2.
Definisi
3.
Kriteria Diagnosis
a.
b.
c.
d.
e.
4. Diagnosa Banding
5.
Hepatitis Amubik
Abses hati piogenik.
Hepatoma.
Pneumoni lobus kanan bawah.
Demam oleh sebab - sebab lainnya.
Pemeriksaan Penunjang : Darah Iengkap, Faal hati, Foto toraks, USG, Uji
serologi (CFT Elisa), Aspirasi PA.
6. Konsultasi
Harus
8. Terapi
Medikamen:
- Metronidazol 3x750 mg/h selama 10 hari, atau
- Tinidazole 3X800 mg/h selama 5 hari atau
- Seknidazol 3 x 1 tablet I h selama 5 hari.
Tindakan: Asoirasi oerkutaneus dituntun USG
9.
7 hari
3 hari
13. Output
14. PA
Perlu
Penyulit
ABSES PARU
1. Nama Penyakit
Abses Paru
2.
Definisi
3. Kriteria Diagnosis
Laboratorium:
LED meningkat, Lekositosis 20.000-30.000/m3 dengan
pergesran ke kiri.
4.
Diagnosa Banding
a.
b.
c.
d.
e.
f.
5.
Pemeriksaan Penunjang : a.Biakan (kultur) darah untuk pemeriksaan kuman
anaerob dan aerob
b. Pemeriksaan radiologik untuk melihat lokasi abses.
6.
Konsultasi
Ahli Fisioterapi
Perawatan Rumah Sakit: Bila penderita Membatukkan
darah dalam jumlah yang banyak disertai demam
tinggi dan menggigil, sesak nafas hebat dan sianosis.
7.
Pengobatan
Umum:
Intake cairan yang cukup, Drainase postural,
bromkoskopi untuk membersihkan jalan nafas
sehingga drainase pus lancar.
Antibiotika dapat diberi berupa Penisislin 1 juta IU/23xsehari intramuskular. Bila diperkirakan kuman Gram
Negatif juga berpendapat ditambahakan Kloramfenikol
selama 2 4 mingg. Kemudian diteruskan dengan
Penyulit
9.
Informed Consent
2 4 minggu.
Sampai 4 bulan.
12. Output
13. PA
ADENOMA TIROID
1.
Nama Penyakit
Adenoma Tiroid
1. Adenoma tiroid papiler
2. Adenoma tiroid folikuler
3. eratoma.
2.
Kriteria Diagnosis
3.
Diagniosis Banding
1. Struma nontoksik
2. Tumor tiroid ganas
3. Tiroiditis
4.
Pemeriksaan Penunjang :
2.
3.
4.
5.
Rujukan
Spesialis onkologi
Spesialis radiology
Spesialis patotogi.
Keganasan
7.
Malignansi
Pengobatan
8. Penyutit
9. Informed Consent
Tidak tertentu
Tidak tertentu
13. Hasil
Baik
14. P. A.
Nama penyakit
2.
Definisi
3.
Kriteria Diagnosa
4.
Diagnosa Banding
5.
Pemeriksaan
Penyakit Dalam
6. Konsultasi
7.
Perawatan Rumah Sakit :
pengobatan/perawatan.
8.
Terapi
Antiatroviral
Zidovudin + Didanosin atau
Zidovudin + Zalcitabin atau
Zidovudin + Lamivudin atau
Didanosin atau:
Obat-obatan diatas ditambah penghambat protease
yaitu indinavir, saquinavir,daivinavir. Kalau gagal, beri
obat pengganti.
Dosis:
Zidovudin 200 mg/8 jam atau 5 x 100 mg PO
Didanosin BB 60 kg: 200 mg/12 jam PO
< BB 60 kg: 125 mg/12 jam PO
Zalcitabin BB 60 kg: 0,75 mg/8 jam PO
< BB 60 kg: separuhnya
Lamivudin 150 mg/ 12 jam PO
Indinavir 800 mg/ 8 jam P0
Saquinavir 600 mg/ 8 jam PO
10.
Informed Concent
Perlu
11.
Lama Perawatan
Sesuai klinis
12.
Masa Pemulihan
13.
Output
14. PA
Perlu
1. Nama Penyakit
Akhalasia
2.
3. Kriteria Diagnosis
4.
Diagnosa Banding
esofagus.
AKHALASIA
Difinisi
6. Konsultasi
Esofagogram
Esofagogastroskpi
Manometri
7.
Perawatan Rumah Sakit : Umumnya rawat jalan. Rawat inap hanya kalau
memerlukan tindakan operatif.
8.
Terapi
Dilatasi:
Non Operatif
(dengan Bougie)
Operatif (Kardiomiotomi Heller)
9.
Penyulit
10.
Informed Consent
11.
Lama Rawatan
13. Output
80% kasus.
14.
1. Nama Penyakit
Anemi Plastik
2.
Difinisi
3.
Kreteria Diagnosis
Gejala klinis:
Pucat, lemah dan keluhan anemi lainnya perdarahan
berupa ptekie sampai perdarahan masif serta keluhan
akibat infeksi.
Pemeriksaan fisik:
Anemi, ptekie, Purpura, ulserasi oral dan infeksi.
Laboratorium:
Anemi normokromik normositer, retukulopeni,
lekopeni (granulosit selalu <500/ml, limfopeni) dan
trombositopeni.
4.
Diagnosa Banding
a.
b.
c.
d.
e.
5.
6.
Konsultasi
P. A.
ANEMI APLASTIK
Anemi o. k. Hipersplenisme.
Infiltrasi sel - sel tumor ke sumsum tulang.
Anemia Megaloblastik.
Mieloskelerosis.
Sindroma Mielodiplstik.
7.
8.
Terapi
9.
Penyulit
10.
Lama Perawatan
11.
Masa Pemulihan
12.
Output
13.
P. A.
14.
Informed Consent
15.
Otopsi/Risalah Rapat :
Nama Penyakit
2.
Definisi
zat besi.
3.
Gejala klinis:
Pucat, Iemah, nyeri waktu menelan, pika dan nyeri
Kriteria Diagnosis
epigastrika.
Pemeriksaan fisik:
Anemi, glokitis, atrofi
papillisah, koilonika dan
gejala penyakit
penyebab.
Laboratorium:
HB dibawah nilai normal menurut kriteria WHO
dan/atau Depkes RI Ferritin Serum < mikrogram, Besi
serum < 50 dan TIBC > 350.
4.
Diagnosa Banding
a.
b.
c.
d.
5.
Pemeriksaan Penunjang :
perlu BMP.
6.
Konsultasi
7.
8.
Terapi
9.
Penyulit
Sekitar 6 Bulan
12.
13. P. A.
1. Nama Penyakit
Anemi Hemolitik
2.
Definisi
destruksi eritrosit.
3.
Kriteria Diagnosis
Gejala Klinis:
Pucat, lemah, dan keluhan anemi lainnya, ikterius
ringan yang naik turun disertai disertai dengan
splenomegali.
Pemeriksaan fisis:
Anemi dapat berat secara tiba - tiba, ikterus ringan.
Laboratorium:
Anemi normokromik normositer, retikulosit, LDH dan
SGOT meningkat, Bilirubbin Indirek meningkat, uji
coomb positif pada AIHA, dan G6PD merendah pada
defisiensi G6PD.
4.
Diagnosa Banding
a.
b.
c.
d.
Output
ANEMI HEMOLITIK
e. Talasemia.
5.
6.
Konsultasi
7.
8.
Terapi
9.
Penyulit
12. Output
lagi.
14. P. A.
Nama Penyakit
2.
Definisi
hematologik.
3. Kriteria Diagnosis
Gejala klinis:
Pucat, lemah, dan keluhan anemi lainnya. Gejala lain
sesuai penyakit dasarnya.
Pemeriksaan fisik:
Anemi dan kelainan lain sesuai penyakit dasarnya.
Laboratorium:
Anemi normokronik normositer dan/atau anemi
hipokromik mikrositer Besi serum dan TIBC menurun.
4.
Diagnos Banding
5.
Pemeriksaan Penunjang :
TIBC, BMP.
6.
Konsultasi
7.
8.
Terapi
9. Penyulit
12. Output
: Hasil
hemodinamik tidak terganggu.
13. P. A.
Nama Penyakit
2.
Definisi
3.
Kriteria Diagnosis
lama/bertambah hebat.
4.
Diagnosa Banding
Pemeriksaan Penunjang :
trigliserida, asam urat.
6.
Konsultasi
10
ICCU
8.
Terapi
kasus tertentu.
9.
Penyulit
10.
Informed Consent
11.
Lama Perawatan
2 minggu
13.
14. P. A.
Ankilostomiasis
2.
Definisi
duodenale.
3.
Kriteria Diagnosis
Anemi.
4. Diagnosa Banding
Output
ANKILOSTOMIASIS
1.
Nama Penyakit
5. Pemeriksaan Penunjang :
6. Konsultasi
Untuk komplikasi.
8. Terapi
Kausal :
Mebendazol (Vermox ) 500 - 1000 mg dosis tunggal.
Salah satu dari Pirantel pamoat 10-20 mg/kg BB dosis
tunggal.
11
Dan pemberian:
Sulfa ferosus 3 x 300 mg/hari
Vitamin C 3 x 50 mg/hari.
9. Penyulit
Anemi.
10.
Informed Consent
Tak perlu.
11.
Lama Perawatan
12.
Masa Pemulihan
13.
Output
Sembuh total.
14.
P. A.
15.
Otopsi/Risalah Rapat :
ARTRITIS GOUT
1. Nama Penyakit
Artritis Gout
2. Definisi
3.
Kriteria Diagnosis
70% pada MTP I.
Kriteria ARA.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
Pseudo Gout.
Artreitis reumartoid.
Osteoartrosis.
Artritis Psoriatik.
Artritis Infeksious.
Demam rematik.
Bursitis akut.
Selulitis.
Diagnosa Banding
5.
6.
Konsultasi
7.
8.
Terapi
12
cegah komplikasi.
a. Obat-obatan:
NSAID:
- Piroksikam 2 x 20 mg untuk 2 hari 1 x 20
mg/had.
100-500 mg/had.
hari.
untuk 2 hari
10.
Informed Consent
11.
Lama Rawatan
12.
Masa Pemulihan
13.
Output
14.
P. A.
15.
Otopsi/Risalah Rapat :
ARTRITIS REUMATOID
1. Nama Penyakit
Artritis Reumatoid
2.
Definisi
3.
Kriteria Diagnosa
a.
b.
c.
d.
e.
4. Diagnosis Banding
5.
Demam rematik
Lupus Erimatosus Sistemik
Osteoartrosis
Artritis Gout.
Artritis Piogenik.
13
Konsultasi
7.
Perawatan Rumah Sakit : Pada serangan akut yang berat, dan sistemik perlu
tirah baring total sekitar 2 minggu.
8.
Terapi
pemeliharaan 50 gr/bulan.
minggu.
Penyulit
10.
Informed Consent
13. Output
Mencapai remisi.
14. P. A.
Asbestosis
2.
Definisi
debu asbes.
3. Kriteria Diagnosis
Klinis:
Sesak nafas waktu latihan yane timbul setelah fibrosis
ASBESTOSIS
1.
Nama Penyakit
progresif.
14
selama 15 - 20 tahun
Fisis:
Ronki basah akhir inspirasi pads bagian bawah paru.
Biasa dijumpeo jari tabuh dan sianosis. Gerakan
dinding dada berkurang. Auskultasi, suara jantung ke
III dan ke IV dt daerah epigastrium.
Foto dada:
Pada pleura terdapat penebalan dan kalsifikasi sering
berupa obliterasi pada sinus disertai dengan kalsifikasi
di daerah diafragma.
Paru-paru, tampak bayangan opaque yang berbentuk
garis terutama bagian bawah. Juga biasa didapati
kekaburan antara batas difragma dan jantung.
Didapati pula kista dan honey comb, pembesaran
jantung dan juga pembesaran arteri pulmonalis.
Sangat jarang didapati gambaran massa.
4.
Diagnosa Banding
5. Pemeriksaan Penunjang :
penurunan volume total.
6. Konsultasi
7.
8.
Terapi
9.
Penyulit
:
:
13. Output
14. P. A.
ASITES
1.
Nama Penyakit
Asites
2.
Difinisi
Berkumpulnya cairan
3.
Kriteria Diagnosis
4.
Diagnosa Banding
a. CHF
15
b. Sindroma nefrotik
c. TBC Peritonium
d. Sindroma Meig
5.
Konsultasi
Bedah
6.
Perawatan Rumah Sakit : Pada asites permagna (amat besar dan
mengganggu penderita)
Untuk penjajagan diagnostik
7.
Penyulit
Ensefalopati hepatik.
8.
9.
Lama Perawatan
minggu.
12. Output
13. P. A.
1. Nama Penyakit
2.
Definisi
3.
Kriteria Diagnosis
4.
Diagnosa Banding
Terapi
Bronkitis Akut.
Bronkitis Kronis.
16
Asma Kardiak.
5.
7.
8.
Terapi
Ventilator
menit.
pemberian per infus.
(Sc).
17
malam hari.
-
Ketotifen 2 x 1 tablet.
9. Penyulit
Spontaneous Pneumothorax
10.
Informed Consent
11.
Lama Rawatan
10 hari.
1 minggu
13. Output
Sembuh
14. P. A.
1. Nama Penyakit
2. Definisi
3. Kriteria Diagnosis
4. Diagnosa Banding
5. Pemeriksaan Penunjang :
posisi dan besar batu.
Pemeriksaan Sinar X
- Foto polos (BNO): Untuk melihat adanya batu,
-
6. Konsultasi
Bedah Urologi
7.
8.
Terapi
Ringer laktat).
18
10.
Informed Consent
11.
Lama Rawatan
12.
Masa Pemulihan
13.
Output
14.
P. A.
15.
Otopsi/Risalah Rapat :
DEMAM
1. Nama Penyakit
Demam
2. Definisi
3.
Kriteria Diagonosis
pengukur oral.
4.
Diagnosa Banding
5.
6.
Konsultasi
7.
Perawatan Rumah Sakit : Rawat inap untuk demam yang lama (> 2 minggu),
demam yang munculnya perlahan-lahan, demam
dengan perdarahan, demam kejang-kejang, dan
demam dengan kesadaran yang menurun.
19
8.
Terapi
Umum:
Dipiron (antalgin) tablet 3 x 500 Mg/hari, ataupun
injeksi parasetamol 3 x 500 mg/hari.
Khusus:
Lihat uraian diagnosa/terapi masing-masing penyakit
penyebab demam.
9.
Penyulit
10.
Inforrmed Consent
Tidak perlu.
11.
Lama Rawatan
7 - 14 hari.
12.
Masa Pemulihan
1 minggu.
13.
Output
Sembuh total.
14.
P. A.
Tidak diperlukan.
15.
Nama Penyakit
2.
Definisi
3.
Kriteria Diagnosis
terukur.
4.
Diagnosa Banding
5.
6. Konsultasi
a.
b.
c.
d.
Purpura Trombositopenik.
Lekemia stadium Ianjut.
Anemia aplastik.
Sepsis.
20
Perlu.
8. Terapi
Simtomatik:
Dipiron 3 x 500 mg PO atau injeksi atau Parasetamol 3
x 500 mg PO
Asam traneksamat 500 mg/8jam IV
Infus cairan Ringer Laktat (RL) kalau kenaikan
2-4 liter/m
10.
Informed Consent
Tidak perlu
11.
Lama Perawatan
7 hari
12.
Masa Pemulihan
13.
Output
14. P. A.
Tidak perlu
DEMAM TIFOID
1.
Nama Penyakit
Demam Tifoid
2.
Definisi
3.
Kriteria Diagnosis
4.
Diagnosa Banding
a.
b.
c.
d.
e.
Influensa.
Malaria.
Disentri Basiler.
Abses Hati Amubik.
Tuberkulosis.
21
f. Hepatitis
g. Penyebab lain demam lebih dari 7 hari.
5.
6.
Konsultasi
7.
8.
Terapi
Tirah Baring
Supportif: Diet tinggi kalori rendah serat/cellulose.
Kausal:
- Kloramfenikol 4 x 500 mg PO ( 10-14 hari ) atau
- Tiamfenikol 4 x 500 mg / h PO atau
- Kotrimoksazol forte 2 x ltab selama 7 hari atau
- Ampisilin trihidrat 4 x1gram/h,14 hr atau
- Amoksilin 4 x 500 mg/h 14 -21 hari.
Pada demam Tifoid yang sangat toksik yaitu demam
tinggi, kesadaran menurun , gelisah , terapi diatas
ditambah dengan injeksi Dexametason 3 mg/kgBB
dalam Ringer Laktat 2cc /kgBB, di infuskan selama 30
menit dilanjutkan dengan 1 mg /kgBBl6jam /IV
sebanyak 6 kali pemberian. Pada demam Tifoid
dengan perdarahan/ perforasi terapi kausal diberikan
parenteral, puasa 24 jam dan pemberian NPE,
transfusi darah, koreksi cairan/ elektrolit dan asam
traneksamat 500 mg/ 8 jam IV.
9.
Penyulit
Perlu.
14 hari.
6 hari.
13. Output
14. P. A.
Tidak perlu
Diabetes Insipidus
DIABETES INSIPIDUS
1.
Nama Penyakit
22
2.
Kriteria Diagnosis
Gejala klinis:
Poliuria, dehidrasi, rasa haus, tidur terganggu.
Laboratorium:
Jumlah urin/24 jam 5-10 liter BD urin 1005. ADH
menurun.
3.
Diagnosa Banding
plasma meningkat
meninggi.
ADH normal
4.
Pemeriksaan Penunjang :
-
5.
Rujukan
Spesialis Radiologi.
Spesialis Bedah.
6.
Poliuria, dehidrasi.
7.
Pengobatan
beberapa jam.
Penyulit
9.
Informed Consent
13. Hasil
14. P. A.
Diabetes Mellitus
terdiri dari:
1. Diabetes mellitus tipe I (IDDM ).
DIABETES MELLITUS
1.
Nama Penyakit
23
Kriteria Diagnosis
3.
Diagnosa Banding
4.
Pemeriksaan Penunjang :
kolesterol.
kalsifikasi pankreas.
-
5.
Spesialis
Spesialis
Spesialis
Spesialis
Rujukan
gastroenterologi).
6.
7.
Pengobatan
jasmani penderita.
24
Penyulit
diabetik.
9. Informed Consent
13.
:
:
Hasil
14. P. A.
15. Otopsi/Risalah Rapat
2.
Kriteria Diagnosis
gram.
3.
Diagnosa Banding
4.
Pemeriksaan Penunjang :
-
5. Rujukan
25
6.
Kehamilan.
Infeksi.
Penyakit Kardiovaskular.
7.
Pengobatan
Diet.
Latihan jasmani.
Insulin.
8.
Penyulit
Obes.
Retinopati.
Neuropati.
P J K.
9. Informed Consent
10.
Tenaga Standar
11.
Lama Rawatan
6 - 8 minggu.
12.
Masa Pemulihan
1 minggu.
13. Hasil
badan ideal.
14. P. A.
1. Nama Penyakit
Disentri Amuba
2.
Definisi
3.
Kriteria Diagnosis
4.
Diagnosa Banding
a.
b.
c.
d.
5.
DISENTRI AMUBA
Disentri basiler.
Kolitis Ulserosa.
Irritable Bowel Syndrome (IBS).
Tumor kolon
26
6.
Konsultasi
7.
8.
Terapi
9.
Penyulit
Perforasi intestinal
Apendisitis amubik
Abses hati amubik
Perdarahan massif
Ameboma
Striktur amubik
Pleuropulmonari amebiasis
Perikarditis amubik
Cerebral amebiasis
Kutaneus amebiasis
10.
Informed Concent
Tak diperlukan.
11.
Lama Perawatan
10 hari.
12.
Masa Pemulihan
3 hari
13.
Output
Sembuh
14.
P. A.
Tidak perlu
15.
Otopsi/Risalah Rapat :
DISENTRI BASILER
1.
Nama Penyakit
Disentri Basiler
2.
Definisi
3.
Kriteria Diagnosis
4.
Diagnosa Banding
A.
B.
C.
D.
E.
5.
Pemeriksaan Penunjang :
Biakan tinja
Disentri amuba.
Salmonella enterokolitis.
Enterotoxigenic E. coll.
Campilobacter enteritis.
Kolitis ulserosa
Tinja rutin: ditemukan banyak lekosit dan eritrosit .
27
6.
Konsultasi
7.
Perawatan Rumah Sakit :
penyebaran infeksi .
8.
Terapi Kausal
9. Penyulit
10.
Informed Concent
Tidak perlu.
11.
Lama Rawatan
5 hari.
12.
Masa Pemulihan
1 minggu.
13.
Output
Sembuh total.
14.
P. A.
Tidak perlu
15.
Otopsi/Risalah Rapat :
DISRITMIA ( ARITMIA ) NO. ICD 427 yang panting adalah BRADIARITMIA dan
TAKIARITMIA
1.
Nama Penyakit
2.
Definisi
3.
Kriteria Diagnosis
4.
Diagnosa Banding
Bradiaritmia:
- Blok AV.
- Aritmia atrial dengan blok AV derajat tinggi .
- Penyakit nodus sinus (SSS).
Takiaritmia:
- Takikardia supraventrikuler.
- Fibrilasi atrium respon cepat.
28
5. Pemeriksaan Penunjang :
6.
Konsultasi
8. Terapi
Bradiartimia:
Non Farmakologis: tirah baring, hentikan obat-obat
yang mungkin bisa menyebabakan bradiaritmia.
Farmakologis:
- Sulfas Atropin
- Orciprenalin
- Isoprenalin
Takiaritmia:
Non Farmakologis: tirah baring
Farmakologis:
- Takikardi supraventrikuler: Verapamil (isoptin),
digitalis.
Henti jantung.
Syok.
Payah jantung.
Penyulit akibat tindakan invasif (pemasangan alat
11.
13.
pacu).
Lama Perawatan
Output
14. P. A.
DISPEPSI
1.
Nama Penyakit
Dispepsi
2.
Definisi
29
Kriteria Diagnosis
Diagnosa Banding
a.
b.
c.
d.
5.
6.
Konsultasi
7.
Perawatan Rumah Sakit : Umumnya rawat jalan, Rawat inap bila banyak
muntah-muntah dan dehidrasi.
8.
Terapi
Prokinitic.
Tukak peptik.
IMA.
Esofagitis.
Cholangitis kronis.
9. Penyulit
Malnutrisi: Dehidrasi.
10.
13.
Informed Concent
Output
30
14.
P.A.
1. Nama Penyakit
Efusi Pleura
2.
Definisi
3.
Kriteria Diagnosis
4.
Diagnosa Banding
a. Pneumotoraks.
b. Tumor disertai kolaps paru.
c. Pneumoni.
5. Pemeriksaan Penunjang :
6.
Konsultasi
Dokter bedah toraks.
8.
9. Penyulit
Gagal nafas.
10.
1 minggu.
13. Output
Tergantung penyebab
14. P.A.
Terapi
Informed Concent
31
ENSEFALOPATI HEPATIK
1.
Nama Penyakit
Ensefalopati Hepatik
2.
Definisi
3.
Kriteria Diagnosis
4.
Diagnosis Banding
5.
Pemeriksaan Penunjang :
6.
Konsultasi
7.
8.
Terapi
Perlu
9. Penyulit
10.
Lama Perawatan
2 - 4 minggu.
11.
Informed Consent
12.
Output
Sadar.
13.
P. A.
14.
Otopsi/Risalah Rapat :
32
ESOFAGITIS
1. Nama Penyakit
Esofagitis
2.
Definisi
keradangan.
3.
Kriteria Diagnosis
mual-mual.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Esofagitis
Esofagitis
Esofagitis
Esofagitis
Esofagitis
Esofagitis
4. Diagnosa Banding
5.
Pemeriksaan Penunjang :
-
6. Konsultasi
refluks.
refluks basa.
infeksi (moniliasis, herpes).
Korosif.
pit.
radiasi.
7.
atau alkohol.
Esofagitis Refluks:
- Menghindari faktor predisposisi.
- Mengurangi berat badan jika gemuk.
- Menghindari makanan yang merangsang, merokok
-
tidur.
dengan balok).
Terapi postural:
- Meninggikan bagian kepala (tempat tidur diganjal
-
Antisekretorik.
33
(Funduplikasi).
Esofagitis Monilia: Nystatin 3 x 200.000 atau obat
jamur Iainnya.
9.
Penyulit
10.
Informed Concent
13. Output
Sembuh.
14. P. A.
Filariasis
FILARIASIS
1.
Nama Penyakit
2.
Definisi
3.
Kriteria Diagnosis
kulit.
4.
Diagnosa Banding
A.
B.
C.
D.
Deep Mycosis.
Limfangitis bakterial .
Tromboflebitis .
Tuberkulosis, leprosy, sarkoidosis dan penyakit
34
6.
Konsultasi
7.
8.
Terapi Kausal
9.
Penyulit
10.
Informed Consent
Perlu
11.
Lama Perawatan
2 minggu
12.
Masa Pemulihan
13.
Output
Kambuh kembali
14.
P. A.
Perlu.
15.
Otopsi/Risalah Rapat :
GANGGUAN PSIKOSOMATIK
1.
Nama Penyakit
Gangguan Psikosomatik
2.
Definisi
3.
Kriteria Diagnosis
adanya emosi.
35
Endoskopi dsb .
C. Laboratorium:
- Darah Rutin, Urine dan Faeces.
- Bila diperlukan dilakukan pemeriksaan Fungsi
hati, kadar gula darah, fungsi ginjal, fungsi tiroid
dsb.
4.
Laboratorium Penunjang :
-
5.
Diagnosa Banding
6.
Konsuitasi
sedang dan berat.
- Test insulin.
Test adrenalin.
Test air.
Neurosis.
7.
Perawatan Rumah Sakit :
penyakit pasien.
8.
Terapi
9.
Penyulit
10.
Lama Perawatan
11.
Masa Pemulihan
GASTROENTERITIS KOLEROFORMIS
1. Nama Penyakit
Gastroenteritis Koleroformis
36
2. Definisi
3.
Kriteria Diagnosis
4. Diagnosa Banding
5. Pemeriksaan Penunjang :
6. Konsultasi
Harus.
8. Terapi
Kausal
- Tetrasiklin HCL 500 mg (awal) dilanjutkan 4 x
selama 3 hari.
- Kloramfenikol 500 mg (awal) dilanjutkan 4 x 500
mg/h selama 3 hari.
- Kotrimoksazol forte 2 x 1 tablet/h selama 5 hari.
- Doksisiklin 2 x 200 mg / h
( hari I) diteruskan
dengan 1 x (5 hari).
9.
Tak perlu.
3 hari.
2 hari.
13. Output
Sembuh total.
14. P. A.
Penyulit
Nama Penyakit
Definisi
3. Kriteria Diagnosis
37
- Gangguan kardiovaskuler
- Gangguan kesadaran dan kejang
Pemeriksaan Fisik:
- Kesadaran dapat terganggu
- edema
- uremic lung
- bisa asites
- nyeri tekan/ketok sudut kostorenal.
Laboratorium:
- Darah rutin: Lekositosis, LED meninggi
- Urin rutin: Proteinuria, reduksi bisa (+)
Sedimen:
- Hematuria > 3 lpb
- Lekosituria > 5 I Ipb
- Silinderuria (+)
- Khusus:
Ureum, kreatinin,asam urat darah meninggi
Penjemihan kreatinin meninggi
Elektrolit Kalium meninggi
Analisa gas darah, asidosis metabolik
4.
Diagnosa Banding
5.
Pemeriksaan Penunjang :
6.
7.
Konsultasi
Perawatan Rumah Sakit : Rawat inap segera pada GGA dengan sindroma
uremia, anuria, uremic lung
8. Terapi
ml.
Konservasi:
Pengaturan diet:
- Cukup kalori
- Pantang garam
- Restriksi protein: 0,6 gr / kg BB / hari
- Restriksi Kalium, Magnesium dan fosfor.
Pemantauan cairan:
- Pada oliguria, cairan = jumlah urine 24 jam + 500
Pemberian diuretik:
- Disesuaikan dengan intake dan output cairan
- Dosis 20-100mg / jam
Pemberian bicarbonat:
- Substitusi dengan formula:
24 - aktual bikarbonat x Berat Badan
Koreksi Hiperkalemia: insulin, Ca glukonas
Bila ada tanda infeksi beri antibiotik, nontoksin
pada ginjal:
Doksisiklin 2 x 100 mg
Ceftriaxon 1 gram / hari
Eritromisin 3 x 500 mg
38
Terapi pengganti:
Dialisis: Hemodialisis, peritoneal dialisis, peritoneal
dialisis mandiri kesinambungan.
Indikasi:
A. Klinis:
1. Sindroma uremia dengan penurunan kesadaran
2. Kelebihan cairan dalam sirkulasi/edema.
3. Anuria > 3 hari.
B. Biokimia :
1. Asidosis metabolik, pH<7,2 yang tidak membaik
dengan substitusi Bicarbonat
2. Hiperkalemia K >7 mEq / I
3. Ureum > 200 mg / dl
9.
Penyulit
11.
13. Output
14. P. A.
Lama Perawatan
Nama Penyakit
Definisi
3. Kriteria Diagnosis
singultus.
39
Urine rutin:
Proteinuria: reduksi bisa (+)
Sedimen: Hematuria >3/Ipb
Lekosituria >51/pb
Silinderuria (+)
Khusus:
Ureum, kreatinin, asam urat darah meninggi
Penjemihan kreatinin meninggi
Elektrolit Kalium meninggi, Analisa gas darah,
asidosis metabolik
4.
Diagnosa Banding
5.
Pemeriksaan Penunjang :
6.
7.
Konsultasi
8. Terapi
Konservasi:
Pengaturan diet:
- Cukup Kalori
- Restriksi cairan dan garam
- Restriksi protein : 0,6 grfkgBB/hari
- Restriksi Kalium , Magnesium dan Fosfor
Terapi Pengganti:
Dialisis: Hemodialisa, peritoneal dialisis, Peritoneal
dialisis mandiri berkesinambungan Indikasi sama
dengan gagal ginjal akut Transplantasi
9.
Penyulit
10.
Informed Consent
11.
Lama Perawatan
12.
Masa Pemulihan
13. Output
14. P. A.
Otopsi/Risalah Rapat :
15.
40
1.
Nama Penyakit
2.
Definisi
3.
Kriteria Diagnosis
Berlangsung tiba-tiba.
Tidak sadar, tidak ada pulsasi, tidak ada
pernafasan.
4.
Diagnosa Banding
5.
Pemeriksaan Penunjang :
-
6.
Konsultasi
7.
ICCU
8.
Terapi
9.
Penyulit
10.
Informed Consent
13. Output
Kurang balk.
14. P. A.
15.
Otopsi/Risalah Rapat :
HEPATITIS AKUT
1.
2.
Nama Penyakit
Definisi
Hepatitis Akut
41
Kriteria Diagnosi
Gejala Klinis:
a. Fase prodmoral:
Demam ringan, Anoreksi, sakit kepalalsendi, mual
muntah.
b. Fase ikterus:
Kemih gelap, kuning, mata kuning, gejala
prodromal berkurang.
c. Fase penyembuhan:
Mata kuning berangsur membaik sedang rasa lelah
dapat bertahan beberapa bulan.
Laboratorium:
AST dan ALT meninggi > 10 x normal pada minggu I
sedang bilirubin meninggi pada fase lebih lanjut dari
penyakit.
IgM Anti HAV (+) pada Hepatitis A, HBsAg dan IgM anti
HBC (+) pada Hepatitis B.
Anti HCV IgM (+) pada Hepatitis C, dan Anti HDV,
HBsAg (+) pada Hepatitis D, dan Anti HEV (+) pada
Hepatitis E
Copper urine meninggi dan seruloplasmin darah
menurun serta Copper sel hati meninggi pada sediaan
biopsi hati penderita dengan Penyakit Wilson.
4.
Diagnosa Banding
5.
6. Konsultasi
7.
Pengobatan
8.
Penyulit
9.
Informed Consent
10. Lama Rawatan
:
:
12.
Output
13.
P. A.
42
HEPATITIS FULMINANS
1.
2.
3.
Nama Penyakit
Definisi
Kriteria Diagnosis
Hepatitis Fulminans
Gejala klinis:
- Ikterius yang progresif (bilirubin > 20 mg%).
- Gangguan kesadaran yang progresif.
- Mual dan muntah.
- Hati mengecil.
- Masa protrombin sangat memanjang.
- Transaminase cepat dan sangat meninggi.
- Albumin darah menurun.
4.
Diagnosa Banding
Psikosis.
5.
Pengobatan
adalah:
Transplantasi hati.
6.
Penyulit
7.
Konsultasi
8.
Lama Perawatan
9.
10.
Masa Pemulihan
Informed Concent
:
:
43
11.
Output
Mortalitas 95%
12.
Otopsi
13.
Otopsi/Risalah Rapat :
HEPATITIS KRONIK
1.
Nama Penyakit
Hepatitis Kronik
2.
Definisi
3.
Kriteria Diagnosis
Gejala klinis:
Pada Hepatitis kronik persisten dan lobular: Rasa lekas
Ietih, kurang enak perut kanan atas, anoreksi,
hepatomegali ringan.
Pada Hepatitis kronik aktif:
Fase eksaserbasi: Rasa letih, demam, ikterus, nyeri
sendi anoreksi, berat badan menurun.
Fase remisi: Keluhan dan tanda klinis pada fase akut
(eksaserbasi) berkurang hepatomegali, kadang kadang ditemukan spidernevi.
Eritema palmaris dan splenomegali.
Laboratorium: Peninggian AST dan ALT yang
berfluktuasi, peninggian bilirubin, peninggian gamma
globulin tanpa penurunan albumin plasma, HBSAg,
Anti HCV dan Anti HDF (tergantung penyebabnya)
positif.
a. Hepatitis akut.
b. Sirosis hati tahap awal.
4.
Diagnosa Banding
5.
Pemeriksaan Penunjang : Laboratorium faal hati (AST, ALT, Bilirubin),
imunoserologik.
Ultrasonografi (melihat ukuran, pinggir, permukaan
parenkim dan pembuluh darah hati).
Biopsi hati dan pemeriksaan P.A.
6.
Konsultasi
7.
8.
Terapi
44
13.
14.
Penyulit
Output
:
Otopsi/Risalah Rapat :
HEPATOMA
1. Nama Penyakit
Hepatoma
2.
Definisi
3.
Kriteria Diagnosis
kadang-kadang nyeri.
bruit didaerah hati.
pemeriksaan sari
biopsi hati.
4.
Pemeriksaan Penunjang :
5.
Diagnosa Banding
6.
Konsultasi
7.
Perawatan Rumah sakit :
nyeri.
8.
Terapi
Reseksi tumor.
9.
Penyulit
45
11.
Lama Perawatan
2 - 4 minggu.
12.
Masa Pemulihan
I3.
Output :
Prognosa jelek/fatal.
14.
P. A.
15.
Otopsi/Risalah rapat
2. Kriteria Diagnosis
3.
Diagnosa Banding
4. Pemeriksaan Penunjang :
5.
Rujukan
6.
7.
Pengobatan
8. Penyulit
Koma diabetik.
9. Informed Concent
46
13. Hasil
normal.
14. P. A.
1. Nama Penyakit
Hipernatremia
2.
Kriteria Diagnosis
Gejala klinis:
Rasa haus yang hebat, kulit dan membrana mukosa
kering, dispnoe berat
dengan pemafasan
mussmaul, takhikardia, stupor, konvulsi, koma.
Laboratorium:
Natrium serum meninggi.
Osmolalitas serum meninggi.
Hemoglobin dan hematokrit meninggi.
3.
Diagnosa Banding
4.
Pemeriksaan Penunjang :
-
5.
Rujukan
6.
7.
:
:
8.
Penyulit
Konfulsi, koma.
9.
Informed Consent
10.
Tenaga Standar
11.
Lama Rawatan
12.
Masa Pemulihan
13.
Hasil
HIPERNATREMIA
47
14. P. A.
1. Nama Penyakit
Hipertensi
2. Definisi
3.
Kriteria Diagnosis
organ tubuh
HIPERTENSI
sekunder)
Kepala: Funduskopi:
KW I: Penyepitan a. retina ( ailed > 2/3 vena )
Dijumpai adanya Flame shape pada retina
KW II: Crossing phenomena antara arteri dan vena
KW III: Bercak bercak eksudat
KW IV: Perdarahan, papil udema
Leher: TVJ , kelenjar tiroid
Toraks: batas jantung, ronki basah pada basis paru
Abdomen: hepatomegali, asites, ballotement ginjal
Ekstremitas: udem , kelemahan otot
Laboratorium: Darah rutin/urin rutin
4.
Diagnosa Banding
5.
6.
48
7.
8.
Terapi
farmakologi.
farmakologi
1. Non farmakotogi:
- Turunkan Berat badan
- Olah raga teratur
- Diet rendah Garam
- Hindari stress, atkohol , rokok dan
hiperlipidemia.
2. Farmakologi
Hipertensi sekunder: mendahulukan pengobatan
kausal
Obat-obatan:
1. Diuretik
2. Obat dengan aksi sentral: klonidin , guanefensin
3. Vasodilator: hidralazin
4. Penghambat adrenergik: atfa, beta , alfa + beta.
5. Penghambat ACE
6. Antagonis kalsium
Titrasi dosis terapi farmakologi ditakukan setelah 2
minggu .
bulan
9. Penyulit
10.
Informed Concent
11.
Lama Perawatan
12.
Masa Pemulihan
13.
Output
Terkontrol
14.
P. A.
15.
Otopsi/Risalah Rapat :
HPOGLIKEMIA
1.
Nama Penyakit
Hipoglikemia
2.
Kriteria Diagnosis
Gejala klinis:
Palpitasio kordis (jantung berdebar), berkeringat, rasa
lapar, lemah, penglihatan kabur, koma.
Kadar glikosa plasma < 55 mg/dl.
49
3.
Diagnosa Banding
Pemeriksaan Penunjang :
-
5.
Rujukan
6.
Krisis/koma hipoglikemia.
7.
Pengobatan
8.
Penyulit
Brain syndrome.
9.
lnformed Concent
10.
Tenaga Standar
12.
13. Hasil
normal.
14. P. A.
1. Nama Penyakit
Hiponatremia
2. Kriteria Diagnosa
Gejala klinis:
- Nausea, muntah, anoreksia, hilang indera rasa,
Masa Pemulihan
- Pemeriksaan urine
EKG.
Glukosum 40 % 40 ml bolus.
Infus intravena dekstrose 10%
HIPONATREMIA
banyak ludah.
Diagnosa Banding
1.
2.
3.
4.
50
4.
Pemeriksaan Penunjang :
-
- Kalsium serum
T3 dan T4 serum
K. CI serum.
Kadar gula darah
Albumin dan globulin serum
Lemak darah.
5.
Rujukan
Spesialis Jiwa
Spesialis Saraf
6.
7.
Pengobatan
8.
Penyulit
Kejang - kejang
:
:
12.
Masa Pemulihan
13.
Hasil
Baik
14.
P. A.
15.
Otopsi/Risalah Rapat :
9.
lnformed Concent
2.
Definisi
terganggu
3.
4.
Nama Penyakit
Kriteria Diagnosis
Diagnosa Banding
5. Pemeriksaan Penunjang :
Laboratorium:
Konfirmasi dengan enzim.
Ro. Foto thorax.
Pemantauan hemodinamik hanya selektif atas indikasi
6.
Konsultasi
51
ICCU.
8.
Terapi
9.
Penyulit
10.
lnformed Consent
12.
Masa Pemulihan
2 3 bulan.
13.
Output
Syok kardiogenik.
Ruptur miokard.
Payah Jantung.
Disritmia atau block.
Henti Jantung.
baik.
14.
15.
P. A.
:
Otopsi/Risalah Rapat :
Nama Penyakit
2.
Definisi
3.
Kriteria Diagnosis
52
Diagnosa Banding
5.
6.
Konsultasi
7.
8.
Terapi
A. Bakteriuria simptomatik
1. Anti mikroba sesuai dengan test kepeka
2. Dalam keadaan klinis yang akut dilakukan:
a. Ambil sampel urin untuk kultur, kirimkan ke
laboratorium atau simpan di lemari pendingin
4C sebelum di kirim ke Lab
b. Berikan anti mikroba: amoksisillin,
kotrimoksazole, oral cephalosporin, Quinolone
(Ciprofloksasin). Bila tdk mungkin oral:
parenteral amoksisillin inj, cefalosporine
qufnolone inj. Bila fungsi ginjal terganggu
berikan oral doksisik pefloxacine, amoksisillin
dosis sesuai. Bila tdk mungkin oral:
cefoperazone, Ceftriaxc Pefloxacine inj. Lama
pemberian antimikroba: 5-7 hari
B. Bakteriuria asimptomatik:
Tidak diobati kecuali hamil:
Pemilihan AB: Perlu diperhatikan perubah
farmakodinamik pada kehamilan dan e toksik pada
janin.
53
9.
Penyulit
10.
Informed Consent
11.
Lama Perawatan
12.
Masa Pemulihan
13.
Output
14.
P. A.
15.
Otopsi/Risalah Rapat :
Nama Penyakit
2.
Definisi
3.
Kriteria Diagnosis
disertai kejang.
4.
Diagnosa Banding
5.
6.
Konsultasi
8. Terapi
54
9.
Penyulit
napas/syok.
10.
lnformed consent
11.
Lama Perawatan
12.
Masa Pemulihan
13.
Output
14.
P. A.
15.
Otopsi/Risalah Rapat :
2.
Definisi
3.
Kriteria Diagnosis
lesi katup.
reuma.
4. Diagnosa Banding
ventrikel (VSD).
5.
55
6.
Konsultasi
7.
8.
Terapi
9.
Penyulit
Payah jantung.
11.
Lama Perawatan
12.
Masa Pemulihan
3 bulan.
13.
Output
14.
P. A.
15.
Otopsi/Risalah Rapat :
KARSINOMA BRONKOGENIK
1.
Nama Penyakit
Karsinoma Bronkonenik
2.
Definisi
nafas.
3.
Kriteria Diagnosis
56
adrenal.
4.
Diagnosa Banding
5.
6.
Konsultasi
Onkologis.
7.
8.
57
9. Penyulit
10.
13. Output
14. P. A.
Informed Consent
KERACUNAN HIDROKARBON
1. Nama Penyakit
Keracunan Hidrokarbon
2.
Definisi
3.
Kriteria Diagnosis
4. Diagnosa Banding
5. Pemeriksaan Penunjang :
6.
Konsultasi
: Spesialis Penyakit Dalam, Kulit, Mata, THT
7.
Perawatan Rumah Sakit : Untuk Penanganan komplikasi, Pemasangan selang
endotrakheal.
8.
Terapi Kausal
kulit.
terjadi kontak.
oksigen.
9.
Penyulit
Aspirasi pneumonia
10.
lnformed Consent
Perlu.
11.
Lama Perawatan
tergantung klinis.
58
12.
Masa Pemulihan
13.
Output
14.
P. A.
15.
Otopsi/Risalah Rapat :
Perlu.
KERACUNANMAKANAN (BOTULISMUS)
1.
Nama Penyakit
2.
Definisi
3.
Kriteria Diagnosi
a. Miastenia gravis.
b. Sindroma Guillan Barre.
c. Poliomielitis Akut.
Sindroma Eaton Lambert.
18-36 jam)
4.
Diagnosa Banding
5.
6.
Konsultasi
7.
8.
Terapi
9.
Penyulit
Gagal nafas.
10.
lnformed Consent
Perlu.
59
11.
Lama Rawatan
7 hari.
12.
Masa Pemulihan
7 hari.
13. Output
neurologik.
14.
P. A.
Tidak perlu.
15.
Otopsi/Risalah Rapat :
KERACUNAN OPIAT
1.
Nama Penyakit
Keracunan Opiat
2.
Definisi
3.
Kriteria Diagnosis
Ringan: Perubahan Mood, euforia, mual, kadang kadang muntah, miosis, hipotensi, bradikardia,
kelemahan otot.
Berat: Depressi pernafasan, vasodilatasi perifer, pupil,
pin point, udem paru, koma, bisa terjadi kematian
mendadak.
4. Diagnosa Banding
5.
6.
Konsultasi
7.
8. Terapi
Langsung:
Antidotum: Naloksan 0,4 mg IV.
Methadon 10 mg PO untuk gejala withdrawal, diulang
tiap 4-8 jam, kemudian turunkan dosis setelah 24 jam.
Clonididn 0,1 mg/hari (10-14 hari) bila terjadi
keracunan Methadon.
Bebaskan jalan nafas, kalau perlu ventilasi mekanik,
beri oksigen.
Atasi koma, kejang hipotensi dan udem paru (bila
9. Penyulit
Udem paru.
Tergantung penyulit.
terja).
60
13. Output
Tergantung penyulit.
14. P. A.
Tidak perlu
Perlu.
KERACUNAN ORGANOPOSFAT
1. Nama Penyaki
Keracunan Organoposfat
2. Definisi
3.
Kriteria Diagnosis
4. Diagnosa Banding
5.
Pemeriksaan Penunjang :
kolinesterase eritrosit/plasma.
:
6.
Konsultasi
7.
8.
Terapi
Tindakan Umum:
- Tirah Baring, kumbah lambung, klisma tinggi.
- Oksigen 2-4 liter / menit.
- lnfus Ringer Laktat 40 tetes lmenit
- Monitor EKG dan Refleks pupil.
Tindakan Khusus:
- Pasien sadar:
Sulfas atropin 2 mg/ IV kemudian 0,5 mg/ 30 menit
sampai terjadi antropinisasi, dilanjutkan dengan
0,25 / 4 jam sampai 24 jam.
- Pasien tidak sadar:
Sulfas atropin 4 mg/IV dilanjutkan 2 mg/30 menit
sampai pasien sadar, kemudian 0,5 mg / 30 menit
sampai atropinisasi, selanjutnya 0, 251 4 jam
sampai 24 jam.
9.
Penyulit
10.
lnformed Consent
61
11.
Lama Rawatan
3 hari.
12.
Masa Pemulihan
1 hari.
13.
Output
Umumnya sembuh.
14.
P. A.
Tidak perlu
15.
Otopsi/Risalah Rapat :
2.
Kriteria Diagnosis
3. Diagnosa Banding
hiperglikemia.
mg/dl.
4.
Pemeriksaan Penunjang :
-
5.
Rujukan
6.
7.
Pengobatan
8.
Penyulit
Brain syndrome.
infark miokard.
9.
lnformed Consent
10.
Tenaga Standar
62
13. Hasil
normal.
14. P. A.
Otopsi/Risalah Rapat :
15.
KOLESISTITIS
1.
Nama Penyakit
Kolesistitis
2.
Definisi
3.
Kriteria Diagnosis
Kholesistitis akut:
Gejala klinis bervariasi dari radang ringan sampai
gangren fulminan. nyeri tiba-tiba pada perut kanan
atas terutama malam hari yang menetap sampai 3060 menit, dapat dicetuskan oleh makan kenyang atau
banyak lemak, dan tekanan pada perut kanan atas,
mual, muntah dan demam ringan sampai tinggi, tanda
Murphy (+).
Kholesistitis kronis:
Nyeri yang ringan dan menetap pada perut kanan
atas,mual, tanda Murphy (+).
Laboratorium:
Lekositosis ( Lekosit > 10.000/mm3).
USG Kolesistitis akut:
Penebalan berlapis dua dari dinding kandung empedu,
batu kandung empedu biasanya ditemukan,
pembesaran kandung empedu.
Perforasi
Kolesistitik akut:
Apendisitis akut, perforasi tukak peptik, pankreatitis
akut, Iskemi miokardial, pleuritis diafragmatika.
Kolesistitis kronis:
Intoferansi lemak, tukak lambung, hiatus hernia,
4. Diagnosa Banding
dispepsi fungsional.
5.
Pengobatan
Kolesistektomi emergensi:
Konservatif pada kolesistitis akut ber-resiko tinggi
untuk operasi, (analgetik kuat), antipasmodik, serta
antibiotika.
Kolesistektomi berencana dilakukan pada kolesistitis
kronik.
6.
Penyulit
63
Koresultasi
Dokter Spesialis:
- Patologi Klinik.
- Radiologi.
- Patologi Anatomi.
- Bedah digestif.
8.
Lama Rawatan
9.
Output
10.
lnformed Consent
11. P. A.
Kolitis Ulserosa
KOLITIS ULSEROSA
1.
Nama Penyakit
2.
Definisi
3.
Kriteria Diagnosis
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
4.
Diagnosa Banding
5.
Pemeriksaan Penunjang :
enema, Kolonoskopi.
6. Konsultasi
Tuberkulosis intestinal
Sigelosis
Kolitis kampilobakter
Kolitis hemoragika akut
Poliposis kolon famial
lnfeksi virus sitomegali
Penyakit Crohn
Sigmoidoskopi, pemeriksaan/biakan tinja, Barium
7.
Perawatan Rumah Sakit : Bila masih ringan dapat rawat jalan, bila keadaan
sedang / berat harus rawat inap.
8.
Terapi
64
Penyulit
11.
Lama Perawatan
12.
Masa Pemulihan
13. Output
bisa kambuh.
14.
P. A.
15.
Otopsi/Risalah Rapat :
KRISIS HIPERKALEMIA
1.
Nama Penyakit
Krisis Hiperkalemia
2.
Kriteria Diagnosis
Gejala Klinis:
- Weakness, lassitude, dan fatigue.
- Refleks tendon dalam menurun.
- Parestesia (kadar kalium 6,5-8,0 mEq/liter).
- Paralisa neuromuskular.
- Bradikardia, aritmia, cardiac arrest, cardiovascular
collapse (kadar kalium > 8,0 mEq/liter).
Laboratorium: Kalium serum.
3.
Diagnosa Banding
65
Pemeriksaan Penunjang :
-
5.
Rujukan
6.
Aritmia kordis.
7.
Pengobatan
5 menit.
menit.
Penyulit
Aritmia jantung.
9.
Informed Consent
10.
Tenaga Standar
11.
Lama Rawatan
12.
Masa Pemulihan
13. Hasil
14. P. A.
1. Nama Penyakit
Krisis Hiperkalsemia
2. Kriteria Diagnosis
Gejala klinis:
- Simptom gastrointestinal (anoreksia, nausea,
muntah, dan konstipasi, abdominal pain).
- Sirnpton ginjal (poliuria, polidipsia)
- Simptom neuromuskular.
- Simptom non spesifik (hidung, mata kering, letargi,
disfagia,berat badan, menurun, sakit belakang
kepala insomnia, denyut jantung ireguler, sakit
sendi, mialgia).
KRISIS HIPERKALSEMIA
66
- Keratopati, Hipertensi.
Laboratorium:
- Kalsium serum meninggi,
- Fosfor serum merendah, normai atau meninggi.
- EKG: QTc memendek.
3.
Diagnosa Banding
Pankreatitis akut.
Ulkus peptikum.
Hiperparatiroidi.
Diabetes insipidus.
4. Pemeriksaan Penunjang :
Fosfor serum.
5.
7. Pengobatan
8.
Penyulit
9.
lnformed Consent
10.
Tenaga Standar
13. Hasil
Memuaskan.
14. P. A.
1. Nama Penyakit
Krisis Hipokalemia
2. Kriteria Diagnosis
Gejala klinis:
- Weakneas and lethargy (kalium serum < 3,5
Rujukan
KRISIS HIPOKALEMIA
mEq/liter).
kiri, asistole.
3.
Diagnosa Banding
67
Penyakit-penyakit metabolik.
Penyakit kardiovaskular primer.
4.
Pemeriksaan Penunjang :
EKG.
5.
Rujukan
6.
Aritmia kordis.
7.
Pengobatan
8.
Penyulit
Aritmia kordis.
9.
lnformed Consent
11.
13.
14. P. A.
1. Nama Penyakit
Krisis Hipokaisemia
2. Kriteria Diagnosis
Gejala klinis:
- Tetani (Chovostek's sign, twitching pada sudut
mulut, Trousseau's sign, main d' accoucheur ).
Spasme otot-otot laring, kejang.
- Oedema papil.
- Halusinasi.
- Katarak.
- Kulit kering dan coarse.
Laboratorium:
- Kalsium rendah.
- fosfor serum bisa rendah, normal, tinggi
bergantung pada etiologi hipokalsemia.
- QTc memanjang.
- EEG --> voltase tinggi gelombang lambat (+).
- X-Ray tengkorak: Kalsifikasi basal gangglia.
3.
Diagnosa Banding
4.
Pemeriksaan Penunjang :
Lama Rawatan
Hasil
KRISIS HIPOKALSEMIA
Respiratory acidosis.
Pankreatitis akut
Tetanus: Spasme mulai pada kepala dan leher.
- Fasfor serum.
68
PTH serum.
Clostridium tetani.
5.
Rujukan
infeksi).
Spasme.
7. Pengobatan
8.
Penyulit
Spasme.
9.
lnformed Consent
10.
Tenaga Standar
12.
Masa Pemulihan
13.
Hasil
Baik
14.
P. A.
15.
Otopsi/Risalah Rapat :
PHEOKHROMOSITOMA
1.
Nama Penyakit
Pheokhromositoma
2.
Kriteria Diagnosis
Gejala Klinis:
Sakit kepala serang-serangan, berkeringat, palpitasi,
hipertensi.
Laboratorium:
Metanefrin urin/24 jam mininggi.
3.
Diagnosa Banding
4.
Pemeriksaan Penunjang :
-
5.
Rujukan
Endokrinologi).
6.
1.
2.
3.
4.
Spesialis Jiwa.
Spesialis Bedah.
Hipertensi maligna.
69
7. Pengobatan
Eksisi tumor.
8.
9. lnformed Consent
10.
Tenaga Standar
11.
Lama Rawatan
13. Hasil
normal.
14. P. A.
Penyulit
Hipertensi maligna
Sakit kepala yang hebat.
2. Kriteria Diagnosis
Gejala klinis:
Demam, hiperpireksia (37,7 - 41 C) takikardia >140
x/menit atrial fibrilasi. Tremor, nause, muntah, diare,
oedema paru, agitasi, konvulsi, koma.
Laboratorium: T3 dan T4 meninggi.
3.
Diagnosa Banding
4.
5.
Pemeriksaan Penunjang :
Rujukan
6.
7.
Pengobatan
Spesialis Saraf
Spesialis Jiwa
Spesialis Penyakit Dalam
Demam, hiperpireksia
Gangguan kesadaran
70
dan T4
-
9. Informed Consent
13. Hasil
14. P. A.
8.
Penyulit
2.
3. Kriteria Diagnosis
4.
Diagnosa Banding
limfoblastik kronik.
Definisi
5.
Pemeriksaan Penunjang : Pemeriksaan sitokimia seperti PAS, Peroksidase,
Sudan Black, esterase
Pemeriksaan biokimia seperti LDH
Pemeriksaan kromosom philadelhia.
BMP
71
6.
Konsultasi
7.
8.
Terapi
9.
Penyulit
Komoterapi:
Busutphan atau Hydroxiurea peroral.
Allopurinol Radioterapi bila adanya splenomegali
dengan rasa nyeri.
Perdarahan, Infeksi, Splenomegali yang masif.
10.
Lama Perawatan
11.
Masa Pemulihan
12.
Output
13.
P. A.
14.
Otopsi/Risalah Rapat :
2.
Gejala klinis:
Anemia, perdarahan, demam, infeksi, nyeri tulang,
pembesaran kelenjar limfe, hepatosplenomegalia,
sakit kepala sampai kelumpuhan syaraf kranial.
Pemeriksaan fisik:
Perdarahan dibawah kulit, mukosa dan gejala
perdarahan intrakranial, kadang - kadang kejang.
Pemeriksaan Laboratorium:
Hitung lekosit meningkat dengan limfoblast > 30%
Definisi
3. Kriteria Diagnosis
5.
Pemeriksaan Penunjang : Pemeriksaan sitokimia seperti PAS, Peroksidase,
Sudan Black, esterase.
Pemeriksaan biokimia seperti Tdt, acid phosphatase,
Petanda imunologik seperti antigen cALL, antigen T,
Smlg. BMP.
6. Konsultasi
7.
72
timbul penyulit.
8.
Terapi
Kemoterapi:
Vinkristin, Asparaginase, Prednisoslon, Daunorubisisn,
Allopurinol dan Metotrexat secara intra tekal.
Radioterapi bila adanya lekemia pada SSP dan adanya
massa lekemia extra meduler.
9.
Penyulit
10.
Lama Perawatan
11.
Masa Pemulihan
12.
Output
13.
P. A.
Sumsum tulang
Hiperseluler dengan blast yang dominan ebih dari 30
%.
14.
Otopsi/Risalah Rapat :
Nama Penyakit
2.
Definisi
3.
Kriteria Diagnosis
Gejala klinis:
Anemia, perdarahan, demam, spesis, limfadenopati,
hepatosplenomegali.
Pemeriksaan fisik:
Sama dengan gejala klinis.
Pemeriksaan Laboratorium:
Hitung lekosit meningkat dengan jumlah blast lebih
dari 30 % disumsum tulang.
4.
Diagnosa Banding
5.
6. Konsultasi
7.
73
8. Terapi
Suportif:
Transfusi PRC dan trombosit. Kemoterapi dengan
protokol khusus untuk AML seperti Cytosine
Arabinoside, daunorubisisn atau Doxorubisisn dan
Etoposid. Antibiotika yang poten untuk bakteri gram
negatif dan anti jamur, seperti vankomisin, Piperasilin,
ltrakanazol, Gentamisin. Untuk ini tersedia protokol
khusus.
9.
Penyulit
10.
Lama Perawatan
12.
Output
13.
P. A.
Sumsum tulang:
Ditemui sel-sei blast > 30k, seri eritrosit dan
trombosit tertekan.
14.
Otopsi/Risalah Rapat :
Nama Penyakit
2.
Definisi
3.
Kriteria Diagnosis
4.
Diagnosa Banding
a.
b.
c.
d.
5.
Pemeriksaan Penunjang : Darah lengkap, urin rutin, faal hati, faal ginjal,
bakteriologis (pemeriksaan darah/ urine secara
mikroskopik lapangan gelap, biakan leptospira
inokulasi pada hewan), pemeriksaan serologis (reaksi
aglutinasi, spesifitas genus)
6. Konsultasi
Influensa sporadik.
Meningitis Aseptik Viral.
Penyakit - penyakit dengan ikterus.
D. H. F.
74
Perlu.
8.
a. Langsung.
- Penisilin G 4 x 1,6 juta unit/ hari selama 7 hari.
- Obat alternatif:
- Doksisiklin 2 x 100 mg/hari selama 7 hari
- tetrasiklin 500 mg diikuti 250 mg18 pada 24
jam pertama, dilanjutkan dengan 4 x 500
mg/hari selama 10 hari
- Eritromisin 500 mg diikuti 4 x 250 mg / hari
Terapi
selama 10 hari.
10.
lnformed Consent
Tidak perlu.
11.
Lama Rawatan
10 hari.
12.
Masa Pemulihan
3 hari
13. Output
sembuh.
14. P. A.
Nama Penyakit
2.
Definisi
3.
Kriteria Diagnosis
Gejala Klinis:
Anemia, purpura, infeksi, demam, keringat malam,
4.
Diagnosa Banding
5.
75
7.
8.
Terapi
9.
Penyulit
dimediastinum.
12. Output
sempurna.
13.
P. A.
2.
3. Kriteria Diagnosis
4. Diagnosa Banding
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
5.
Definisi
Pemeriksan Penunjang
Artritis reumatoid.
Endokarditis bakterial sub-akut.
Septikemia.
Reaksi terhadap obat.
Limfoma.
Leukemi.
T. T. P.
Sarkoidosis.
Lues.
Sepsis bakterial.
: Laboratorium:
Anemi, Leukopeni, Trombositopeni, Limfopeni Sel LE
Positif. Antibodi antikuneklear positif.
76
6.
Konsultasi
7.
8.
Terapi
sinar ultraviolet.
25mg/h. NSAID
Penyulit
10.
lnformed Consent
11.
Lama Perawatan
12.
Masa Pemulihan
13.
Output
14.
P. A.
15.
Otopsi/Risalah rapat
MALARlA
1.
Nama Penyakit
Malaria
2.
Definisi
3.
Kriteria Diagnosis
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
Diagnosa Banding
5.
Pemeriksaan Penunjang :
Faal hati.
Influensa.
I. S. K.
Demam tifoid.
Hepatitis.
Demam Dengue.
Abses hati amuba.
Leptospirosis.
Darah/Urine lengkap, hapusan darah tebal/tipis,
77
6.
Konsultasi
7.
8.
Terapi kausal
9.
Penyulit
10.
Informed Consent
11.
Lama Rawatan
7 hari
12.
Masa Pemulihan
13.
Output
14.
P. A.
Tidak perlu.
15.
Otopsi/Risalah Rapat :
PLASMODIUM
FALSIPARUM:
Terpapar di daerah
Resisten Klorokin
Atau:
lnfeksi diketahui
Resisten Ktorokin
KLINIS
Berat
Tidak berat
OBAT PILIHAN
Kuinin dihidrokforida 20
mg /kgBB dalam 220
NaCI 0,9% diinfus selama
4 jam diikuti 10mg/kgBB
tiap 8-12 jam +
Pyrimetamin-suifadoksin
3 tablet dosis tunggal.
Atau:
Kuinidin glukonat 10-15
mg /kg BB dalam 500 ml
NaCI + glukosa isotonik
selama 2 jam, diikuti 11,5 mg/kgBB /jam selama
maksimal 72 jam +
Pyrimetamin-sulfadoksin
3 tablet dosis tunggal.
Kuinin sulfat 3 x 650 mg
selama 3 - 7 hari +
pyrimetamin-sutfadoksin
Atau:
Kuinidin sulfat 3x650
OBAT ALTERNATIF
Kuinin dihidroklorida 20
mg /kgBB dalam 200
NaCl 0,9% diinfuskan
selama 4 jam diikuti 10
mg/kgBB setiap 8-12 jam
+ Tetrasiklin 4 x 500 mg
selama 7 hari.
Atau:
Kuinidin glukonat 10-15
mg /KgBB dalam 500 ml
NaCI + glukosa isotonik
selama 2 jam, diikuti 11,5 mg/kgBB /jam selama
maksimal 72 jam +
Tetrasiklin 4x500 mg
selama 7 hari.
Atau:
Meflokin 750-1250 mg
dosis tunggal.
Kuinin sulfet 3x 650 mg
selarna 3-7 hari +
Tetrasiki 4x500 mgl
Atau:
78
selama 7 hari +
pyrirnetamin-sulfedoksin
3 tablet dosis tunggal
FALSIPARUM
Terpapar di daerah
Yang tak diketahui
Resisten Klorokin
Berat
Tidak berat
FALSIPARUM
Terpapar di daerah
Yang diketahui
resisten Klorokuin
dan PyrimetaminSulfadoksin atau
infeksi diketahui
resisten Klorokuin
dan PyrimetaminSulfadoksin atau
daerah pemaparan
tak diketahui
Berat
Tidak Berat
MALARIA
Kuinin dihidrokforida 20
mg/ kgBB dalam 200 ml
NaCI 0,9% diinfuskan
selama 4 jam diikuti 10
mg/kgBB setiap 8-12 jam
Diikuti:
Klorokuin posfat/diposfat
600 mg diikuti 300 mg
jam ke 6, 24 & 48
Atau:
Kuinidin glukonat 10-15
mg /kgBB + glukosa
isotonik selama 2 jam,
diikuti 1-1,5 mg/kgBB/jam
selama maksimal 72 jam
Diikuti:
Klorokuin posfat/diposfat
600 mg diikuti 300 mg
pada jam ke 6, 24 & 48.
Klorokuin posfat/diposfat
600 mg diikuti 300 mg
pada jam ke 6, 24 & 48.
Kinin dihidroklorida 20
mg/ KgBB per drip
selama 4 jam. Diikuti 10
mg/kg BB setiap 8-12 jam
+ Tetrasikilin 4 x 500 mg
selama 7 hari.
Atau:
Kinidin glukonat 10-15
mg/ KgBB dalam 500 ml
NaCI + glukosa isotonik
selama 2 jamdiikuti 1-1.5
mg/kgBB/ jam selama
maksimal 72 jam +
Tetrasiklin 4 x 500 mg
selama 7 hari
Kinin sulfat 3 x 650 mg
selama 3-7 hari +
Tetrasiklin 4 x 500 mg
selama 7 hari.
Atau:
Kinindin sulfat 3 x 650
mg selama 3-7 hari +
Tetrasikiin 4 x 500 mg
selama 7 hari.
Kiorokin posfat/diposfat
600 mg diikuti 300 mg
Amodiakuin 600
mg(inisilin) diikuti 300-
79
Klorokin posfat/diposfat
600 mg diikuti 300 mg
pada jam ke 8, 24 & 48.
Diikuti:
Primakuin 1 x 15 mg PO
selama 14 hari
TAK DIKETAHUI
INFEKSI CAMPURAN
= FALSIPARUM
= FALSIPARUM DIIKUTI
SPESIES LAIN
MIKOSIS PARU
1. Nama Penyakit
Mikosis Paru
2. Difinisi
3. Diagnosa Banding
4.
Kriteria Diagnosa
5.
6. Konsultasi
7.
8. Terapi
ltrakonasol.
Ringan:
Pilihan utama Flukonasol dan bila tidak berhasil
Berat (Sistemik): Terapi awal dengan Amphoterisin B
kemudian deteruskan dengan Flukonasol atau
ltrakonasol.
Khusus terhadap Aspergillosis Bronkopulmoner Alergik
dan Kandidiosis Bronkopufmoner Alergik diberikan.
Kortiko steroid 0,5 mg/kgBB/hari seiama 1 bulan
kemudian dilanjutkan lagi beberapa bulan berikutnya.
Aspergilloma paru tidak memerlukan pengobatan,
tetapi bila timbul batuk darah hebat dengan fungsi
80
Penyulitan
11.
Lama Perawatan
12.
Masa Pemulihan
13.
Output
14.
P. A.
15.
Otopsi/Risalah Rapat :
NEFROPATI OBSTRUKTIF
1.
Nama Penyakit
Nefropati Obstruktif
2.
Definisi
3.
Kriteria Diagnosis
Anamnese:
- Kolik, nyeri, pinggang kananlkiri
- miksi: polakisuri, dysuri
- urine: poliuri/normo/oliguri, hematuri, pyuri, chyluri.
Pemeriksaan fisik:
- Tekanan darah meningkat/Normal
- sebab/oedema
- flank: ballotement
- Nyeri sudut kostorenal
Laboratorium:
- Darah: lekositosis/normal
- Urine proteinuria ( s/d ++)
- Urem/kreatinin, kreatinin klirens meningkat/normal
- biakan kuman.
4. Diagnosa Banding
5. Pemeriksaan Penunjang :
X-Ray:
- Opacity di ginjal/diatur urine
- ukuran ginjal, pelvis calyces
- keutuhan ureter sampai ke v. urinari.
IVP tidak dilakukan bila ureum darah > 100mg%
dan/atau kreatinin > 3,5 mg%. Pecahan tidak
menggunakan Mg SO4
USG:
81
6. Konsultasi
Ukuran ginjal
Dilatasi sistim pelvi calyces
Material sonodens dengan bayangan akustik
Densitas korteks, ratio korteks/medulla
Bedah Urologi
8. Terapi
Umum:
- Atasi rasa nyeri: Analgetik, NSAIDs, Muscles
relaxant
9. Penyulit
10.
Informed Consent
11.
Lama Perawatan
12.
Masa Pemulihan
13.
Output
14.
P. A.
15.
Otopsi/Risalah Rapat :
OSTEOARTROSIS
1.
Nama Penyakit
Osteoartrosis
2.
Definisi
3.
Kriteria Diagnosis
4.
Diagnosa Banding
a. Artritis reumatod.
b. Artritis gout.
c. Demam rematik.
5.
6.
Konsultasi
7.
82
8.
Terapi
9.
Penyutit
13. Output
14. P. A.
1. Nama Penyakit
Pankreatitis
2.
PANKREATITIS
Difinisi
idiofatik.
Kriteria Diagnosis
Pankreatitis akut
Gejala klinis:
- Nyeri tiba-tiba pada perut tengah atas yang terus
menerus dan progresif.
- Mual dan muntah serta demam
- Teraba massa pada epigastrium yang nyeri tekan.
- Bising usus melemah sampai menghilang (ileus
pankreatitis).
Laboratorium:
- Lekositosis
- Lipase dan amilase meninggi > 3 x normal.
USG:
83
Gambaran khas:
Pembengkakan setempat atau difus dari pankreas
dengan eko parentim berkurang.
CT Scan: Gambaran khas.
Pankreatitis kronis klinis:
Nyeri berfluktuasi atau terus menerus pada perut
bagian atas yang akan bertambah bila minum alkhol,
Diare dan steatore, serta kurus.
Laboratorium:
Heperglikemi, Labil, cenderung menjadi hipoglikemi
dengan cepat.
USG:
Pankreas bisa membesar atau mengecil dengan
hiperekoik dengan kontour iregular, pelebaran saluran
pankreas.
ERCP: Saluran pankreas iregular seperti manik manik.
4. Diagnosa Banding
Pankreatitis akut:
Kolik biliar, Kolesistitis akut, Perforasi tukak lambung,
IMA, aneurisma aorta yang pecah, ileus obstruktif,
infark mesenterium, kehamilan ektopik yang pecah,
kolik ginjal.
Pankreatitis kronis:
Tukak peptik, IMA, Batu empedu.
5. Pengobatan
Pankreatitis akut:
Puasa 24 jam dengan NGT untuk aspirasi cairan
lambung terus menerus. NPE, Analgetika kuat, H2
Antagonist, antasid, antibiotika, Pembedahan
eksplorasi dan drainage.
Pankreatitis kronis:
Simptomatik, eksaserbasi akut: seperti pankreatitis
akut. Stop minum alkohol, diet tinggi protein/rendah
lemak, substitusi enzim pankreas, lnsulin bila ada DM,
Reaksi parsil, pankreatektomi sub total atau total.
6. Penyulit
Pankreatitis akut:
Pseudokista atau abses pankreas, penjalaran radang
ke sekitar.
Koma DKA.
Pankreatitis Kronis:
Pseudokista, eksudat pleura, efusi perikard,
kecanduan opiat.
7.
Konsultasi
8.
Masa Perawatan
Patologi klinik.
Radiologi.
Bedah saluran cerna.
84
1.
Nama Penyakit
ICD 428
2.
Sesak:
Dyspnoe dsefort, paroxysmal noctumal dyspnoe,
orthopnoe. Takhikardia dan irama gallop.
Tanda - tanda bendungan:
- Rhonki basah basal diparu (payah jantung kiri).
- Peningkatan JVP, hepatomegali, edema pretibial
(payah jantung kanan).
Tanda perfusi perifer yang berkurang:
- Rasa lelah.
- Nadi kecil.
- Urin berkurang.
3.
Difinisi
Kriteria Diagnosis
4.
Diagnosa Banding
5.
6.
Konsultasi
Asma bronkial.
Gagal ginjal.
Sirosis hepatis.
8. Terapi
9. Penyulit
11.
Lama Perawatan
Kematian mendadak.
lntoksikasi digitalis.
Gangguan etektrolit, asam basa dan gas darah.
Payah ginjal.
85
Masa Pemulihan
13. Output
14. P. A.
Nama Penyakit
2.
Definisi
3.
Kriteria Diagnosa
perifer.
Ro).
tanda obstruktif.
4.
Diagnosa Banding
6.
Pemeriksaan Penunjang : Laporatorium: Hb, Ht darah tepi lainnya, analisa
gas darah.
Ekokardiografi: Tes faal paru.
6.
Konsultasi
8. Terapi
Non farmakologis:
lstirahat, hindari aktifitas fisik yang memberatkan,
Fisioterapi.
Farmakologis:
Oksigen.
Terutama untuk penyakit dasar:
- Antibiotika untuk atasi infeksi.
- Mukolitik
- Bronkodilator.
Pengobatan payah jantung:
- Diuretika.
- Digitalis.
- Vasodilator pada kasus-kasus dengan hipertensi
86
pulmonal.
9.
Penyulit
10.
lnformed Consent
11.
Lama Perawatan
12.
Masa Pemulihan
13.
Output
Dubia
14.
P. A.
15.
Otopsi/Risalah Rapat :
2.
Difinisi
3.
Kriteria Diagnosi
normal.
5. Blue Bloater:
- Tidak begitu sesak
- Sentral sianose
87
4.
Diagnosa Banding
5.
Pemeriksaan Penunjang :
Oedem.
Analisa Gas Darah: Pa02 rendah, PaCo2 tinggi.
TB.
Ca. Bronchus
Bronkiectasis
Asma Bronkial.
meninggi.
3. Foto toraks:
- Untuk menyingkirkan penyebab batuk yang lain.
- Hiperinflation:
- Diafragma rendah.
- Tanpa iga 11.
- Jantung kurus.
- Blue Boater:
- Jantung membesar
- Hilus melebar
- Conus Pulmonalis menonjol.
4. Pemeriksaan Bakteriologis:
- Pengecatan Gram sediaan hapus, lebih berguna
untuk konfirmasio.
H. lnfluenzae.
Kultur sputum:
- Bakteri yang biasa: S. pneumoniae, Saureus,
-
6.
Konsultasi
7.
8.
Terapi
minggu perbulan.
yang biasa:
UMenit.
88
dan ciprofloxacine.
jantung.
4. Kortikosteroid.
- Beclomethasone 4 x 2 puff.
- Prednisone 40 mg/hari selama 14 hari dan
selanjutnya tapering sampai dosis 0- 10
mglhari atau dengan inhalasi.
Bila dalam 1 minggu tidak ada respon,
hentikan.
G. Fisioterapi:
- Latihan pernafasan.
- Latihan batuk.
- Postural drainase
H. lnfluenzae, S. pneumonia, S. aureus dengan:
Ampicillin 4x500 mg/hari.
Amoxicilin 4x500 mg/hari.
Erythromycine 4 x 500 mg/hari.
Trymethoprim - cotrimoxazole 2 x 2 tablet
Cephalosporin.
Penyulit
10.
Informed Concent
Pneumothorax
CPC.
89
11.
Lama Rawatan
2 minggu
12.
Masa Pemulihan
1 minggu.
13.
Output
14.
P. A. :
15.
Otopsi/Risalah Rapat :
Nama Penyakit
2.
Definisi
3.
Kriteria Diagnosis
Klinis:
Asimptomatik dan Simptomatik:
Simptomatik:
Pada pasien dengan asites klasik: demam menggigil,
nyeri perut dengan rebound, peristaltik menurun.
Analisa cairan asites:
Asimptomatik: sel > 1000/mm3, tipe granulositik atau
sel > 1500 neutrofil/mm3.
Simptomatik: Sel > 250 Neutrofil/mm3.
4.
Diagnosa Banding
a. Peritonitis TBC
b. Peritonitis Sekunder
5.
Pemeriksaan Penunjang :
-
6. Konsultasi
- U S G.
Analisa dan biakan cairan asites.
7.
8.
Terapi
9. Penyulit
Ensefalopati hepatik.
10.
lnformed Concent
11.
Lama Perawatan
2 - 4 minggu.
90
12.
Masa Pemulihan
1 minggu
13.
Output
14.
P. A.
15.
Otopsi/Risalah Rapat :
Nama Penyakit
2.
Kriteria Diagnosis
3.
Diagnosa Banding
4.
Pemeriksaan Penunjang :
-
5.
Konsultasi
bedah.
Demam rnenggigil.
Nyeri pinggang bagian atas, nyeri ketok.
Disuri (nyeri pada saat berkemih).
Didapat bakteri dalam urin (kultur urun porsi
tengah > 100.000 koloni/ml urin, atau dengan
aspirasi suprapubik terdapat bakteri berapapun
jumlahnya).
6.
Perawatan Rumah Sakit : Rawat inap segera, pada PNA atau yang
mempunyai gejala sistemik atau pada yang
berkomplikasi (dengan faktor predisposisi).
7.
Terapi
lebih.
tersebut.
91
8.
11.
Lama Perawatan
1 minggu
12.
Masa Pemulihan
1 minggu
13.
Output
Sembuh
14.
P. A.
15.
Otopsi/Risalah Rapat :
9.
Penyulit
lnformed Concent
Sepsis.
Pielonefrosis.
Pada wanita hamil: partus prematurus.
Gagal ginjal.
PNEUMOTORAKS
1.
Nama Penyakit
Pneumotoraks
2.
Difinisi
3.
Kriteria 'Diagnosis
Klinis:
Nyeri dada dan sesak nafas yang mendadak, sianosis,
gagal nafas dan kollaps.
Pemeriksaan fisis:
lnfeksi bulging palpasi fremitus suara melemah
sampai menghilang, perkusi hipersonor.
Auskultasi:
Suara pernafasan menghilang.
4.
Diagnosa Banding
a.
b.
c.
d.
e.
5.
Pemeriksaan Penunjang :
6.
Konsultasi
7.
8.
Terapi
Pleuritis.
Perikarditis.
Emboli paru.
Hernia diafragma.
IMA.
Foto toraks (foto dada).
Bedah toraks.
Perlu.
92
Operasi ekstirpasi.
Pneumotoraks berulang:
Sclerosing agents.
9.
Penyulit
11.
13. Output
biasanya memuaskan.
14. P. A.
Lama Rawatan
Nama Penyakit
2.
Definisi
Gejala Klinis:
Purpura, ptekie, mudah memar, menoragia,
perdarahan gusi dan kadang-kadang dijumpai
perdarahan hebat dari mukosa atau perdarahan
intrakranial.
Pemeriksaan fisik:
Perdarahan dibawah kulit, mukosa dan gejala
3.
Kriteria Diagnosis
perdarahan intrakranial.
4.
Diagnosa Banding
5.
Pemeriksaan Penunjang :
-
6.
Konsultasi
7.
Perawatan Rumah Sakit :
berat.
8.
Terapi
9.
Penyulit
Perdarahan berat.
93
Perdarahan intrakranial.
12.
Output
13.
P. A.
Nama Penyakit
Definisi
:
:
Rabies
Penyakit infeksi akut susunan syaraf pusat yang
disebabkan oleh virus rabies (Rhabdo virus) dan
hampir selalu berakhir dengan kematian.
3.
Kriteria Diagnosis
4.
Diagnosa Banding
A.
B.
C.
D.
5.
FAT)
Histeria
Intoksikasi obat (strichin, fenotiazin, canabis)
Ensefalomielitis herpes simplex
Tetanus.
6.
Konsultasi
7.
8.
Terapi
Profilaksi:
- ATS 5000 10000 subkutan
- Human Diploid Cell Vacicine HDCV 0,5 -1 ml
suntikan subkutan atau IM pada hari 0, 3, 7, 14,
dan 28.
- Nerve Tissue Vaccine (Verorav).
9.
Penyulit
Sangat perlu.
94
10.
lnformed Concent
Perlu.
11.
Lama Rawatan
13. Output
Infaus i fatal.
14. P. A.
Tidak perlu
SINDROMA CHUSING
1.
Nama Penyakit
Sindroma Chusing
2.
Kriteria Diagnosis
Gejala Klinis:
Berat badan bertambah, amenorroe sekunder,
infertilitas, otot-otot melemah, moon face.
Simpton hipertensi.
Simpton diabetes mellitus.
Sakit pinggang, pink striae, acne, hirsutis. Perubahan
mental.
3.
4.
5.
6.
7.
Diagnosa Banding
1.
2.
3.
4.
5.
Pemeriksaan Penunjang :
-
Rujukan
Pengobatan
Spesialis Radiologi.
Spesialis Penyakit Dalam (Endokrin).
Spesialis Bedah.
Hipertensi berat.
Tumor basofilik hipofisa.
Oat celled bronchial carcinoma.
8.
Penyulit
Metastase.
9.
lnformed Concent
95
13. Hasil
2.
Definisi
hati yang berat.
3.
Kriteria Diagnosis
4.
Diagnosa Banding
5.
Nama Penyakit
Pemeriksaan Penunjang :
-
6. Konsultasi
- U S G.
Urinalisis.
8.
Terapi
pencetus gagal ginjal.
9.
Penyulit
:
:
13. Output
90 % meninggal
14. P. A.
96
SIROSIS HATI
1.
2.
3.
Nama Penyakit
Definisi
Kriteria Diagnosis
Sirosis Hati
Klinis:
Gejala pada stadium awal tidak khas, seperti cepat
letih, anoreksi, berat badan semakin menurun, diare
atau konstipasi, kemih warna kuning tua, demam sore
dan malam hari, ikterus, udem pretibial, eritema
palmaris, spider naevi, splenomegali dengan atau
tanpa hepatomegali dan asites, ginekomasti dan atrofi
testis serta hiperpigmentasi, venakolateral dinding
perut (Caput Medusae).
Laboratorium: Bilirubin darah dan transaminase
meninggi, albumin darah menurun sedangkan gamma
globulin meninggi.
USG: Perobahan ukuran, permukaan pinggir dan
parenkim hati serta perobahan pembuluh darah
didalamnya, juga perobahan ukuran limpa, vena
lienalis, dan adanya asites.
4.
Diagnosa Banding
5.
Pemeriksaan Penunjang :
-
6.
Konsultasi
- U S G.
CT Scan.
MRI Upper abdomen.
7.
8.
Terapi
Sirosis Kompensata:
Latihan jasmani hanya boteh yang ringan saja.
Diet Kalori dengan protein 1 mg/KgBB/H. Roboransia.
Sirosis dekompensata:
- Penanganan asites (Iihat bagian asites).
- Penanganan Ensefalopatihepatik (lihat
Ensefalopatihepatik).
bagian ybs).
97
ybs).
9.
Penyulit
:
:
12. Output
Menjadi Kompensata.
14. P. A.
STRUMA ENDEMIK
1.
Nama Penyakit
Struma Endemik
2.
Kriteria Diagnosis
Struma non-toksik.
Tiroiditis.
Tumor ganas tiroid.
Adenoma Tiroid.
4.
Pemeriksaan Penunjang
5.
Rujukan
6.
3.
Diagnosa Banding
7.
Pengobatan
Hormon tiroid.
Lipiodol.
Garam yodium.
8.
Penyulit
9.
lnformed Concent
10.
Tenaga Standar
11.
Lama Rawatan
12.
Masa Pemulihan
13.
Hasil
14.
P. A.
98
15.
Otopsi/Risalah Rapat :
Nama Penyakit
2.
Kriteria Diagnosis
Struma.
T3, T4 dalam rentangan normal
3.
Diagnosa Banding
pertengahan, soliter.
4.
Pemeriksaan Penunjang :
-
5.
Rujukan
6.
7.
Pengobatan
Hormon tiroid.
13. Hasil
Pengecilan gondok.
14. P. A.
8.
9.
Penyulit
lnformed Concent
Nama Penyakit
Definisi
99
peningkatan kreatinin.
3.
Kriteria Diagnosis
4.
Diagnosa Banding
5.
Pemeriksaan Penunjang
: X-toraks
BNO
IVP: hanya dilakukan bila kadar ureum
USG
6.
Konsultasi
7.
8.
Terapi
9.
Penyulit
13. Output
14. P. A.
Sindroma Nefrotik
Anamnese
Gejala dan tanda:
- Proteinuria lebih dari 3.5 gr/24 jam
- Hipoalbuminemia
- Serum albumin < 3.Og /dl
- Udema perifer atau anasarea dng Asites
- Hiperkholesterolemia Puasa >200 mg/dl.
SINDROMA NEFROTIK
1.
2.
3.
Nama Penyakit
Definisi
Kriteria Diagnosis
100
5.
Pemeriksaan Penunjang :
-
- Urine
protein kwantitatif 3.5 gr/24 jam
protein kwalitatif + 2 atau + 3 "Oval fat bodies"
Darah
Albumin < 3.0 g/dl
Protein tota! < 6.0 g/dt dan
Kholesterol > 200 mg/dl
6.
Konsultasi
7.
8.
Terapi
Diet
Restriksi garam
Asupan protein 0.6 g/kgBB/hari.
Bila kehilangan protein melebihi 10 g/24 jam, perlu
diberikan tambahan protein sesuai dengan jumlah
yang hilang.
Restriksi kholesterol.
Medikamen:
Prednison 1 mglkg BB/hari Respon diharapkan
setelah 2- 4 minggu, lalu tappering off.
Alternatif lain:
- ACE inhibitor
- Captopril 2-3 X ( 12.5-25.0 ) mg
- lndometasin 150-200 mglhari
- Siklofosfamid 2-3X50 mg
- Siklosporin 2.5 mg/kg BB
9.
Penyulit
10.
11.
lnformed Concent
Lama Rawatan
:
:
12.
Masa Pemulihan
13.
Output
14.
P. A.
15.
Otopsi/Risalah Rapat :
TETANUS
1.
Nama Penyakit
Tetanus
2.
Definisi
3.
Kriteria Diagnosis
101
Diagnosa Banding
5.
Pemeriksaan Penunjang :
6.
Konsultasi
7.
8.
Terapi
(isolasi).
a.
b.
c.
d.
Abses Retrofaringeal.
Abses ginggiva berat.
lnfeksi Akut Susunan Syaraf Pusat.
Keracunan strichnin / fenotiazin.
Darah Lengkap.
IM .
3. Cegah/atasi kejang
lnjeksi Diazepam 50 mg dalam 500 ml NaCI 0,9 %,
20 tetes/menit (150 mg/hari).
Bila masih kejang, injeksi Diazepam 10 mgljam,
maksimun pemverian 400 mg sehari.
Bila masih kejang berikan injeksi Klorpromazin 2575 mg / hari IM atau Fenobarbital.
4. Perawatan jalan nafas, kalau perlu ventilasi
mekanik.
9.
Penyulit
10.
lnformed Concent
Perlu.
11.
12.
Lama Rawatan
Masa Pemulihan
:
:
14 hari.
14 hari.
13.
Output
Umumnya sembuh.
14.
P. A.
Tidak perlu
15.
Otopsi/Risalah Rapat :
102
1.
Nama Penyakit
2.
Kriteria Diagnosis
Gejaia Klinis:
Kelenjar tiroid membesar, tertanam erat, berlobus.
Laboratorium:
- Infiltrasi limfosit, folikel rusak, oksifilia (+), fibrosis.
- Antitiroid antibodi.
- Antibodi tiroid (tiroglobulin antibodi, mikrosomal
antibodi, antinuklear antibodi).
- Cell-mediated antibody.
3.
Diagnosa Banding
4.
Pemeriksaan Penunjang :
-
5. Rujukan
Spesialis Bedah
7. Pengobatan
Terapi supresif.
8. Penyulit
9. lnformed Concent
13.
14. P. A.
Hasil
Kriteria Diagnosis
Gejala Klinis:
- Wanita, dekade 2 dan 5.
103
virus lainnya.
atau occiput.
3.
Diagnosa Banding
(+).
Tumor Tiroid:
Sel-sel tumor ganas atau jinak.
Struma Non-toksit:
Demam (-), sakit (-).
Struma Endemik: T3 dan T4 rendah.
4.
Pemeriksaan Penunjang :
-
5.
Rujukan
Spesialis Bedah
Spesialis Patologi
6.
Infeksi.
7.
Pengobatan
8.
Penyulit
Demam tinggi.
9.
lnformed Concent
13. Hasil
Baik.
14. P. A.
Nama Penyakit
2.
Kriteria Diagnosis
Gejala Klinis:
- Muncul mendadak dengan demam menggigil,
malaise, sulit menelan.
- Rasa sakit di daerah leher menjalar ketelinga,
104
3.
Diagnosa Banding
(-).
4.
Pemeriksaan Penunjang :
-
5.
Rujukan
Spesialis Bedah.
Spesialis Patologi.
6.
lnfeksi.
Perforasi ke mediastinum.
7.
Pengobatan
Antibiotika.
Trakheostomi.
Partial tiroidektomi.
8.
Penyulit
Perforasi.
9.
lnformed Concent
13.
14. P. A.
Hasil
TIROTOKSIKOSIS (Hipertiroidi)
1.
Nama Penyakit
Tirotoksikosis (Hipertiroidi)
105
2.
Kriteria Diagnosis
3.
Diagnosa Banding
rentangan normal.
Gejala Klinis:
Gugup, berkeringat banyak, palpitasi, lemah, berat
badan menurun, kulit hangat, nadi cepat, tekanan
nadi melebar.
Laboratorium:
T4 dan T3 meninggi, TSH rendah, FT4 meninggi.
4.
Pemeriksaan Penunjang :
-
5.
Rujukan
6.
Dehidrasi.
Penyakit Jantung Tiroid.
Toksikosis Krisis.
7.
Pengobatan
Toksikosis krisis
Penyakit jantung tiroid
8.
Penyulit
9.
lnformed Concent
10.
Tenaga Standart
11.
Lama Rawatan
12.
Masa Pemulihan
13. Hasil
mendekati batas normal.
14.
P. A.
15.
Otopsi/Risalah Rapat :
106
1.
Nama Penyakit
2.
Kriteria Diagnosis
3.
Diagnosa Banding
4. Pemeriksaan Penunjang :
kolesterol.
5. Rujukan
6.
7.
Pengobatan
Diet
Latihan jasmani
Kalau gagal bisa ditambah dengan penghambat
alfa glukosidase (alfa- glukosidase inhibitor).
8.
Penyulit
Obes
Retinopati
Neuropati
Diabetes mellitus
13. Hasil
14. P. A.
Tuberkulosis Paru
9.
Informed Consent
TUBERKULOSiS PARU
1.
2.
Nama Penyakit
Definisi
107
3.
Kriteria Diagnosis
nafas/sakit dada.
4.
Diagnosa Banding
5.
Pemeriksaan Penunjang :
Auramin.
6.
Konsultasi
8.
Terapi
12 18 bulan.
Etambutol/Pirazinamid.
atau Pirazinamid.
7.
108
Tergantung penyutit.
13. Output
14. P. A.
PAPILER
FOLIKULER
MEDULER
CARCINOMA.
1.
Narna Penyakit
2.
Kriteria Diagnosis
3.
Diagnosa Banding
4.
Pemeriksaan Penunjang :
Rujukan
: -
5.
Penyulit
Adenom.a tiroid
Struma nontoksik.
Tiroiditis.
- T3, T4 dan TSH.
Kultur aspirat.
Biopsi aspirasi jarum halus.
Spesialis Onkologi
Spesialis Radiologi
Spesialis Patologi
6.
Keganasan.
7.
Pengobatan
8.
Penyulit
Metastase.
9.
lnformed Concent
10.
Tenaga Standart
109
11.
Lama Rawatan
Tidak tertentu
Tidak tertentu
13. Hasil
Jelek.
14. P. A.
Tumor Mediastinum
Klinis:
Tumornya sendiri umumnya tidak memberikan gejala,
kecuali timoma bisa memberikan gejala miastenia
gravis.
Gejala yang diberikan berupa batuk, sesak, parau,
disfagi, sindroma vena kava superior, gangguan
hemodinamik adalah gejala akibat penekanan organ
sekitar.
Foto dada, adanya bayangan bulatllonjong di daerah
mediastinum atau pelebaran bayangan mediastinum
mempunyai batas yang tegas, tanpa disertai kelainan
yang berhubungan pada parenkim paru.
Laboratorium:
Tidak ada yang khas atau menunjang.
TUMOR MEDIASTINUM
1.
2.
3.
Nama Penyakit
Definisi
Kriteria Diagnosis
4.
Diagnosa Banding
5.
6.
Konsultasi
7.
8.
Terapi
dan sitostatika.
Onkologis
:
110
9.
Penyulit
superior.
lnformed Concent
hemodinamik.
10.
Penekanan
Penekanan
Penekanan
Penekanan
Penekanan
13. Output
14. P. A.
:
:
Nama Penyakit
2.
Definisi
3.
Kriteria Diagnosis
Diagnosa Banding
5.
Pemeriksaan Penunjang
6.
Konsultasi
Onkologis
7.
8.
Terapi
Palliatif.
Hormonal untuk tumor primer tertentu (buah dada,
prostat).
Segera
111
Penyulit
13. Output
14.
P. A.
MENINGITIS TUBERKULOSA
1. Nama Penyakit
Meningitis Tuberkulosa
2. Definisi
3.
Kriteria Diagnosa
4.
Diagnosa Banding
5. Pemeriksaan penunjang :
Darah tengkap
Pemeriksaan BTA ditempat lain
Foto Toraks
CT Scan kepala
MRI
6.
Konsultasi
Harus
8.
9. Penyulit
Sekuele neurolokik
Perlu
Terapi kausal
112
Bergantung sekuele.
13. Output
14. P. A.
Tidak perlu
113