Anda di halaman 1dari 19

PENGARUH KEPEMIMPINAN, MOTIVASI, DAN TUNTUTAN TUGAS TERHADAP

KINERJA PERAWAT RUMAH SAKIT DAERAH KRMT WONGSONEGORO


KOTA SEMARANG
Dian Santi Rakhmawati
NIM : 22200974
Program Magister Manajemen STIE Bank BPD Jateng
Email: diansanti955@gmail.com

ABSTRAK
Penelitian ini termasuk eksploratif dengan pendekatan kuantitatif yang dilakukan pada pegawai di
lingkungan RSD KRMT Wongsonegoro Kota Semarang. Penelitian bertujuan menganalisis pengaruh
kepemimpinan, motivasi kerja dan tuntutan tugas terhadap kinerja pegawai (perawat). Populasi
penelitian adalah perawat RSD KRMT Wongsonegoro Kota Semarang dengan jumlah 522, tehnik
pengambilan sampel dengan purposiv sampling dan penghitungan sampel dengan tehnik sampel jenuh,
sehingga jumlah sampelnya 89. Data primer diolah dan dianalisis dengan program smart PLS versi
3, melalui outer model dan inner model.
Hasil penelitian kepemimpinan berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja pegawai (perawat).
Motivasi kerja memiliki pengaruh positif signifikan terhadap kinerja pegawai (perawat) dan
Tuntutan tugas berpengaruh secara negatif signifikan terhadap kinerja pegawai (perawat).
Kata Kunci : kepemimpinan, motivasi kerja, tuntutan tugas dan kinerja pegawai RSD KRMT
Wongsonegoro

ABSTRACT
This research includes an exploratory quantitative approach carried out on employees in the
KRMT Wongsonegoro Hospital, Semarang City. This study aims to analyze the influence of
leadership, work motivation and task demands on the performance of employees (nurses). The
research population is nurse of RSD KRMT Wongsonegoro Semarang City with a total of 522, the
sampling technique is purposive sampling and sample counting is with the saturated sample
technique, so that the number of samples is 89. Primary data is processed and analyzed with the
smart PLS version 3 program, through the outer model and inner model.
The results of leadership research have a significant positive effect on employee (nurse)
performance. Work motivation has a significant positive effect on employee performance (nurses)
and task demands have a significant negative effect on employee performance (nurses).
Keywords: leadership, work motivation, task demands, and employee performance RSD KRMT
Wongsonegoro
1. Pendahuluan dimana individu dapat bersikap toleran
Kesehatan adalah bagian terpenting dan dapat menerima perbedaan (Robert H,
dalam kehidupan manusia, baik sehat 2017). Rumah sakit sebagai salah satu
secara jasmani dan rohani. Kesehatan fasilitas pelayanan kesehatan yang sangat
adalah sebuah sumber daya yang dimiliki diperlukan dalam mendukung
semua manusia dan bukan merupakan penyelenggaraan upaya kesehatan.
suatu tujuan hidup yang perlu dicapai, Peranan rumah sakit dalam menunjang
kesehatan tidak terfokus kepada fisik yang kesehatan masyarakat sangat strategis
bugar tetapi meliputi jiwa yang sehat sebab antara jumlah rumah sakit dengan
jumlah masyarakat yang membutuhkan pada publik tanpa berorientasi pada laba.
sangat tidak sebanding. Pelayanan yang Selain itu, satuan kerja yang telah
memuaskan dari rumah sakit sangat berstatus BLUD tidak lagi mengirimkan
didambakan oleh masyarakat, meskipun segala pendapatannya langsung kepada
dalam kenyataannya masyarakat pemerintah pusat, satuan kerja tersebut
membutuhkan pengorbanan dengan menyimpan pendapatannya sendiri dan
mahalnya obat atau biaya rawat inap bagi dipergunakan sebesar-besarnya untuk
pasien yang bersangkutan. Kenyataan ini kebutuhan dalam sektor publik. Dengan
tentunya akan diselaraskan dengan demikian diharapkan dengan adanya
kemampuan masyarakat dalam merujuk sistem pola penerapan keuangan BLUD
ke rumah sakit yang harus didatangi ini kinerja pelayanan dari sektor publik
sebagai usaha untuk memperoleh dapat meningkat dan mampu memenuhi
pelayanan kesehatan bagi keluarganya. kebutuhan publik dengan cepat, efektif,
Rumah sakit adalah institusi efisien, dan ekonomis.
pelayanan kesehatan yang Setiap organisasi termasuk
menyelenggarakan pelayanan kesehatan organisasi rumah sakit membutuhkan
perorangan secara paripurna yang kepemimpinan. Menurut (Ie & Widjaja,
menyediakan pelayanan rawat inap, rawat 2021) pemimpin adalah seseorang yang
jalan dan gawat darurat (Undang-Undang memiliki kecakapan tertentu yang dapat
Nomor Nomor 44 Tahun 2009). Rumah mempengaruhi para pengikutnya untuk
sakit merupakan salah satu sektor publik melakukan kerjasama ke arah pencapaian
yang dituntut untuk selalu memberikan tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
pelayanan prima. Sektor publik Pemimpin atau manajer memungkinkan
merupakan suatu entitas yang aktivitasnya mempengaruhi perilaku karyawan dalam
berhubungan dengan usaha menghasilkan organisasi atau rumah sakit. Mencapai
barang dan jasa untuk memenuhi tujuan organisasi atau rumah sakit tidak
kebutuhan publik. Dalam proses cukup untuk membuat karyawan tetap
pemberian pelayanan prima ini , rumah termotivasi, tetapi juga membuat
sakit sering kali mengalami berbagai karyawan mencapai tujuan pribadi dan
kendala salah satunya adalah karir karyawan. Perusahaan atau rumah
permasalahan ketersediaan dana. Untuk sakit harus menyadari bahwa keberhasilan
mengatasi hal tersebut pemerintah untuk meningkatkan kualitas dan
mengeluarkan Permendagri Nomor 79 kuantitas jasa sangat bergantung pada
tahun 2018 tentang BLUD. Hal ini sumberdaya manusia. Untuk
bertujuan untuk memberikan fleksibilitas meningkatkan kinerja, sebuah organisasi
pengelolaan pendapatan dan kegiatan tidak hanya mengandalkan pada mesin
internal rumah sakit. Dikarenakan, modern, modal, dan bahan baku tetapi
sebelumnya harus diatur oleh yang paling utama adalah faktor tenaga
pemerintah dan pendapatan harus kerja yaitu manusia.
dikirim ke pemerintah pusat. Menurut Anna et al., dalam
Satuan Kerja Perangkat Daerah Fadhillah et al., (2019) pengertian tenaga
yang telah BLUD dapat mengelola kesehatan adalah setiap orang yang
seluruh pendapatan yang telah memperoleh pendidikan baik formal
diperoleh untuk memenuhi maupun non formal yang mendedikasikan
kebutuhannya. Hal ini dengan tujuan diri dalam berbagai upaya yang bertujuan
untuk memberikan pelayanan berkualitas mencegah, mempertahankan serta
meningkatkan derajat kesehatan Tuntutan tugas yang tinggi dapat
masyarakat. Tenaga kesehatan merupakan menimbulkan kemauan yang keras untuk
tenaga kerja yang paling utama di dalam mengerjakan suatu kegiatan yang menjadi
rumah sakit dan memiliki peranan penting kewajibannya dan bahkan tidak segan –
untuk meningkatkan kualitas pelayanan segan melaksanakan tugas di luar
kesehatan yang maksimal kepada peranannya. Adanya tuntutan tugas yang
masyarakat agar masyarakat mampu keras dan berat dapat menimbulkan
untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, pengaruh terhadap kinerja karyawan.
dan kemampuan hidup sehat sehingga Robins (2006) menyebutkan bahwa
akan terwujud derajat kesehatan yang tuntutan tugas merupakan faktor yang
tinggi. Keberadaan perawat dapat berkaitan dengan pekerjaan seseorang dan
memberikan citra kepada rumah sakit dapat memberi tekanan pada orang jika
yang bersangkutan dan seorang perawat tuntutan tugas kecepatannya dirasakan
dapat rentan menghadapi stress kerja berlebihan dan dapat meningkatkan
sebab tugas yang dijalankan berkaitan kecemasan dan stress. Gibson dalam
dengan nilai kemanusiaan yang kadang Sherlie & Hikmah, (2020) mendefinisikan
kala membutuhkan kesabaran tersendiri kinerja sebagai hasil dari pekerjaan yang
dan tidak jarang harus mengorbankan nilai terkait dengan tujuan organisasi seperti,
– nilai psikis. kualitas, efesiensi, dan kriteria efektifitas
Selain kepemimpinan dapat lainya. Tuntutan tugas yang berat ini dapat
meningkatkan kinerja, terdapat faktor lain mengakibatkan terjadinya stres dan
yang mempengaruhi kinerja yaitu berakibat pada menurunnya kinerja
motivasi. Motivasi diperlukan dalam karyawan (Mauli et al., 2012).
kegiatan untuk mempersatukan Perawat merupakan salah satu
kepentingan perusahaan atau rumah sakit profesi kesehatan yang dilibatkan dalam
dan kebutuhan pegawai, agar tercipta mencapai tujuan pembangunan kesehatan
kerjasama yang serasi dan saling baik di Indonesia maupun di dunia
menguntungkan. Motivasi kerja menurut Internasional. Menurut Pasal 1 Undang-
McClelland dalam Charli et al., (2020) Undang Nomor 38 Tahun 2014 tentang
adalah “seperangkat kekuatan baik yang Keperawatan menyebutkan bahwa
berasal dari dalam maupun dari luar diri perawat adalah “seseorang yang telah
seseorang yang mendorong untuk lulus pendidikan tinggi keperawatan, baik
memulai berperilaku kerja sesuai dengan di dalam maupun di luar negeri yang
format, arah, intensitas, dan jangka waktu diakui oleh pemerintah sesuai dengan
tertentu. Motivasi kerja dapat diartikan ketentuan perundang-undangan”. Seorang
sebagai keinginan atau kebutuhan yang perawat memiliki tugas dan
melatarbelakangi seseorang sehingga ia tanggungjawab yang harus dilaksanakan
terdorong untuk bekerja. Penelitian yang secara profesional (Harefa, 2019).
dilakukan oleh Nurcahyani & Adnyani Mengingat perawat mempunyai
(2016), Hermawati dkk (2021) dan Parta tugas yang beragam yaitu tugas pokok,
& Mahayasa (2021) menunjukan bahwa tugas limpah, dan tugas bantu maka
motivasi berpengaruh positif terhadap perawat harus pandai dalam mengatur
kinerja (Hermawati et al., 2021; ritme volume pekerjaan maupun dengan
Nurcahyani & Adnyani, 2016; Parta & pasien bahkan dengan keluarga pasien
Mahayasa, 2021). dalam memberikan pelayanan. Begitu
halnya dengan RSD KRMT
Wongsonegoro Semarang, yaitu salah satu tugas perawat rumah sakit. Fenomena
rumah sakit pemerintah yang memberikan yang diangkat pada penelitian ini
pelayanan kesehatan kepada masyarakat, berorientasi pada kinerja perawat yang
maka pelayanan pegawai menjadi salah dipengaruhi oleh kepemimpinan, motivasi
satu tolok ukur pelayanan kesehatan. Hal dan tuntutan tugas masih banyak
yang melatarbelakangi permasalahan ditemukan complain yang bersumber dari
bahwa masih banyak ditemukan kinerja web yang diolah. Beberapa data yang
pegawai rumah sakit yang rendah dalam berkaitan dengan kinerja perawat yang
memberikan pelayanan kesehatan, yang dilihat dari data aduan masyarakat dan
kemungkinan dipengaruhi oleh berhasil dihimpun adalah sebagai berikut:
kepemimpinan, motivasi, dan tuntutan
Tabel 1. Data Aduan Masyarakat
No Tahun Jumlah Aduan Masyarakat
1 2017 60
2 2018 72
3 2019 84
4 2020 96
5 2021 108
Sumber: Data aduan masyarakat dari website yang sudah diolah
Semarang adalah menciptakan
Berdasarkan uraian tabel tersebut di kepemimpinan yang akomodatif,
atas, tercantum jumlah angka aduan pemberian motivasi untuk peningkatan
masyarakat terus meningkat tiap kinerja, pemberian tugas yang
tahunnya. Komitmen yang tinggi berarti proporsional, menciptakan kinerja yang
karyawan mempunyai perasaan ikhlas bagus setiap individu untuk mempunyai
yang tulus akan mengarahkan mereka morality terhadap tuntutan tugas.
untuk membuktikan pengabdian tanpa Pembagian tugas yang tidak proporsional
batas kepada perusahaan, begitu pula mencerminkan adanya kesenjangan
karyawan RSD KRMT Wongsonegoro terhadap masing-masing individu dan hal
Kota Semarang harus mempunyai ini akan berdampak negatif karena akan
komitmen yang tinggi untuk timbul konflik yang tajam. Konflik ini
melaksanakan tugas dan tanggung jawab tentunya akan menjadikan dampak negatif
sesuai ketentuan yang berlaku. Komitmen bagi pencapaian tujuan perusahaan,
yang tinggi mempunyai makna bahwa bahkan bisa menimbulkan tidak adanya
karyawan selalu menjaga kelancaran morality terhadap tuntutan tugas. Masing -
pelaksanaan tugas, sehingga tujuan yang masing individu yang tidak mempunyai
telah ditetapkan dapat direalisasikan. morality terhadap tuntutan tugas,
Namun demikian apabila komitmen mencerminkan tidak adanya tanggung
organisasi tidak menyertai dalam diri jawab karyawan terhadap perkembangan
karyawan, maka ada kecenderungan perusahaan. Kondisi ini apabila dibiarkan
karyawan kurang atau tidak peduli terus maka akan memberikan kehancuran
terhadap tujuan perusahaan dan hal ini bagi perusahaan.
akan berdampak negatif bagi eksistensi Berdasarkan fenomena diatas dan
RSD KRMT Wongsonegoro Kota penelitian terdahulu yang berbeda,
Semarang. Strategi yang harus dilakukan penelitian ini mencoba mengkonfirmasi
oleh RSD KRMT Wongsonegoro Kota dan mengkaji kembali penelitian tentang
Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi, dan ditentukan oleh penyebab dari diri sendiri
Tuntutan Tugas Terhadap Kinerja Perawat (atribusi internal) dan penyebab luar
Rumah Sakit Daerah KRMT (atribusi ekstenal). Atribusi internal antara
Wongsonegoro Kota Semarang. lain adalah persepsi individu terhadap
locus of control, persepsi individu
2. Telaah Pustaka
terhadap kinerjanya serta adanya
Grand Theory Atribusi
keinginan berpindah kerja dalam diri
Teori atribusi memberikan
auditor atau turnover intention yang
penjelasan proses bagaimana kita
belum terealisasi dalam tindakan nyata,
menentukan penyebab atau motif prilaku
sedangkan atribusi eksternal antara laian
seseorang (Gibson,et al, dalam Istanto,
adanya time pressure atau tekanan dari
(2021). Teori ini mengacu kepada
pihak luar mengenai waktu seorang
bagaimana seseorang menjelaskan
auditor menyelesaikan tugas secepatnya.
penyebab prilaku orang lain atau diri
Berdasarkan pemaparan di atas yang
sendiri yang ditentukan apakah dari
dimaksud dengan teori atribusi dalam
internal atau eksternal dan pengaruhnya
kinerja karyawan yaitu hubungan yang
akan terlihat dalam prilaku individu dalam
bersifat saling mempengaruhi sebab
dispositional attributions dan situasional
akibat, dengan karakter individu yang baik
attributions atau penyebab internal dan
akan menghasilkan suatu kinerja yang
eksternal (Robbins, (1996) dalam (Istanto,
baik pula.
2021). Dispositional attributions suatu hal
Kinerja Pegawai
mengacu pada dalam diri seseorang.
Amins dalam (Zaini, 2021) kinerja
Sementara situasioanal attributions
merupakan ekspresi yang dapat berupa
merupakan suatu hal mengacu pada
potensi perilaku tindakan atau cara
lingkungan yang mempengaruhi prilaku.
seseorang maupun kelompok orang
Penentuan atribusi penyebab apakah
bekerja sehingga dapat menghasilkan
individual atau situasi dipengaruhi oleh
suatu jasa atau produk dimana sebagai
tiga factor Kelly, (1972) dalam Ghibson,et
wujud dari semua tugas kerja dan
al., (1994) dalam (Istanto, 2021) :
tanggung jawab pekerjaan dibebankan
1. Konsensus (consensus) adalah prilaku
kepadanya. Robbins, S. P., and Judge,
yang ditunjukkan jika semua orang
(2015) mndefinisikan kinerja sebagai
menghadapi situasi yang serupa
merespon dengan cara yang sama. ukuran dari hasil kerja yang dilakukan
dengan menggunakan kriteria yang
2. Kekhusuan (distinctiveness) adalah
disetujui bersama.
prilaku yang ditunjukkan individu
Mangkunegara, (2017) kinerja
berlainan dalam situasi yang berlainan.
sebagai keberhasilan pegawai di dalam
3. Konsitensi (consistency) adalah prilaku
menjalankan suatu tugas pekerjaan atau
yang sama seseorang dari waktu ke
kinerja adalah succesfull role
waktu.
achievementyang dihasilkan oleh seorang
Herzberg dalam Fajri & Rohman,
pegawai dan tugas tugasnya. Firmansyah
(2020) mengungkapkan keberadaan
et al., (2021) kinerja adalah catatan yang
“sejumlah atribut”, yang secara alami
dihasilkan dari fungsi suatu pekerjaan
berlaku secara internal dalam organisasi,
tertentu atau kegiatan selama periode
mempengaruhi sikap karyawan, terutama
waktu tertentu. Prawirosentono kinerja
yang berkaitan dengan pekerjaannya.
Dysfuncional audit behaviour sebagai merupakan sebuah hasil kerja yang
dicapai oleh karyawan sebagai individu
suatu bentuk prilaku atau sikap karyawan
atau kelompok di dalam organisasi, di tangga keluarga maupun organisasi atau
mana sesuai wewenang dan tanggung rumah tangga negara.
jawabnya, untuk mencapai tujuan Tuntutan Tugas
organisasi atau perusahaan secara legal, Tugas pekerjaan mempunyai pengaruh
tidak melanggar hukum atau peraturan yang cukup besar terhadap komitmen
serta sesuai dengan moral dan etika karyawan pada organisasi, baik secara
(Halim, 2021). Kinerja merupakan output langsung ataupun tidak langsung. Setiap
hasil kerja dalam organisasi suatu profesi pekerjaan memerlukan suatu ketrampilan
dalam periode waktu tertentu (Falabiba, tertentu. Sukar tidaknya suatu pekerjaan
2021). serta perasaan seseorang bahwa
Indikator Kinerja Pegawai keahliannya dibutuhkan dalam melakukan
Menurut (A.A. Anwar Prabu pekerjaan tersebut, akan meningkatkan
Mangkunegara, 2017) ada 2 (dua) faktor atau mengurangi loyalitas kerja. Menurut
dalam penilaian kinerja: Handoko, (2017), suatu pekerjaan dapat
a. Kualitas meliputi: 1. Hasil kerja, 2. mempengaruhi keadaan emosional yang
Standar Operasional Prosedur (SOP), menyenangkan atau tidak menyenangkan
3. Tanggung jawab dimana para karyawan memandang
b. Kuantitas meliputi: 1. Target kerja dan pekerjaan mereka, loyal terhadap
2. Jumlah pekerjaan pekerjaan mencerminkan sikap positif
Kepemimpinan karyawan terhadap pekerjaan dan segala
Kepemimpinan merupakan peran sesuatu yang dihadapi di lingkungan
yang paling penting di dalam organisasi kerjanya. (S. . dan T. A. J. Robbins, 2015)
maupun perusahaan karena hal tersebut menyebutkan bahwa tuntutan tugas
mempengaruhi keberhasilan organisasi merupakan faktor yang terkait dengan
atau perusahaan dalam mencapai tujuan. pekerjaan seseorang dan dapat memberi
Keberhasilan suatu organisasi secara tekanan pada orang jika tuntutan tugas
keseluruhan atau sebagian kelompok kecepatannya dirasakan berlebihan dan
organisasi sangat bergantung pada mutu dapat meningkatkan stress.
kepemimpinan itu sendiri karena seorang Pengembangan Hipotesis
pemimpin memiliki kuasa untuk mengatur Kepemimpinan Berpengaruh Positif
karyawannya untuk tujuan perusahaan hal terhadap Kinerja Pegawai
ini bagaimana pemimpin mampu Beberapa hasil penelitian
mengispirasi, memotivasi dan terdahulu antara lain, (Adawiah & Putri,
menggerakkan anggota organisasinya 2020; Arifin, 2020; Aritonang et al., 2020;
secara efektif dan efisien. Halim, 2021; Harahap et al., 2020; Lian,
Handoko dalam Kurniasih, (2020) 2017; Yuwono et al., 2020) yang
berpendapat bahwa kepemimpinan membuktikan bahwa kepemimpinan
merupakan kemampuan yang dipunyai memiliki pengaruh yang kuat terhadap
seseorang untuk mempengaruhi orang – kinerja karyawan.Hasil penelitian ini
orang agar bekerja mencapai tujuan dan memperkuat pendapat Alimuddin, dalam
sasaran, Martoyo dalam (Febriansyah et Kurniasih, (2020) yang menyatakan
al., (2020) berpendapat bahwa bahwa seorang pemimpin akan diakui
kepemimpinan adalah penyatu paduan apabila dapat memberikan pengaruh
dari kemampuan, cita – cita, dan semangat kepada bawahannya untuk selalu
kebangsaan dalam mengatur, meningkatkan kinerja mereka. Pendapat
mengendalikan, dan mengelola rumah ini sejalan dengan Grimes dalam
Pendapat Sasongko (2008) apabila (Caniago & Sudarmi, 2021). Dalam
pimpinan mampu menerapkan konteks inilah motivasi kerja memiliki
kepemimpinan yang tepat, maka pengaruh yang kuat terhadap kinerja
karyawan akan merasa puas yang pada pegawai. Maka hipotesisnya adalah :
akhirnya mampu memperbaiki kinerjanya. H2: Motivasi berpengaruh positif
Kepemimpinan berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai
signifikan terhadap kinerja. Hal ini terjadi Tuntutan Tugas Berpengaruh Negatif
karena seorang pemimpin yang dapat terhadap Kinerja Pegawai
memberi support kepada karyawan akan Salah satu penyebab menurunnya
berdampak pada kinerja yang positif dan performa dari tuntutan tugas adalah
produktif karyawan (Prihandayani, 2017) keharusan untuk mengambil dua atau
maka hipotesis penelitian : lebih tugas-tugas yang harus dikerjakan
H1 : Kepemimpinan berpengaruh positif secara bersamaan. Semakin banyaknya
terhadap kinerja pegawai permintaan untuk melaksanakan tugas-
Motivasi Berpengaruh Positif terhadap tugas tersebut maka semakin
Kinerja Pegawai berkurangnya performa dalam bekerja.
Wexley & Yulk dalam As’ad, Karyawan seringkali dihadapkan pada
(2001: 321) bahwa motivasi merupakan keharusan untuk menyelesaikan dua atau
hal yang melatar belakangi individu lebih tugas yang harus dikerjakan secara
berberbuat untuk mencapai tujuan bersamaan. Tugas-tugas tersebut tentunya
tertentu. Beberapa penelitian yang membutuhkan waktu, tenaga, dan sumber
dilakukan terdapat pengaruh langsung daya lainnya untuk penyelesaiannya.
motivasi kerja terhadap kinerja pegawai. Adanya tuntutan tugas dengan penyediaan
Sementara itu, Mangkunegara sumber daya yang seringkali terbatas
(2009: 61) berpendapat bahwa motivasi tentunya akan menyebabkan kinerja
kerja merupakan kondisi atau energi karyawan menurun. Masalah yang bisa
yang menggerakkan diri karyawan yang muncul di antaranya daya tahan karyawan
terarah atau tertuju untuk mencapai tujuan melemah dan perasaan tertekan. Dengan
organisasi sebagai mental yang pro dan demikian hipotesis yang diajukan adalah:
positif terhadap situasi kerja itulah yang H3 : Tuntutan Tugas Berpengaruh
akan mampu untuk memotivasi kerjanya negatif terhadap Kinerja Pegawai
untuk mencapai kinerja yang maksimal
Model Penelitian

Kepemimpinan
(X1) H1+

H2+
Motivasi Kinerja Pegawai
(X2) Rumah Sakit (Y)
(Y)
H3-

Tuntutan Tugas
(X3) Gambar 1 Model Penelitian
3. Metode Peelitian sampel pada penelitian ini adalah
Populasi dan Sampel sebanyak 89. Adapun kriteria sampel pada
Populasi yang digunakan di penelitian ini penelitian ini adalah: Perawat yang
berjumlah 522 perawat Rumah Sakit bersedia menjadi responden, Perawat yang
Daerah KRMT Wongsonegoro Kota bekerja lebih dari 4 tahun, Perawat yang
Semarang yang berstatus ASN dan bekerja di Ruang Rawat Jalan dan Rawat
BLUD. Sampel dalam penelitian ini Inap, Perawat yang sedang tidak dalam
adalah perawat Rumah Sakit Daerah kondisi cuti, sakit atau sedang mengikuti
KRMT Wongsonegoro Kota Semarang. tugas belajar dan Perawat berpendidikan
Teknik pengambilan sampel yang minimal DIII Keperawatan. Teknik
digunakan dalam penelitian ini analisis data pada penelitian ini
menggunakan teknik purposive sampling menggunakan metode Partial Least
yaitu teknik penentuan sampel dengan Square (PLS) dengan bantuan software
pertimbangan tertentu. Sehingga jumlah SmartPLS versi 3.
4. Hasil Penelitian
Uji Kelayakan Model (Outer Model)

Gambar 2 Outer Model


pengujian Uji validitas yaitu mencakup
1. Validitas Instrumen convergent validity dan discriminant
Pengujian validitas diterapkan pada validity.
semua item pertanyaan di setiap a. Uji Validitas Konvergen dan Nilai
variabel. Terdapat beberapa tahap AVE
Tabel 2 Uji Validitas Konvergen dan Nilai AVE
Variabel Kode Nilai Outer Loading Nilai AVE
Tuntutan Tugas (X3) TT1 0.768 0,689
TT2 0.913
TT3 0.919
TT4 0.883
Variabel Kode Nilai Outer Loading Nilai AVE
TT6 0.796
TT7 0.816
TT8 0.776
TT9 0.748
Kinerja Pegawai (Y) KJ1 0.704 0,695
KJ2 0.851
KJ3 0.890
KJ4 0.899
KJ5 0.790
KJ6 0.850
Sumber: Data primer yang diolah 2022
Tabel 2 di atas menunjukkan bahwa kritis 0,7 dan nilai loading factor
variabel Kepemimpinan, Motivasi kritis di atas 0,5 sehingga
Kerja, Tuntutan Tugas dan Kinerja dinyatakan instrument secara
memeiliki nilai AVE di atas nilai validitas konvergen adalah valid.
b. Validitas Diskriminan
Tabel 3 Fornell-Larcker Criterion
No Kode Variabel Nilai FL (Fornell-Larcker) Nilai AVE
1 KEP 0.841 0,707
2 MK 0.951 0,661
3 TT 0.830 0,805
4 KJ 0.951 0,673
Sumber : Data primer yang diolah 2022
Uji validitas diskriminan dengan Motivasi Kerja (MK), Tuntutan
membandingkan nilai akar dari Tugas (TT) dan Kinerja Pegawai
AVE (Fornell-Larcker Criterion) (KJ) nilainya lebih besar
dengan nilai korelasi antar variabel dibandingkan dengan nilai AVE
latent. Dari tabel 3 di atas nya. Maka dapat dinyatakan bahwa
ditunjukkan bahwa nilai FL dari instrument dari semua varaibelnya
variabel Kepemimpinan (KEP), adalah valid secara diskriminan.
Uji Reliabilitas
Tabel 4 Nilai Cronbach’s Alpha dan Composite Reliability
No Variabel Cronbach’s Alpha Composite Reliability Keterangan
1 Kepemimpinan (X1) 0.917 0.935 Reliabel
2 Motivasi Kerja (X2) 0.934 0.948 Reliabel
3 Tuntutan Tugas (X3) 0.939 0946 Reliabel
4 Kinerja Pegawai (Y) 0.911 0.931 Reliabel
Sumber: Data primer yang diolah 2022
Tabel 4 di atas menunjukkan bahwa Cronbach’s Alpha di atas 0,7 dan nilai
variabel Kepemimpinan (X1), Motivasi Composite Reliability di atas 0,8 maka
Kerja (X2), Tuntutan Tugas (X3) dan semua instrumrn untuk untuk semua
Kinerja Pegawai (Y) memliliki nilai variabel dinyatakan bahwa reliabel.
2
Q Predictive relevance
Tabel 5 Q-Square Predictive Relevance
No Variabel SSO SSE Q2 (1-SSE/SSO)
1 Kepemimpinan (X1) 534.000 222.078 0.584
2 Motivasi Kerja (X2) 534.000 189.664 0.645
No Variabel SSO SSE Q2 (1-SSE/SSO)
3 Tuntutan Tugas (X3) 712.000 289.346 0.594
4 Kinerja Pegawai (Y) 534.000 228.389 0.572
Sumber : Data primer yang diolah 2022
Tabel 5 di atas menunjukan bahwa square dengan besar di atas 0,35 maka
variabel Kepemimpinan (X1), Motivasi dapat dinyatakan bahwa model kuat untuk
Kerja (X2), Tuntutan Tugas (X3) dan memprediksi.
Kinerja Pegawai (Y) memiliki nilai Q
Model Struktural Inner Model)

Gambar 3 Inner Model

Perhitungan Pengaruh Langsung


Tabel 6 Pengaruh Langsung
Hipt. Hubungan Varaibel Original T P Ket.
Sample Statistics Values
H1 Kepemimpinan => Kinerja Pegawai 0.238 2.421 0.009 Diterima
H2 Motivasi Kerja => Kinerja Pegawai 0.508 4.666 0.000 Diterima
H3 Tuntutan Tugas => Kinerja -0.334 3.375 0.001 Diterima
Pegawai

Sumber : Data primer yang diolah 2022 1. Hubungan variabel kepemimpinan


Berdasarkan tabel 6 di atas maka dapat dengan variabel kinerja pegawai
dinyatakan sebagai berikut: memiliki nilai original sample sebesar
0,238 (nilai positif) dan nilai
probabilitas (ρ Value) sebesar 0,009 ˂ signifikan motivasi kerja dengan
0,05 (hipotesis diterima). Hal ini kinerja pegawai.
bermakna terdapat pengaruh positif 3. Hubungan variabel tuntutan tugas
signifikan kepemimpinan terhadap dengan variabel kinerja pegawai
kinerja paegawai. memiliki nilai original sample sebesar
2. Hubungan variabel motivasi kerja -0,334 (nilai negatif) dan nilai
dengan variabel kinerja pegawai probabilitas (ρ Value) sebesar 0,001 ˂
memiliki nilai original sample sebesar 0,05 (hipotesis diterima). Hal ini
0,508 (nilai positif) dan nilai bermakna terdapat pengaruh negatif
probabilitas (ρ Value) sebesar 0,000 ˂ signifikan tuntutan tugas terhadap
0,05 (hipotesis diterima). Hal ini kinerja pegawai.
bermakna terdapat pengaruh positif
Koefisien Determinasi
Tabel 7 Koefisien Determinasi
No Variabel R Square R Square Adjusted
1 Kinerja Pegawai 0.927 0.925

Sumber: Nilai Koefisien Determinasi perawat di RSD KRMT Wongsonegoro


Dari hasil pada tabel di atas Semarang kurang baik maka kinerja
menunjukkan bahwa nilai variabel kinerja pegawai (perawat) juga akan kurang baik.
pegawai dengan nilai R square sebesar Temuan menunjukkan ada pengaruh
0,927 atau 92,7%, artinya variabel kinerja positif kepemimpinan kepala perawat
pegawai dipengaruhi oleh kepemimpinan, pada RSD KRMT Wongsonegoro
motivasi kerja dan tuntutan tugas sebesar Semarang terhadap kinerja pegawai
92,7% selebihnya 7,3% dipengaruhi oleh (perawat) hal ini terjadi karena perawat
varabel lain yang tidak dikaji pada merasa bahwa kepala perawat selalu
penelitian ini. menjalin hubungan baik dengan bawahan,
Pembahasan pendelegasian tugas dan wewenang baik
Kepemimpinan terhadap Kinerja dan selalu memberikan bimbingan, arahan
Pegawai dan dorongan pada bawahannya. Sesuai
Hasil penelitian menunjukkan dengan Mahmudi, (2010), yang
bahwa hubungan kepemimpinan dengan menyatakan bahwa faktor yang
kinerja pegawai memiliki nilai original mempengaruhi kinerja salah satunya
sample sebesar 0,238 (nilai positif) dan adalah faktor kepemimpinan. Pemimpin
nilai probabilitas (ρ Value) sebesar 0,009 akan memberikan dorongan, semangat,
˂ 0,05 (hipotesis diterima). Hal ini arahan serta dukungan secara penuh
bermakna terdapat pengaruh positif kepada bawahannya guna meningkatkan
signifikan kepemimpinan baik terhadap kinerja pegawai
kinerja pegawai. Pengaruh positif adalah Temuan ini mengkonfirmasi kajian
pengaruh yang sifatnya searah, artinya oleh Arifin, (2021); Deddy, (2022);
ketika kepemimpinan kepala perawat di Firmansyah et al., (2022); Gurning,
RSD KRMT Wongsonegoro Semarang (2022); Haqiqi et al., (2022); P. Hidayat et
baik, maka akan kinerja pegawai al., (2018); Lian, (2017); Marzuqi, (2018);
(perawat) juga akan ikut menjadi baik. Widianto & Supriyono, (2018) yang
Sebaliknya ketika kepemimpinan kepala
menunjukkan kepemimpinan memiliki penghargaan dan kesempatan promosi
pengaruh terhadap kinerja pegawai. karier sebagai dorongan dari rumah sakit.
Motivasi Kerja terhadap Kinerja Temuan ini mendukung kajian yang
Pegawai dilakukan oleh Apsari & Syarif, (2022);
Hasil penelitian menunjukkan Firmansyah et al., (2022); Khasanah,
bahwa hubungan motivasi kerja dengan (2022); Lestari, (2022); Oktavianus,
kinerja pegawai memiliki nilai original (2018); Putri et al., (2018); Rinda et al.,
sample sebesar 0,508 (nilai positif) dan (2022); Tsauri et al., (2022); Adhitya
nilai probabilitas (ρ Value) sebesar 0,000 Wiyani, (2015); Al Fajr & Al Dianty,
˂ 0,05 (hipotesis diterima). Hal ini (2020); As’ad, (2001); George & Jones,
bermakna terdapat pengaruh positif (2002); Harahap et al., (2020); Hermawati
signifikan motivasi kerja terhadap kinerja et al., (2021); Kadarisman, (2012); Lupita,
pegawai. Pengaruh positif artinya (2015); Mardanov, (2020); Satriyo, (2019)
pengaruh yang sifatnya searah, yaitu menemukan motivasi berpengaruh positif
semakin baik motivasi kerja pegawai RSD terhadap kinerja pegawai.
KRMT Wongsonegoro Semarang maka Tuntutan Tugas terhadap Kinerja
akan berdampak semakin meningkat Pegawai
kinerja pegawai RSD KRMT Hasil penelitian menunjukkan
Wongsonegoro Semarang. Sebaliknya bahwa tuntutan tugas dengan kinerja
ketika motivasi kerja pegawai RSD pegawai memiliki nilai original sample
KRMT Wongsonegoro Semarang rendah sebesar -0,334 (nilai negatif) dan nilai
maka akan berdampak menurun kinerja probabilitas (ρ Value) sebesar 0,000 ˂ 0,05
pegawai RSD KRMT Wongsonegoro (hipotesis diterima). Hal ini bermakna
Semarang terdapat pengaruh negatif signifikan
Motivasi merupakan pendorong tuntutan tugas terhadap kinerja pegawai.
seseorang untuk bersedia melaksanakan Pengaruh negatif yang artinya semakin
tugas dan pekerjaan dengan sebaik- tinggi tuntutan tugas pada pegawai
baiknya. Pegawai yang mempunyai (perawat) RSD KRMT Wongsonegoro
motivasi kerja tinggi akan mempunyai Semarang maka akan semakin rendah
rasa tanggung jawab yang tinggi untuk kinerja pegawai tersebut. Sebaliknya
bekerja dengan sebaik mungkin (Putri et ketika tuntutan tugas rendah maka akan
al., 2018). Tinggi rendahnya motivasi yang berakibat kinerja sebagai pegawai juga
ada di dalam diri pegawai sangat tergantung meningkat.
dengan tingkat kebutuhan yang ingin dipenuhi Temuan menunjukkan bahwa
(Khair, 2019). Jika pegawai berada pada tuntutan tugas memiliki pengaruh negatif
suasana tidak nyaman dan malas tanpa adanya terhadap kinerja pegawai (perawat) RSD
motivasi, maka pegawai tidak mendapat
KRMT Wongsonegoro Semarang hal ini
kenyamanan dalam bekerja sehingga kinerja
tidak optimal akan mempengaruhi kinerja
terjadi karena beberapa aspek tuntutan
pegawai (Ardianti, F. E., Qomariah, N., & kerja seperti pengawasan ketat, informasi
Wibowo, 2018) Temuan menunjukkan yang kurang jelas keterbatasan waktu, ada
bahwa motivasi kerja berpengaruh positif perbedaan persepsi dengan atasan, faktor
terhadap kinerja RSD KRMT kelelahan fisik dan stress menjadi pemicu
Wongsonegoro Semarang hal ini terjadi pegawai berkinerja menurun. Salah satu
karena pegawai merasa kebutuhan gaji penyebab menurunnya performa dari
dan tunjangan hari tua yang diterima, ada tuntutan tugas adalah keharusan untuk
mengambil dua atau lebih tugas-tugas
yang harus dikerjakan secara bersamaan. motivasi kerja dan tuntutan tugas
Semakin banyaknya permintaan untuk sangat berperan dominan dalam
melaksanakan tugas-tugas tersebut maka meningkatkan kinerja pegawai
semakin berkurangnya performa dalam khususnya perawat. Maka perlunya
bekerja. Pegawai seringkali dihadapkan ditingkatkan lagi hubungan bai kantar
pada keharusan untuk menyelesaikan dua pimpinan dengan bawahan, dan ada
atau lebih tugas yang harus dikerjakan penghargaan dari pimpinan pada
secara bersamaan. pegawai yang berprestasi. Motivasi
Temuan ini mengkonfirmasi kajian sebagai dorongan semangat kerja
yang dilakukan oleh H. Teman seperti gaji, dan tunjangan hari tua
Koesmono, (2007); Zuraida et al.,(2013); nampaknya point penting yang harus
Hilatunnisa, (2014); T. E. Putri, (2018); diperhatikan karena responden
Nataria et al., (2019); Nirmalasari, (2019); memberikan tanggapan yang kurang
Rohman & Ichsan, (2021); Ridha et al., puas dan tuntutan tugas yang yang
(2022) yang menemukan bahwa tuntutan menjadi penghambat meningkatkan
tugas berpengaruh negative signifikan kinerja untuk diperbaiki kejadian beda
terhadap kinerja pegawai. paham antara pegawai dengan atasan,
5. Kesimpulan dan Saran dan pembagian tugas yang tidak sesuai
Kesimpulan dengan ketrampilan dan kemampuan
Berdasarkan hasil penelitian dan menjadi faktor dominan pada kinerja
pembahasan maka disimpulan sebagai pegawai (perawat).
berikut: 2. Keterbatasan Penelitian
1. Kepemimpinan berpengaruh positif Keterbatasan dari penelitian ini bahwa
signifikan terhadap kinerja pegawai hasil penelitian ini tidak dapat
(perawat) RSD KRMT Wongsonegoro digeneralisasi karena hanya berlaku di
Semarang RSD KRMT Wongsonegoro
2. Motivasi kerja berpengaruh positif Semarang. Disamping itu model
signifikan terhadap kinerja pegawai penelitian ini masih mengekplore
(perawat) RSD KRMT Wongsonegoro hubungan yang sifatnya searah.
Semarang Rekomendasi bagi penelitian
3. Tuntutan tugas berpengaruh negatif berikutnya adalah dikembangkannya
signifikan terhadap kinerja pegawai model lain seperti model pengaruh
(perawat) RSD berpengaruh positif tidak langsung yang dapat digunakan
signifikan terhadap kinerja pegawai untuk mengukur kinerja serta perlu
(perawat) RSD KRMT Wongsonegoro ditambahkannya variabel lain misalnya
Semarang work engagement sebagai mediasi.
Saran
1. Implikasi Manajerial Daftar Pustaka
Besarnya nilai Adjusted R Square dapat A.A. Anwar Prabu Mangkunegara. (2017).
menjelaskan variabel terikat yang dapat Manajemen Sumber Daya Manusia.
dijelaskan oleh variabel bebas sebesar Remaja Rosda Karya.
95,2% persen , sedangkan sisanya 4,8% Adawiah, A., & Putri, I. M. (2020). Pengaruh
persen dijelaskan oleh variabel lainnya Kepemimpinan Dan Komitmen
yang tidak dimasukkan ke dalam Organisasi Untuk Meningkatkan
penelitian ini, hal ini menunjukkan Kinerja Perawat Pada Ruang Rawat
bahwa variable kepemimpinan, Inap RS Ibnu Sina YW UMI Makassar.
Journal of Management Science (JMS), Madura. Http://Journal.Feb.Unmul
Adhitya Wiyani, E. (2015). Analisis .Ac.Id/Index.Php/KINERJA/Article/Vie
Pengaruh Motivasi Kerja, w/7400, 17(2), 186–193.
Pengembangan Karir dan Komitmen Aritonang et al. (2020). Pengaruh budaya
Organisasional Terhadap Kinerja organisasi, gaya kepemimpinan dan
Karyawan (Studi Pada Karyawan job insecurity terhadap kinerja
Bagian Produksi PT Temprina Media karyawan pada Non Government
Grafika Jawa Pos Group Cabang Organization YAPARI. 6(02), 184–200.
Semarang). 4, 1–15. As’ad. (2001). Seri Ilmu Sumber Daya
Al Fajr, M. A., & Al Dianty, M. (2020). Manusia Psikologi Industri. Liberty.
Pengaruh Motivasi Ekstrinsik Dan Caniago, A., & Sudarmi, W. (2021). Analisis
Intrinsik Terhadap Kinerja Pekerja Pengaruh Kepercayaan Dan Motivasi
Proyek Konstruksi. Widyakala: Karyawan Terhadap Kinerja
Journal of Pembangunan Jaya Perusahaan. Jurnal Lentera Bisnis,
University, 7(1), 13. https://doi.org/ 10(1), 1. https://doi.org/10.34127/
10.36262/widyakala.v7i1.228 jrlab.v10i1.404
Apsari, C., & Syarif, R. (2022). Pengaruh Charli, C. O., Sari, P. I. P., & Ade, F. S.
Motivasi Kerja , Disiplin Kerja dan (2020). Pengaruh lingkungan kerja,
Lingkungan Kerja terhadap Kinerja motivasi dan kepuasan kerja
Karyawan Sekretariat Komite Farmasi berpengaruh terhadap kinerja
Nasional Kementerian Kesehatan RI. karyawan Di Air Minum (PDAM) Kota
Jurnal IKRAITH-EKONOMIKA, 5(2), Padang. Jurnal Ilmiah Manajemen,
Ardianti, F. E., Qomariah, N., & Wibowo, Y. 8(1), 1–11. http://www.ejournal.
G. (2018). Pengaruh Motivasi Kerja, pelitaindonesia.ac.id/ojs32/index.php/
Kompensasi Dan Lingkungan Kerja PROCURATIO/index
Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Darmanto, R. F., & Ariyanti, A. (2021).
(Studi Kasus Pada PT. Sumber Alam Pengaruh Organisasi Pembelajaran,
Santoso Pratama Karangsari Dukungan Sosial, dan Motivasi Kerja
Banyuwangi) https://doi.org/ terhadap Kinerja Pegawai PT Bank
10.32528/ smbi.v8i1.1764. Jurnal Mandiri Cabang Bekasi. Jurnal
Sains Manajemen Dan Bisnis Pengembangan Wiraswasta, 23(2),
Indonesia, 8(1). https://doi.org/ 149. https://doi.org/10.33370
10.32528/ smbi.v8i1.1764 /jpw.v23i2.527
Arifin, A. (2020). Pengaruh Kepemimpinan Davis, K., & Newstrom, J. W. (1990).
dan Kerja Sama Tim terhadap Perilaku dalam Organisasi. Erlangga.
Kepuasan Kerja dan Kinerja Deddy, A. (2022). Pengaruh kepemimpinan
Karyawan. Ekonomi Dan Bisnis, transformasional terhadap kinerja
Universitas Bahaudin Mudhary, pegawai melalui kepuasan kerja pada
Madura, 17(2), 186–193. Badan Pengelola Pajak Dan Retribusi
http://journal.feb.unmul.ac.id/index.ph Daerah (BPPRD) Kota Jambi. Jurnal
p/KINERJA/article/view/7400 Manajemen Terapan Dan Keuangan
Arifin, A. (2021). Pengaruh Kepemimpinan (Mankeu), 11(01), 171–185.
dan Kerja Sama Tim terhadap Fadhillah, H., Wahyati, E., & Sarwo, B.
Kepuasan Kerja dan Kinerja (2019). Regulation of Health Workers
Karyawan. Ekonomi Dan Bisnis, in the legislation and the principle of
Universitas Bahaudin Mudhary, legal certainty. Soepra Jurnal Hukum
Kesehatan, 5(1), 146–162. Surabaya. Jurnal Manajemen Dan
Fajri, T. M., & Rohman, A. (2020). Pengaruh Kewirausahaan, 9(1), pp.30-40.
Sistem Reward Dan Motivasi http://puslit2.petra.ac.id/ejournal/index
Karyawan Terhadap Kinerja .php/man/article/view/16633
Karyawan. Jurnal Ekobis : Ekonomi Halim, A. (2021). Pengaruh Gaya
Bisnis & Manajemen, 9(2), 145–155. Kepemimpinan Terhadap Kinerja
https://doi.org/10.37932/j.e.v9i2.66 Pegawai Pada Dinas Pendidikan Dan
Febriansyah, F., Sumarmi, S., & Haryono, S. Kebudayaan Kota Makassar. Publik:
(2020). Pengaruh Kepemimpinan, Jurnal Manajemen Sumber Daya
Kemampuan Kerja Terhadap Kinerja Manusia, Administrasi Dan Pelayanan
Pegawai Dinas Pendidikan Provinsi Publik, 7(2), 92–104. https://doi.org
Sumsel Dimediasi Motivasi Kerja. /10.37606/publik.v7i2.140
Jurnal Manajemen Dayasaing, 22(1), Handoko. (2017). Manajemen Sumber Daya
Firmansyah et al. (2022). Pengaruh Manusia (Edisi Revi). Bumi Aksara.
kepemimpinan, budaya organisasi dan Haqiqi, F., Azmi, Sambuardi, R., &
motivasi kerja berpengaruh masing Rahmadani, P. (2022). Pengaruh
masing terhadap kinerja karyawan Kepemimpinan Dan Motivasi
pada PT. The Univenus Serang. 2(12), Terhadap Kinerja Karyawan PT. Tri
Firmansyah, F., Manajemen, P. S., Ekonomi, Karya Karimun. Jurnal Kemunting,
F., Bisnis, D. A. N., & Surakarta, U. M. 3(1), 629–646.
(2021). Pengaruh Implementasi Harahap, K., Zubeir, A., Leonia, A., & ...
Leadership Dan Teamwork Terhadap (2020). Pengaruh Motivasi Intrinsik,
Kinerja Karyawan Dengan Kepuasan Kepemimpinan Dan Disiplin Kerja
Kerja Sebagai Variabel Intervening ( Terhadap Kinerja Pegawai Dinas
Studi Pada Usaha Kuliner Sate Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa
Kambing Mas Wal ). …. JRAM (Jurnal Riset …, 7(2), 160–
George, J. M., & Jones, G. (2002). 169. https://jurnal.uisu.ac.id/
Organizational Behaviour. Prentice index.php/JRAM/article/view/3373
Hall. Harefa, E. I. J. (2019). Pelaksanaan Tugas
Ghozali, I. (2016). Dasar Dasar Statistik dan dan Tanggung Jawab Perawat Dalam
Implikasi SMART PLS. Penerbit Menerapkan Keselamatan pasien di
Universitas Diponegoro. Rumah Sakit. : : Tugas Dan Tanggung
Ghozali, I. (2018). Aplikasi Analisis Jawab Perawat, Penerapan,
Multivariate dengan Program IBM Keselamatan Pasien, 8, 1–6.
SPSS. 25. Badan Penerbit Universitas Harianja, M. T. E. (2002). Manajemen
Diponegoro. Produksi dan Operasi. PT. Gramedia
Gurning, S. (2022). Pengaruh kepemimpinan Widiasarana.
terhadap kinerja pegawai melalui Hermawati, R., Firdaus, A., Suryani, N. L.,
kepuasan kerja dan pemberdayaan Rozi, A., & Erlangga, H. (2021).
pada dinas pendidikan kabupaten Pengaruh Pelatihan Dan Motivasi
dairi. 3(2), 57–65. Terhadap Kinerja Karyawan Pada
H. Teman Koesmono. (2007). Pengaruh Bank BJB di Cabang Balaraja Banten.
Kepemimpinan Dan Tuntutan Tugas JENIUS (Jurnal Ilmiah Manajemen
Terhadap Komitmen Organisasi Sumber Daya Manusia), 4(3), https:/
Dengan Variabel Moderasi Motivasi /doi.org/10.32493/jjsdm.v4i3.10459
Perawat Rumah Sakit Swasta Hidayat, P., Pituringsih, E., & Martiningsih,
R. S. P. (2018). Pengaruh Gaya Pengaruh Beban Kerja Dan Konflik
Kepemimpinan, Pemahaman Good Pekerjaan-Keluarga (Work Family
Governance, Dan Ketidakjelasan Peran Conflict) Terhadap Kinerja Wanita
Tehadap Kinerja Auditor Pada Karir Dengan Stres Kerja Sebagai
Inspektorat Provinsi Ntb. Jmm Unram Variabel Intervening (Pada Cv. Buana
- Master of Management Journal, 7(4), Tengka Garment Bangkalan). Eco-
47–56. https://doi.org/10.29303 Entrepreneurship, 7, 20.
/jmm.v7i4.345 Lestari, D. (2022). Pengaruh motivasi kerja
Hilatunnisa. (2014). Pengaruh dan disiplin kerja terhadap kinerja
Kepemimpinan dan Tuntutan tugas karyawan pada PT. Sari Melati
melalui Kepuasan Kerja terhadap Kencana Cabang RC Veteran Jakarta
Kinerja Pegawai di tiga Puskesmas Selatan. Fair Value: Jurnal Ilmiah
Kabupaten Tangerang. Universitas Esa Akuntansi Dan Keuangan, 4(8), 3682–
Unggul. Lian, B. (2017). Kepemimpinan Dan Kualitas
Ie, M., & Widjaja, O. H. (2021). Pengaruh Kinerja Pegawai.
kepemimpinan transformasional dan Lubertri, L., & Azizah, S. N. (2020).
kepercayaan interpersonal terhadap Pengaruh Budaya Organisasi dan
organizational citizenship behavior Komunikasi Organisasi terhadap
karyawan. Feedforward: Journal of Kinerja Karyawan melalui Knowledge
Human Resource, 1(2), 60–70. Sharing sebagai Pemediasi. Jurnal
Istanto, M. Z. (2021). Pengaruh Motivasi, Ilmiah Mahasiswa Manajemen, Bisnis
Ligkungan Kerja dan Disiplin Kerja Dan Akuntansi (JIMMBA), 2(3), 450–
Terhadap Kinerja Karyawan (Studi 465. https://doi.org/10.32639/
Empiris Pada UMKM Bakpia JR jimmba.v2i3.490
Srumbung Magelang). Lupita, R. (2015). Motivasi Intrinsik Dan
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH Ekstrinsik Serta Pengaruhnya
MAGELANG. Terhadap Kinerja Karyawan (Studi
Kadarisman, M. (2012). Manajemen Pada Pekerja Pt Pertamina Ru V
Kompensasi. Rajawali Pers. Balikpapan). Angewandte Chemie
Khair, H. (2019). Pengaruh Kepemimpinan International Edition, 6(11), 951–952.
Dan Kompensasi Terhadap Kepuasan Mahmudi. (2010). Manajemen Kinerja
Kerja Melalui Motivasi Kerja Sektor Publik. Penerbit UUP STIM
https://doi.org/http://dx.doi.org/10.305 YKPN, Yogakarta. Penerbit UUP STIM
96%2Fmaneggio.v2i1.3404. YKPN.
Maneggio: Jurnal Ilmiah Magister Mangkunegara. (2017). Manajemen Sumber
Manajemen, 2(1), 69–88. Daya Manusia. Remaja Rosda Karya.
https://doi.org/http://dx.doi.org/10.305 Mardanov, I. (2020). Intrinsic and extrinsic
96%2Fmaneggio.v2i1.3404 motivation, organizational context,
Khasanah, R. U. (2022). YUME : Journal of employee contentment, job
Management Motivasi Kerja satisfaction, performance and intention
Karyawan ( Studi pada Karyawan PT . to stay. Evidence-Based HRM, 9(3),
Daiya Plas Semarang ) Abstrak. 5(1), 223–240. https://doi.org/10.1108
465–476. /EBHRM-02-2020-0018
https://doi.org/10.37531/yume.vxix.54 Marzuqi, A. S. (2018). Pengaruh gaya
6 kepemimpinan dan budaya organisasi
Kuswinarno, M., & Indirawati, N. (2021). terhadap kinerja karyawan melalui
kepuasan kerja karyawan sebagai Lestari Bumiay. Universitas
variabel intervening di BNI Syariah KC Peradaban.
Surakarta [FAKULTAS EKONOMI No, U.-U. (2009). Undang-Undang Republik
DAN BISNIS ISLAM UNIVERSITAS Indonesia Nomor 44 Tahun 2009
ISLAM NEGERI SUNAN Tentang Rumah Sakit. 1.
KALIJAGA YOGYAKARTA]. In https://doi.org/10.1017/CBO97811074
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS 15324.004
ISLAM UNIVERSITAS ISLAM Nugraha, A., & Hilal, N. (2021). Pengaruh
NEGERI SUNAN KALIJAGA Absensi Sidik Jari (Finger Print) Dan
YOGYAKARTA. http://marefateadyan. Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan
nashriyat.ir/node/150 Dengan Disiplin Kerja Sebagai
Mauli, et al.,. (2012). Pengaruh Stres Variabel Mediasi (Studi Kasus Pada
Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Cv. Indoraga Persada Jember).
Kasus Pada Dosen Politeknik Negeri Majalah Ilmiah Dian Ilmu, 20(1), 57.
Bengkalis). Jurnal Ilmiah Mahasiswa, https://doi.org/10.37849/midi.v20i1.20
Mitchell, T. R., & R, L. J. (1998). People in Nurcahyani, N., & Adnyani, I. (2016).
Organizations: An Introduction to Pengaruh Kompensasi Dan Motivasi
Organizational Behaviour. Mc Graw- Terhadap Kinerja Karyawan Dengan
Hill International Edition. Kepuasan Kerja Sebagai Variabel
Nataria, O., Dedi, S., & Sabarofek, M. S. Intervening. E-Jurnal Manajemen
(2019). Pengaruh Stres Kerja Dan Universitas Udayana, 5(1), 253981.
Beban Kerja Terhadap Kinerja Oktavianus. (2018). Pengaruh
Pegawai Disperindagkop Dan Umkm Kepemimpinan, Motivasi, Lingkungan
Manokwari. Cakrawala Management Kerja terhadap Kinerja karyawan :
Business Journal, 1(1), 67. Studi pada Karyawan CV. Putra
https://doi.org/10.30862/cm-bj.v1i1.5 Bintang Api [Universitas Sanata
Nining Kurniasih. (2020). Pengaruh Dharma]. http://content.ebscohost
Kepemimpinan dan Budaya Organisasi .com/ContentServer.asp?EbscoConten
Terhadap Kinerja Pegawai (Studi t=dGJyMNLe80Sep7Q4y9f3OLCmr1
Kasus Pada Kantor Kecamatan Gep7JSsKy4Sa6WxWXS&ContentCu
Sumedang Utara Kabupaten stomer=dGJyMPGptk%2B3rLJNuePf
Sumedang). Pengaruh Kepemimpinan geyx43zx1%2B6B&T=P&P=AN&S=
Dan Budaya Organisasi Terhadap R&D=buh&K=134748798%0Ahttp://
Kinerja Pegawai (Studi Kasus Pada amg.um.dk/~/media/amg/Documents/
Kantor Kecamatan Sumedang Utara Policies and Strategies/S
Kabupaten Sumedang), Vol 10. Parta, I. W. G. I., & Mahayasa, I. G. A.
Ninla Elmawati Falabiba. (2021). Pengaruh (2021). Pengaruh Keterampilan Kerja,
Job Insecurity Dan Komitmen Team Work, dan Motivasi terhadap
Organisasi Terhadap Kinerja Perawat Kinerja Karyawan Bagian Produksi
Instalasi Rawat Inap RSUD Kota pada Art Shop Cahaya Silver di Celuk,
Makassar. Universitas Hasanudin Gianyar. Widya Amrita, 1(1), 65–76.
Makasar. https://doi.org/10.32795/widyaamrita.
Nirmalasari, O. F. (2019). Pengaruh tuntutan v1i1.1147
tugas dan lingkungan kerja terhadap Prihandayani, H. (2017). Pengaruh gaya
komitmen organisasi yang berdampak kepemimpinan, motivasi, budaya
pada kinerja karyawan di CV Ayu organisasi, dan lingkungan kerja
terhadap kinerja karyawan pada PD. Salemba Empat.
BKK Se- Kabupaten Wonogiri. Robbins, P. S. (2006). Perilaku Organisasi
Journal of Chemical Information and (Benyamin Molan (ed.); 10th ed.).
Modeling, 21(2), 1689–1699. Erlangga.
https://www.oecd.org/dac/accountable Robbins, S. . dan T. A. J. (2015). Perilaku
-effective-institutions/Governance Organisasi (16th ed.). Salemba Empat.
Notebook 2.6 Smoke.pdf Robert H. (2017). Redefining Health Care
Purwanto, A., Asbari, M., Prameswari, M., System. Santa Monica, California: The
Ramdan, M., & Setiawan, S. (2020). Rand Corporation.
Dampak Kepemimpinan, Budaya Rohman, M. A., & Ichsan, R. M. (2021).
Organisasi dan Perilaku Kerja Inovatif Pengaruh Beban Kerja Dan Stres Kerja
Terhadap Kinerja Pegawai Puskesmas. Terhadap Kinerja Karyawan Pt Honda
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, Daya Anugrah Mandiri Cabang
9(01), 19–27. https://doi.org/10.33221 Sukabumi Malik. Jurnal Mahasiswa
/jikm.v9i01.473 Manajemen, Volume 2 No.1 (April
Putri et al. (2018). Pengaruh Pelatihan Dan 2021) E-ISSN 2798-1851
Motivasi Kerja Terhadap Kinerja PENGARUH, 2(1), 1–22.
Karyawan. Journal of Applied Santosa, P. I. (2018). Metode Penelitian
Managerial Accounting, 2(1), 103– Kuantitatif Pengembangan Hipotesis
109. https://doi.org/10.30871 dan Pengujiannya Menggunakan
/jama.v2i1.726 Smart PLS. Andi.
Putri, T. E. (2018). Pengaruh Tuntutan Tugas Sasongko, T. (2009). Pengaruh Gaya
dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Kepemimpinan terhadap Prestasi Kerja
KaryawanInspektorat Pemerintah Karyawan pada KPRI Bima Jaya
Provinsi Jawa Timur. UPN l“Veteran” Pasuruan. Jurnal Sarjana Fakultas
Jawa Timur. Ekonomi Universitas Tribhuwana
Ridha, M. Y., Basalamah, M. R., & Farida, E. Tunggadewi Malang.
(2022). Pengaruh stres kerja, Satriyo, R. B. (2019). Pengaruh motivasi
lingkungan kerja,beban kerja terhadap intrinsik dan disiplin kerja karyawan
kinerja pegawai Dinas Lingkungan terhadap kinerja karyawan pt. genindo
Hidup Kota Malang. E - Jurnal Riset prima sakti cabang serang banten
Manajemen Prodi Manajemen Unisma, dengan kepuasan kerja sebagai variabel
11(7), 1–16. intervening. Jurnal Mozaik. Vol.XI
Rinda, R. T., Maulana, H., & Putri, S. W. Edisi 1. Juli 2019, XI(1), 1–11.
(2022). Pengaruh Motivasi Kerja dan Sekaran, U. (2014). Metodologi Penelitian
Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Untuk Bisnis (Research Methods for.
Pegawai Pada Kantor Kecamatan Business) (Buku 1 Edi). Salemba
Pamijahan Bogor. Inovator, 11(1). Empat.
http://ejournal.uika- Sherlie, & Hikmah. (2020). Pengaruh
bogor.ac.id/index.php/INOVATOR/art Motivasi, Disiplin Kerja dan
icle/view/6817%0Ahttp://ejournal.uika Kompensasi Terhadap Kinerja
- Karyawan Pada Pt Benwin Indonesia
bogor.ac.id/index.php/INOVATOR/art Di Kota Batam. Jurnal Manajemen
icle/download/6817/3393 Dan Bisnis, 5(1), 757–765.
Robbins, S. P., and Judge, M. (2015). Sinambela, P. . (2017). Manajemen Sumber
Perilaku organisasi (edisi 16). Jakarta: Daya Manusia. PT. Bumi Aksara.
Sugiyono, D. (2018). Metode penelitian Winardi. (2001). Motivasi dan Permotivasian
kuatintatif , kualitatif dan R & D / dalam Manajemen. Rajagrafindo
Sugiyono. In Bandung: Alfabeta (Vol. Persada.
15, Issue 2010). Yukl, G. (2007). Kepemimpinan dalam
Sutikno. (2014). Pemimpin dan Organisasi. PT. Gramedia.
Kepemimpinan: Tips Praktis untuk Yuwono, T., Wiyono, N., Asbari, M.,
Menjadi Pemimpin yang Diidolakan. Novitasari, D., & Silitonga, N. (2020).
Holistica Lombok. Analisis Pengaruh Efektivitas
Tsauri et al. (2022). Pengaruh Kepemimpinan Transformasional dan
kepemimpinan, motivasi dan disiplin Kesiapan untuk Berubah terhadap
kerja terhadap kinerja karyawan pada Kinerja Karyawan Wanita di Masa
perusahaan konstruksi. E-Jurnal Pandemi Covid-19. Jurnal Ilmiah
Manajemen TSM, 2(1), 61–74. Mahasiswa Ekonomi Manajemen, 5(3).
Veronica, V., & Koto, S. K. (2020). Pengaruh Zaini, A. (2021). Pengaruh Disiplin Kerja
Faktor Anteseden Motivasi, Disiplin, dan Kompensasi Terhadap Kinerja
Dan Kesejahteraan Terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Miniso
Pegawai. Jurnal Pengembangan Internasional Compani Palembang.
Wiraswasta, 22(01), 57. https://doi.org Journal of Chemical Information and
/10.33370/jpw.v22i01.392 Modeling, 9(1), 1689–1699.
Wibowo. (2016). Manajemen Kinerja. PT. Zuraida, L., Novitasari, D., & Sudarman, A.
Rajagrafindo Persada. (2013). Pengaruh Kepemimpinan,
Widianto, T., & Supriyono, S. (2018). Tuntutan Tugas, Beban Kerja Dan
Pengaruh Kepemimpinan Dan Budaya Kepuasan Kerja Terhadap Komitmen
Organisasi Terhadap Kinerja Organisasional Pada Pegawai PDAM
Karyawan Bank Syariah Dengan Kota Magelang. Jurnal Ekonomi Dan
Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Bisnis Islam, VII(2), 245–261.
Intervening. ProBank, 3(2), https:// https://conference.uin-suka.ac.id/
doi.org/10.36587/probank.v3i2.379 syariah/Ekbisi/article/view/339

Anda mungkin juga menyukai