Anda di halaman 1dari 6

PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)

TATA LAKSANA KASUS


SMF THT RSAL DR. MINTOHARDJO
JAKARTA
2014 2016
Benign paroxysmal vertigo, unspecified ear
(ICD 10: H81.10)
1. Pengertian (Definisi)

2. Anamnesis

3. Pemeriksaan Fisik

4. Kriteria Diagnosis
5. Diagnosis Kerja
6. Diagnosis Banding

Gangguan keseimbangan yang datang tiba-tiba pada perubahan


posisi kepala, dirasakan sangat berat, berlangsung singkat dan
dapat disertai mual muntah, dan sering berulang kadang dapat
sembuh dengan sendirinya
1.
Perasaan berputar yang datang tiba-tiba pada
perubahan posisi kepala
2.
Berlangsung singkat
3.
Dapat disertai mual dan muntah
4.
Sering berulang
Tes provokasi:
1.
Perasat Dix-Hallpike kanan dan kiri (tunggu maksimal 40
detik sampai respon abnormal hilang)
2.
Perasat Sidelying kanan dan kiri (tunggu 40 detik
sampai respon abnormal hilang)
- BPPV: setelah provokasi ditemukan nistagmus yang
timbulnya lambat, 40 detik, kemudian nistagmus hilang
kurang dari 1 menit bila sebabnya kanalitiasis
- Identifikasi kanal yang terlibat dengan mencatat arah
fase cepat nistagmus yang abnormal dengan mata pasien
menatap lurus ke depan
1. Fase cepat ke atas, berputar ke kanan menunjukkan
BPPV pada kanalis posterior kanan
2. Fase cepat ke atas, berputar ke kiri menunjukkan
BPPV pada kanalis posterior kiri
3. Fase cepat ke bawah, berputar ke kanan menunjukkan
BPPV pada kanalis anterior kanan
4. Fase cepat ke bawah, berputar ke kiri menunjukkan
BPPV pada kanalis anterior kiri
1.
2.

Sesuai dengan kriteria anamnesis


Sesuai dengan kriteria pemeriksaan fisik

Benign paroxysmal vertigo, unspecified ear (ICD 10: H81.10)


Tidak ada

7. Pemeriksaan Penunjang
8. Terapi
9. Edukasi
(Hospital Health
Promotion)
10. Prognosis
11. Tingkat Evidens
12. Tingkat Rekomendasi
13. Penelaah Kritis

1.
2.
3.

Tidak ada
CRT (Canalith Repositioning Treatment)
Perasat Liberatory
Latihan Brandt-Daroff
1.
2.

Menjelaskan tentang proses kelainan yang mendasari


Memotivasi pasien untuk teratur melakukan latihan
vestibular untuk mengurangi gejala dan mengurangi
kebutuhan obat anti-vertigo

Ad vitam
: dubia ad bonam
Ad sanationam : dubia ad bonam
Ad fungsionam : dubia ad bonam
IV
C
1.

dr. Donald Marpaung, Sp.THT-KL

2. dr. Radito, Sp.THT-KL


3. dr. Agus Sugiharto, Sp.THT-KL

14. Indikator Medis


15. Kepustakaan

Serangan vertigo berkurang sampai menghilang


Target: Pasien dapat menjalankan aktifitas sehari-hari
1.

Djaafar ZA, Helmi, Restuti RD. Kelainan Telinga Dalam:


Soepardi EA, Iskandar N, Bashiruddin J, Restuti Dwi R,
editor. Buku ajar ilmu kesehatan telinga hidung
tenggorok. Balai Penerbit FKUI. Jakarta 2007: h.104110.

2. Lee KJ. Essential Otolaryngology head & neck

surgery. 9th ed. McGrawHill Medical. New York


1991:p.101-103.

1.

CRT (Canalith Repositioning Treatment)

2.

Perasat Liberatory

3.

Latihan Brandt-Daroff

Anda mungkin juga menyukai