JAKARTA 2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat ALLAH SWT, karena atas rahmat dan hidayahnya kelompok 1
masih diberi kesempatan unuk menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa kami ucapkan terima
kasih kepada Ibu Nina, SKM, M.Kes selaku dosen mata kuliah “Dasar Perumahsakitan” dan
juga kepada teman teman semua yang memberikan dukungan serta informasi, sehingga
makalah ini dapat selesai tepat pada waktunya.
Kami sebagai penulis menyadari bahwa makalah kami ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk makalah
ini. Dan kami berharap semoga dengan selesainya penulisan makalah ini dapat memberikan
Informasi dan pengetahuan bagi para pembaca, aamiin.
Penulis,
Kelompok 1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
2. RUMUSAN MASALAH
3. TUJUAN
BAB II PEMBAHASAN
1. KESIMPULAN
2. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
2. Rumusan Masalah
Apa yang dimaksud dengan manajemen dan manajemen rumah sakit?
Bagaimana penerapan manajemen rumah sakit?
Apa fungsi perencanaan manajemen rumah sakit?
Apa fungsi penggerakan dan pelaksanaan manajemen rumah sakit?
Bagaimana rekam medis dan kesehatan di rumah sakit?
3. Tujuan
Untuk mengetahui bagaimana jalannya manajemen di Rumah Sakit, Fungsi
manajemen rumah sakit, apa saja yang harus di tingkatkan dalam pelayanan
manajemen rumah sakit.
BAB II
PEMBAHASAN
Pada dasarnya apabila dibuat suatu batasan atau definisi tentang manajemen,
maka dapat dikemukakan sebagai berikut "Bekerja dengan orang-orang untuk
menentukan, menginterprestasikan dan mencapai tujuan-tujuan organisasi dengan
pelaksanaan fungsi-fungsi perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing),
penyusunan personalia atau kepegawaian (staffing), pengarahan dan kepemimpinan
(leading) dan pengawasan (controlling)".
Perencanaan (Planning)
Perencanaan adalah suatu proses yang sistematik berupa pengambilan
keputusan tentang pemilihan sasaran, tujuan, strategi, kebijakan, bentuk program,
pelaksanaan program dan penilaian keberhasilan. Perencanaan berarti pengambilan
keputusan menyangkut pemilihan di antara berbagai alternatif dengan
memperhitungkan perubahan apa yang terjadi (forecasting of chase). Tanggung jawab
perencanaan tidak dapat dipisahkan sama sekali daripada penyelenggaraan
manajemen (management performance), baik perencanaan pada tongkat pimpinan
atas (top managers plan), tingkat pimpinan menengah (middle managers plan)
maupun pada perencanaan pimpinan tingkat bawah (bottom managers plan).
Pengorganisasian (Organizing).
Pengorganisasian adalah proses pengelompokkan kegiatan yang diwadahkan
dalam unit kerja (organisasi), untuk melaksanakan kegiatan yang direncakan.
Pengorganissian menetapkan struktur organisasi, hubungan antara pemimpin dan
bawahan, hubungan antar unit, penugasan, pelimpahan wewenang untuk
melaksanakan pekerjaan, menentukan koordinasi, kewenangan dan hubungan
informasi baik horizontal maupun vertikal dalam struktur organisasi.
Struktur organisasi bukan suatu tujuan, tetapi suatu alat dalam menyelesaikan
tujuan organisasi. Struktur ini harus sesuai dengan tugas yang menggambarkan
pembatasan-pembatasan atau persetujuan-persetujuan yang telah diletakkan pimpinan
terhadap seseorang yang bekerja dalam organisasi itu.
Pengkoordinasian (Coordinating).
Merupakan kewajiban yang penting untuk menghubungkan berbagai kegiatan
daripada pekerjaan.
Pelaporan (Reporting).
Pelaporan adalah usaha untuk selalu mengetahui apa yang sedang dilakukan,
untuk keperluan pimpinan dan anggota organisasi maupun kelompok yang lain,
melalui system pencatatan, komunikasi informasi, penelitian dan supervisi.
Pengawasan (Controlling)
Pengawasan dimaksudkan untuk mengetahui bahwa hasil pelaksanaan
pekerjaan sedapat mungkin sesuai dengan rencana (“Seeing that the operating resulte
conform as nearly as possible to the plan”). Hal ini menyangkut penentuan standar,
artinya memperbandingkan antara kenyataan dengan standard dan bila perlu
mengadakan koreksi/pembetulan apabila pelaksanaan pekerjaannya meyimpang
daripada rencana.
Penganggaran (Budgeting)
Budgeting adalah usaha perencanaan anggaran, pengembangan sumber,
penghitungan , pengelolaan, dan pengawasan pembiayaan.
Penilaian (Evaluating)
Penilaian adalah kegiatan sistematis dan terencana untuk mengukur, menilai,
dan klasifikasi pelaksanaan dan keberhasilan program. Penilaian harus dikembangkan
bersama perencanaan suatu program. Pengukuran pada kegiatan evaluasi dilakukan
pada komponen Input-Proses-Output.
o Keterbatasan dalam ketepatan informasi dan fakta-fakta tentang masa yang akan
datang.
o Memerlukan biaya yang cukup besar.
o Hambatan psikologis.
o Menghambat timbulnya inisiatif.
o Terhambatnya tindakan yang perlu diambil.
1. Analisis Situasi
Tujuannya adalah untuk mengumpulkan data atau fakta. Analisis situasi ini
melibatkan beberapa aspek ilmu yaitu :
Epidemiologi (distribusi penyakit dan determinannya) yakni kelompok penduduk
sasaran(who) yang menderita kejadian tersebut, dimana, kapan masalah tersebut
terjadi. Misalnya data jenis penyakit yang dapat dicegah dari imunisasi.
Antropologi (aspek budaya dan perilaku sehat, sakit masyarakat).
Demografi (angka-angka vital statistik). Misalnya berdasarkan kelompok umur,
jumlah kelahiran dan kematian, jumlah AKI dan sebagainya.
Statistik (mengolah dan mempresentasikan data).
Ekonomi (pembiayaan kesehatan) meliputi pendapatan, tingkat pendidikan, norma
sosial,dan sistem kepercayaan masyarakat.
Geografis yaitu meliputi semua informasi karakteristik wilayah yang dapat
mempengaruhi masalah tersebut.
Organisasi pelayanan meliputi motivasi kerja staf dan kader, keterampilan, persediaan
vaksin dan sebagainya.
Pengumpulan data dapat dilakukan secara langsung dan tidak langsung, yaitu:
• Mendengarkan keluhan masyarakat di lapangan.
• Membahas masalah-masalah kesehatan dengan tokoh-tokoh formal dan informal
masyarakat.
• Membahas masalah-masalah bersama petugas lapangan kesehatan.
• Membaca laporan kegiatan program kesehatan.
• Mempelajari peta wilayah, sensus penduduk, laporan khusus, hasil suatu survei,
juklak program, laporan tahunan.
Masalah kesehatan tersebut meliputi:
• Masalah penyakit (medis), intervensi medis yaitu diagnosa penyakit, pengobatan dan
tindak lanjut.
• Masalah kesehatan masyarakat (Public health), surveilen, analisis epidemiologi,
intervensi yaitu promosi kesehatan, perlindungan spesifik atau imunisasi dan deteksi
dini.
Kompleksitas ketenagaan dan jenis profesi yang dimiliki oleh RS, menuntut
dikembangkannya kepemimpinan partisipatif. Model kepemimpinan manajerial
seperti ini akan menjadi salah satu faktor yang ikut menentukan mutu pelayanan RS
(quality of services) karena pelayanan kesehatan di RS hampir semuanya saling
terkait satu sama lain. Atas dasar ini, pelayanan di RS harus mengembangkan sistem
jaringan kerja internal (networking) yang solid dan menunjang satu sama lain.
1. Kesimpulan
Pihak-pihak yang berperan dalam manajemen rumah sakit adalah dokter,
dokter umum dan spesialis, dokter gigi, perawat, farmasis, fisioterapis tekhnisi dan
lain-lain yang bekerja di rumah sakit tersebut.
Untuk mencapai organisasi rumah sakit yang baik diperlukan penerapan
manajemen yang baik pula.
2. Saran
Masing-masing profesi yang bekerja di rumah sakit sebaiknya mengetahui
bagaimana suatu fungsi manajemen yang baik agar dapat menjalankan profesinya
tersebut sekaligus menjaga jalannya fungsi rumah sakit yang baik dan benar.
DAFTAR PUSTAKA