Anda di halaman 1dari 1

BERITA TERKINI

Atomoxetine Memperbaiki Gejala ADHD pada Anak-Anak dan


Orang Dewasa dengan ASD (Autism Spectrum Disorder)

DHD (Attention Deficit/Hyperactivity


Disorder)
merupakan
gangguan
perkembangan pada anak yang terjadi
pada kurang lebih 3-7% anak-anak di Amerika
Serikat. Gangguan ini disertai dengan tingkat
komorbiditas yang tinggi, seperti gangguan
belajar, gangguan suasana hati dan ansietas,
gangguan sosialisasi, gangguan fungsi dalam
keluarga dan gangguan akademik di sekolah.
The National Institute of Mental Health-funded
Multimodal Treatment Study of Children with
ADHD menyatakan bahwa pemberian terapi
dengan obat terstandar dan yang dilakukan
dengan hati-hati, lebih baik dibandingkan
dengan intervensi psikososial saja dalam
mengurangi gejala ADHD pada anak-anak.
Terapi yang diberikan di luar kegiatan
sekolah, seperti pemberian methylphenidate
tiga kali sehari, juga diperkirakan lebih baik
dibandingkan pemberian terapi yang hanya
terbatas pada jam sekolah (methylphenidate
dua kali sehari).
Atomoxetine merupakan penghambat poten
dari transporter norepinephrine presinaps,
yang telah mendapatkan persetujuan dar FDA
(Food and Drug Administration) untuk diberikan
sebagai terapi ADHD. Terapi atomoxetine pada
pasien ADHD terbukti bermanfaat bagi pasien
anak dan dewasa, dengan pemberian satu
hingga dua kali sehari (dua kali sehari bagi
pasien dewasa).
Sebuah penelitian acak tersamar ganda
dilakukan untuk mengetahui efek terapi
atomoxetine terhadap gejala ADHD pada
anak-anak dengan ASD dibandingkan dengan
plasebo. Penelitian ini melibatkan 97 anak dan
orang dewasa berusia antara 6-17 tahun dengan

diagnosis klinis ASD (terkonfirmasi melalui


Autism Diagnostic Interview revised) dan dengan
gejala ADHD (terkonfirmasi menggunakan
kriteria DSM-IV-TR, skala pengukuran ADHD dan
ADHD-RS (rating scale)). Kriteria eksklusi adalah
psikosis, gangguan bipolar, ketergantungan
obat, menderita penyakit serius, riwayat kejang
sebelumnya, penggunaan obat psikoaktif selain
obat-obat yang digunakan dalam penelitian,
pasien sedang direncanakan menjalani terapi
atau psikoterapi terstruktur, atau berat badan
<20 kg.
Pasien diterapi dengan atomoxetine 1,2 mg/kg
BB/ hari atau plasebo selama 8 minggu. Dosis
diberikan secara bertahap dengan 0,5 mg/
kgBB/hari pada minggu pertama, 0,8 mg/kg/
hari pada minggu ke-2 dan 1,2 mg/kgBB/hari
pada minggu ke-3 dan selanjutnya. Outcome
primer penelitian ini adalah perubahan skor
ADHD-RS. Outcome sekunder adalah perbaikan
skor Clinical Global Impression of ADHDImprovement (CGI-ADHD-I), yang didefinisikan
sebagai perbaikan yang sangat banyak, atau
cukup banyak, CTRS-R:S (the Conners Teacher
Rating Scale-Revised), serta keamanan dan
tolerabilitas atomoxetine. Sejumlah 91,8%
pasien menyelesaikan penelitian .
Hasil penelitian dengan menggunakan
perhitungan ADHD-RS (ADHD-rating scale)
memperlihatkan
bahwa
atomoxetine
mengurangi semua gejala ADHD dibandingkan dengan plasebo setelah 8
minggu: 31,6 (atomoxetine) vs 38,3 (plasebo),
dengan perbedaan (difference) 6,7, 95% CI
10,0 - 3,4; p<0,001. Selain itu, pemeriksaan
menggunakan ADHD-RS memperlihatkan
bahwa atomoxetine secara bermakna

mengurangi gejala kurangnya atensi serta


gejala
hiperaktif-impulsif
dibandingkan
dengan plasebo dalam 8 minggu (subscale
LS (least squares) mean difference adalah: 2,7,
95% CI 4,5 - 1,0, p=0,003; untuk penilian
hiperaktif-impulsif subscale LS mean difference:
3,9, 95% CI 5,9 - 1,9, p<0,001).
Sedangkan penilaian menggunakan CTRSR:S (Conners Teacher Rating Scales Revised
Short Version) untuk gangguan kognitif dan
inatensi, masalah oposisional dan gejala
ADHD, hasilnya tidak berbeda bermakna
antara atomoxetine dengan plasebo. Dalam
perhitungan lain yang dilakukan oleh para
guru juga menggunakan CTRS-R:S, pemberian
atomoxetine secara bermakna memperbaiki
hiperaktivitas dibandingkan dengan plasebo
(LS mean difference: -2,0, 95% CI -3,7 - -0,3;
p=0,024). Tidak ada perbedaan bermakna
antara kedua kelompok terapi perihal laporan
efek samping (81,3% dengan atomoxetine vs
65,3% dengan plasebo, p=0,11). Tidak ada
efek samping serius yang dilaporkan oleh
kedua kelompok penelitian.
Para ahli dalam penelitian ini menyimpulkan
bahwa pemberian atomoxetine mengurangi
gejala ADHD (menggunakan penilaian ADHDRS) dibandingkan dengan plasebo pada
anak-anak dan orang dewasa dengan ASD.
Pemberian atomoxetine ditoleransi dengan
baik.
Simpulannya, atomoxetine memperbaiki
gejala ADHD (attention deficit/hyperactivity
disorder) pada anak-anak dan orang dewasa
dengan ASD (autism spectrum disorder), bila
dibandingkan plasebo.  (YYA)

REFERENSI:
1.

Arnold EL. Atomoxetine reduces ADHD symptoms in children with autism spectrum disorder. Evid Based Ment Health. 2012;15(4):96.

2.

Kelsey DK, Sumner CR, Casat CD, Coury DL, Quintana H, Saylor KE, et al. Once-Daily Atomoxetine Treatment for Children With Attention-Deficit/Hyperactivity Disorder, Including an As-

3.

Kratochvil CJ, Vaughan BS, Stoner JA, Daughton JM, Lubberstedt BD, Murray DW, et al. A Double-Blind, Placebo-Controlled Study of Atomoxetine in Young Children With ADHD. Pediatrics

sessment of Evening and Morning Behavior: A Double-Blind, Placebo-Controlled Trial. Pediatrics 2004; 114: e1-e8.
2011; 127:e862-e8.
4.

Lahey BB, Pelham WE, Stein MA, Loney J, Trapani C, Nugent K, et al. Validity of DSM-IV attention-deficit/hyperactivity disorder for younger children. J Am Acad Child Adolesc Psychiatry.
1999;37(7):695702.

5.

Posner K, Melvin GA, Murray DW, Gugga SS, Fisher P, Skrobala A, et al. Clinical presentation of ADHD in preschool children: preschoolers with ADHD treatment study (PATS). J Child Adolesc
Psychopharmacol. 2007;17(5):54762

454

CDK-205/ vol. 40 no. 6, th. 2013

Anda mungkin juga menyukai