organizational management
Membangun Budaya Kerja Yang Sehat Di Puskesmas Melalui Manajemen Organisasi Yang
Baik
Amelia
E-mail: aamelia2022@gmail.com
ABSTRAK
Organisasi dikatakan sukses jika sumber daya manusianya mampu memberikan kontribusi
seminimal mungkin dalam hal tenaga, keterampilan, usaha, dan kreativitas. Puskesmas
sebagai organisasi publik yang sangat fokus pada kesehatan didorong untuk melakukan
peningkatan kinerja pegawainya. Salah satu faktor utama yang mempengaruhi prestasi kerja
pegawai adalah budaya organisasi. Aspek penting dalam perilaku organisasi meliputi inovasi
dan mitigasi risiko, memperhatikan detail yang lebih penting, fokus pada hasil, mengarahkan
orang, mengarahkan waktu, agresifan, dan stabilitas. Artikel ini bertujuan untuk mengkaji
bagaimana praktik sehari-hari organisasi berkontribusi terhadap peningkatan pelayanan
kesehatan di Puskesmas. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif yang seperti
observasi dan dokumentasi. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa, dari sudut pandang
organisasi, hanya praktik keagamaan yang stabil namun dilaksanakan dengan buruk yang
dipertimbangkan. Budaya ini memiliki kualitas yang lebih rendah.
ABSTRACT
An organization is said to be successful if its human resources are able to make the least
possible contribution in terms of energy, skill, effort, and creativity. Puskesmas as a public
organization that is heavily focused on health is encouraged to improve the performance of
its staff. One of the main factors affecting the performance of staff is the organizational
culture. Important aspects of organizational behavior include innovation and risk mitigation,
attention to more important details, focus on results, direct people, direct time,
aggressiveness, and stability. This article aims to examine how the everyday practices of
organizations contribute to the improvement of health care in Puskesmas. The type of
research used is descriptive that like observation and documentation. The findings of this
study suggest that, from an organizational point of view, only stable but poorly implemented
religious practices are considered. This culture has a lower quality.
PENDAHULUAN
Ada beberapa faktor yang berdampak negatif terhadap pekerjaan caregiver, antara lain
disiplin kerja, lingkungan kerja, motivasi, dan budaya organisasi. Pertama, disiplin kerja
disebut dengan keadaan. Dimana seseorang menghormati hukum dan melaksanakan tugasnya
dengan ketekunan dan komitmen dengan cara yang benar. Selanjutnya lingkungan kerja
mengacu pada kondisi yang ada disekitar karyawan dan memberikan dorongan kepada para
pekerja dalam melaksanakan tugasnya sehingga dapat memperoleh hasil yang minimal.
Ketiga, motivasi adalah tenaga yang diperlukan untuk mendorong seseorang dalam
melaksanakan suatu tindakan.
METODE
PEMBAHASAN
Budaya kerja merupakan bagian penting dalam organisasi yang terbentuk ketika
lingkungan kerja atau organisasi belajar menghadapi masalah organisasi. Budaya kerja adalah
komponen kualitas manusia yang melekat pada identitas bangsa dan menjadi tolak ukur dasar
pembangunan. Dalam pandangan Islam, budaya kerja adalah mengaktualisasikan seluruh
potensi iman, pikiran, dan dzikir serta keilmuan untuk memberi nilai kebahagiaan bagi alam
semesta. Sebagai Muslim harus mampu menunjukkan bahwa Islam yang diyakini benar,
tercermin dari perilaku budaya yang memberi nilai lebih bagi lingkungan. Inti budaya kerja
secara Islam bersumber dari Al-Quran dan Hadis yang diikat dengan akhlak. Akhlak berasal
dari kata khalq, khaliq, dan makhluq yang berarti keluhuran budi, keindahan perilaku, dan
kekuatan daya cipta.
Allah menciptakan manusia dalam bentuk paling sempurna, yang hina derajatnya jika tidak
mendayagunakan potensi iman dalam amal saleh. Namun hati manusia dapat tergoyahkan
kenikmatan dunia.
Ayat Al-Quran mengenai budaya kerja adalah agar ada golongan yang menyeru
kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar. Kerjasama dalam
penelitian ini diukur melalui indikator kerjasama, kepercayaan dan kekompakan. Hasil
penelitian mengenai kerjasama tim di perusahaan menunjukkan bahwa kepercayaan
merupakan pembentuk utama kerjasama tim dibandingkan kerjasama dan kekompakan.
Kepercayaan membuat individu yakin bahwa orang-orang disekitarnya mampu bekerja secara
tim. Dapat disimpulkan bahwa Kerjasama juga berpengaruh terhadap peningkatan kinerja
karyawan, tetapi tidak lebih besar dari pengaruh komunikasi dan motivasi. Jadi walaupun
kerjasama penting, komunikasi dan motivasi lebih besar pengaruhnya terhadap peningkatan
kinerja karyawan.
KESIMPULAN
Dari bebagai artikel yang telah dikumpulkan, ada beberapa faktor yang belum diteliti
sehingga perlu adanya penelitian lebih lanjut, diantaranya meliputi:
DAFTAR PPUSTAKA
Yolanda Fidorova, Uci Yulan Ningsih, Rida Oktami, Dewi Agustina. PENERAPAN
BUDAYA ORGANISASI DALAM MENINGKATKAN PELAYANAN KESEHATAN DI
PUSKESMAS TANJUNG LANGKAT. Jurnal Kesehatan Tambusai. Volume 4, Nomor
2, Juni 2023.
Diny Rensi Assura,Ahmad Ahid Mudayana. Hubungan Budaya Kerja dan Kerjasama
dengan Kinerja Tenaga Kesehatan di Seluruh Puskesmas Kota Yogyakarta.
International Journal of Healthcare Research VOL 3, No. 2, December 2020, pp. 55-
62.
Agus Purwanto, Mirza Prameswari, Masduki Asbari, Mohamad Ramdan, Samuel Setiawan.
Dampak Kepemimpinan, Budaya Organisasi dan Perilaku Kerja Inovatif Terhadap
Kinerja Pegawai Puskesmas. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat. 2020; 9 (1): 19-27.
Dhita Widya Lupita, Budi Rismayadi, Flora Patricia. PENGARUH LINGKUNGAN KERJA
DAN BUDAYA KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA TENAGA KESEHATAN
(Study Kasus pada Puskesmas di Kecamatan Kotabaru Karawang). Jurnal
Manajemen dan Bisnis Kreatif.
Puja Agshari Retnaningtyas, Sri Hadiati, M. Jamal Abdul Nasir. PENGARUH GAYA
KEPEMIMPINAN DEMOKRASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA
PEGAWAI DIMEDIASI OLEH BUDAYA ORGANISASI DI UPTD PUSKESMAS
BANTARAN KECAMATAN BANTARAN KABUPATEN PROBOLINGGO. JURNAL
EKONOMI, MANAJEMEN DAN BISNIS ISSN (Online): 2829-2154 Vol. 1, No. 2,
Juli 2022.
Mohammad Miftahudin Romadhan, Harnoto. Pengaruh Beban Kerja, Motivasi Dan Budaya
Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Dinas Kesehatan UPTD Puskesmas
Penawangan II Kabupaten Grobogan. DHARMA EKONOMI Vol. 28, No. 2 Oktober
2021.
Wiati Kartini. Pengaruh Pelaksanaan Kebijakan tentang Puskesmas dan Dukungan Sarana
Prasarana terhadap Manajemen Pelayanan Kesehatan untuk Meningkatkan
Produktivitas Kerja. Jurnal Publik Kartini Vol. 11; No. 02; 2017; 146-156.
Kurnia Mahleni, Namora Lumongga Lubis, M.Sc, Ph.D, Tengku Moriza, S.E., M.M.
PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP
KINERJA TENAGA KESEHATAN DI PUSKESMAS GAMBIR BARU KABUPATEN
ASAHAN TAHUN 2018. Jurnal Mutiara Kesehatan Masyarakat, 2019 ; 4 (2) : 101-
110.
Ismail Suardi Wekke. Penelusuran Literatur Dalam Penulisan Artikel. Artikel Sekolah
Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Sorong (2019).
T Heru Nurgiansah. Pelatihan Penulisan Artikel Ilmiah Bagi Mahasiswa PPKn Universitas
PGRI Yogyakarta. Jurnal Nasional Pengabdian Masyarakat p-ISSN xxxx-xxxx, e-
ISSN: xxxx-xxxx Vol. 1, No. 1, Desember 2020.
Mega Nur Prabawati, Siska Ryane Muslim. Pendampingan Penulisan Artikel Ilmiah Bagi
Guru Matematika Sekolah Menengah Pertama Wilayah Sukaraja Kabupaten
Tasikmalaya. Abdimas Umtas: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat LPPM-
Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya Volume: 3 Nomor: 1 E-ISSN: 2614 – 8544
(2020).
Prof. Dr. Eng. Wisnu Jatmiko, S.T., M.Kom. Panduan PENULISAN ARTIKEL ILMIAH.
Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Indonesia (2020).
Ika Krismayan. Analisis Sitasi Pada Artikel Jurnal Anuva Tahun 2017. ANUVA Volume 5
(2): 307-314, 2021 Copyright ©2021, ISSN: 2598-3040 online Available Online at:
http://ejournal.undip.ac.id/index.php/anuva.