Oleh
PUPUT HUTAMI
NIM : 1500029284
i
HALAMAN PENGESAHAN
Disusun oleh :
Puput Hutami
NIM 1500029284
Tanggal .....................................
Dosen Pembimbing
Mengetahui,
Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.....................................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN.....................................................................................ii
DAFTAR ISI...............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................8
C. Tujuan Penelitian................................................................................................9
D. Manfaat Penelitian..............................................................................................9
E. Keaslian Penelitian...........................................................................................10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...............................................................................13
A. Telaah Pustaka..................................................................................................13
B. Landasan Teori.................................................................................................26
C. Kerangka Konsep.............................................................................................33
D. Hipotesis...........................................................................................................33
BAB III METODE PENELITIAN...........................................................................34
A. Jenis dan Rancangan Penelitian........................................................................34
B. Lokasi dan Waktu Penelitian............................................................................34
C. Populasi dan Sampel.........................................................................................34
D. Instrumen dan Alat Penelitian..........................................................................36
E. Variabel dan Definisi Operasional...................................................................36
F. Rencana Jalan Penelitian..................................................................................38
G. Analisis Data.....................................................................................................40
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................43
LAMPIRAN...............................................................................................................47
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
yang relatif baru di negara dunia selatan. Walaupun SDM kesehatan ini memiliki
kompetensi khusus yang diperlukan di dalamnya. Beberapa istilah umum yang sering
puskesmas/rumah sakit” yang merupakan penggerak atau motor utama dalam suatu
organisasi atau institusi. Oleh karena itu, wajar jika lebih banyak alokasi budget yang
diarahkan pada SDM jika dibandingkan dengan alokasi pada kebutuhan lainnya.
SDM dapat menjadi subjek maupun objek dalam organisasi ataupun institusi. Sebagai
evaluasi. Sementara itu, sebagai sasaran atau objek, manusia berada di dalam suatu
dilaksanakan oleh perawat dapat dinilai sebagai salah satu indikator baik atau
1
2
Kesadaran akan pentingnya keberadaan SDM yang berkualitas, dalam hal ini
kualitas perawat. Salah satu yang diukur dalam kualitas kinerja perawat adalah
seseorang menaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku
(Hasibuan, 2003). Disiplin kerja karyawan dapat dikatakan baik apabila memenuhi
syarat, di antaranya datang dan pulang sesuai dengan peraturan, tertib, berpakaian
rapi dan beratribut dinas lengkap, serta melapor jika tidak masuk kerja
pegawai dapat dipengaruhi oleh beberapa hal yang salah satunya adalah motivasi
kerja dari pegawai itu sendiri, sehingga pegawai yang memiliki motivasi tinggi
manusia, padat modal, padat teknologi dan pengetahuan, dan padat regulasi atau
peraturan-peraturan. Oleh karena itu dengan kompleksitas yang ada dalam organisasi
rumah sakit maka perlu adanya perhatian yang lebih baik dalam hal pengelolaan
sumber daya manusia yang ada di dalamnya, karena Sumber Daya Manusia (SDM)
dalam rumah sakit inilah penentu kelangsungan hidup organisasi (Mahendra, 2014).
kerja seseorang, agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif dan terintegrasi
dengan segala daya upayanya untuk mencapai kepuasan (Hasibuan, 2014). Menurut
Azar & Shafighi (2013) satu alasan kesuksesan karyawan dan organisasi adalah
3
karena adanya faktor motivasi yang tinggi dan konsep motivasi yang digunakan
faktor yang lebih mengarah pada perilaku dalam organisasi. Di dalam diri seseorang
dalam memenuhi tujuan tertentu. Motivasi karyawan dapat dipengaruhi oleh faktor
minat, gaji yang diterima, kebutuhan akan rasa aman, hubungan antar personal dan
untuk lebih menggerakan tenaga dan pikiran dalam merealisasikan tujuan perusahaan.
Apabila kebutuhan akan hal ini terpenuhi maka timbul kepuasan dan kelancaran
disiplin kerja pegawai. Penerapam disiplin kerja bertujuan agar kedisiplinan dapat
ditingkatkan oleh para pegawai di suatu organisasi tertentu, sehingga para pegawai
memiliki produktivitas kerja yang tinggi. Hal tersebut menunjukkan pentingnya peran
Sumber Daya Manusia tidak bisa dipisahkan dari tujuan suatu organisasi, baik
faktor lain yang diduga berpengaruh terhadap kedisiplinan pegawai yaitu faktor
disiplin kerja karyawan, oleh sebab itu pimpinan harus memiliki kemampuan untuk
efisien, dan membawa para pengikutnya kepada sasaran yang ingin di tuju, sesuai
dengan ketentuan waktu dan perencanaan. Oleh sebab itu, pimpinan harus memiliki
sehingga timbul kepercayaan pegawai terhadap suatu instansi dimana pegawai merasa
suatu instansi dapat memenuhi apa yang menjadi kebutuhannya dan instansi
sesuai dengan ketepatan hukum yang berlaku dan hal ini akan meningkatkan disiplin
teladan bagi rakyat atau anak buahnya dan tidak ragu menjalankan keputusan yang
telah disepakati selain itu pemimpin juga harus memberi contoh yang baik,
5
berdisiplin baik, jujur, adil serta berperilaku sesuai dengan kata-kata yang telah
diucapkannya.
timbul begitu saja atau secara sembarangan. Disiplin kerja timbul diantaranya dengan
memberikan pengarahan pada karyawan, salah satu tugas dari Leader. Kenyataan
kebutuhan biologis dan juga mempunyai kebutuhan yang bersifat rohani atau yang
bersifat psikologis, tentunya disadari bahwa tiap karyawan itu mempunyai kebutuhan
dan harapan yang berbeda, sehingga peranan pemimpin itu sangat penting untuk
Disiplin juga sebagai proses pada pegawai agar pegawai dapat mengembangkan
kontrol diri dan agar dapat menjadi lenih efektif dalam bekerja. Dengan demikian
mendidik, dan mengoreksi bukan tindakan negatif yang menjatuhkan pegawai atau
Rumah Sakit Umum Pusat dr. Seoradji terletak di Jl. KRT Pringgodiningrat
No.1, Dusun , Tegalyoso, Klaten Selatan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. RSUP dr.
Soeradji merupakan Rumah Sakit Umum tipe A yang memberikan pelayanan oleh
tenaga kesehatan yaitu dokter spesialis dan sub spesialis. Jumlah perawat yang
6
bekerja di Rumah Sakit Umum Pusat dr. Soeradji berjumlah 441 orang terdiri dari
Umum Pusat dr. Soeradji mengatakan bahwa mereka pernah datang terlambat ke
Rumah Sakit. Perawat yang datang terlambat mempunyai berbagai macam seperti ban
bocor, lalu lintas yang padat, mengantar anak sekolah dan masih banyak lagi.
200 165
150 147
Jumlah Perawat
datang
100
50
0
Jumlah perawat yang datang terlambat cukup tinggi selama 3 bulan terakhir. Waktu
perawat yang datang terlambat berkisar antara 1-30 menit. Keterlambatan merupakan
dalam suatu lingkungan kerja dibutuhkan suatu pola perilaku yang konsisten dan
diarahkan untuk mencapai suatu tujuan yang diharapkan. Pola perilaku dalam hal ini
ialah kepemimpinan. Faktor lain yang cukup penting yaitu motivasi kerja, karena
motivasi kerja akan berkaitan erat dengan sumber daya manusia. Peranan motivasi
sebagai pendorong peningkatan disiplin kerja perawat dan bila perawat tidak
perawat, maka akan timbul peningkatan disiplin kerja, dengan disiplin kerja yang
efektif dan efisien maka akan memberikan hasil yang maksimal sehingga organisasi
karyawan dapat melaksanakan tugasnya dengan baik dan dapat lebih berdisiplin
sehingga ada timbal balik yang seimbang. Karyawan yang mau mengikuti semua
disiplin kerja karena kebutuhannya telah dicukupi oleh perusahaan dan perusahaan
motivasi kerja instrinsik dan motivasi kerja ekstrinsik menurut hasil penelitian Sara
8
(2011) menunjukkan adanya hubungan antara motivasi kerja dengan disiplin kerja
karyawan.
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh La Ada (2009) mengatakan bahwa
terdapat hubungan sedang (0,329 dan 0,446) antara gaya kepemimpinan berdasarkan
Raha. Selain itu dari penelitian Suparta (2007) mengatakan bawah kepemimpinan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap disiplin dan produktivitas tenaga kerja
pada perusahaan garmen di kota Denpasar. Selain penelitian tersebut, terdapat juga
Puskesmas Batua kota Makassar seperti masuk kantor tidak tepat waktu, tidak
memakai seragam sesuai dengan yang ditetapkan serta bekerja tidak sesuai dengan
pegawai dalam hal pelaksanaan disiplin kerja, dengan terciptanya kesenjangan ini
mungkin saja dapat mengakibatkan adanya kinerja petugas yang tidak maksimal.
B. Rumusan Masalah
Dari hasil studi pendahuluan yang telah dilakukan bahwa masih banyak
akan timbul peningkatan disiplin kerja. Berdasarkan latar belakang yang telah penulis
“Apakah ada hubungan motivasi kerja dan kepemimpinan dengan disiplin kerja
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
di Rumah Sakit Umum Pusat dr. Soeradji, serta sebagai bahan evaluasi dan
3. Bagi Peneliti
E. Keaslian Penelitian
kerja karyawan non medis di Rumah Sakit Karya Bhakti Tahun 2012”. Hasil
penelitian ini adalah pada variabel independen dan jenis penelitian yang
sama meneliti mengenai motivasi kerja dan disiplin kerja perawat. Perbedaan
penelitian ini adalah jumlah dan jenis variabel yang diteliti serta lokasi
penelitian.
kerja dan disiplin kerja. Perbedaan penelitian ini adalah pada penambahan
variabel pada kinerja dan sampel yang digunakan dan lokasi penelitian.
terdapat hubungan yang signifikan pada variabel arahan dan bimbingan serta
penelitian ini adalah pada variabel dependen yaitu disiplin kerja. Perbedaan
penelitian ini adalah pada jenis penelitian yang digunakan, dimana peneliti
TINJAUAN PUSTAKA
A. Telaah Pustaka
1. Motivasi Kerja
a. Definisi
mau bekerja sama, bekerja efektif dan terintegrasi dengan segala daya
dan motivasi individu. Menurut prinsip tersebut, tidak ada tugas yang
13
1
Newstrom, 2011).
(level of persistence).
memuaskan
1
bersangkutan.
melaksanakan tugasnya.
1
bimbingan atasan
b. Jenis-jenis Motivasi
baik-baik saja.
lain.
lingkungan hidup.
seseorang.
Needs)
tingkat tugas kinerja yang lebih besar. Efek ini sangat kuat
lemah.
2. Kepemimpinan
a. Definisi
semua corak ini pada suatu waktu tertentu, tergantung situasi yang
b. Fungsi Kepemimpinan
ditetapkan.
c. Teori Kepemimpinan
2
Menurut Davis yang dikutip dalam Handoko (2003), ada 10 ciri utama
a. Kecerdasan (Intelligence)
and Breadht)
luas.
intrinsik.
i. Mampu Berinteraksi
menyenangkan
j. Mampu Memberdayakan
3. Disiplin Kerja
a. Definisi
prosedur kerja yang ada atau disiplin adalah sikap, tingkah laku, dan
b. Manfaat Disiplin
para karyawan:
1. Bagi organisasi
optimal.
2. Bagi Karyawan
berikut:
pedoman kerja.
kedisiplinan pegawai.
B. Landasan Teori
Salah satu dari teori motivasi yang dikemukakan dan dibahas adalah
model Hirarki kebutuhan yang diusulkan oleh Maslow dalam Gibson. Dalam
paling dasar yang merupakan kebutuhan untuk dapat hidup meliputi sandang,
pangan, papan seperti makan, minum, perumahan, tidur, dan lain sebagainya.
Kebutuhan akan rasa aman ini meliputi keamanan secara fisik dan
pekerjaan dan keamanan dari dan ke tempat pekerjaan. Kemanan fisik ini
Keamanan dari segi psikologis ini seperti perlakuan yang manusiawi dan adil,
jaminan akan kelangsungan pekerjaannya, jaminan akan hari tuanya pada saat
pribadi yang ramah dan akrab), dan interaksi yang lebih erat dengan orang
dalam dua sub, yakni penghormatan dari diri sendiri dan penghargaan dari
orang lain. Sub pertama mencakup hasrat dari individu untuk memperoleh
tugas atau tantangan dalam hidupnya. Sub yang kedua mencakup antara lain
prestasi. Dalam hal ini individu butuh penghargaan atas apa-apa yang
jasa, hadiah, kompensasi, insentif, prestise (wibawa), status, reputasi, dan lain
sebagainya.
paling tinggi. Pemenuhan kebutuhan ini dapat dilakukan oleh para pimpinan
sebagainya.
tetapi lebih dari itu yaitu pemimpin harus mampu melibatkan seluruh lapisan
mencapai tujuan.
penting mengenai sebuah masalah, sementara orang lain masih dalam tahap
laku orang lain, juga masalah relasi dan pengaruh antara pemimpin dan yang
energi dan dana yang tersedia untuk mencapai suatu tujuan yang berbeda
sosial yang berlaku, dimana karyawan selalu datang dan pulang tepat waktu
Menurut Anoraga (2014), disiplin adalah latihan batin dan watak dengan
maksud supaya perbuatannya selalu mentaati tata tertib dan ketaatan pada
tersebut adalah tidak adanya ruang lingkup atau uraian pekerjaan yang jelas,
keadaan ekonomi yang relatif masih rendah, kurang adanya penghargaan dari
tepat, terlalu banyak pegawai, peraturan tidak sesuai dan lain sebagainya.
dirinya
diikuti.
kesadaran yang timbul dari diri sendiri, jika seseorang sudah dapat
menerapkan disiplin itu pada diri sendiri maka akan dengan mudah untuk
disiplin itu tumbuh dari kesadaran memang tidak mudah, karena belum tentu
seseorang itu bisa melaksanakan, maka dari pada itu penting sekali untuk
a. Sikap
untuk bekerja
b. Norma
Peraturan tentang apa yang boleh dan apa yang tidak boleh dilakukan
oleh para karyawan selama dalam peraturan dan sebagai acuan dalam
c. Tanggung jawab
C. Kerangka Konsep
D. Hipotesis
METODE PENELITIAN
korelasi antara faktor-faktor risiko dengan efek, dengan cara pendekatan, observasi,
atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point time approach)
Jawa Tengah.
2. Waktu penelitian
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek
34
3
Populasi dalam penelitian ini yaitu perawat di RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro
2. Sampel
penelitian ini adalah perawat yang bekerja di Rumah Sakit Umum Pusat dr.
n = 1+𝑁𝑁(𝑒)2
441
n = 1+441 (0,10)2
441
n = 5,41
n = 81,51 dibulatkan menjadi 82 responden.
sampel yang diteliti adalah perawat di ruang rawat inap Rumah Sakit Umum
penelitian ini adalah kuesioner. Adapun kuesioner dalam penelitian ini adalah
disiplin kerja perawat di Rumah Sakit Umum Pusat dr. Seoradji Tirtonegoro
Klaten.
2. Alat
pada saat observasi serta alat tulis seperti pena, pensil, dan buku.
Variabel mengandung pengertian ukuran atau ciri yang dimiliki oleh anggota-
anggota suatu kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki oleh kelompok lain
(Notoatmodjo, 2012).
adalah variabel yang mempengaruhi (Tri & Agung, 2015). Variabel bebas
menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Tri & Agung, 2015). Variabel
2. Definisi Operasional
a. Motivasi kerja adalah suatu kegiatan pimpinan untuk mendorong perawat agar
mau bekerja sama dengan efektif, demi tercapainya tujuan Rumah Sakit.
2. Skala : Ordinal
3. Kategori :
a) Baik
b) Tidak baik
b. Kepemimpinan
2. Skala : Ordinal
3. Kategori :
a) Baik
b) Tidak Baik
c. Disiplin Kerja
Disiplin Kerja adalah hasil kerja yang dilakukan oleh seorang perawat
dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab
2. Skala : Ordinal
3. Kategori :
a) Baik
b) Tidak Baik
persiapan ini juga dimulai dengan meminta surat ijin penelitian di Fakultas
kuesioner kepada responden dengan dibantu oleh asisten peneliti yang sudah
4. Tahap Akhir
penelitian.
4
G. Analisis Data
a. Analisis Univariat
Analisis univariat bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan
dari jenis datanya. Pada umumnya dalam analisis ini hanya menghasilkan
b. Analisis Bivariat
kedua yaitu untuk menguji koefisien antara variabel bebas dengan variabel
yaitu motivasi kerja dan kepemimpinan dan variabel dependen yaitu disiplin
4
kerja. Dalam penelitian ini, uji chi square digunakan sebagai uji dependensi
variabel bebas dengan variabel terikat. Dalam penelitian ini digunakan uji chi
square dan jika tidak memenuhi syarat uji tersebut, maka uji yang dipakai
adalah fishers exact test. Syarat uji chi square adalah bila tidak ada sel nilai
observed yang bernilai nol dan tidak ada sel yang mempunyai nilai expected
AF, James, Stomer dan R. Edward Freeman, 2009. Manajemen, diterjemahkan oleh
Wilhelmus W. Bakowatun dan Benyamin Molan, Jakarta : Intermedia
Astuti, Nurul Dwi. 2010. Hubungan Motivasi Kerja dengan Disiplin Kerja pada
Pegawai Non Medis RS. Kanker Dharmais. Skripsi. UI
Azar dan Shafighi. 2013. The Effect of Work Motivation on Employees Job
Performance. Journal of Development Research. Vol. 7, No. 2. Hal.17009-
17016.
Bintoro dan Daryanto. 2017. Manajemen Penilaian Kinerja Karyawan. Yogyakarta:
Gava Media.
Bittel, L. R. & Newstrom, J. W. 2011. Pedoman bagi Penyelia. (Bambang Hartono,
Trans). Jakarta : Pustaka Binaman Pressindo
Darmawan, D. 2019. Motode Penelitan Kuantitatif. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Efendi, ferry dan Kurniati, Anna. 2012. Jurnal Review Sistematis Peningkatan
Retensi Tenaga Kesehatan di Daerah Tertinggal. Surabaya: Fakultas
Keperawatan Universitas Airlangga
George. J and Gareth R. J. 2010. Understanding and Managing Organizational
Behavior. Pearson Education, Inc: New Jersey.
Gibson. J. L. Ivancevich, J. M. and Donelly Jr. J. H, 2009, Organisasi: Perilaku,
Struktur, Proses, Edisi ke-8, Jilid 1 (Terjemahan). Jakarta: Penerbit
Erlangga.
Goda, Veronica Euprachia M. 2018. “ Pengaruh Disiplin Kerja, Kompensasi, dan
Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan”. Skripsi. Universitas Sanata
Dharna Yogyakarta.
Handoko T, Hani. 2003. Manajemen. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta
Hasibuan, Malayu S.P, 2003, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi, Bumi
Aksara, Jakarta
Hasibuan, Malayu S.P. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi.
Jakarta: Bumi Aksara.
Hasibuan, Malayu. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Bumi
Aksara
43
4
Yeosana, U. 2013. Hubungan Antara Motivasi Kerja Dengan Disiplin Kerja Pegawai
Di Kantor Kecamatan Muara Jawa Kabupaten Kutai Kartanegara. eJournal
Pemerintahan Integratif. Vol.1, No.1, Hal.13-27.
4
LAMPIRAN
4
Kepada Yth.
Bapak/ Ibu/ Saudara/ Saudari Perawat Rumah Sakit Umum Pusat dr.
Di tempat
Dengan hormat,
untuk mengisi kuesioner ini. Apapun jawaban Bapak/ Ibu/ Saudara/ Saudari tidak
dari kuesioner ini hanya akan digunakan untuk tujuan penelitian yang berjudul
Dalam kuesioner ini terdapat beberapa pernyataan dan Bapak/ Ibu/ Saudara/
Saudari diminta untuk memilih salah satu jawaban dengan cara memberikan
tanda checklist / centang (√). Terimakasih atas bantuan anda dan partisipasinya.
Hormat Saya
Peneliti
Puput Hutami
4
KUESIONER
HUBUNGAN MOTIVASI KERJA DAN KEPEMIMPINAN DENGAN
DISIPLIN KERJA PERAWAT DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT dr.
SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN
A. Petunjuk Pengisian Kuesioner
1. Sangat Setuju (SS) 3. Kurang Setuju (KS) 5. Sangat Tidak Setuju (STS)
B. Karakteristik Responden
1. Nama : ……….
2. Jenis Kelamin : L/P
3. Umur : ……….
4. Pendidikan Terakhir : ……….
5. Lama Bekerja : ……….
5
A. Motivasi Kerja
No Pernyataan SS S KR TS STS
1 Gaji yang saya terima saat ini sudah
sesuai dengan pekerjaan saya
2 Tempat saya bekerja memberikan
jaminan kesehatan yang baik
3 Tempat saya bekerja memberikan
jaminan hari tua (jamsostek), sehingga
saya nyaman bekerja di rumah sakit
tersebut
4 Saya tidak mengalami kendala ketika
berhubungan dengan rekan kerja
5 Saya memiliki kemampuan komunikasi
yang baik dengan atasan
6 Saya merasa perusahaan sudah
memberikan kebijakan yang sesuai
7 Rumah Sakit memberikan kesempatan
yang sama bagi setiap perawat untuk
bekerja
8 Rumah Sakit memberikan kesempatan
yang sama bagi setiap perawat untuk
berkarya
9 Saya merasa betah bekerja di ini,
karena beberapa jaminan yang
diberikan oleh rumah sakit membuat
saya nyaman
10 Rumah Sakit memberikan ruang untuk
saya berkreasi
B. Kepemimpinan
No Pernyataan SS S KR TS STS
1 Saya mengakui bahwa pimpinan saya
bekerja memiliki kecerdasan di atas rata-
rata
2 Saya mengakui bahwa pimpinan saya
memiliki relasi & koneksi yang luas
3 Saya sering di motivasi dan dituntut
untuk berprestasi oleh pimpinan saya
4 Pimpinan saya selalu menghargai anak
buahnya dengan menjalin hubungan yang
baik
5 Pemimpin saya mempunyari pengaruh
yang kuat terhadap pejabat-pejabat
5
C. Disiplin Kerja
No Pernyataan SS S KR TS STS
1 Saya tidak pernah membolos kerja lebih
dari tiga kali dalam sebulan
2 Saya mudah menyesuaikan diri dalam
tugas yang diberikan atasan
3 Saya selalu menyelesaikan tugas sesuai
dengan waktu yang diberikan
4 Saya memanfaatkan peralatan yang ada
di lingkungan kerja dengan sangat baik
5 Saya tidak pernah melanggar peraturan-
peraturan yang ada dalam rumah sakit
6 Saya selalu mentaati peraturan yang ada
dalam rumah sakit
7 Saya tidak pernah datang terlambat ke
rumah sakit
8 Saya mengikuti SOP rumah sakit dengan
baik dan benar
9 Dalam sebulan saya tidak pernah
mendapat teguran dari atasan
10 Rekan-rekan yang bekerja sama dengan
saya tidak pernah mengeluh tentang cara
kerja saya
5