1
LAMPIRAN 1 : KEPUTUSAN KEPALA
PUSKESMAS
TANGGAL : 01 MARET 2023
NOMOR : 03.040/445.4/Kep. /II/2023
TENTANG : PEDOMAN TRIASE
PUSKESMAS
PEDOMAN TRIASE
BAB 1
PENDAHULUAN
1. Pengertian
2
Status Triase ini harus di nilai ulang terus menerus karena
kondisi pasien dapat berubah sewaktu-waktu. Apabila kondisi pasien
berubah makan dilakukan retriase
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. TUJUAN TRIASE
2. PRINSIP TRIASE
3. SISTEM TRIASE
4
Yang perlu diobservasi : Respiration, Perfusion, dan mental status
(RPM) :
a. Respiration / pernafasan
Jika pasien bernafas kemudian tentukan frekuensi
pernafasannya, jika lebih dari 30 per menit, korban ditandai
merah. Korban ini menunjukkan tanda-tanda primer shock
dan butuh pertolongan segera. Jika pasien bernafas dan
frekuensinya kurang dari 30 permenit, segera lakukan
observasi selanjutnya. Jika pasien tidak bernafas, dengan cepat
bersihkan mulut korban dari benda asing.
b. Perfusion atau sirkulasi
Bertujuan untuk mengecek apakah jantungnya masih memiliki
kemampuan untuk mensirkulasikan darah dengan adekuat,
dengan cara mengecek denyut nadi.Jika denyut nadi lemah
dan tidak teratur korban ditandai Merah. Jika denyut nadi
telah teraba segera lakukan observasi status mentalnya.
c. Mental status
Untuk mengetesnya dapat dilakukan dengan memberikan
instruksi yang mudah pada korban tersebut : “ buka mata”
atau “ tutup mata”.
4. KLASIFIKASI TRIASE
5
Kejang
Jalan nafas bebas (tidak ada sumbatan) atau ada
ancaman sumbatan
Frekuensi nafas > 32 x/menit, suara pernafasan mengi
Nadi teraba lemah, frekuensi nadi < 50x/menit atau >
150x/menit, pucat, akral dingin, dan CRT < 2 detik
GCS 9 – 12
Gelisah
Nyeri dada
2). Kategori Gawat tidak darurat, warna KUNING
Pemeriksaan pada kategori ini antara lain :
Jalan nafas bebas (tidak ada sumbatan)
Frekuensi nafas > 24 – 32 x/menit, suara pernafasan
mengi
Frekuensi nadi 120 – 150 x/ menit, TD Sistole > 160
mmHg, TD diastole > 100 mmHg
GCS > 12
Apatis
Somnolent
4). Kategori Tidak gawat dan tidak darurat, warna HIJAU
Pemeriksaan pada kategori ini antara lain :
Jalan nafas bebas
Frekuensi nafas 20-24 x/menit
Frekuensi nadi 100-120 x/menit, TD systole >120-140
mmHg, TD diastole > 80-100mmHg
GCS 15
6
b. Triase Kejadian luar biasa (KLB) dan bencana
Triase pada saat terjadi bencana alam ataupun kejadian
bencana lainnya yang menyebabkan pasien dalam jumlah
banyak, pengunaan Tag Triase ( pemberian label pada pasien)
perlu dilakukan
1) Prioritas I atau Emergensi – MERAH (kasus berat)
Pasien dengan kondisi mengancam nyawa, memerlukan
evaluasi segera, perdarahan berat, pasien dibawa ke ruang
operasi waktu tunggu nol menit.
Misalnya : aspiksia, cedera servikal, cedera pada maksila,
trauma kepala dengan koma dan proses syok yang cepat,
fraktur terbuka, luka bakar >30 %, syok tipe apapun.
2) Prioritas II atau urgent – KUNING (kasus sedang)
Pasien dengan penyakit yang akut, mungkin membutuhkan
brankard , kursi roda atau jalan kaki waktu tunggu 30
menit , area kritikal care.
Misalnya :trauma torak non aspiksia, fraktur tertutup pada
tulang panjang, luka bakar terbatas < 30% , cedera pada
bagian/ jaringan lunak.
3) Prioritas III atau non urgent – HIJAU (kasus ringan)
Pasien yang biasanya dapat berjalan dengan masalah medis
yang minimal, luka lama, kondisi yang timbul sudah
lama.
4) Prioritas 0 (nol) – HITAM (kasus meninggal) :
Pasien dengan tidak ada respon pada semua rangsang dan
tidak ada respirasi spontan, tidak ada bukti aktifitas
jantung, tidak ada respon pupil terhdap cahaya.
7
- Poisoning (keracunan)
- Pain (nyeri hebat)
- Distress pernafasan
- Restless
- Irritable atau lethargic (gelisah, mudah marah, lemah)
- Referral (rujukan segera)
- Malnutrisi (gizi buruk)
- Odema
- Luka bakar
8
LEBAR TRIASE PASIEN UGD PUSKESMAS RAWAT INAP CIDAUN
BAB IV
9
DOKUMENTASI
1. SOP Triase
10