Anda di halaman 1dari 6

TUGAS UAS MANAJEMEN LAYANAN PASIEN DAN KEPERAWATAN

MANUSCRIPT

FUNGSI KOMITE KEPERAWATAN DAN HUBUNGANNYA DENGAN


PROFESIONALISME PERAWAT DALAM PEMBERIAN ASUHAN
KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT X

DOSEN PEMBIMBING

Sumijatun, S. Kp. MARS. Ph.D

DISUSUN OLEH

Ety Rubiyeti MS 216080077


Meri 216080095
Nyoman Safitri 216080150
Neva Judhanti Fatikasari 216080196

35 B

UNIVERSITAS RESPATI INDONESIA


PROGRAM STUDI
MAGISTER ADMINISTRASI RUMAH SAKIT
JAKARTA
2023
ABSTRAK

Peran dan fungsi komite keperawatan yaitu untuk membangun profesional perawat pelaksana
dalam pemberian pelayanan keperawatan ini sangatlah penting untuk menjaga keamanan klien dan
pemberian hak klien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran komite keperawatan
terhadap profesionalisme perawat dalam pemberian asuhan keperawatan di RS X. Jenis penelitian
ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan rancangan penelitian cross sectional.
Penelitian dilakukan pada 39 responden. Penarikan sampel dengan metode accidental sampling.
Hasil analisis bivariat menunjukkan peran komite keperawatan kategori baik dan profesional
dalam memberikan asuhan keperawatan sebanyak 16 (44.4%). Hasil uji statistik dengan
menggunakan analisis chi-square diperoleh nilai ρ= 0.010 dengan demikian terdapat hubungan
antara Peran Komite Keperawatan dengan Profesionalisme perawat dalam pemberian asuhan
keperawatan di RS X. Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat hubungan antara Peran Komite
Keperawatan terhadap Profesionalisme perawat dalam Pemberian Asuhan Keperawatan.

Kata Kunci: Komite Keperawatan, Profesionalisme Perawat, Asuhan Keperawatan

LATAR BELAKANG dalam memberikan asuhan keperawatan


hanya dibawah 75%. Tata kelola rumah sakit
Kualitas dari asuhan keperawatan dan tata kelola klinis yang baik dalam
menjadi satu indikator penilaian masyarakat peningkatan manajemen mutu merupakan
terhadap pelayanan suatu Rumah Sakit. salah satu tanggung jawab dari komite
Tentunya kualitas asuhan keperawatan dapat keperawatan (Ansyah et al. 2017). Peran dan
dijaga konsistensinya dengan adanya kontrol fungsi komite keperawatan untuk
atau monitoring serta evaluasi dari komite membangun profesional perawat pelaksana
keperawatan. Sehingga peran dari komite dalam pemberian pelayanan keperawatan ini
keperawatan dalam Rumah Sakit memegang sangatlah penting untuk menjaga keamanan
arti penting untuk menjaga kualitas dari klien dan pemberian hak klien (Kemenkes RI
asuhan keperawatan yang dilaksanakan. 2013).
Komite Keperawatan melalui mutu Komite keperawatan yang tidak
profesi, mekanisme kredensial, penjagaan berjalan sesuai tugas dan fungsinya akan
dan disiplin profesi di rumah sakit mempengaruhi perkembangan
mempunyai fungsi utama mempertahankan profesionalisme perawat dan perawat akan
dan meningkatkan profesionalisme tenaga menjadi tidak disiplin dalam memberikan
keperawatan (Kemenkes RI 2013). Komite asuhan keperawatan kepada pasien,
keperawatan di rumah sakit perlu dibentuk diantaranya seperti berkurangnya
untuk meningkatkan profesionalisme sesuai kedisiplinan perawat dalam memberikan
dengan Peraturan Menteri Kesehatan RI asuhan keperawatan, timbul konflik antar
Nomor 49 Tahun 2013 (Kemenkes RI 2013). perawat, tidak bisa bersinergis sehingga
Tata kelola rumah sakit dan tata kelola klinis terlihat ketidakjelasan yang berdampak
yang baik dalam peningkatan manajemen terhadap kapasitas peran komite keperawatan
mutu merupakan salah satu tanggung jawab dalam menjalankan tugas dan fungsinya
dari komite keperawatan (Ansyah et al. (Hartati et al. 2014; Potter et al. 2013).
2017). Hasil penelitian terdahulu diketahui
Berdasarkan data Depkes RI tahun sekitar 53,7% peran komite keperawatan
2016 di Indonesia mayoritas pemberi belum sesuai (Pertiwiwati and Alfianur
pelayanan kesehatan adalah tenaga 2018). Penelitian lain menunjukkan bahwa
keperawatan. Akan tetapi, profesionalisme pelaksanaan sistem pemberian pelayanan

1
keperawatan profesional (SP2KP) belum mengetahui kondisi lebih terperinci
berjalan optimal karena beberapa kendala dilakukan wawancara kepada beberapa
yaitu kurangnya komitmen dan dukungan narasumber yang mewakili seperti ketua
dari berbagai pihak manajemen RS (Oyoh et komite keperawatan rumah sakit dan perawat
al. 2017). Sementara itu, penelitian yang yang aktif bertugas di Rumah Sakit.
dilakukan oleh Khairurrozi (2016) Pemilihan narasumber ini bertujuan untuk
mengatakan bahwa sub komite etik, sub mengetahui kondisi nyata di lapangan.
komite mutu profesi dan disiplin profesi Selain dari wawancara, untuk
dapat mempengaruhi pengembangan menambah informasi dan data secara luas
profesionalisme tenaga keperawatan, maka disebar kuesioner yang berisi mengenai
sedangkan penelitian Marina et al. (2019) fokus dari penelitian. Responden dari
mengemukakan bahwa audit keperawatan kuesioner ini adalah 50% dari jumlah komite
harus dilakukan terus menerus untuk keperawatan dan 50% dari jumlah perawat
menyelidiki kualitas asuhan keperawatan, yang berstatus aktif di Rumah Sakit.
kelengkapan, dan kesesuaian. Pertanyaan yang ada pada kuesioner diambil
Penelitian ini bertujuan untuk dari indikator dari manajemen keperawatan.
mengetahui hubungan peran komite Kemudian selain itu dilakukan pula observasi
keperawatan dengan profesionalisme perawat dimana peneliti mengamati secara langsung
dalam pemberian asuhan keperawatan di RS aktivitas yang berlangsung di komite
X. keperawatan.
Hasil uji analisis menunjukkan
METODE terdapat hubungan antara peran komite
keperawatan terhadap profesionalisme
Metode yang digunakan adalah metode perawat dalam pemberian asuhan
deskriptif analitik dengan rancangan keperawatan di RS X. Hal ini sejalan dengan
penelitian cross-sectional. Penelitian penelitian sebelumnya yang menunjukkan
dilakukan pada 39 responden. Penarikan bahwa ada hubungan peran komite
sampel dengan metode accidental sampling. keperawatan terhadap peningkatan mutu
Sampel yang digunakan adalah pengurus pelayanan keperawatan di rumah sakit umum
komite keperawatan dan perawat yang daerah.
berstatus aktif bekerja di Rumah Sakit. Pada penelitian ini juga dilakukan
Metode pengambilan data terdiri dari metode analisis SWOT. Analisis SWOT adalah
langsung dan tidak langsung. Teknik sebuah bentuk analisis situasi dan kondisi
pengumpulan data secara langsung yang bersifat deskriptif. Analisis ini
menggunakan instrumen wawancara. Teknik menempatkan situasi dan kondisi sebagai
pengumpulan data tidak langsung faktor masukan, yang kemudian
menggunakan instrumen kuesioner dan dikelompokkan menurut kontribusinya
panduan observasi. masing-masing. Analisis SWOT terbagi
menjadi 4 komponen dasar yaitu Strength
HASIL DAN PEMBAHASAN (S), Weakness (W), Opportunity (O), Threat
(T). Pada penelitian ini:
Hasil 1. Strength (S): RS X sudah
Pada penelitian ini yang menjadi banyak dikenal oleh
pokok pembahasan adalah hubungan antara masyarakat dan perawat di RS
peranan dari komite keperawatan dalam X kompeten dalam bidangnya.
menjalankan fungsinya dengan kualitas 2. Weakness (W): Pelaksanaan
profesionalisme perawat dalam asuhan sistem pemberian pelayanan
keperawatan agar kualitas dari asuhan keperawatan profesional
keperawatan dapat ditingkatkan dan terjaga (SP2KP) belum berjalan
komitmen untuk mempertahankannya. Untuk optimal karena beberapa

2
kendala seperti kurangnya Keperawatan sekurang-kurangnya dapat
komitmen dan dukungan dari terdiri dari ketua dan sekretaris merangkap
berbagai pihak manajemen subkomite. Keanggotaan Komite
RS. Keperawatan ditetapkan oleh kepala/direktur
3. Opportunity (O): RS X sudah Rumah Sakit dengan mempertimbangkan
memiliki jaringan kerja sikap profesional, kompetensi, pengalaman
dengan lembaga-lembaga kerja, reputasi, dan perilaku. Jumlah personil
swasta maupun pemerintah keanggotaan Komite Keperawatan
yang berkaitan dengan disesuaikan dengan jumlah tenaga
penyelenggaraan layanan keperawatan di Rumah Sakit.
kesehatan masyarakat di Ketua Komite Keperawatan
wilayah tersebut. ditetapkan oleh kepala/direktur Rumah Sakit
4. Threat (T): Adanya RS lain dengan memperhatikan masukan dari tenaga
yang telah berdiri di keperawatan yang bekerja di Rumah Sakit.
lingkungan RS X sehingga Sekretaris Komite Keperawatan dan ketua
harus terus melakukan subkomite ditetapkan oleh kepala/direktur
antisipasi dan evaluasi dalam Rumah Sakit berdasarkan rekomendasi dari
hal profesionalisme perawat ketua Komite Keperawatan dengan
dalam memberikan asuhan memperhatikan masukan dari tenaga
perawatan. keperawatan yang bekerja di Rumah Sakit.
Sub Komite terdiri dari:
1. Sub Komite Kredensial bertugas
Pembahasan merekomendasikan Kewenangan Klinis
Peraturan Menteri Kesehatan yang adekuat sesuai kompetensi yang
Republik Indonesia Nomor 49 Tahun 2013 dimiliki setiap tenaga keperawatan.
tentang Komite Keperawatan Rumah Sakit 2. Subkomite mutu profesi bertugas
mendefinisikan Komite Keperawatan adalah melakukan audit keperawatan dan
wadah non-struktural rumah sakit yang merekomendasikan kebutuhan
mempunyai fungsi utama mempertahankan pengembangan profesional berkelanjutan
dan meningkatkan profesionalisme tenaga bagi tenaga keperawatan.
keperawatan melalui mekanisme kredensial, 3. Sub Komite etik dan disiplin profesi
penjagaan mutu profesi, dan pemeliharaan bertugas merekomendasikan pembinaan
etika dan disiplin profesi. etik dan disiplin profesi.
Penyelenggaraan Komite Komite Keperawatan mempunyai
Keperawatan bertujuan untuk meningkatkan fungsi meningkatkan profesionalisme tenaga
profesionalisme tenaga keperawatan serta keperawatan yang bekerja di Rumah Sakit
mengatur tata kelola klinis yang baik agar dengan cara:
mutu pelayanan keperawatan dan pelayanan 1. Melakukan Kredensial bagi seluruh
kebidanan yang berorientasi pada tenaga keperawatan yang akan
keselamatan pasien di Rumah Sakit lebih melakukan pelayanan keperawatan dan
terjamin dan terlindungi. Komite kebidanan di Rumah Sakit;
Keperawatan dibentuk oleh kepala/direktur 2. Memelihara mutu profesi tenaga
Rumah Sakit. Susunan organisasi Komite keperawatan; dan
Keperawatan sekurang-kurangnya terdiri dari 3. Menjaga disiplin, etika, dan perilaku
: profesi perawat dan bidan.
1. Ketua Komite Keperawatan; Dalam melaksanakan fungsi
2. Sekretaris Komite Keperawatan; dan Kredensial, Komite Keperawatan memiliki
3. Subkomite. tugas sebagai berikut:
Dalam keadaan keterbatasan sumber 1. Menyusun daftar rincian Kewenangan
daya, susunan organisasi Komite Klinis dan Buku Putih;

3
2. Melakukan verifikasi persyaratan 4. Memberikan rekomendasi surat
Kredensial; Penugasan Klinis;
3. Merekomendasikan Kewenangan Klinis 5. Memberikan rekomendasi tindak lanjut
tenaga keperawatan; audit keperawatan dan kebidanan;
4. Merekomendasikan pemulihan 6. Memberikan rekomendasi pendidikan
Kewenangan Klinis; keperawatan dan pendidikan kebidanan
5. Melakukan Kredensial ulang secara berkelanjutan; dan
berkala sesuai waktu yang ditetapkan; 7. Memberikan rekomendasi
6. Melaporkan seluruh proses Kredensial pendampingan dan memberikan
kepada Ketua Komite Keperawatan rekomendasi pemberian tindakan
untuk diteruskan kepada kepala/direktur disiplin.
Rumah Sakit; Hubungan Komite Keperawatan
Dalam melaksanakan fungsi dengan Kepala/Direktur adalah
memelihara mutu profesi, Komite Kepala/direktur Rumah Sakit menetapkan
Keperawatan memiliki tugas sebagai berikut: kebijakan, prosedur dan sumber daya yang
1. Menyusun data dasar profil tenaga diperlukan untuk menjalankan fungsi dan
keperawatan sesuai area praktik; tugas Komite Keperawatan. Komite
2. Merekomendasikan perencanaan Keperawatan bertanggung jawab kepada
pengembangan profesional berkelanjutan kepala/direktur Rumah Sakit.
tenaga keperawatan;
3. Melakukan audit keperawatan dan KESIMPULAN
kebidanan; dan
4. Memfasilitasi proses pendampingan Terdapat hubungan antara peran
sesuai kebutuhan. komite keperawatan terhadap
Dalam melaksanakan fungsi menjaga profesionalisme perawat dalam pemberian
disiplin dan etika profesi tenaga keperawatan, asuhan keperawatan di RS X.
Komite Keperawatan memiliki tugas sebagai
berikut: SARAN
1. Melakukan sosialisasi kode etik profesi
tenaga keperawatan; Pihak rumah sakit disarankan untuk
2. Melakukan pembinaan etik dan disiplin meningkatkan upaya profesionalisme perawat
profesi tenaga keperawatan; dalam memberikan asuhan keperawatan
3. Merekomendasikan penyelesaian dengan cara melaksanakan pelatihan kepada
masalah pelanggaran disiplin dan perawat, melakukan sosialisasi, serta
masalah etik dalam kehidupan profesi melakukan evaluasi kinerja perawat secara
dan pelayanan asuhan keperawatan dan berkala, agar profesionalisme perawat dalam
kebidanan; memberikan asuhan keperawatan selalu
4. Merekomendasikan pencabutan terjaga dengan baik.
Kewenangan Klinis; dan
5. Memberikan pertimbangan dalam
mengambil keputusan etis dalam asuhan DAFTAR REFERENSI
keperawatan dan kebidanan.
Kewenangan Komite Keperawatan Analisis Asuhan Keperawatan dan Terapi
diantaranya Aktivitas Kelompok pada Pasien Gangguan
1. Memberikan rekomendasi rincian Persepsi Sensori. Wiwin Handayani, Yeni
Kewenangan Klinis; Fitria, Enggal Hadi, Amalia Kusumaningsih.
2. Memberikan rekomendasi perubahan Program Studi Pendidikan Profesi Ners,
rincian Kewenangan Klinis; Fakultas Keperawatan, Universitas Jember.
3. Memberikan rekomendasi penolakan 2022. Jurnal Keperawatan Jiwa (JKJ):
Kewenangan Klinis tertentu; Persatuan Perawat Nasional Indonesia

4
Volume 10 No 3, Agustus 2022, e-ISSN 02 | Nomor 01 | November | 2020 . ISSN:
2655-8106, p-ISSN2338-2090 FIKKes 2686-4401
Universitas Muhammadiyah Semarang
bekerjasama dengan PPNI Jawa Tengah. Kepemimpinan & Pengambilan Keputusan
dalam Keperawatan. Sumijatun. 2023
Asuhan Keperawatan pada Tn. M dengan
Kasus Post Op Hernia Ingunakus Masalah Kepuasan perawat terhadap kualitas
Keperawatan Ansietas di Ruang Dahlua RSU pendokumentasian Asuhan Keperawatan
Dr H. Koesnadi Bondowoso. Indah Kartika Berbasis Komputer. Amalia, Hema Malini,
Sari. 2020. Universitas Muhammadiyah Sri Yulia. 2018. Jurnal Keperawatan
Jember Indonesia, Volume 21 No.3, November 2018,
hal 169-179 pISSN 1410-4490, eISSN 2354-
Buku Materi Pembelajaran Manajemen 9203 DOI: 10.7454/jki.v21i3.680
Keperawatan. Ns.Erita, S.Kep.,M.Kep. 2019
Universitas Kristen Indonesia. Jakarta. Membangun Budaya Mutu dan Keselamatan
Universitas Kristen Indonesia. Awareness, Siap Terhadap Evaluasi
External/Akreditasi. Prof. Dr. Rr. Tutik Sri
Faktor Faktor yang Berpengaruh terhadap Hariyati, SKp., MARS., FISQua
Kinerja Perawat di Rumah Sakit Tingkat III
16.06.01 Ambon. 2013. M. Hadi Mulyono, Pengalaman Perawat Kepala Ruang tentang
Asiah Hamzah ,A. Zulkifli Abdullah. Jurnal Pelaksanaan Model Delegasi Keperawatan
AKK, Vol 2 No 1, Januari 2013, hal 18-26. Relactor (MDK’R) oleh Vivi Yosafianti
Pohan, Dewi Gayatri, Eni Hidayati. 2018.
Hubungan Karakteristik Perawat, Motivasi, Jurnal Keperawatan Indonesia, Volume 21
dan Supervisi dengan Kualitas Dokumentasi No.3, November 2018, hal 189-198 pISSN
Proses Asuhan Keperawatan. 2013. 1410-4490, eISSN 2354-9203 DOI:
Retyaningsih Ida Yanti, Bambang Edi 10.7454/jki.v21i3.669
Warsito.
Pengaruh Peran Kepala Ruangan Terhadap
Hubungan Peran Komite Keperawatan Kinerja Perawat Dalam Pemberian Asuhan
dengan Profesionalisme Perawat dalam Keperawatan Diruang Rawat Inap. Trimaya
Pemberian Asuhan Keperawatan di BLUD Cahya Mulat dan Hartaty. Jurnal Ilmiah
RS Konawe Utara. Sri Lestari, Narmi, Kesehatan Sandi Husada. https://akper-
Desiderius Bela Dhesa. 2020. Jurnal sandikarsa.e-journal.id/JIKSH Vol, 10, No, 2,
Kesehatan Masyarakat Celebes. Desember 2019, pp 44-50 p-ISSN: 2354-
http://jkmc.or.id/ojs/index.php/jkmc Volume 6093) dan e-ISSN: 2654-4563 DOI:
10.35816/jiskh.v10i2.105

Anda mungkin juga menyukai