Anda di halaman 1dari 19

ANALISIS PENGARUH IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE

GOVERNANCE (GCG) PADA REMUNERASI


TERHADAP KINERJA KARYAWAN
RS UNS SURAKARTA

Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi Strata II


Pada Jurusan Manajemen SDM Sekolah Pascasarjana
Universitas Muhammadiyah Surakarta

Oleh :
YUSUP NUR
P100150030

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN


SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2017
LEMBAR PERSETUJUAN

ANALISIS PENGARUH IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE


GOVERNANCE (GCG) PADA REMUNERASI
TERHADAP KINERJA KARYAWAN
RS UNS SURAKARTA

PUBLIKASI ILMIAH

Oleh :
YUSUP NUR
P100150030

Telah diperiksa dan disetujui oleh :

Dosen pembimbing

Tonang Dwi Ardyanto, dr., Sp.PK, Ph.D

i
ANALISIS PENGARUH IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE
GOVERNANCE (GCG) PADA REMUNERASI TERHADAP
KINERJA KARYAWAN RS UNS SURAKARTA

ABSTRAK
Rumah sakit dengan tata kelola yang baik pada seluruh aktivitasnya, diharapkan
akan lebih efektif dalam meningkatkan kualitas serta mencapai visi dan misi
rumah sakit. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh dari
implemntasi good corporate governance pada remunerasi terhadap kinerja
karyawan. Jenis penelitian ini adalah survei dengan desain penelitian analisis
descriptif. Populasi penelitian ini adalah seluruh karyawan rumah sakit. Sampel
sebesar 65 responden dengan teknik proportionate stratified random sampling.
Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Teknik analisis data menggunakan
regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel transparansi
berpengaruh tidak signifikan terhadap kinerja karyawan Rumah sakit.Variabel
akuntabilitas berpengaruh tidak signifikan terhadap kinerja karyawan Rumah
sakit. Variabel responsibilitas dan independensi berpengaruh signifikan kinerja
karyawan Rumah Sakit. Variabel Fairness berpengaruh tidak signifikan terhadap
kinerja karyawan Rumah sakit. Berdasarkan hasil uji F menunjukkan bahwa
implementasi good corporate governance pada remunerasi secara simultan
berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Hasil koefisien determinasi
diperoleh nilai R2 sebesar 0,286 (28,6%) menunjukkan kinerja karyawan dapat
dijelaskan oleh transparansi, akuntabilitas, responsibilitas dan independensi, serta
fairness sebesar 28,6%, sisanya sebesar 71,4% dapat dijelaskan oleh faktor lain.
Kata kunci: good corporate governance, remunerasi, kinerja karyawan
ABSTRACT
Hospital with a good governance in all activity was expected to improve the
quality of hospital effectively, then achieve the mission and vission of hospital as
public organitation. The purpose of this research is to analyse the effect of good
corporate governance implementation on remuneration into employees
performance. Type in this research is survey with descriptive analysis research
design. The population of this research is employees of Hospital. The sample is 65
respondents with proportionate stratified random sampling technique. Data
collection used questionnaires. Data analysis techniques used multiple linear
regression.The results showed that transparency on remuneration has
unsignificant effect on employees performance of Hospital. Accountability on
remuneration has unsignificant effect on employees performance of Hospital.
Responsibility on remuneration and independency has significant effect on
employees performance of Hospital. Fairness on remuneration has unsignificant
effect on employees performance of Hospital. F test results show that the
implementation of good corporate governance on remuneration has significant
affect to employees performance together. The result of coefficient of
determination is 0,286 (28,6%) shows that performance of employee can be
explained by transparency, accountability, responsibility and independecy,

1
fairness are equal to 28,6%, while 71,4% is influenced by other variable.
Keywords: good corporate governance, remuneration, the performance of
employees

1. PENDAHULUAN
Rumah sakit merupakan sarana penyedia layanan kesehatan untuk
masyarakat. Undang-Undang Republik Indonesia no. 44 tahun 2009 (DEPKES
RI, 2009) dalam kebijakannya disebutkan bahwa rumah sakit sebagai institusi
penyedia jasa pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna memiliki peran
yang sangat strategis untuk mewujudkan derajat kesehatan yang setinggi-
tingginya. KEMENKES No. 129 tahun 2008 juga menambahkan bahwa peran
Rumah sakit dituntut untuk memberikan pelayanan yang bermutu sesuai dengan
standar yang ditetapkan dan dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat.
Tuntutan masyarakat akan peningkatan dalam memberikan pelayanan
menunjukkan bahwa rumah sakit sebagai organisasi sektor publik dalam
pengelolaannya belum sesuai dengan harapan masyarakat di daerah, masyarakat
belum mendapatkan pelayanan kesehatan yang optimal dari rumah sakit, dimana
transparansi dan akuntabilitas publik dirasa masih kurang. Prasetyono
(Manasikana, 2015) menyebutkan bahwa belum optimalnya pelayanan publik dari
rumah sakit dimungkinkan karena belum diimplementasikan sepenuhnya konsep
good corporate governance.
Konsep good corporate governance (GCG) pada rumah sakit disebut sebagai
good hospital governace (GHG) atau dalam bahasa indonesia disebut sebagai
sistem tata kelola rumah sakit yang baik. Konsep good hospital governace (GHG)
sama dengan konsep tata kelola perusahaan pada umumnya, namun disesuaikan
aplikasinya pada jenis bisnisnya yaitu layanan kesehatan. Undang-Undang RI
nomor 44 tahun 2009 tentang rumah sakit pada pasal 33 ayat 1 menyebutkan
bahwa “setiap rumah sakit harus memiliki organisasi yang efektif, efisien, dan
akuntabel”. Organisasi rumah sakit didirikan dengan tujuan untuk mencapai visi
dan misi rumah sakit dengan menjalankan tata kelola perusahaan yang baik (good
corporate governance) dan tata kelola klinis yang baik (good clinical governance).
Hal ini menunjukkan urgensi dari penerapan sistem tata kelola rumah sakit di

2
setiap rumah sakit guna melayani kebutuhan akan kesehatan masyarakat yang
sangat penting.
KEMENKES RI (2010) dalam kebijakannya disebutkan bahwa di era pasar
bebas dan liberalisasi, profesionalisme merupakan suatu instrumen yang unggul
untuk memenangkan kompetisi, untuk itu SDM pada rumah sakit harus lebih
kompeten dan memiliki daya saing yang tinggi secara regional maupun global.
Tujuan reformasi birokrasi yang memang digalakkan adalah dalam rangka
mewujudkan Good Government yang bermuara pada perbaikan pelayanan,
sedangkan sasaran reformasi birokrasi ditinjau dari dimensi sumber daya manusia
adalah terwujudnya birokrasi yang profesional, netral dan sejahtera yang mampu
menempatkan dirinya sebagai abdi negara dan abdi masyarakat guna mewujudkan
pelayanan publik yang lebih baik.
Upaya meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit ini bukanlah hal yang
mudah, penyebab yang kerap kali muncul dari buruknya kualitas pelayanan,
antara lain karena keterbatasan kemampuan sumber daya pada rumah sakit, baik
sumber daya keuangan teknologi, maupun sumber daya manusianyayang dilihat
dari segi kuantitas dan kualitas, sehingga kendala ini telah menyebabkan
pelayanan yang diberikan dirasakan kurang memadai, kurang komunikatif dan
pada akhirnya menimbulkan penilaian kurang memuaskan pada pelayanan yang
diberikan.
Salah satu cara yang ditempuh manajemen rumah sakit untuk meningkatkan
hasil kerja dan memperoleh keuntungan organisasi secara optimal sesuai dengan
tujuan yang telah ditetapkan adalah melalui manajemen organisasi yang efektif
dan efisien. Manajemen organisasi yang efektif dan efisien menunjukkan tata
kelola yang baik dalam organisasi, hal ini berkaitan dengan prinsip-prinsip good
corporate governance (GCG) yang menjadi pedoman pelaksanaan tata kelola
organisasi. Good corporate governance memegang peranan penting, sebagai
sarana untuk mengukur kinerja suatu organisasi yang baik.
Surya (2010) menambahkan bahwa prinsip-prinsip Good corporate
governance (GCG) memegang peranan penting terkait kebutuhan manajemen
organisasi yang efektif dan efisien, sebagai sarana untuk mengukur kinerja suatu

3
organisasi yang baik. Penerapan good corporate governance dimaksudkan agar
terciptanya keterbukaan informasi, adanya pertanggungjawaban pimpinan,
perlakuan adil bagi setiap karyawan dalam menjalankan kewajiban dan menerima
hak-haknya sebagai karyawan maupun adanya keterlibatan dari seluruh karyawan
dalam mengembangan organisasi rumah sakit menjadi lebih baik lagi.
Brigham & Houston (Amri, 2016) menyebutkan bahwa perusahaan yang
mampu bersaing dan memiliki kinerja yang baik dapat diwujudkan dengan
mengimplementasikan good corporate governance dapat dilihat dari sisi salah satu
tujuan penting di dalam mendirikan sebuah perusahaan adalah untuk
meningkatkan kesejahteraan semua elemen dari perusahaan termasuk di dalamnya
karyawan.
Hasibuan (2011: h. 185) menjelaskan bahwa kesejahteraan karyawan adalah
balas jasa pelengkap (material dan non material) yang diberikan berdasarkan
kebijaksanaan, bertujuan untuk mempertahankan dan memperbaiki kondisi fisik
dan mental karyawan agar produktivitas kerjanya meningkat.
Sulistiyani et al (Utomo, 2010) menyebutkan bahwa kepuasan karyawan
secara subjektif berasal dari kesimpulan yang berdasarkan pada perbandingan
antara apa yang diterima karyawan dibandingkan dengan apa yang diharapkan dan
diinginkan. Suhartini (Sagala, 2014) menambahkankan bahwa keadilan
merupakan prinsip penting dalam pemberian kompensasi, dimana keadilan
merupakan jantungnya kompensasi.
De Pora (2011: h.3) menyebutkan bahwa pemberian kompensasi haruslah
berorientasi pada prestasi kerja, dimana salah satu teknik yang dapat digunakan
untuk menentukan kompensasi yang berorientasi prestasi adalah remunerasi.
remunerasi pegawai rumah sakit merupakan alat yang diharapkan dapat
mendorong motivasi pegawai untuk bekerja secara profesional dan
bertanggungjawab serta menunjukkan kinerja yang diharapkan untuk mendukung
kelancaran operasional layanan yang berkualitas sekaligus pertumbuhan dan
perkembangan rumah sakit sebagai salah satu institusi pelayanan kesehatan
masyarakat.

4
Berdasarkan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan pegawai serta
mewujudkan pencapaian visi dan misi rumah sakit, maka sistem remunerasi yang
tengah berjalan perlu ditinjau dan dirancang kembali bila di butuhkan
pembaharuan untuk dapat menjadi suatu alat motivasi bagi pegawai dan rumah
sakit untuk bersama melangsungkan pelayanan kesehatan dan perawatan kepada
masyarakat secara profesional dan berkualitas dalam menghadapi persaingan
global.
Prinsip-prinsip good corporate governance pada dasarnya memiliki tujuan
untuk memberikan kemajuan terhadap kinerja perusahaan termasuk di dalamnya
yaitu karyawan. Kualitas kinerja karyawan bisa diketahui dengan adanya
penilaian atau pengukuran, yang berfungsi sebagai alat bantu bagi manajemen
dalam proses pengambilan keputusan, juga untuk memperlihatkan kepada investor
maupun pihak-pihak yang berkepentingan bahwa perusahaan memiliki
kredibilitas yang baik. Kemampuan dan perilaku karyawan terhadap penerapan
prinsip-prinsip good corporate governance akan menentukan pencapaian kinerja
sesuai standar yang diinginkan.
Tujuan utama penerapan prinsip GCG adalah mencapai optimalisasi kinerja
para karyawan yang intinya akan meningkatkan kinerja organisasi, maka
kepentingan manajemen dan karyawan haruslah mendapat perlakuan yang
seimbang dan wajar sesuai dengan kedudukan masing-masing. Implementasi
GCG dapat menciptakan nilai (value creation) bagi masyarakat (publik), pemasok,
distributor, pemerintah, dan investor, sehingga akan berdampak langsung bagi
kelangsungan hidup perusahaan.
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk melakukan
peneltian yang berjudul “Analisis Pengaruh Implementasi Good Corporate
Governance (GCG) Pada Remunerasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada RS UNS
Surakarta”. Studi ini bertujuan untuk mengkaji ulang dan mengetahui lebih
mendalam tentang pengaruh implementasi good corporate governance, khususnya
pada sektor pemberian kompensasi/ remunerasi untuk meningkatkan kinerja di RS
UNS sebagai rumah sakit pendidikan yang berkualitas dalam memberikan
layanan kesehatan dan layanan sosial. Penelitian ini menganalisis hubungan antara

5
implementasi good corporate governance pada remunerasi (X) yang meliputi
Transparansi (X1), Akuntabilitas (X2), Responsibilitas (X3), Independensi (X4),
dan Fairness (X5) yang menjadi variabel bebas terhadap Kinerja karyawan (Y)
sebagai variabel terikat.
Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
H1 : Terdapat pengaruh positif secara simultan antara implementasi good
corporate governance pada remunerasi meliputi transparansi, akuntabilitas,
responsibilitas, independensi, dan fairness terhadap kinerja karyawan RS UNS di
Surakarta.
H2 : Variabel Transparansi (X1) memiliki pengaruh positif terhadap kinerja
karyawan (Y).
H3 : Variabel Akuntabilitas (X2) memiliki pengaruh positif terhadap kinerja
karyawan (Y).
H4 : Variabel Responsibilitas (X3) memiliki pengaruh positif terhadap kinerja
karyawan (Y).
H5 : Variabel Independensi (X4) memiliki pengaruh positif terhadap kinerja
karyawan (Y).
H6 : Variabel Fairness (X5) memiliki pengaruh positif terhadap kinerja karyawan
(Y).

2. METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
kuantitatif dengan pendekatan deskriptif yang dilaksanakan di RS UNS sesuai
dengan butir-butir rumusan masalah, tujuan, dan manfaat penelitian.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif yang bermaksud
menggambarkan sifat atau keadaan yang sementara atau sedang berjalan serta
meneliti lebih dalam sejauh mana hubungan antar variabel dengan cara menguji
hipotesis. Adapun varibel bebas yaitu implementasai prinsip-prinsip good
corporate governance pada remunerasi dan variabel terikat adalah kinerja
karyawan.
Populasi dalam penelitian ini seluruh karyawan RS UNS di Surakarta.
Sampel penelitian sebesar 65 karyawan dengan menggunakan teknik probability

6
sampling yaitu proposionate stratified random sampling. Pengumpulan data
menggunakan kuesioner skala likert dengan penilaian Sangat setuju (SS) dengan
skor 4, setuju (S) dengan skor 3, tidak setuju (TS) dengan skor 2, sangat tidak
setuju (SS) dengan skor 1. Teknik analisi data menggunakan regresi linier
berganda.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil deskripsi data penelitian menunjukkan variabel Nilai mean total untuk
variabel transparansi adalah 2,8 berada pada kategori baik dimana menunjukkan
bahwa respon karyawan akan implementasi transparansi pada remunerasi bernilai
baik. Nilai mean total untuk variabel akuntabilitas adalah 3,0 berada pada
kategori baik dimana menunjukkan bahwa respon karyawan akan implementasi
akuntabilitas pada remunerasi bernilai baik. Nilai mean total untuk Variabel
responsibilitas adalah 3,0 berada pada kategori baik dimana menunjukkan bahwa
respon karyawan akan implementasi responsibilitas pada remunerasi bernilai baik.
Nilai mean total untuk Variabel independensi adalah 3,0 berada pada kategori
baik dimana menunjukkan bahwa respon karyawan akan implementasi
independensi pada remunerasi bernilai baik. Variabel fairness adalah 3,0 berada
pada kategori baik dimana menunjukkan bahwa respon karyawan akan
implementasi fairness pada remunerasi bernilai baik. Kemudian kinerja karyawan
sebagai vaeiabel terikat memiliki Nilai mean total 3,16 dimana menunjukkan
bahwa kinerja karyawan bernilai baik.
Hasil analisis regresi linier berganda dengan variabel independen yaitu
implementasi good corporate governance pada Remunerasi dan variabel
dependen yaitu kinerja karyawan diperoleh persamaan sebagai berikut :
Y = 8,565- 0,030X1+0,293X2+ 0,258X3- 0,109X4+ e

Hasil persamaan regresi linier berganda menunjukkan bahwa variabel


transparansi memiliki nilai koefisien (-0,030) dimana menunjukkan adanya
hubungan negatif dengan variabel terikat kinerja karyawan. Variabel akuntabilitas
memiliki nilai koefisien (0,293) dimana menunjukkan adanya hubungan positif
dengan variabel terikat kinerja karyawan. Variabel responsibilitas dan
independensi memiliki nilai koefisien 0,258 dimana menunjukkan adanya

7
hubungan positif dengan variabel terikat kinerja karyawan. Variabel fairness
memiliki nilai koefisien (-0,109) dimana menunjukkan adanya hubungan negatif
dengan variabel terikat kinerja karyawan.
Hasil uji F hitung diperoleh sebesar 6,014 dengan probabilitas 0,000(<0,05)
maka hipotesis alternatif diterima. Sehingga dapat dikatakan bahwa model yang
digunakan sesuai untuk menjelaskan pengaruh implementasi good corporate
governance pada Remunerasi secara signifikan terhadap kinerja karyawan.
Hasil koefisien determinan menunjukkan bahwa R bernilai 0,535(53,5%)
yang berarti menunjukkan bahwa kinerja karyawan dapat dijelaskan oleh
transparansi, akuntabilitas, responsibilitas dan indepndensi, serta fairness sebesar
28,6%, sisanya sebesar 71,4% dapat dijelaskan oleh faktor lain diluar penelitian
ini. Dari lima prinsip GCG, responsibilitas dan independensi adalah faktor yang
menunjukkan signifikan dapat menjelaskan kinerja karyawan dengan koefisien
2,604.
1) Pengaruh Implementasi GCG Pada Remunerasi Terhadap Kinerja Karyawan
RS UNS
Berdasarkan hasil uji F menunjukkan bahwa nilai F hitung diperoleh sebesar
6,014 dengan probabilitas 0,000(<0,05) dimana menunjukkan bahwa model
yang digunakan sesuai untuk menjelaskan pengaruh implementasi good
corporate governance pada Remunerasi secara signifikan terhadap kinerja
karyawan.
Penerapan good corporate governance bertujuan untuk memberikan nilai
tambah bagi perseroan, agar bisa menentukan arah pengembangan dan
meningkatkan kinerja perseroan, serta berjalannya fungsi-fungsi pengelolaan
perusahaan secara efektif dan efisien.
Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Fauziah
(2016) yang menunjukkan bahwa prinsip-prinsip good corporate governance
yang meliputi transparansi, akuntabilitas, partisipasi, kemandirian, dan
pertanggungjawaban berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan (Studi
Empiris Pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Kota Surakarta).

8
2) Pengaruh Transparansi Remunerasi Terhadap Kinerja Karyawan RS UNS
Hasil regresi linier dalam penelitian ini nilai variabel Transparansi pada
Remunerasi (X1) adalah (-0,030) dengan sig bernilai (0,837>0,05) yang
menunjukkan adanya hubungan negatif tidak signifikan. Hal ini menunjukkan
bahwa variabel Transparansi tidak memiliki kontribusi terhadap kinerja
karyawan, dimana semakin tinggi atau rendahnya nilai transparansi pada
remunerasi tidak akan mempengaruhi nilai pada kinerja karyawan.
Transparansi yaitu keterbukaan atas semua tindakan dan kebijakan yang
berlandaskan ketentuan dari pemerintah, dimana hal ini dapat terlihat dari
keterbukaan rumah sakit dalam memberikan informasi mengenai harga
layanan, penyediaan sistem pelayanan, fasilitas nomer telepon rumah sakit
yang online, website resmi rumah sakit dan media informasi lainnya yang
memudahkan untuk diakses pasien untuk mengetahui prosedur berobat bagi
pasien dengan asuransi BPJS, umum, serta tata cara pengaduan yang
disediakan oleh rumah sakit apabila terdapat pelayanan yang kurang dan
informasi yang memang diperlukan masyarakat.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian dari Irwondy (2014) yang
menunjukkan bahwa transparansi memiliki pengaruh negatif tidak signifikan
terhadap kinerja non keuangan pada kantor pusat PT. Asuransi Jasa Indonesia
(Persero) di Jakarta Selatan.
3) Pengaruh Akuntabilitas Remunerasi Terhadap Kinerja Karyawan RS UNS
Hasil regresi linier dalam peneltian ini nilai variabel Akuntabilitas pada
Remunerasi (X2) adalah (0,293) dengan sig bernilai (0,223>0,05) dimana
menujukkan adanya hubungan positif tidak signifikan. Sehingga Akuntabilitas
pada Remunerasi tidak memiliki kontribusi terhadap kinerja karyawan, dimana
nilai akuntabilitas tidak mempengaruhi tinggi rendahnya nilai kinerja
karyawan.
Akuntabilitas merupakan prinsip yang menekankan pada rincian tugas dan
tanggung jawab masing-masing organ serta kinerjanya dalam perusahaan.
Perusahaan melakukan pembagian kerja yang jelas untuk setiap karyawan telah
dilaksanakan dengan baik dan tepat. Manfaat utama dari penerapan prinsip-

9
prinsip good corporate governance dimana salah satunya adalah akuntabilitas
yang bertujuan mendororng pengelolaan perusahaan secara profesional dan
efisien, serta memberdayakan fungsi dan meningkatkan kemandirian setiap
organ dalam perusahaan.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian oleh Mutamimah (2014) yang
menunjukkan bahwa akuntabilitas berpengaruh positif tidak signifikan
terhadap kinerja sumber daya manusia RSUD Konawe Sulawesi Tenggara.
4) Pengaruh Responsibilitas dan Independensi Remunerasi Terhadap Kinerja
Karyawan RS UNS
Hasil regresi linier dalam peneltian ini nilai variabel Responsibilitas dan
Independensi (X3) yang merupakan penggabungan variabel Responsibilitas
dan Independensi adalah (0,258) dimana menujukkan adanya hubungan positif
terhadap variabel dependen dengan sig bernilai (0,012<0,05) dimana
menujukkan adanya hubungan positif signifikan. Hal ini berarti bahwa semakin
tinggi nilai variabel resposibilitas dan independensi pada remunerasi mampu
secara signifikan meningkatkan kinerja karyawan.
Prinsip responsibilitas mengatur pemenuhan tanggung jawab perusahaan
sebagai entitas bisnis dalam masyarakat kepada seluruh stakeholder yang
mencakup hal-hal terkait dengan peraturan hubungan antara perusahaan dengan
seluruh stakeholder untuk mewujudkan perusahaan sebagai perusahaan yang
baik.
Prinsip independensi mengatur tentang bagaimana karyawan mampu
menghindari terjadinya dominasi yang tidak wajar oleh stakeholder. Sehingga
karyawan dalam melaksanakan fungsi, tugas dan tanggung jawab untuk
kegiatan perusahaan bebas dari tekanan atau pengaruh baik dari dalam maupun
luar perusahaan.
Hasil temuan penelitian sejalan dengan hasil penelitian oleh vinda (2015)
yang menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif signifikan dari
pertanggungjawaban (Responsibilitas) dan kemandirian (Independensi)
terhadap kinerja pegawai PT A.J. Central Asia Raya.

10
5) Pengaruh Fairness Remunerasi Terhadap Kinerja Karyawan RS UNS
Hasil regresi linier dalam peneltian ini nilai variabel Fairness terhadap
Remunerai (X4) adalah (-0,109) dimana menujukkan adanya hubungan
negatif tidak signifikan terhadap variabel dependen dengan sig bernilai
(0,657>0,05). Hal ini berarti bahwa variabel Fairness pada Remunerasi tidak
memiliki kontribusi terhadap kinerja karyawan.
Fairness yaitu menekankan perusahaan harus senantiasa memperhatikan
kepentingan pemegang saham mayoritas dan minoritas, konsumen serta
karyawan berdasarkan asas kewajaran dan kesetaraan. Beberapa bentuk
implementasi Fairness pada rumah sakit berupa pemberian kesempatan bagi
seluruh stakeholder untuk memberikan saran dan pendapatnya yang akan
disikapi dengan bijak untuk memajukan perusahaan.
Hasil temuan penelitian sejalan dengan hasil penelitian oleh Hati (2017)
yang menunjukkan bahwa Fairness berpengaruh negatif tidak signifikan
terhadap kinerja pegawai di Politeknik Negeri Batam.
4. PENUTUP
Hasil deskriptif variabel menunjukkan kategori pelaksanaan berdasarkan nilai
mean total untuk variabel implementasi good corporate governance pada
Remunerasi. Variabel transparansi memiliki nilai mean total 2,8 yang
menunjukkan implementasinya berada pada kategori baik. Variabel akuntabilitas
memiliki nilai mean total 3,0 yang menunjukkan implementasinya berada pada
kategori baik. Variabel responsibilitas memiliki nilai mean total 3,0 yang
menunjukkan implementasinya berada pada kategori baik. Variabel independensi
memiliki nilai mean total 3,0 yang menunjukkan implementasinya berada pada
kategori baik. Variabel Fairness memiliki nilai mean total 3,0 yang menunjukkan
implementasi berada pada kategori baik. Variabel Transparansi tidak berpengaruh
signifikan terhadap kinerja karyawan RS UNS. Variabel Akuntabilitas tidak
berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan RS UNS. Variabel
Responsibilitas dan Independensi berpengaruh signifikan terhadap kinerja
karyawan RS UNS. Variabel Fairness tidak berpengaruh signifikan terhadap
kinerja karyawan RS UNS.

11
Hasil uji F menunjukkan bahwa nilai F hitung diperoleh sebesar 6,014 dengan
probabilitas 0,000(<0,05) maka hipotesis alternatif diterima. Sehingga model
yang digunakan dalam penelitian ini sesuai untuk menjelaskan pengaruh Good
Corporate Governance pada Remunerasi terhadap Kinerja Karyawan di RS UNS
Surakarta. Hasil koefisien determinasi diperoleh nilai R2 sebesar 0,286 (28,6%)
menunjukkan kinerja karyawan dapat dijelaskan oleh transparansi, akuntabilitas,
responsibilitas dan indepndensi, serta fairness sebesar 28,6%, sisanya sebesar
71,4% dapat dijelaskan oleh faktor lain diluar penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA
Al Hakim, S., dkk. 2016. Implementasi Kebijakan Remunerasi Dalam
Meningkatkan Kinerja Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Fakultas Ilmu
Sosial Universitas Negeri Malang. Jurnal Ilmiah Administrasi Publik
(JIAP) Vol. 2 No. 3 (2016) hal. 64-72.
Amatiwi, W. 2012. “Analisis Peran Dan Penerapan Pengendalian Internal, Audit
Internal, Dan Komite Audit Dalam Upaya Peningkatan Good Corporate
Governance : Studi Kasus Grup Rumah Sakit Ramsay Health Care
Indonesia”. Skripsi Program Studi Akuntansi. Fakultas Ekonomi.
Universitas Indonesia.
Azwar, S. 2013. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Baitinggi, A & Badu, A. 2013. Manajemen Pelayanan Publik. Yogyakarta :CV
ANDI OFFSET.
Bangun, Wilson. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Erlangga.
Bhasin, M. 2010. Corporate Governance In Asian Countries. Retrieved july 10,
2017, from http://www.academicjournals.org.
Darmawansyah dkk. 2013.”Penerapan Prinsip-Prinsip Good Corporate
Governance Terhadap Kepuasan Kerja Dan Kinerja Karyawan”. Jurnal
AKK Indonesia. Vol 2 no 2, Mei 2013, hal 1-9.
Dessler, Gary. 2011. Manajemen sumber daya manusia. Jakarta : Indeks.
Dwiyanto, A. 2014. Mawujudkan Good Governance Melalui Pelayan Publik :
cetakan keempat. Yogyakarta : gajah mada university press.
Fabrice Henard and Alexander Mitterle. 2012. Governance And Quality Guidlines
In Higher Education. IMHE. Paris Cedex.

12
Fajarwati, Diana. 2011. Analisa Penerapan Prinsip-Prinsip Good Corporate
Governance Di Lingkungan Internal Perusahaan Umum Badan Urusan
Logistik (Perum Bulog) Jakarta. Fakultas Ekonomi. Universitas
Indonesia.
Ferdiansyah, Fedy. 2008. Analisis Good Corporate Governance Dalam
Meningkatkan Kinerja Rumah Sakit Umum Daerah Dengan Pendekatan
Balanced Scorecard Di RSUD Arjawinangun Kabupaten Cirebon.
Fakultas Ekonomi. Universitas Widyatama Bandung.
Fitzpatrick, Maree., Corporate Governance In The Victorian Public Health
Sector; Thesis Submitted For The Award Of Doctor Of Philosophy,
School Of Management Faculty Of Business And Law, Victoria
University, 2008.
Ghozali. 2012. Pengaruh Elemen Good Corporate Governance (GCG) Terhadap
Pelaporan Corporate Social Responsibility (CSR) Pada Sektor
Perbankan Di Indonesia.
Hapsari, I. 2011. Hubungan Antara GCG Dan Transparansi Dengan Kinerja
Perusahaan. Semarang : universitas diponegoro.
Hasibuan. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.
Kepmenkes No.625/Menkes/SK/V/2010 tentang Pedoman Penyusunan Sistem
Remunerasi Pegawai Badan Layanan Umum Rumah Sakit di
Lingkungan Kementerian Kesehatan.
Kessler, R. 2011. Competency Based Performance Reviews, Evaluasi Kinerja
Karyawan Untuk Mencapai Sasaran Strategis Organisasi Verawaty
Pakpahan, Penerjemah : Jakarta PPM Manajemen. Terjemahan dari :
Competency Based Performance Review, How To Perform Employee
Evaluation The Fortune 500 Way.
Lestari, Morita Indah. 2013. Pengaruh Budaya Organisasi Dan Pengendalian
Intern Terhadap Penerapan Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance
Pada Rumah Sakit Umum Di Kota Padang. Fakultas Ekonomi.
Universitas Negeri Padang.
Marniati, 2010. Analisis Penerapan Prinsip Good Corporate Governance (Gcg)
Terhadap Kinerja Karyawan Di Bagian Administrasi Umum Rumah
Sakit Umum Daerah DR. Zaenal Abidin Banda Aceh. Tesis Program
Studi Kesehatan Masyarakat Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.
Medan.
Milagia, Misani, Nurdin Brasir dan Muh. Yunus Amar. Remunersi, motivasi
kerja, dan kepuasan kerja terhadap kinerja pegawai pada kantor pajak.
Universitas Hasanuddin. Makassar. Jurnal analisis, Juni 2012, Vol.1
No.1 73-78.

13
Ningsih, Nining Ade dkk. 2011. Analisis Hubungan Prinsip-Prinsip Good
Governance di Dinas Kesehatan Kabupaten Luwu Timur. Skripsi di
Fakultas Kesehatan Mayarakat Universitas Hasanuddin: Makassar.
Noor, J. 2012. Metodologi Penelitian. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Prabundu Tika, Moh. 2010. Budaya organisasi dan peningkatan kinerja
perusahaan. Jakarta : PT Bumi Aksara.
Rivai, Veithzal dan Ella jauvani Sagala. 2011. Manajemen Sumber Daya
Manusia, Edisi Kedua. Jakarta: Rajawali Pers.
Rolla Surbakti, 2010. “Pengaruh Penerapan Prinsip-Prinsip Good Corporate
Governance (GCG) terhadap Kinerja SDM pada PTPN II (Persero)
Tanjung Morawa”. Tesis. Program Studi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Pascasarjana Universitas Sumatera Utara. Medan.
Sakai H, Asaoka H. 2004. The Japanese Corporate Governance System And Firm
Performance : Toward Sustainable Growth. Tokyo (JP) : Mitsubishi
research institute.
Santoso S. 2014. Statistik Multivariat. Jakarta (ID): PT Gramedia.
Santoso, A., S. 2012. “Pengembangan Model Remunerasi Di Rumah Sakit Tugu
Ibu Tahun 2011”. Tesis Magister Administrasi Rumah Sakit. Fakultas
Kesehatan Masyarakat. Unversitas Indonesia.
Sedarmayanti. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia, Reformasi Birokrasi,
Dan Manajemen Pegawai Negeri Sipil (cetakan kelima). Bandung : PT.
Refika Aditama.
Sedarmayanti. 2012. Good Governance. Bandung : Mandar Maju.
Sjafri Mangkuprawira & Aida Vitayala Hubeis. 2010. Manajemen Mutu Sumber
Daya Manusia, Ghalia Indonesia. Bogor.
Sugiyono. 2015. Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
Sujudi, A. 2011. Menjadi Seniman Organisasi : Seni Mengelola Healthcare
Industry. Rajut publishing: Jakarta.
Surbakti, R. 2010. Pengaruh Penerapan Prinsip-Prinsip Good Corporate
Governance Terhadap Kinerja Sumber Daya Manusia (SDM) (Studi
Pada Kantor PTPN III (Persero) Tanjung Morawai. Medan : Universitas
Sumatera Utara.
Sutedi A. 2013. Good Corporate Governace. Jakarta : Gramedia.

14
Suwanto, dkk. 2013. Manajemen SDM dalam Organisasi Publik dan Bisnis,
cetakan ketiga. Bandung : Alfabeta.
Suwati, Yuli. 2013. Pengaruh Kompensasi Dan Motivasi Kerja Terhadapkinerja
Karyawan Pada PT Tunas Hijau Samarinda. Ejournal Ilmu Administrasi
Bisnis, ISSN 0000-0000 Vol. 1 No. 1, 2013.
Tahar, Ilham. 2012. “Kajian Sistem Remunerasi Berbasis Kinerja Pada Bank
Indonesia”. Tesis Magister Ilmu Administrasi. Fakultas Ilmu sosial dan
Ilmu Politik. Universitas Indonesia.
Undang-Undang No.44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit.
Wibowo. 2011. Manajemen Kinerja. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Widodo, Joko. 2008. Membangun Birokrasi Berbasis Kinerja. Jakarta :
Bayumedia Publishing.
Wijaya, T & Andreani, F. 2015. Pengaruh Motivasi Dan Kompensasi Terhadap
Kinerja Karyawan pada PT Sinar Jaya Abadi Bersama. Universitas
Kristen Petra Surabaya. Jurnal AGORA Vol. 3 No. 2 (2015).
Wirawan. 2009. Evaluasi Kinerja SDM. Jakarta : salemba empat.
Zaldy. 2011. Penerapan Good Corporate Governance Pada Rumah Sakit Islam
Faisal Makassar.

15

Anda mungkin juga menyukai