Anda di halaman 1dari 2

PERAWATAN PASIEN

DI DALAM AMBULANCE
No. Dokumen :
S No. Revisi :
O Pimpinan
Tanggal Terbit :
P Puskesmas Medawai
PUSKESMAS Halaman :
MENDAWAI

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


dr. Puji Rahayu
NIP. 19820228 200803 2 003

1. Pengertian Perawatan pasien selama dirujuk dalam ambulance

2. Tujuan 1. Standarisasi cara merujuk pasien ke rumas sakit lain


2. Memberikan kepuasan kepada pasien
3. Kebijakan

4. Referensi

5. Prosedur Sebelum berangkat


1. Sebelum transportasi, Petugas pendamping memastikan hal-hal berikut:
a. Kondisi vital meliputi jalan nafas, pernafasan dan sirkulasi. Pastikan
ikatan pada alat pengangkut tidak menyebabkan pasien kesulitan
bernafas. Jika pasien tidak sadar, pastikan pasien mendapatkan
pertukaran udara yang cukup.
b. Longgarkan pakaian yang ketat, Periksa perban, balut dan bidai jika
terpasang
c. Keamanan posisi alat pengangkut di dalam ambulans.
2. Petugas yang mendampingi perawatan di dalam ambulan adalah petugas
yang terlatih
3. Persiapkan obat-obatan dan peralatan yang dibutuhkan pasien selama
transportasi
4. Persiapkan data-data pasien termasuk resume medis, surat rujukan, lembar
observasi, hasil pemeriksaan penunjang yang diserahkan kepada penerima
pasien
5. Persiapkan jika timbul perburukan kondisi pernafasan dan sirkulasi dengan
meletakkan spinal board pendek atau papan RJP di bawah matras.
Naikkan keluarga atau teman dekat yang harus menemani pasien. Mereka
harus ditempatkan di kabin pengemudi dan memakai sabuk pengaman
dengan baik agar tidak mempengaruhi proses perawatan pasien.
6. Naikkan barang pribadi seperti dompet, koper dan tas serta pastikan barang
tersebut aman di ambulans. Jika memungkinkan, beritahu petugas keamanan
tentang hal ini.
7. Tenangkan pasien. Ucapkan kata-kata yang menenangkan. Berikan
senyuman.
Selama perjalanan
1. Lanjutkan perawatan kegawat-daruratan yang dibutuhkan.
2. Gabungkan informasi tambahan pasien.
3. Monitoring terus vital sign dan catat.
4. Tenangkan emosi anda dan emosi pasien
5. Koordinasikan dengan pengemudi tentang kondisi pasien dan cara
mengemudinya. Pengemudi perlu menyesuaikan kecepatan dan cara
mengemudinya sesuai kebutuhan pasien.
6. Jika terjadi henti jantung, RJP harus dilakukan dalam kondisi ambulans
berhenti. Pastikan fasilitas rujukan mengetahui kejadian ini.
Sampai di tempat
a. Jika kondisi tempat rujukan cukup ramai, jangan terburu-buru menurunkan
pasien, lanjutkan penanganan pasien di atas ambulans sampai ada petugas
yang siap mengambil alih.
b. Dampingi petugas yang akan mengambil alih
Berikan laporan anda secara lisan berupa : Identitas pasien, kondisi
pasien, Hasil pemeriksaan, diagnose, Tindakan yang telah dilakukan
Serahkan resume pasien, observasi pasien, hasil pemeriksaan penunjang,
dan barang pribadi pasien jika ada.
Mintakan tanda tangan dan nama kepada petugas yang mengambila alih
pasien serta tuliskan waktu serah terima pasien
Minta diri untuk meninggalkan tempat rujukan
Kembalikan peralatan ambulans ke tempat semula
Dokumentasikan dalam buku pantau
Kembali ke Puskesmas.

6. Rekaman
Historis No Yang diubah Isi perubahan Tanggal mulai
perubahan diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai