Disusun oleh :
Disusun oleh :
Mengesahkan
Kepala Sub.Bagian Arsip dan Persuratan dan Arsip Biro Umum dan Protokol Setda
Provinsi Bali
NIP.197309041993021001
Mengesahkan Denpasar,
Lembaga Pendidikan Manajemen Menyetujui
Dan Informatika Alfa Prima
Telah diujikan pada sidang ujian laporan tugas akhir dan dinyatakan lulus ujian
laporan tugas akhir oleh tim penguji pada tanggal.
Mengesahkan Denpasar,
Menyetujui
1. Pembina tempat OJT Bapak Drs. I Wayan Budiasa, M.Si, terima kasih telah
membimbing kami di tempat OJT dan mengajarkan kami sehingga kami
mampu menjalankan tugas-tugas selama OJT.
2. Dosen pembimbing Ni Kadek Sulami, MM, terima kasih kami ucapkan ibu
telah membimbing kami selama kami membuat Laporan Tugas Akhir ibu
sangat sabar dan pengertian saat membimbing kami.
3. Bagian Akademik, kami mengucapkan terima kasih kepada staff Akademik
telah membmbing kami untuk persiapan OJT sehingga kami dapat menjalankan
OJT dengan baik dan semua pembekalan yang staff akademik berikan.
MOTTO
1. Berangkat penuh denga keyakinan berjalan dengan keiklasan, sabar dalam
menghadi cobaan jadilah seperti karang di laut yang kuat di hantam ombak dan
kerjakanlah hal yang bermanfaat untuk diri sendiri dan orang lain, karena
hidup hanyalah sekali.
2. Tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan selama ada komotmen bersama
untuk menyelesaikannya. Berangkat dengan penuh keyakinan dan berjalan
dengan penuh keiklasan.
KATA PENGANTAR
Atas anigrah Ida sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Ynag Maha Esa, karena atas
rahmat dan bimbingannya penulis berhasil menyelesaikan Laporan Tugas Akhir
sebagai salah satu syarat kelulusan pada Lembaga Pendidikan Manajemen Dan
Informatika Alfa Prima.
Dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir ini telah banyak mendapat bantuan
dan bimbingan yang sangat berharga baik dari pihak intern maupun pihak extern yang
telah rela setulus hati mengorbankan waktunya begitu berharga hingga rampungnya
penulisan Laporan Tugas Akhir ni.
Atas bantuan dan bimbingannya yang begituu berharga maka dengan setulus
hati pula penulis menyampaikan rasa hormat penghargaan setinggi-tingginya serta
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat :
Semoga bantuan, petunjuk serta bimbingan yang diberikan akan diterima sebagai
suatu amal mulia serta mendapat pahala yang setimpal dari Ida Sang Hyang Widhi/
Tuhan Yang Maha Esa.
Denpasar,
Penulis
DAFTAR ISI
Setalah semua makalah selesai baru kami membuat daftar isi
DAFTAR GAMBAR
PENDAHULUAN
1.1LATAR BELAKANG
Dunia informatika kini menjadi dunia industri yang menjadi prospek besar dan
menguntungkan. Tidak salah jika banyak perusahaan mencari lulusan di bidang
informatika yang diyakini dapet menjadi harapan yang sangat beasar bagi
kemajuan perusahaan..
On The Job Trening merupakan suatu proses untuk meningkatkan
keterampilan, pengetahuan, kebiasaan kerja dan sikap mahasiswa. Dengan kata lain
On The Job Trening adalah pelatihan dimanan mahasiswa ditempatkan dalam
kondisi pekerjaan yang sebenarnya, di bawah bimbingan dan pengawasan dari
pegawai yang telah berpengalama. On The Job Trening merupakan suatu kegiatan
untuk menyempurnakan pembelajaran yang telah di dapat di kampus sehingaga
para mahasiswa dapat mengetahui seperti apa dunia kerja yang sebenarnya dapat
menjadi bekal pada saat meraka mulai terjun ke dunia kerja. Selain itu On The Job
Trening merupakan syarat utama kelulusan bagi para mahasiswa Alfa Prima.
Di akhir program On The Job Trening,mahasiswa berkewajiban membuat
Laporan Tugas Akhir (LTA) tentang kegiatan yang telah di laksanakan selama
program berlangsung, serta pengenalan orientasi tentang dunia kerja. Laporaqn ini
merupakan tugas akhir yang wajib di laksanakan oleh mahasiswa sebagai prasyarat
utama kelulusan mahasiswa dalam mengikuti proses pendidikan dan pematangan
pengaplikasian teori yang telah di terima di kampus sebagai proses pendidikan dan
pematangan pengaplikasian teori yang telah diterima di kampus sebagai persentrasi
output keilmuan yang telah di jalani semasa mengikuti pendidikan.
Dalam hal ini penulis mendapatkan tugas program On The Job Trening di diberi
tugas untuk menerima surat masuk di KANTOR BIRO UMUM DAN PROTOKOL
SETDA PROVINSI BALI, Maka dari itu penulisan tertarik membahas
permasalahan tersebut dengan judul prosedur pelayanan surat masuk dan
pengarsipan pada kantor biro umum dan protocol setda provinsi bali.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latal belakang masalah di atas, maka yang menjadi masalah dalam
penelitian ini adalah :
bagaimana proses pelayanan surat masuk dan surat keluar di kantor Biro
Umum Dan Protokol Setda Provinsi Bali untuk mempermudah dan
memperlancar proses pelayanan setiap harinnya .
1.3 BATAS MASALAH
a. Secara teoritis
On the job training ini dapat digunakan untuk memperdalam pemahaman teri-
teori yang diperoleh dibangku kuliah dengan kenyataaan sesunghuhnya yang ada.
b. Secara praktis
Dari hasil on the job training ini diharapkan memberikan sumbangan pemikiran
bagi pimpinan perusahaan Kantor Biro Umum Dan Protokol Setda Provinsi Bali dalam
penerimaan surat masuk dan pengarsipan untuk memperlancar proses regristrasi setiap
harinya.
BAB II
2.1 Sejarah Berdirinyan Kantor Biro Umum dan Protokol Setda Provinsi Bali
Provinsi Bali lahir setelah terjadi penyatuan kembali wilayah Negara Indonesia
Timur (NIT) ke dalam pangkuan RI. Pembentukan Provinsi Bali dikukuhkan dengan
Undang-Undang No. 64 tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah Tingkat I Bali, Nusa
Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT). Artinya, hari jadi Pemprov
Bali sama dengan hari jadi Provinsi NTB dan NTT.
Pembentukan Provinsi Bali mengawali babak baru kehidupan masyarakat Bali sebagai
masyarakat demokratis. Setelah berabad-abad menganut sistem pemerintahan
tradisional berbentuk kerajaan, masyarakat Bali memasuki era baru dengan sistem
pemerintahan modern berbasis nilai-nilai demokrasi.
Era baru masyarakat Bali itu diawali dengan pembentukan Dewan Perwakilan Rakyat
(DPR) Sementara Daerah Bali. Lembaga legislatif ini dilantik 25 September 1950 di
pendopo Bali Hotel di Denpasar.
Sebelum itu, pemerintahan di Bali dilaksanakan sebuah badan yang bernama Badan
Pelaksana Pemerintah (BPP) di Bali. Ketua BPP, AA Gede Oka (Ketua Dewan Raja-
raja) dengan anggota I Gusti Putu Merta (urusan politik), I Gusti Gde Subamia (urusan
sosial), I Wayan Dangin (urusan ekonomi) dan I Wayan Badra (urusan umum).
Baru beberapa hari BPP menjalankan pemerintahan di Bali, pemerintah NIT
mengeluarkan UU No. 44 tertanggal 15 Juni 1950 untuk mengadakan perubahan
ketatanegaraan di Indonesia Timur, sesuai dengan perubahan keadaan saat itu. Sebagai
implementasi dari UU itu, dibentuklah Panitia Penyelenggara UU no. 44/1950. Panitia
inilah yang membentuk DPR Sementara Daerah Bali.
Namun, DPR Sementara ini tidak dipilih melalui pemilihan umum. Lantaran, situasi
keamanan di Bali kala itu sedang kacau. Aggota DPR Sementara dipilih melalui
kompromi antara partai politik yang ada di Bali. Jumlah anggota DPRD Bali saat itu
41 orang terdiri dari wakil-wakil dari PNI, Masyumi, KNPI, GBI, Persatuan Wanita
Indonesia, Golongan Tani dan orang-orang yang tidak terikat oleh partai/organisasi. I
Gusti Putu Merta dipilih sebagai Ketua DPRD Bali dengan wakil Ida Bagus Oka dan
Sekretaris I Gusti Putu Gde Kutri.
Sehari setelah pelantikan DPRD Bali, diadakan pemilihan kepala daerah Bali. AA
Bagus Sutedja dan Tjokorda Anom Putra ditetapkan sebagai calon terpilih. Presiden
kemudian menyetujui AA Bagus Sutedja sebagai Kepala Daerah Bali.
Selain itu, diadakan pula pemilihan anggota-anggota Dewan Pemerintah Daerah Bali.
Hasil pemilihan, I Gusti Made Mudra (urusan politik), I Gusti Gde Subamia (urusan
sosial), I Wayan Dangin (urusan ekonomi), I Gusti Bagus Sugriwa (urusan umum).
Bersamaan dengan itu, diadakan pula perubahan struktur pemerintahan di masing-
masing swapraja di Bali. Pada bulan Mei 1951, di semua daerah di Bali telah terbentuk
DPRD Daerah Bagian (swapraja) serta dilanjutkan dengan pembentukan Dewan
Pemerintah Daerah.
Pascapemilu tahun 1955, muncullah UU No. 1 tahun 1957 tentang Pokok-pokok
Pemerintahan Daerah. Pemberlakuan UU ini diikuti dengan pembentukan Provinsi Bali
14 Agustus 1958. Setelah Provinsi Bali resmi dibentuk, pelaksanaan pemerintahan di
Bali kembali mengalami perubahan. Pemerintahan pusat menunjuk/mengangkat
seorang pejabat kepala daerah. I Gusti Bagus Oka ditunjuk sebagai Pejabat Kepala
Daerah Tingkat I Bali yang pertama pascaterbentuknya Provinsi Bali. I Gusti Bagus
Oka dilantik pada 1 Desember 1958.
Hingga diangkatnya Pejabat Kepala Daerah Tingkat I Bali, DPRD Bali yang lama
masih menjalankan tugasnya hingga terbentuknya DPRD Bali yang baru. DPRD Bali
yang baru pun terbentuk lalu memilih calon kepala daerah yang baru. AA Bagus
Sutedja kembali ditetapkan sebagai calon terpilih Kepala Daerah Bali. Presiden
Soekarno menetapkan AA Bagus Sutedja sebagai Kepala Daerah Bali dengan
Keputusan Presiden tahun 1959. Jadi, AA Bagus Sutedja merupakan kepala daerah
definitif pertama Provinsi Bali setelah dibentuk tahun 1958.
Awal mula, ibukota Provinsi Bali ditetapkan di Singaraja, mengikuti ibukota Provinsi
Sunda Kecil. Tapi, dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No.
52/2/36-B6 tertanggal 23 Juni 1960, ibukota Provinsi Bali dipindahkan ke Denpasar.
Pemindahan ini atas resolusi DPRD Tingkat I Bali. Dan Denpasar kemudian menjadi
ibukota Provinsi Bali hingga kini.
Dalam rangka penyelenggaraan urusan pemerintahan Pemerintah Daerah menjalankan
otonomi seluas-luasnya untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan
berdasarkan otonomi dan tugas pembantuan.
Undang-Undang Nomor 64 Tahun 1958 Tentang Pembentukan Daerah-Daerah Tk.I
Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Repubik
Indonesia Tahun 1958 Nomor 15, Tambahan Lembaran Republik Indonesia Nomor
1649) Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 Tentang Pembentukan Perturan
Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389) Peraturan Pemerintah
Nomor 41 tahun 2007 Tentang Organisasi Perangkat Daerah mengamanatkan
penetapan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah dengan Peraturan
Daerah.
Berdasarkan landasan hukum diatas, maka diterbitkanlah Peraturan Daerah Provinsi
Bali Nomor 4 tahun 2011 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah
Provinsi Bali menggantikan Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 2 tahun 2008.
Dengan dasar inilah organisasi Setda Provinsi Bali yang dibawahnya ada unit kerja
Biro Umum dan Protokol terbentuk.
2.2 Fasilitas Yang Dimiliki Kantor Biro Umum dan Protokol Setda Provinsi Bali
1. Wifi
2. Komputer
3. Tempat Makan
4. Meja untuk menaruh barang-barang
5. Sofa
6. Parkir
7. Kantin
8. Toilet
9. televisi
2.2 Struktur Organisasi Kantor Biro Umum dan Protkol Provinsi Bali
ADMINISTRASI
1. Kepala Biro Umum mempunyai tugas kekuasan tertinggi, dimana kepala biro
bertanggung jawab atas jalannya perusahaan , dalam Kantor Biro Umum Dan Protokol
Setda Provnisi Bali mempunyai tugas sebagai berikut :
4.Kepala Sub Bagian Program dan Urusan Dalam mempunyai tugas menyusun rencana
dan menyelenggarakan pemeliharaan peralatan dan perlengkapan ruang kantor, tugas
kepala sub bagian program dan urusan dalam sebagai berikut :
a. menyusun rencana dan program kerja Sub Bagian.
b. memberikan petunjuk kepada bawahan.
c. menilai prestasi kerja bawahan.
d. menyelenggarakan pemeliharaan peralatan dan perlengkapan ruangan kantor
serta pemeliharaan instalasi peralatan pemadam kebakaran di lingkungan Setda.
e. menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) terkait Biro Umum
dan laporan lainnya.
f. mengatur pemeliharaan kebersihan halaman kantor, ruangan kantor, gedung-
gedung beserta kelengkapan lainnya di lingkungan Setda.
g. menyiapkan dan mengatur tempat rapat-rapat dan pertemuan lainnya termasuk
penyediaan konsumsi sesuai kebutuhan.
h. mengurus dan melakukan kegiatan keamanan kantor serta membantu
penanggulangan bahaya kebakaran di lingkungan Setda.
i. melaksanakan sistem pengendalian intern.
j. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan.
k. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Bagian.
B. Kepala Sub Bagian Persuratan dan Arsip mempunyai tugas menyusun rencana
dan program kerja, memberikan petunjuk kepada bawahan, sub bagian
persuratan dan arsip mempunyai tugas sebagai berikut :
a. menyusun rencana dan program kerja Sub Bagian.
b. memberikan petunjuk kepada bawahan.
c. menilai prestasi kerja bawahan.
d. menyelenggarakan penatausahaan, mengagendakan dan mendistribusikan surat
masuk/surat keluar ke unit kerja lainnya dan Bagian serta menyelenggarakan
kearsipan Biro.
e. menginventarisir dan melayani kebutuhan peralatan dan perlengkapan
kearsipan Biro-Biro.
f. memelihara dan merawat arsip in aktif Biro-Biro.
g. melakukan pembinaan kepada petugas arsip Biro-Biro.
h. melaksanakan sistem pengendalian intern.
i. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan.
j. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Bagian.