Oleh
Kelompok 4 :
1. Meli Andani
2. Tifa Hanafiah
3. Nola Marzalina
4. Iswandi Saputra
Dosen Pengampu :
FAKULTAS KESEHATAN
BUKITTINGGI 2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya
sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa penulis
mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan penulis berharap lebih jauh
lagi agar makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi penulis sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan
dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman
penulis. Untuk itu kami penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
a. Latar Belakang.....................................................................................................1
b. Rumusan Masalah................................................................................................2
c. Tujuan Masalah...................................................................................................3
BAB II...............................................................................................................................4
PEMBAHASAN...............................................................................................................4
A. Manajemen Logistik Rumah Sakit.....................................................................4
B. Tahapan Manajemen Logistik Di Rumah Sakit................................................5
C. Perencanaan Obat Di Rumah Sakit....................................................................8
D. Penyimpanan Obat Di Rumah Sakit.................................................................12
E. Monitoring Obat Di Rumah Sakit.....................................................................13
BAB III...........................................................................................................................16
PENUTUP.......................................................................................................................16
a. Kesimpulan.........................................................................................................16
b. Saran...................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................17
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Berdasarkan UU No 44 tahun 2009 tentang rumah sakit, definisi
rumah sakityaitu suatu institusi pelayanan kesehatan perorangan secara
paripurna yang meyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat
darurat. Pelayanan rumah sakit pada saat ini merupakan bentuk upaya
pelayanan kesehatan yang bersifat sosio ekonomi, artinya suatu usaha
yang walau bersifat social namun diusahakan agar bisamendapt surplus
keuangan, serta mengelola rumah sakit secara bisnis dan ekonomitanpa
melupakan fungsi sosialnya. Hal ini dapat dilakukan dengan cara
pengelolaan yang professional dengan memperhattikan prinsip-prinsip
ekonomi.
1
terjangkau bagi semua lapisan masyarakat. Obat merupakan barang yang
penting di rumah sakit karena Hampir 90% pelayanan kesehatan di rumah
sakit menggunakan perbekalan farmasi, serta 50% dari pemasukan rumah
sakit berasal dari pengelolaan perbekalan farmasi. Mengingat besarnya
kontribusi Instalasi Farmasi dalam kelancaran pelayanandan juga
merupakan instalasi yang memberikan sumber pemasukan terbesar di
rumah sakit, maka perbekalan barang farmasi memerlukan suatu
pengelolaan secara cermat dan penuh tanggung jawab (Suciati, suci dkk,
2006). Menurut Peraturan Menteri Ksehatan Republik Indonesia nomor 72
tahun 2016 tentang standar pelayanan farmasidi Rumah sakit, kegiatan
pengelolaan terdiri dari pemilihan, perencanaan kebutuhan, pengadaan,
penerimaan, penyimpanan, pendistribusian, pemusnahan dan penarikan,
pengendalian, dan administrasi.
2
b. Rumusan Masalah
1. Apa itu manajemen logistic rumah sakit?
2. Bagaimana tahapan manajemen logistic di rumah sakit?
3. Bagaimana perencanaan obat di rumah sakit?
4. Bagaimana penyimpanan obat di rumah sakit?
5. Bagaimana monitoring obat di rumah sakit?
c. Tujuan Masalah
1. Mengetahui manajemen logistic rumah sakit
2. Mengetahui tahapen manjemen logistic di rumah sakit
3. Mengetahui sistem perencanaan obat di rumah sakit
4. Mengetahuisistem penyimpanan obat di rumah sakit
5. Mengetahui system monitoring obat dirumah sakit
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
2. Kegiatan manajemen transportasi seperti transportasi pasien dari
dan ke dalam rumah sakit, pengiriman produk farmasi dan medis.
3. Kegiatan produksi seperti laundri, kantin, dan sterilisasi.
4. Kegiatan distribusi seperti pengiriman dan penyusunan barang
dalam jumlah besar ke dalam urutan permintaan untuk masing-
masing departemen.
5
1) Pemilihan
2) Perencanaan Kebutuhan
3) Pengadaan
6
berkesinambungan dimulai dari pemilihan,
penentuan jumlah yang dibutuhkan, penyesuaian antara kebutuhan dan dan
pemilihan metode pengadaan, pemilihan pemasok, penentuan spesifikasi
kontrak, pemantauan proses pengadaan, dan pembayaran.
4) Penerimaan
5) Penyimpanan
6) Pendistribusian
7
7) Pemusnahan dan Penarikan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, danBahan
Medis Habis Pakai
8) Pengendalian
9) Administrasi
8
pedoman atau tuntunanterhadap proses kegiatan untuk mencapai tujuan
secara efektif dan efisien (Muninjaya, Gde.2004). Menurut Peraturan Menteri
Kesehatan No.72 tahun2016 tentang standar pelayanan farmasi di Rumah
Sakit, Pedoman perencanaan harus mempertimbangkan :
a. Perkiraan jenis dan jumlah obat dan perbekalan kesehatan yang mendekati
kebutuhan.
b. Menghindari terjadinya kekosongan obat
c. Meningkatkan penggunaan obat secara rasional.
d. Meningkatkan efisiensi penggunaan obat.
9
Manfaat perencanaan menurut Herlambang dan Arita yang dikutip
oleh Febriawati (2013) dalam buku yang berjudul “Manajemen Kesehatan dan
Rumah Sakit” adalah untuk mengetahui hal-hal sebagai berikut:
a. Pemilihan
1) Jenis obat yang dipilih seminimal mungkin, hal ini untuk menghindari
duplikasi dan kesamaan jenis.
2) Hindari penggunaan obat kombinasi, kecuali jika obat kombinasi
mempunyai efek yang lebih baik dibanding obat tunggal
3) Apabila jenis obat banyak, maka kita memilih berdasarkan obat pilihan
(drug of choise) dari penyakit yang prevalensinya tinggi.
10
Daftar Plafon Harga obat (DPHO) Askes dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja
(Jamsostek).
11
d) Menghitung kebutuhan obat sesungguhnya per tahun
e) Menghitung kebutuhan obat tahun yang akan datang
f) Menghitung waktu tunggu (lead time)
g) Menghitung stok pengaman (buffer stock)
h) Menghitung kebutuhan obat yang akan diprogramkan untuk tahunyang
akan dating
12
d. Sedian farmasi dan BMHP yang dibawa oleh pasien harus disimpan
secara khusus dan dapat diidentifikasi
e. Tempat penyimpanan obat tidak dipergunakan untuk menyimpan
barang lainnya yang menyebabkan kontaminasi
a. Bahan yang mudah terbakar, disimpan dalam ruang tahan api dan
diberitanda khusus bahan berbahaya
b. Gas medis disimpan dengan posisi berdiri, terikat, dan diberi
penandaanuntuk menghindari kesalahan pengambilan jenis gas medis
yang adaisinya. Penyimpanan tabung gas medis diruangan harus
menggunakantutup demi keselamatan.
13
Pengendalian mutu harus terintegrasi dengan program
pengendalian
mutu pelayanan kesehatan rumah sakit yang dilaknasakan secara berkesina
mbungan, meliputi:
a. Prospektif
14
Dijalankan sebelum pelayan dilaksanakan, contoh: standar prosedur
operasional dan pedoman
b. konkuren
program dijalankan bersamaan dengan pelayanan dilaksanakan, contoh:
memantau kegiatan konseling apoteker, peracikan resep oleh asisten apoteker.
c. Retrospektif
Program pengendalian yang dijalankan setelah pelayan dilaksanan, contoh:
survei konsumen, laporan mutasi barang, audit internal
a. Audit (pengawasan)
Dilakukan terhadap proses hasil kegiatan apakah sudah sesuai standar
atau belum
b. Review (penilaian)
Dilakukan terhadap pelayanan yang telah diberikan, penggunaan sumber
daya, penulisan resep
c. Servei
Untuk mengukur kepuasan pasien, dilakukakn dengan angket atau
wawancara langsung
d. Observasi
Terhadap kecepatan pelayanan, misalnya lama antrian, ketepatan penyerah
an obat
15
BAB III
PENUTUP
a. Kesimpulan
Manajemen logistik merupakan suatu ilmu pengetahuan
dan atau seni dalam proses perencanaan dan penentuan kebutuhan,
pengadaan, penyimpanan, penyaluran dan pemeliharaan serta
penghapusan material/alat-alat. Manajemen logistik mampu
menjawab tujuan dan bagaimana cara mencapai tujuan tersebut
dengan ketersediaan bahan logistik setiap saat bila dibutuhkan dan
dipergunakan secara efisien dan efektif. Keberhasilan suatu
organisasi mencapai tujuan didukung oleh pengelolaan faktor-
faktor antara lain Man, Money, Machine, Methode dan Material.
Pengelolaan yang baik dan seimbang pada kelima faktor tersebut
akan memberi kepuasan kepada konsumen
b. Saran
Saya sebagai penulis menyadari jika makalah ini banyak
sekali memiliki kekurangan yang jauh dari kata sempurna.
16
Tentunya, penulis akan terus memperbaiki makalah dengan
mengacu kepada sumber yang busa dipertanggungjawabkan
nantinya.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.scribd.com/embeds/423874367/content?
start_page=1&view_mode=scroll&access_key=key-fFexxf7r1bzEfWu3HKwf
https://repositori.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/16543/121000168.pdf?
sequence=1&isAllowed=y
17