PENDAHULUAN
Pada era globalisasi dan digital seperti saat ini, ilmu pengetahuan
akses melalui jaringan digital lebih memudahkan orang mencari informasi yang
diperlukan. Kondisi ini membuat orang lebih berpikir terbuka dalam menerima
hal-hal baru dan peka terhadap lingkungan sekitarnya serta isu-isu yang
dapat dinikmati oleh kalangan atas mulai bergeser. Hal ini tampak pada
pada golongan bawah. Saat ini, masyarakat golongan bawah lebih peduli dengan
kondisi kesehatan yang selama ini mungkin sering mereka abaikan karena biaya
layanan kesehatan yang mahal. Dengan adanya jaminan layanan kesehatan dari
mendatangi rumah sakit yang berakibat pada peningkatan jumlah pasien setiap
harinya.
rumah sakit. Rumah sakit sebagai sarana pelayanan kesehatan harus mampu
memberikan pelayanan kesehatan secara maksimal kepada para pasien. Saat ini,
1
2
rumah sakit tidak hanya sebagai sarana pengobatan semata namun juga menjadi
lahan bisnis bagi para pemilik. Mereka berharap ada keuntungan dari pelayanan
terbaik yang diberikan. Pelayanan terbaik dapat diberikan jika para pegawai
rumah sakit dapat memberikan kinerja yang baik pula sehingga memberikan
kesan positif terhadap pengguna. Oleh sebab itu, kinerja pegawai menjadi hal
yang penting bagi setiap perusahaan untuk diperhatikan sebagai ujung tombak
Sakit (RS) Dustira perlu didukung oleh para pegawai yang dapat secara bersama-
merupakan rumah sakit swasta di Kota Cimahi yang ditujukan untuk prajurit di
Belanda, RS. Dustira merupakan rumah sakit militer (militare hospital). Pada
perkembangan selanjutnya RS. Dustira bukan saja menerima pasien dari kalangan
militer tetapi juga masyarakat umum. Saat ini, RS. Dustira menerima pelayanan
kesehatan promotif dan preventif sehingga menjadi rumah sakit rujukan tingkat II.
RS. Dustira telah terakreditasi KARS versi 2012 pada tahun 2014 dengan
penilaian paripurna dan menjadi studi bagi rumah sakit lainnya terutama bagi
rumah sakit di jajaran TNI. Saat ini tersedia satu unit perawatan intensif dan 16
ruang perawatan dengan kapasitas 473 tempat tidur dengan 146 dokter, pelayanan
Selain itu, RS. Dustira juga memiliki layanan pada Instalasi Gawat Darurat
dokter, diperlukan dukungan dan kinerja yang baik dari para perawat yang
bertugas di IGD RS. Dustira sebagai pegawai rumah sakit yang paling sering
bersentuhan langsung dengan pasien. Pada bagian IGD RS. Dustira terdapat 30
orang perawat yang dibagi menjadi tiga bagian kerja selama 24 jam. Setiap
petugas IGD, termasuk para perawat yang merupakan rekan kerja dari dokter,
harus dapat bekerja dengan optimal karena memiliki tingkat resiko kerja yang
tepat dan cepat. Kerja optimal dapat diperoleh jika setiap perawat mampu
RS. Dustira, tidak sedikit informasi yang didapatkan dari pasien dan keluarga
yang menyebutkan bahwa pelayanan di IGD RS. Dustira tidak cukup baik dan
memakan waktu lama. Hal ini membuat para pasien maupun keluarga merasa jera
untuk kembali datang menggunakan jasa layanan di IGD RS. Dustira jika
diperlukan. Pada kesempatan yang lain, saat penulis bekerja di instansi lain di
Kota Cimahi, ada beberapa pasien yang datang dan mengeluh tentang pelayanan
IGD RS. Dustira karena merasa tidak ditangani dengan cepat dan baik.
sebaik-baiknya namun terkadang ada rasa lelah dan bosan menghadapi kondisi
4
kerja tersebut. Mereka mengatakan bahwa hasil kerja menjadi tidak terlalu
berpengaruh karena jika kinerja mereka baik tidak ada penghargaan yang
mengenai hal yang mempengaruhi kinerja mereka. Sebagian perawat ada yang
termotivasi untuk bekerja lebih giat karena semakin banyak jumlah pasien yang
ditangani akan berpengaruh pada insentif yang diperoleh. Ada juga yang
banyak pasien yang ditangani justru membuat semakin mudah lelah. Namun, tidak
sedikit diantara perawat yang menyatakan telah merasa nyaman bekerja di IGD
walaupun dengan ritme kerja yang sibuk. Mereka menikmati pekerjaan karena
hubungan kerja yang telah terjalin dengan baik dan satu sama lain merasa saling
mendukung.
Bila dicermati lebih jauh banyak faktor yang dapat memengaruhi kinerja
baik dari dalam maupun dari luar diri pegawai itu sendiri. Salah satunya adalah
motivasi yang muncul dari dalam diri pegawai tersebut. Dari hasil wawancara
singkat dengan para perawat di IGD RS. Dustira, jelas bahwa motivasi setiap
dengan pasti karena sangat memengaruhi kinerja yang akhirnya berdampak pada
mempunyai latar belakang, keinginan, dan kebutuhan yang berbeda. Hal ini
menjadi masalah besar dan harus disadari oleh pimpinan dan pemangku kebijakan
dalam setiap perusahaan. Motivasi dalam suatu perusahaan belum tentu sama
5
dengan motivasi pada umumnya di perusahaan lain. Oleh karena itu, sangat
penting untuk mengerti apa yang dapat memotivasi perawat tanpa hanya
Motivasi berasal dari kata Latin, yaitu movere yang mempunyai arti
dorongan atau menggerakkan. Motivasi sering kali dikaitkan pada sumber daya
manusia terutama terhadap bawahan. Titik utama dalam lingkup motivasi adalah
cara mengarahkan daya dan potensi pegawai sehingga dapat bekerjasama secara
produktif agar mampu mencapai tujuan yang ditentukan. Motivasi menjadi sangat
perilaku pegawai agar mau bekerja secara giat dan antusias mencapai hasil yang
dan terampil, tetapi yang terpenting adalah mereka mau bekerja giat dan
menjadi tidak ada artinya bagi perusahaan jika pegawai tersebut tidak mau bekerja
Selain yang muncul dari dalam diri, faktor-faktor yang berasal dari luar juga
kerja. Tidak dapat dipungkiri, lingkungan kerja telah terbukti menjadi salah satu
faktor lain yang mampu mempengaruhi hasil kerja para pegawai. Lingkungan
terhadap hasil kerja para pegawai. Lingkungan kerja yang kondusif dapat
mendorong pegawai untuk dapat memberikan hasil kerja yang maksimal. Kondisi
6
Motivasi dan lingkungan kerja yang baik yang dibentuk oleh perusahaan
bertujuan agar setiap pegawai dapat bekerja mencapai tujuan yang ditargetkan dan
memberikan kinerja optimal. Kinerja berasal dari kata job performance yang
diartikan sebagai hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh
peluang untuk mendapatkan tanggung jawab lebih, pengenalan, dan promosi agar
mengatakan bahwa performa individu secara umum ditentukan oleh tiga hal, yaitu
kinerja dipengaruhi oleh motivasi pegawai yang bekerja dalam suatu organisasi.
mengetahui tingkat kinerja perawat di IGD RS. Dustira. Selain itu, sebagai faktor
yang dinilai cukup besar mempengaruhi kinerja, pada penelitian ini juga akan
ditinjau motivasi perawat dan lingkungan kerja di IGD RS. Dustira. Untuk itu
akan dilakukan penelitian pada instalasi tersebut dengan judul “Pengaruh Motivasi
7
dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Perawat di Instalasi Gawat Darurat RS.
gambaran jelas tentang bagaimana kinerja perawat di IGD RS. Dustira Cimahi
Hal ini bisa menjadi bahan rekomendasi bagi pihak rumah sakit dalam merancang
yang sangat sulit diamati secara keseluruhan maka kajian penelitian ini hanya
dibatasi pada pengaruh motivasi dan lingkungan kerja terhadap kinerja perawat,
Dustira Cimahi?
Dustira Cimahi?
8
mengenai keterkaitan antara variabel bebas yaitu motivasi kerja dan lingkungan
kerja dengan variabel terikat yaitu kinerja perawat di IGD RS. Dustira Cimahi,
baik secara parsial maupun secara bersama-sama. Secara khusus penelitian ini
bertujuan untuk:
Cimahi.
Dustira Cimahi.
Dustira Cimahi.
1.4.1 Peneliti
diangkat. Melalui penelitian ini penulis juga dapat lebih memahami teori tentang
manajemen sumber daya manusia di lingkungan rumah sakit. Selain itu, pada
1.4.2 Pembaca
Penelitian ini juga dapat menjadi referensi bagi para pembaca sekaligus
1.4.3 Lembaga
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak RS. Dustira
melalui cara yang diinginkan oleh perawat di IGD RS. Dustira Cimahi.
Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan informasi bagi semua peneliti lain
yang berminat untuk memperoleh data awal dalam mengadakan kajian lanjutan
10
yang berkaitan dengan topik ini, terutama mengenai faktor-faktor lain yang
yang signifikan dalam bekerja bagi sebagian besar orang. Namun, seberapa jauh
dalam bentuk gaji atau insentif lainnya, saat ini ada beberapa hal signifikan
banyak orang, perasaan diakui dan dihargai lebih penting daripada uang dalam
Oleh karena itu, motivasi telah menjadi hal penting yang perlu diperhatikan
sebagai bagian yang terintegrasi dalam sebuah manajemen oganisasi saat ini.
organisasi tersebut. Masalah utama pada isu ini adalah motivasi seorang individu
belum tentu dapat memotivasi individu lain dalam perusahaan yang sama. Ada
Maslow, Teori Herzberg, Teori Mc. Clelland, Teori Vroom, dan teori lainnya.
Pada penelitian ini digunakan Teori Prestasi yang dikembangkan oleh Mc.
11
Clelland yang meliputi tiga indikator yaitu Need for Achievement, Need for
yang kondusif dapat memendorong pegawai untuk dapat memberikan hasil kerja
dimana seseorang bekerja, metode kerja, serta pengaturan kerja baik sebagai
apabila manusia dapat melaksanakan kegiatan secara optimal, sehat, aman, dan
nyaman. Lebih jauh lagi lingkungan kerja yang kurang baik dapat memakan
waktu yang lebih banyak dan tidak diperolehnya sistem kerja yang efisien
pengertian lingkungan kerja sebagai segala sesuatu yang ada disekitar para
yang dibebankan. Lingkungan dapat dinilai secara fisik dan non-fisik yang
dalam beberapa istilah seperti unjuk kerja, kinerja, hasil karya, pelaksanaan kerja,
berasal dari akar kata “to form” yang mempunyai beberapa “entries”. Pada
penelitian kali ini kinerja yang akan dinilai adalah kinerja perawat yang
dalam penggunaan pengetahuan teoritis yang mantap dan kokoh dari berbagai
ilmu dasar serta ilmu keperawatan sebagai landasan untuk melakukan pengkajian,
menjelaskan hasil yang ingin diperoleh, variabel bebas dan tak bebas serta alat
menggunakan hipotesis.
1.6.2 Sub-hipotesis
Dustira.
Dustira.