Anda di halaman 1dari 1

Winda Meyrisa

36D – 226080125

1. Perlukah manajemen RS melakukan Analisa beban kerja? Bagaimana pandangan saudara dari RS
swasta dan RS pemerintah?
Perlu. Manajemen RS perlu melakukan Analisa beban kerja karena Rs perlu meningkatkan mutu
pelayanan dan melakukan pemberdayaan terhadap semua potensi yang ada termasuk SDM.
Salah satu upaya untuk mengatasi hal tsb adalah bagaimana manajer RS merencanakan
kebutuhan SDM tepat sesuai dengan kebutuhan, fungsi pelayanan tiap unit, bagian dan instalasi
RS.
Menurut saya di RS pemerintah biasanya beban kerja lebih besar dibanding RS swasta, karena
jumlah pasien yg relatif lebih tinggi dan jumlah tenaga Kesehatan yg lebih terbatas. Seharusnya
dilakukan Analisa beban kerja secara rutin.
Dalam pengalaman saya bekerja di rumah sakit, rumah sakit tsb belum menjalankan Analisa
beban kerja secara rutin. Hal ini menyebabkan perbedaan beban kerja yang terkadang membuat
selisih paham para staff di manajemen maupun di lapangan.

2. Bagaimana tanggapan anda menyikapi penerimaan dan seleksi SDM dalam RS swasta dan
pemerintah yang sudah sesuai? Bila ada yg belum sesuai, bagaimana anda menyikapinya?

Seleksi SDM di RS pemerintah menurut saya lebih ketat dan selektif dibandingkan RS swasta.
Namun hal ini bukan berarti SDM yg lolos seleksi di RS swasta lebih rendah standardnya. Seleksi
untuk masuk ke RS pemerintah biasanya lebih banyak peminat dan tahapan serta persyaratannya
lebih banyak. Menurut saya seharusnya seleksi di RS manapun ada standar tersendiri dan tidak
terlalu berbeda, karena pada dasarnya pekerjaan yg akan dilakukan tidak jauh berbeda.

3. Bila anda sebagai pimpinan RS, perlukah dilakukan Analisa jabatan pada struktur organisasi RS
yang anda nahkodai? Bagaimana cara anda melakukan hal tsb dalam RS pemerintah dan RS
swasta?
Perlu. Perlu dilakukan analisis beban kerja secara periodik baik di Rs swasta maupun pemerintah.
Akan saya lakukan Analisa beban kerja dari direktur sampai ke karyawan di Rumah sakit untuk
melihat apakah kinerja tiap anggota organisasi sudah maksimal dan sesuai. Beban kerja dapat
dilihat dari aktivitas atau kegiatan yang dilakukan anggota / staff pada waktu kerja baik kegiatan
langsung, kegiatan tidak langsung dan kegiatan lain seperti kegiatan pribadi dan kegiatan yang
tidak produktif.
Beban kerja yang tinggi dapat meningkatkan risiko terjadinya miskomunikasi di dalam organisasi,
kegagalan Kerjasama atau kolaborasi dalam bekerja dan turunnya kualitas atau mutu pelayanan.

Anda mungkin juga menyukai