Anda di halaman 1dari 13

Selasa, 24 Mei 2011

TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN


RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PADA
RSUD SUNAN KALIJAGA KABUPATEN DEMAK
TUGAS
MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
DOSEN PENGAMPU : IR. H. SUMIRIN MS

DISUSUN OLEH :
SUMARTO
MM 11321080

MAGISTER MANAJEMEN
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG
TAHUN 2011
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pada era globalisasi ini, rumah sakit dituntut untuk meningkatkan kinerja dan daya saing
sebagai badan usaha dengan tidak mengurangi misi sosial yang dibawanya. Rumah sakit harus
merumuskan kebijakan-kebijakan strategis antara lain efisiensi dari dalam
( organisasi,
manajemen dan sumber daya manusia ) serta harus mampu secara cepat dan tepat mengambil
keputusan untuk peningkatan pelayanan kepada masyarakat agar dapat menjadi organisasi yang
responsif, inovatif, efektif, efisien dan menguntungkan. Guna penyusunan perencanaan tersebut

tentunya kebutuhan akan data dan informasi menjadi sangat penting artinya. Tanpa didukung data
dan informasi yang akurat maka proses perencanaan dan pengambilan keputusan akan menjadi
sulit dan bahkan tidak tepat ( Farid, 2009 ).
Sistem informasi merupakan elemen vital dalam perkembangan sebuah organisasi/
perusahaan dimasa sekarang, namun salahnya sistem informasi bisa berakibat fatal, tidak hanya
menyia-nyiakan investasi, juga tentunya menghambat pesatnya perkembangan dari suatu
organisasi/perusahaan itu sendiri.
Sistem Informasi Manajemen ( SIM ) berbasis komputer merupakan sarana pendukung
yang sangat penting bahkan bisa dikatakan mutlak untuk operasional rumah sakit dengan tujuan
untuk menghasilkan informasi yang tepat waktu dan efektif untuk mendukung proses pengambilan
keputusan manajemen.
Rumah sakit merupakan organiasasi pelayanan terhadap masyarakat yang tidak hanya
bertujuan memberikan pelayanan dari sisi kesehatan akan tetapi juga selalu berusaha untuk
memberikan transparansi dan kecepatan billing / tagihan terhadap pasien. Tidak hanya rumah sakit
swasta, rumah sakit pemerintah / rumah sakit daerahpun tidak mau kehilangan keperacayaan dari
masyarakat, juga tentunya mempunyai misi memberikan pelayanan terbaik tidak hanya dari
kesehatan akan tetapi dari keseluruhan bidang pelayanan.
Untuk itu guna menpermudah pihak manajemen dalam mewujudkan misinya itu sudah
saatnya diera informasi yang serba cepat, dimana waktu, kecepatan dan segala transparansi sudah
menajadi nilai tambah yang harus bisa diberikan oleh setiap manajemen organisasi / perusahaan
termasuk rumah sakit guna memperoleh kepercayaan masyarakat. Hal ini bisa ditunjang dan
diwujudkan dengan adanya sistem informasi dan untuk organisasi rumah sakit disebut sistem
informasi manajemen rumah sakit.
Data yang akurat serta penyediaan informasi yang cepat, merupakan salah satu faktor
penunjang kinerja pelayanan rumah sakit. Penyediaan dan pengelolaan data ini dapat dirancang,
dibangun dan dikembangkan dalam sebuah sistem informasi rumah sakit. Sistem informasi yang
tepat bagi rumah sakit hendaknya dapat mengikuti pola dinamika rumah sakit, menjaga integritas
data serta aman.
Dengan adanya suatu sistem yang sudah terkomputerisasi ini diharapkan pada era
globalisasi dibidang kesehatan ini, sistem yang terbentuk nantinya akan sangat bermanfaat bagi
pihak pihak terkait dalam melakukan perencanaan maupun evaluasi. Juga dengan adanya
sistem ini nantinya akan dapat untuk mendukung Sistem Informasi Kesehatan Nasional ( SIKNAS )
dan Sistem informasi Kesehatan Kerja Daerah ( SIKDA )

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. PENGERTIAN
Sistem informasi adalah satu komponen penting untuk mencapai kesuksesan suatu
perusahaan atau organisasi. Karena dasar tersebutlah sistem informasi tidak kalah pentingnya
dengan komponen komponen bisnis lainnya, seperti akutansi, keuangan, manajemen operasi,
marketing, dan manajemen sumber daya manusia ( Erwin, 2007 )
Sistem informasi manajemen rumah sakit adalah sistem komputerisasi yang memproses
dan mengintegrasikan seluruh alur proses bisnis layanan kesehatan dalam bentuk jaringan
koordinasi, pelaporan dan prosedur administrasi untuk memperoleh informasi secara cepat, tepat
dan akurat.
Sistem informasi manajemen rumah sakit sangat dibutuhkan karena menyangkut
pengambilan keputusan yang pasti, cepat dan akurat. Informasi juga dibutuhkan dalam pengambilan
kebijakan yang bersifat strategis. Manfaat yang paling terasa ketika sistem informasi manajemen
rumah sakit selesai di implementasikan adalah kecepatan penyelesaian pekerjaan pekerjaan
administrasi.
.
a.

B. MANFAAT SISTEM INFORMASI MANAJEMN RUMAH SAKIT

Manfaat Umum
Memberikan nilai tambah dengan meningkatkan :
Efisiensi
Kemudahan
Standard praktek kedokteran yang baik dan benar
Dokumentasi yang Auditable dan Accountable
Mendukung Pemasaran Jasa RS: Mutu, kecepatan, kenyamanan, kepastian, biaya, bahkan gengsi

pelayanan
Meningkatkan profesionalisme dan kinerja manajemen rumah sakit
Mendukung koordinasi antar bagian dalam rumah sakit
Meningkatkan akses dan pelayanan rumah sakit terhadap berbagai sumber daya, antara lain mitra

1.
a.
b.
c.
d.
e.
2.
1.
2.
3.

usaha potensial seperi Pedagang Besar Farmasi, JAMSOSTEK, Instansi/Perusahaan pemberi


jaminan karyawannya, ASKES, dll
Meningkatkan profesionalisme manajemen rumah sakit :
Setiap unit akan bekerja sesuai fungsi, tanggung jawab dan wewenangnya;
Fungsi Pelayanan dan Informasi
Fungsi Perawatan (medical care)
Fungsi Penunjang/Supporting
Fungsi Administrasi dan Keuangan
Fungsi Pengawasan, dll
Mendukung kerja sama, keterkaitan dan koordinasi antar bagian / unit dalam rumah sakit.
Contoh:
Unit Registrasi dengan Unit RM dalam hal Petugas RM dapat mengetahui secara real time pasien
yang mendaftar di bag Registrasi.
Unit Registrasi dengan Unit Rawat Jalan.
Koordinasi antara Unit Rawat Jalan / Rawat Inap dengan Unit Apotik/Farmasi dalam hal Resep
Online dan informasi lainnya.

4.

Koordinasi antara Unit Rawat Jalan / Rawat Inap dengan Unit Laboratorium, Radiologi, IBS, Gizi,
Farmasi, dan Keuangan dan sebaliknya
Meningkatkan pendapatan rumah sakit.

b. Manfaat Operasional
1. Kecepatan
Manfaat yang paling terasa ketika SIMRS tersebut selesai diimplementasikan adalah kecepatan
penyelesaian pekerjaan-pekerjaan administrasi. Ketika dengan sistem manual pengerjaaan tagihan
kepada mitra/pihak ke-3, misalnya, memakan waktu sampai 1 bulan sejak pasien selesai dilayani,
dengan SIMRS hanya memakan waktu 1-2 hari saja. Kecepatan ini tentu saja membuat efektifitas
kerja meningkat. Pada awal pemasangan SIM, ketika aliran kerja belum lancar, peningkatan
kecepatan belum terlalu terasa. Namun ketika komitmen seluruh unit untuk tepat waktu
memasukkan data dengan akurasi entri data yang tinggi dipenuhi, maka akan terasa sekali dampak
dari SIMRS terhadap kecepatan kerja.
2. Akurasi
Hal lain yang juga terasa berubah adalah akurasi data, apabila dulu dengan sistem manual orang
harus mencek satu demi satu transaksi, namun sekarang dengan SIMRS hal tersebut cukup
dilakukan dengan membandingkan laporan antar unit yang dihasilkan oleh SIM. SIMRS juga dapat
mencegah terjadinya duplikasi data untuk transaksi-transaksi tertentu. Misalnya, pasien yang sama
diregistrasi 2 kali pada hari yang sama, maka SIMRS akan menolaknya, SIMRS juga akan
memberikan peringatan jika tindakan yang sama untuk pasien yang sama dicatat 2 kali, hal ini
menjaga agar user lebih teliti.
3. Integrasi
Hal lain yang juga terasa berpengaruh terhadap budaya kerja adalah integrasi data di setiap unit.
Bila dengan sistem manual, data pasien harus dimasukkan di setiap unit, maka dengan SIMRS data
tersebut cukup sekali dimasukkan di pendaftaran saja. Hal ini jelas mengurangi beban kerja
adminstrasi dan menjamin konsistensi data. Ilustrasi pada awal makalah ini merupakan gambaran
proses integrasi pada beberapa unit layanan di rumah sakit.
4. Peningkatan pelayanan
Pengaruh SIMRS yang dirasakan oleh pasien adalah semakin cepat dan akuratnya pelayanan.
Sekarang pasien tidak perlu menunggu lama untuk menyelesaikan administrasinya, baik rawat inap
ataupun rawat jalan. Hal yang sama juga dirasakan perusahaan pelanggan, dimana tagihan yang
dikirim cukup akurat dan detil sehingga memudahkan analisa mereka.
5. Peningkatan Efisiensi
Bila sebelumnya, beban pekerjaan lebih ke arah klerikal, sekarang beban pekerjaan lebih ke arah
analisa. Sebagai contoh, jika dahulu konsentrasi bagian penagihan adalah membuat tagihan,
sekarang konsentrasinya lebih kepada umur tagihan itu sendiri. Selain itu, karena kecepatan dan
akurasi data meningkat, maka waktu yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan
administrasi berkurang jauh, sehingga karyawan dapat lebih fokus pada pekerjaan utamanya.
Tanpa SIM, perawat harus memasukan data standar asuhan keperawatan secara berulang-ulang
dan sangat memakan waktu, tetapi dengan SIM, perawat hanya tinggal memasukan data diagnosa
penyakit pasien, dan komputer yang akan mencetak laporan SAK untuk ditanda-tangani perawat.

6. Kemudahan pelaporan
Pekerjaan pelaporan adalah pekerjaan yang menyita waktu namun sangat penting. Dengan adanya
SIM, proses pelaporan hanya memakan waktu dalam hitungan menit sehingga kita dapat lebih
konsentrasi untuk menganalisa laporan tersebut.
c.

Manfaat Manajerial
1. Kecepatan mengambil keputusan
Dengan sistem manual, manajer seringkali mengambil keputusan berdasarkan informasi yang
mungkin sudah tidak relevan lagi. Belum lagi jika yang dibutuhkan adalah trend berdasarkan selang
waktu tertentu (harian/mingguan/dsb), ini mengakibatkan keputusan yang diambil belum tentu
sesuai dengan kondisi nyata. Namun dengan SIM, informasi yang disajikan bersifat real time,
bahkan kita dapat membuat tabulasi dari informasi tersebut sehingga informasi yang kita dapat
sudah sangat spesifik sesuai dengan kebutuhan kita.
Hal ini tentu saja meningkatkan kualitas keputusan kita, di samping tentu saja berkurangnya waktu
untuk mengambil keputusan.
2. Akurasi dan kecepatan Identifikasi masalah
Karena laporan-laporan yang dihasilkan SIMRS memberi gambaran dari hari ke hari mengenai
kinerja rumah sakit, maka jika ada hal-hal yang tidak normal dapat segera kita ketahui. Hal ini
membuat identifikasi potensi masalah dapat dilakukan lebih dini, sehingga tindakan pencegahan
atau penanggulangannya dapat segera disusun.
3. Kemudahan penyusunan strategi
Sejalan dengan identifikasi masalah di atas, kita pun dapat menyusun strategi ke depan
berdasarkan data populasi, bukan lagi statistik, karena SIMRS mampu memberikan data populasi
dengan selang waktu tertentu, bahkan menyajikan kecenderungan datanya kepada kita. Ini tentu
saja semakin menajamkan strategi yang kita susun.

d. Manfaat Organisasi
1. Budaya Kerja
Karena SIMRS ini mensyaratkan kedisiplinan dalam pemasukan data, baik ketepatan waktu
maupun kebenaran data, maka budaya kerja yang sebelumnya menangguhkan hal-hal seperti itu,
menjadi berubah.
Hal ini dapat terjadi karena integrasi SIMRS dengan seluruh unit layanan. Sebagai contoh, jika unit
registrasi tidak memasukkan data pasien yang akan berobat, maka unit layanan tidak mungkin
dapat memasukkan layanan kepada pasien tersebut, dan kasir pun tidak mungkin menerima
pembayaran dari pasien tersebut. Katakanlah semua unit sepakat untuk menangguhkan pemasukan
datanya, maka keesokan harinya, manajer akan melihat penurunan trend pasien atau melihat ada
pasien-pasien yang menggantung. Ada juga pengalaman menarik yang kami temukan dalam
implementasi SIMRS di suatu Rumah Sakit, karena dasar perhitungan imbalan jasa medik untuk
dokter dan perawat dihitung berdasarkan data transaksi yang ada di SIM, maka dokter yang
berkepentingan dengan data tersebut menjadi supervisor data yang dimasukkan tanpa diminta.
Implikasinya adalah, sedikit sekali data yang salah dimasukkan.
2. Transparansi
SIMRS sebaiknya dirancang menganut kebijakan data terpusat, artinya data-data yang digunakan
oleh seluruh rumah sakit berada di bawah satu kendali. Misalnya untuk data tarif tindakan, unit
layanan tidak boleh dan tidak bisa memasukkan atau mengubah tarif yang ada, data yang mereka
masukkan hanya layanan yang diberikan kepada pasien sehingga manipulasi tarif tidak
dimungkinkan. Hal lain lagi, pendapatan setiap unit layanan terlihat dari laporan harian yang selalu

dilaporkan kepada direktur. Dengan demikian setiap orang dapat melihat jalannya proses transaksi
di rumah sakit dan secara tidak langsung juga turut mengawasi proses tersebut.
3. Koordinasi antar unit (Team working)
Karena seringkali data yang digunakan oleh unit layanan tertentu adalah milik unit layanan yang
lain, misalnya kode perusahaan pelanggan adalah milik keuangan yang digunakan secara intensif
oleh medrec, maka ketika terjadi perubahan terhadap data tersebut, unit yang bersangkutan akan
mengkoordinasikannya dengan unit yang terpengaruh. Apabila hal ini tidak dilakukan maka dengan
sendirinya akan terjadi kekacauan data referensi.
4. Pemahaman sistem
Apabila dulu dengan sistem manual, sedikit sekali personel yang mengetahui atau perduli dengan
proses yang terjadi di unit lain, maka dengan adanya SIMRS hal tersebut terjadi dengan sendirinya.
Ini karena seringkali untuk memahami aliran data sampai datang kepada unitnya, melibatkan
berbagai unit lain. Ketika terjadi kesalahan setiap user berusaha mencari tempat terjadinya
kesalahan tersebut agar bukan unitnya yang disalahkan. Efeknya adalah mereka menjadi paham
bagaimana sistem di rumah sakit tersebut bekerja.
5. Mengurangi biaya administrasi
Seringkali orang menyatakan bahwa dengan adanya komputerisasi biaya administrasi meningkat.
Padahal dalam jangka panjang yang terjadi adalah sebaliknya, jika dengan sistem manual kita harus
membuat laporan lebih dulu di atas kertas, baru kemudian dianalisa, maka dengan SIMRS analisa
cukup dilakukan di layar komputer, dan jika sudah benar baru datanya dicetak. Hal ini menjadi
penghematan yang cukup signifikan dalam jangka panjang.
Implementasi SIMRS tentunya tidak dapat berjalan dengan baik tanpa dukungan semua pihak yang
terkait serta political will dari pimpinan rumah sakit maupun pemilik RS / Pemerintah.
Apabila pekerjaan pengembangan SIMRS tersebut akan diserahkan kepada konsultan, maka
kewajiban dan tanggung-jawab konsultan sebagai mitra kerja RS adalah harus secara profesional
memberikan data dan analisa yang obyektif dan berupaya maksimal untuk keberhasilan
implementasi SIMRS.

BAB III
RENCANA PENGEMBANGAN
RSUD Sunan Kalijaga Kabupaten Demak terletak di Jln.Sultan Fatah No.669/50 Demak dengan
status Akreditasi Penuh Tingkat Lengkap dengan Nomor HK.03.01/C.III/SK/1985/2010, Tanggal 26
Juli 2011. Dalam rangka pengembangan RSUD Sunan Kalijaga Kabupaten Demak perlu
memahami Tugas Pokok, Tujuan Pelayanan, Fungsi ,Visi , Misi, dan Motto, Jenis Pelayanan,
Analisis SWOT, Nilai nilai Organisasi dan Rencana Pengembangan.
TUGAS POKOK
Rumah Sakit mempunyai tugas pokok yaitu melaksanakan upaya kesehatan secara berdaya guna
dan berhasil gunadengan mengutamakan upaya penyembuhan dan pemulihan yang dilaksanakan

secara serasi dan terpadu dengan upaya peningkatan dan pencegahan serta melaksanakan upaya
rujukan.
TUJUAN PELAYANAN
Tujuan Pelayanan rumah sakit adalah meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat,
khususnya masyarakat Demak dan sekitarnya dalam bentuk upaya promotif, preventif dan kuratif
dalam rangka meningkatkan derajad kesehatan masyarakat Demak.

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

FUNGSI
Fungsi rumah sakit adalah :
Menyelenggarakan pelayanan medis
Menyelenggarakan pelayanan penunjang medis dan non medis
Menyelenggarakan pelayanan asuhan keperawatan
Menyelenggarakan pelayanan rujukan
Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan
Menyelenggarakan penelitian dan pengembangan
Menyelenggarakan dministrasi umum dan keuangan
Menyelenggarakan pemasaran rumah sakit dan rekam medis
VISI, MISI DAN MOTTO
VISI
Menjadi rumah sakit kebanggaan masyarakat Demak dan sekitarnya tahun 2011

1.
2.
3.
4.
5.

MISI
Mengutamakan kepuasan pelanggan sesuai standar pelayanan rumah sakit
Mengembangkan pelayanan trauma center dan rumah sakit jemput pasien
Mengembangkan sumber daya manusia berkelanjutan
Menciptakan suasana dan lingkungan rumah sakit yang aman dan nyaman
Menjalin kerja sama antar mitra kerja
MOTTO
Senyum Untuk Kesembuhan Anda ( SUKA )

1.

2.

3.
4.

PELAYANAN RUMAH SAKIT


Instalasi Rawat Jalan
Meliputi : Poliklinik DOTS, Gigi, VCT/HIV/AIDS, Penyakit dalam, Kesehatan Anak, Kebidanan dan
Penayakit kandungan, Bedah, Syaraf, Mata, THT, Penyakit Kulit dan Kelamin, Kesehatan Jiwa dan
Rehabilitasi Medik
Instalasi Rawat Inap
Meliputi : Ruang VVIP ( Anggrek ), VIP ( Wijaya Kusuma ), Penyakit Dalam ( Mawar) Anak ( Dahlia ),
Bedah ( Kenanga ), Bersalin ( Melati ), Perinatal
( Bougenville ), ICU ( Intensive Care
Unit ). THT. Mata dan Penyakit Syaraf
( Sokka ) dan Ruang Khusus Pasien Jamkesmas dan
Jamkesda ( Cempaka )
Instalasi Gawat Darurat
Pengembangan trauma center, rumah sakit jemput pasien dan one day care
Instalasi Radiologi
Pemeriksaan kontras dan non kontras, USG konvensional dan non konvensional 3 dimensi,
Pemeriksaan EKG dan EEG

5.

Instalasi Laboratorium
Pemeriksaan : kimia klinik, hematologi klinik, urine rutin dan unit bank darah
6. Instalasi Farmasi
7. Instalasi Gizi
8. Instalasi Intensif Care Unit
9. Instalasi Bedah Sentral
10. Instalasi Pemulasaraan Jenazah
11. Instalasi Pemeliharaan Sarana
12. Instalasi Pendidikan dan Pelatihan

1.
a.
b.
c.
d.
e.

ANALISIS SWOT
Kekuatan Internal
Kualitas SDM memadai, status PNS
Lokasi Strategis
Subsidi Pemerintah
Sarana dan prasarana memadai
Tersedia jasa hasil kerja

2.
a.
b.
c.
d.
e.

Kelemahan Internal
Evaluasi dan pengawasan relative masih kurang
Belum tersedia analisis beban kerja masing masing unit / individu
Koordinasi antar bidang dan unit masih kurang
Komitmen dan kebersamaan masih kurang
Pengelolaan keuangan masih menggunakan cash basic.

3.
a.
b.
c.
d.
e.
4.
a.
b.
c.
d.
e.

Peluang Eksternal
Meningkatnya tuntutan masyarakat akan pelayanan rumah sakit yang bermutu
Adanya kerja sama dengan pihak ketiga
Jumlah penduduk yang besar
Adanya bantuan dana dari pemerintah propinsi dan pusat
Meningkatnya tehnologi informasi yang cepat
Ancaman Eksternal
Berkembangnya kuantitas dan kualitas pelayanan kesehatan swasta
Daya beli masyarakat terhadap pelayanan kesehatan rendah
Harga alat alat kesehatan dan spare part mahal
Perilaku masyarakat yang cenderung melanggar peraturan
Berkurangnya minat masyarakat terhadap pelayanan kesehatan pemerintah.

5.
a.
b.
c.
d.
e.

Strategi Strength Opportunity


Peningkatan kompetensi
Peningkatan inovasi pe layanan
Peningkatan mutu pelayanan
Peningkatan kemitraan dengan pihak ke tiga
Peningkatan pemasaran

6.
a.
b.

Strategi Weakness Opportunity


Peningkatan perencanaan dan pengawasan
Peningkatan job analisis beban kerja

c.

Peningkatan komitmen dan kebersamaan


d. Peningkatan koordinasi dan team work yang solid
d. Peningkatan pengelolaan keuangan dengan sistem akuntasi
7.
a.
b.
c.
d.
e.

Strategi Strength Treath


Peningkatan manajemen rumah sakit
Peningkatan efisiensi
Peningkatan mutu pelayanan kepada pelanggan
Peningkatan penegakan peraturan peraturan
Peningkatan kuantitas dan kualitas SDM

8.
a.
b.
c.
d.
e.

Strategi Weakness Treath


Peningkatan kinerja karyawan
Peningkatan kenyamanan pelanggan dan karyawa
Peningkatan kinerja rumah sakit
Pengembangan fisik rumah sakit sesuai dengan master plan dan bisnis plan
Perlindungan hukum terhadap pelayanan kesehatan

a.

b.

c.

d.

e.

a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.

NILAI NILAI ORGANISASI


Nilai nilai organisasi di RSUD Sunan Kalijaga Kabupaten Demak meliputi :
Kebersamaan
Pegawai / karyawan dalam memberikan layanan kesehatan dilakukan dengan bekerja sama antar
unit pelayanan
Kejujuran
Pegawai / karyawan dalam melaksanakan tugas dan kewajiban senantiasa didasarkan pada nilai
kebenaran yang dapat dipertanggung jawabkan
Keterbukaan
Pegawai / karyawan mau menerima kritik dan saran dari berbagai pihak datangnya guna
memperbaiki pelayanan rumah sakit
Disiplin
Pegawai / karyawan dalam menjalankan tugas dan kewajiban senantiasa taat dan patuh pada
peraturan dan ketentuan yang berlaku
Profesional
Pegawai / karyawan memberikan pelayanan didasarkan pada standar pelayanan dan prosedur kerja
pelayanan sesuai bidangnya masing masing.
RENCANA PENGEMBANGAN
Rencana pengembangan RSUD Sunan Kalijaga Kabupaten Demak adalah :
Restrukturisassi SOT sesuai BLU
Membangun komitmen pada semua pihak
Membuat payung hukum yang konstruktrif bagi perkembangan otonomi rumah sakit
Perubahan sistim keuangan menuju pada efisiensi dan transparansi
Perbaikan tata ruang dan fungsi
Peningkatan image rumah sakit
Peningkatan pengembangan Siatem Informasi Manajemen (SIM)
Peningkatan Kualitas SDM
Peningkatan kualitas pelayanan
Peningkatan mutu dan jumlah peralatan
Pengembangan jenis pelayanan

l. Pengembangan pemasaran
m. Pengembangan jaringan antar rumah sakit

BAB IV
GAMBARAN IMPLEMENTASI

A.
1.
2.
3.
B.

Gambaran Implementasi dari Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit di RSUD Sunan Kalijaga
Demak terintegrasi terdiri dari beberapa sub sistem sebagai berikut :
Front Office
Modul Costumer Service
Panel antrian registrasi
Panel Informasi
Pengaduan
Registrasi
Rawat jalan
Rawat Inap
Unit Gawat Darurat ( UGD )
Informasi Pasien
Pelayanan Perawatan
1. Antrian Layanan
2. Pelayanan UGD
3. Pelayanan Instalasi Rawat Jalan / Poliklinik
4. Pelayanan / Tindakan Rawat Inap
5. Pelayanan Instalasi Bedah Sentral / Kamar Operasi

6. Pelayanan Haemodialisa
7. Pelayanan Rehabilitasi Medik dan Keterapian Fisik ( Ortesis dan Prostesa )
8. Pelayanan Rawat Intensif ( ICU, PICU/NICU )
9. Pelayanan Perawatan Lainnya
C. Unit Pelayanan Penunjang
1. Pelayanan Laboratorium
- Patologi Klinik
- Patologi Anatomi
2.
3.
4.
D.
1.
2.
3.
4.
E.
1.
2.
3.
4.
F.
1.
2.
3.
G.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
H.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
I.
1.
2.
3.
J.
1.
2.

Pelayanan Radiologi
Radio Therapi
Radio Diagnostik
Pelayanan Transfusi Darah
Pelayanan Penunjang Lainnya
Rekam Medik
Rekam Medis Pusat
Rekam Medik Rawat Jalan
Rekam Medik Rawat Inap
Rekam Medik UGD
Manajemen Keperawatan
Discharge Planning
Asuhan Keperawatan
Indikator Mutu Klinik
Clinical Pathway
Farmasi dan Logistik
Farmasi / Apotik
Logistik ( Inventory Medik dan Non Medik )
Sistem Informasi Obat
Pelayanan Umum
Pelayanan Gizi
Pelayanan Medical Check Up
Pelayanan Ambulance
Pelayanan Binatu dan Sterilisasi
Pelayanan Forensik ( Kamar Jenazah )
Pemeliharaan Sarana Medik
Akuntansi dan Keuangan
Karsir Pembayaran
Pelayanan Piutang
Mapping tariff layanan
Remunerasi
Inventarisasi Asset
Akuntasi Keuangan
Informasi Eksekutif
Decision Support / Manajerial Report
Indikator Pelayanan
Visuliasasi Data/ Grafik
Kepegawaian
Kepegawaian
Agenda Kegiatan

K.
1.
2.
3.
L.
1.
2.
3.

Sistem Support dan Utility


Data Administrator ( Periksa , Rubah dan Hapus )
Setting Data Master
Hak Akses atau Back Up dan Restore Data
Portal Terintegrasi Rumah Sakit
Portal Publik
Portal Internal
SMS Appliance

BAB V
PRENUTUP

A.

KESIMPULAN
Rumah sakit merupakan sebuah institusi pelayanan kesehatan yang tidak berdiri sendiri. Secara
eksternal rumah sakit senantiasa terkait dengan entitas entitas luar seperti farmasi, pasien,
asuransi dan lain lain. Sedangkan secara internal rumah sakit memiliki entitas entitas seperti
Instalasi Gawat Darurat, Instalasi Rawat Inap, Instalasi Rawat Jalan, Instalasi Bedah Sentral,
Instalasi Penunjang Lainnya, dokter, paramedis dan lain lain, dimana bagian bagian tersebut
tidak saling lepas. Setiap output dari satu entitas internal bisa jadi adalah input bagi entitas internal
lainnya. Karena proses saling keterkaitan inilah sebuah sistem informasi yang padu dan
komprehensif dibutuhkan.
Sistem informasi manajemen rumah sakit dapat meningkatkan kualitas / mutu pelayanan bagi
masyarakat, menjadi alat koordinasi dan komunikasi yang efektif dan efisien, sebagai fungsi kontrol
yang konsisten dan dapat meningkatkan pendapatan asli daerah.
Untuk mengembangkan mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit dibutuhkan beberapa fasilitas
pendukung, dimana salah satu fasilitas pendukung tersebut adalah aplikasi tehnologi informasi
dalam bidang sistem informasi manajemen rumah sakit.

B.

SARAN
Seiring perkembangan zaman dan tehnologi yang maju semakin pesat, serta tuntutan masyarakat
yang tinggi terhadap pelayanan yang cepat dan tepat di rumah sakit dan untuk meningkatkan kinerja
dan daya saing, efisiensi ( organisasi, manajemen dan SDM ) maka rumah sakit harus mampu
mengambil keputusan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat agar dapat menjadi
organisasi yang responsive, inovatif, efektif, efisien dan menguntungkan, maka penguasaan

tehnologi mutlak diperlukan guna mendukung pelayanan tersebut. Untuk itu sebaiknya rumah sakit
memiliki sistem informasi manajemen yang baik sehingga pemanfaatan tehnologi sistem informasi
tersebut dapat diakses oleh semua pihak dengan mudah
DAFTAR PUSTAKA
1.

http://fulfat.wordpress.com/sistem informasi manajamen rumah sakit, strategi, adopsi, tehnologi


dan permasalahannya
2. Profil RSUD Sunan Kalijaga Kabupaten Demak, Tahun 2010
3. Kerangka Acuan SIMRS untuk RSUD Sunan Kalijaga Kabupaten Demak Tahun 2010
4. http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem Informasi Manajemen

Anda mungkin juga menyukai