Anda di halaman 1dari 2

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

MANAJEMEN NYERI

RSUD dr. H. MOH. ANWAR


SUMENEP Nomor Dokumen Nomor Revisi : Halaman
/HPK/1/2016 0 1/4

Ditetapkan :
Direktur RSUD dr. H. Moh. Anwar
Tanggal terbit Kabupaten Sumenep

SPO
01 Juli 2016

dr. H. Fitril Akbar, M. Kes


Pembina Tk I
NIP. 19610318 198901 1 005

Cara meringankan atau mengurangi nyeri sampai tingkat kenyamanan yang


PENGERTIAN
dapat diterima pasien.

TUJUAN Untuk menjaga pasien dalam kondisi senyaman mungkin.

Keputusan Direktur RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep Nomor:


KEBIJAKAN ____/____/________/2016 tentang Hak Dan Kewajiban Pasien RSUD dr.
H. Moh. Anwar Sumenep

Setiap pasien dewasa yang merasakan nyeri dinilai dari skala 0 – 10


PROSEDUR 1. 0 = tidak nyeri
2. 1-3 = nyeri ringan (pasien dapat berkomunikasi dengan baik)
3. 4-6 = nyeri sedang (pasien mendesis, menyeringai, dapat
menunjukkan lokasi nyeri, mendeskripsikan dan dapat mengikuti
perintah)
4. 7-9 = nyeri berat (pasien terkadang tidak dapat mengikuti perintah
tapi masih respon terhadap tindakan, tidak dapat mendeskripsikan,
tidak dapat diatasi dengan alih posisi, nafas panjang dan distraksi.
5. 10 = nyeri sangat berat (pasien sudah tidak mampu lagi
berkomunikasi, memukul)
Setiap pasien anak yang merasakan nyeri dinilai dari skala wajah Wong
Baker

0 1 2 3 4 5
1. Nilai 0 nyeri tidak dirasakan oleh anak
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
MANAJEMEN NYERI

RSUD dr. H. MOH. ANWAR


SUMENEP Nomor Dokumen Nomor Revisi : Halaman
/HPK/1/2016 0 2/4

2. Nilai 1 nyeri dirasakan sedikit saja


3. Nilai 2 nyeri dirasakan hilang timbul
4. Nilai 3 nyeri yang dirasakan anak lebih banyak
5. Nilai 4 nyeri yang dirasakan anak secara keseluruhan
6. Nilai 5 nyeri sekali dan anak menjadi menangis
Penanganan nyeri dikecualikan pada pasien dengan kondisi nyeri HIS
 Lakukan pengkajian skala, lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi dan
kualitas nyeri.
 Observasi reaksi nonverbal
 Gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman
nyeri pasien
 Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu
ruangan, pencahayaan dan kebisingan
 Pilih dan lakukan penanganan nyeri (farmakologi, non farmakologi dan
inter personal)
 Ajarkan tentang teknik non farmakologi seperti:
1. Kompres dingin
2. Massage kulit
3. Buli-buli panas
4. Relaksasi seperti lingkungan yang tenang, posisi yang nyaman dan
nafas dalam.
5. Tekhnik distraksi yakni mengalihkan perhatian ke stimulus lain
sperti menonton televisi, membaca koran, mendengarkan musik
 Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri
 Evaluasi keefektifan kontrol nyeri

1. IGD
2. Ruang Rawat Inap
3. Poliklinik Rawat Jalan

UNIT TERKAIT

Anda mungkin juga menyukai