Anda di halaman 1dari 10

HUBUNGAN MOTIVASI KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN

KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA TIM PENANGANAN


COVID-19 DI RSUD BAHRTERAMAS

DI SUSUN OLEH

ARTHA YUNI SUCITRA

M201901030

PROGRAM STUDI MAGISTER KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MANDALA WALUYA KENDARI

TAHUN

2021
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dewasa ini seiring dengan perkembangan zaman dan pertambahan

penduduk yang sangat pesat, Kesehatan menjadi salah satu hal mendasar yang

dibutuhkan oleh setiap orang. Oleh karena itu pelayanan kesehatan yang baik

harus dilakukan agar kebutuhan kesehatan masyarakat dapat dipenuhi. Dalam

hal ini fasilitas kesehatan sangat berperan penting.

Seperti diketahui bahwa salah satu fasilitas kesehatan yang sering dituju

oleh masyarakan adalah rumah sakit. Menurut Undang-undang rumah sakit

adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan

kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat

inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Oleh karena itu, rumah sakit sebagai

salah satu usaha penyedia layanan jasa kesehatan dituntut untuk selalu

memberikan pelayanan kesehatan yang baik, terpadu dan efisien.

Untuk memberikan pelayanan kesehatan yang baik, terpadu dan efisien

Rumah Sakit harus di dukung oleh tenaga atau sumber daya yang memadai.

Sumber daya merupakan aset penting yang dibutuhkan untuk kelangsungan

hidup sebuah organisasi, dikarenaka sumber daya sebagai penggerak utama

setiap organisasi dalam menjalankan kegiatannya.


Menurut Wahyudi dan Suryono (2006) dalam Kurnasih (2014) untuk

mengoptimalkan peran sumber daya dalam sebuah organisasi harus

memperhatikan kinerja karyawan.

Menurut Mangkunegara (2007) kinerja merupakan hasil kerja secara

kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan dalam

melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan

kepadanya. Keberhasilan suatu organisasi sangat dipengaruhi oleh kinerja

karyawannya. Setiap organisasi akan berusaha untuk meningkatkan kinerja

karyawannya, dengan harapan tercapainya tujuan organisasi.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja seorang karyawan

dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dalam sebuah perusahaan

atau organisasi. Faktor-faktor yang mempengaruhi tersebut di antaranya

adalah motivasi, lingkungan kerja serta kepuasan kerja karyawan tersebut

dalam bekerja disebuah organisasi.

Menurut Veithzal (2004) motivasi merupakan serangkaian sikap dan

nilai-nilai yang mempengaruhi individu untuk mencapai hal spesifik sesuai

tujuannya. Sikap dan nilai tersebut merupakan sesuatu yang invisible atau tak

terlihat yang memberikan kekuatan untuk mendorong individu dalam

bertingkah laku untuk mencapai tujuannya.

Berdasarkan hal tersebut motivasi menjadi hal yang sangat penting

yang dapat mempengaruhi setiap karyawan agar dapat bekerja keras untuk

mencapai kinerja yang lebih baik. Karyawan dengan motivasi kerja yang

tinggi akan melakukan pekerjaannya dengan tekun dan giat, tetapi sebaliknya
jika motivasi karyawan tersebut rendah maka karyawan tersebut akan tidak

bersemangat dalam melakukan pekerjaan dan mudah menyerah.

Menurut Ekaningsih dalam Ratri (2014) salah satu bentuk motivasi

yang dapat diberikan oleh perusahaan atau organisasi kepada karyawannya

yaitu dengan memberikan gaji yang sesuai dan pengakuan atas hasil kerja

mereka. Seseorang akan bekerja dengan baik, bila orang tersebut

mendapatkan imbalan yang sesuai.

Selain motivasi, lingkungan kerja menjadi faktor yang mempengaruhi

kinerja seorang karyawan dalam sebuah organisasi. Menurut Sondang (2015)

lingkungan kerja adalah sesuatu yang ada disekitar pekerja yang

mempengaruhinya dalam menjalankan tugas, seperti tempratur, kelembaban,

polusi, udara, ventilasi penerangan, kegaduhan, kebisingan, kebersihan, dan

memadai tidaknya alat dan perlengkapan kerja.

Menurut Puspasari & Wani (2020) sebuah lingkungan kerja dapat

dikatakan baik apabila memungkinkan seorang untuk meningkatkan

produktivitas kerjanya, baik kondisi fisik maupun psikologis.

Lingkungan kerja yang menyenangkan dalam setiap organisasi atau

perusahaan mempunyai peranan sangat penting karena akan mempengaruhi

karyawan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Lingkungan

kerja yang menyenangkan dan memberikan kepuasaan serta memberikan rasa

aman memiliki pengaruh terhadap peningkatan kinerja karyawan, karena

karyawan tidak akan merasa terganggu sehingga para karyawan akan lebih
tenang, tekun, aktif dan serius dalam mengerjakan tugas dan tanggung

jawabnya.

Rumah Sakit Umum Bahteramas merupakan rumah sakit milik

Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara dan merupakan rumah sakit

rujukan di Provinsi Sulawesi Tenggara. Fasilitas tempat tidur perawatan di

Rumah Sakit Umum Bahteramas pada tahun 2015 berjumlah 313 bed, dan

pada tahun 2016 sebanyak 316 bed. Sedangkan Kinerja RSUD Bahteramas

yang di ukut berdasarkan dari tingkat hunian Bed Occupancy Rate (BOR),

dengan jumlah rata-rata pada tahun 2015 berjumlah 54,96%, dan tahun 2016

berjumlah 58,61%. Berdasarkan standard untuk nilai BOR rumah sakit adalah

rentang 60-80%.

Pada tahun 2016 data kunjungan pasien rawat jalan di Rumah Sakit

Umum Bahteramas sebanyak 128.056 pasien yang terbagi atas pasien

kepersertaan BPJS sebanyak 109.441 orang, peserta Jamsostek sebanyak 687

orang, dan untuk mandiri atau umum sebanyak 17.928 orang. Pada tahun

2017 jumlah pasien rawat jalan sebanyak 151.859 yang terdiri atas pasien

BPJS sebanyak 140.938 orang, 598 orang pasien jamsostek dan untuk pasien

mandiri atau umum sebanyak 10.323 orang.

Pasien rawat inap pada tahun 2016 sebanyak 12.951 pasien yang terdiri

atas pasien BPJS sebanyak 10.629 orang, Jamsostek sebanyak 218 orang dan

untuk pasien mandiri atau umum sebanyak 2.104 orang. Pada tahun 2017

terdapat 10.295 pasien dengan kepesertaan BPJS 8.368 orang, Jamsostek


sebanyak 368 orang dan untuk pasien mandiri atau umum sebanyak 1.559,

dan pada tahun 2018 terdapat 17.859 (RSUD Bahteramas, 2019).

Dengan jumlah kunjungan yang terus mengalami peningkatan, RSUD

Bahteramas selaku rumah sakit pemerintah di tuntut untuk memberikan

pelayanan yang optimal dan berkualitas. Oleh karena itu, RSUD Bahteramas

harus mempunyai sumber daya yang memiliki kinerja yang baik dan

berkualitas sehingga dapat mewujudkan tujuan Rumah Sakit Umum Daerah

Bahteramas.

1.2 Kajian Masalah

Keberhasilan suatu organisasi sangat dipengaruhi oleh kinerja sumber

daya yang dipekerjakannya dalam hal ini yang sangat berperan penting adalah

sumber daya manusia atau karyawannya. Sebuah organisasi atau perusahaan

akan selalu berusaha untuk meningkatkan kinerja karyawannya, hal itu

dilakukan untuk tercapainya tujuan organisasi atau perusahaan.

Menurut Sunyoto (2012) dalam Permansari (2013) motivasi merupakan

sebuah dorongan yang tumbuh dalam diri seseorang. Baik yang berasal dari

dalam maupun dari luar dirinya untuk melakukan suatu pekerjaan dengan

semangat tinggi menggunakan semua kemampuan dan keterampilan yang

dimilikinya guna mencapai tujuan organisasi.

Selain motivasi, lingkungan kerja menjadi faktor lain yang

mempengaruhi kinerja seorang karyawan di sebuah organisasi atau

perusahaan. menurut Darvis dalam Ekaningsih (2012) lingkungan kerja dalam

suatu organisasi mempunyai arti penting bagi individu yang berkerja di


dalamnya, karena lingkungan ini akan mempengaruhi secara langsung

maupun tidak langsung manusia yang ada di dalamnya.

Menurut beberapa penelitian sebelumnya motivasi dan lingkungan kerja

mempunyai hubungan terhadap kinerja seorang pegawai dalam sebuah

organisasi atau perusahaan. Berdasaran penelitian yang telah dilakukan oleh

Ragil Permansari pada tahun 2013 di PT. Augrah Raharja Semarang

menunjukkan bahwa secara parsial motivasi dan lingkungan kerja

berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja. Ini membuktikan bahwa

semakin tinggi motivasi pada suatu perusahaan berdampak pada semakin

tinggi kinerja perusahaan tersebut, dan untuk lingkungan kerja semakin baik

suatu lingkungan kerja yang ada diperusahaan berdampak semakin tinggi

kinerja perusahaan tersebut. Dan pada perhitungan koefisiensi determinasi

(R2) motivasi dan lingkungan kerja keduanya mempunya pengaruh terhadap

kinerja sebesar 55,4%.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Nur Ratri dan

Palupiningdyah (2014) yang dilakukan di Rumah Sakit Islam Banjarnegara.

Penelitian ini mempunyai populasi sebanyak 229 orang dan menggunakan

sampel sebanyak 70 orang. Dalam penelitian tersebut diperoleh bahwa

motivasi dan lingkungan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan

Rumah Sakit Islam Banjarnegara.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Made Adi Wibowo yang

dilakukkan terhadap karyawan pada rumah sakit umum salatiga pada tahun

2016 sebanyak 86 orang dinyatakan bahwa motivasi berpengaruh signifikan


=terhadap kinerja karyawan, dimana diperolah t = 2.103 sig. < 0.039 α =

0.05.

Berdasarkan survey dan wawancara yang pernah dilakukan pada

beberapa karyawan Rumah Sakit Umum Daerah Bahteramas Kota Kendari,

diketahui bahwa masih ada keluhan tentang pembagian insentif (jasa), para

karyawan merasa tidak puas terhadap pembagian tersebut. Selain itu,

lingkungan kerja juga menjadi salah satu hal yang sering dikeluhkan oleh

pegawai Rumah Sakit Bahteramas, contohnya masih banyak beberapa

fasiltias yang kurang memadai. Jika hal tersebut terus terjadi maka akan

mempengaruhi kinerja karyawan Rumah Sakit Umum Bahteramas Kota

Kendari. Berdasarkan hal tersebut, penulis akan melakukan penelitian dengan

judul “Hubungan Motivasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja

Karyawan Rumah Sakit Umum Daerah Bahteramas Kota Kendari”.

1.3 Rumusan Masalah

Dengan memperhatikan latar belakang masalah yang telah dijelaskan

sebelumnya, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Apakah terdapat hubungan antara motivasi terhadap kinerja

pegawai Rumah Sakit Bahteramas Kendari

2. Apakah terdapat hubungan antara lingkungan kerja terhadap

kinerja pegawai Rumah Sakit Bahteramas Kendari

1.4 Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan antara motivasi dan lingkungan

kerja terhadap kinerja pegawai Rumah Sakit Umum Bahteramas Kota

Kendari.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk menganalisis apakah terdapat hubungan antara motivasi

terhadap kinerja pegawai Rumah Sakit Umum Bahteramas

Kendari

b. Untuk menganalisis apakah terdapat hubungan antara

lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai Rumah Sakit

Umum Bahteramas Kendari.

1.5 Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

a. Bagi Ilmu Pengetahuan

Di harapkan dapat dijadikan sebagai bahan pustaka atau

informasi tambahan untuk pengembangan ilmu pengetahuan.

b. Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi

tambahan dan pengalaman berharga bagi peneliti selanjutnya.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Rumah Sakit

Hasil penelitian ini di harapan menjadi tolak ukur bagi

Rumah Sakit Umum Daerah Bahteramas Kota Kendari dalam

meningkatkan kinerja karyawannya.


b. Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini akan dijadikan sebagai tambahan

wawasan dan pengetahuan tentang pengaruh kinerja karyawan

khususnya di lingkungan Rumah Sakit.

c.

Anda mungkin juga menyukai