Anda di halaman 1dari 2

PENDAMPINGAN PASIEN DIRUJUK

No. Dokumen :

S No. Revisi :
O
TanggalTerbit :
P
Halaman :

UPT PUSKESMAS dr. Ni Nyoman Kurniawati


SUSUT I NIP 19840609201002008

1. Pengertian Perawatan pasien selama dirujuk dalam ambulance

2. Tujuan a. Standarisasi cara merujuk pasien ke RS


b. Memberikan kepuasan kepada pasien
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas
SEBELUM BERANGKAT
4. Prosedur 1. Sebelum transportasi, pastikan hal- hal berikut
a. Kondisi vital meliputi jalan nafas, pernafasan dan sirkulasi.
Pastikan ikatan pada alat pengangkut tidak menyebabkan pasien
kesulitan bernafas. Jika pasien tidak sadar, pastikan pasien
mendapatkan pertukaran udara yang cukup.
b. Keamanan posisi alat pengangkut di dalam ambulans.
2. Persiapkan jika timbul perburukan kondisi pernafasan dan sirkulasi
dengan meletakkan spinal board pendek atau papan RJP dibawah
matras.
3. Longgarkan pakaian yang ketat.
4. Periksa perban, balut dan bidai.
5. Naikkan keluarga atau teman dekat yang harus menemani pasien.
Mereka harus ditempatkan di kabin pengemudi dan memakai sabuk
pengaman dengan baik agar tidak mempengaruhi proses perawatan
pasien.
6. Naikkan barang pribadi seperti dompet, koper dan tas serta pastikan
barang tersebut aman di ambulans. Jika memungkinkan, beritahu
petugas keamanan tentang hal ini.
7. Tenangkan pasien. Ucapkan kata- kata yang menenangkan.

SELAMA PERJALANAN
1. Beritahu EMD bahwa anda meninggalkan lokasi.
2. Lanjutkan perawatan kegawat-daruratan yang dibutuhkan.
3. Gabungkan informasi tambahan.
4. Monitoring terus vital sign dan catat.
5. Beritahu fasilitas medis yang menjadi tujuan anda
6. Kriteria kasus di bawah ini memerlukan pemberitahuan
a. Henting jantung
b. Henti nafas
c. Trauma mayor
d. Suspek CVA/stroke
e. Amputasi
f. Suspek MI pada pasien lebih dari 40 tahun
g. Kejang yang sedang berlangsung atau berulang
h. Persalinan iminens
i. Luka bakar berat
j. Kriteria lain sebagaimana diputuskan oleh tim ambulans
7. Informasi yang harus diberikan meliputi
a. Identitas pasien
b. Hasil pemeriksaan
c. Tindakan yang telah dilakukan
d. Perkiraan waktu kedatangan
8. Persiapan peralatan tambahan
a. Baskom atau kantong muntah jika pasien muntah
b. Suction jika terjadi aspirasi
c. Papan RJP jika terjadi gagal nafas atau gagal jantung
9. Tenangkan emosi anda dan emosi pasien
10. Koordinasikan dengan pengemudi tentang kondisi pasien dan cara
mengemudinya. Pengemudi perlu menyesuaikan kecepatan dan cara
mengemudinya sesuai kebutuhan pasien.
11. Jika terjadi henti jantung, RJP harus dilakukan dalam kondisi
ambulans berhenti. Pastikan fasilitas rujukan mengetahui kejadian ini.

SAMPAI DI TEMPAT RUJUKAN


1. Jika kondisi tempat rujukan cukup ramai, jangan terburu- buru
menurunkan pasien, lanjutkan penanganan pasien diatas ambulans
sampai ada petugas yang mengambil alih.
2. Dampingi petugas yang akan mengambil alih
a. Berikan laporan anda secara lisan/tertulis
b. Serahkan barang pribadi pasien
c. Minta diri untuk meninggalkan tempat rujukan
3. Kembalikan peralatan ambulans ke tempat semula
4. Segera setelah tidak menangani pasien, buat laporan tertulis.
5. Diagram Alir
Sebelum transportasi :
- Kondisi pasien (TTV)
- Peralatan RJP, papan RJP dibawah matras
- Naikkan keluarga atau teman terdekat
pasien dan barang pribadi pasien
- Tenangkan pasien

Selama perjalanan :
- Beri tahu fasilitas medis yang menjadi
tujuan
- Beri tahu MED anda meninggalkan lokasi
- Lanjutkan perawatan kegawatdaruratan
yang dibutuhkan
- Selalu monitoring TTV pasien

Sampai di tempat rujukan :


- Pantau kondisi tempat rujukan, jangan
terburu-buru
- Dampingi petugas yang mengambil alih
(berikan laporan tentang identitas dan
kondisi pasien secara lisan/tertulis)
- Kembalikan peralatan ambulans
- Buat laporan tertulis

5. Unit Terkait Instalasi Gawat Darurat tempat rujukan dan Ambulans

Anda mungkin juga menyukai