

Susp

mual (-), muntah (-), RR: 28x/menit

infection

makan (+) menurun, Tax: 36,6C


minum
BAB(+),BAK(+)

ec

1000 ml/ hari~ IVFD

viral

D51/4 NS~12 tm

paracetamol

cth

anemia sedang

bila

38o C

H-M ec susp ADB

dapat

Mata: anemis -/-,

dd/

jam

THT: kesan tenang

kronis

(+), Status Generalis:

penyakit

Thorax: simetris (+), r

reguler,

(-)

Po: vesikuler +/+,

Rh -/-, Wh -/-

Abdomen: dist (-), BU


(+) N
Ekstremitas:
Hangat +/+

>

diulang

@4

stesolid syrup cth 1


@ 8 jam (P.O)

Cor: S1S2 tunggal,


murmur

Tax

BPL

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hasil DL lengkap 17 Agustus 2016

Parameter
Nilai Normal
WBC
3,3
4,0 10,0
Gran%
24,4
50,0 70,0
Lym%
70,9 20,0 40,0
HB
9,4
9.5 14,1
RBC
4,51 3,50 5. 50
HCT
29,3 30 40
PLT
189 150 450

PEMBAHASAN
INDIKATOR

TEORI

KASUS

Definisi

Kejang demam adalah kejang pada


anak 6 bulan 5 tahun yang
berhubungan dengan kenaikan suhu
tubuh > 38o C yang sumbernya di
luar SSP

Pasien laki-laki umur 5 tahun


dengan demam 38,4o C kelainan
pada SSP disangkal. Teori dan
kasus sudah sesuai

Etiologi

Di luar Susunan Saraf Pusat


gastroenteritis, ISPA,ISK, OMA

Pada pasien didapatkan pasien


mengeluh batuk pilek diduga
sumber panas bersal dari saluran
pernapasan atas.

Klasifikasi dan manifestasi klinis

Diagnosis

Anamnesis, pememriksaan fisik,


pemeriksaan penunjang

Penatalaksanaan

Atasi kejang fase akut


Atasi demam, cari dan obati
etiologi
Profilakis

Kejang demam sederhana


Kejang demam kompleks

Pada pasien didapatkan pasien


kejang baru petama kali dan hanya
sekali kurang lebih 3 menit dengan
tipe kejang tonik-klonik jadi pasien
termasuk dalam kejan demam
sederhana
Padas kasus dari anamnesis pasien
baru pertama kali menderita kejang
sebanyak 1 kali selama kurang lebih
3 menit, didahului dengan kejang ,
riwayat keluarga (-),pilek (+), batuk
(+)
Pemeriksaan fisik : suhu : 38,4o C
Pem. Penunjang : DL,elektrolit
Antara teori dan kasus sudah sesuai

pasien diberikan 02 2
lpm , paracetamol 10
mg/kgBB/x diberikan 4 kali/
hari dan stesolid syrup 0,3
mg/kgBB setiap 8 jam
pada

KESIMPULAN
Kejang
demam
meruapakan
kejang
yang
disebabkan
meningkatnya suhu tubuh di atas 38o C yang disebabkan infeksi
di luar susunan saraf pusat .
Kejang demam sering disebabkan oleh gastroenteritis, ISPA,ISK,
OMA
Kejang demam dapat dibedakan menjadi 2 yaitu kejang demam
sederhana dan kejang demam kompleks dengan gejala yang
sedikit berbeda. Perbedaan itu dapat dibedakan melalui
anamnesis, pemeriksaan fisik dan penunjang .
Prinsisp pengobatan kejang demam yaitu : atasi kejang, kemudia
obati demam, cari dan obati etiologinya, kemudian berikan obat
profilaksis terhadap kejang
Berdasarkan kasus pasien laki-laki umur 5 tahun mengalami
kejang yang didahului dengan demam tinggi > 38o C, dapat di
diagnosis melalu anamnesis, pemeriksaan fisik dan penunjang
maka dapat disimpulkan pasien mengalami kejang demam
sederhana dan diberi obat diazepam oral 0,3 mg/kgBB setiap 8
jam. Semua hal itu susdah sesuai dengan teori,

Anda mungkin juga menyukai